foto: VATICAN MEDIA |
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Paus Fransiskus: Ketika umat manusia gemetar karena pandemi, mari kita bersatu dalam doa
"Pada hari-hari pencobaan ini, sementara umat manusia gemetar karena ancaman pandemi, saya ingin mengusulkan kepada semua orang Kristen untuk menyatukan suara mereka ke surga," kata Paus Fransiskus 22 Maret.
"Saya mengundang ... para pemimpin semua komunitas Kristen, bersama-sama dengan semua orang Kristen dari berbagai pengakuan, untuk memohon kepada Yang Mahatinggi, Yang Mahakuasa, sambil secara bersamaan melantunkan doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita," katanya setelah doa Angelus
Saya mengundang para pemimpin semua
komunitas Kristen, bersama-sama dengan semua orang Kristen dari berbagai
pengakuan, untuk memohon kepada Yang Mahatinggi, Yang Mahakuasa, sambil
secara bersamaan melantunkan doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada
kita,” katanya setelah doa Angelus .
“25 Maret adalah Hari Raya Kabar Sukacita,
tanggal ketika banyak orang Kristen mengingat pengumuman Malaikat Gabriel
kepada Perawan Maria dari Inkarnasi Sabda,” kata paus melansir.
“Semoga Tuhan mendengar doa dengan suara
bulat dari semua muridnya yang bersiap untuk merayakan kemenangan
Kristus Yang Bangkit,” katanya.
SUMBER: CNA
Paus Fransiskus selama pandemi coronavirus: Waspadai 'racun' kemalasan, mengeluh
FOTO: VATICAN MEDIA |
Ada "banyak orang Kristen yang hidup dalam keadaan malas ini, tidak dapat melakukan apa pun selain mengeluh tentang segala sesuatu," kata paus dalam Misa di Wisma Santa Marta di Vatikan, 24 Maret.
"Kemalasan adalah racun, itu adalah kabut yang mengelilingi jiwa dan tidak membiarkannya hidup," lanjutnya. “Ini juga obat, karena jika Anda sering mencicipinya, Anda menyukainya. Dan Anda akhirnya menjadi 'pecandu sedih,' seorang 'pecandu malas.' ”
Fransiskus menambahkan bahwa kemalasan adalah ”dosa yang cukup biasa di antara kita,” yang dapat digunakan setan untuk memusnahkan kehidupan rohani kita dan juga kehidupan kita sebagai manusia. ”
Dia mendesak orang untuk merenungkan air penyembuhan dari baptisan mereka, yang melaluinya Kristus memberi mereka kehidupan baru, dan melalui mana mereka menemukan keselamatan.
Paus mempersembahkan Misa pagi setiap hari untuk mereka yang terkena dampak COVID-19. Misa disiarkan langsung selama darurat coronavirus.
Fransiskus berdoa pada hari Selasa khususnya untuk para dokter dan imam yang telah meninggal karena virus corona setelah merawat atau mengunjungi orang sakit.
"Saya telah mendengar bahwa beberapa dokter, imam telah meninggal dalam beberapa hari terakhir, saya tidak tahu apakah ada perawat [yang telah meninggal]," kata paus 24 Maret.
“Kami berdoa untuk mereka, untuk keluarga mereka, dan saya berterima kasih kepada Tuhan atas contoh kepahlawanan yang mereka berikan kepada kami dalam merawat orang sakit,” tambahnya.
Dalam homilinya, Paus Fransiskus memberikan refleksi tentang kisah penyembuhan Yesus terhadap seorang pria yang telah sakit selama 38 tahun, seperti yang diceritakan dalam Injil St. Yohanes.
Ketika Yesus bertanya kepada orang sakit apakah dia ingin sembuh, dia menjawab dengan mengeluh tentang orang lain dan tentang situasinya, kata paus.
"Itu membuat kita berpikir, sikap orang ini," kata Fransiskus. Dia mungkin lumpuh, tetapi dia juga “sakit di hati, sakit jiwa, sakit pesimisme, sakit kesedihan, sakit kemalasan.”
Jawaban atas pertanyaan Yesus adalah: "Ya, saya ingin disembuhkan!" Paus menggarisbawahi.
Fransiskus menjelaskan bahwa penyakit pria itu bukan dosanya; dosanya adalah "mengeluh tentang kehidupan orang lain: dosa kesedihan yang merupakan benih iblis, ketidakmampuan untuk membuat keputusan tentang kehidupan seseorang."
“Ya, untuk melihat kehidupan orang lain untuk mengeluh. Tidak mengkritik mereka: untuk mengeluh. 'Mereka pergi dulu, saya adalah korban dari kehidupan ini,' 'katanya.
Paus Fransiskus mencatat bahwa orang buta yang disembuhkan oleh Yesus dalam Injil hari Minggu yang lalu menanggapi dengan cara yang berbeda: ia menjawab dengan "banyak sukacita."
Dia merekomendasikan agar orang membaca bab 5 dari Injil Yohanes untuk melihat penyakit rohani apa yang sedang mereka derita.
"Yesus menyembuhkanku: tidakkah kamu melihat reaksi orang lain yang telah pulih, yang mengambil tandu dan menari, bernyanyi, bersyukur, mengatakannya ke seluruh dunia?" dia berkata.
SUMBER: CNA By Hannah Brockhaus
Selasa, 24 Maret 2020 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Selasa, 24 Maret 2020
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
“Tidak ada karya bakti umat beriman yang lebih berkenan kepada Tuhan daripada yang ditujukan kepada kaum miskin.” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Yes 55:1)
Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”
All who are thirsty, come to the waters, says the Lord. Though you have no money, come and drink with joy.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan semangat suci. Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Dengan gambaran air yang terus mengalir, Yehezkiel melukiskan cinta Tuhan yang terus mengalir. Orang yang mengalami cinta Tuhan akan memperoleh hidup, kesegaran lahir batin. Ia akan menghasikan buah sepanjang hidupnya.
“Tidak ada karya bakti umat beriman yang lebih berkenan kepada Tuhan daripada yang ditujukan kepada kaum miskin.” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Yes 55:1)
Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”
All who are thirsty, come to the waters, says the Lord. Though you have no money, come and drink with joy.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan semangat suci. Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Dengan gambaran air yang terus mengalir, Yehezkiel melukiskan cinta Tuhan yang terus mengalir. Orang yang mengalami cinta Tuhan akan memperoleh hidup, kesegaran lahir batin. Ia akan menghasikan buah sepanjang hidupnya.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12)
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.
atau Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9)
1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 51:12a.14a)
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.
Pada hari Sabat Yesus menyembuhkan orang yang sudah tiga puluh delapan tahun sakit lumpuh. Setelah tahu bahwa Yesus yang menyembuhkannya, ia memberitakannya kepada orang Yahudi bahwa Yesuslah yang menyembuhkan dirinya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:1-16)
"Orang itu disembuhkan seketika."
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tuhan menjadikan segala-galanya baik dan indah. Ia menciptakan, memelihara dan menyelamatkan umat-Nya. Ia memberikan kehidupan kepada segala ciptaan-Nya. Ia memperhatikan dan memelihara manusia secara khusus. Segala buah yang ada menjadi makanan dan daun dari segala pohon bisa menjadi obat. Yesus sendiri sungguh mencintai seorang yang sudah 38 tahun terbaring karena lumpuh. Ia menawarkan kesembuhan kepada si lumpuh, dan dia pun disembuhkan oleh Yesus. Maukah kita diselamatkan dan disembuhkan oleh Tuhan?
Antifon Komuni (Mzm 23(22):1-2; PS 646)
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads me.
Doa Malam
Allah Bapa sumber kesegaran hidup, orang-orang lemah dan sakit, berilah kami kesehatan dan kebebasan dari dosa, agar dapat hidup bebas sebagai putra dan putri-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH
Senin, 23 Maret 2020 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Senin, 23 Maret 2020
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Jikalau Tuhan itu cinta, maka cinta itu tidak ada batasnya, sebab Tuhan tidak dapat diukur dengan batas-batas. (St. Leo Agung)
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Jikalau Tuhan itu cinta, maka cinta itu tidak ada batasnya, sebab Tuhan tidak dapat diukur dengan batas-batas. (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):7-8)
Aku berharap pada-Mu, ya Tuhan. Aku hendak bersorak dan bergirang atas kerahiman-Mu, sebab Engkau mengindahkan kehinaanku
As for me, I trust in the Lord. Let me be glad and rejoice in your mercy, for you have seen my affliction.
Doa Pembuka
Ya Allah, dunia Kauperbarui dengan karya penebusan-Mu yang mengagunkam. Semoga umat-Mu Kaulimpahi bantuan-Mu untuk menghadapi tugas-tugasnya di dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (65:17-21)
"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku
atau: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; R: 2a)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (4:43-54)
"Lihat anakmu hidup."
Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus ditolak ditempat asalnya, oleh karena itu Dia pergi dan tinggal di Kafar Nahum, di Galilea, hingga sekarang Kafar Nahum disebut “The Town of Jesus”, di sini Dia banyak membuat mukjizat, dari pada di Nazareth atau tempat lain. Dalam Injil hari ini terbukti, iman kepercayaan kepada Yesus menghasilkan buah. Buah kebaikan, kesembuhan kebenaran yang berkenan kepada Allah.
Adakah iman yang sama pada kita yang hidup di zaman serba enak saat ini? Apakah iman yang sama pula tetap tumbuh berkembang di hati kaum muda yang hidup di jaman sekularisme dan hedonisme ini? Jika ada kesulitan hidup apakah kita masih datang pada Yesus atau mencari cara !ain, dengan lari ke narkoba dan sebagainya? Apakah kita masih menyerahkan hidup kita di saat kita tak lagi berdaya menjalani hidup karena berbagai beban: Penyakit, disingkirkan, kesulitan ekonomi dsb?
Contemplatio:
Masuklah dalam keheningan hati dan . batinmu, arahkanlah semua daya pada Tuhan yang kamu abdi. Sadarilah bahwa Yesus memang sungguh Allah Penyelamat terjanji Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup." Laiu ia pun percaya, ia dan seiuruh keluarganya. Kepercayaan pada kuasa-Nya dan iman yang besar itulah kunci keselamatan dan HIDUP bersama TUHAN.
Oratio: Yesus Tuhan dan
junjunganku, mampukan aku selalu percaya pada kekuatan Sabda-Mu dan
berlanjut pada tindakanku. Mulai hari ini saya tidak akan menuntut tanda
dari-Mu, Tuhan. Karena setiap saat Engkau telah menunjukkan keajaiban
dan Penyelenggaraan Ilahi kasih-Mu. Amin.
Missio:
Aku akan bertekun dalam doa dan menyerahankan seiuruh hidupku pada kuasa Yesusi Karena Dialah satu-satunya penyelamat jiwaku. (SMM/BRT/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
Antifon Komuni (Yeh 36:27)
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
Missio:
Aku akan bertekun dalam doa dan menyerahankan seiuruh hidupku pada kuasa Yesusi Karena Dialah satu-satunya penyelamat jiwaku. (SMM/BRT/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
Antifon Komuni (Yeh 36:27)
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
I will place my spirit within you and make you walk according to my laws;
and my judgments you shall keep and observe, says the Lord.
Percayalah! Orang yang sungguh-sungguh rendah hati akan diberi Tuhan hati yang damai dan pasrah, yang membuat mereka lebih bahagia dari orang yang diberi kenikmatan rohani. Sebab seringkali, Tuhan memperuntukkan kemanisan ini bagi jiwa-jiwa yang paling lemah. (Sta. Theresia dari Avila, Puri Batin, ruang ketiga I, 9)
Minggu, 22 Maret 2020 Hari Minggu Prapaskah IV
Minggu, 22 Maret 2020
Hari Minggu Prapaskah IV
Hari Minggu Prapaskah IV
Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan" yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat 26:28). 1443, 588, 1846, (Katekismus Gereja Katolik, 545)
Antifon Pembuka (Yes 66:10-11)
Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu.
Lætare Ierusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab uberibus consolationis vestræ.
Rejoice, Jerusalem, and all who love her. Be joyful, all who were in mourning; exult and be satisfied at her consoling breast.
Antifon Pembuka (Yes 66:10-11)
Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu.
Lætare Ierusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab uberibus consolationis vestræ.
Rejoice, Jerusalem, and all who love her. Be joyful, all who were in mourning; exult and be satisfied at her consoling breast.
Pengantar
Hari Minggu Prapaskah IV sering disebut Minggu LAETARE (bdk. Minggu III Adven = Minggu GAUDETE). Itu artinya kita sudah berada pada SEPARUH pertama dari masa Prapaskah. Seruan itu digemakan dalam Antifon Pembuka misa: “Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan bersorak sorailah karenanya, hai semua para pencintanya. Bergiranglah riang ria bersama dia, kalian yang dulu berkabung karena-Nya.” Oleh karena itu warna Liturgi sedikit berubah dari ungu menjadi rose / merah muda, yang melambangkan pengharapan dan sukacita antisipasi perayaan Paskah.
Pengalaman sukacita itu pun dapat kita lihat dalam perjumpaan Tuhan Yesus dengan orang yang buta. Dalam Injil dikisahkan tentang orang yang buta sejak lahir. Dalam tradisi Yahudi, dosa bisa menjadikan seseorang itu mendapatkan kebutuan sejak lahir. Hal ini pula yang membuat para murid Yesus mempertanyakan siapa yang telah berdosa sehingga orang ini dilahirkan demikian. Tuhan Yesus membongkar pemikiran mereka. Keadaan orang itu bukanlah terjadi akibat dosa. Tetapi melalui keadaan orang itu sukacita dari Allah dinyatakan. Ia membawa terang baginya. Bagi orang buta itu, suka cita terbesar yang ia rasakan adalah bahwa ia dapat melihat. Itulah yang Tuhan Yesus berikan kepadanya. Pengalaman demikian pun dirasakan oleh Daud. Bukan karena paras yang indah dan bukan pula karena badan yang kekar yang dipilih Tuhan. Bukan pula karena keundahan yang ditampilkan mata mausia yang dipilih Allah. Tetapi Tuhan Allah memilih Daud karena hatinya. Hati yang selalu rindu akan Tuhan. Hati yang selalu terarah pada cinta kasih Allah. Itulah iman dari Daud. Iman itulah yang membuatnya dipilih oleh Allah menjadi raja. Iman itu pula yang membawa sukacita besar bagi Daud.
Doa Pembuka
Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah memulihkan hubungan damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah memulihkan hubungan damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1b.6-7.10-13a)
"Daud diurapi menjadi raja Israel."
Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Isilah tabung tandukmu dengan minyak, dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Janganlah berpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:8-14)
"Bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu."
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. Karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran. Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya, telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebut saja apa yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi sudah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan, “Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku akan hidup dalam cahaya abadi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (9:1-41) (Singkat: Yoh 9:1.6-9.13-17.34-38).
"Orang buta itu pergi, membasuh diri, dan dapat melihat."
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang
yang buta sejak lahir. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, “Rabi,
siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orangtuanya, sehingga
ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus, “Bukan dia dan bukan juga
orangtuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam
dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama
masih siang. Akan datang malam, di mana tak seorang pun dapat bekerja.
Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Sesudah mengatakan
semua itu, Yesus meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan
tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata
kepadanya, “Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam.” Siloam artinya
“Yang Diutus”. Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu
kembali dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan
mereka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, “Bukankah dia
ini yang selalu mengemis?” Ada yang berkata, “Benar, dialah ini!” Ada
pula yang berkata, “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu
sendiri berkata, “Benar, akulah dia.” Kata mereka kepadanya, “Bagaimana
matamu menjadi melek?” Jawabnya, “Orang yang disebut Kristus itu
mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku, dan berkata kepadaku:
Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi, dan setelah
membasuh diri, aku dapat melihat.” Lalu mereka berkata kepadanya, “Di
manakah Dia?” Jawabnya, “Aku tidak tahu.” Lalu mereka membawa orang yang
tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus
mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu adalah hari Sabat. Karena
itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi
melek. Jawabnya, “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku
membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian
orang-orang Farisi itu, “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia
tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata, “Bagaimanakah
seorang berdosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka timbullah
pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang yang
tadinya buta itu, “Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah
katamu tentang Dia?” Jawabnya, “Ia seorang nabi!” Tetapi orang-orang
Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru sekarang dapat
melihat. Maka mereka memanggil orangtuanya dan bertanya kepada mereka,
“Inikah anakmu yang kamu katakan lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah
ia sekarang dapat melihat?” Jawab orang tua itu, “Yang kami tahu, dia
ini anak kami, dan ia memang lahir buta. Tetapi bagaimana ia sekarang
dapat melihat, kami tidak tahu; dan siapa yang memelekkan matanya, kami
juga tidak tahu. Tanyakanlah kepadanya sendiri,sebab ia sudah dewasa; ia
dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” Orang tuanya berkata
demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab
orang-orang yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengakui
Yesus sebagai Mesias akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tua itu
berkata, “Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.” Lalu mereka
memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu, dan berkata
kepadanya, “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah: Kami tahu bahwa orang
itu orang berdosa.” Jawabnya, “Apakah Dia itu orang berdosa, aku tidak
tahu! Tetapi satu hal yang aku tahu, yaitu: Aku tadinya buta, dan
sekarang dapat melihat.” Kata mereka kepadanya, “Apakah yang
diperbuat-Nya kepadamu? Bagaimana Ia dapat memelekkan matamu?” Jawabnya,
“Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya. Mengapa kamu
hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya
juga?” Sambil mengejek, orang-orang Farisi berkata kepadanya, “Engkau
saja murid orang itu, tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu bahwa
Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu, kami tidak
tahu dari mana Ia datang.” Jawab orang itu kepada mereka, “Aneh juga
bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, padahal Ia telah memelekkan
mataku. Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa,
melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari
dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang
memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang
dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Jawab mereka, “Engkau ini
lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu
mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah
diusir oleh orang-orang Farisi. Maka ketika bertemu dengan dia, Yesus
berkata, “Pecayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya, “Siapakah
Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya,
“Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau,
Dialah itu!” Kata orang itu, “Aku percaya, Tuhan!” lalu ia sujud
menyembah Yesus. Kata Yesus, “Aku datang ke dalam dunia untuk
menghakimi, supaya barangsiapa tidak melihat dapat melihat, dan supaya
yang dapat melihat menjadi buta.” Kata-kata itu didengar oleh beberapa
orang Farisi yang berada di situ, dan mereka berkata kepada Yesus,
“Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” jawab Yesus kepada mereka,
“Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa. Tetapi karena kamu berkata,
‘Kami melihat’, maka tetaplah dosamu.”
Demikianlah Injil TuhanU. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ada dua tokoh utama yang ditampilkan dalam bacaan pertama dan bacaan Injil hari ini. Dalam bacaan I tampil tokoh Samuel yang dituntun oleh Tuhan untuk mengenal orang pilihan-Nya yang akan diurapinya menjadi raja. Samuel melihat ketujuh anak Isai, Samuel Iangsung terpesona melihat kemolekan Elia untuk diurapinya. Namun Tuhan menuntun Samuel untuk tidak sekadar melihat parasnya. Maka Samuei dimampukan melihat dan berkata kepada Isai, ketujuh anak ini tidak dipilih oleh Tuhan. Samuel diberi kemampuan untuk melihat apa yang sesungguhnya dilihat oleh Tuhan selain ketujuh anak itu, yakni Daud, anak bungsu Isai yang sedang menggembalakan kambing domba. Samuel dituntun untuk mengenal Daud pilihan Allah. Sedang bacaan Injil menampilkan seorang yang buta sejak lahir. Orang itu dibuat melihat Yesus dengan ramuan tanah bercampur air ludah, kemudian disuruh membasuh diri di Kolam Siloam. Kejadian ini terjadi pada hari Sabat. Menarik bahwa si buta sebetulnya tidak minta disembuhkan oleh Yesus.
Bagi para murid dan masyarakat Yahudi pada zaman itu meyakini bahwa semua penderitaan, penyakit adalah akibat dari dosa baik itu dosa orang lain maupun dosa sendiri. Maka kita tidak heran mereka bertanya pada Yesus: “Rabi, siapa. kah yang berbuat dosa, orang ini sendm atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." Kitapun sering tidak mampu melihat dan memahami seutuhnya rencana dan karya Allah dalam hidup kita. Maka mari kita mohon rahmat Tuhan guna memampukan kita melihat dan memahami karya-Nya dalam hidup kita sehari-hari. (BRT/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
Contemplatio:
Dalam hening, sadarilah bahwa dalam hidup ini kitapun sering tak mampu me lihat yang sesungguhnya seperti yang dikehendaki Tuhan. Mohonlah Tuhan membuka mata batinmu untuk dapat melihat rencana-Nya dalam hidupmu.
Oratio:
Tuhan, anugerahilah aku rahmat-Mu agar aku mampu melihat karya-Mu dalam hidupku. Amin.
Ada dua tokoh utama yang ditampilkan dalam bacaan pertama dan bacaan Injil hari ini. Dalam bacaan I tampil tokoh Samuel yang dituntun oleh Tuhan untuk mengenal orang pilihan-Nya yang akan diurapinya menjadi raja. Samuel melihat ketujuh anak Isai, Samuel Iangsung terpesona melihat kemolekan Elia untuk diurapinya. Namun Tuhan menuntun Samuel untuk tidak sekadar melihat parasnya. Maka Samuei dimampukan melihat dan berkata kepada Isai, ketujuh anak ini tidak dipilih oleh Tuhan. Samuel diberi kemampuan untuk melihat apa yang sesungguhnya dilihat oleh Tuhan selain ketujuh anak itu, yakni Daud, anak bungsu Isai yang sedang menggembalakan kambing domba. Samuel dituntun untuk mengenal Daud pilihan Allah. Sedang bacaan Injil menampilkan seorang yang buta sejak lahir. Orang itu dibuat melihat Yesus dengan ramuan tanah bercampur air ludah, kemudian disuruh membasuh diri di Kolam Siloam. Kejadian ini terjadi pada hari Sabat. Menarik bahwa si buta sebetulnya tidak minta disembuhkan oleh Yesus.
Bagi para murid dan masyarakat Yahudi pada zaman itu meyakini bahwa semua penderitaan, penyakit adalah akibat dari dosa baik itu dosa orang lain maupun dosa sendiri. Maka kita tidak heran mereka bertanya pada Yesus: “Rabi, siapa. kah yang berbuat dosa, orang ini sendm atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." Kitapun sering tidak mampu melihat dan memahami seutuhnya rencana dan karya Allah dalam hidup kita. Maka mari kita mohon rahmat Tuhan guna memampukan kita melihat dan memahami karya-Nya dalam hidup kita sehari-hari. (BRT/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
Contemplatio:
Dalam hening, sadarilah bahwa dalam hidup ini kitapun sering tak mampu me lihat yang sesungguhnya seperti yang dikehendaki Tuhan. Mohonlah Tuhan membuka mata batinmu untuk dapat melihat rencana-Nya dalam hidupmu.
Oratio:
Tuhan, anugerahilah aku rahmat-Mu agar aku mampu melihat karya-Mu dalam hidupku. Amin.
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 9:11)
Tuhan mengolesi mataku, lalu aku pergi dan aku membasuh muka, dan aku melihat, dan aku percaya kepada Allah.
The Lord anointed my eyes: I went, I washed, I saw and I believed in God.
Lutum fecit ex sputo Dominus, et linivit oculos meos: et abii, et lavi, et vidi, et credidi Deo. (Yoh 9:6,11,38)
Sabtu, 21 Maret 2020 Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Sabtu, 21 Maret 2020
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
“Bagilah makananmu dengan orang yang lapar dan lakukan itu dengan gembira dan sukacita” (St. Gregorius dari Nazianze)
Antifon Pembuka (Mzm 103:2-3)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya. Karena Ia mengampuni segala kesalahan-Mu.
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits; it is he who forgives all your sins.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber belaskasih, dengan gembira kami rayakan masa tobat tahunan ini. Kami mempersiapkan diri untuk mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus. Semoga misteri Paskah itu sungguh berpengaruh di dalam hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Hosea (6:1-6)
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
“Bagilah makananmu dengan orang yang lapar dan lakukan itu dengan gembira dan sukacita” (St. Gregorius dari Nazianze)
Antifon Pembuka (Mzm 103:2-3)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya. Karena Ia mengampuni segala kesalahan-Mu.
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits; it is he who forgives all your sins.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber belaskasih, dengan gembira kami rayakan masa tobat tahunan ini. Kami mempersiapkan diri untuk mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus. Semoga misteri Paskah itu sungguh berpengaruh di dalam hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Hosea (6:1-6)
"Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan."
Umat Allah berkata, “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan, sebab Dialah yang telah menerkam tetapi lalu menyembuhkan kita, yang telah memukul dan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Ia pasti muncul seperti fajar. Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” Dan Tuhan berfirman, “Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi. Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang. Sebab Aku menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada kurban-kurban bakaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=c; 4/4; PS No. 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
atau Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan.
Ayat. (Mzm 51:3-4.18-19.20-21ab; Ul: 22)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalau pun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
3. Lakukanlah kerelaan hati-Mu kepada Sion, bangunlah kembali tembok-tembok Yerusalem! Maka akan dipersembahkan kurban sejati yang berkenan kepada-Mu kurban bakar dan kurban-kurban yang utuh.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:9-14)
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya, sebagai orang yang dibenarkan Allah."
Sekali peristiwa, Yesus menyatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain. Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Jalan perendahan diri merupakan salah satu jalan kemuridan, sedangkan kesombongan diri merupakan jalan yang membawa kepada penyesatan. Kita dibiasakan memuji dan memberikan apresiasi positif atas pengalaman yang terjadi. Sekecil apa pun usaha yang dibuat para siswa, tentu guru mengapresiasi. Seberapa pun upaya yang dibuat oleh anak untuk belajar, orang tua serta anggota keluarga akan memberikan dukungan yang dibutuhkan. Itulah upaya-upaya nyata yang terus dikembangkan dalam kehidupan harian yang dilandasi oleh sikap baik. Sekadar mau kelihatan baik? Tentu tidak.
Sabda Yesus yang menjadi obor kehidupan ini layak kita renungkan dan pahami; “Tetapi, pemungut cukai itu berdirijauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata.Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Yesus mengapresiasi pemungut cukai yang tidak berani menengadah namun merendahkan diri dan mengakui dosanya. Inilah sikap iman. Perwujudan kasih dalam kelompok apa pun, menjadi jalan mewujudkan sikap rendah hati yang dapat diuji dari waktu ke waktu. Kalau ada teman yang pendiam atau kalau ada keluarga yang kekurangan, kita tidak berhenti pada penilaian namun berani menyapa, bertegur, bertanya, dan mendengarkan. Dari dialog itu, akan ditemukan sesuatu untuk bertindak dalarn kesepahaman. Berhenti pada pendapat sendiri dan tidak terbuka mendengarkan ungkapan hati orang lain, akan menjadi sekat bagi rahmat ilahi yang dapat memerdekakan hidup bersama. Hal-hal seperti ini dapat menjadi salah satu jalan kemuridan. Setelah ada keterbukaan hati dan dialog, ternyata teman yang pendiam itu memang demikian, namun sangat cekatan ketika dimintai bantuan. Keluarga yang tampaknya kekurangan ini, ternyata pekerja yang ulet dan punya banyak sahabat. Dari pemahaman ini, adakah sikap baru dan kemauan bertindak yang meneguhkan persaudaraan dalam kesepahaman? Inilah jalan-jalan kemuridan yang memerlukan keterbukaan hati dan kepekaan bertindak. Penemuan baru dari sikap dan keterbukaan hati ini dapat menjadi isian pertobatan selama Masa Prapaskah, pantang, puasa, tobat, dan amal kasih kita. Semoga hati, budi, dan kehendak kita makin mau bertindak dalam Wujud nyata di masa tobat ini.
Antifon Komuni (Luk 18:13)
Pemungut cukai berdiri di kejauhan, memukul dadanya dan berkata:
Ya Allah, kasihanilah aku, orang berdosa.
The tax collector stood at a distance, beating his breast and saying:
O God, be merciful to me, a sinner.
Doa Malam
Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Sabda-Mu dan anugerah-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami menerima maut ataupun hidup sebagai tugas cinta kasih dengan hati yang jujur, seturut Hamba sekalian orang, yaitu Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
RUAH
Jumat, 20 Maret 2020 Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Jumat, 20 Maret 2020
Beginilah firman Allah, "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim." Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah. Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
Ayat. (Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17)
1. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
2. Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
4. Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (bdk. Mat 4:17)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)
Hari Biasa Pekan III Prapaskah (Hari Pantang)
“Ingatlah bahwa ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan, Dia mungkin saja ingin dimintai dalam waktu yang lama. Tetapi teruslah berdoa dan bertambahlah percaya kepada Dia.” — St. Josemaria Escriva
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 86(85):8-10)
Tiada dewa yang menyamai Engkau, ya Tuhan, sebab agunglah Engkau dan agunglah karya-Mu. Hanya Engkaulah Allah
Among the gods there is none like you, O Lord, for you are great and do marvelous deeds; you alone are God.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber segala rahmat, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami. Kami ini sering lemah. Maka, bila kami menyeleweng, bimbinglah kami kembali, agar kami selalu setia kepada perintah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)
“Ingatlah bahwa ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan, Dia mungkin saja ingin dimintai dalam waktu yang lama. Tetapi teruslah berdoa dan bertambahlah percaya kepada Dia.” — St. Josemaria Escriva
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 86(85):8-10)
Tiada dewa yang menyamai Engkau, ya Tuhan, sebab agunglah Engkau dan agunglah karya-Mu. Hanya Engkaulah Allah
Among the gods there is none like you, O Lord, for you are great and do marvelous deeds; you alone are God.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber segala rahmat, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami. Kami ini sering lemah. Maka, bila kami menyeleweng, bimbinglah kami kembali, agar kami selalu setia kepada perintah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)
"Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami" kepada buatan tangan kami."
Beginilah firman Allah, "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim." Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah. Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
Ayat. (Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17)
1. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
2. Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
4. Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (bdk. Mat 4:17)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)
"Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."
Sekali peristiwa, datanglah
seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah
manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum
yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu
kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu
itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang
mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan
dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri
sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan
korban sembelihan." Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang
itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Tradisi yang baik dan khas pada Masa Prapaskah seperti sekarang ini adalah penerimaan Sakramen Tobat atau Rekonsiliasi. Di banyak paroki, umat antre menerima Sakramen Tobat ini. Pada Masa Adven, umat biasanya juga antre menerima Sakramen Tobat. Di beberapa tempat lain di Indonesia, kurangnya jumlah imam dapat menyebabkan sulitnya umat untuk menerima sakramen ini. Namun, kita bersyukur sebab kebiasaan pengakuan dosa ini masih menjadi praktik yang selalu ada di Gereja Katolik Indonesia Para imam juga biasa saling menerimakan Sakramen Tobat.
Marilah kita renungkan: Betapa kita begitu mudah diampuni oleh Tuhan melalui pelayanan Gereja ini. Dosa kita macam apa pun didengarkan dan kemudian menerima pengampunan setelah kita menyesali dan mengakui dosa kita, dan sanggup melaksanakan penitensi yang diberikan iman. Hal ini sebenarnya sudah berulangulang terjadi dalam seluruh sejarah umat Israel, seperti pada pada bacaan pertama. Kitab Hosea yang dibacakan hari ini menyatakan kerelaan Allah untuk mengampuni umat Israel yang telah berkali-kali berdosa, dan dosanya ya itu-itu saja: berulang kali meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala. Hosea menjadi nabi spesial utusan Tuhan Allah untuk menyatakan belas kasih dan kerahiman Allah pada umat yang terusmenerus berdosa dan bahkan sudah terlalu hobi untuk berdosa. Dengan disuruhnya Hoses mengambil istri seorang pelacur, Hosea melambangkan tindakan Allah atas umat Israel yang pendosa tetapi dipilih oleh Allah untuk “istri-Nya”, dan Allah sebagai suaminya. Akan tetapi, umat Israel sebagai istri malah berbuat selingkuh dan serong terus-menerus. Tetapi, Tuhan Allah juga terus-menerus mengampuni dan mengasihani.
Mengapa Tuhan Allah selalu mengampuni kita, bila kita mau bertobat? Karena Allah mengasihi kita. Maka, sebenarnya orang boleh bicara tentang “aku cinta kamu”, “aku mengasihi dan menyayangi kamu”… Oke, terima kasih! Namun, bukti bahwa kasih sayangnya tulus, bukti bahwa cinta kasih yang tulus, ya kalau dia mau memaafkan kesalahan dan mengampuni dosa kita. Banyak orang yang mudah bilang I love you, tetapi orang itu begitu mudah marah dan sulit mengampuni ketika yang dicintai itu berbuat kesalahan atau pun bahkan dosa. Cinta kasih yang tulus tampak secara paling jelas pada semangat pengampunan orang itu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Tradisi yang baik dan khas pada Masa Prapaskah seperti sekarang ini adalah penerimaan Sakramen Tobat atau Rekonsiliasi. Di banyak paroki, umat antre menerima Sakramen Tobat ini. Pada Masa Adven, umat biasanya juga antre menerima Sakramen Tobat. Di beberapa tempat lain di Indonesia, kurangnya jumlah imam dapat menyebabkan sulitnya umat untuk menerima sakramen ini. Namun, kita bersyukur sebab kebiasaan pengakuan dosa ini masih menjadi praktik yang selalu ada di Gereja Katolik Indonesia Para imam juga biasa saling menerimakan Sakramen Tobat.
Marilah kita renungkan: Betapa kita begitu mudah diampuni oleh Tuhan melalui pelayanan Gereja ini. Dosa kita macam apa pun didengarkan dan kemudian menerima pengampunan setelah kita menyesali dan mengakui dosa kita, dan sanggup melaksanakan penitensi yang diberikan iman. Hal ini sebenarnya sudah berulangulang terjadi dalam seluruh sejarah umat Israel, seperti pada pada bacaan pertama. Kitab Hosea yang dibacakan hari ini menyatakan kerelaan Allah untuk mengampuni umat Israel yang telah berkali-kali berdosa, dan dosanya ya itu-itu saja: berulang kali meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala. Hosea menjadi nabi spesial utusan Tuhan Allah untuk menyatakan belas kasih dan kerahiman Allah pada umat yang terusmenerus berdosa dan bahkan sudah terlalu hobi untuk berdosa. Dengan disuruhnya Hoses mengambil istri seorang pelacur, Hosea melambangkan tindakan Allah atas umat Israel yang pendosa tetapi dipilih oleh Allah untuk “istri-Nya”, dan Allah sebagai suaminya. Akan tetapi, umat Israel sebagai istri malah berbuat selingkuh dan serong terus-menerus. Tetapi, Tuhan Allah juga terus-menerus mengampuni dan mengasihani.
Mengapa Tuhan Allah selalu mengampuni kita, bila kita mau bertobat? Karena Allah mengasihi kita. Maka, sebenarnya orang boleh bicara tentang “aku cinta kamu”, “aku mengasihi dan menyayangi kamu”… Oke, terima kasih! Namun, bukti bahwa kasih sayangnya tulus, bukti bahwa cinta kasih yang tulus, ya kalau dia mau memaafkan kesalahan dan mengampuni dosa kita. Banyak orang yang mudah bilang I love you, tetapi orang itu begitu mudah marah dan sulit mengampuni ketika yang dicintai itu berbuat kesalahan atau pun bahkan dosa. Cinta kasih yang tulus tampak secara paling jelas pada semangat pengampunan orang itu.
Antifon Komuni (Lih. Mrk 12:33)
Mencintai Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada segala kurban.
Doa Malam
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hukum-Mu telah tertanam dalam hati kami dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Kami mohon, berilah kami Roh-Mu, Roh kebenaran dan kedamaian, agar kerajaan-Mu semakin berkembang di dalam diri kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Mencintai Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada segala kurban.
Doa Malam
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hukum-Mu telah tertanam dalam hati kami dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Kami mohon, berilah kami Roh-Mu, Roh kebenaran dan kedamaian, agar kerajaan-Mu semakin berkembang di dalam diri kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
EM/INSPIRASI BATIN 2020
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati