Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Paus Fransiskus bergabung dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam menyerukan gencatan senjata global ketika dunia menghadapi gempuran pandemi Covid-19.
Dalam kata-kata setelah pembacaan Doa Maria pada hari Minggu, Paus Fransiskus menyoroti permohonan yang diajukan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres minggu ini menyerukan 'gencatan senjata global langsung di seluruh penjuru dunia', di tengah saat pandemi Covid-19 ini.
Penghentian permusuhan
Dari Perpustakaan Istana Apostolik, Paus mengatakan dia bergabung dengan semua orang yang telah melakukan panggilan ini dan dia mengundang semua orang "untuk menindaklanjutinya dengan menghentikan semua bentuk permusuhan, mendorong penciptaan koridor untuk bantuan kemanusiaan, keterbukaan terhadap diplomasi, dan perhatian kepada mereka yang menemukan diri mereka dalam situasi kerentanan. "
Persatuan dan Solidaritas
“Semoga perjuangan bersama kita melawan pandemi membawa semua orang untuk mengakui kebutuhan besar untuk memperkuat ikatan persaudaraan sebagai saudara dari satu keluarga manusia,” kata Paus.
"Secara khusus, semoga itu menginspirasi komitmen baru untuk mengatasi persaingan di antara para pemimpin negara dan pihak-pihak yang terlibat. Konflik tidak diselesaikan melalui perang."
Antagonisme dan perbedaan, Paus Fransiskus menggarisbawahi, "harus diatasi melalui dialog dan pencarian perdamaian yang konstruktif."
Dia juga mendapat perhatian khusus untuk semua yang saat ini harus tinggal dalam kelompok, seperti di panti jompo dan barak.
Paus juga menarik perhatian orang-orang yang ada di penjara. Secara khusus, Paus Fransiskus berkata, "Saya ingin menyebutkan orang-orang di penjara. Saya telah membaca memo resmi dari Komisi Hak Asasi Manusia yang berbicara tentang masalah penjara yang terlalu padat yang bisa menjadi tragedi. Saya menyerukan pihak berwenang untuk peka terhadap masalah serius ini dan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah tragedi di masa depan. "
Yesus
Kristus telah mempersembahkan Darah-Nya yang mulia, korban kita pada
altar salib, demi keselamatan semua manusia. (St. Yohanes Fisher)
Antifon Pembuka (Mzm 56(55):2)
Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan menghimpit aku.
Have mercy on me, O God, for people assail me; they fight me all day long and oppress me.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih, demi cinta kasih-Mu yang agung kami Kauperkaya
dengan berbagai karunia. Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa
menuju hidup baru dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Dengan
pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6 (Singkat: 13:41c-62)
"Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan."
Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong.
Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang
mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi,
Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap
aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari
yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya.
Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah
membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya.
Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap
darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel,
katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di
tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang
Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan
dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu
memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah
rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada
Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami
sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu
kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang
tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka
dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan
berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan,
sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan
menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang
yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan
telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah
kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia,
katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?”
Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata,
“Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah
menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu
disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya.
Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan
bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu
birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu
dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu
karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu!
Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah
kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon
berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu
sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang
terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah
seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang
menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka
bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan
dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian
palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau
mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu
dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: lih 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak
takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat
penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 33:11)
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:1-11)
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini."
Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Dan pagi-pagi benar Ia
berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Yesus
duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada
Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat
zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan
batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapatmu tentang hal
ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu
menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus menerus
bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka,
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Yesus membungkuk pula dan
menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah
mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah
Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu
Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah
mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak
ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah,
dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan Siapakah kita yang tidak pernah berbuat dosa? Namun betapa mudahnya kita mencari-cari kesalahan orang lain. Main hakim sendiri sering terjadi di tengah masyarakat. Ada pencuri ayam langsung dihakimi masa. Ada pencopet yang tertangkap langsung dihajar sampai babak belur. Kita sering kurang memakai daya nalar dan pikiran jernih. Yang sering muncul justru croc brain/otak reptil yang berada di bawah sadar kita. Nafsu liar yang ingin menghancurkan. Ciri-ciri lain otak reptil adalah: persaingan, no moral, no etika, no tata krama, mementingkan diri sendiri terutama tubuh (somatic or survival), rakus atau serakah, selfish, tidak peduli dengan lingkungan, tidak mengenal benar salah, teritoriality, tidak mau bertanggung jawab, menyalahkan orang lain. Perhatikan kucing yang kelaparan (food) dan dia dengan tenangnya mencuri ikan tanpa ada rasa bersalah sama sekali. Orang-orang yang membawa perempuan berzinah iitu di bawah sadarnya ingin meiemparinya dengan batu sampai mati. Yesus tidak menggunakan crocbrain, otak liar yang .ingin menghukum atau membaias dendam, tetapi mengedepankan neocortex yang ingin mengampuni dan mengasihi. Neocortex memiliki kecerdasan intelektual dan kesadaran spiritual di mana nilai moralitas tumbuh berkembang, Kepada perempuan itu, Ia berkata, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berdosa lagi mulai dari sekarang".
Antifon Komuni (1Yohanes 8:10-11)
Hai wanita, tiadakah yang menghukum engkau? Tidak seorang pun, Tuhan. Aku pun tidak, tetapi mulai sekarang jangan berdosa lagi.
Kemalasan
adalah dosa yang "dapat digunakan setan untuk memusnahkan kehidupan
spiritual kita dan juga kehidupan kita sebagai manusia," (Paus
Fransiskus, 24 Maret 2020)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 43:1-2)
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku
terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang
yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku.
Iudica me Deus, et discerne causam meam de gente non sancta: ab homine
iniquo et doloso eripe me: quia tu es Deus meus, et fortitudo mea.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami maha pengasih, karena cinta kasih Putra kesayangan-Mu
telah menyerahkan diri untuk wafat demi keselamatan kami. Perkenankanlah
kami hidup dalam cinta kasih-Nya dan menempuh jalan yang dilalui-Nya
dengan gembira karena yakin akan bantuan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (37:12-14)
"Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu
dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa
kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada
saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku
akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali,
dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa
Aku, Tuhan, yang me-ngatakannya dan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=f, Kanon 2 Suara 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8; Ul:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa
kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala
kesalahannya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:8-11)
"Roh Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu."
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan
kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,
kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jka orang tidak
memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika
Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi
rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia
yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan
juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do=bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 11:25a.26)
Akulah kebangkitan dan hidup, Sabda Tuhan; setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:1-45)
"Akulah kebangkitan dan hidup."
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania,
kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah
meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu
mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit
itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta dan
kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit,
Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi
sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi
ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini
orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali
ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?
Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia
melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam
hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.”
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka,
“Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya,
“Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah
tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang
tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang,
“Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu,
sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya.
Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut
Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain,
“Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Ketika
Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring
di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil
jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta
dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar
bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di
rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa
Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta
kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata
Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang
bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan
setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan,
aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke
dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil
saudaranya Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia
memanggil engkau.” Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi
mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung.
Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya. Ketika orang-orang
Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat
Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena
mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat
Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama
dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di
manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan
lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah,
betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya
berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia
bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus,
lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup
dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab
sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu: Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan
berkata, “Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah
mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi
oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku
mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara
keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang mati itu datang ke luar,
kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup
dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu,
dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang
melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus,
percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kisah tentang Lazarus
dibangkitkan menjadi dasar iman kita bahwa hidup atau mati itu ada di
tangan Tuhan. Berita mengenai Lazarus yang sakit keras dan pasti akan
meningga. Dalam waktu dekat, tidak membuat Yesus segera datang, tetapi
justru menunggu sampai Lazarus meninggal. Dengan sengaja setelah
menerima berita itu, Ia tinggal dua hari di tempat Ia berada. Dengan
demikian ada kesempatan bagi-Nya untuk menyatakn kemuliaan dan
mewahyukan Diri. Memang setiap mukjizat yang dilakukan bukan untuk
menyelamatkan orang secara fisik belaka, melainkan dan terutama menjadi
sarana untuk menyatakan Diri agar orang mengenal siapa Dia dan percaya
pada-Nya. Marta yang menyongsong Dia amat menyayangkan keterlambatan-Nya
datang, sehingga Lazarus sudah keburu mati. Dialog Yesus dengan Marta
menunjukkan bahwa Marta masih belum percaya akan Yesus memiliki kuasa
untuk menghidupkan Lazarus, karena menurutnya hanya Allah yang memiliki
kuasa untuk itu. Namun tampak juga bahwa ada kepercayaan dalam diri
Marta bahwa permohonan Yesus akan didengar oleh Allah karena
kedekatan-Nya. Maria juga memiliki pandangan serupa dengan mengatakan ”Tuhan sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak akan mati.” Kalau
hanya sakit keras atau menjelang mati pasti Yesus berkuasa menyembuhkan
seperti terjadi pada mukjizat-mukjizat penyembuhan. Kisah selanjutnya
mewartakan dan menegaskan Bahwa Yesus memiliki kuasa yang sama dengan
Allah. Ia membangkitkan Lazarus dari mati, bahkan setelah empat hari;
Dan karena kuasa yang ditunjukkan-Nya itu, hanya] di antara orang-orang
Yahudi percaya kepada-Nya.
Sebagai orang beriman kepada Kristus,
kita percaya bahwa Ia memiliki kuasa setinggi dan sebesar kuasa Allah,
karena Dia adalah Allah Putra. Ia berkuasa atas kehidupan setiap orang.
Maka kita percaya bahwa hidup ini ada dalam tangan-Nya. Kematian fisik
mestinya bukan sesuatu yang perlu ditakuti, karena bagi orang percaya
pada-Nya ada kehidupan dan keselamatan. Karena Ia hidup selama-lamanya,
bersatu dengan Dia berarti hidup selama-lamanya. Sikap yang tepat yang
mesti kita ambil adalah menyerahkan dan memercayakan diri pada-Nya.
Selama Masa Prapaskah ini kita mesti membangun dan mengembangkan sikap
itu.
Antifon Komuni (Yoh 11:26)
Siapa pun yang hidup dan percaya kepada-Ku takkan mati selama-lamanya.
Sabtu, 28 Maret 2020
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
“Hidup ini hanya berlangsung beberapa jam saja, namun luar biasa besar imbalannya nanti” (St. Theresia dari Avila)
Antifon Pembuka (Mzm 17:5-7)
Rintihan maut membisingkan telingaku, jeritan neraka menegakkan bulu
romaku. Terhimpit aku berteriak kepada Tuhan, dan dari bait-Nya yang
suci Ia mendengarkan seruanku.
The waves of death rose about me; the pains of the netherworld
surrounded me. In my anguish I called to the Lord, and from his holy
temple he heard my voice.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahamurah hati, bimbinglah kiranya hati kami, sebab kami
sadar bahwa tanpa Engkau kami tak dapat hidup baik. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Di tengah ancaman mengenai kehidupannya Yeremia selalu mendapatkan
kekuatan dari Tuhan sendiri. Bahkan Tuhan memperlihatkan kepadanya
ancaman tersebut. Yeremia sendiri menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Ia
tahu bahwa Tuhan itu hakim yang adil.
Bacaan dari Kitab Yeremia (11:18-20)
"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."
Nabi berkata, “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang
terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan,
memperlihatkan ancaman mereka kepadaku. Dulunya aku seperti anak domba
jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu bahwa mereka
mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita
binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya
dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang
lagi!” Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang
menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap
mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)
1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari
semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka
seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang
melepaskan.
2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas.
Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang
benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.
3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus
hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Luk 8:15)
Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik, akan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Yesus menjadi figur yang dipertanyakan. Orang masih mempermasalahkan
asal usul-Nya. Ada orang yang mau menangkap dan membawa-Nya kepada para
pemimpin agama Yahudi. Tetapi di sisi lain, ada orang yang
mengagumi-Nya. Karena Ia mengajar dengan penuh wibawa dan kuasa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:40-53)
"Apakah Engkau juga orang Galilea?"
Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang
banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar
nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang
lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena
Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari
kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah
pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di
antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang
berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala,
orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak
membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia
berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka,
“Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin
yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?
Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!”
Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus,
berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang
sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah
dibuat-Nya?” Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea?
Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang
datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Dalam segala pergulatan
dan pergumulan hidup, orang baik dan benar itu selalu mengandalkan
Tuhan. Segalap erkara yang mereka hadapi, mereka serahkan kepada Tuhan.
Mereka merasakan perlindungan dan penyertaaan Tuhan dalam suka dan duka
kehidupan mereka. Dalam menjalankan misi-Nya, Yesus sendiri mengalami
banyak tantangan. Namun, Yesus tetap menjalankan tugas perutusan-Nya.
Beberapao rang malah membuka hati dan percaya kepada-Nya. Bahkan seorang
Farisi, Nikodemus datang menjumpai Yesus dan bercakap-cakap dengan-Nya.
Dalam pergumulan hidup, kita dipanggil untuk tetap tekun dan setia
dalam iman. Kita yakin bahwa Tuhan dengan cara-Nya yang tak terduga
melindungi kita.
Antifon Komuni (Bdk. 1 Ptr 1:18-19)
Dengan Darah Kristus yang sama seperti Darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat kita telah ditebus.
By the precious Blood of Christ, the Blood of a spotless and unblemished Lamb, we have been redeemed.
Doa Malam Yesus, Engkau tetap sabar,
apa yang benar selalu Kulakukan, namun tidak pernah diakui oleh mereka
yang memusuhi-Mu. Ajarilah aku untuk bersabar hati seperti Engkau dan
berilah aku keberanian untuk selalu bertindak benar tanpa takut
menderita bila harus menghadapi ketidakadilan. Amin.
Bergabunglah dengan Paus Fransiskus MALAM INI pukul 00.00 WIB (01.00 WITA/02.00 WIT) untuk menerima berkat khusus Urbi et Orbi dan kesempatan untuk menerima indulgensi penuh.
Dapat anda saksikan melalui salah satu tautan berikut ini:
Keterangan foto: Pemimpin Kristen, Yahudi dan Muslim berdoa bersama di Yerusalem (foto oleh: Andrea Krogman)
Para pemimpin ketiga agama Abraham - Kristen, Yahudi dan Muslim - berdoa bersama di Yerusalem pada hari Kamis di tengah pandemi global Coronavirus Covid-19.
Inisiatif ini, yang diambil oleh Walikota Kota Suci, berlangsung pada pukul 12.30 waktu setempat di Balai Kota Yerusalem dan melihat kehadiran perwakilan dari kepercayaan lain, termasuk Druze dan Bahai.
Berbicara kepada Radio Vatikan sebelum doa bersama, perwakilan Fransiskan dari Tanah Suci, Pastor Francesco Patton, menyoroti pentingnya saat ini dan menjelaskan bahwa setiap agama harus mengucapkan doa sesuai dengan tradisi mereka sendiri.
“Kita akan bersama-sama berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar pandemi ini bisa berhenti,” Pastor Patton mengatakan bahwa menjelaskan inisiatif tersebut memiliki makna spiritual yang dalam.
“Itu penting dalam dirinya sendiri karena kita semua orang percaya dengan akar yang sama; dan berkat akar yang sama ini kita dapat mengekspresikan dengan iman dan dengan keyakinan doa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, ”katanya.
Doa bersama dilakukan setelah komunike bersama, dikeluarkan pada 21 Maret, di mana para pemimpin Gereja Makam Suci (Latin, Ortodoks Yunani dan Armenia) menyatakan harapan mereka bahwa "dalam situasi berbahaya ini semua anak-anak Abraham bisa berdoa bersama kepada Yang Mahakuasa untuk meminta perlindungan dan belas kasihan ".
Akan seperti apakah Paskah ini?
Pastor Patton memandang ke depan untuk Paskah di Yerusalem menunjukkan bahwa itu tidak akan seserius seperti biasa karena "itu akan dengan beberapa perayaan, tanpa peziarah dan dengan komunitas lokal kecil," tetapi dia berkata, "itu akan menjadi Paskah seperti biasa."
Kata-katanya bergema sebagai Gereja Makam Suci di kota itu, yang dihormati oleh orang-orang Kristen sebagai tempat penyaliban dan penguburan Yesus, telah ditutup sebagai langkah pencegahan untuk mengekang penyebaran virus corona, yang berarti bahwa perayaan Paskah di Makam akan dilakukan di belakang pintu yang tertutup.
"Pada Paskah kita tidak merayakan jumlah umat beriman," Pastor Patton menyimpulkan, "kita merayakan Kebangkitan Yesus Kristus dan dalam Kebangkitanlah kita dapat menemukan harapan, bukan dalam jumlah mereka yang merayakan!"
Paus Fransiskus akan memberikan berkat luar biasa kepada kota dan dunia atau Urbi et Orbi dan menyerukan dunia berdoa untuk menghadapi pandemik virus Corona pada hari Jumat, 27 Maret pukul 18.00 waktu Vatikan (Sabtu, 28 Maret pukul 00.00 waktu Indonesia bagian Barat), di depan Basilika Santo Petrus. Liturgi Sabda dan Adorasi Sakramen Mahakudus akan diikuti oleh berkat Urbi et Orbi, yang dihubungkan dengan indulgensi penuh.Paus Fransiskus memberikan berkat Urbi et Orbi secara khusus saat dunia menghadapi pandemik virus Corona menggarisbawahi situasi di seluruh dunia dalam keadaan gawat.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati