| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

12 hal yang perlu Anda ketahui tentang Sabtu Suci

 
Pada hari Sabtu Suci bumi menunggu dalam keheningan untuk Kebangkitan Tuhan. Berikut adalah 12 hal yang perlu Anda ketahui tentangnya.

Setiap kali kita mengucapkan syahadat, kita perhatikan bahwa Yesus "turun ke tempat penantian"

Sabtu Suci adalah hari yang memperingati peristiwa ini.

Apa yang terjadi pada hari ini, dan bagaimana kita merayakannya?

Inilah hal yang perlu Anda ketahui.

1. Apa yang terjadi pada Sabtu Suci pertama?

Di sini di bumi, para murid Yesus meratapi kematian-Nya dan, karena itu adalah hari sabat, mereka beristirahat.

Lukas mencatat bahwa para wanita itu kembali ke rumah "Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat," (Lukas 23:56).

Di kuburan, para penjaga yang ditempatkan di sana mengawasi tempat itu untuk memastikan bahwa para murid tidak mencuri tubuh Yesus.

Sementara itu . .

2. Apa yang terjadi pada Yesus ketika Dia wafat?

Menurut Katekismus Gereja Katolik:

633 Kitab Suci menamakan tempat perhentian orang mati, yang dimasuki Kristus sesudah kematian-Nya "neraka", "sheol" atau "hades" Bdk. Flp 2:10; Kis 2:24; Why 1:18; Ef 4:9., karena mereka yang tertahan di sana tidak memandang Allah Bdk. Mzm 6:6; 88:11-13.. Itulah keadaan semua orang yang mati sebelum kedatangan Penebus, apakah mereka jahat atau jujur Bdk. Mzm 89:49; I Sam 28:19; Yeh 32:17-32.. Tetapi itu tidak berarti bahwa mereka semua mempunyai nasib sama. Yesus menunjukkan hal itu kepada kita dalam perumpamaan tentang Lasarus yang miskin, yang diterima Bdk. Luk 16:22-26."dalam pangkuan Abraham". "Jiwa orang jujur, yang menantikan Penebus dalam pangkuan Abraham, dibebaskan Kristus Tuhan waktu Ia turun ke dunia orang mati" (Catech. R. 1,6,3). Yesus tidak datang ke dunia orang mati untuk membebaskan orang-orang terkutuk dari dalamnya Bdk. Sin. Roma 745: DS 587., juga tidak untuk menghapuskan neraka Bdk. DS 1011; 1077., tempat terkutuk, tetapi untuk membebaskan orang-orang benar, yang hidup sebelum Dia Bdk. Sin. Toledo IV 625: DS 485; bdk juga Mat 27:52-53.. 1033

634 "Juga kepada orang-orang mati, Injil diwartakan"(1 Ptr 4:6). Dengan turunnya Yesus ke dunia orang mati, selesailah sudah penyampaian warta gembira mengenai keselamatan. Itulah tahap terakhir perutusan Yesus sebagai Mesias - tahap yang menurut rentang waktu sangat singkat, tetapi menurut nilainya tidak dapat diukur: penyebar-luasan karya penebusan kepada semua orang dari segala waktu dan tempat, karena penebusan diperuntukkan bagi semua orang benar.

3. Bagaimana kita memperingati hari ini?

Menurut dokumen utama yang mengatur perayaan terkait dengan Paskah, Paschales Solemnitatis:

73. Pada hari Sabtu Paskah Gereja tinggal di makam Tuhan, merenungkan Penderitaan, Wafat dan turun-Nya ke alam maut dan menantikan Kebangkitan-Nya dengan puasa dan doa. Amat dianjurkan, untuk merayakan ibadat bacaan dan ibadat pagi bersama jemaat (bdk. no.40)76. Di mana hal ini tak mungkin, hendaknya diadakan ibadat Sabda atau kebaktian yang sesuai dengan misteri hari ini.
 
74. Gambar Kristus – pada salib, beristirahat di makam atau turun ke alam maut -, yang menjelaskan misteri Sabtu Paskah, atau juga gambar Bunda berduka, dapat dipasang dalam gereja untuk dihormati kaum beriman.


4. Apakah sakramen dirayakan?

Sebagian besar, tidak. Paschales Solemnitatis menjelaskan:

75. Pada hari ini Gereja tak merayakan Kurban Misa. Komuni suci hanya dapat diberikan sebagai bekal suci. Perayaan sakramen perkawinan dan sakramen-sakramen lain, kecuali sakramen tobat dan orang sakit, tak boleh diberikan.
 
5. Apakah Vigil Paskah itu?

Vigili Paskah adalah peringatan liturgi dari suatu pesta yang terkenal, diadakan pada malam sebelum pesta itu.

Istilah ini berasal dari kata Latin vigilia, yang berarti "berjaga," dan yang kemudian digunakan ketika orang beriman tetap terjaga untuk berdoa dan melakukan latihan bakti untuk mengantisipasi pesta.

Vigili Paskah adalah vigil yang diadakan pada malam sebelum Paskah.

Menurut Paschales Solemnitatis.

80.Sejak semula Gereja menjalani Paskah tahunan, hari raya tertinggi, dalam perayaan malam. Karena Kebangkitan Kristus adalah dasar iman kita dan harapan kita; oleh baptis dan krisma kita dimasukkan ke dalam misteri Paskah: mati bersama Dia, kita dimakamkan bersama Dia, dibangkitkan bersama Dia dan akan berkuasa bersama Dia juga. Tirakatan ini juga ditujukan kepada penantian kedatangan Tuhan kembali.

Arti penuh Vigili adalah penantian akan kedatangan Tuhan.

6. Kapan Vigil Paskah harus dirayakan?

Paschales Solemnitatis menjelaskan:

78. Seluruh perayaan Malam Paskah dilaksanakan waktu malam: tak boleh diadakan sebelum gelap atau berakhir setelah fajar Minggu” Peraturan ini harus ditepati secara ketat. Penyelewengan dan kebiasaan yang terjadi di sana sini, yakni merayakan Malam Paskah pada waktu biasanya diadakan Misa Sabtu sore, tak dibenarkan. Alasan yang kadang-kadang diajukan untuk memajukan waktu perayaan Malam Paskah, misalnya kerawanan publik, tidak diberlakukan di malam Kelahiran Tuhan atau bila menyangkut acara macam-macam.

7. Apa yang terjadi pada Malam Paskah?

Menurut Paschales Solemnitatis:

81. Malam Paskah mempunyai struktur sebagai berikut: Setelah perayaan cahaya pendek dan madah Paskah (Bagian I) Gereja Kudus merenungkan karya agung yang dilaksanakan Allah Tuhan pada umat-Nya sejak semula (Bagian II, ibadat Sabda), sampai ia bersama anggota-anggota baru yang dilahirkan kembali dalam baptis (Bagian III), diundang Tuhan ke meja yang disediakan-Nya bagi umat-Nya, sebagai kenangan akan wafat dan Kebangkitan-Nya, sampai ia datang kembali (Bagian IV) Urutan tata perayaan ini tak boleh diubah atas kuasa sendiri.

8. Apa yang terjadi selama upacara cahaya?


Menurut Paschales Solemnitatis:

82.. Bagian I terdiri dari tindakan simbolis, yang hendaknya dilaksanakan seluruhnya dalam segala keindahannya, agar makna- nya seperti diungkapkan dalam pengantar dan doa-doa, menjadi jelas bagi kaum beriman. Bila mungkin, sebaiknya di luar gereja di tempat yang sesuai diletakkan perapian untuk memberkati api; hendaknya cukup besar, agar nyala sungguh menembus kegelapan dan malam menjadi terang. 

Lilin Paskah demi kesungguhan tanda, harus sungguh lilin dari malam dan setiap tahun lilin baru; hanya boleh dipakai satu lilin Paskah, cukup besar tetapi tak pernah boleh buatan, agar dapat menjadi tanda bagi Kristus, yang adalah cahaya dunia. Ia diberkati dengan tanda dan kata yang ditetapkan dalam buku misa yang dapat diganti oleh Konferensi Waligereja dengan yang lain.

83. Dengan prosesi umat memasuki gereja dan diterangi hanya oleh cahaya lilin Paskah. Seperti putra-putra Israel di malam dibimbing oleh tiang api, demikian pula orang-orang kristiani pada gilirannya mengikuti Kristus dalam kebangkitan-Nya. Dalam prosesi itu jawaban umat “Syukur kepada Allah” dapat ditambahkan seruan untuk menghormati Tuhan. Dari lilin Paskah cahaya dibagikan kepada lilin-lilin yang dibawa semua, sementara cahaya listrik masih belum dinyalakan.

9. Apa yang terjadi selama Proklamasi Paskah?


Menurut Paschales Solemnitatis:

 84. Diakon mewartakan madah Paskah yang menyanyikan misteri Paskah dalam kata-kata puitis, tertampung dalam seluruh sejarah keselamatan. Bila tiada diakon, dan bukan imam sendiri yang dapat menyanyikan madah Paskah, dapat diserahkan kepada seorang penyanyi. Konferensi Uskup dapat menyesuaikan madah Paskah itu dengan memasukkan aklamasi jemaat.
 
10. Apa yang terjadi selama pembacaan Alkitab?


Menurut Paschales Solemnitatis:

85. Bacaan-bacaan dari Kitab Suci merupakan bagian kedua perayaan Malam Paskah. Di dalamnya dilukiskan karya-karya agung sejarah keselamatan yang harus direnungkan kaum beriman dengan tenang; mereka dibantu nyanyian mazmur tanggapan, keheningan meditatif dan doa-doa setelah bacaan. Perayaan Malam Paskah yang dibaharui mempunyai tujuh bacaan dari Perjanjian Lama, yakni dari Taurat dan para Nabi, yang sebagian besar berasal dari tradisi kuno Timur dan Barat, dan dua bacaan dari Perjanjian Baru, satu bacaan surat Rasul dan Injil. Demikianlah Gereja menjelaskan misteri Paskah Kristus “dengan berpangkal pada Musa dan semua Nabi”. Maka dari itu haruslah dibacakan semua bacaan, di mana mungkin, agar terpelihara ciri tirakatan yang memang memerlukan waktu yang lebih lama. Tetapi bila ada alasan pastoral untuk mengurangi jumlah bacaan itu, haruslah sekurang-kurangnya dipakai tiga bacaan dari Perjanjian Lama, yakni dari kitab Taurat dan Nabi-nabi; dalam pada itu harus ada bacaan dari bab ke 14 dari Kitab Keluaran dengan kantikum-nya.

86. Arti tipologis teks-teks Perjanjian Lama berakar dalam Perjanjian Baru dan dijelaskan dalam doa yang dibawakan imam setelah setiap bacaan; kiranya dapat membantu, bila kaum beriman dengan pengantar pendek oleh imam atau diakon diantar untuk mengerti arti tipologis itu. Komisi Liturgi nasional atau diosesan hendaknya menyediakan bahan yang bermanfaat untuk itu bagi para pengemban pastoral. Setelah setiap bacaan dinyanyikan mazmur tanggapan; jemaat  menjawab dengan refren. Pengulangan unsur-unsur itu dimaksudkan untuk mempertahankan irama yang membantu kaum beriman mengikutinya dengan batin penuh perhatian dan kesalehan. Hendaknya dengan seksama diusahakan agar mazmur jangan diganti dengan nyanyian yang kurang pantas bagi liturgi.
 
87. Setelah bacaan Perjanjian Lama dinyanyikan gloria dan lonceng-lonceng dibunyikan, di mana lazim; lalu diikuti doa pembukaan dan orang beralih kepada bacaan-bacaan dari Perjanjian Baru. Sebagai epistola dibacakan nasihat Rasul Paulus tentang baptis sebagai inisiasi ke dalam misteri Paskah Kristus. Semua berdiri dan dengan meriah imam menyanyikan aleluya, tiga kali dan setiap kali lebih tinggi, dan umat mengulanginya93. Bila perlu, aleluya dinyanyikan pemazmur atau penyanyi; umat mengulanginya sebagai sisipan antara ayat-ayat mazmur 118 (117), yang begitu sering dipakai para Rasul dalam kotbah Paskah. Pemakluman Kebangkitan Tuhan dalam Injil merupakan puncak seluruh ibadat Sabda. Injil diikuti homili, meskipun pendek dan tak boleh diabaikan.

 11. Apa yang terjadi selama liturgi pembaptisan?

Menurut Paschales Solemnitatis:

Bagian III Malam Paskah ialah perayaan baptis. Paskah Kristus dan Paskah kita kini dirayakan dalam sakramen. Hal ini diungkapkan sepenuhnya dalam gereja-gereja di mana ada tempat baptis, bila juga orang dewasa digabungkan pada Gereja atau sekurang-kurangnya anak-anak dibaptis95. Juga bila tiada calon baptis, dalam gereja paroki diberkati air baptis. Bila pemberkatan tidak dilaksanakan pada tempat baptis, melainkan di dekat altar, air baptis kemudian dibawa ke tempat baptis, di mana ia disimpan selama seluruh masa Paskah. Di mana tiada orang dibaptis dan tiada pemberkatan air baptis, air diberkati untuk mengenang baptis dan untuk memerciki umat.

89. Setelah itu dilaksanakan pembaharuan janji baptis, Imam mengatakan beberapa kata pengantar. Kaum beriman sambil berdiri memegang lilin yang menyala dan menjawab atas pertanyaan yang diajukan. Lalu mereka diperciki dengan air suci.

Demikianlah dengan tanda dan kata mereka diingatkan akan baptis yang telah mereka terima. Imam menelusuri gereja dan memerciki jemaat, sementara semua menyanyikan antifon; “Vidi aquam” – “Aku melihat air” atau nyanyian lain dengan ciri baptis.
 
12. Apa yang terjadi selama liturgi Ekaristi?


Menurut Paschales Solemnitatis:

90. Perayaan ekaristi adalah bagian IV perayaan Malam Paskah dan juga puncaknya, karena ekaristi adalah sakramen Paskah, kenangan akan kurban salib Kristus, kehadiran Tuhan yang Bangkit, penyelesaian inisiasi ke dalam Gereja dan antisipasi pesta Paskah abadi.

92. Sepantasnya komuni dalam perayaan Malam Paskah diberi kepenuhan tanda ekaristis, dengan membagikannya dalam rupa roti dan anggur. Ordinaris wilayah hendaknya memutuskan, sejauh mana hal ini sebaiknya dilaksanakan. 


Sabtu Malam, 11 April 2020 Vigili Paskah (Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)

Sabtu Malam, 11 April 2020
Vigili Paskah (Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)

Kebangkitan Yesus merupakan puncak kebenaran iman Kristen, yang diwartakan sebagai bagian hakiki dari Misteri Paskah sejak permulaan Kekristenan: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya” (1 Kor 15:3-5). (Instruksi Ad Resurgendum Cum Christo (Bangkit Bersama Kristus, No. 2)

Seluruh perayaan Malam Paskah dilaksanakan waktu malam: tak boleh diadakan sebelum gelap atau berakhir setelah fajar Minggu. Peraturan ini harus ditepati secara ketat. Penyelewengan dan kebiasaan yang terjadi di sana sini, yakni merayakan Malam Paskah pada waktu biasanya diadakan Misa Sabtu sore, tak dibenarkan. Alasan yang kadang-kadang diajukan untuk memajukan waktu perayaan Malam Paskah, misalnya kerawanan publik, tidak diberlakukan di malam Kelahiran Tuhan atau bila menyangkut acara macam-macam. (Perayaan Paskah dan persiapannya No. 78, Kongregasi Ibadat Ilahi).   
   
Seringkali kita memikirkan, Tuhan menawarkan keselamatan sesudah manusia jatuh ke dalam dosa. Padahal penciptaan itu adalah bagian dari karya penyelamatan Tuhan. Dengan demikian, kita diciptakan atau dilahirkan ke dalam dunia untuk selamat dan dalam keadaan selamat. Hanya saja kita keluar dari keadaan selamat ini karena ketidaktaatan kita kepada Tuhan atau karena dosa-dosa kita.     
   
Bacaan Pertama (Maka jadilah petang dan pagi: PS 866)
Bacaan dari Kitab Kejadian (1:1-31; 2:1-2)

         
"Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu.”
        
        Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.
5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.
Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit.
Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ketiga.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan I, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat.(Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
5. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
       
“Tuhan yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya.” Kalimat ini sering terlupakan. Kita sering terpaku pada ketaatan Abraham dan Ishak. Jika kita jatuh dalam dosa, Tuhan sendirilah yang akan menyediakan korban pemulih atas dosa-dosa kita. Tuhan sendirilah yang akan menyediakan sarana yang tepat supaya kita bisa selamat. Tuhan telah menyediakannya. Pertanyaannya: apakah kita mau menerima atau menggunakan sarana yang Tuhan telah sediakan?
 
Bacaan Kedua
Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
               
"Kurban Abraham leluhur kita."
                  
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, "Abraham." Abraham menyahut, "Ya Tuhan." Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, "Abraham, Abraham!" Sahut Abraham, "Ya Tuhan." Lalu Tuhan bersabda, "Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kali berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri ---- demikianlah firman Tuhan ---- Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
      
Mazmur Tanggapan II, do = c, 2/4, PS 847

Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.

Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; R1)

1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

     
         Tuhan tidak pernah kehabisan akal menawarkan keselamatan kepada kita, meskipun kita sepertinya buntu atau kehilangan harapan di hadapan dosa. Orang Israel yang telah diselamatkan oleh Tuhan dari perbudakan, sekarang panik bahkan ingin kembali ke masa lalu karena orang Mesir yang menindas mereka semakin dekat. Untuk selamat mereka harus melewati lautan air. Sarana yang Tuhan telah berikan kepada kita ketika berhadapan dengan dosa adalah Sakramen Baptis, Ekaristi, dan Tobat. Jangan kita biarkan dosa memperbudak kita kembali. Larilah dari dosa dengan menerima sakramen-sakramen yang Tuhan telah tawarkan di depan kita.
         
Bacaan Ketiga
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:15-15:1)

        
“Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering."
       
Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir, ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insaf bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.” Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan yang tadinya bergerak di depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu berlalu tanpa kesempatan bagi bagi orang Mesir untuk mendekati orang-orang Israel. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka terbelahlah air laut itu, dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel masuk ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, “Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!” Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka, dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Jadi berbaliklah segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan madah ini bagi Tuhan.

    
Mazmur Tanggapan III. PS 671 (Kel 15:1-2.3-4.5-6.17-18; R1a)
BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN
Solis/Kor:
1. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Allah segala dewata,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Tuhan segala penguasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
2. Hanya Dia mengerjakan karya agung,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan arif menciptakan langit,
U: kar'na kekal kasih Allah.
membentangkan bumi di atas laut,
U: kar'na kekal kasih Allah.
3. Penerang yang besar dibuat-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
surya yang menguasai siang,
U: kar'na kekal kasih Allah.
bulan, bintang, cahaya malam,
U: kar'na kekal kasih Allah.
4. Yang membunuh anak sulung Mesir,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan membebaskan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan tangan kuat dan lengan perkasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
5. Dia yang membelah Laut merah,
U: kar'na kekal kasih Allah.
yang menyeberangkan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan menumpas Firaun dan laskarnya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
6. Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kerajaan besar ditaklukkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
raja-raja masyhur dibunuh-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
7. Diberikan-Nya tanah mereka,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kepada Israel hamba-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kemalangan kita diindahkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
8. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pembebas kita dari penindas,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan segala makhluk diberi-Nya makan,
U: kar'na kekal kasih Allah. 
 
    
Sekali lagi Tuhan mengingatkan kita lewat nabi Yesaya bahwa Ia tidak melupakan kita. Mungkin sering kali kita tidak setia, tetapi Tuhan selalu setia. Jangan pernah membayangkan Tuhan telah melupakan kita, Tuhan telah mengabaikan kita. Tuhan selalu peduli dengan kita. 
       
Bacaan Keempat
Bacaan dari Kitab Yesaya (54:5-14)


 
"Datanglah kepada-Ku, maka kamu akan hidup. Aku akan mengikat perjanjian kekal denganmu."
  
Tuhan bersabda kepada Nabi Yesaya, jika yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati Tuhan memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman Tuhan, Penebusmu. Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan, yang mengasihani engkau. Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. Semua anakmu akan menjadi murid Tuhan, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
    
  
Mazmur Tanggapan. IV, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; R2)
1. Aku akan memuji ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersuka cita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kuubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.


Kepedulian Tuhan itu tentunya selalu sebuah tawaran. Meskipun gratis, Tuhan menghormati kebebasan kita. Itulah sebabnya Tuhan akan memberikan keselamatan kepada mereka yang merindukannya, yang mencarinya. Tuhan tidak akan mengecewakan kita, jika kita selalu merindukan Dia. Tuhan tidak menuntut banyak dari kita selain merindukan dan berbalik
   

Bacaan Kelima
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
       
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
     
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar! Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepadaku, dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena Tuhan, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku; Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
     
Mazmur Tanggapan V, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukan karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulia karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab yang mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
     
Tuhan lewat nabi Barukh menyatakan hal yang telah dikatakan lewat nabi Yesaya. Sering kali kita melihat perintah Tuhan itu membatasi kebebasan kita. Tetapi sebenarnya perintah-perintah-Nya adalah bagian dari bagaimana Tuhan menyelamatkan kita. Perintah-perintah-Nya itu adalah sarana keselamatan. Perintah Tuhan itu berisikan kearifan Tuhan, bagaimana kita menghidupi hidup kita di dunia ini supaya kita bahagia dan selamat di dunia akhirat.
  
Bacaan Keenam
Bacaan dari Kitab Barukh (3:9-15)
   
"Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera."
     
Dengarkanlah, hai Israel, segala perintah kehidupan, condongkanlah telinga untuk mengenal kearifan. Apa sebabnya, hai Israel, apa sebabnya maka engkau berada di negeri musuhmu serta menjadi tua di negeri yang asing dan menajiskan dirimu dengan yang mati dan terbilang di antara mereka yang turun ke dunia orang mati? Engkau telah meninggalkan sumber kebijaksanaan! Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera. Belajarlah di mana ada kearifan, di mana kekuatan dan di mana pengertian, supaya sekaligus kauketahui tempat umur panjang dan kehidupan, tempat cahaya mata dan damai sejahtera. Siapakah telah menemukan tempat kebijaksanaan, siapakah telah masuk ke dalam perbendaharaannya?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  


Mazmur Tanggapan VI, do = es, 2/4, PS. 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10-11)
1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selama-lamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada manu lebah.
   
Bagaimana pun kita sudah menjauh dari Tuhan, sudah berdosa, Dia tetap berupaya untuk menyelamatkan kita. Bahkan Ia memberikan kita hati yang baru. Sabda-Nya: “Kamu akan Kuberikan hati yang baru.” Ada banyak kesempatan di dalam hidup kita, di mana Tuhan menawarkan keselamatan. Tinggal dari pihak kita: mau atau tidak.
  
Bacaan Ketujuh
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:16-17a, 18-28)
     
"Kamu akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."
            
“Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanahnya sendiri, mereka menajiskan tanah itu dengan tingkah laku mereka. Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka, karena darah yang mereka curahkan di atas tanah itu; mereka menajiskan tanah itu dengan berhala-berhala mereka. Aku menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di dalam negeri; Aku menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya. Di mana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus, sehingga semua orang menyindir mereka dengan berkata: Katanya mereka umat Tuhan, tetapi mereka harus keluar dari tanahnya! Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang. Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah Firman Tuhan Allah: bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus, yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, demikianlah Firman Tuhan Allah, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri; Aku akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dan segala kenajisanmu dan dari semua berhalamu aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru akan Kutaruh di dalam batinmu. Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras, dan kepadamu Kuberi hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu, dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku; aku akan membuat kamu tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu. Kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   

Mazmur Tanggapan VIIA, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:3.5bcd;43:3-4; Ul: lih 42:2; 2/4)
1. Jiwaku haus akan Allah akan Allah yang hidup! Bilakah tiba saatnya aku boleh datang melihat Allah.
2. Ku terkenang, ketika berkenan maju di tengah kepadatan manusia, melangkah menuju ke rumah Allah di tengah sorak-sorai dan nyanyian syukur.
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu supaya menuntun langkahku dan membawaku ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, suka citaku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, sumber kegembiraanku.
     
Madah Kemuliaan
        
Kemuliaan kepada Allah di surga,
dan damai di bumi kepada orang
yang berkenan pada-Nya.
Kami memuji Dikau.
Kami meluhurkan Dikau.
Kami menyembah Dikau.
Kami memuliakan Dikau.
Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
Karena hanya Engkaulah kudus.
Hanya Engkaulah Tuhan.
Hanya Engkaulah mahatinggi,
ya Yesus Kristus,
bersama dengan Roh Kudus,
dalam kemuliaan Allah Bapa.
Amin.
   

Akibat dari dosa adalah kematian. Tetapi bagi mereka yang mati dalam Kristus, kematian tidak perlu menakutkan. Jika kita mati bersama Kristus, kita bangkit pula bersama Dia. Bagaimana kita mati bersama Kristus? Mati tanpa dosa berat. Kita sebagai orang Katolik sering lupa bahwa Tuhan telah menyediakan sarana supaya kita meninggal dalam keadaan suci, dalam keadaan tanpa dosa berat. Seringlah menerima Sakramen Tobat atau Pengampunan. Mengakukan dosa juga berarti mati terhadap dosa.
    
Bacaan Kedelapan:
Epistola
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:3-11)
      

"Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi."

Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi, jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya; kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Bait Pengantar Injil PS 867
Ref. A l l e l u y a
(3x 1= F, G, A)
Dinyanyikan tiga kali; setiap kali ganti nada dasar. Sesudah ulangan ketiga baru dinyanyikan ayat-ayat Mazmur.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya.
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di antara kita.
      
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (28:1-10)
   

"Ia telah bangkit, dan mendahului kamu ke Galilea."
  
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

   

Renungan

  
 

Pada bagian pertama dari liturgi Malam Paskah yang khusyuk ini, kita mendengarkan kisah tentang hubungan Allah dengan umat pilihan-Nya, yang diambil dari beberapa Kitab Perjanjian Lama. Ini adalah kisah yang lahir dari pengalaman umat tentang Tuhan yang merupakan Pencipta dan Juru Selamat. Tema yang berulang adalah cinta dan kebaikan Tuhan yang luar biasa yang memberikan kehidupan kepada umat-Nya dan yang setia dan setia pada janji-janjinya. Kemudian kita mendengar nabi Yesaya dengan jelas menubuatkan, “ Sungguh, Allah keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.” (lihat Kidung Tanggapan V)

Pada malam ini kita tidak lagi mengangkat sosok penderitaan dan kematian, tetapi kita mengangkat cahaya abadi dari lilin Paskah. Cahaya Kristus yang bangkit, yang masih menanggung luka penderitaannya, datang kepada kita dalam kemuliaan. Dan terang ini, yang diwariskan dalam iman, memiliki kuasa untuk mengatasi semua kegelapan, semua dosa.

Terang yang kita angkat malam ini, adalah terang Allah, Bapa, Putra dan Roh Kudus, yang diberikan kepada kita, diletakkan di tangan kita dan mencari tempatnya di hati dan pikiran kita. Lilin Paskah ini membawakan kita kuasa Allah, kasih abadi, yang terlihat dalam Yesus yang tersalib, sekarang dipersembahkan bagi kita semua. Itu adalah sesuatu yang tidak pernah dapat kita raih untuk diri kita sendiri atau temukan dalam sumber daya kita sendiri.

Bahasa dan kebenaran Vigil Paskah kita adalah bahasa kelahiran kembali, kelahiran baru, kelahiran yang datang dari atas. Inilah kehidupan baru di mana kita semua berusaha diperbarui pada malam ini. Kehidupan baru ini adalah untuk membentuk dan membingkai kehidupan kita sehari-hari, setiap tindakan kita, mengubah kita dari dalam.

Inilah artinya. Dalam kuasa Roh Kudus hidup kita memiliki cakrawala baru. Sekarang hidup kita memperoleh kriteria baru yang dengannya kita menilai apa yang harus dilakukan, apa yang harus dicari, apa yang harus dihindari, apa yang harus ditentang.

Dari kehidupan baru ini kita memperoleh kekuatan hidup baru. Dibentuk oleh kehidupan baru dalam Kristus ini semoga kita dapat membentuk kebiasaan hidup yang berbeda, kebiasaan berdoa setiap hari, rutinitas kebaikan, pengampunan yang ditentukan dan pengorbanan diri. Dari cahaya lilin ini, dari air pembaptisan yang dengannya kita akan diberkati, kita dibentuk kembali, dilahirkan kembali, mencari kekudusan dan sukacita-Nya.

Inilah mengapa cahaya ini sangat menarik. Inilah sebabnya mengapa memegang lilin di kegelapan dunia kita adalah naluri yang begitu dalam, diulangi di seluruh dunia, terutama di hadapan kejahatan. Kita dilahirkan untuk terang ini, dilahirkan untuk hidup dalam terang ini, dilahirkan untuk masuk ke dalam terang ini meskipun kadang-kadang kita lebih suka kegelapan.
  
Saudara-saudari terkasih, Kristus telah bangkit, Alleluya! Dan kita memiliki kemungkinan untuk membuka hati kita dan menerima karunia harapannya. Mari kita buka hati kita untuk berharap Paskah ini. Semoga ingatan akan karya-karya dan kata-katanya menjadi cahaya yang mengarahkan langkah-langkah kita di jalan iman, menuju Paskah yang tidak akan berakhir.

Paskah tidak hanya nyata karena dinyatakan dalam liturgi: itu menjadi nyata ketika orang disembuhkan, dihibur dan diperkuat oleh kasih Kristus yang memberi hidup, yang kita berikan kepada saudara atau saudari kita. Paskah adalah nyata ketika kita menjadi "sakramen" kehadiran Kristus yang bangkit, terang dunia, dan nilai-nilai yang Dia ajarkan selama hidupnya di bumi.

Ketika kita memperbarui janji baptisan kita lagi dalam liturgi malam ini, kita diberi kesempatan untuk berkomitmen pada diri kita sendiri untuk mengikuti jejak Tuhan Yang Bangkit - secara pribadi, sebagai komunitas iman, dan sebagai keluarga Allah.

Dalam praktik itu berarti bahwa kita harus, dengan bantuan Allah, bertekun dalam upaya kita untuk mati bagi dosa dan hidup untuk Allah dalam Yesus Kristus, Tuhan yang bangkit. Dia menantang kita untuk memberikan ekspresi pada kehidupan baru kita bukan hanya di gereja atau pada acara-acara khusus; tetapi di rumah kita, lingkungan kita dan dalam masyarakat, setiap hari dalam hidup kita. Dengan cara ini, iman kita menjadi hidup dan kita hidup 'kebenaran' dari perayaan Paskah hari ini. Kami berharap Anda semua mendapat berkat dari Tuhan dan Allah kita yang pengasih, karena Dia telah bangkit, Alleluya! (RENUNGAN SETELAH INJIL OLEH: TIM RENUNGAN PAGI | RENUNGAN ANTAR BACAAN OLEH RP. Fransiskus Sule, CICM)
    


Antifon Komuni (Bdk 1Kor 5:7-8)
    
Kristus, Anak Domba kita, sudah dikurbankan. Marilah kita merayakan pesta dengan roti tak beragi, yakni kesucian dan kebenaran. Alleluya. 
   
Christ our Passover has been sacrificed; therefore let us keep the feast with the unleavened bread of purity and truth. Alleluia. 
     
Pascha nostrum immolatus est Christus, alleluia: itaque epulemur in azymis sinceritatis et veritatis, alleluia, alleluia, alleluia.


Paus dalam Misa: mengingat para imam yang telah meninggal melayani orang sakit


Paus Fransiskus merayakan Misa Peringatan Perjamuan Tuhan pada Kamis malam kudus. Dia bersyukur atas pelayanan imamat dan mengingat banyak imam yang telah meninggal saat melayani orang sakit.

Oleh Linda Bordoni

Paus Fransiskus memimpin Misa Perjamuan Tuhan pada Kamis Putih di Basilika Santo Petrus. Dia ingat bagaimana Yesus membasuh kaki para Rasul dan mengundang orang-orang beriman untuk mengizinkan Tuhan untuk mengasihi dan melayani mereka.

Paus bersyukur kepada Tuhan atas pelayanan begitu banyak imam yang tidak disebutkan namanya, beberapa di antaranya telah mengorbankan hidup mereka - terutama mereka yang telah meninggal baru-baru ini ketika melayani orang sakit di rumah sakit dan klinik di tengah pandemi coronavirus.

Liturgi yang dikenal sebagai coena Domini, berlangsung pada hari pertama Triduum Paskah dan memperingati institusi Ekaristi.

Dalam pidato tanpa naskah selama homili, Paus mengingat tiga kata kunci untuk Kamis Putih: Ekaristi, pelayanan, pengurapan.
   
'Izinkan Tuhan untuk melayani Anda'

Paus Fransiskus mengingatkan orang-orang Kristen bahwa hanya dengan membiarkan Tuhan mencintai kita, kita akan diselamatkan. Yesus sendiri berkata: "Jika kita tidak memakan Tubuh-Nya dan kita tidak minum Darah-Nya, kita tidak akan memasuki Kerajaan Surga", kata Paus.

“Sulit dipahami bahwa kita perlu mengizinkan Tuhan melayani kita,” lanjut Paus Fransiskus. Dia kemudian merenungkan Injil St. Yohanes yang menggambarkan pertukaran antara Yesus dan Petrus yang mengatakan kepada Tuhan: "Engkau tidak akan pernah mencuci kakiku". Yesus menjawab: "Jika aku tidak mencuci kamu, kamu tidak akan mendapat bagian dengan Aku".

"Anda harus meminta Tuhan untuk mengizinkan Anda tumbuh," kata Paus, "untuk memaafkan Anda."
  
Bersyukur atas imamat

Paus Fransiskus kemudian bersyukur atas imamat.

"Saya ingin berada dekat dengan para imam," katanya, "semuanya: dari yang baru ditahbiskan sampai ke para uskup dan Paus."

"Anda telah diurapi untuk menganugerahkan Ekaristi, Anda telah diurapi untuk melayani," tambahnya.

Memperhatikan bahwa dia tidak mungkin merayakan Misa Krisma pada hari Kamis pagi, Paus mengatakan dia berharap itu bisa dirayakan sebelum Pentakosta.

Merujuk pada liturgi Perjamuan Tuhan, dia berkata, "Saya tidak bisa membiarkan Misa ini berlalu tanpa menyebutkan imamat dan semua imam yang menawarkan hidup mereka untuk Tuhan."

Paus Fransiskus mengenang bahwa pada hari-hari dramatis yang ditandai oleh pandemi coronavirus ini, banyak pastor meninggal di sini di Italia ketika merawat orang sakit, bersama dengan dokter dan perawat di rumah sakit.

“Mereka adalah orang suci 'tetangga sebelah' kami,” yang telah menyerahkan hidup mereka untuk melayani Tuhan dan umat beriman, katanya.

Paus Fransiskus kemudian mengalihkan pikirannya kepada banyak pastor paroki dan pastor penjara yang membawa Injil ke kota-kota kecil dan ke penjara, dan ke sejumlah imam tanpa nama di wilayah misi, banyak di antara mereka yang mati dan dikubur jauh dari mata dunia. .

"Tidak ada yang tahu nama mereka," kata Paus. "Mereka adalah imam yang baik dan aku membawa mereka dalam hatiku."

Dia juga berbicara tentang banyak imam yang menderita fitnah dan penghinaan, “yang tidak bisa berjalan di jalanan” karena rasa malu yang ditimbulkan oleh penemuan beberapa hal buruk yang telah dilakukan beberapa imam.

"Hari ini kamu semua bersamaku di altar," katanya. "Jangan keras kepala seperti Petrus: biarkan Tuhan mencuci kakimu, belajar untuk memaafkan yang lain. Sama seperti Anda telah mengampuni, Anda akan diampuni. Jangan pernah takut untuk memaafkan. "

Paus Fransiskus mengakhiri homilinya dengan bersyukur kepada Tuhan atas rahmat imamat: "Yesus mencintaimu. Saya hanya meminta agar Anda membiarkan kaki Anda dicuci."

Bertentangan dengan tradisi yang biasanya melihat Paus merayakan Misa Kamis Putih di luar Vatikan, upacara tahun ini berlangsung di Altar Kursi di Basilika Santo Petrus yang hampir kosong. Liturgi tidak termasuk mencuci kaki, karena menghormati arahan yang dimaksudkan untuk membatasi penyebaran Covid-19. Misa disiarkan langsung dan orang-orang Kristen di seluruh dunia diundang untuk berpartisipasi.





 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy