Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Setelah dikubur dalam tanah dan menjadi binasa, pada waktunya kita akan bangkit kembali.” (St. Ireneus)
Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)
Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut
kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan
Kristus, alleluya.
Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for
now salvation and strength have come, and the power of his Christ,
alleluia
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi orang
yang lahir kembali dari air dan Roh Kudus. Rahmat-Mu telah Kauberikan
kepada kami, dan kami telah Kaubersihkan dari segala dosa. Semoga
rahmat-Mu semakin melimpah dalam hati kami, agar kami layak menikmati
janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin. Orang
banyak menyeret Stefanus keluar kota dan melemparinya dengan batu
sampai mati. Ini terjadi, karena perkataan Stefanus mengusik hati Imam
Besar, pemuka penatua dan ahli Taurat. Stefanus mengecam
ketidakpercayaan mereka semua kepada Yesus bahkan sampai tega
mengkhianati dan membunuh Yesus Orang Benar itu.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam
Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala,
yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus;
sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi
yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh
orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang
telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat
yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!”
Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk
hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus,
yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan
Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh,
aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan
Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga
serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu
melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di
depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu,
Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut
Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan
dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus.
Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 820
Ref. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan
untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;
oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya
Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan
bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku
oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu
terhadap persekongkolan orang-orang. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:35)
Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Orang banyak di rumah ibadat di Kapernaum meminta tanda kepada Yesus.
Yesus pun memberikan tanda bahwa Diri-Nya adalah roti yang turun dari
surga dan memberi hidup kepada dunia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)
"Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga."
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda
apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya
kepada-Mu?” Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami
telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka
diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari
surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari
surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan
yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan,
berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah
roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Tuhan Yesus
mengaruniakan karya keselamatan Allah di tengah dunia. Gereja
menghadirkan kembali keselamatan Allah ini dalam Sakramen Ekaristi.
Setiap kali dirayakan Ekaristi Kudus, Gereja menghadirkan Tubuh dan
Darah Kristus yang menyelamatkan. Tubuh dan Darah Kristus dalam Ekaristi
menjadi perwujudan dan tanda kehadiran Yesus, sang roti surgawi.
Makanan dari minuman rohani ini akan mengenyangkan jiwa. Orang yang
percaya dan setia mengikuti Ekaristi akan beroleh kekuatan yang
menyelamatkan karena persatuannya dengan Yesus. Antifon Komuni (Rm 6:8)
Jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.
If we have died with Christ, we believe that we shall also live with Christ, alleluia.
Doa Malam
Allah Bapa Mahamulia, Engkau telah membarui kami dengan
sakramen-sakramen-Mu. Maka kami mohon, pandanglah kami dengan rela dan
bangkitkanlah tubuh kami untuk hidup yang mulia. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami. Amin.
“Ekaristi adalah rahasia hariku. Ia memberikan kekuatan dan makna bagi
semua aktivitas pelayananku demi Gereja dan seluruh dunia….Biarkan Yesus
dalam Sakramen Mahakudus berbicara ke dalam hatimu. Ialah yang
merupakan jawaban kehidupan yang sebenarnya, yang sedang kamu cari. Ia
tinggal disini bersama kita : Ia adalah Allah beserta kita. Carilah Ia
tanpa lelah, sambutlah Ia tanpa keraguan, cintailah Ia tanpa henti :
sekarang, besok, dan selamanya. ” – Paus Yohanes Paulus II
“Siapa yang tidak ingin mengetahui kehendak Allah ibarat orang yang berjalan-jalan di samping tebing yang amat curam, dan mudah jatuh dengan angin sekecil apa pun. Jika dia dipuji, dia bangga. Jika ditegur, dia marah. Jika dia makan makanan yang menyenangkan, dia ditarik kepada nafsu tubuh. Ketika dia menderita, dia menangis. Ketika dia tahu sesuatu, dia ingin menunjukkan bahwa dia tahu. Ketika dia tidak mengerti, dia berpura-pura mengerti. Ketika dia kaya, dia menjadi takabur. Ketika dia lemah, dia menjadi munafik. Ketika dia sudah kenyang, dia nekat. Ketika dia berpuasa, dia besar kepala. Ketika dia menegur, dia suka suka berdebat, sementara dia memandang pada mereka yang memaafkannya sebagai orang bodoh.” — St. Markus Pertapa
Antifon Pembuka
Telah bangkit gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber cahaya ilahi, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu
kepada orang-orang yang sesat, supaya mereka kembali ke jalan yang
benar. Semoga kami yang menamakan diri orang kristiani, menjauhkan
segala yang bertentangan dengan nama itu, serta berusaha hidup sebagai
orang kristiani sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-15)
"Mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh yang mendorong dia berbicara."
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan
mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi
tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang
Libertini. – Anggota-anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene
dan dari Aleksandria. – Mereka datang bersama dengan beberapa orang
Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan
Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang
mendorong dia berbicara. Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk
mengatakan, “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat
terhadap Musa dan Allah.” Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu
gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka
mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan
Mahkamah Agama. Lalu mereka mengajukan saksi-saksi palsu yang berkata,
“Orang ini terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat
kudus ini dan hukum Taurat. Sebab kami telah mendengar dia mengatakan
bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merobohkan tempat ini dan mengubah
adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” Semua orang yang
duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka
melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b)
1. Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hambamu ini
merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi
kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
2. Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku; ajarkanlah
ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk
titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang
ajaib.
3. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu
kepadaku. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan
hukum-hukum-Mu di hadapanku. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:22-29)
"Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal."
Setelah Yesus mempergandakan roti, keesokan harinya orang banyak, yang
masih tinggal di seberang danau Tiberias, melihat bahwa di situ tidak
ada perahu selain yang dipakai murid-murid Yesus. Mereka melihat juga
bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan
murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi
sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias ke dekat tempat
mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika
orang banyak melihat bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya
juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum
untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang
laut itu, mereka berkata kepada-Nya, “Rabi, bilamana Engkau tiba di
sini?” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari
Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu
telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan
yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai
kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu;
sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu
kata mereka kepada-Nya, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami
mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada
mereka, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu
percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Dalam Yoh 6:27 Yesus berkata: “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang
akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada
hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab
Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Pertanyaan yang dulu ditanyakan oleh para pendengar-Nya adalah sama dengan pertanyaan yang kita ajukan sekarang: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” (Yoh 6:28). Kita mengetahui jawaban Yesus: ”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah”
(Yoh 6:29). Oleh karena itu, percaya kepada Yesus Kristus adalah jalan
untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan. Ucapan Yesus ini
mengingatkan kita bahwa segala kegiatan yang kita jalani hendaknya
dilakukan untuk sesuatu yang lebih bernilai, yaitu untuk memuliakan
Tuhan dan untuk sesama, bukan untuk diri sendiri semata. Iman bertumbuh
apabila ia dihidupi sebagai pengalaman kasih yang telah diterima, dan
ketika iman dikomunikasikan sebagai suatu pengalaman rahmat dan suka
cita. Iman itu membuat kita berbuah, sebab ia memperluas hati kita di
dalam pengharapan dan memampukan kita untuk memberi kesaksian yang
menghidupkan. Antifon Komuni (Yoh 14:27)
Tuhan bersabda, "Damai sejahtera
kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. Apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu." Alleluya.
Doa Malam
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Kristus Putra-Mu,
Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin
tampak dalam hidup kami, dan memberi kami kekuatan untuk mencapai
keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
“Dalam kebangkitan Kristus terpenuhilah janji-janji Perjanjian Lama Bdk.
Luk 24:26-27. 44-48. dan janji yang Yesus sendiri berikan selama
hidup-Nya di dunia Bdk. Mat 28:6; Mrk 16:7; Luk 24:6-7.. Ungkapan
"sesuai dengan Kitab Suci" (1 Kor 15:3) Bdk. Syahadat
Nikea-Konstantinopel. menunjukkan bahwa dengan kebangkitan Kristus
terpenuhilah ramalan-ramalan ini..” (Katekismus Gereja Katolik, 652)
Antifon Pembuka (Mzm 66 (65) :1-2)
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya.
Cry out with joy to God, all the earth; O sing to the glory of his name. O render him glorious praise, alleluia.
Jubilate Deo omnis terra, alleluia: psalmum dicite nomine eius, alleluia: date gloriam laudi eius, alleluia, alleluia, alleluia.
Pengantar
Paus Pius XII dalam surat ensikliknya tentang Liturgi Suci, Mediator Dei
(1947) mendefinisikan liturgi sebagai, “ibadat publik yang dilakukan
oleh Penebus kita sebagai Kepala Gereja kepada Allah Bapa dan juga
ibadat yang dilakukan oleh komunitas umat beriman kepada Pendirinya
[yaitu Kristus], dan melalui Dia kepada Bapa. Singkatnya, liturgi adalah
ibadat penyembahan yang dilaksanakan oleh Tubuh Mistik Kristus secara
keseluruhan, yaitu Kepala dan anggota-anggota-Nya” (Mediator Dei, 20).
Definisi ini terpenuhi dalam tingkat yang tertinggi dalam perayaan
Ekaristi/ Misa kudus. Sebab dalam Misa Kudus, kurban Kristus yang satu
dan sama itu oleh kuasa Roh Kudus, dihadirkan kembali oleh Gereja, untuk
keselamatan umat manusia. Maka perayaan Misa adalah doa Gereja yang
sempurna (par excellence), yaitu doa Kristus yang dipersembahkan oleh
Gereja kepada Allah.
Bagi umat Kristen yang tidak mempercayai dan tidak melakukan perayaan
Ekaristi, peristiwa perjalanan ke Emaus adalah seperti peristiwa di masa
lalu dan sulit untuk dihubungkan dengan apa yang terjadi pada saat ini
secara lebih mendalam. Namun, bagi umat Katolik, peristiwa ini
dihadirkan kembali setiap hari, dalam perayaan Ekaristi. Ekaristi yang
menjadi pusat kehidupan Gereja perdana akan terus menjadi pusat
kehidupan Gereja Katolik sampai akhir zaman, sampai terjadinya Perjamuan
kawin Anak Domba (lih. Why 19:9). Dapat dikatakan bahwa iman akan
Ekaristilah yang dapat menguak misteri Sabda Allah di Lukas 24:13-35
secara lebih mendalam, karena itulah yang dialami para murid, itulah
yang dilakukan oleh jemaat perdana, itulah yang dilakukan oleh Gereja
sepanjang sejarah Gereja, dan itulah yang dilakukan oleh Gereja Katolik
saat ini, sampai segala abad. Sesungguhnya yang pertama kali mengajarkan
tata cara perayaan Ekaristi [yaitu adanya liturgi Sabda dan liturgi
Ekaristi] adalah Tuhan Kristus sendiri, yaitu melalui penampakan-Nya
kepada kedua orang murid di perjalanan ke Emaus (Lih. Luk 24:13-35);
sedangkan tentang prinsip liturgi Ekaristinya sendiri mengacu kepada apa
yang diajarkan Yesus dalam Perjamuan Terakhir dengan para Rasul-Nya
(Mat 26:26-28; Mrk 14:27-31; Luk 22:24-38). [diolah dari
Katolisitas.org]
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga, Engkau selalu membangkitkan daya hidup baru
pada umat-Mu. Engkau telah memulihkan martabat kami dan mengangkat kami
menjadi putra-putri-Mu. Semoga kami senantiasa memuji Dikau karenanya,
dan semoga kami mendambakan kebangkitan kami dan terlaksananya segala
harapan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:14.22-33)
"Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi."
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul.
Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, "Hai kamu orang
Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan
camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret,
seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan
kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan
perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang
diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan
kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah
membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak
mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata
tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di
sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan
jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab
Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak
membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan
kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di
hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang
kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan
kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang
nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan
mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud
sendiri di atas takhtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan
telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa
Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya
tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan
tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh
tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka
dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 859
Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Ayat. (Mzm 16:1.2a-5.7-8.9-10.11; Ul: 11a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata
kepada Tuhan, "Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah
yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu
malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada
Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku
akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia
orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di
hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang
abadi.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:17-21)
"Kamu telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda."
Saudara-saudara terkasih, Allah menghakimi semua orang menurut
perbuatannya, tanpa pandang muka. Dan Dia itu kamu sebut "Bapa". Maka
hendaklah kamu hidup dengan bertakwa selama kamu menumpang di dunia idi.
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dan cara hidupmu yang
sia-sia, warisan nenek moyangmu Kamu telah ditebus bukan dengan harta
yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah
yang amat mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak
domba, yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah dipilih sebelum
dunia dijadikan, tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir ihi,
demi kamu. Oleh Dia, kamu percaya kepada Allah. Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati. Allah pun telah memuliakan Dia.
Maka seluruh iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:32)
Terangkanlah Kitab Suci kepada kami, ya Tuhan Yesus, agar hati kami berkobar-kobar mendengar sabda-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."
Pada hari Minggu Paskah, dua orang murid Yesus sedang pergi ke sebuah
desa bernarna Emaus, yang terletak kira-kira sepuluh kilometer jauhnya
dari Yerusalem. Mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah
terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran,
datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama
dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga
mereka tidak mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang kamu
percakapkan sementara berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka
heran. Seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, balik bertanya,
"Adakah Engkau satu-satunya orang pendatang di Yerusalem yang tidak tahu
apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Bertanyalah
Yesus, “Kejadian apa?” Jawab mereka, “Segala yang terjadi dengan Yesus
dan Nazaret! Dia itu seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan
perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh rakyat. Tetapi para imam
kepala dan para pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati,
dan mereka telah menyalibkan Dia. Padahal tadinya kami mengharapkan
bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi
sekarang sudah lewat tiga har sejak semuanya itu terjadi. Beberapa
wanita dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka
telah pergi ke kubur, tetapi tidak menemukan jenazah Yesus. Lalu mereka
kembali dengan berita bahwa mereka telah melihat malaikat-malaikat, yang
mengatakan bahwa Yesus hidup. Lalu beberapa teman kami pergi ke kubur
itu dan mendapati bahwa memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita
itu; tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu berkatalah Yesus
kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh! Betapa lamban hatimu, sehingga
kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dinubuatkan oleh para
nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam
kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis
tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dar Kitab-Kitab Musa sampai
dengan Kitab para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka
tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi
kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersarna dengan kami,
sebab hari sudah mulai malain, dan matahari hamnpir terbenam. Maka
masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka. Waktu duduk makan
dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan
roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata
mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus hilang dan pandangan
mereka. Maka kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita
berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan
ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ Lalu bangunlah mereka dan
langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas
murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka
kepada kedua murid itu, “Sungguh Tuhan telah bangkit, dan telah
menampakkan diri kepada Simon!” Lalu kedua murid itu pun menceritakan
apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagalmana mereka mengenali Yesus
pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
“Tahukah kamu, bahwa kisah penampakan Tuhan Yesus di perjalanan kedua
murid ke Emaus ini telah mengubah seluruh hidupku?” Demikianlah tutur
seorang teman kami, saat membagikan kisah kesaksian hidupnya. Sebelum
menjadi Katolik, teman kami itu adalah seorang pendeta Methodis.
Kehidupannya sebagai seorang pendeta mengharuskannya untuk secara tekun
mempelajari dan merenungkan Kitab Suci, untuk mempersiapkan khotbah yang
selalu dinanti-nantikan oleh jemaatnya. Suatu hari, saat merenungkan
perikop ini, hatinya terusik. Mata hatinya terbuka ketika menyadari
bahwa Tuhan Yesus berkenan menyatakan kehadiran- Nya secara istimewa
dalam dua cara. Yang pertama melalui pernyataan Sabda, yaitu nubuat para
nabi dan penggenapannya seperti yang tertulis dalam Kitab Suci; dan
kedua, melalui pemecahan roti. Bahkan baru pada saat Yesus memecahkan
roti inilah, para murid itu menyadari kehadiran Tuhan Yesus yang telah
bangkit di tengah- tengah mereka. Inilah yang membuatnya bertanya-tanya
dalam hati…. adakah hal ini masih terjadi sekarang ini. Pertanyaannya
ini sedikit demi sedikit mendorongnya untuk mencari tahu jawabnya,
sampai akhirnya ia sampai ke pangkuan Gereja Katolik.
Dalam Gereja Katoliklah, ditemukan peng-abadian kenangan akan Kristus
sebagaimana dikehendaki oleh-Nya. Kristus yang hadir di tengah
umat-Nya, dalam liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi, menjadikan
pengalaman perjalanan ke Emaus menjadi milik semua murid-Nya yang lain
di sepanjang sejarah Gereja. Kehadiran-Nya tidak hanya diperuntukkan
bagi para murid yang hidup dua ribu tahun yang lalu. Kuasa Roh Kudus-Nya
yang telah membangkitkan-Nya dari kematian, memungkinkan Kristus untuk
hadir kembali mengatasi ruang dan waktu, dalam pembacaan Sabda Allah dan
kurban Ekaristi, di tengah-tengah Gereja-Nya sampai akhir zaman.
Kristus Sang Roti Hidup memang menghendaki agar dikenang dengan cara
ini, “Inilah Tubuh-Ku… inilah DarahKu…. (Mat 26:26-28). Barangsiapa
makan Tubuh-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam dia….” (lih. Yoh 6:56). Kristus tidak mengatakan bahwa roti itu
hanyalah simbol Tubuh-Nya, ataupun anggur itu hanyalah simbol Darah-Nya,
namun betapa banyak umat Kristen sekarang ini yang beranggapan
demikian. Sebaliknya, Yesus mengatakan bahwa Tubuh-Nya itu adalah
benar-benar makanan untuk kita makan, agar kita memperoleh hidup di
dalam Dia (lih. Yoh 6:55-57). Maka Yesus menghendaki para murid-Nya
untuk mengenangkan perjamuan kudus sebagai suatu kenangan akan
pengorbanan-Nya yang sungguh nyata, agar kita dapat memperoleh hidup
yang kekal. Kesadaran ini mendorong teman kami untuk membuat keputusan
yang cukup besar dalam hidupnya. Katanya, “Akhirnya aku menjadi Katolik,
sebab aku ingin lebih penuh mengambil bagian dalam kenangan yang hidup
akan kurban Kristus, yang diperingati dalam perayaan Ekaristi. Jika
Tuhan Yesus memilih cara ini untuk hadir di tengah umat-Nya, bukankah
aku harus mengikuti-Nya? Sudah saatnya aku mengikuti cara yang Kristus
kehendaki, agar Ia dapat tinggal di hatiku dan memberiku hidup yang
kekal sebagaimana yang dijanjikan-Nya.”
Sungguh, selayaknya kita juga merenungkan kisah perjalanan ke Emaus
ini sebagai kisah yang hidup. Sebab kita, seperti kedua murid itu,
mungkin juga pernah mengalami kegalauan ataupun alasan yang lain,
sehingga kita mau menjalani kehidupan menurut kehendak dan cara kita
sendiri. Bukankah pada pagi hari itu, para murid sudah diberitahu oleh
wanita yang menjadi saksi kebangkitan Yesus, agar mereka pergi ke
Galilea untuk menemui Yesus yang bangkit di sana? (lih. Mat 28:7) Tetapi
kedua murid itu malah pergi ke Emaus, yang terletak di sebelah barat
Yerusalem, suatu tujuan yang bertentangan dengan arah yang ditunjukkan
oleh Kristus. Namun demikian, Kristus berkenan menyapa kedua murid yang
sedang galau itu, dan hadir di tengah mereka. Kedua murid itu awalnya
tidak menyadari kehadiran Yesus. Tetapi pada saat Yesus mengambil roti,
mengucap berkat dan memecah- mecahkannya, mereka menyadari bahwa Orang
yang mereka pikir adalah seorang musafir asing, ternyata adalah Tuhan
Yesus yang telah bangkit dari mati. Sudahkah kita menyadari kehadiran
Yesus dalam pemecahan roti setiap kali kita merayakan Ekaristi? Apakah
hati kita juga berkobar-kobar saat mendengarkan Sabda Tuhan?
“Tuhan Yesus, ubahlah hatiku yang sering bebal ini, agar semakin
berkobar saat mendengarkan dan merenungkan Sabda-Mu. Biarlah mata hatiku
melihat Engkau yang hadir dalam Ekaristi kudus. Jangan sampai aku yang
telah menerima Engkau dalam kepenuhannya, malah menjadi kurang bersyukur
dan kurang menghargai pemberian Diri-Mu yang luar biasa ini. O Tuhan
Yesus, terima kasih atas kasih setia-Mu yang menyertaiku dan seluruh
Gereja-Mu. Mari, tinggallah terus bersama dengan kami, dan tuntunlah
kami sampai kepada kehidupan kekal yang Engkau janjikan. Amin.” (www.katolisitas.org / Stefanus Tay/Ingrid Listiati)
“Umat beriman Katolik, sembari menghormati keyakinan agama dari
saudara-saudari yang terpisah, pantas menghindarkan menerima komuni
perayaan mereka, agar tidak timbul salah paham tentang hakikat Ekaristi,
dan selanjutnya tidak menyalahi kewajiban menyaksikan kebenaran dengan
jelas. Yang sebaliknya akan memperlambat kemajuan upaya menuju kesatuan
nyata yang penuh. Mirip dengan itu, juga tak masuk akal menggantikan
Misa hari minggu dengan perayaan sabda ekumenis atau ibadat doa bersama
dengan umat kristiani dari jemaat-jemaat Gereja yang disebutkan di atas,
atau bahkan dengan mengambil bagian dalam ibadat mereka. Perayaan dan
ibadat seperti itu, kendati dalam keadaan tertentu pantas dipuji,
sebagai persiapan bagi tujuan kesatuan yang penuh, termasuk komuni
Ekaristi, namun tak pantas menggantikannya” (St. Yohanes Paulus, Paus,
Ensiklik Ecclesia de Eucharistia No. 30)
Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)
Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecahkan roti, alleluya
The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.
atau
Cantate Domino, alleluia: cantate Domino, benedicite nomen eius: bene
nuntiate de die in diem salutare eius, alleluia, alleluia. (Mzm 96:2)
Menyanyilah bagi Tuhan, alleluya, pujilah nama-Nya, kabarkanlah
keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari, alleluya, alleluya.
(Mzm 96:2)
Sabtu, 25 April 2020
Pesta St Markus, Penulis Injil
Katekese memainkan peranan penting sekali dalam misi pewartaaan Injil,
upaya yang utama untuk mengajarkan dan mengembangkan iman (bdk. Yohanes
Paulus II, Anjuran Apostolik; “Catechesi Tradendae” tgl. 16 Oktober
1979, AAS, 71, 1979).
Antifon Pembuka (Mrk 16:15)
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk, alleluya."
Go into all the world, and proclaim the Gospel to every creature, alleluia.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau memuliakan Santo Markus, Penginjil-Mu, dengan anugerah
sebagai pewarta Injil. Kami mohon, semoga berkat ajarannya kami makin
berkembang dalam iman dan dengan setia mengikuti jejak Kristus. Sebab
Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:5b-14)
"Salam dari Markus, anakku."
Saudara-saudara terkasih, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang
lain, sebab “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani
orang yang rendah hati.” Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan
Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya kamu ditinggikan oleh-Nya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dialah yang memelihara
kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, Si Iblis, berjalan
keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu,
bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam
Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan melengkapi, meneguhkan,
menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika
lamanya. Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Dengan
perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai saudara yang dapat
dipercaya, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan
meyakinkan kamu, bahwa kasih karunia ini benar-benar datang dari Allah.
Berdirilah dengan teguh di dalamnya! Salam kepada kamu sekalian dari
kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. Berilah
salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera
menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 89:2-3.6-7.16-17)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak
menuturkan kesetiaan-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun
untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya Tuhan,
bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus. Sebab
siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan, siapakah di antara
penghuni surga yang sama seperti Tuhan?
3. Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup
dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai, dan karena
keadilan-Mu mereka bermegah-megah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Kor 1:23-24)
Kami memberitahukan Kristus yang tersalib; Dialah kekuatan dan hikmat Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
"Pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan
diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke
seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya
akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:
Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara
dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular,
dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan
Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para
murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan
meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Di tengah perayaan Paskah kita tahun ini, kita merayakan Pesta Santo Markus Penginjil. Markus bukan salah satu dari dua belas rasul, tetapi dari Kisah Para Rasul. Kita tahu bahwa dia adalah murid Santo Petrus.
Santo Petrus menyebut Markus sebagai “anakku” dalam surat pertamanya (lih 1Ptr 5:13), yang kita dengar hari ini, yang dapat berarti bahwa Markus telah dibaptis oleh Petrus. Markus bukan saksi mata atas tindakan dan ajaran Yesus; dia mempelajari detail dari Pelayanan Yesus yang dia masukkan ke dalam Injilnya dari Petrus. Karena alasan inilah Injil Santo Markus kadang-kadang disebut “Injil Petrus”.
Markus juga menemani Santo Paulus dalam misi ke Siprus, setelah pergi dari Yerusalem ke Antiokhia bersama Paulus dan Barnabas. Santo Paulus bahkan berbicara tentang Markus sebagai rekan kerjanya dan penghiburnya selama penahanannya di Roma.
Menurut sejarawan Eusebius, Markus mengakhiri hari-harinya sebagai uskup Aleksandria. Markus digambarkan sebagai singa karena Injilnya dimulai dengan suara Yohanes Pembaptis yang berseru di padang belantara. Suara seseorang yang berseru di padang gurun: Persiapkanlah jalan Tuhan.
Sang Singa juga merupakan simbol keberanian, dan Santo Markus dengan berani menghadapi kematian seorang martir. Ketika ia merayakan Misa di Aleksandria, para penganiaya menangkapnya, mengikatkan tali di sekelilingnya dan menyeretnya melalui jalan-jalan, lalu memenjarakan dan membunuhnya.
Antifon Pembuka Misa hari ini mengingatkan kerasulan misionaris yang diamanatkan oleh Kristus: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk". Semoga teladan dan doa Santo Markus membantu kita untuk mewartakan Injil Kristus di seluruh dunia, memberitakannya kepada semua ciptaan, untuk Kemuliaan Allah dan Keselamatan jiwa.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 28:20)
Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, demikianlah firman Tuhan, alleluya.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, says the Lord, alleluia.
Ikutlah kamu menerima korban Paskah yang membawa keselamatan. (St. Gaudentius)
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu, dari tiap suku,
bahasa, rakyat dan bangsa; dan Engkau telah menjadikan kami raja dan
imam bagi Allah Bapa, alleluya.
You have redeemed us, Lord, by your Blood, from every tribe and tongue
and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our
God, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang perkasa, Engkau menghendaki Putra-Mu menderita di salib
untuk mengenyahkan kuasa musuh dari kami. Semoga abdi-abdi-Mu, kelak
memperoleh rahmat kebangkitan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Para
rasul kembali dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi. Meskipun dilarang,
mereka justru berbahagia karena boleh menderita penghinaan karena nama
Yesus. Para rasul pun tetap mengajar di Bait Allah atas nama Yesus.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:34-42)
"Para rasul bergembira karena mereka dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus."
Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi.
Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel,
seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit
dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar. Sesudah itu
ia berkata kepada sidang, "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah
baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab
dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa,
dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu
cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu
pendaftaran penduduk, muncullah Si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret
banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan
cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu:
Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab
jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan
lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat
melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu
melawan Allah." Nasihat itu diterima. Sesudah itu para rasul dilepaskan.
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira,
karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama
Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait
Allah dan di rumah-rumah umat dan memberitakan Injil tentang Yesus yang
adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, diam di rumah Tuhan seumur hidupku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul:4b)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus
takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam
di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan
menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri
orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Lima
roti jelai dan dua ikan yang dimiliki seorang anak dipakai oleh Yesus
untuk mengenyangkan banyak orang yang berbondong-bondong mengikuti-Nya.
Bahkan ketika para rasul mengumpulkan sisanya, terkumpul 12 bakul
penuh.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:1-15)
"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki."
Pada waktu itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau
Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka
melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap
orang-orang sakit. Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan
murid-murid-Nya. Ketika itu Paska, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak
berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di
manakah kita akan membeli roti, sehingga mereka ini dapat makan?" Hal
itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu apa yang
hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus
dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing
mendapat sepotong kecil saja!" Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu
Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya, "Di sini ada seorang
anak, yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan; tetapi apakah
artinya itu untuk orang sebanyak ini?" Kata Yesus, "Suruhlah
orang-orang itu duduk!" Ada pun di tempat itu banyak rumput. Maka
duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu
Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada
mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan
itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia
berkata kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah potongan-potongan yang
lebih, supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya,
dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima
roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu
melihat mukjizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, "Dia ini
benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia!" Karena Yesus tahu
bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk
dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Dalam Injil Yohanes, Penginjil menghubungkan mukjizat dengan misi Yesus dan Ekaristi: ia menggunakan kata kerja yang sama yang kemudian kita temukan dalam Ekaristi - Yesus mengambil roti, bersyukur dan memberikan roti kepada orang-orang yang mengundang mereka untuk mengambil sebanyak mungkin mereka membutuhkan.
Dalam Injil-Injil lain, Ekaristi diperlihatkan hanya pada Perjamuan Terakhir, tetapi dalam Injil Yohanes, kita memiliki catatan yang lebih lengkap tentang ajaran-ajaran Ekaristi — Roti Kehidupan.
Yesus melipatgandakan roti dan ikan untuk lima ribu orang yang berkumpul untuk mendengarkan ajaran-Nya. Mukjizat ini dilakukan tidak hanya untuk memberi makan perut lapar, tetapi untuk mempersiapkan pendengarnya untuk mukjizat yang lebih besar - pemberian Tubuh dan Darah-Nya sendiri untuk makanan kita yang sebenarnya. Yesus ingin mengajar kita, dengan terlebih dahulu menarik perhatian kita pada apa yang paling langsung kita makan. Untuk mengisi dan memuaskan rasa lapar kita adalah kebutuhan yang sangat nyata, kebutuhan yang kita semua miliki; itu adalah yang paling dasar dari semua insting. Orang-orang yang mendengarkan Yesus lapar dan mungkin terganggu karena mendengarkan Yesus mengajar mereka dengan rasa lapar mereka. Ini mengingatkan saya bahwa Santo Fransiskus pernah berkata, "Engkau tidak dapat mengkhotbahkan Injil dengan perut kosong." Bagi kita manusia, bahkan pada usia paling awal, kelaparan hadir; ketika kami masih bayi misalnya, segera setelah kita merasakan rasa lapar, kita mulai menangis dan ibu kita memberi kita makan. Bahkan ketika kita sudah lebih tua, rasa sakit karena lapar bisa sangat traumatis. Mereka yang mengalami ditahan di kamp-kamp konsentrasi selama Perang Dunia II, mengatakan bahwa sebagai tahanan, mereka dapat mengabaikan kedinginan atau sakit dan kesakitan mereka, tetapi kelaparan mereka yang terus menerus memakan mereka, dan makanan memenuhi setiap pikiran mereka, bahkan impian mereka. Ketika kita lapar, tidak ada lagi yang bisa mengalihkan pikiran kita dari rasa lapar kita, hanya makanan yang bisa memuaskan kita. Saya bertaruh bahkan pada saat ini banyak dari kita di sini berpikir tentang apa yang akan kita makan setelah misa. Yesus menginginkan orang-orang yang lapar dalam Injil untuk mengalami kebutuhan dan ketergantungan mereka, kelaparan mereka, sehingga mereka kemudian dapat belajar untuk bergantung kepada-Nya untuk memuaskan, tidak hanya kelaparan mereka tetapi semua keinginan mereka - Yesus adalah satu-satunya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan kita yang terdalam.
Yesus tahu kelaparan alami mereka - lagi-lagi keinginan paling mendasar pada tingkat fisik, tetapi Dia ingin menunjukkan kepada kita bahwa kelaparan rohani bahkan lebih mendasar. Yesus menginginkan agar orang-orang pada zamannya menerima ajarannya dan kemudian percaya bahwa Ia adalah Pribadi Ilahi - Allah. Namun, orang-orang menolak dan hanya bertahan pada tingkat fisik; mereka hanya bisa memikirkan perut mereka - mereka ingin Yesus menjadi raja - karena itu adalah tukang roti utama untuk negara itu, orang yang akan memberi mereka hanya makanan duniawi dan kemakmuran.
Yesus ingin memberi mereka satu-satunya makanan yang bisa memuaskan rasa lapar yang paling terdalam dari semua itu, rasa lapar akan cinta. Setiap hati manusia merindukan, lapar akan Cinta dan hanya cinta yang dapat membuatnya benar-benar bahagia — tidak ada yang akan memuaskannya. Makanan Yesus ini, satu-satunya makanan yang benar-benar dapat memuaskan rasa lapar kita akan cinta adalah Ekaristi - hadiah dari diri-Nya sendiri, Dia yang merupakan sumber dari semua cinta, manusia dan ilahi. Dengan kata lain, Yesus adalah makanan yang kita dambakan — Ekaristi adalah makanan yang kita dambakan — karena Ekaristi adalah Cinta — karena Ekaristi adalah Allah.
Dalam mukjizat kita, Yesus tidak hanya memberi roti, tetapi juga memberikannya dalam jumlah yang sangat besar; ada dua belas keranjang sisa makanan. Dengan hati-hati, para rasul mengumpulkan mereka agar tidak ada yang sia-sia. Teladan mereka tentang rasa hormat yang dalam bahkan untuk makanan pokok, mengajarkan kepada kita betapa lebih banyak lagi yang perlu diperhatikan sehubungan dengan Ekaristi! Makanan ini, dan hanya makanan ini, dapat memuaskan setiap kebutuhan spiritual kita. Kita tahu betul kebutuhan dasar kita, tetapi berapa banyak lagi yang harus kita sadari akan kebutuhan rohani kita dan karenanya tumbuh dalam kesadaran kita akan ketergantungan penuh kita pada Yesus dalam Ekaristi Kudus untuk memberi makan rasa lapar kita yang terdalam, yang merupakan kelaparan bagi Kasih-Nya — Manusia hanya bahagia ketika Dia dipenuhi dengan Cinta ini. Jika kita beralih ke Makanan ini yaitu Yesus, bahkan kebutuhan duniawi kita akan terpenuhi juga, bersama dengan kebutuhan rohani kita yang lebih dalam.
Antifon Komuni (Rm 4:25)
Kristus, Tuhan kita diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.
Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia.
Doa Malam
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami bersyukur karena telah menerima
jaminan keselamatan abadi. Kami mohon, perkenankanlah kami mengerahkan
segala upaya agar dapat mencapainya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami. Amin.
Ekaristi adalah jaminan yang paling aman dan tanda yang paling jelas
bahwa harapan besar akan surga baru dan dunia baru, di mana terdapat
keadilan, Bdk. 2 Ptr 3:13. akan terpenuhi. Setiap kali misteri ini
dirayakan, "terlaksanalah karya penebusan kita" (LG 3) dan kita
memecahkan "satu roti..., obat kebakaan, penangkal racun, sehingga orang
tidak mati, tetapi hidup selama-lamanya dalam Yesus Kristus" (Ignasius
dari Antiokia, Eph. 20,2). (Katekismus Gereja Katolik, 1405)
Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi
barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup,
melainkan murka Allah tetap ada di atasnya. (Yoh 3:36)
Antifon Pembuka (Mzm 68(67):8-9.20)
Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului
dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar,
alleluya.
O God, when you went forth before your people, marching with them and
living among them, the earth trembled, heavens poured down rain,
alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, semoga rahmat Paskah yang telah kami terima,
membawa hasil yang nyata dalam hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Imam
Besar menegur para rasul yang mengajar dalam nama Yesus. Namun, para
rasul justru semakin berani bersaksi bahwa Yesus, yang telah mereka
salibkan dan bunuh adalah Anak Allah. Perkataan para rasul inilah yang
menusuk hati. Mahkamah Agama Yahudi, sehingga mereka berusaha membunuh
para rasul.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)
"Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus."
Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para
rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada
Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan
keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu
telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan
darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu
menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia.
Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan
pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah
sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat,
supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami
adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan
Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu
sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul
itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu
ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk
melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu
berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia
lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan
orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak,
tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya. Dalam
percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus mengungkapkan ketidakpercayaan
banyak orang akan kesaksian dari Anak Allah. Padahal, siapa yang
menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)
"Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya."
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan
murid-muridnya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa
yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam
bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia
memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya,
tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima
kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang
diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah
mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan
telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada
Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada
Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di
atasnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Allah
menguasai surga dan bumi. Manusia hidup dan berkembang di bumi. Dengan
demikian, Allah menguasai manusia, sementara manusia tidak bisa lepas
dari kuasa Allah. Oleh karena itu, manusia harus percaya dan taat kepada
Allah. Allah hadir di tengah dunia dalam diri Yesus, Sang Putra. Setiap
orang yang percaya kepada-Nya, dikaruniakan hidup yang kekal (bdk. Yoh
11:25-26). Tugas utama manusia adalah percaya dan taat kepada Allah. Itu
saja. Maka, dia akan beroleh hidup yang kekal.
Antifon Komuni (Mat 28:20)
Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, alleluya.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.
Doa Malam
Ya Allah, kami mengakui kesaksian Putera-Mu dan mengakui bahwa Engkau
adalah Allah yang hidup dan benar. Terima kasih atas cinta-Mu kepada
kami orang berdosa ini. Ajarilah kami untuk mentaati perintah Putera-Mu
dan mau menyerahkan seluruh hidup kami hanya kepada-Mu, agar kami kelak
beroleh hidup yang kekal. Amin.
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan.
Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan
tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan
Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang
bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan
kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah
Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan,
dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya
[Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis
Domini sermones
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal
keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan.
Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan
kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani
Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan
perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari
mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka
sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka
ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan
membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata
malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah
seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu,
dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai
mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya
menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa
Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara.
Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan
rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami
mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada
di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak
seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait
Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan
bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah
seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah
kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka
mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta
orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi
tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak
melempari mereka dengan batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu
ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang
yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama
memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan
tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan
Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu
meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman,
sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman
itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab
barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada
terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya
menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Saudara
dan saudari yang terkasih di dalam Kristus, pada hari ini kita
mendengarkan perkataan Alkitab, berbicara kepada kita tentang pengutusan
Putra tunggal Allah, Yang Terkasih-Nya, ke dunia, demi keselamatan
seluruh dunia. . Ini adalah bagian yang sangat terkenal dari Kitab Suci,
ayat keenam belas dari bab ketiga Injil St Yohanes, yang merangkum
dengan tepat apa yang telah Tuhan lakukan demi keselamatan kita dan
alasan-Nya untuk melakukannya.
Tuhan sungguh sangat mencintai
kita masing-masing, sehingga Ia rela melakukan perbuatan yang luar biasa
di luar perbuatan baik lainnya. Dia bahkan tidak ragu untuk masuk ke
dunia ini sebagai Manusia yang rendah hati dan rendah hati, untuk
menderita dan mati demi kita semua, dengan menanggung semua dosa yang
kita miliki, dan semua hukuman dan konsekuensi yang ditujukan untuk
dosa-dosa itu, atas diri-Nya.
Ketika Dia datang ke dunia ini, Dia
menemukan bahwa semua telah ditutupi dan dinodai dengan kegelapan, yang
datang dari dosa-dosa kita dan ketidaktaatan kita terhadap Allah.
Karena itu, Dia menunjukkan kepada semua orang yang hidup dalam
kegelapan kegembiraan Cahaya sejati, karena Dia adalah Cahaya dunia.
Semua orang yang melihat Dia dan menyaksikan semua tindakan-Nya
menemukan terang Allah, dan banyak yang tersentuh oleh cahaya itu, dan
datang ke pertobatan di hadapan Tuhan.
Tetapi seperti yang
disebutkan dalam Injil hari ini, banyak yang tidak menyukai cahaya dan
malah memilih untuk bersama kegelapan. Itu karena banyak orang telah
melakukan tindakan dan perbuatan dosa, dan mereka takut untuk
mengungkapkan kebenaran tentang diri mereka sendiri. Banyak dari mereka
mencoba yang terbaik untuk menyembunyikan kekurangan dan kelemahan
mereka, semua kesalahan dan dosa yang telah mereka lakukan, dan mereka
terlalu malu dan bangga untuk mengakuinya.
Jadi, kita sampai pada
masalah dengan ego kita, kesombongan yang ada di hati dan pikiran kita.
Kesombongan adalah yang paling berbahaya dari semua dosa, dan memang
telah menjadi penghalang terbesar di jalan kita menuju Tuhan. Adalah
kesombongan dan kesombongan manusia yang mencegah banyak orang untuk
percaya kepada Tuhan, termasuk para imam kepala, para ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, karena mereka melihat Yesus dan ajaran-ajaran-Nya
sebagai ancaman terhadap otoritas dan hak istimewa duniawi mereka
sendiri.
Mereka ingin mempertahankan hak dan kekuasaan mereka
sendiri, dan semua transaksi yang telah mereka lakukan. Semua hal yang
dilakukan dalam kegelapan, tidak ada yang mau mengungkapkannya, dan
itulah yang kami dengar dalam Injil hari ini. Jika kita menaruh
kepercayaan kita pada hal-hal duniawi, seperti kekuatan, uang, ketenaran
dan bentuk-bentuk pencobaan lainnya, maka perlahan tapi pasti, ini akan
memikat kita dan merusak kita, pikiran, hati, dan jiwa kita.
Itulah
sebabnya kita akhirnya menutup hati terhadap Tuhan, membanting pintu
hati kita di hadapan Tuhan, Yang sebenarnya ingin masuk dan mengubah
hati kami. Inilah sebabnya, ada kebutuhan bagi kita semua untuk
menyadari betapa keras kepala dan tidak masuk akalnya kita, ketika kita
berjalan di jalan yang sama dengan para imam kepala dan orang-orang
Farisi yang terus menolak untuk percaya kepada Tuhan Yesus, bahkan
setelah menyaksikan kebenaran berkali-kali, dan bahkan setelah
kebangkitan-Nya telah selesai seperti yang Dia kehendaki.
Karena
itu, marilah kita memanfaatkan kesempatan yang diberikan kepada kita
Paskah ini, ketika kita merenungkan kebangkitan mulia Tuhan, bahwa kita
harus membebaskan diri dari belenggu ego kita, kesombongan kita dan
semua hal yang sejauh ini telah menghambat kita untuk menemukan kita.
jalan ke-Nya. Mari kita semua membuka hati dan pikiran kita kepada
Tuhan, dan membiarkan Dia masuk ke dalam kita. Biarkan terang dunia
menyinari hati kita dan mencerahkan hati kita dan mata tubuh dan pikiran
kita yang telah digelapkan begitu lama oleh dosa dan kejahatan.
Marilah
kita memiliki perubahan hati, bahwa hati kita yang keras kepala, hati
yang penuh batu dan kesombongan, hati dan pikiran kita yang dipenuhi ego
diubah menjadi hati yang penuh kasih, belas kasih dan belas kasihan.
Mari kita semua memperbarui iman kita kepada Tuhan, dan berusaha untuk
mengikuti Dia dalam segala hal, dan memperdalam iman kita kepada-Nya,
melakukan semua yang kita bisa untuk menaati-Nya. Semoga Tuhan membantu
kita semua, dan semoga Dia menguatkan kita dalam iman kita, sehingga
kita tidak akan jatuh ke dalam godaan kesombongan, kekuatan, dan semua
rintangan lain yang ditempatkan iblis di jalan kita. Tuhan memberkati
kita semua. Amin. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 15:16.19)
Akulah yang memilih kamu dari dunia, demikianlah firman Tuhan. Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap. Alleluya.
I have chosen you from the world, says the Lord, and have appointed you to go and bear fruit, fruit that will last, alleluia.
Kristus adalah pusat, dan di sekeliling-Nya dikumpulkan manusia-manusia
menjadi "keluarga Allah". Ia memanggil mereka kepada-Nya melalui tutur
kata, melalui tanda-tanda, yang mewartakan Kerajaan Allah, dan melalui
perutusan para murid-Nya. Ia akan menegakkan Kerajaan-Nya terutama
melalui misteri Paskah-Nya: kematian-Nya di salib dan kebangkitan-Nya.
"Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua
orang datang kepada-Ku" (Yoh 12:32). Semua orang dipanggil untuk
persatuan dengan Kristus. (Katekismus Gereja Katolik, 542)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati