Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Setiap kali imam membaca Injil pada Misa, dia menciumnya. Kita
mungkin tidak mengerti pentingnya mengomunikasikan Injil, tetapi iblis
mengerti. Dia membuatnya sulit untuk menyebarkan Injil melalui ketakutan
akan kekuatan dunia. Kita harus melawan iblis. Dia nyata. Bunda Gereja
Yang Kudus menguatkan orang-orang yang memberi kita firman ini. Ini
adalah pertarungan sampai mati melawan iblis dan semua yang
mengikutinya. Pertarungan berada di atas kekuatan manusia, tetapi Tuhan
kita memberikan Roh Kudus kepada manusia agar mereka dapat berperang.” —
Uskup Bernard Fellay
Antifon Pembuka (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku
telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan
buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,
diberikan-Nya kepadamu. Alleluya.
It was not you who chose me, says the Lord,but I who chose you and appointed you to go and bear fruit,fruit that will last.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maha Pengasih, pemegang nasib kami, Santo Matias telah
Kautambahkan pada kelompok dua belas rasul-Mu. Semoga berkat doa dan
ajarannya kami selalu merasa gembira karena Kaupanggil dan Kaumasukkan
ke dalam kelompok pilihan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20-26)
"Yang kena undi adalah Matias; dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas murid."
Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang
berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata,
“Hai, Saudara-saudara, harus digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan
Roh Kudus dengan perantaraan Daud, tentang Yudas, pemimpin orang-orang
yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan
mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab
Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada
penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka
yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus
bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari
Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus
menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus.” Lalu mereka mengusulkan dua
orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias.
Mereka semua lalu berdoa, “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua
orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang
ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan
Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.” Lalu mereka
membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias.
Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama
Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi
langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
4. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang
yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para
bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (lih. Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah
menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu
tetap.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-17)
"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."
Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi
kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti
perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti
perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan
kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi
penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti
Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada
kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu
adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang
diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku
telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari
Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan
buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,
diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang
akan yang lain.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Matias
dipilih untuk menggantikan Yudas sebagai salah satu rasul. Namun dalam
menggunakan metode seleksi seperti itu, itu hanya menunjukkan bahwa para
rasul menyerahkan pilihan kepada Allah. Mereka telah melakukan bagian
mereka dengan mengusulkan para kandidat dan memuji mereka kepada Tuhan
dalam doa.
Yesus berkata dalam Injil bahwa bukan kita yang
memilih Dia. Justru Dia yang memilih kita, dan Dia memerintahkan kita
untuk maju dan menghasilkan buah yang kekal. Karena itu, kesesuaian kita
bukan untuk tugas yang kita hadapi, melainkan kesiap-sediaan kita untuk
Allah. Kesiap-sediaan kita adalah respons kita terhadap Allah, sama
seperti St. Matias menanggapi panggilan Allah.
Siap sedia untuk
Tuhan dan untuk melakukan kehendak-Nya bukanlah masalah menarik banyak
dalam diri kita, atau melemparkan koin untuk memutuskan apakah kita akan
siap sedia untuk Tuhan atau tidak. Untuk siap sedia bagi Allah adalah
keputusan pribadi; kita harus memutuskan. Semoga keputusan kita selalu
untuk Tuhan dan untuk melakukan kehendak-Nya dalam hidup kita. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 15:12)
Inilah perintah-Ku: Hendaklah kamu saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku menaruh cinta kasih kepadamu. Alleluya.
This is my commandment: Love one another as I love you, says the Lord. Alleluia.
Bagaimana persekutuan dengan Yesus harus dibangun? St. Yohanes Paulus II
menjelaskan bahwa hubungan setiap murid dengan Yesus haruslah "hidup
bersatu mesra" (Anjuran Apostolik Pastores Dabo Vobis, 25 Maret
1992, No. 46). Lebih lanjut dikatakan, "Persatuan kita dengan Tuhan
Yesus, yang berakar dalam Pembaptisan dan dipupuk dengan Ekaristi, perlu
mengungkapkan diri dan dibarui secara radikal dari hari ke hari."
Tambahnya lagi, "Yesus telah mengajarkan kepada kita kenyataan hidup
Kristen yang mengagumkan itu, yang juga merupakan jantung hidup rohani,
dengan perumpamaan-Nya tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya (Yoh
15:1.4-5)
Antifon Pembuka (Mzm 71 (70): 8, 23)
Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Pemulih dan Pemurni Hidup, Engkau telah melepaskan kami dari
kegelapan. Arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar kami selalu tinggal
dalam terang kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)
"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di
Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah
jemaat."
Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan
mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat
menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat
diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan
membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan
Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada
rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal
itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka
berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka
menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu
sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di
Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta
penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan
Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan
Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, “Orang-orang
bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.”
Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan
soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Atau: Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita!
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Ul: 1)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke
rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai
Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi
Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap
ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting
yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang
sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di
luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di
dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam
hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan
dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Salah satu
hal yang paling sulit untuk diubah dalam hidup adalah kebiasaan kita.
Kebiasaan kita dapat berkisar dari cara kita mengenakan kemeja, cara
kita berbicara, cara kita datang ke gereja dan memilih bangku tempat
kita duduk. Sungguh menakjubkan untuk berpikir bahwa berapa banyak
pengulangan masuk ke tindakan yang membuatnya menjadi kebiasaan.
Dan
dari kebiasaan, kita dapat mengembangkan gagasan dan mengatakan bahwa
itulah cara kita selalu melakukannya, dan bahkan sampai membuat slogan
darinya, misalnya. "Itulah yang seharusnya dilakukan!"
Situasi
seperti itu terjadi bahkan di Gereja mula-mula ketika orang-orang
Kristen Yahudi mencoba untuk memaksakan praktik-praktik keagamaan Yahudi
seperti sunat pada orang-orang Kristen bukan Yahudi, seperti yang kita
dengar dalam bacaan pertama. Itu hanyalah kasus kebiasaan tradisional
dan slogan-slogan konservatif yang mencoba membuat dampak. Dan jika itu
terjadi dalam suatu agama, itu hanya karena itu sudah terjadi dalam
hidup kita; itu hanyalah tumpahan.
Sebenarnya dalam hidup, tidak
banyak yang absolut. Bahkan kebiasaan bisa berubah, bahkan prinsip pun
bisa berubah. Tetapi untuk berubah agar dapat menjalani kehidupan yang
bermakna dan berbuah, ada satu hal mutlak yang harus kita patuhi.
Kita
harus tetap di dalam Yesus dan membiarkan Firman-Nya yang hidup
perlahan-lahan memangkas pikiran dan hati kita dari kebiasaan dan
gagasan kaku yang menciptakan hambatan dalam hidup kita dan orang lain.
Tanpa Yesus, dan terputus dari-Nya, kita tidak bisa berubah menjadi
lebih baik.
Antifon Komuni
Tuhan telah bangkit dan menerangi kita yang ditebus dengan darah-Nya. Alleluya.
The Lord has risen and shone his light upon us, whom he has redeemed by his Blood, alleluia
Perawan Maria yang Terberkati, yang menjadi ibu dari Mesias, Yesus Kristus, memainkan peran penting dalam peristiwa yang akan mengubah dunia. Dia melahirkan-Nya, membesarkan-Nya, dan ada di sana untuk-Nya di kaki salib.
Setelah kematian dan kebangkitan Yesus, hanya sedikit yang dicatat dalam Perjanjian Baru tentang kegiatan Maria. Sementara Yesus mempercayakan kepada para rasul tugas untuk menginjili dunia, apa yang Maria lakukan? Apakah dia terlibat pada masa-masa awal Gereja?
Perjanjian Baru memberi kita beberapa petunjuk tentang peran Maria di antara para rasul.
Pertama-tama, Yesus mempercayakan ibu-Nya kepada rasul St. Yohanes, murid yang “dicintai”. Secara umum diterima bahwa pada saat kematian Yesus, ayah angkatnya Yusuf telah meninggal, meninggalkan Yesus sebagai anggota keluarga yang terutama bertanggung jawab atas ibu-Nya yang sudah lanjut usia.
Ketika dia akan mati di kayu salib, Yesus menunjuk Yohanes untuk merawatnya.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya, dan seorang murid yang Dia kasihi berdiri di dekat-Nya, Dia berkata kepada ibunya, "Perempuan, lihatlah, Putramu!" Kemudian Dia berkata kepada murid itu, "Lihatlah, ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu membawanya ke rumahnya sendiri." (Yohanes 19: 26-27)
Awalnya nampak bahwa Yohanes merawatnya di Yerusalem, seperti yang disebutkan dalam kitab Kisah Para Rasul.
Kemudian mereka kembali ke Yerusalem dari gunung yang disebut Olivet, yang berada di dekat Yerusalem, perjalanan satu hari Sabat jauhnya; Ketika mereka sudah masuk, mereka naik ke kamar atas, di mana mereka tinggal. Mereka adalah Petrus, Yohanes, Yakobus, dan Andreas, Filipus dan Tomas. . Semua ini dengan satu tekad mengabdikan diri mereka untuk berdoa, bersama dengan para wanita dan Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudaranya. (Kis 1: 12-14)
Akibatnya, Maria jelas hadir di antara para rasul pada masa-masa awal Gereja dan bergabung dengan mereka dalam doa. Kehadirannya tampaknya sangat damai dan membantu mendorong para rasul dalam misi mereka.
Tak lama setelah kepergiannya, St Lukas menceritakan bahwa, "Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.” (Kisah Para Rasul 2: 1-3).
Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, diyakini bahwa Maria ada di sana pada hari Pentakosta di antara para rasul, menyaksikan turunnya Roh Kudus ke atas semua yang hadir.
Setelah itu, kegiatan Maria tidak disebutkan dalam Perjanjian Baru dan apa yang terjadi selanjutnya tidak diketahui secara pasti.
Satu tradisi menempatkan St. Yohanes Penginjil di kota Efesus. Banyak yang percaya bahwa sejak John tinggal di kota ini maka Perawan Maria tinggal bersamanya dan asumsinya juga terjadi di sana. Maka, adalah mungkin bahwa Maria menghabiskan sisa hidupnya dengan doa yang tenang dan kontemplatif.
Tradisi lain mengklaim bahwa St Lukas mewawancarai Maria untuk Injilnya. Dia memang menegaskan bahwa dia mewawancarai orang-orang untuk kisahnya, tetapi tidak menyebut nama Maria (lih. Luk 1: 1-3). Salah satu bukti bahwa ini mungkin benar adalah bahwa Injil Lukas memiliki banyak referensi kepada Maria, termasuk kisah-kisah yang hanya akan diketahui olehnya.
Pada akhirnya, kita tahu sedikit tentang peran Maria di antara para rasul, tetapi kita tahu bahwa dia ada di sana dan menjadi ibu dari Mesias, kemungkinan memiliki tempat yang istimewa. Pantaslah bahwa Gereja sekarang memanggil Maria sebagai "Ratu Para Rasul."
“Kita dijadikan
satu dengan Kristus, Penyelamat, oleh karena Roh Kudus.”
(St. Sirilus dari Alexandria)
Antifon Pembuka (lih. Why
19:5;12:10)
Pujilah Allah kita, kamu
sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena
telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan Kristus. Alleluya.
Sing praise to our God, all
you who fear God, both small and great, for now salvation and
strength have come, and the power of his Christ, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang hidup, berkat
kebangkitan Kristus Engkau telah memulihkan hidup kami. Semoga kami
teguh mengharapan hidup abadi, sebab Engkaulah yang menjanjikannya.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan
dari Kisah Para Rasul (14:19-28)
"Mereka menceritakan
kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan
mereka."
Waktu
Paulus dan Barnabas di Kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari
Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya
memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan
menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah
mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia,
bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah
ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas
memberitakan Injil di Kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu
kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu
mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya
bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke
dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di
tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi
jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan
penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan
mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di
Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke
Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di
tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah
untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya
di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan
segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan
bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di
situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah
sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur
Tanggapan Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya
Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu. Ayat. (Mzm
145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan
bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan
memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan
akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan
keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu
yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu
lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan
puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya
yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Bait
Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya Ayat.
(Luk 24:46,26) Mesias harus menderita dan bangkit dari
antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)
"Damai sejahtera-Ku
Kuberikan kepadamu."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan
bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan
tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah
dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata
kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya
kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi
kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga
Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila
hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata
dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa
sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku
mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang
diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang
mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu
adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan
Mengapa damai yang diberikan Yesus, berbeda dengan damai
yang ditawarkan dunia? Menurut pandangan dunia, damai itu adalah
absensinya/tidak adanya perang; damai itu adalah tidak perlu
berjuang, tidak perlu menghadapi pengurbanan diri, damai itu kalau
kita sejahtera dan tidak perlu bersusah payah.
Damai yang ditawarkan Yesus justru
sebaliknya: damai yang diberikan-Nya adalah sebuah damai yang
membantu kita tetap tentram, peacefull, tekun, gembira bahkan bahagia
ketika mengalami hal-hal suka maupun duka, konsolasi maupun desolasi.
Bahkan ketika harus berkurban, berjuang, mengalami kemalangan,
kegagalan dll, kita tidak goyah, tidak hopeless, tidak kehilangan
iman dan keyakinan serta harapan. Damai ini diberikan-Nya tanpa
syarat; ketika para rasul baru saja menyangkal dan meninggalkan Dia,
Dia tetap datang, mencari dan memberikan damai sejahtera-Nya. Ketika
disalibkan, dipaku, diejek, Dia tetap menjanjikan damai-Nya,
Firdaus-Nya bagi si penjahat. Di jalan salib, Dia tetap memberi
penghiburan sementara Dia sendiri menderita.
Damai Tuhan memberi keberanian,
untuk berjuang, menghadapi penolakan, meng. hadapi salib. Marilah
kita pergi, ajak Tuhan! Damai-Nya beserta kita!
Antifon
Komuni (Yoh 6:8)
Jika kita telah mati dengan
Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.
If
we have died with Christ, we believe that we shall also live with
Christ, alleluia.
Doa Malam
Allah
Bapa yang berbelas kasih, kerahiman-Mu tak terhingga, tiada batasnya.
Kini kami berserah kepada-Mu. Ampunilah kami orang yang berdosa ini.
Semoga esok kami mampu bangun lagi, dengan semangat hidup yang baru
sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Siapakah
penguasa dunia ini?
Pada saat Yesus
menerima kematian dengan sukarela guna memberikan kehidupan-Nya
kepada kita, kemenangan diperoleh atas "penguasa dunia"
(Yoh 14:30) satu kali untuk selama-lamanya. Itulah pengadilan atas
dunia ini, dan penguasa dunia ini "dilemparkan ke luar"
(Yoh 12:31) Bdk Why 12:11.. Ia "memburu wanita itu" Bdk.
Why 12:13-16., tetapi ia tidak berkuasa atasnya; Hawa baru yang
"terberkati" oleh Roh Kudus, dibebaskan dari dosa dan dari
kebusukan kematian (karena dikandung tanpa noda dosa dan karena
sebagai Bunda Allah yang selalu perawan, Maria diangkat ke dalam
surga). "Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi
memerangi keturunannya yang lain" (Why 12:17). Karena itu Roh
dan Gereja berdoa: "Datanglah, ya Tuhan Yesus" (Why 22:20)
Bdk. Why 22:17., karena kedatangan-Nya akan membebaskan kita dari
yang jahat. (Katekismus Gereja Katolik, No. 2853)
“Dunia bisa tidak setuju dengan Gereja, tapi dunia tahu dengan pasti
dengan apa ia tidak setuju. Di masa depan, seperti di masa lalu, Gereja
akan intoleran tentang kekudusan pernikahan, karena apa yang Allah
satukan tidak boleh diceraikan manusia; Gereja akan intoleran tentang
syahadatnya, dan siap mati baginya, karena ia tidak takut terhadap
mereka yang membunuh tubuh, tapi takut kepada ia yang memiliki kuasa
untuk melempar tubuh dan jiwa ke neraka” (Uskup Agung Fulton Sheen)
Antifon Pembuka
Telah bangkit Gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.
The Good Shepherd has risen, who laid down his life for his sheep and willingly died for his flock, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa pokok sukacita kami, Engkau mempersatukan hati umat beriman
untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami menyayangi perintah-Mu dan
merindukan njanji-Mu, agar di tengah kesibukan dunia ini, hati kami
tetap terpikat pada sukacita sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)
"Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup."
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang
telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan
pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan
melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya,
menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan
Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di
Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh
sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan,
ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia
beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring,
“Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu
berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah
diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa
telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Barnabas mereka
sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara.
Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota,
membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang
kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak
kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan
pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil
berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini
adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk
memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan
sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan
langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah
membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan
tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan
menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur
bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun
rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat
mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.15-16; Ul: 1)
1. Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada
nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!
Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, “Di mana Allah mereka?”
2. Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!
Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia.
3. Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Langit
itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada
anak-anak manusia
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:21-26)
"Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang
mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh
Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku
padanya.” Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah
sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada
dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti
firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya,
dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia
tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari
pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan
kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur,
yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang
akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan
semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Perikop lnjil Yohanes yang kita baca hari ini adalah nasihat Yesus kepada para murid-Nya dalam perjamuan malam terakhir. Seluruh nasihat itu tersimpan dalam Injil Yohanes bab 14-17. Nasihat utama Yesus kepada para murid-Nya adalah: supaya mereka saling mengasihi. Kasih adalah nilai manusiawi yang paling dasariah dalam hidup bersama dengan orang lain. Kasih dalam pengertian Yesus adalah usaha seseorang untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain. Kasih selalu membahagiakan orang lain. Yesus membuktikan nasihat-Nya itu. Ia rela berkorban, memberikan nyawanya kepada para murid-Nya karena Ia mengasihi mereka. Kata Yesus, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yoh 15:13). Pengorbanan Yesus itu membuahkan kehidupan baru bagi kita yakni hidup dalam persaudaraan dengan sesama. Yesus berpesan, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (Yoh 15:14). Kita adalah sahabat Yesus kalau kita melaksanakan perintah kasih-Nya itu. (MM/Renungan Harian Mutiara Iman 2020)
Antifon Komuni (Yoh 14:27)
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia
kepadamu, demikianlah firman Tuhan, alleluya.
Peace I leave with you; my peace I give to you. Not as the world gives do I give it to you, says the Lord, alleluia.
Kebangkitan Kristus berarti kehidupan bagi orang mati, pengampunan
bagi orang berdosa dan kemuliaan bagi orang kudus. (St. Maximus dari
Turin)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 98:1-2)
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan sebab Ia telah melakukan
karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata
bangsa-bangsa, alleluya.
O sing a new song to the Lord. for he has worked wonders; in the sight of the nations he has shown his deliverance, alleluia.
Cantate Domino canticum novum, alleluia: quia mirabilia fecit Dominus,
alleluia: ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia,
alleluia.
Pengantar
Minggu ini kita diingatkan agar jangan takut dan gelisah. Mengapa?
Karena Tuhan mengetahui bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk
menjadi takut dan gelisah. Permasalahan keluarga, kondisi keuangan,
pergumulan di dalam dosa dan penyakit dapat mengakibatkan kita menjadi
gelisah dan khawatir. “Mati aku“, adalah reaksi terburuk yang mungkin
dapat terucap jika segala problema itu nampaknya tidak teratasi. Namun
dalam kemungkinan terburuk sekalipun, bahkan pada saat menjelang ajal
kita, Tuhan mengingatkan agar kita tak perlu kuatir. Sebab asalkan kita
setia beriman kepada-Nya, maka Tuhan sudah menyediakan tempat bagi kita
di surga. Oleh karena itu, kematian bagi kita orang percaya sesungguhnya
bukanlah sesuatu yang menakutkan, karena merupakan awal dari kehidupan
yang baru, di mana kita beroleh pemenuhan akan pengharapan iman kita:
bahwa Tuhan akan menyediakan tempat bagi kita dan kita akan tinggal
bersama-Nya.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau
berkenan membarui kami dengan pembaptisan kudus. Sempurnakanlah selalu
sakramen Paskah ini dalam diri kami supaya berkat perlindungan-Mu kami
menghasilkan banyak buah dan Engkau perkenankan mencapai sukacita hidup
abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:1-7)
.
"Mereka memilih tujuh orang yang penuh dengan Roh Kudus."
Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah,
timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa
Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari
pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu
kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami
tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani
meja. Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu
yang terkenal baik dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat
mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran
dalam doa dan pelayanan firman.” Usul itu diterima baik oleh seluruh
jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh
Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus,
seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan
kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di
atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem
makin bertambah banyak, juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan
percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.18-19; Ul:lh. 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab
memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan
kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali.
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan
kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih
setia-Nya.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada
mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa
mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1Ptr 2:4-9)
"Kamulah bangsa yang terpilih, kaum imam yang rajawi."
Saudara-saudara terkasih, datanglah kepada Kristus, batu yang hidup,
yang dibuang oleh manusia, tetapi dipilih dan dihormati di hadirat
Allah. Biarlah kamu pun dipergunakan sebagai batu hidup untuk
pembangunan suatu rumah rohani bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani, yang berkenan kepada Allah karena
Yesus Kristus. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: Sesungguhnya, Aku
meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang
mahal, dan siapa yang percaya kepadanya tidak akan dipermalukan. Karena
itu, bagi kamu yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak
percaya, “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah
menjadi batu penjuru: juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu
sandungan. Mereka tersandung padanya karena mereka tidak taat kepada
firman Allah; dan memang sudah ditentukan untuk itu. Tetapi kamulah
bangsa yang terpilih, kaum imam yang rajawi, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri. Maka kamu harus memaklumkan perbuatan-perbuatan
agung Allah. Ia telah memanggil kamu keluar dari kegelapan masuk ke
dalam terang-Nya yang menakjubkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do=g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, allelluya
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-12)
"Akulah jalan, kebenaran dan hidup."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,
tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk
menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke sana dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku
pergi, kamu tahu jalan ke sana.” Kata Tomas kepada-Nya, “Tuhan, kami
tidak tahu ke mana Engkau pergi; Jadi bagaimana kami tahu jalan ke
sana?” Kata Yesus kepadanya, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak
seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya
kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu
mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya,
“Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.”
Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama engkau,
Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku,
ia telah melihat Bapa, bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa
kepada kami. Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di
dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari
diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang
melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku bahwa Aku di dalam Bapa
dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya percayalah karena
pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang
lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tidak
sering kita mendengar topik neraka dikhotbahkan. Ya, kita ingin
mendengar khotbah api-dan-belerang tetapi mendengarkan khotbah tentang
neraka tidak begitu menarik. Bagaimanapun, kurang lebih kita tahu
seperti apa neraka itu. Dari apa yang Yesus katakan, itu adalah tempat
di mana "ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam." (Markus
9:48). Itu akan memberi kita gambaran seperti apa neraka itu.
Tetapi
yang lain mungkin memiliki deskripsi lain tentang neraka. Bagi mereka
yang suka musik yang bagus, maka neraka penuh dengan musisi amatir.
Cukup neraka. Kita seharusnya tahu lebih banyak tentang surga. Jadi
seperti apa surga itu?
Dengan apa yang kita lihat dari seni
religius, surga tampaknya seperti tempat cahaya, banyak malaikat berdiri
di atas apa yang tampak seperti awan, dan orang-orang dengan lingkaran
cahaya. Setidaknya, itulah gambaran yang kita dapatkan dari kartun.
Tetapi apa yang Yesus katakan tentang surga itu?
Dari Injil hari ini, Dia mengatakan ini: Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.
Jadi
gambaran yang kita dapatkan adalah surga adalah tempat yang memiliki
banyak tempat tinggal.Dan dari apa yang Yesus katakan, tampaknya
masing-masing dari kita memiliki ruangan khusus yang disiapkan untuk
kita. Itu pemikiran yang cukup bagus, terutama bagi kita yang tidak
memiliki tempat untuk menyebut milik kita di bumi ini. Kita pasti akan
berharap untuk pergi ke surga dan di sana kita akhirnya dapat
beristirahat di ruangan khusus kita ini, dan itu akan selamanya dan
selamanya.
Itulah yang dijanjikan Yesus kepada
kita dan Dia bahkan mendesak kita untuk percaya kepada Tuhan dan percaya
kepada-Nya. Ya, kita harus percaya pada Yesus dan janji-Nya kepada
kita, karena kita dapat dengan mudah kehilangan cengkeraman janji itu.
Dan Yesus memperingatkan kita tentang hal itu ketika Dia berkata: Jangan
biarkan hatimu terganggu. Kesulitan adalah kata yang berbahaya, dan itu
menjadi lebih berbahaya ketika merayap ke dalam hati kita.
Dalam
bacaan pertama, kami mendengar bagaimana masalah merayap ke dalam
komunitas Gereja awal. Pada saat para murid bertambah, para Hellenis
(para murid berbahasa Yunani) mengajukan keluhan terhadap orang-orang
Ibrani, karena dalam distribusi harian, para janda mereka sendiri
diabaikan. Ada ketidakadilan, dan ada ketidakbahagiaan karenanya.
Keluhan dibuat dan masalah mulai muncul. Hubungan tegang dan masyarakat
dalam bahaya putus.
Janji-janji Yesus tampaknya telah dilupakan
dan luntur karena masalah ini. Tetapi kita harus menyadari bahwa masalah
ini diciptakan sendiri. Dan para Rasul menyadari hal itu dan mereka
meminta bantuan doa untuk menemukan jalan keluar dari masalah ini. Dan
jika Gereja mula-mula dapat mengalami masalah, demikian juga Gereja yang
sekarang.
Dan jika para murid bisa membiarkan masalah merayap
masuk dan membuat mereka saling mengeluh, kita juga bisa berakhir
mengeluh. Tetapi kita harus menyadari apa masalahnya dengan kita. Kita
harus menyadari apa masalahnya dengan kita. Pada dasarnya, masalah
dengan kita adalah kita menciptakan masalah kita sendiri.
Ketika
hati kita terganggu, kita terpaksa mengeluh dan kita kehilangan
janji-janji Yesus. Ada sebuah kisah tentang seorang lelaki yang bosan
dengan istrinya dan ingin bercerai. Namun, ia takut putrinya yang
berusia 5 tahun akan trauma karenanya, jadi ia memberi tahu putrinya: Mami semakin tua dan tidak cantik lagi. Jadi biarkan ayah mendapatkan mami yang baru dan cantik untukmu, oke?
Gadis
kecil itu berpikir sebentar dan kemudian dia menjawab: Tidak, saya
tidak mau. Nenek sudah sangat tua, tetapi ayah jangan pergi dan
mendapatkan nenek baru. Gadis kecil itu senang dengan apa yang
dimilikinya, sedangkan ayahnya meminta masalah dengan apa yang tidak
disukainya.
Kita mungkin berharap pernikahan kita dibuat di
surga. Tetapi guntur dan kilat juga terjadi di surga. Demikian pula,
Yesus berkata bahwa kita diciptakan untuk surga. Tetapi itu tidak
berarti bahwa tidak akan ada guntur atau kilat atau masalah lain dalam
hidup kita. Tetapi bahkan dengan guntur dan kilat dan masalah, mari kita
tetap dekat dengan Yesus.
Dia adalah Jalan, kita harus mengikuti
Dia; Dia adalah Kebenaran, kita harus percaya kepada-Nya. Dan di dalam
hati-Nya, Dia memiliki tempat khusus bagi kita masing-masing. Untuk
tetap tinggal di hati-Nya dan tetap di sana, itulah surga. Itulah hidup
kita..(RENUNGAN PAGI)
Di
atas segalanya, haruslah diimani dengan teguh bahwa “Gereja yang sedang
mengembara ini perlu untuk keselamatan. Sebab hanya satulah Pengantara
dan jalan keselamatan, yakni Kristus. Ia hadir bagi kita dalam
tubuh-Nya, yakni Gereja. Dengan jelas-jelas menegaskan perlunya iman dan
baptis (lih. Mrk 16:16; Yoh 3:5). Kristus sekaligus menegaskan perlunya
Gereja, yang dimasuki orang-orang melalui baptis bagaikan pintunya’.
(Deklarasi Dominus Iesus, No. 20)
Antifon Komuni (Yoh 15:1.5)
Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya, Sabda
Tuhan; siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, alleluya.
atau
Ego sum vitis vera et vos palmites, qui manet in me, et ego in eo, hic fert fructum multum, alleluia, alleluia. (Yoh 15:5)
Seluruh kehidupan Yesus - kata-kata-Nya dan perbuatan-Nya,
kebungkaman-Nya dan kesengsaraan-Nya, caranya Ia hidup dan berbicara -
adalah wahyu tentang Bapa. Yesus dapat mengatakan: "Yang melihat Aku
melihat Bapa" (Yoh 14:9) dan Bapa: "Inilah Putera-Ku yang terkasih,
dengarkanlah Dia" (Mrk 9:7). Karena Kristus menjadi manusia untuk
memenuhi kehendak Bapa-Nya Bdk. Ibr 10:5-7., maka setiap hal kecil dari
hidup-Nya menyatakan bagi kita "kasih Allah... di tengah-tengah kita" (1
Yoh 4:9). (Katekismus Gereja Katolik, 516)
Antifon Pembuka (1Ptr 2:9)
Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah
memanggil kalian dari kegelapan ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan.
Alleluya.
O chosen people, proclaim the mighty works of him who called you out of darkness into his wonderful light, alleluia.
Doa Pembuka
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu atas Nabi yang paling agung, Yesus,
Sabda-Mu yang hidup, yang telah berbicara kepada kami. Semoga Roh-Nya
mendorong kami untuk mempersembahkan diri kepada-Mu demi keselamatan dan
kesejahteraan sesama, agar dengan demikian dapat menemukan hidup. Sebab
Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Perbuatan
baik yang kita perjuangkan pasti akan mengalami penolakan dari orang
yang tidak suka dengan kebaikan. Butuh ketekunan, kekuatan dan kesetiaan
dalam melakukan dan memperjuangkan apa yang baik dan benar.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)
"Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain."
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah
hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk
mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang
banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka
membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan
Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan
lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak
untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada
bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku
telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.”
Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan
mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah
untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di
seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut
perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan
pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan
penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah
itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka
sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan
murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan
karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan
kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia
telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan
kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan
bermazmurlah! Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:31b-32)
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.
Ciri orang yang percaya adalah mengenal siapa yang dia percayai. Selanjutnya, dia berbuat seperti apa yang dipercayainya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:7-14)
"Barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang
ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus
kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup
bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama
kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata:
Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di
dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak
Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku,
Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di
dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah
karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang
lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang
kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa
dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam
nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Apa yang Yesus katakan kepada Filipus dalam Injil adalah benar-benar pernyataan yang mengejutkan "Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa". Itu tidak hanya luar
biasa dan tidak mungkin bagi orang-orang pada saat itu untuk menerima,
itu mungkin juga luar biasa dan tidak mungkin bagi orang-orang pada masa
sekarang untuk menerima.
Namun di antara para pendiri
agama-agama dunia, tidak ada yang pernah mengatakan apa yang Yesus
katakan dalam Injil hari ini. Yesus juga mengatakan sesuatu yang lebih
mengejutkan dan mengejutkan. Dia berkata bahwa Dia akan hidup dalam
orang-orang yang percaya kepada-Nya dan mereka yang percaya kepada-Nya
akan melakukan pekerjaan yang besar dan luar biasa.
Jadi, apakah kita berani mengatakan
kepada orang lain: Melihatku berarti melihat Tuhan !!! Kedengarannya
luar biasa dan tidak mungkin, tetapi kita memang dipanggil untuk menjadi
seperti itu; kita dipanggil untuk hidup dan tanda-tanda nyata akan
hadirat Allah yang kudus. Jika ada sesuatu yang kami minta dari Tuhan,
maka biarlah ini: Tuhan, ketika orang lain melihat saya, semoga mereka
juga dapat melihat Engkau. Itu mungkin terdengar luar biasa, tetapi bagi
Tuhan, itu bukan tidak mungkin.
Antifon Komuni (Yoh 17:24)
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada
bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
alleluya.
Father, I wish that, where I am,those you gave me may also be with me, that they may see the glory that you gave me, alleluia.
Doa Malam
Yesus Putra Allah yang hidup, kami percaya kepada-Mu. Naungilah hidup
kami agar kami jangan menyimpang dari pada-Mu, melainkan senantiasa
berada dalam kasih-Mu, dan melaksanakan kehendak Bapa. Yesus, Engkau
kami puji, kini dan sepanjang masa. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati