Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Di surga setiap orang mencintai Allah; jiwa tidak mempunyai perhatian selain mencintai Dia. (St. Teresia dari Avila)
Antifon Pembuka (Am 5:24)
Hendaklah keadilan bergulung-gulung seperti air, dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.
Doa Pembuka
Allah sumber kehidupan, semoga kami Kau beri kekuatan agar dapat
membagikan kedamaian serta berbuat baik kepada sesama, sebagaimana
Engkau sendiri terhadap segala sesuatu yang Kaukehendaki hidup lestari.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Amos (5:14-15.21-24)
"Jauhkanlah daripadaku keramaian nyanyianmu, dan biarlah keadilan selalu mengalir seperti sungai."
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, agar kalian hidup. Dengan
demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan menyertai kalian seperti yang
kalian katakan. Bencilah yang jahat, cintailah yang baik, dan
tegakkanlah keadilan di pintu gerbang. Mungkin Tuhan, Allah semesta
alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf. Tuhan bersabda, “Aku
membenci, Aku menghinakan perayaanmu, dan Aku tidak senang akan kumpulan
rayamu. Sungguh, apabila kalian mempersembahkan kepada-Ku kurban
bakaran dan kurban sajianmu, Aku tidak suka. Aku tidak mau memandang
kurban keselamatan yang berupa ternak tambun. Jauhkanlah daripada-Ku
keramaian nyanyianmu. Aku tidak mau mendengar lagu gambusmu. Tetapi
hendaknya keadilan bergulung-gulung seperti air, dan kebenaran seperti
sungai yang selalu mengalir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan memperlihatkan keselamatan Allah kepada yang jujur jalannya.
Ayat. (Mzm 50:7.8-9.10-11.12-13.16bc-17)
1 Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarlah hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu
senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari
rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
3. Sebab segala binatang hutan adalah milik-Ku, dan ribuan hewan di
gunung adalah kepunyaan-Ku. Aku kenal segala burung di udara, dan semua
yang bergerak di padang adalah milik-Ku.
4. Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punya-Kulah
dunia dan segala isinya. Daging lembu jantankah makanak-Ku? Atau darah
kambing jantankah minuman-Ku?
5. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut
perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan
mengesampingkan firman-Ku?
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Atas kehendak-Nya sendiri Allah telah menciptakan kita dengan kebenaran, agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:28-34)
"Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
Pada suatu hari Yesus menyeberang danau Genesaret dan tiba di daerah
orang Gadara. Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan
setan, menemui Dia. Mereka itu sangat berbahaya, sehingga tak seorang
pun berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya,
"Apakah urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau datang
kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Tidak jauh dari mereka itu
ada sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu
minta kepada Yesus, katanya, "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami
pindah ke dalam kawanan babi itu." Maka Yesus berkata kepada mereka,
"Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka
terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau, dan
mati di dalam air. Para penjaga babi lari, dan setibanya di kota mereka
menceritakan segala sesuatu, juga tentang dua orang yang kerasukan itu.
Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah berjumpa
dengan Dia, mereka mendesak supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Bagaimana kita merespons orang sangat tergantung pada seberapa banyak kita mengenal mereka atau seberapa banyak kita memahaminya. Setiap kali kita bertemu orang yang marah atau orang yang bermusuhan, kita pasti ingin menghindari kontak dengan mereka. Dengan kata lain, kemarahan dan permusuhan adalah perilaku yang menakutkan dan kita akan menghindari orang dengan perilaku seperti jika mereka memiliki penyakit menular. Tetapi jika kita mengenal orang-orang ini secara pribadi, maka kita mungkin memiliki tanggapan dan sudut pandang yang berbeda.
Dua orang jahat dalam Injil bukan dilahirkan sebagai orang jahat. Untuk alasan apa pun, kejahatan masuk ke dalam mereka dan membuat mereka menjadi orang jahat. Bahkan Injil menggambarkan mereka sebagai "makhluk yang begitu ganas" sehingga tampaknya mereka telah kehilangan kemanusiaan mereka. Tetapi itulah yang Yesus lihat - kemanusiaan mereka. Dia mengerti apa sebenarnya mereka. Yesus menyembuhkan mereka dan memulihkan kemanusiaan mereka. Dia mengembalikan harga diri dan harga diri mereka. Yesus datang untuk membebaskan kita dari belenggu dosa dan kejahatan, belenggu yang diekspresikan dalam kemarahan, permusuhan dan keegoisan. Dia melihat melalui kerak dosa kita dan menyentuh kemanusiaan kita serta memulihkan martabat kita dengan kasih-Nya. Apa yang Yesus telah lakukan untuk kita, mari kita lakukan hal yang sama untuk orang lain.
Antifon Komuni (Amos 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang
jahat, agar kamu hidup. Dengan demikian, Tuhan, Allah semesta alam akan
menyertai kamu seperti yang kamu katakan.
“Allah berbicara kepada manusia melalui ciptaan yang tampak.
Kosmos material menampilkan diri kepada akal budi manusia, supaya ia
melihat di dalamnya jejak-jejak Penciptanya Bdk. Keb 13: 1; Rm 1:19-20;
Kis 14:17.. Siang dan malam, angin dan api, air dan bumi, pohon dan
buah-buahan berbicara tentang Allah dan melambangkan sekaligus keagungan
dan kedekatan-Nya.” (Katekismus Gereja Katolik, 1147)
Antifon Pembuka (Mzm 5:8)
Berkat kasih setia-Mu yang besar aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah dengan takut akan Dikau.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa, kami percaya bahwa hanya Engkaulah
satu-satunya yang berkuasa atas hidup dan mati kami. Bantulah kami
dengan Roh Kudus-Mu agar kami memiliki keberanian dan kekuatan untuk
melawan godaan-godaan yang membahayakan keselamatan jiwa kami dan orang
lain. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. Bangsa
terpilih selayaknya hidup sepadan dengan kehendak Tuhan. Tapi apa
kenyataannya? Bangsa Israel ingkar dan mengkhianati Tuhan. Bagi kita
berlaku sama pula, yakni tidak elok mengeraskan hati dan pantas taat
bertobat pada-Nya. Tuhan akan menjatuhkan perhitungan yang tidak dapat
ditunda lagi.
Bacaan dari Nubuat Amos (3:1-8; 4:11-12)
Hai orang Israel, dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu
ini, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun ke luar dari tanah Mesir.
Beginilah sabda-Nya, “Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka
bumi. Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu.
Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji?
Mengaumkah seekor singa di hutan apabila tidak mendapat mangsa?
Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa?
Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada
jerat di sana? Membingkaskah perangkap, jika tidak ada yang ditangkap?
Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar?
Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan bukan Tuhan yang
melakukannya. Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa
menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah
mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah bersabda, siapakah
yang tidak bernubuat? Aku telah menjungkirbalikkan kota-kotamu seperti
Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kalian menjadi
seperti puntung yang ditarik dari kebakaran. Namun kalian tidak berbalik
kepada-Ku. Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel.
Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka
bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah, hai Israel.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu.
Ayat. (Mzm 5:5-6.7.8)
1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang
jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan
mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam
rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan
Engkau.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya.
Orang
beriman hendaknya sadar bahwa Tuhan selalu hadir dalam perahu
kehidupannya. Andai pun badai permasalahan hidup ini mendera bahkan
mengombang-ambingkannya, tidak usah kuatir karena Yesus yang tetap hadir
dapat diandalkannya. Dia akan membuat segalanya kembali menjadi teduh.
Percayalah!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:23-27)
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan
murid-murid-Nya mengikuti Dia. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut
di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur.
Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita
binasa!” Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang
yang kurang percaya!” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau.
Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya,
“Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
Renungan
“Bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah…” (Am
4:12) Ungkapan Nabi Amos ini adalah bentuk ancaman menakutkan yang
ditujukan kepada orang berdosa. Tetapi, para murid yang tinggal seperahu
dengan Tuhan Yesus, Allah bukanlah ancaman dan datang tidak untuk
menakuti, tetapi mencintai. Cinta-Nya yang dalam hampir selalu tidak
dimengerti. Begitu alami, sampai kita bertemu Yesus tetapi seperti tidak
bertemu Allah. Hukum alam telah dikalahkan oleh hukum Allah. Tetapi
mukjizat diadakan-Nya hanya jika perlu. Sabda-Nya mengajak kita untuk
senantiasa percaya dalam setiap peristiwa. Mari kita belajar mengerti,
dan mencintai Allah yang seperti ini. Tidak hanya ketika Dia sedang
mengadakan mukjizat tetapi juga ketika Dia sekarat.
Doa Malam
Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, semoga dengan
bantuan rahmat-Mu kami senantiasa mampu menyadari kehadiran-Mu di dalam
lubuk hati kami yang terdalam. Selain itu kami mampu merasakan
kehadiran-Mu di setiap segi kehidupan yang kami alami, sehingga kami
tetap berani bersaksi sebagai anak-anak-Mu dalam mengambil keputusan dan
menanggung risikonya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Senin, 29 Juni 2020
Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul
“Yesus tidak lagi memanggilnya Simon, menunjukkan otoritas dan
memerintah atasnya, seperti menjadikannya milik-Nya sendiri. Tetapi
dengan gelar yang menyerupai benda, ia mengubah namanya menjadi Petrus,
dari kata petra (batu karang); sebab diatasnya Ia kemudian mendirikan
Gereja-Nya.” (St. Sirilus dari Aleksandria)
Antifon Pembuka
Inilah orang-orang yang semasa hidupnya telah menyuburkan Gereja dengan
darah mereka: dari piala Tuhan mereka telah minum dan menjadi
sahabat-sahabat Allah.
These are the ones who, living in the flesh, planted the Church with
their blood; they drank the chalice of the Lord and became the friends
of God.
Nunc scio vere, quia misit Dominus Angelum suum: et eripuit me de manu Herodis, et de omni exspectatione plebis Iudæorum.
Doa Pembuka
Ya Allah, pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus ini, Engkau telah
melimpahkan sukacita yang sejati. Bantulah Gereja-Mu untuk senantiasa
mengikuti ajaran Rasul-rasulmu, yang telah menyampaikan dasar iman
kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:1-11)
"Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak
dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh
Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu
menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan
menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah
Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan
empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah,
supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun
mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya
kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit,
terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal
sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat
Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu
menepuk Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu, “Bangunlah
segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat
itu kepadanya, “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Petrus pun
berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Kenakanlah
jubahmu dan ikutlah aku!” Lalu ia mengikuti malaikat itu keluar, dan ia
tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh
terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui
tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu
gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya
bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung
jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar
akan dirinya, Petrus berkata, “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa
Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan
Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 2/4)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu
ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang
yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama
memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan
tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan
Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu
meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:6-8.17-18)
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan,
dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan
dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara
iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan
dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan
hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan
kedatangan-Nya. Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya
dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang
bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut
singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan
menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga.
Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkaulah Petrus, dan di atas wadas ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan kerajaan maut tidak akan mengalahkannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)
"Engkau adalah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya
kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab
mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang
mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah
seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa
katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah
Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah
engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu
kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu:
Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan
Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan
Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Santo Petrus dan Santo Paulus adalah dua rasul besar yang memperkuat iman Gereja mula-mula dan mempertahankannya dalam kesatuan. Tetapi kedua orang kudus ini berbeda seperti siang dan malam dan mereka bahkan mencatat perbedaan mereka dalam Galatia 2:14. Meskipun St. Petrus yang menegaskan identitas Kristus, karakter dan tindakannya tidak cukup mencerminkan makna namanya, yang berarti "batu karang". Petrus gegabah dan impulsif dan kita tentu dapat mengingat tiga kali penolakannya terhadap Yesus.
St. Paulus adalah penentang brutal umat Kristen sebelum pertobatannya dan ia memiliki karakter yang berapi-api. Tetapi aneh bahwa Yesus memilih kedua orang ini yang jauh dari sempurna atau bahkan cocok untuk menjadi pemimpin Gereja-Nya. Namun, itu menunjukkan siapa yang merupakan kekuatan spiritual dan penuntun di belakang Gereja. Namun terlepas dari perbedaan dan kekurangan mereka, St. Petrus dan Paulus dipersatukan dalam satu tujuan dan misi yang sama. Keduanya mati sebagai martir, suatu tindakan yang menunjukkan bahwa tujuan hidup mereka bukan untuk kemuliaan mereka sendiri tetapi untuk kemuliaan Allah.
Hari Raya St. Petrus dan Paulus ini menunjukkan kepada kita bahwa terlepas dari perbedaan dan kegagalan dalam kepribadian dan karakter, Gereja dapat dipersatukan untuk tujuan dan misi bersama. Kehidupan St. Petrus dan Paulus menunjukkan kepada kita bahwa Allah dapat memilih orang yang lemah dan tidak sempurna untuk menjadi pemimpin Gereja-Nya. Karena melalui instrumen manusia yang tidak sempurna inilah Allah menunjukkan kepada Gereja dan dunia bahwa apa yang mustahil bagi manusia bukanlah tidak mungkin bagi Allah. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Mat 16:16.18)
Petrus berkata kepada Yesus, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Yesus menjawab, "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku
akan mendirikan Gereja-Ku."
Peter said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And
Jesus replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.
Tu es Petrus, et super hanc petram ædificabo Ecclesiam meam.
"Kurban Ekaristi juga dipersembahkan untuk umat beriman yang mati di
dalam Kristus, 'yang belum disucikan seluruhnya'" --- Konsili Trente: DS
1743
Antifon Pembuka (Mzm 47:2)
Segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.
All peoples, clap you hands. Cry to God with shouts of joy!
Omnes gentes plaudite manibus: iubilate Deo in voce exsultationis.
Mzm. Quoniam Dominus excelsus, terribilis: Rex magnus super omnem terram.
Doa Pembuka
Ya Allah, Bapa Yang Mahapengasih, lewat pembaptisan, Engkau mengangkat
kami menjadi anak-anak terang. Hindarkanlah kami dari kelam-kabut
kesesatan dan peliharalah kami selalu dalam kebenaran-Mu yang terang
benderang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (4:8-11, 14-16a)
"Orang itu adalah abdi Allah yang kudus; biarlah ia masuk ke sana."
Pada suatu hari, Nabi Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggallah seorang
perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan setiap kali dalam
perjalanan, singgahlah Elisa ke sana untuk makan. Berkatalah perempuan
itu kepada suaminya, "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang
selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus. Baiklah kita
membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah
kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah
kursi dan sebuah kandil; maka apabila ia datang kepada kita, biarlah ia
masuk ke sana." Pada suatu hari datanglah Elisa ke sana, lalu masuklah
ia ke kamar atas itu dan tidur di sana. Kemudian berkatalah Elisa kepada
Gehazi, hamba-Nya, "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?" Jawab Gehazi,
"Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua." Lalu berkatalah
Elisa, "Panggillah dia!" Sesudah dipanggil, berdirilah perempuan itu di
pintu. Maka berkatalah Elisa kepadanya, "Tahun depan, pada waktu seperti
ini juga, engkau akan menggendong seorang anak laki-laki."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.16-17.18-19)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak
menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun
untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku
telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu
untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapa-kulah Engkau, Allahku dan
gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara
kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang
teguh. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:3-4, 8-11)
"Kita telah dikuburkan bersama Kristus oleh pembaptisan supaya kita hidup dalam hidup yang baru."
Saudara-saudara, camkanlah: kita semua, yang telah dibaptis dalam
Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya! Dengan demikian, kita telah
dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian
supaya seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang
baru. Jadi, jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita
akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah
bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa
lagi atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu
kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi
Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: Kamu telah mati bagi
dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Ptr 2:9)
Kamulah orang pilihan, kaum imam dan raja, bangsa yang kudus. Kamu harus
memaklumkan kebajikan Allah. Ia telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan untuk masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:37-42)
"Barangsiapa tidak memikul salibnya, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya,
"Barangsiapa mengasihi bapa dan ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak
layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi putranya atau putrinya lebih
daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan
nyawanya demi Aku, ia akan memperolehnya kembali. Barangsiapa menyambut
kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia
yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia
akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai
orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi
air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia
murid-Ku, Aku berkata kepada-Mu: Sungguh, ia tidak akan kehilangan
upahnya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Jika kita diminta
untuk menyebut seorang nabi Perjanjian Lama, maka bergantung pada
pengetahuan Alkitab kita, kita mungkin dapat menemukan beberapa nama.
Dan jika kita cukup penuh perhatian pada Misa Kudus, maka kita mungkin
dapat mengingat beberapa nama para nabi seperti Yesaya, Samuel,
Yehezkiel, dan Elia. Dan berbicara tentang Elia, ia memiliki seorang
penerus dan namanya hampir seperti Elia, yaitu. Elisa. Ini adalah Elisa
yang kita dengar di bacaan pertama. Seorang nabi tidak hanya
memberitakan Firman Tuhan dan menafsirkan tanda-tanda dari Tuhan, ia
juga dipanggil untuk menjadi saluran berkat Tuhan bagi orang-orang.
Salah satu tindakan Elisa yang agak kabur adalah dalam 2 Raja-Raja
(2:18-22) ketika orang-orang mengatakan kepadanya bahwa airnya buruk dan
menyebabkan tanah menjadi tidak berbuah, dan mempengaruhi orang-orang
karena mereka meminumnya. Elisa kemudian pergi ke sumber sungai dan
memohon berkat Tuhan dan kemudian menaburkan garam ke dalam air,
sehingga membersihkannya dan membawa kesembuhan ke tanah dan
orang-orang. Itulah sebabnya dalam Ritus Berkat Air Suci Gereja, garam
yang diberkati ditaburkan dalam air dalam bentuk salib, sehingga Air
Suci digunakan untuk memurnikan, membersihkan, dan menyembuhkan. Jadi,
meskipun Elisa mungkin bukan nama besar nabi, tindakan kenabiannya
diulangi dalam doa berkat Air Suci.
Sama seperti para nabi
memiliki nama, ada juga beberapa nabi yang tidak disebutkan namanya, dan
beberapa yang lain mungkin bukan nabi tetapi meskipun demikian memiliki
peran kenabian. Kita mungkin ingat bahwa pada suatu kesempatan, ketika
Yesus pergi ke distrik Tirus dan Sidon, ada seorang wanita Siro-Fenisia
yang datang kepada Yesus meminta Dia untuk menyembuhkan putrinya yang
disiksa oleh setan. Awalnya, Dia tidak menjawab sepatah kata pun, dan
ketika dia berlutut dan memohon kepada-Nya, Yesus berkata, "Biarlah
anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang
disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Yang dia jawab, "Benar,
Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang
dijatuhkan anak-anak." Kemudian Yesus berkata kepadanya, "Karena
kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari
anakmu." Dan putrinya sembuh sekaligus. Wanita Siro-Fenisia itu mungkin
bukan seorang nabi, tetapi dengan merendahkan dirinya seperti anjing
rumah, dia membawa kesembuhan bagi putrinya. Dan itu adalah salah satu
peran utama seorang nabi: untuk mewujudkan berkat dan penyembuhan Tuhan
bagi orang lain.
Dalam Injil hari ini, Yesus berkata,"Barangsiapa
mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku;
dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari
pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku."Apakah
Yesus antikeluarga? Tidak. Dalam Mat 15:4-6 Yesus menjunjung tinggi
hormat akan bapa dan ibu. Lalu mengapa Yesus berkata begitu, bahkan
dalam Luk 14:26 dipakai kata "membenci?" Yesus menegaskan pentingnya
mengutamakan Kerajaan Allah dan mau mendobrak keterikatan berlebihan
orang-orang Yahudi terhadap keluarganya. Yesus harus dinomorsatukan,
sebab siapa pun yang tidak memprioritaskan-Nya ia tidak akan mampu
mengikuti-Nya. Karena itu, barangsiapa mengasihi bapa, ibu, anak
laki-laki, dan anak perempuannya lebih dari pada-Nya, ia tidak layak
menjadi murid-Nya. Bahkan, Yesus menuntut: "Barangsiapa tidak memikul
salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku." Memikul salib yang
langsung dikaitkan dengan mengikuti-Nya berarti menyangkal diri secara
total hingga siap mati demi Yesus. Karena itu, Ia berkata,"Barangsiapa
mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya."Kata
nyawa punya dua arti, yaitu "hidup fisik" dan "hidup sejati". Maka
barangsiapa mengorbankan hidup fisiknya akan memperoleh hidup sejati,
tetapi pengorbanan hidup itu harus karena Yesus saja atau karena Allah
yang menyatakan diri-Nya dalam Yesus. Setiap pilihan pasti membawa
konsekuensi dan menuntut komitmen. Kalau kita sudah memilih untuk
mengimani Kristus, kita harus mengasihi-Nya melebihi segala sesuatu.
Kristus harus selalu menjadi yang utama dan pertama dalam hidup kita... (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 103:1)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai seluruh diriku!
Bless the Lord, O my soul, and all within me, his holy name
“Dia menemukan manusia dalam kecenderungannya yang merusak menjadi seperti hewan yang binasa, karena itu Dia dibaringkan di palungan, di tempat makanan hewan, supaya kita, dengan mengganti kehidupan hewani, dapat dibawa kepada pengetahuan yang lebih manusiawi, tidak mengambil bagian makanan dari jerami, tetapi dari roti surgawi, dari tubuh yang memberi hidup.” — St. Sirilus dari Alexandria
Antifon Pembuka (Mat 8:11)
Banyak orang datang dari Timur dan Barat, dan duduk makan bersama di dalam Kerajaan Surga dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih, orang yang secara sederhana berseru mohon
pertolongan, tentu Kau dengarkan. Kami mohon, hadirlah di tengah-tengah
kami, tinggallah di antara kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami,
yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Kedosaan
telah membuat manusia hancur dan tak berdaya, seperti gambaran
putra-putri dan dara-dara Yerusalem yang jatuh pingsan. Para nabi yang
seharusnya menyuarakan yang benar, justru mengajarkan kesesatan.
Satu-satunya harapan ialah bertobat dan kembali kepada Tuhan.
Bacaan dari Kitab Ratapan (22:2.10-14.18-19)
"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion."
Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Dalam
amarah-Nya Ia menghancurkan benteng-benteng puteri Yehuda. Ia
mencampakkan ke bumi, dan mencemarkan kerajaan serta
pemimpin-pemimpinnya. Maka duduklah para tua-tua puteri Sion tertegun di
tanah. Mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung.
Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah. Mataku kusam dengan
air mata, hatiku remuk redam. Hancur luluh hatiku karena reruntuhan
puteri bangsaku, sebab kanak-kanak dan bayi jatuh pingsan di
lapangan-lapangan kita. Mereka bertanya kepada ibunya, “Mana roti dan
anggur?” Di lapangan-lapangan kota mereka jatuh pingsan seperti orang
yang gugur ketika menghembuskan napas di pangkuan ibunya. Apa yang dapat
kunyatakan kepadamu? Dengan apa aku dapat menyamakan dikau, ya puteri
Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya
dara Sion? Karena luas bagaikan lautlah reruntuhanmu. Siapa yang akan
memulihkan dikau? Nabi-nabimu melihat penglihatan yang dusta dan hampa
bagimu. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu guna memulihkan dikau
kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan
menyesatkan. Berteriaklah dengan nyaring kepada Tuhan, hai puteri Sion!
Cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam. Janganlah kauberi
dirimu istirahat. Janganlah matamu tenang! Bangunlah, mengeranglah, pada
malam hari, pada permulaan giliran jaga malam. Curahkanlah isi hatimu
bagaikan air di hadapan Tuhan. Angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup
anak-anakmu, yang jatuh pingsan di ujung-ujung jalan karena lapar!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan terus-menerus umat-Mu yang tertindas.
Ayat. (Mzm 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21; Ul:19b)
1. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala
murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu? Ingatlah akan umat-Mu yang
telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa
milik-Mu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.
2. Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus;
segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus. Lawan-lawanmu
mengaum di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji mereka
sebagai tanda. Mereka kelihatan seperti orang mengayunkan kepalan
tinggi-tinggi.
3. Mereka siap menebas kayu-kayuan yang lebat; dan sekarang
ukir-ukirannya seluruhnya dipalu mereka dengan kapak dan beliung; mereka
menyulut tempat kudus-Mu dengan api, mereka menajiskan tempat kediaman
nama-Mu sampai pada tanah.
4. Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh
kekerasan. Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan
kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita. Tuhan
Yesus berkuasa menyembuhkan dan melenyapkan segala sakit-penyakit. Dia
bisa "menjamah" dari jauh maupun mendekat dan memegang tangan kita. Hal
yang diminta Tuhan dari kita ialah iman yang penuh kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-17)
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub."
Pada suatu hari Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang
perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring
di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata
kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu berkata
kepada-Nya, “Tuan, aku tdak layak menerima Tuan di dalam rumahku.
Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku
sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku
berkata kepada salah seorang prajurit, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan
kepada seorang lagi, ‘Datang!’, maka ia datang. Ataupun kepada hambaku,
‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu, Yesus
heran dan berkata kepada mereka yang mengikutinya, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada
seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, Banyak orang
akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama dengan Abraham,
Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan
itu sendiri akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di
sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Lalu Yesus berkata kepada
perwira itu, “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau
percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah
Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit
demam. Maka dipegang-Nya tangan wanita itu, lalu lenyaplah demamnya.
Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus. Menjelang malam dibawalah
kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan, dan dengan sepatah kata
Yesus mengusir roh-roh itu, dan menyembuhkan orang-orang yang menderita
sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh Nabi
Yesaya, “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit
kita.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan
Kitab
Ratapan mengajak kita untuk bertobat lebih banyak lagi dan mencurahkan
isi hati bagai air di hadapan Tuhan. Menjadi rendah hati itulah yang
utama di hadapan Tuhan. Perwira yang rendah hati, yang ditunjukkan dalam
Injil hari ini mendapatkan berkat yaitu kesembuhan hambanya. Kata-kata
yang rendah hati itu seperti menjadi "mantra yang kuat". Kerendahan hati
Yesus - Allah yang menjadi manusia - banyak membuat mukjizat bahkan
pada mertua Petrus juga. Maukah kita menjadi rendah hati di hadapan
Tuhan? Mari kita renungkan diri kita dan kita lakukan evaluasi diri pada
akhir bulan ini.
Antifon Komuni (Mat 8:8)
Tuhan, saya tidak pantas menerima Tuhan di rumah saya. Tetapi, ucapkan kata sepatah, maka hamba-Mu akan sembuh.
Doa Malam
Yesus,
tambahkanlah iman perwira yang rendah hati kepada kami. Kami mohon agar
semakin nyatalah karya kuasa-Mu dalam diri kami sepanjang hidup kami.
Sebab Engkaulah Allah kami, yang penuh belas kasih, yang hidup dan
berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Jumat, 26 Juni 2020 Hari Biasa Pekan XII "Datanglah kepada-Ku kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat dan Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu." (Mat 11:28) Antifon Pembuka (Mzm 128:1)
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menempuh jalan yang ditunjukkan-Nya.
Doa Pembuka
Allah
Bapa Maha Pengasih, Engkau tidak pernah meninggalkan umat-Mu. Berilah kami kepercayaan yang dalam bahwa tangan-Mu akan melindungi kami dari segala marabahaya, dan menjauhkan kami dari segala yang jahat. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (25:1-12)
"Rakyat Yehuda diangkut ke pembuangan."
Pada
tahun kesembilan dari pemerintahan Raja Zedekia, dalam bulan yang
kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar,
raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah
mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya.
Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja
Zedekia. Pada tanggal sembilan bulan yang keempat, ketika kelaparan
sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat
negeri itu, maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara
melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok
yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota
itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan. Tetapi tentara
Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran
Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia.
Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang
menjatuhkan hukuman atas dia. Orang menyembelih anak-anak Zedekia di
depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia
dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel. Dalam bulan yang
kelima pada tanggal tujuh bulan itu--itulah tahun kesembilan belas
zaman raja Nebukadnezar, raja Babel--datanglah Nebuzaradan, kepala
pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem. Ia membakar
rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah
orang-orang besar dibakarnya dengan api. Tembok sekeliling kota
Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama
dengan kepala pasukan pengawal itu. Sisa-sisa rakyat yang masih
tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja
Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh
Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. Hanya beberapa orang miskin
dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk
menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842 Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang. Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6)
1. Di tepi sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila
kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita
gantungkan kecapi kita. 2.
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita
memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta
nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
3. Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri
asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi
kering tangan kananku! 4.
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat
engkau, biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak
menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."
Setelah
Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti
Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud
menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat
mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang
itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga
tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya,
"Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun,
tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan
persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi
mereka." Inilah Injil Tuhan kita! Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sejarah bangsa Yahudi menjadi pelajaran bagi kita terutama ketika kita menjadi puas diri dan mulai menerima Tuhan begitu saja. Namun sejarah bangsa Yahudi juga menegaskan fakta bahwa Allah menjawab setiap kali kita memanggil-Nya, terutama dalam pertobatan dan meminta pengampunan dan penyembuhan. Seperti apa yang dikatakan penderita kusta dalam Injil hari ini: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat
mentahirkan daku." . Artinya, ia percaya betul bahwa Tuhan pasti
dapat mentahirkannya. Dan jawaban Yesus adalah: "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Maka, iapun
langsung sembuh. Kita dapat membandingkan dengan permohonan yang kurang
didasari oleh iman sehingga membuat Tuhan tidak berkenan, misalnya
permohonan seorang bapak yang anaknya kerasukan roh jahat yang
membisukan (Kisahnya dapat dibaca dalam Injil Markus 9,14-29).
Sikap doa orang kusta itu barang kali hendaknya menjadi contoh ketika
kita menyampaikan permohonan kepada Tuhan. Doa kita hendaknya didasarkan
pada iman yang teguh akan kebaikan Allah dan disampaikan dalam semangat
kerendahan hati dan dengan sikap penuh hormat kepada Tuhan. Isi doa
kita pun hendaknya tidak memaksa Allah. Seandainya Tuhan berkenan, Tuhan
bisa mengabulkan keinginanku. Di dalam doa, kita boleh menyatakan
keinginan kita kepada Tuhan, tetapi soal pengabulannya berada di dalam
tangan Allah.
Antifon Komuni (Kej 17:1b)
Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
Kamis, 25 Juni 2020
Hari Biasa Pekan XII
“Sesuatu yang murni, bebas dari kecenderungan hawa nafsu, mengarah
kepada sumber kedamaian, yakni Kristus” (St. Gregorius dari Nissa)
Antifon Pembuka (Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5)
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, "Tuhan, Tuhan" akan masuk
Kerajaan Allah, melainkan yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, kami mohon datanglah memberikan sabda penghiburan,
bila kami hidup terancam perang dan penderitaan. Semoga kami Kauberi
pengharapan hidup pada Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan,
Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Nebukadnezar
membuang Yoyakhin dan seluruh penduduk Yerusalem ke Babel. Alasannya,
karena Yoyakhin berbuat yang jahat di mata Tuhan.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (24:8-17)
"Raja Yoyakhin beserta semua para penguasa diangkut sebagai orang buangan ke Babel."
“Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan
tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah
Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat
di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Pada waktu itu
majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota
itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara
orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda,
mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para
pembesar dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin
pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan
isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala
perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan
seperti yang telah disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem
diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah
perkasa; sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak
ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri.
Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel; juga ibunda
raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang
berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke
Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para
tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan
yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke
Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama
Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi
Zedekia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.
Ayat. (Mzm 79:1-2.3-5.8.9)
1. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu,
menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing.
Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara
untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi mereka berikan kepada
binatang-binatang liar di bumi.
2. Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling
Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga,
olok-olok dan cemoohan orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan,
Engkau murka terus menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar
seperti api?
3. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya
rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
4. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. Alleluya.
Yesus mengajarkan bahwa orang yang mendengar sabda-Nya dan melakukannya
adalah orang bijaksana. Akan tetapi, orang yang mendengar sabda-Nya
tetapi tidak melakukannya adalah orang bodoh.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21-29)
"Rumah yang didirikan di atas wadas dan rumah yang didirikan di atas pasir."
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak
orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat
demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah
dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’” Setiap orang yang
mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang
bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah
hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah
itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang
mendengar prkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang
bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan
dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah
rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.” Setelah Yesus mengakhiri
perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti
ahli-ahli Taurat mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Hidup bijak mutlak diperlukan di dalam
mengikuti Yesus. Hidup bijak mengandalkan Yesus sebagai dasar kokoh tak
tergoyahkan. Menempatkan hidup kita di atas dasar Yesus, membuat kita
tak tergoyahkan dan memampukan kita mengatasi semua tantangan yang
menghadang di depan kita. Hidup bijak terwujud dalam melakukan kehendak
Bapa di surga dan tidak hanya berteriak: Tuhan, Tuhan! Inilah orang yang
layak bagi Kerajaan Allah. Apakah aku mau belajar dari kebodohanku
supaya menjadi orang bijak?
Antifon Komuni (Mat 7:29)
Ia mengajar sebagai orang yang berwibawa, bukan seperti ahli-ahli Taurat.
Doa Malam
Yesus, curahkanlah rahmat kebijaksanaan ke dalam diri kami. Bentuklah
kami agar kami bagaikan orang-orang yang membangun rumah di atas wadas
dan mampu menjadi saksi akan kasih setia-Mu. Yesus, selamatkanlah hidup
kami. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati