Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Laurensius cinta akan Kristus di dalam hidup dan mengikuti-Nya di dalam maut” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka
Santo Laurensius menyerahkan diri demi Gereja. Karena itu, pantas
menderita sebagai saksi iman dan menghadap Tuhan Yesus Kristus dengan
sukacita.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa, cahaya abadi yang cemerlang, karena cinta kasih ang
berapi-api, Santo Laurensius menjadi pelayan-Mu yang setia dan martir-Mu
yang mulia. Semoga kami mengasihi yang dikasihinya dan melaksanakan
yang diajarkannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (9:6-10)
"Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula.
Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah
masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati
atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan
sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada
kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah
berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia
murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk
selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk
dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang
akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan
segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang
benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan
segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan
dikenang selama-lamanya.
3. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan
kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan
para lawannya.
4. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan. Bait pangantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12bc)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:24-26)
"Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."
Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau
biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji
saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa
mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa
tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup
yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di
mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa
melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Yesus dalam Injil hari ini mengungkapkan perumpamaan, “Sesungguhnya bila biji gandum tidak jatuh dan mati ia tetap satu, tetapi kalau ia mati ia akan menghasilkan buah banyak”. Setiap
gandum yang kita harapkan untuk berbuah harus ditanam dahulu di tanah
dan tumbuh sehingga kemudian menghasilkan buah. Yesus berbicara
pertama-tama tentang diri-Nya sendiri yang mengarungi kematian menuju
kepada kehidupan di mana kematian tidak akan berkuasa lagi. Kita perlu
memahami tiga kunci untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Pertama, kita
harus mati seperti biji gandum. Kata mati mempunyai dua arti yakni mati
secara fisik dan mati secara mental. Secara fisik, kita semua akan
meninggal. Saat meninggal, tubuh kita menjadi tanah, tetapi jiwa dan roh
kita akan tetap hidup. Sedangkan mati secara mental berarti berusaha
hidup suci. Saat puasa, pantang atau mati raga, sesungguhnya kita sedang
berusaha mematikan keinginan dan niat jahat dalam diri kita. Dengan
mematikan keinginan jahat, kita akan menerima kehidupan kekal. Kedua,
tidak mencintai nyawanya. Manusia ingin umur panjang dan hidup bahagia.
Agar kita bisa masuk sorga dan bahagia , maka: Kita harus berusaha
melawan hal-hal yang jahat. Ketiga, melayani Yesus. Kita bisa melayani
Yesus dengan cara menolong dan berbuat baik kepada sesama .
Antifon Komuni (Yoh 12:26)
Barangsiapa mengabdi Aku, harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.
Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan
Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di
dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. (1Yoh 3:24)
Antifon Pembuka (Mzm 74:20.19.22.23)
Ingatlah akan perjanjian-Mu, ya Tuhan, dan janganlah Engkau lupakan
umat-Mu yang tertindas. Bangkitlah ya Tuhan, belalah perkara-Mu,
janganlah Engkau lupakan seruan orang yang mencari Engkau. Look to your covenant, O Lord, and forget not the life of your poor
ones for ever. Arise, O God, and defend your cause, and forget not the
cries of those who seek you.
Respice, Domine, in testamentum tuum, et animas pauperum tuorum ne
derelinquas in finem: exsurge Domine, et iudica causam tuam: et ne
obliviscaris voces quærentium te.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, berkat pengajaran Roh Kudus kami
boleh menyebut Engkau: Bapa. Kobarkanlah dalam diri kami semangat
sebagai anak-anak-Mu, agar kami layak menerima warisan yang telah Engkau
janjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:9a.11-13a)
"Berdirilah di atas gunung itu di hadapan Tuhan."
Sekali peristiwa, ketika Elia sampai di Gunung Horeb, masuklah ia ke
dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka berfirmanlah Tuhan
kepadanya, "Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung itu di
hadapan Tuhan!" Lalu Tuhan lewat. Angin besar dan kuat membelah
gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun,
Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa.
Namun, dalam gempa Tuhan pun tidak ada. Sesudah gempa menyusullah api.
Namun, Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api itu disusul bunyi
angin sepoi-sepoi basa. Mendengar itu, segeralah Elia menyelubungi
wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Ul: 9a)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia
hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat
pada orang-orang bertakwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan
berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilah akan merunduk
dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan
memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan
menyusul di belakang-Nya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (9:1-5)
"Aku rela terkutuk demi saudara-saudaraku."
Saudara-saudara, demi Kristus aku mengatakan kebenaran, aku tidak
berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat
berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan aku rela terkutuk dan
terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku menurut
daging. Sebab mereka itu adalah orang Israel. Mereka telah diangkat
menjadi anak Allah, telah menerima kemuliaan dan perjanjian-perjanjian,
hukum Taurat, ibadat dan janji-janji. Mereka itu keturunan bapa-bapa
leluhur, yang menurunkan Mesias sebagai manusia, yang mengatasi segala
sesuatu. Dialah Allah yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 130:5)
Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:22-33)
"Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air!"
Sesudah mengenyangkan orang banyak dengan roti, Yesus segera menyuruh
murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara Ia
menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya
pulang, Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah
malam, Ia sendirian di situ. Perahu para murid sudah beberapa mil
jauhnya dari pantai, dan diombang-ambingkan gelombang karena angin
sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka dengan
berjalan di atas air. Melihat Dia berjalan di atas air, para murid
terkejud dan berseru, "Itu hantu!" Dan mereka berteriak-teriak
ketakutan. Tetapi, Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya "Tenanglah!
Akulah ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru, "Tuhan, jika benar Tuhan
sendiri, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."
Kata Yesus, "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di
atas air mendapatkan Yesus. Tetapi, ketika dirasakannya tiupan angin
kencang, Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak,
"Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang
Petrus, dan berkata, "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau
bimbang?" Keduanya lalu naik ke perahu dan angin pun redalah. Dan mereka
yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, "Sungguh, Engkau Anak
Allah!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Laut dalam Kitab Suci adalah lambang dari kekuatan akan kekacauan dan
kejahatan. Ternyata gelombang dahsyat itu takluk pada Sabda Yesus.
Masalah, tantangan dan hambatan akan ada dimana-mana dan kapan saja,
apalagi ketika orang setia pada imannya pasti akan menghadapi aneka
tantangan, hambatan atau masalah, yang tidak lain merupakan ‘gelombang
kehidupan’. Perahu adalah lambang Gereja. Sehingga, peristiwa itu
mengisahkan Gereja yang sedang menghadapi bahaya. Menurut keyakinan
orang Israel pun, laut atau danau merupakan tempat kekuatan jahat yang
selalu mengancam manusia. Karena itu para murid berteriak ketakutan:
"Itu hantu!", saat Yesus berjjalan di atas air. Yesus menenangkan mereka
dengan mewahyukan diri-Nya: "Aku ini, jangan takut!" Petrus belum yakin
sehingga meminta Yesus bersabda agar ia dapat berjalan di atas air dan
mendapatkan-Nya. Petrus pun berjalan di atas air. Namun ketika angin
bertiup, takutlah ia dan mulai tenggelam. Itu tanda bahwa imannya belum
mantap sehingga ia memohon pertolongan dari-Nya. Ia mengulurkan
tangan-Nya sebagai tanda bahwa Yesus siap menolong manusia. Yesus pun
naik ke perahu dan angin reda. Yesus campur tangan dalam kehidupan
manusia dan ancaman dari yang jahat dikalahkan.
Hidup orang beriman yang mencari Tuhan seperti berlayar ditengah badai.
Penuh tantangan dan perjuangan namun satu hal yang boleh diharapkan
adalah keikutsertaan Tuhan dalam perjuangan itu. Kita mungkin jatuh,
gagal tetapi selalu ada Tuhan yang akan membangkitkan kita kembali. Pada
saat dibangkitkan kembali itulah kita merasakan kehadiran Tuhan secara
nyata dengan mukjizat-Nya.
Antifon Komuni (Mzm 148:12, 14)
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem! Ia mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.
atau
Roti yang Kuberikan ialah daging-Ku untuk kehidupan dunia, Sabda Tuhan. (Bdk. Yoh 6:51)
Sabtu, 08 Agustus 2020 Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkhotbah, Imam
“Satu-satunya buku yang kupergunakan untuk mempersiapkan khotbah adalah buku cinta, yaitu Injil Yesus Kristus” (St. Dominikus)
Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)
Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.
Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy
Doa Pembuka
Allah Bapa yang arif bijaksana, Santo Dominikus dengan warta
kebenarannya telah menyelamatkan umat-Mu pada masa lalu. Semoga kini ia
tetap menolong Gereja-Mu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung
kami yang setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini
dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Habakuk (1:12-2:4)
"Orang benar akan hidup berkat imannya."
Tuhan, bukankah Engkau Allahku sejak sediakala? Bukankah Engkau Yang
Mahakudusku, yang takkan mati? Tuhan, Engkau telah menetapkan bangsa
Kasdim sebagai penghukum. Ya Gunung Batu, Engkau telah menunjuk bangsa
itu untuk menyiksa kami. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan.
Engkau tidak tahan memandang kelaliman. Bagaimana mungkin Engkau
sekarang memandangi orang-orang yang berbuat khianat, dan berdiam diri
bila orang-orang fasik menelan orang yang lebih baik? Engkau menjadikan
manusia seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang
tidak ada tuannya. Mereka semua ditariknya dengan kail, ditangkap dengan
pukat dan dikumpulkannya dengan payang. Itulah sebabnya ia bersukaria
dan bersorak-sorai. Itulah sebabnya ia mempersembahkan kurban untuk
pukatnya dan membakar kurban untuk payangnya. Sebab berkat alat-alat itu
pendapatan mereka mewah dan rezeki mereka berlimpah-limpah. Itukah
sebabnya maka mereka selalu menghunus pedang dan membunuh bangsa-bangsa
tanpa kenal belas kasih. Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan
berdiri terus pada menara. Aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan
disabdakan Tuhan kepadaku, dan apa jawaban-Nya atas pengaduanku. Maka
Tuhan menjawab aku demikian: Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh
batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan ini masih menanti saatnya,
namun segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bila pemenuhannya
terlambat, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal!
Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya; tetapi orang benar akan
hidup berkat imannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau tidak Kautinggalkan, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 9:8-9.10-11.12-13)
1. Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk
menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan
dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
2. Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat
perlindungan pada waktu kesesakan. Orang yang mengenal nama-Mu percaya
kepada-Mu, sebab tidaklah Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya
Tuhan.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion, beritakanlah
perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, sebab Dialah yang membalas
penumpahan darah, karena ingat kepada orang yang tertindas; teriak
mereka tidaklah dilupakan-Nya. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:14-20)
"Sekiranya kalian mempunyai iman, tiada yang mustahil bagimu."
Sekali peristiwa datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
katanya, “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita.
Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah
membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat
menyembuhkannya.” Maka kata Yesus, “Hai kalian, angkatan yang tidak
percaya dan sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kalian?
Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kalian? Bawalah anak itu ke
mari!” Dengan keras Yesus menegur roh jahat itu lalu keluarlah ia dari
padanya, dan anak itu sembuh seketika itu juga. Kemudian ketika mereka
sendirian, para murid menghampiri Yesus dan bertanya, “Mengapa kami
tidak dapat mengusir setan itu?” Yesus menjawab, “Karena kalian kurang
percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sungguh, sekiranya kalian mempunyai
iman sebesara biji sesawi saja kalian dapt berkata kepada gunung ini,
‘Pindahlah dari sini ke sana’, maka gunung ini akan pindah, dan tiada
yang mustahil bagimu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya
U. Sabda-Mu adalah jalan kebenaran dan hidup kami.
Renungan Dalam keadaan normal, kita
tidak akan mengatakan apapun dengan terburu-buru. Ketika semuanya
terkendali, kita pasti akan lebih logis dan rasional. Tetapi ketika
segala sesuatu mulai menjadi kasar dan kita melihat ketidakadilan dan
penindasan dan kejahatan terjadi di depan mata kita, kita mulai mencari
dengan cemas jawaban dan solusi. Dan sebagai umat beriman, kita pasti
akan berdoa. Namun ketika Tuhan tampaknya tidak menjawab doa kita atau
sepertinya Dia mengambil selamanya untuk melakukannya, maka Allah
menjadi sasaran frustrasi dan kritik kita. Itulah yang dilakukan oleh
nabi Habakuk dan keluhan serta keluhannya terhadap Allah bahkan dicatat
dalam Alkitab! Habakuk tidak dapat memahami mengapa Yehuda dihukum oleh
musuh-musuhnya yang lebih jahat dan berdosa daripada dirinya. Dia
mengeluh bahwa Allah diam dan tidak melakukan apa-apa sementara
orang-orang jahat menelan umat-Nya.
Pada akhirnya, Tuhan memang
menjawab. Ya bahkan jika itu datang perlahan, kita hanya harus menunggu
dengan iman. Karena kita percaya bahwa orang jahat pada akhirnya akan
tersandung dan jatuh, tetapi orang yang jujur akan hidup dengan
kesetiaannya. Itulah jawaban Tuhan bagi kita, juga janji-Nya kepada
kita. Kita perlu memiliki iman kepada Tuhan yang mencintai kita dan
peduli pada kita.
Dalam Injil, Yesus menekankan pada
iman kepada Allah dalam semua yang kita lakukan. Dengan iman kepada
Tuhan, tidak ada yang mustahil. Karena dengan Tuhan tidak ada yang
mustahil.
Doa Malam
Tuhan, kami ingin selalu mencari dan merindukan Engkau dalam hidup kami.
Betapa indahnya bila kami selalu menyadari bahwa Engkau senantiasa
bersemayam dalam lubuk hati kami. Tinggallah bersama kami malam ini, ya
Tuhan. Amin.
Jumat, 07 Agustus 2020
Hari Biasa Pekan XVIII (Jumat Pertama Dalam Bulan)
"Jiwa,
yang telah dipersatukan dan diubah dalam Allah, bernapas di dalam Allah
dengan pernapasan Ilahi sama seperti Allah. (St. Yohanes dari Salib)
Antifon Pembuka (Ul 32:29)
Lihatlah, Akulah Tuhan. Tiada Allah lain kecuali Aku. AKu yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, smeoga kami mengenal jalan yang harus
kami lalui, agar dapat bertemu dengan Dikau. Berkenanlah bersabda
melalui Dia yang menunjukkan Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Sebab
Dialah Tuhan, Pengantara
kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Nabi mewartakan harapan bagi umat Israel. Bagi orang beriman, harapan
masih tetap ada. Yahweh adalah Allah yang dapat diandalkan.
Bacaan dari Nubuat Nahum (1:15; 2:2; 3:1-3, 6-7)
"Celakalah kota penumpah darah."
Lihatlah! Di atas gunung berjalan orang yang membawa berita, yang
mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah pesta-pestamu, hai
Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab orang dursila takkan datang lagi
menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali! Sungguh, Tuhan
memulihkan kebanggaan Yakub, seperti kebanggaan Israel; sebab perusak
telah merusakkannya dan telah membinasakan carang-carangnya. Celakalah
kota penumpah darah itu! Kota itu seluruhnya dusta belaka penuh dengan
barang rampasan, tak henti-hentinya menerkam! Dengar, lecut cambuk dan
derak-derik roda! Dengar, kuda lari berderap, dan kereta
meloncat-loncat! Pasukan berkuda menyerang, pedang bernyala-nyala dan
tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai
bertimbun-timbun! Mayat tidak habis-habisnya, orang-orang jatuh
tersandung pada mayat. Aku telah melemparkan aib ke atasmu, akan
menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan. Maka semua
orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan dikau, serta berkata,
"Niniwe sudah hancur! Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan
mencari pelipur lara untuk dia?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Tuhanlah yang mematikan, Tuhan pulalah yang menghidupkan.
Ayat. (Ul 32:35cd-36ab.39abcd.41)
1. Dekatlah sudah hari bencana bagi orang-orang jahat, dan segera
datanglah apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan
memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang akan
hamba-hamba-Nya.
2. Lihatlah sekarang bahwa Akulah Tuhan. Tiada allah kecuali Aku. Akulah
yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan. Aku telah meremukkan,
tetapi Aku pulalah yang menyembuhkan.
3. Apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, apabila tangan-Ku
menjalankan penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan
mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.(Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.
Inilah risiko seorang murid Yesus. Derita dan salib tidak pernah luput
dari hidupnya. Namun, justru dengan itu ia menyelamatkan nyawanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:24-28)
"Setiap orang akan dibalas setimpal dengan perbuatannya."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang
yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan
mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan
kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh
seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang
dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu
Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Aku berkata
kepadamu: Sungguh, di antara orang-orang yang hadir di sini ada yang
tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja
dalam Kerajaan-Nya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Mengikuti Yesus harus siap kehilangan. Murid Yesus harus bisa
menyangkal diri agar dapat melaksanakan kehendak Allah. Murid Yesus juga
dituntut untuk setia dan tekun memikul salib kehidupan sehari-hari. Ada
banyak hal yang harus kita tanggung untuk dapat memperoleh keselamatan.
Semua itu harus kita tanggung dengan penuh kasih seperti Yesus mati di
kayu salib untuk menebus dosa kita karena begitu besar kasih-Nya kepada
kita. Kita juga perlu tetap setia mengikuti Yesus sambil terus belajar
hidup dari-Nya dan menyatukan diri dengan-Nya untuk dapat memperoleh
kasih yang besar.
Doa Malam
Terima kasih, ya Tuhan, atas hari yang telah kulalui. Rahmat-Mu
senantiasa cukup bagiku untuk mengatasi masalah-masalah yang kujumpai
hari ini. Semoga rahmat ini juga dialami oleh semua umat kesayangan-Mu.
Amin.
Kamis, 06 Agustus 2020 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
"Apa
yang lebih bahagia, lebih tinggi dan lebih mulia daripada tinggal
bersama dengan Tuhan dalam kemuliaan-Nya?" (St. Anastasius dari Sinai)
PADA MISA HARI INI ADA GLORIA (MADAH KEMULIAAN)
Antifon Pembuka (bdk. Mat 17:5)
Dalam
awan yang bercahaya tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa:
Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah
Dia!
In a resplendent cloud the Holy Spirit appeared. The
Father's voice was heard: This is my beloved Son, with whom I am well
pleased. Listen to him. Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.
Doa Pembuka
Ya Allah, dalam Penampakan
Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan
kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan, Engkau juga memaklumkan
martabat kami sebagai anak-anak angkat-Mu yang terkasih. Semoga kami,
yang mendengarkan suara Putra-Mu terkasih, menjadi ahli waris yang sah
bersama-Nya, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
Aku,
Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut
Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti
bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang
berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya.
Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya.
Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus
melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan
seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu,
dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu
diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka
segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal
adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836 Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta. Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; R: lih. 1a.9a) 1.
Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau
bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan
hukum adalah tumpuan takhta-Nya. 2. Gunung-gunung luluh laksana lilin
di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan
keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. 3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata. Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)
"Suara itu kami dengar datang dari surga."
Saudara-saudara,
kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami
memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus
sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami
menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah
Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan,
"Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami
dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas
gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman
yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di
tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit
bersinar di dalam hatimu. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956 Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya. Ayat. (Mat 17:5c) Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:1-9)
"Wajah-Nya bercahaya seperti matahari."
Sekali
peristiwa Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes saudaranya, dan
bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka
sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka: Wajah-Nya
bercahaya seperti matahari, dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar
seperti terang. Maka tampak kepada mereka, Musa dan Elia sedang
berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus, "Tuhan, betapa
bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau biarlah kudirikan
di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk
Elia." Sementara Petrus berkata begitu, tiba-tiba turunlah awan yang
terang menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengarlah suara yang
berkata, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan,
dengarkanlah Dia!" Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus dan
mereka sangat ketakutan. Lalu Yesus datang kepada mereka. Ia menyentuh
mereka sambil berkata, "Berdirilah, jangan takut!" Dan ketika mengangkat
kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.
Pada waktu mereka turun dari gunung, Yesus berpesan kepada mereka,
"Jangan kamu ceritakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak
Manusia dibangkitkan dari antara orang mati." Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Transfigurasi
adalah salah satu peristiwa penting dalam narasi Injil tentang Yesus.
Peristiwa penting lainnya adalah Baptisan, Penyaliban, Kebangkitan dan
Kenaikan. Seperti peristiwa penting lainnya, ini tentang Yesus dan
mengungkapkan identitas-Nya serta misi-Nya. Tentu saja tidak ada
spekulasi tentang suara dari surga dan isinya - "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan,
dengarkanlah Dia!" Dan
latar di gunung dengan penampilan Musa dan Elia menunjuk pada makna
dari peristiwa itu. Dan itu, di dalam Yesus, Hukum dan nubuat-nubuat
Perjanjian Lama telah digenapi. Juga di dalam Yesus, keilahian telah
berdiam di antara umat manusia, dan di dalam Yesus terdapat titik
penghubung dan jembatan antara surga dan bumi.
Jadi bagi mereka
yang percaya pada siapa Yesus itu, tidak ada pilihan alternatif lain
dalam hidup untuk diikuti. Seperti yang dikatakan Santo Petrus dalam
bacaan kedua, imannya kepada Yesus bukanlah mitos yang diciptakan dengan
cerdik, jika tidak, semuanya cepat atau lambat akan berantakan. Dan
bagi kita yang menyatakan iman kita kepada Yesus, maka Dia akan menjadi
pelita yang menerangi kegelapan sampai fajar tiba dan bintang fajar
terbit di benak kita. Ya, kita harus mendengarkan Dia seperti suara Bapa
telah memerintahkan kita untuk melakukannya. Ketika kita mendengarkan,
dan benar-benar percaya, kita juga akan berubah dan "diubah rupa"
seperti Yesus. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (1Yoh 3:2)
Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
When Christ appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.
"Hasil
dari kebingungan peran ini di era modern telah menjadi kecenderungan
untuk awam menjadi seperti imam dan peran imam seperti hilang. Indikasi
dari kebingungan ini telah meningkatkan penghapusan aturan altar dari
tempat-tempat suci, misal sedang duduk atau ketika setiap orang sedang
sujud di sekitar tatanan altar. Begitu banyak orang sudah mulai berjalan
atau masuk ke tempat kudus, sangat banyak sehingga ada banyak
kekeliruan sikap dan gangguan di banyak pelayanan liturgi kita. Ekaristi
Kudus itu dalam situasi seperti ini menjadi sebuah pertunjukan dan imam
menjadi aktor dari pertunjukan itu ... " (Albert Malcolm Kardinal Ranjith, Uskup Agung Colombo)
Antifon Pembuka (Yer 31:10d)
Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahasetia,
perkenankanlah kami menerima sabda-Mu, dan percaya akan janji-Mu
melalui Yesus Mesias, Sabda-Mu terakhir serta cahaya hidup kami. Sebab
Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:1-7)
"Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi."
Tuhan
bersabda, "Aku akan menjadi Allah segenap kaum keluarga Israel dan
mereka akan menjadi umat-Ku. Mereka mendapat kasih karunia di padang
gurun yaitu bangsa yang terluput dari pedang. Israel berjalan mencari
istirahat bagi dirinya; dan dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya,
'Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi, sebab itu Aku
melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Aku akan membangun engkau kembali
sehingga engkau pulih, hai anak dara Israel! Engkau akan menghiasi
dirimu lagi dengan rebana, dan akan tampil dalam tarian sukaria. Engkau
akan membuat kebun anggur lagi di gunung-gunung Samaria; dan
orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula. Sungguh, akan
datang harinya para penjaga akan berseru di Gunung Efraim: Ayo, marilah
kita naik ke Sion, menghadap Tuhan, Allah kita! Sebab beginilah sabda
Tuhan: Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah atas
pemimpin para bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah
menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya. Ayat. (MT Yer. 31:10,11-12ab,13) 1.
Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di
tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan
Israel akan menghimpunnya kembali. 2. Sebab Tuhan telah membebaskan
Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya.
Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan
berseri-seri karena kebajikan Tuhan. 3. Pada waktu itu anak-anak dara
akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua
akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi
kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
Bait Pengantar Injil do = g, 4/4 , PS 963 Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali. Ayat. (Luk 7:16) Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:21-28)
"Hai ibu, sungguh besar imanmu!"
Pada
suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah
seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, “Kasihanilah aku, ya
Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat
menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab. Lalu para murid
Yesus datang dan meminta kepada-Nya, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab
ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak.” Jawab Yesus, “Aku diutus
hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.” Tetapi wanita itu
mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!”
Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata wanita itu lagi,
“Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari
meja tuannya.” Bersabdalah Yesus kepadanya, “Hai Ibu, sungguh besar
imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu
juga anaknya sembuh. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Nabi Yeremia dikenal karena nubuatnya yang kering dan kering, yang sebagian besar menubuatkan malapetaka dan malapetaka bagi orang-orang yang telah berpaling dari Tuhan. Namun dalam bacaan pertama hari ini, muncul pernyataan dari nabi yang sama, betapa Allah sangat mengasihi umat-Nya. Dari mulutnya keluar kata-kata Tuhan ini: "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang abadi". Ini adalah ayat yang sering dikutip untuk mengungkapkan keabadian kasih Tuhan. Tapi apa realitas kasih ini dalam hidup kita? Pernahkah kita mengalami kasih Tuhan bahkan untuk sementara? Mungkin sulit bagi kita untuk memahami kasih Allah ini sampai kita memiliki pengalaman diampuni karena melakukan kesalahan besar. Kita mungkin tidak memahami kasih Allah ini sampai kita memiliki pengalaman diselamatkan dari bahaya besar. Kasih abadi Allah memberdayakan kita untuk hidup dalam cinta di bumi ini sehingga kita akan memiliki pengalaman sebelumnya dan pengalaman tentang apa artinya hidup dalam kasih selamanya.
Antifon Komuni (Yer 31:7)
Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel.
Selasa, 04 Agustus 2020
Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam
“Di dalam doa yang dilakukan dengan baik, semua kesulitan lenyap,
seperti salju di bawah sinar matahari” (St. Yohanes Maria Vianney) Antifon Pembuka (Mzm 132 (131):9)
Semoga imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.
Your priests, O Lord, shall be clothed with justice; your holy ones shall ring out their joy
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah
memasyhurkan Santo Yohanes Maria, karena kegiatannya sebagai pastor di
Ars. Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama
kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama
mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (30:1-2.12-15.18-22)
"Karena kesalahan dan dosamu sangat banyak, maka Aku telah memukul engkau. Tetapi Aku akan memulihkan kemah Yakub."
Tuhan bersabda kepada Yeremia demikian, “Beginilah sabda Tuhan, Allah
Israel, ‘Tulislah segala perkataan yang telah Kusabdakan kepadamu dalam
sebuah kitab’.” Beginilah sabda Tuhan tentang Israel, “Penyakitmu sangat
parah, lukamu tak tersembuhkan! Tiada orang yang membela hakmu, tiada
obat untuk bisulmu, tiada kesembuhan lagi. Sungguh, Aku telah memukul
engkau dengan pukulan musuh, dan dengan hajaran yang bengis, karena
kesalahanmu banyak dan besarlah jumlah dosamu! Mengapa engkau berteriak
karena penyakitmu? Mengapa engkau mengaduh karena kepedihanmu sangat
payah? Karena kesalahanmu banyak, dan dosamu besar jumlahnya, maka Aku
telah melakukan semuanya ini kepadamu.” Dan beginilah sabda Tuhan
selanjutnya, “Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah
Yakub, dan akan mengaasihani tempat-tempat tinggalnya. Kota itu akan
dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan purinya akan berdiri di
tempatnya yang asli. Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka,
juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka berlipatganda,
dan mereka tidak akan berkurang lagi. Aku akan membuat mereka
dipermuliakan, dan mereka tidak akan dihina lagi. Anak-anak mereka akan
menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap
di hadapan-Ku. Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka.
Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka
sendiri. Dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari
tengah-tengah mereka. Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku.
Sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat
kepada-Ku?” demikianlah firman Tuhan. Maka kamu akan menjadi umat-Ku,
dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi
menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan
menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa
orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka. 2. Biarlah
hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang
diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari
tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk
mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang
ditentukan harus mati. 3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan
tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu. Supaya nama
Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para
bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk
beribadah kepada Tuhan.
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel. Alleluya. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:1-2, 10-14)
"Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus beberapa orang Farisi dan ahli
Taurat dari Yerusalem. Mereka berkata, “Mengapa murid-murid-Mu melanggar
adat istiadat nenek moyang? Mereka tidak membasuh tangan sebelum
makan.” Yesus lalu memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka,
“Dengarkan dan camkanlah, bukan yang masuk ke dalam mulut yang
menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang
menajiskan orang.” Maka datanglah para murid dan bertanya kepada Yesus,
“Tahukah Engkau bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi
orang Farisi?” Tetapi Yesus menjawab, “Setiap tanaman yang tidak
ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga, akan dicabut sampai akar-akarnya.
Biarkanlah mereka itu. Mereka itu orang buta yang menuntun orang buta.
Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam
lubang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus Renungan Selalu penting untuk berhati-hati setiap kali kita menuliskan sesuatu. Itu karena kata yang tertulis tidak dapat diubah, dan dapat memiliki efek jangka panjang, jika bukan efek yang bertahan lama. Terutama saat menulis tentang Tuhan. Terlebih lagi, kehati-hatian harus dilakukan. Namun Allah Sendiri tampaknya tidak menahan sentimen ketika Dia mengatakan kepada nabi Yeremia untuk menuliskan kata-katanya, seperti yang kita dengar pada bacaan pertama. Sebanyak Allah membiarkan umat-Nya dihukum oleh musuh-musuh mereka karena dosa-dosa dan perselingkuhan mereka, Allah juga ada di sana untuk menyembuhkan dan memulihkan umat-Nya. Jadi, sebanyak umat-Nya berpaling dari Tuhan, Dia masih menepati janji-Nya - Engkau akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.
Dan Yesus menguatkan janji itu dengan mengatakan kepada para murid-Nya - Keberanian, inilah aku! Jangan takut. Jadi, apakah kita sedang berjalan tinggi di bawah sinar matahari kepercayaan atau berputar-putar dalam perairan yang gelap mari kita mengingat tiga kata Petrus: Tuhan! Selamatkan aku! Ya, tiga kata sederhana itu pasti akan membawa keselamatan dan kesembuhan bagi kita. (RENUNGAN PAGI)
Santo Yohanes Maria Vianney
Yohanes Maria Vianney lahir di Lyon,
Perancis pada 8 Mei 1786. Ia berasal dari keluarga petani. Ketika dia
berusia 18 tahun, dia minta kepada ayahnya agar diizinkan menjadi
seorang imam. Tetapi, ayahnya tidak mengizinkannya. Baru setelah berusia
20 tahun sang ayah mengizinkannya untuk masuk seminari.
Kesulitan terbesar yang dialaminya
adalah belajar. Dia tidak pernah berhasil dengan baik meskipun dia sudah
berusaha dengan tekun. Hal ini juga dialaminya ketika dia sedang
menghadapi ujian. Dia tahu apa yang seharusnya dia jawab, hanya saja dia
kesulitan ketika menerjemahkannya ke dalam bahasa Latin yang rumit.
Pendidikan imamatnya sangat lambat, namun akhirnya dia menerima Sakramen
Imamat berkat kesucian dan keteguhan hatinya, pada 12 Agustus 1815.
Setelah menjadi imam ia tidak
diperkenankan untuk mendengarkan pengakuan karena dianggap kurang
pandai. Ia menetap di Ars selama 40 tahun hingga akhir hidupnya pada 4
Agustus 1859, dalam usia 73 tahun. Pada 3 Oktober 1874 Paus Pius IX
menggelarinya sebagai Venerabilis. Kemudian ia dibeatifikasi oleh Paus
Pius X pada 8 Januari 1905 dan dikanonisasi pada 31 Mei 1925 oleh Paus
Pius XI. Peringatannya dirayakan setiap tanggal 4 Agustus.
Refleksi: "Segala pekerjaan baik
digabung menjadi satu masih tidak sebanding nilainya dengan Kurban
Kudus Misa, sebab segala pekerjaan baik itu adalah karya manusia,
sementara Misa Kudus adalah karya Allah." (St. Yohanes Maria Vianney)(RUAH, dari beberapa sumber)
Antifon Komuni (Bdk. Mat 24:46-47)
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu,
ketika tuannya itu datang. Amin Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
Blessed is the servant whom the Lord finds watching when he comes. Amen I
say to you: He will put that servant in charge of all his property
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati