Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Kristuslah yang telah menebus kita dan mengampuni semua dosa kita” (St. Pacianus)
Antifon Pembuka (Mat 19:14)
Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku. Sebab orang seperti merekalah yang memiliki kerajaan surga.
Doa Pembuka
Allah
Bapa sumber segala harapan, berilah kiranya kami Roh baru dan hati yang
sederhana serta terbuka terhadap sabda-Mu. Semoga hidup kami
mengungkapkan pengharapan yang sudah tertanam di dalam hati kami. Dengan
pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin. Setiap
orang bertanggung jawab atas perbuatannya. Orang yang benar di hadapan
Allah adalah dia yang perbuatannya juga benar kepada sesama.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (18:1-10.13b.30-32)
"Aku menghukum kalian sesuai dengan tindakanmu sendiri."
Tuhan
bersabda kepadaku, “Apakah maksudnya kalian mengucapkan pepatah ini di
Israel, ‘Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi
ngilu’? Demi Aku yang hidup, demikianlah sabda Tuhan, kalian tidak akan
mengucapkan pepatah itu lagi di Israel. Sungguh, semua jiwa itu Aku yang
punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Akulah yang punya! Dan orang
yang berbuat dosa, dia sendirilah yang harus mati. Orang benar ialah
yang melakukan keadilan dan kebaikan. Ia tidak makan daging persembahan
di atas gunung. Ia tidak memuja-muja berhala-berhala kaum Israel. Ia
tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri wanita yang
sedang haid. Ia tidak menindas orang lain. Ia mengembalikan gadaian
orang dan tidak merampas apa-apa. Ia memberi makan orang lapar dan
memberi pakaian kepada orang telanjang. Ia tidak memungut bunga dan
tidak memakan riba. Ia menjauhkan diri dari kecurangan dan melakukan
hukum yang benar dalam hubungan dengan sesama manusia. Ia hidup menurut
ketetapan-Ku, dan tetap mentaati peraturan-Ku; ia berlaku setia. Orang
demikianlah orang yang benar, dan ia pasti hidup,” demikianlah sabda
Tuhan Allah. “Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi
perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari
kejahatan tersebut, maka anak itu sendirilah yang harus mati, dan
darahnya tertumpah pada dia sendiri. Oleh karena itu Aku akan menghukum
kalian masing-masing menurut tindakanmu, hai kaum Israel,” demikianlah
sabda Tuhan Allah. “Maka bertobatlah dan berpalinglah dari segala
durhakamu, jangan sampai itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan
kamu ke dalam kesalahan. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kalian
lakukan terhadap-Ku dan perbaharuilah hari serta rohmu! Mengapa kalian
mau mati, hai kaum Israel? Aku tidak berkenan akan kematian seseorang
yang harus ditanggungnya,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Oleh karena
itu bertobatlah, supaya kalian hidup.” Demikianlah sabda Tuhan Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah. Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17) 1.
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah
semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! 2.
Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang
rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang
durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. 3. Tuhan,
Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun
kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku
kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah.
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Orang-orang
yang dengan hati tulus datang kepada Yesus tidak akan pernah Dia tolak.
Orang yang hatinya tulus dan bersahaja, seperti anak-anak, selalu
terbuka pada Sabda dan mau melakukannya. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:13-15)
"Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku."
Sekali
peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia
meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka. Tetapi
murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu. Maka Yesus berkata,
“Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang
kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan
Surga.” Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia
berangkat dari situ. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Tuhan
mencintai semua orang, termasuk anak-anak. Bahkan, anak-anak
mendapatkan "tempat istimewa" dalam pengajaran Yesus. Pribadi seorang
anak kecil adalah gambaran kesucian yang wajib dimiliki setiap orang
yang ingin masuk surga.
Doa Malam Yesus,
ajarilah kami supaya mempunyai hati yang murni, polos dan bersih
seperti anak-anak. Ajarilah kami agar berani berserah dan berpasrah diri
sepenuhnya hanya kepada-Mu seperti anak kecil yang percaya kepada orang
tuanya. Semoga kami pun kelak beroleh Kerajaan Surga. Amin.
Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe, Imam – Martir
Kebencian bukanlah kekuatan yang membangun. Hanya kasih merupakan kekuatan yang membangun (St. Maksimilianus Maria Kolbe)
Antifon Pembuka (Mat 25: 34, 40)
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, sabda Tuhan. Amin Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk
salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku.
Come, you blessed of my Father, says the Lord. Amen I say to you:
Whatever you did for one of the least of my brethren, you did it for me.
Doa Pembuka
Ya Allah, Santo Maximilianus Maria Kolbe telah mengorbankan dirinya demi
kehidupan dan kebahagiaan sesamanya. Semoga kami juga rela berkorban
dan berbagi kasih bagi sesama sehingga kebahagiaan pun mewarnai hidup
kami bersama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (16:59-63)
"Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan dikau, dan engkau akan merasa malu."
Sebab
beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan melakukan kepadamu seperti
engkau lakukan, yaitu engkau memandang ringan kepada sumpah dengan
mengingkari perjanjian. Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan
engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang
kekal. Barulah engkau teringat kepada kelakuanmu dan engkau merasa malu,
pada waktu Aku mengambil kakak-kakakmu, baik yang tertua maupun yang
termuda, dan memberikan mereka kepadamu menjadi anakmu, tetapi bukan
berdasarkan engkau memegang perjanjian. Aku akan meneguhkan
perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah
TUHAN, dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa
malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku
mengadakan pendamaian bagimu karena segala perbuatanmu." Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = c, 4/4, PS 864 Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup. Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6) 1.
Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar;
sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi
keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata
air keselamatan. 2. "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya,
beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa
nama-Nya tinggi luhur. 3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah
karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan
bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah
Israel, agung di tengah-tengahmu."
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya Ayat. Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:3-12)
"Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan isterimu, tetapi semula tidaklah demikian."
Pada
suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada Yesus, untuk mencobai
Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya
dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang
menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan
perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah
dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi
satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena
itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa
memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan
isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa
mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah
demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan
isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia
berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian
halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan
tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti
perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak
dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada
orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang
membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan
Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti." Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Kita ingat dengan pepatah "Pohon besar tumbuh dari biji pohon kecil". Memang, semuanya memiliki awal yang sederhana.Katedral besar dulunya dimulai dari satu balok batu. Jika Roma tidak dibangun dalam sehari, maka semuanya harus tumbuh dan dibangun hari demi hari. Permulaan yang sederhana harus selalu diingat, sehingga bagaimanapun mulianya atau kebesaran apapun yang diraih, seseorang tidak akan menjadi terlalu sombong atau sombong.
Faktanya, seperti yang ditunjukkan alam kepada kita, semakin tinggi pohonnya, semakin dalam akarnya. Semakin besar kita, semakin kita harus mengingat bagaimana kita memulai.
Pada bacaan pertama, kita membaca bagaimana Tuhan menyukai umat-Nya dan memberkati mereka dengan kelimpahan. Tapi seperti yang dikatakan pada bacaan pertama, mereka menjadi tergila-gila dengan kecantikan mereka sendiri. Kesombongan mereka membuat mereka berpikir bahwa itu semua adalah pencapaian mereka sendiri dan itu juga membuat mereka berpaling dari Tuhan dan berpaling kepada bangsa lain untuk mendapatkan lebih banyak kekayaan dan ketenaran.
Mereka lupa bahwa Tuhanlah yang menyediakan bagi mereka dan berkat-Nya yang membuat mereka terkenal dan makmur.
Karena mereka melupakan permulaan mereka yang sederhana, Tuhan memperlakukan mereka sebagaimana mereka pantas - mereka ditutupi dengan rasa malu dan direduksi menjadi diam. Mereka direndahkan sehingga mereka dapat mengingat perjanjian yang Allah buat dengan mereka dan kembali kepada-Nya.
Demikian pula bagi kita, dalam keadaan kehidupan apa pun, kita harus mengingat awal mula kita yang sederhana dan ingat bahwa Tuhanlah yang membawa kita ke saat yang diberkati ini.
Jadi baik dalam perkawinan, atau sebagai lajang, atau sebagai religius atau imam, atau gubernur, petani atau presiden, marilah kita terus mengarahkan hidup kita kepada Tuhan Allah kita. Tuhanlah yang akan membuat kita besar dan makmur; kita hanya perlu rendah hati dan mengingat awal kita yang sederhana. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 15:13)
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Greater love has no one than to lay down his life for his friends, says the Lord.
Gereja
menegaskan kembali praktik yang berdasarkan Kitab Suci, yakni tidak
mengizinkan mereka yang bercerai dan kawin lagi untuk menyambut komuni
(St. Yohanes Paulus II).
“Berbahagialah jiwa, yang diperkenankan menghayati hidup ini bersama Kristus.” (Sta. Klara dari Assisi)
Antifon Pembuka (Mzm 78:7)
Hendaknya kita menaruh kepercayaan kepada Allah, dan jangan melupakan karya-karya-Nya.
Doa Pembuka
Allah
Bapa Maharahim, kami mohon berilah kami Roh-Mu, agar kami tak
jemu-jemunya saling mengampuni. Ajarilah kami menaruh belas kasih kepada
siapa pun yang kami jumpai di mana saja. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Bacaan dari Kitab Yehezkiel (12:1-2)
"Berjalanlah seperti orang buangan di depan mereka pada siang hari."
Tuhan
bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah
kaum pemberontak. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak melihat. Mereka
mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar, sebab mereka itu kaum
pemberontak. Maka engkau, hai anak manusia, siapkanlah bagimu
barang-barang seperti seorang buangan, dan berjalanlah seperti orang
buangan di hadapan mereka pada siang hari. Berangkatlah dari tempatmu
sekarang ini ke tempat lain seperti seorang buangan di depan mata
mereka. Barangkali mereka akan insyaf bahwa mereka adalah kaum
pemberontak. Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti barang-barang
seorang buangan pada siang hari di depan mata mereka. Dan engkau sendiri
harus keluar pada malam hari di depan mata mereka, seperti seseorang
yang harus keluar dan pergi ke pembuangan. Di depan mata mereka buatlah
sebuah lubang, dan keluarlah dari situ. Di depan mata mereka taruhlah
barang-barangmu di atas bahumu, dan bawalah itu ke luar pada malam
gelap. Engkau harus menutupi mukamu, sehingga engkau tidak melihat
tanah. Sebab Aku membuat engkau menjadi lambang bagi kaum Israel.” Lalu
kulakukan seperti diperintahkan kepadaku: Aku membawa pada siang hari
barang-barang seperti perlengkapan seorang buangan, dan pada malam hari
aku membuat lubang di tembok dengan tanganku; pada malam gelap aku ke
luar dan di hadapan mata mereka aku menaruh barang-barangku ke atas
bahuku. Keesokan harinya turunlah sabda Tuhan kepadaku, “Hai anak
manusia, bukankah kaum Israel, kaum pemberontak itu bertanya kepadamu,
‘Apakah yang kaulakukan ini?’ Katakanlah kepada mereka, beginilah sabda
Tuhan Allah, ‘Ucapan ilahi ini mengenai raja di Yerusalem dan seluruh
kaum Israel yang tinggal di sana’. Katakanlah, ‘Aku menjadi lambang
bagimu. Seperti yang Kulakukan ini, begitulah akan berlaku bagi mereka;
sebagai orang buangan mereka akan pergi ke pembuangan. Dan raja mereka
akan menaruh barang-barangnya ke atas bahunya pada malam gelap, dan akan
pergi ke luar. Orang akan membuat sebuah lubang di tembok supaya
baginya ada jalan ke luar, ia akan menutupi mukanya supaya ia tidak
melihat tanah itu’.” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Janganlah kita melupakan karya-karya Allah. Ayat. (Mzm 78:56-57.58-59.61-62) 1.
Mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan
tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, mereka murtad dan
berkhianat seperti moyang mereka, mereka menyimpang seperti busur yang
tak dapat dipercaya. 2. Mereka menyakiti hati Allah dengan mendirikan
bukit-bukit pengurbanan, membuat Dia cemburu karena patung-patung
pujaan mereka. Mendengar hal itu, Allah menjadi geram, Ia menolak Israel
sama sekali. 3. Ia membiarkan andalan-Nya tertawan, membiarkan
kebanggaan-Nya jatuh ke tangan lawan; Ia membiarkan umat-Nya dimangsa
pedang, dan murkalah Ia terhadap milik pusaka-Nya.
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21 - 19:1)
"Aku berkata kepadamu, 'Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali kalian harus mengampuni."
Sekali
peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai
berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa
terhadapku? Sampai tujuh kalikah?” Yesus menjawab, “Bukan hanya sampai
tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Sebab hal
Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan
perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan
perhitungan, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu
talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi utangnya, raja
lalu memerintahkan supaya ia beserta anak isteri dan segala miliknya
dijual untuk membayar utangnya. Maka bersujudlah hamba itu dan menyembah
dia, katanya, “Sabarlah dahulu, segala utangku akan kulunasi.”
Tergeraklah hati raja oleh belas kasih akan hamba itu sehingga hamba itu
dibebaskannya, dan utangnya pun dihapusnya. Tetapi ketika hamba itu
keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berutang seratus dinar
kepadanya. Kawan itu segera ditangkap dan dicekik, katanya, “Bayarlah
utangmu!” Maka sujudlah kawan itu dan minta kepadanya, “Sabarlah dahulu,
utangku itu akan kulunasi.” Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya
ke dalam penjara sampai semua utangnya ia lunasi. Melihat itu
kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang
terjadi kepada tuan mereka. Kemudian raja memerintahkan memanggil orang
itu dan berkata kepadanya, “Hai hamba jahat! Seluruh utangmu telah
kuhapuskan oleh karena engkau memohonnya. Bukankah engkau pun harus
mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Maka marahlah
tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi
seluruh utangnya. Demikian pula Bapa-Ku di surga akan berbuat
terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu. Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya berangkatlah Ia dari
Galilea, dan tiba di daerah Yudea, di seberang Sungai Yordan. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Menjadi pembawa berita buruk sama sekali bukan tugas yang menyenangkan. Kita dapat yakin bahwa akan ada perlawanan paling sedikit dan permusuhan paling buruk. Dan juga bukan tugas yang menyenangkan untuk memberikan penilaian yang tidak menyenangkan kepada bawahan atau karyawan atau siswa. Selalu ada kemungkinan sanggahan dan argumen yang menentang penilaian dan itu bisa berakhir dengan perselisihan.
Nabi Yehezkiel pada bacaan pertama, dia ditugaskan menjadi simbol untuk Bani Israel - simbol pengasingan. Dia bukan hanya seorang nabi malapetaka; dia harus memerankan pesan malapetaka. Itu sangat menyusahkan dia dan juga orang-orangnya.
Di sisi lain, Injil adalah tentang kabar baik tentang belas kasihan, pengampunan dan rekonsiliasi. Hamba pertama dalam perumpamaan Injil bisa jadi adalah pembawa pesan kabar baik itu. Dia bisa saja berbagi belas kasihan dan pengampunan yang dia terima dari tuannya dengan sesama pembantunya dan bersukacita bersama. Tetapi dia memilih sebaliknya dan berakhir dalam keadaan yang menyedihkan, selain menjadi kabar buruk bagi sesama pembantunya.
Menjadi hamba kabar baik atau kabar buruk adalah pilihan kita. Semoga kita ingat bahwa kabar baik mendatangkan belas kasihan, pengampunan, dan rekonsiliasi. Kita tidak perlu memikirkan kabar buruk apa yang akan dibawa.
Doa Malam Tuhan
Yesus, tanamkanlah kemauan dan kemampuanku untuk memaafkan dan diri
sendiri dengan tidak jemu-jemu. Semoga aku layak menjadi murid-Mu yang
penuh kesabaran dan belas kasih. Sebab Engkaulah Tuhan, dan Penolong
hidupku, untuk selama-lamanya. Amin.
Segala sesuatu yang sekarang terjadi, dahulu sudah dinubuatkan. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 113:1-2)
Pujilah hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selamanya.
Doa Pembuka
Allah
Bapa yang Mahapengasih, Engkau menghendaki agar kami saling
mengingatkan dalam cinta kasih. Semoga kami tidak tinggal diam ketika
melihat kejahatan ataupun buta terhadap kelaliman tetapi mau ikut serta
membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin. Bacaan dari Kitab Yehezkiel (9:1-7.10:18-22)
"Tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan keji di Yerusalem."
Aku
mendengar Tuhan berseru dengan suara nyaring, "Maju ke mari, hai, yang
harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat
pemusnah di tangannya!" Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan
pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat
pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan
dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri
di samping mezbah tembaga. Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah
terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait
Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai
alat penulis di sisinya. Firman Tuhan kepadanya: "Berjalanlah dari
tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi
orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji
yang dilakukan di sana." Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia
berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah
sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.
Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan
perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang
ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat
kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait
Suci. Kemudian firman-Nya kepada mereka: "Najiskanlah Bait Suci itu dan
penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh.
Pergilah!" Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di
dalam kota. Lalu kemuliaan Tuhan pergi dari ambang pintu Bait Suci dan
hinggap di atas kerub-kerub. Dan kerub-kerub itu mengangkat sayap
mereka, dan waktu mereka pergi, aku lihat, mereka naik dari tanah dan
roda-rodanya bersama-sama dengan mereka. Lalu mereka berhenti dekat
pintu gerbang rumah Tuhan yang di sebelah timur, sedang kemuliaan Allah
Israel berada di atas mereka. Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu
kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku mengerti,
bahwa mereka adalah kerub-kerub. Masing-masing mempunyai empat muka dan
bagi masing-masing ada empat sayap dan di bawah sayap mereka ada yang
berbentuk tangan manusia. Kelihatannya muka mereka adalah serupa dengan
muka yang kulihat di tepi sungai Kebar. Masing-masing berjalan lurus ke
mukanya. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Kemuliaan Tuhan mengatasi langit. Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6) 1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya. 2.
Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan.
Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. 3.
Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,
yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956 Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya Ayat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
"Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali."
Sekali
peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu
berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan
nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan
dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua
atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau
mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia
tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang
tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu:
Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan
apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi
Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat
meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang
di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku,
Aku hadir di tengah-tengah mereka." Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus. Renungan Ketika kita membaca bacaan pertama dan memikirkannya, kita mungkin bertanya-tanya pesan seperti apa yang ada di dalamnya. Faktanya, apa yang kita baca mungkin membuat kita meringis ketika mendengar kata-kata seperti "menyerang", "tidak menunjukkan belas kasihan atau belas kasihan kepada pria tua, pria muda, perawan, anak-anak, wanita, bunuh dan basmi mereka semua".
Itu adalah kata-kata dari Tuhan! Dan bahkan ada lebih banyak lagi: Menajiskan Bait Suci, mengisi pengadilan dengan mayat, dan pergi. Dan kemudian keenam pria itu keluar dan menerobos masuk ke dalam kota.
Kedengarannya mengerikan. Tetapi kita harus ingat bahwa itu termasuk dalam genre bahasa apokaliptik di mana gambar-gambarnya berani dan hidup dan bahasa yang kuat dan pendendam.
Inti dari bahasa apokaliptik adalah bahwa sudah waktunya untuk penghakiman dimana yang baik dan yang buruk dipisahkan dan yang baik dibenarkan dan yang buruk dihukum.
Oleh karena itu, ada seorang pria berkulit putih dengan tanduk tinta juru tulis di ikat pinggangnya dan dia diperintahkan untuk menandai salib di dahi mereka yang menyesalkan dan tidak setuju dengan semua kotoran yang dilakukan.
Di sisi lain, pesan Kabar Baik adalah tentang keselamatan dan bagian-bagian Injil mendesak kita untuk menjadi alat rekonsiliasi.
Tentu, kita harus menyesali dan tidak menyetujui dosa dan perbuatan salah. Tetapi pada saat yang sama kita tidak bisa hanya duduk dan menunggu Tuhan menyelamatkan kita dan menunggu para pelaku kesalahan itu dihukum.
Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan apa yang hilang. Jika kita benar-benar percaya bahwa kita akan diselamatkan dan dibenarkan, maka kita juga ingin membagikan karunia keselamatan ini kepada orang lain.
Semoga kita terus berjuang untuk rekonsiliasi dan bekerja untuk keselamatan orang lain serta diri kita sendiri.
Dalam
pelbagai cara Yesus hadir di dalam Gereja-Nya; di dalam Sabda-Nya, di
dalam doa Gereja-Nya, "di dalam dua atau tiga orang yang berkumpul dalam
nama-Ku" (Mat 18:20), dalam orang miskin, orang sakit, orang tahanan,
dalam Sakramen-sakramen-Nya yang Ia ciptakan, dalam kurban Misa dan
dalam pribadi orang yang melaksanakan pelayanan imami, "tetapi ia
hadir... terutama dalam kedua rupa Ekaristi." (Konstitusi tentang
Liturgi Suci, No. 7) [Katekismus Gereja Katolik, No. 1373]
Doa Malam
Allah Bapa kami di surga,
kami bersyukur karena telah menerima Putra-Mu. Semoga berkat anugerah
agung ini, kami memperoleh semangat penyangkalan diri agar dapat
menerima atau memberi nasihat dengan rendah hati demi kebaikan bersama
sampai kami berkumpul lagi dalam Kerajaan-Mu yang abadi. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Selasa, 11 Agustus 2020
Peringatan Wajib Sta. Klara, Perawan
“Berbahagialah jiwa, yang dengan sepenuh hati berpaut kepada Kristus.” (St. Klara dari Assisi) Antifon Pembuka
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang penuh belas kasih, dalam diri Santa Klara telah
menumbuhkan cinta akan kemiskinan. Semoga berkat doanya kami mengikuti
Kristus dengan semangat kemiskinan, supaya layak memandang Engkau dalam
kerajaan surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (2:8 – 3:4)
"Diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan, dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku."
Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, dengarkanlah sabda-Ku
kepadamu. Janganlah membantah seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah
mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu.” Aku melihat, ada
tangan yang terulur kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan
kitab. Ia membentangkannya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi
timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh
kesah, dan rintihan. Sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah apa
yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah,
berbicaralah kepada kaum Israel.” Maka kubukalah mulutku dan
diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan. Lalu sabda-Nya kepadaku,
“Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini dan
isilah perutmu dengannya.” Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti
madu dalam mulutku. Tuhan bersabda lagi, “Hai anak manusia, mari,
pergilah! Temuilah kaum Israel, dan sampaikanlah sabda-Ku kepada
mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa manis janji Tuhan bagi langit-langitku.
Ayat. (Mzm 119:14.24.72.103.111.131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak,
4. Betapa manis janji-Mu bagi langit-langitku, melebihi madu di mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.(Mat 1:29ab)
Terimalah beban-Ku dan belajarlah dari pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10.12-14)
"Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak ini."
Sekali peristiwa datanglah murid-murid dan bertanya kepada Yesus,
“Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil
seorang anak kecil, dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu
berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan
menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam
Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi
seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan
barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia
menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari
anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat
mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” Lalu
Yesus bersabda lagi, Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai
seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan
meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan lalu pergi mencari yang sesat
itu? Dan Aku berkata kepadamu, sungguh, jika ia berhasil menemukannya,
lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang
kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu
yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Injil hari ini berisikan sabda Yesus
kepada murid-murid-Nya tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga.
Yang terbesar di dalam Kerajaan Surga adalah mereka yang bertobat dan
menjadi seperti anak kecil. Bertobat berarti meninggalkan segala dosa
dan hidup baru seturut kehendak Allah. Menjadi seperti anak kecil
berarti tulus, bergantung sepenuhnya kepada Allah karena dari dalam
dirinya sendiri ia tidak memiliki kemampuan apa-apa. Menjadi anak kecil
di hadapan Tuhan berarti percaya sepenuhnya kepada Allah, mereka tidak
berdaya dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
Kita para murid Yesus dipanggil
pertama-tama untuk bertobat; meninggalkan segala dosa dan kesalahan;
membarui hidup dan mengikuti Tuhan. Selain itu, Yesus ingin agar kita
juga berani percaya, beriman sepenuhnya kepada Allah. Firman hari ini
mengajak kita untuk berani merendahkan diri di hadapan Allah, percaya
sepenuhnya kepada penyelenggaraan Ilahi. Kita dipanggil untuk berani
menyerahkan seluruh hidup kita kepada Allah.
“Laurensius cinta akan Kristus di dalam hidup dan mengikuti-Nya di dalam maut” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka
Santo Laurensius menyerahkan diri demi Gereja. Karena itu, pantas
menderita sebagai saksi iman dan menghadap Tuhan Yesus Kristus dengan
sukacita.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa, cahaya abadi yang cemerlang, karena cinta kasih ang
berapi-api, Santo Laurensius menjadi pelayan-Mu yang setia dan martir-Mu
yang mulia. Semoga kami mengasihi yang dikasihinya dan melaksanakan
yang diajarkannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (9:6-10)
"Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula.
Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah
masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati
atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan
sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada
kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah
berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia
murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk
selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk
dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang
akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan
segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang
benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan
segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan
dikenang selama-lamanya.
3. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan
kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan
para lawannya.
4. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan. Bait pangantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12bc)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:24-26)
"Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."
Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau
biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji
saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa
mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa
tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup
yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di
mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa
melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Yesus dalam Injil hari ini mengungkapkan perumpamaan, “Sesungguhnya bila biji gandum tidak jatuh dan mati ia tetap satu, tetapi kalau ia mati ia akan menghasilkan buah banyak”. Setiap
gandum yang kita harapkan untuk berbuah harus ditanam dahulu di tanah
dan tumbuh sehingga kemudian menghasilkan buah. Yesus berbicara
pertama-tama tentang diri-Nya sendiri yang mengarungi kematian menuju
kepada kehidupan di mana kematian tidak akan berkuasa lagi. Kita perlu
memahami tiga kunci untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Pertama, kita
harus mati seperti biji gandum. Kata mati mempunyai dua arti yakni mati
secara fisik dan mati secara mental. Secara fisik, kita semua akan
meninggal. Saat meninggal, tubuh kita menjadi tanah, tetapi jiwa dan roh
kita akan tetap hidup. Sedangkan mati secara mental berarti berusaha
hidup suci. Saat puasa, pantang atau mati raga, sesungguhnya kita sedang
berusaha mematikan keinginan dan niat jahat dalam diri kita. Dengan
mematikan keinginan jahat, kita akan menerima kehidupan kekal. Kedua,
tidak mencintai nyawanya. Manusia ingin umur panjang dan hidup bahagia.
Agar kita bisa masuk sorga dan bahagia , maka: Kita harus berusaha
melawan hal-hal yang jahat. Ketiga, melayani Yesus. Kita bisa melayani
Yesus dengan cara menolong dan berbuat baik kepada sesama .
Antifon Komuni (Yoh 12:26)
Barangsiapa mengabdi Aku, harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.
Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan
Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di
dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. (1Yoh 3:24)
Antifon Pembuka (Mzm 74:20.19.22.23)
Ingatlah akan perjanjian-Mu, ya Tuhan, dan janganlah Engkau lupakan
umat-Mu yang tertindas. Bangkitlah ya Tuhan, belalah perkara-Mu,
janganlah Engkau lupakan seruan orang yang mencari Engkau. Look to your covenant, O Lord, and forget not the life of your poor
ones for ever. Arise, O God, and defend your cause, and forget not the
cries of those who seek you.
Respice, Domine, in testamentum tuum, et animas pauperum tuorum ne
derelinquas in finem: exsurge Domine, et iudica causam tuam: et ne
obliviscaris voces quærentium te.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, berkat pengajaran Roh Kudus kami
boleh menyebut Engkau: Bapa. Kobarkanlah dalam diri kami semangat
sebagai anak-anak-Mu, agar kami layak menerima warisan yang telah Engkau
janjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:9a.11-13a)
"Berdirilah di atas gunung itu di hadapan Tuhan."
Sekali peristiwa, ketika Elia sampai di Gunung Horeb, masuklah ia ke
dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka berfirmanlah Tuhan
kepadanya, "Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung itu di
hadapan Tuhan!" Lalu Tuhan lewat. Angin besar dan kuat membelah
gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun,
Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa.
Namun, dalam gempa Tuhan pun tidak ada. Sesudah gempa menyusullah api.
Namun, Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api itu disusul bunyi
angin sepoi-sepoi basa. Mendengar itu, segeralah Elia menyelubungi
wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Ul: 9a)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia
hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat
pada orang-orang bertakwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan
berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilah akan merunduk
dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan
memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan
menyusul di belakang-Nya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (9:1-5)
"Aku rela terkutuk demi saudara-saudaraku."
Saudara-saudara, demi Kristus aku mengatakan kebenaran, aku tidak
berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat
berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan aku rela terkutuk dan
terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku menurut
daging. Sebab mereka itu adalah orang Israel. Mereka telah diangkat
menjadi anak Allah, telah menerima kemuliaan dan perjanjian-perjanjian,
hukum Taurat, ibadat dan janji-janji. Mereka itu keturunan bapa-bapa
leluhur, yang menurunkan Mesias sebagai manusia, yang mengatasi segala
sesuatu. Dialah Allah yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 130:5)
Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:22-33)
"Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air!"
Sesudah mengenyangkan orang banyak dengan roti, Yesus segera menyuruh
murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara Ia
menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya
pulang, Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah
malam, Ia sendirian di situ. Perahu para murid sudah beberapa mil
jauhnya dari pantai, dan diombang-ambingkan gelombang karena angin
sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka dengan
berjalan di atas air. Melihat Dia berjalan di atas air, para murid
terkejud dan berseru, "Itu hantu!" Dan mereka berteriak-teriak
ketakutan. Tetapi, Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya "Tenanglah!
Akulah ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru, "Tuhan, jika benar Tuhan
sendiri, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."
Kata Yesus, "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di
atas air mendapatkan Yesus. Tetapi, ketika dirasakannya tiupan angin
kencang, Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak,
"Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang
Petrus, dan berkata, "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau
bimbang?" Keduanya lalu naik ke perahu dan angin pun redalah. Dan mereka
yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, "Sungguh, Engkau Anak
Allah!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Laut dalam Kitab Suci adalah lambang dari kekuatan akan kekacauan dan
kejahatan. Ternyata gelombang dahsyat itu takluk pada Sabda Yesus.
Masalah, tantangan dan hambatan akan ada dimana-mana dan kapan saja,
apalagi ketika orang setia pada imannya pasti akan menghadapi aneka
tantangan, hambatan atau masalah, yang tidak lain merupakan ‘gelombang
kehidupan’. Perahu adalah lambang Gereja. Sehingga, peristiwa itu
mengisahkan Gereja yang sedang menghadapi bahaya. Menurut keyakinan
orang Israel pun, laut atau danau merupakan tempat kekuatan jahat yang
selalu mengancam manusia. Karena itu para murid berteriak ketakutan:
"Itu hantu!", saat Yesus berjjalan di atas air. Yesus menenangkan mereka
dengan mewahyukan diri-Nya: "Aku ini, jangan takut!" Petrus belum yakin
sehingga meminta Yesus bersabda agar ia dapat berjalan di atas air dan
mendapatkan-Nya. Petrus pun berjalan di atas air. Namun ketika angin
bertiup, takutlah ia dan mulai tenggelam. Itu tanda bahwa imannya belum
mantap sehingga ia memohon pertolongan dari-Nya. Ia mengulurkan
tangan-Nya sebagai tanda bahwa Yesus siap menolong manusia. Yesus pun
naik ke perahu dan angin reda. Yesus campur tangan dalam kehidupan
manusia dan ancaman dari yang jahat dikalahkan.
Hidup orang beriman yang mencari Tuhan seperti berlayar ditengah badai.
Penuh tantangan dan perjuangan namun satu hal yang boleh diharapkan
adalah keikutsertaan Tuhan dalam perjuangan itu. Kita mungkin jatuh,
gagal tetapi selalu ada Tuhan yang akan membangkitkan kita kembali. Pada
saat dibangkitkan kembali itulah kita merasakan kehadiran Tuhan secara
nyata dengan mukjizat-Nya.
Antifon Komuni (Mzm 148:12, 14)
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem! Ia mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.
atau
Roti yang Kuberikan ialah daging-Ku untuk kehidupan dunia, Sabda Tuhan. (Bdk. Yoh 6:51)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati