Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Senin, 24 Agustus 2020
Pesta St. Bartolomeus, Rasul
Pencurahan darah Kristus adalah sumber kehidupan Gereja. Santo Yohanes,
sebagaimana kita tahu, melihat dalam air dan darah yang mengalir dari
Tubuh Tuhan kita dari situlah terpancar kehidupan ilahi yang diberikan
oleh Roh Kudus dan dikomunikasikan kepada kita dalam sakramen-sakramen
(Yoh 19:34; lih 1 Yoh 1 : 7; 5: 6-7). Surat Ibrani menjelaskan, kita
bisa mengatakan, keterlibatan liturgi dari misteri ini. Yesus, oleh
penderitaan dan kematian-Nya, mempersembahkan diri-Nya pada Roh yang
abadi, telah menjadi Imam Agung kita dan "Pengantara dari perjanjian
baru" (Ibr 9:15). Firman ini menggemakan kata-kata Tuhan kita sendiri
pada Perjamuan Terakhir, ketika ia menetapkan Ekaristi sebagai sakramen
Tubuh-Nya, diberikan untuk kita, dan Darah-Nya, Darah perjanjian baru
dan kekal dicurahkan untuk pengampunan dosa (lih Mk 14:24; Mat 26:28;
Luk 22:20). (Paus Benediktus XVI; Homili Katedral Darah Dari Tuhan kita
Yesus Kristus Yang Paling Berharga, Westminster)
Antifon Pembuka (Mzm 96(95):2-3)
Maklumkanlah keselamatan Tuhan hari demi hari, wartakanlah kemuliaan-Nya di antara para bangsa.
Proclaim the salvation of God day by day; tell among the nations his glory.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa, Raja Mahamulia, penyelamat manusia, teguhkanlah iman di
dalam diri kami. Dengan iman Rasul Bartolomeus sudah terpaut pada
Kristus dengan hati tulus ikhlas. Semoga berkat doanya Gereja-Mu menjadi
tanda dan saluran keselamatan untuk segala bangsa. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Dua
belas Rasul adalah simbol Israel baru, yakni Gereja yang dibangun oleh
Kristus sendiri. Kita (Gereja) adalah warga Kerajaan Allah, dan Kristus
adalah Kepala, Pemimpin kita. Maka, sudah seharusnya hidup kita juga
menunjukkan bahwa kita adalah warga Kerajaan Allah.
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:9b-14)
"Tembok kota kudus dibangun atas dua belas batu dasar."
Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke
sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak
Domba.” Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang
besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus,
Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan
Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan
permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi,
pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua
belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga
pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah
barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu
dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13b.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan
orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan
kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan
memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan
abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam
segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 1:49b)
Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel! Yesus
sangat mengenali kita para murid-Nya, bahkan Dia lebih mengenali kita
daripada kita sendiri. Orang yang merindukan Kristus dan mau berdialog
dengan-Nya melalui Sabda-Nya akan melihat kemuliaan Kristus itu sendiri.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:45-51)
"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
Sekali peristiwa Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya,
“Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan
oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael
kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata
Filipus kepadanya, Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang
kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel
sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus,
“Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus
memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata
Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang
Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku
melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang
lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya,
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka,
dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan "Mari dan lihatlah," kata
Filipus kepada Natanael. Kita semua sebagai orang beriman tentu memiliki
satu harapan yang sama, yaitu bersemuka (berjumpa) dengan Tuhan
sendiri. Kita ingin datang dan berjumpa dengan Tuhan. Sesama kita sering
kali dipakai Tuhan untuk membantu kita sampai kepada-nya. Kini,
bersediakah kita dibantu oleh orang lain untuk berjumpa dengan Tuhan?
Perjumpaan dengan Tuhan dialami bukan lewat teori, melainkan pengalaman
hidup sehari-hari. (RUAH)
Antifon Komuni (Luk 22:29-30)
Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku
menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku
di dalam Kerajaan-Ku, sabda Tuhan.
I confer a kingdom on you, just as my Father has conferred one on me,
that you may eat and drink at my table in my kingdom, says the Lord.
Doa Malam
Yesus, sumber hidupku, pengakuan
Bartolomeus akan keberadaan-Mu menuntun aku untuk mengenal Engkau lebih
dalam. Mulai saat ini, ya Yesus, aku hendak menjadikan Engkau sebagai
sumber hidupku. Semoga aku selalu mengandalkan Engkau, kini dan
sepanjang masa. Amin.
Minggu, 23 Agustus 2020 Hari Minggu Biasa XXI Yesus
mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan
Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan
terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di
surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin
rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11),
menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan
"melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari
dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan
keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini
kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama
melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci
Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 86:1-3)
Sendengkanlah
telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah aku. Selamatkanlah hamba-Mu,
yang berharap kepada-Mu. Kasihanilah aku, ya Tuhan, kepada-Mulah aku
berseru sepanjang hari. Turn your ear, O Lord, and answer
me; save the servant who trusts in you, my God. Have mercy on me, O
Lord, for I cry to you all the day long. Inclina, Domine,
aurem tuam ad me, et exaudi me: salvum fac servum tuum, Deus meus,
sperantem in te: miserere mihi, Domine, quoniam ad te clamavi tota die. Doa Pembuka
Ya
Allah, Engkau menyatukan hati umat beriman dalam mengejar tujuan yang
sama. Bantulah kami mencintai yang Engkau perintahkan dan merindukan
yang Engkau janjikan agar di tengah hal-ihwal dunia ini hati kami
terarah kepada-Mu, sumber sukacita yang sejati. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Bacaan dari Kitab Yesaya (22:19-23)
"Aku akan menaruh kunci rumah Daud di atas bahunya."
Beginilah
firman Tuhan kepada Sebna yang mengurus istana raja, “Aku akan
melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan
dijatuhkan. Maka, pada waktu itu, Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim
bin Hilkia. Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya; ikat pinggangmu akan
Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya. Maka
ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda. Aku
akan menaruh kunci rumah Daud di atas bahunya. Apabila ia membuka, tidak
ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat
membuka. Aku akan memberi dia kedudukan yang teguh seperti gantungan
yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi
kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya.” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816 Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman. Ayat. (Mzm 138:1-2a.2bc-3.6.8bc; Ul: 8bc) 1.
Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau
mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan
bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus. 2.
Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena
setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada
hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan
dalam jiwaku. 3. Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang
hina, dan mengenal orang yang sombong jauh. Ya Tuhan, kasih setia-Mu
kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu! Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (11:33-36)
"Segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah dan menuju Allah."
Saudara-saudara,
alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan pengetahuan Allah!
Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, sungguh tak terselami
jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau
siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah
memberikan sesuatu kepada Allah, sehingga Allah wajib menggantinya?
Sebab segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah dan menuju
kepada Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya! Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962 Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya. Ayat. (Yoh 10:27) Engkau adalah Petrus, dan di atas wadas ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam menguasainya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-20)
"Engkaulah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."
Sekali
peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada
murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka,
“Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia,
dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para
nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah
Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah
yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau, Simon bin
Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan
Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkaulah Petrus,
dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut
tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga.
Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja
yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus
melarang murid-murid-Nya memberitakan kepada siapa pun bahwa Dialah
Mesias. Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus Renungan
Peristiwa penting yang menunjukkan bahwa Yesuslah yang mendirikan
Gereja terdapat dalam kisah pengakuan Petrus (Mat 16:13-20). Ketika
Yesus bertanya kepada para rasul “menurut kamu, siapakah aku ini?”, maka
hanya Petruslah yang memberikan jawaban. Petrus tampil sebagai juru
bicara rasul lainnya, menyatakan pengakuan imannya yang tidak berasal
dari daging dan darah, melainkan dari Bapa: “Engkaulah Mesias, Putra
Allah yang hidup”. Lalu Yesus pun menjawab:
“Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini, Aku
akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia
ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan
terlepas di sorga.”
Kata “jemaat-ku”, dalam Kitab Suci berbahasa Inggris ditulis sebagai “my Church”, atau dalam bahasa latin ecclesiam meam, dan dalam bahasa Yunani ekklesia.
Kristus tidak mendirikan gereja-gereja, melainkan hanya mendirikan satu
Gereja. Dan sudah sejak di abad kedua, kita mengetahui bahwa Gereja
Kristus adalah Gereja Katolik[1].
Tulisan St. Ignatius Antiokhia (35-108 AD) menegaskan hal tersebut: “Di
mana pun Yesus Kristus berada, di sana ada Gereja Katolik.” (Letter to the Smyrnaeans, Ch. 8)
Gereja selalu menafsirkan batu karang[2] yang dimaksud sebagai pribadi
Petrus dan juga pengakuan imannya[3], sebagaimana terlihat dalam Doa
Pembuka Misa Tridentine untuk Hari Raya St. Petrus dan Paulus:
Grant, we beseech thee, O almighty God, that we, whom
thou hast founded on the rock of the Apostolic Faith, may be never
shaken by any troubles.
Dan jelas sekali ada kaitan yang erat antara Gereja dan Petrus, sebagaimana diungkapkan dalam bahasa latin: ubi Petrus, ibi ecclesia: di
mana ada Petrus, di sana ada Gereja. Ada ikatan yang tidak terpisahkan
antara Kristus dan para rasul, antara Yesus dan Gereja. Kita tidak bisa
mengaku sebagai pengikut Kristus kalau kita menolak Gereja-Nya; kita
bukanlah pengikut Kristus kalau kita menolak untuk berada dalam
persekutuan dengan Penerus Petrus dan para rasul. Sebagaimana
diperingatkan St. Siprian: “Tak seorangpun dapat memiliki Allah sebagai
Bapa, yang tidak memiliki Gereja sebagai Ibu.”
Keberadaan Gereja, pertama dan terutama, merupakan karunia atau
pemberian Allah. Manusia tidak dapat mendirikan gereja dengan usahanya
sendiri, kita hanya dapat menerima Gereja dari Kristus, seperti
ditegaskan Kardinal Ratzinger:
Pada tempat pertama, tak seorangpun dapat membuat Gereja
oleh dirinya. Sebuah kelompok tidak bisa semata berkumpul bersama,
membaca Perjanjian baru dan menyatakan: “Sekarang kita adalah Gereja
karena Tuhan hadir ketika dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya.”
Unsur “menerima” secara hakiki merupakan milik Gereja, sama seperti
iman yang berasal dari “pendengaran” dan bukan akibat keputusan atau
permenungan… Seseorang tidak dapat membuat Gereja tetapi hanya bisa
menerimanya… (Joseph Ratzinger, The Ecclesiology of Vatican II)
[1] Mungkin ada yang bertanya mengenai istilah Katolik Roma yang sering kita
dengar. Sejujurnya, secara historis istilah Katolik Roma merupakan
“ejekan” bagi umat Katolik (yang adalah pengikut Paus) yang diciptakan
oleh kaum Anglikan di abad 16, dengan maksud untuk mengakui diri mereka
sebagai Katolik. Istilah Katolik Roma sendiri juga tidak pernah terdapat
dalam dokumen-dokumen resmi Gereja, misalnya dalam dokumen Konsili
Vatikan II.
[2] Argumen yang sering digunakan oleh Protestan ialah adanya perbedaan kata antara petros dan petra, yang mana petros berarti batu kecil, sedangkan petra berarti
batu yang besar dan kuat, yang menandakan bahwa keduanya mengacu pada
hal yang berbeda. Namun hal ini dapat dengan mudah dibantah: saat itu
Yesus berbicara menggunakan bahasa Aram, dan hanya ada satu kata untuk
kata batu karang yakni Kefas, dan dengan demikian mengacu kepada pribadi
Petrus. Jadi ayat tersebut berbunyi demikian: Engkau adalah Kefas dan
di atas Kefas ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku. Mengenai distingsi petros dan petra, sebenarnya kata Yunani yang digunakan untuk batu kecil adalah lithos, bukan petros. Dalam tata bahasa Yunani, kata memiliki gender entah itu maskulin atau feminin. Petra merupakan bentuk feminin (yang menggambarkan batu karang), sedangkan petros adalah bentuk maskulin (karena mengacu ke nama Petrus yang adalah laki-laki), namun keduanya mengacu kepada Petrus.
[3] Beberapa Protestan dan juga Orthodox sering menggunakan argumen batu
karang=pengakuan iman Petrus sebagai alasan untuk menolak primat Petrus,
dengan menggunakan teks dari Bapa Gereja. Memang beberapa Bapa Gereja
mengartikan batu karang sebagai pribadi Petrus dan pengakuan imannya,
namun bila tulisan Bapa Gereja diteliti lebih lanjut, tidak ada Bapa
Gereja yang membatasi arti batu karang hanya sebatas pada pengakuan iman
Petrus, sebaliknya justru kedua arti ini dipertahankan dan mereka juga
mendukung primat Petrus. Gereja Katolik selalu mengkaitkan pengakuan
iman Petrus dengan pribadinya, tanpa adanya pribadi Petrus maka
pengakuan imannya tidak mungkin terjadi. Dengan demikian, makna batu
karang sebagai pribadi Petrus menempati tempat utama dalam menafsirkan
Mat 16:18.(CORNELIUS/Luxveritatis7.wordpress.com)
Antifon Komuni (lih. Mzm 104:13-15)
Bumi penuh buah karya-Mu, ya Tuhan. Engkau menganugerahkan roti dari dalam tanah dan anggur yang menggembirkaan hati manusia.
“Maria adalah seorang Ratu yang begitu manis, lemah-lembut dan begitu
sedia menolong kita dalam kemalangan-kemalangan kita.” (St. Alfonsus
Maria de Liguori)
Antifon Pembuka (Mzm 44:10)
Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warna dan selubungnya berkilau laksana emas.
Doa Pembuka
Ya
Allah, dalam diri Putra-Mu kami selalu mengalami betapa besar cinta-Mu
kepada kami. Kami mohon, jiwailah kami dengan roh cinta kasih-Mu agar
kami dapat mencintai Engkau dan sesama secara nyata, baik dalam pikiran,
perkataan maupun tindakan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan-bacaan
dan mazmur tanggapan dari hari biasa atau dari Rumus Umum Pujangga
Gereja atau Para Kudus (Biarawan), misalnya: Sir 15:1-6, Mzm
119:9.10.11.12.13.14; R: 12b; Yoh 17:20-26
Bacaan dari
Nubuat Yehezkiel (43:1-7a)
"Kemuliaan Tuhan masuk kembali ke dalam bait suci."
Sekali peristiwa aku dibawa
malaikat Tuhan ke pintu gerbang Bait Suci yang menghadap ke timur. Sungguh,
kemuliaan Allah Israel
datang dari timur, dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang
menderu, dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya. Apa yang nampak olehku itu
mirip dengan apa yang dahulu kulihat, ketika Tuhan datang untuk memusnahkan
Kota Yerusalem, dan mirip juga dengan apa yang kulihat di tepi Sungai Kebar.
Maka aku bersujud menyembah. Sewaktu kemuliaan Tuhan masuk ke dalam Bait Suci
melalui pintu gerbang timur, aku diangkat oleh Roh dan dibawa ke pelataran
dalam. Sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan Tuhan. Lalu, sedang orang yang
mengukur bait suci berdiri di sampingku, aku mendengar Tuhan bersabda kepadaku
dari dalam Bait Suci. Beginilah firman-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, inilah
tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku. Di sinilah Aku akan tinggal
di tengah-tengah orang Israel
untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kemuliaan Tuhan tinggal di bumi kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa
yang hendak difirmankan Allah! Bukankah
Ia hendak berbicara tentang
damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan
kemuliaan-Nya diam di negeri kita. 2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan
dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan
keadilan akan merunduk dari langit. 3. Tuhan sendiri akan memberikan
kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di
hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. (Mat 23:9.10b)
Bapamu hanya satu, ialah
yang ada di surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.
Iniah Injil
Yesus Kristus menurut Matius (23:1-12)
"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan."
Sekali peristiwa berkatalah
Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan
lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kalian
turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang,
tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka
lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang
yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam
perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima
penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kalian, janganlah kalian
suka disebut ‘Rabi’; karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah
saudara. Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya
satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kalian disebut pemimpin,
karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di
antaramu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri, akan
direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.” Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Dalam bacaan injil hari ini, kita
mendengar bagaimana nasehat Yesus kepada para rasul dalam menghadapi
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang telah menduduki kursi Musa.
Yesus menasehati para murid-Nya untuk menuruti dan melakukan segala
sesuatu yang mereka ajarkan, tetapi para rasul jangan turuti
perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak
melakukannya. Yesus tahu bahwa ajaran Musa yang diajarkan ahli Taurat
dan orang Farisi berasal dari Allah. Artinya apa yang diajarkan ahli
Taurat dan orang Farisi itu baik, benar dan suci. Ajaran yang baik,
benar dan suci itulah yang harus dipahami dan dihayati para murid Yesus
termasuk kita umat Kristiani. Injil hari ini memuat peringatan Yesus
kepada para pengikut-Nya supaya mereka kritis terhadap Ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi. Ajaran mereka yang baik dan benar mesti
dilakukan. Lagi pula mereka memiliki otoritas untuk mengajar. Akan
tetapi, Yesus mengingatkan para pengikut-Nya untuk tidak mencontoh
perbuatan Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena mereka tidak
melakukan apa yang mereka ajarkan. Dengan itu, Yesus mau menandaskan
betapa pentingnya keselarasan perbuatan dan perkataan agar para
pengikut-Nya tidak jatuh dalam sikap munafik.
Antifon Komuni (Mat 19:24)
Lebih mudah seekor unta untuk masuk melalui lubang jarum. Daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan surga.
atau (Luk 1:45)
Berbahagialah engkau yang telah percaya, bahwa sungguh akan terlaksana apa yang sudah disampaikan Tuhan kepadamu.
Jumat, 21 Agustus 2020 Peringatan Wajib St. Pius X, Paus
“Bukankah Maria itu Bunda Kristus? Karena itu, ia pun Bunda kita. Dan kita harus mengakui kebenaran bahwa Kristus, Sabda yang menjelma menjadi manusia, juga Juruselamat bangsa manusia. Ia memiliki tubuh jasmani sama seperti semua orang lain; di samping itu, sebagai Juruselamat keluarga umat manusia, Ia memiliki tubuh rohani dan mistik, yakni himpunan dari semua orang percaya akan Kristus. ‘Kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus’ (Rom 12:5). Nah, Putra Allah yang kekal dikandung oleh Perawan Kudus bukan sekadar supaya Ia dapat menjadi manusia dengan mengambil kodrat insani-Nya dari Maria, Ia dapat menjadi Penebus manusia. Karena alasan ini, malaikat berkata kepada para gembala, ‘Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan’ (Luk 2:11). Dalam keluarga kudus yang sama, yakni keluarga tersuci Bunda Maria, Kristus merengkuh manusia, dan menyatukan dengan diri-Nya tubuh rohani yang terdiri atas orang-orang yang percaya akan Dia. Oleh karena itu, Maria yang membawa Sang Juruselamat dalam dirinya, dapat dikatakan juga telah membawa semua orang yang hidupnya terkandung dalam kehidupan Sang Juruselamat. Maka, kita semua yang disatukan dengan Kristus, dan yang, seperti dikatakan Sang Rasul, adalah anggota Tubuh-Nya, daging-Nya, dan tulang-Nya (Ef 5:30), telah lahir dari rahim Maria ibarat satu tubuh yang disatukan dengan kepalanya. Sebab itu, meski dalam bentuk rohani dan mistik, kita semua sungguh putra Maria, dan ia adalah bunda kita.” — Paus St. Pius X
Antifon Pembuka (Sir 45:30)
Tuhan mengikat perjanjian
damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat, dan memberinya martabat
imam agung
Doa Pembuka
Ya
Allah, untuk menjaga iman Katolik dan membarui segala sesuatu dalam
Kristus, Engkau telah memenuhi Santo Pius, Paus, dengan kebijaksanaan
surgawi dan semangat rasuli. Kami mohon dengan rendah hati semoga kami
yang mengikuti ajaran dan teladannya mencapai kehidupan yang kekal.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:1-14)
"Hai tulang-tulang kering, dengarlah sabda Tuhan. Aku akan membangkitkan kalian dari dalam kubur, hai kaum Israel."
Pada
suatu hari, kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar
dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah,
dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat
tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak
bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia
berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini
dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang
mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai
tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang
kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada
tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup
kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging
padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas
hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah
TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera
sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara
berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku
mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya,
kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka
firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah,
hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah
firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru
angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya
mereka hidup kembali." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya
kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka
hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat
besar. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah
seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang
kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah
hilang. Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan
membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa
kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada
saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari
dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup
kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan
mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya,
demikianlah firman TUHAN." Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab kekal abadi kasih setia-Nya. Ayat. (Mzm 107:2-3.4-5.6-7.8-9; R:1) 1.
Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebus-Nya
dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri,
dari timur dan dari barat, dari utara dan selatan.
2. Ada orang-orang yang mengembara di
padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka
temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu.
3. Maka dalam kesesakannya
berseru-serulah mereka kepada Tuhan dan Tuhan melepaskan mereka dari
kecemasan. Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai
ke kota tempat kediaman orang.
4. Biarlah mereka bersyukur kepada
Tuhan karena kasih setia-Nya, karena karya-karya yang ajaib terhadap
anak-anak manusia; sebab Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang
lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:34-40)
"Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri."
Ketika
orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang
Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat
bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, "Guru, hukum manakah yang
terbesar dalam hukum Taurat?" Yesus menjawab, "Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang
sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi." Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Santo Pius X terlahir dengan nama Giuseppe Melchiorre Sarto pada tanggal 2 Juni 1835 di suatu kota kecil Riese, Italia, provinsi Treviso dekat Venesia.
Para imam di parokinya tertarik pada Giuseppe/Joseph, Ketua Putra Altar yang sangat sopan, dan mereka membantunya dalam mendapatkan pendidikan. Pada tahun 1858, ketika dia berumur 24 tahun, dia menerima Sakramen Imamat. Selama sembilan tahun dia adalah pastor kapelan di Tombolo. Atasannya menulis demikian tentang dirinya: “Saya yakin bahwa suatu hari nanti dia akan mengenakan mitra, dan selanjutnya—siapa yang tahu?” Pastor kapelan Sarto memilih imam Fransiskan hebat Santo Leonardus dari Porto Mauritio sebagai teladan hidup dan dalam berkhotbah. Pada pukul empat pagi dia sudah berlutut di depan tabernakel.
Dia menjadi imam di Salzano selama sembilan tahun. Pada masa inilah dia bergabung dengan Ordo Ketiga Santo Fransiskus dan mendirikan dua kelompok persaudaraan Ordo Ketiga. Selanjutnya dia berusaha keras dalam kata dan tulisannya untuk meniru idealisme Santo Fransiskus dari Asissi, terutama ketulusan Fransiskan dan kehidupan Fransiskan yang sangat sederhana.
Dalam rentang waktu sembilan tahun berikutnya dia menjadi Vikaris Jenderal, Kanon, dan Wali Seminari Keuskupan Trevisio. “Dia tidak akan meninggal di Trevisio,” sering dikatakan orang-orang tentangnya pada masa itu.
Dia menjadi Uskup Mantua selama 9 tahun. Namun itu semua tidak mengubah kebiasaan hidupnya; dia tidak mau menerima penyambutan meriah. Dia membaktikan diri dengan semangat teguh terhadap kerasulan dalam media yang semakin penting, mimbar zaman modern. Pada saat yang sama, orang miskin adalah fokus utamanya. Sebagai Patriark Venesia, dia mengenalam jubah lembayung kardinal selama kurun waktu sembilan tahun berikutnya, tetap setia sebagai anak si miskin Santo Fransiskus.
Wafatnya Sri Paus Leo XIII pada tahun 1903 membawanya ke Roma untuk pemilihan Sri Paus. Siapa yang akan menjadi paus baru? Kardinal Sarto menjawab “Sri Paus Leo XIII, yang telah menerangi dunia dengan kebijaksanaannya, beliau akan dilanjutkan oleh seorang paus yang akan mengesankan dunia akan hidup kudusnya.” Tanpa diduganya, dia memberikan gambaran mengenai dirinya sendiri.
Setelah dia terpilih sebagai paus dia mengumumkan program kepausannya: untuk memulihkan segala sesuatu di dalam Kristus. Dia melakukan banyak hal untuk kebangkitan rohani, terutama mendukung anak-anak menerima Komuni pada usia lebih muda dan boleh menerima Komuni setiap hari, dengan menetapkan ukuran kesucian bagi kaum imam, dengan menyemangati berkembangnya Ordo Ketiga, dan terakhir namun bukan yang terkecil, adalah teladan hidup yang kudus.
Dalam masa Kepausannya, Pius X berkarya untuk meningkatkan devosi hidup kaum imam dan awam, terutama melalui buku Ibadat Harian (yang dia perbarui dengan menyeluruh) dan juga Misa Kudus. Selain memulihkan keutamaan lagu-lagu Gregorian, dia menempatkan suatu penekanan liturgis pada Komuni dengan mengatakan, “Komuni Kudus merupakan cara paling cepat dan paling aman ke surga.” Mengenai hal ini, dia mendukung agar umat awam lebih sering menerima Komuni. Hal ini juga berlaku terhadap anak-anak, yang telah mencapai ‘usia matang’ (kira-kira tujuh tahun), meskipun Paus Pius X tidak mengizinkan praktik Gereja Timur kuno yang memberikan Komuni bagi bayi. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya menerima Sakramen Tobat sesering mungkin sehingga Komuni Kudus dapat diterima dalam keadaan pantas. Devosi Paus Pius X terhadap Ekaristi mengantarnya menerima gelar kehormatan ‘Paus Sakramen Yang Mahakudus’, gelar yang masih dikenal di antara orang-orang yang menghormatinya.
Ketika Perang Dunia I pecah, Paus Pius X sangat kecewa. “Saya berharap menderita,” katanya saat sakit, “Saya berharap dapat memberikan hidup saya bagi para prajurit di medan perang.” Pada tanggal 20 Agustus 1914, Sri Paus Pius X meninggal dengan damai pada umur 79 tahun. Wasiatnya benar-benar berciri seorang Fransiskan: “Saya terlahir miskin dan saya ingin meninggal dalam kemiskinan.”
Banyak mukjizat yang terjadi di makamnya, proses beatifikasinya dimulai pada tahun 1923, dan dia dibeatifikasi pada tahun 1951 kemudian dikanonisasi di tahun 1954. Pada saat mengumumkan Pius X sebagai Beato, Sri Paus Pius XII menyebut Sri Paus Pius X sebagai ‘Paus Ekaristi,’ untuk menghormati usaha Sri Paus Pius X mengizinkan Komuni bagi anak-anak. (dari berbagai sumber)
Antifon Komuni (Mat 19:16, 17)
Guru, perbuatan baik apakah yang
harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal? Jika engkau ingin memasuki
hidup kekal, taatilah perintah Allah.
atau (Yoh 10:11b)
Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-domba-Nya.
Doa Malam
Yesus yang penuh kasih, kami percaya bahwa Roh-Mu senantiasa
menyertai kami dalam segala usaha dan niat serta tingkah laku kami dalam mengabdi
dan mengasihi Engkau serta sesama. Yesus terimalah persembahan diri kami di
akhir hari ini. Amin.
Peringatan Wajib St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja
“Tidak ada satu tangga lain untuk naik ke surga, selain salib.” (St. Rosa dari Lima)
Antifon Pembuka (Lih. Sir 44:13.14)
Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaan dikabarkan umat dan namanya hidup terus turun-menurun. Pengantar
Bernardus
lahir di dekat Dijon, Perancis, pada tahun 1090. Ia adalah seorang abas
dan pendiri kedua Ordo Sistersian. Pengaruhnya besar terhadap paus,
uskup dan raja pada masanya. Ia berkeliling Eropa dalam usaha mencegah
perpecahan dalam Gereja Katolik dan menciptakan kerukunan serta damai.
Ia banyak menulis di bidang teologi dan spiritualitas. Bernardus
meninggal pada 20 Agustus 1153 dan dinyatakan kudus (santo) pada 18
Januari 1174 di Roma oleh Paus Aleksander III. Berkat buku-buku teologi
dan spiritualitas yang ditulisnya, ia diberi gelar sebagai Pujangga
Gereja. Peringatannya dirayakan setiap tanggal 20 Agustus. (RUAH) Doa Pembuka Allah
Bapa, Cahaya Kebenaran, Santo Bernardus Abas sudah Kaunyalakan dengan
cinta kasih akan rumah-Mu, hingga bercahaya gilang-gemilang dalam
Gereja-Mu. Semoga berkat doanya kami digelorakan dengan semangat yang
sama dan selalu hidup sebagai putra cahaya. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan-bacaan
dan mazmur tanggapan dari hari biasa atau dari Rumus Umum Pujangga
Gereja atau Para Kudus (Biarawan), misalnya: Sir 15:1-6, Mzm
119:9.10.11.12.13.14; R: 12b; Yoh 17:20-26
Allah
adalah sumber kekudusan. Dosa dan ketidaksetiaan orang-orang
pilihan-Nya tidak sanggup memusnahkan kekudusan Allah. Kasih dan
kerahiman-Nya selalu memanggil orang berdosa untuk kembali masuk ke
dalam kekudusan-Nya itu. .
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:23-28)
"Kalian akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."
Tuhan bersabda kepadaku,
“Katakanlah kepada kaum Israel:
Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar, yang telah dinajiskan di tengah para
bangsa, dan yang telah kalian najiskan di tengah-tengah mereka. Dan para bangsa
akan tahu bahwa Akulah Tuhan,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “manakala Aku
menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan para bangsa. Aku akan menjemput
kalian dari antara para bangsa dan mengumpulkan kalian dari semua negeri dan
akan membawa kalian kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air
jernih yang akan mentahirkan kalian. Dari segala kenajisan dan dari segala
berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kalian. Kalian akan Kuberi hati yang
baru, dan roh yang baru di dalam batinmu. Hati yang keras membatu akan Kuambil
dari batinmu dan hati yang taat lembut akan Kuberikan kepadamu. Roh-Ku akan
Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kalian hidup menurut
segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan
melakukannya. Dan kalian akan mendiami negeri yang telah Kuberikan kepada nenek
moyangmu. Kalian akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan do = as, 4/4, PS 826 Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku ciptakan hati dan semangat baru. Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R:12a) 1.
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah
semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! 2.
Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang
rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang
durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. 3. Tuhan,
Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun
kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku
kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan. Undangan
yang kita terima adalah indikasi bahwa kita diingat dan dihargai
pengundang. Setiap hari Yesus mengundang kita untuk hidup dalam
kasih-Nya. Kita perlu menyadari bahwa kita diingat dan dikasihi oleh
Yesus. Maka, setiap hari kita perlu memberi tanggapan yang pantas atas
undangan-Nya. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:1-14)
"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"
Pada suatu ketika Yesus
berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan.
Ia bersabda, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan
perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang
yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja
itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, ‘Katakanlah kepada para
undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku
telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini’.
Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi
mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan
membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar
kota mereka.
Kemudian ia berkata kepada para hamba, ‘Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi
yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke
persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai
di sana ke
perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua
orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik,
sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk
hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta.
Ia berkata kepadanya, ‘Hai saudara, bagaimana saudara masuk tanpa berpakaian
pesta?’ Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba,
‘Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang
paling gelap; di sana
akan ada ratap dan kertak gigi.’ Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit
yang dipilih.”
Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
"Aku akan menjemput kalian dari antara
para bangsa dan mengumpulkan kalian dari semua negeri," firman Tuhan.
Tuhan sudah mengundang pesta kita semua. Bahkan, Dia juga sudah menyuruh
utusan-Nya untuk menjemput kita. Namun, kita menolak hadir dan datang
ke pesta-Nya. Kita tidak menanggapi undangan Tuhan. Padahal, Tuhan ingin
kita semua berkumpul dan bersatu dengan-Nya dalam sukacita. Tetapi,
ternyata kita lebih senang menyibukkan diri dengan urusan kita sendiri.
Benar demikian?
Doa Malam
Ya Bapa, kepada-Mu kami unjukkan
segala sukacita, kegelisahan dan kecemasan kami. Kami tahu bahwa Engkau
membuat indah segalanya pada waktunya. Semoga kami setia menjadi
anak-anak-Mu, Bapa yang maharahim, kini dan untuk sepanjang masa. Amin.
“Di balik setiap imam, ada iblis yang berusaha menggagalkan panggilan mereka. Jika kita punya alasan untuk mengkritik mereka, seharusnya kita juga lebih banyak berdoa bagi mereka.” — St. Teresa dari Avila
Antifon Pembuka (Mzm 21:7)
Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya, dan memenuhi dia dengan sukacita.
Doa Pembuka
Ya
Allah, Engkau mengutus gembala memimpin umat-Mu. Bukalah hati kami untuk mendengarkannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (34:1-11)
"Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka sehingga seterusnya tidak lagi menjadi mangsanya."
Tuhan
bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan
gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka,
kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah
gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah
domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu
menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu
sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang
lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak
kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu
cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman.
Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan
mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku
berserak dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi;
ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun yang
memperhatikan atau yang mencarinya. Oleh sebab itu, hai gembala-gembala,
dengarlah firman TUHAN: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan
ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan
menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang
menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak
memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan
dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya-- oleh
karena itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Beginilah
firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu
dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan
memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu
tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan
melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi
menjadi makanannya. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan
sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan
mencarinya. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4 PS 646/ 849 Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ayat (Mzm 23:1-a.3b-4.5-6; R:1) 1.
Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus. 2. Sekalipun aku harus berjalan
berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau
besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku. 3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah. 4.
Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa.
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
"Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"
Sekali
peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada
murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah
yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun
anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah
sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul
sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain
menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun
anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun
pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula
dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar
lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka:
Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka
kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka:
Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata
kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah
mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk
terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul
lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah
mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak,
tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka
menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka
yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan
mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas
terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara,
aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah
sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau
memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau
iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang
terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi
yang terakhir." Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Dalam
masyarakat kita, gaji atau upah ditentukan oleh banyak faktor:
kompetensi atau kemampuan, ketrampilan, pendidikan, lama kerja, prestasi
dan seterusnya. Seorang yang sudah lama bekerja di suatu tempat dan
apalagi berprestasi tentulah gajinya akan lumayan banyak. Bagi PNS
ataupun orang yang bekerja di pendidikan, ada yang namanya golongan dan
pangkat, dan itu semua ditentukan banyak faktor, antara lain:
pendidikan, lama kerja, dan konduite. Itulah yang dalam masyarakat
dianggap adil dan wajar.
Injil hari ini mengacaukan gambaran
soal keadilan. Bagaimana mungkin upah untuk orang yang bekerja satu hari
penuh disamakan dengan mereka yang bekerja separuh hari atau yang
bahkan cuma bekerja selama satu jam saja. Barangkali saja kalau itu
terjadi dalam sebuah perusahaan dalam masyarakat kita, maka pemilik
perusahaan itu akan ditegur oleh yang berwajib dan bahkan dipersoalkan
sampai ke pengadilan. Apalagi sekarang zamannya orang yang dengan mudah
mengunggah berita-berita begitu di media sosial dan hal itu akan
menghebohkan dunia. Pertanyaannya jelas: mengapa tuan pemilik anggur
memberi upah yang sama untuk semua pekerjanya tanpa pandang bulu lama
jam kerja mereka. Yang pasti pemilik anggur sudah berkata dan membuat
kesepakatan dengan para pekerja itu tentang upah atau satu dinar itu.
Itulah sebabnya, pemilik kebun anggur berkata: "Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau." Ya memang, karena mereka telah membuat kesepakatan itu. Tetapi tetap aneh bukan?
Di sini kita berhadapan dengan misteri
kebaikan, kemurahan dan kerahiman Allah. Yah seperti itulah hati Allah.
Kebaikan dan kerahiman Allah melampaui ukuran dan cara pandang
manusiawi termasuk soal keadilan. Kita tinggal mengingat, bagaimana
penjahat yang bertobat pada Injil Lukas (23:40-43), yang barangkali
seumur hidup selalu berbuat dosa, tetapi karena pertobatan dan imannya
kepada Yesus yang tersalib, ia langsung diselamatkan, sebab Yesus
berkata bahwa ia akan ada bersama-sama dengan Tuhan Yesus di dalam
Firdaus. Seluruh dosanya sepanjang hidup langsung diampuni tanpa pakai
syarat oleh Tuhan karena imannya kepada Yesus. Marilah kita bersujud di
hadapan salib Tuhan agar semakin dapat masuk ke dalam misteri belas
kasih-Nya.(EM/INSPIRASI BATIN)
Antifon Komuni (Mat 20:16a) Demikianlah, yang terakhir menjadi yang pertama, dan yang pertama menjadi yang terakhir.
“Ketika matahari terbenam dan ketika terbit, ketika engkau berbaring dan terbangun, naikkanlah syukur kepada Allah, yang telah menciptakan dan mengatur segala sesuatunya bagi kebaikanmu, agar engkau mengenal, mengasihi, dan memuji Penciptamu.” — St. Basilius Agung
Antifon Pembuka (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi
miskin, sekalipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
Doa Pagi
Allah
Bapa Mahaluhur, semoga kami Kaujadikan rendah hati dan semoga kami
dapat bertobat berkat sabda-Mu. Ajarilah kami bertindak jujur dalam
pengabdian kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Keangkuhan
hanya akan membuat manusia berpusat pada diri sendiri dan menggiringnya
masuk ke dalam kebinasaan. Sebaliknya, semakin dekat dengan Allah akan
membuat kita semakin rendah hati. Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (28:1-10)
"Engkau itu manusia, bukan Allah, walaupun engkau menganggap dirimu sama dengan Allah."
Tuhan
bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus,
‘Beginilah sabda Tuhan Allah: Engkau telah menjadi tinggi hati dan
berkata, ‘Aku ini Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah
lautan’. Padahal engkau itu manusia, bukan Allah, walaupun hatimu
menempatkan diri sama dengan Allah. Memang hikmatmu melebihi hikmat
Daniel. Tiada rahasia yang tersembunyi bagimu. Dengan hikmat dan
pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan
dalam perbendaharaanmu. Karena engkau sangat pandai berdagang, engkau
memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau menjadi sombong. Oleh
karena itu beginilah sabda Tuhan Allah, “Karena hatimu menempatkan diri
sama dengan Allah, maka sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau,
yaitu bangsa yang paling ganas. Mereka akan menghunus pedang melawan
hikmatmu yang terpuja dan menajiskan semarakmu. Mereka akan menurunkan
dikau ke liang kubur dan engkau akan mati seperti orang mati terbunuh di
tengah lautan. Apakah engkau masih akan mengatakan di depan pembunuhmu,
‘Aku ini Allah’? Padahal bagi para penikammu engkau adalah manusia,
bukan Allah. Engkau akan mati seperti orang tak bersunat, dibunuh oleh
orang asing. Sebab Akulah yang mengatakannya.” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Tuhanlah yang mematikan; Tuhan pulalah yang menghidupkan. Ayat. (Ul 32:26-27ab. 27cd-28.30.35cd-36ab) 1.
Tuhan bersabda, “Seharusnya Aku menghempas bangsa jahat ini, dan
melenyapkan ingatan akan mereka di antara manusia. Tetapi Aku kuatir
disakiti hati-Ku oleh musuh, jangan-jangan lawan mereka salah mengerti.” 2.
Jangan-jangan lawan berkata, “Tangan kamilah yang jaya, bukanlah Tuhan
yang melakukan semuanya itu.” Sebab lawan itu suatu bangsa yang bodoh,
dan tidak ada pengertian pada mereka. 3. Bagaimana mungkin satu orang
dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat menghalau sepuluh ribu
orang, kecuali kalau Allah gunung batu mereka, telah menjual mereka,
dan menyerahkan mereka. 4. Hari bencana bagi musuh telah dekat, dan
akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan
akan memberi keadilan kepada umat-Nya. Ia merasa sayang akan
hamba-hamba-Nya. Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kamu menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya. Hanya
orang yang mempunyai kebebasan sejati yang bisa masuk Kerajaan Surga.
Kebebasan sejati itu diperoleh ketika seseorang bebas dari
kelekatan-kelekatan duniawi yang sifatnya sementara. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:23-30)
"Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Yesus
bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, sukar
sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi
Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum
daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Mendengar itu
gemparlah para murid dan berkata, “Jika demikian siapakah yang dapat
diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal ini
tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus
berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan
mengikuti Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada
mereka, “Aku berkata kepadamu, sungguh, pada waktu penciptaan kembali,
apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kalian yang
telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk
menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang demi nama-Ku
meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak
atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan
memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan
menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus. Renungan Harta dan kekayaan adalah penghambat orang masuk ke dalam Kerajaan Surga, kata Yesus dalam Injil hari ini. Namun kenyataannya tak satu pun dari kita tidak memiliki harta maupun kekayaan sekecil apapun itu. Jika demikian kenyataannya tentu tidak ada orang yang akan masuk Kerajaan Surga. Inilah isi hati Petrus menanggapi pernyataan Gurunya. Apa yang dinyatakan Yesus tentu berbeda dengan apa yang dipikirkan Petrus. Setiap orang tentu saja mempunyai harta/kekayaan namun bagaimana kekayaan dan harta benda itu berperan padanya? Apakah mendekatkannya pada Tuhan atau malah sebaliknya?
Antifon Komuni (Mat 19:29)
Setiap orang yang demi nama-Ku
meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapak atau ibunya, anak dan
ladangnya akan menerima kembali seratus kali lipat, dan akan memperoleh
hidup yang kekal.
Doa Malam Yesus,
terimalah persembahan usaha kami untuk lebih setia dalam mengikuti dan
melakukan perintah-Mu. Ampunilah kelemahan manusiawi kami, sebab Engkau
senantiasa menampakkan wajah kerahiman Bapa. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati