Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Kamis, 03 September 2020
Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja “Bukti dari kasih adalah dalam perbuatan. Di mana ada kasih, ia mengerjakan hal-hal besar. Namun, ketika ia berhenti bertindak, ia tidak lagi ada.” — Paus St. Gregorius Agung
Antifon Pembuka
Orang ini dipilih Tuhan sendiri, diangkat-Nya menjadi imam agung. Harta dunia terbuka baginya, karunia ilahi melimpahi hatinya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maharahim, dengan penuh belas kasih Kaujaga umat-Mu dan
Kaubimbing dalam kasih sayang-Mu. Buatlah para pemimpin umat-Mu
bersemangat dan bijaksana berkat doa Paus Gregorius Agung. Semoga
kemajuan umat-Mu selalu menggembirakan para gembalanya. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:18-23)
"Semuanya itu milik kamu, tetapi kamu milik Kristus, dan Kristus milik Allah."
Saudara-saudara, janganlah
ada orang yang menipu dirinya sendiri.Jika di antara kalian ada yang menyangka
dirinya berhikmat menurut penilaian dunia ini, hendaknya ia menjadi bodoh untuk
menjadi berhikmat. Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab
ada tertulis, “Allah menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri.”
Dan di tempat lain “Tuhan tahu rancangan-rancangan orang berhikmat; sungguh,
semuanya sia-sia belaka!” Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan
dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos,
maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun yang
akan datang. Semua itu milik kalian, tetapi kalian milik Kristus, dan Kristus
milik Allah.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya. Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6) 1.
Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang
diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan
menegakkannya di atas sungai-sungai. 2. "Siapakah yang boleh naik ke
atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang
kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak
menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. 3.
Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah
yang menyelamatkan dia. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia,
yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub."
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya Ayat. Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:1-11)
"Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus."
Pada suatu ketika Yesus
berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak
mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai.
Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah
satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu
itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari
atas perahu. Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat
yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab, “Guru,
telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa.
Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka
melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka
mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang
lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua
perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon
tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku
ini orang berdosa.” Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan
yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedus, yang
menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut. Mulai
sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke
darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tidaklah mudah untuk selalu melakukan apa yang diperintahkan. Sejak masa kanak-kanak, setiap kali kita disuruh melakukan sesuatu, terutama sesuatu yang tidak terlalu kita sukai, kita memiliki kecenderungan untuk bertanya dan berdebat.
Terlebih lagi ketika kita berpikir kita tahu apa yang benar, maka semakin kita tidak ingin orang lain memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Dan kemungkinan besar kita akan memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan.
Dalam Injil, Petrus menghadapi situasi dimana seorang tukang kayu-pengkhotbah mengatakan kepada Petrus, seorang nelayan profesional, di mana untuk memancing.
Ada sedikit protes ketika Petrus mengatakan mereka telah bekerja keras sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa. Tapi dia juga cukup patuh untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan.
Petrus cukup terbuka untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan mungkin karena dia sebelumnya telah mendengar Yesus berkhotbah dari perahunya.
Ada sesuatu yang spiritual dalam perkataan Yesus yang menggema di kedalaman keberadaannya sehingga dia memutuskan untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan kepadanya. Dan itu adalah keputusan yang membawa pada wahyu.
Bagi Petrus itu adalah wahyu kebijaksanaan ilahi, dan itu dibuktikan dengan tangkapan ikan yang banyak.
Meskipun kita mungkin cukup kompeten untuk mengetahui apa yang kita lakukan, marilah kita juga menjadi seperti Petrus dan terbuka terhadap apa yang Yesus ingin ungkapkan kepada kita.
Hikmat adalah mengetahui bahwa kita tidak mengetahui segalanya, dan seringkali cara kita bukanlah cara Tuhan. Semoga kita cukup rendah hati untuk terus mempelajari apa yang Yesus ajarkan kepada kita.
Doa Malam
Tuhan, Engkau telah mengajak para
murid-Mu untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, yaitu dengan menaburkan
jala ke tempat yang lebih dalam. Semoga aku dapat meneladani mereka,
tidak cepat putus asa bila aku mengalami kesulitan dan senantiasa
mengembangkan talenta yang telah Engkau berikan kepadaku. Amin.
Jika Yesus rela dicambuki demi aku, aku juga rela dicambuki demi Dia.
Aku melakukan apa yang Yesus perintahkan kepadaku dan aku tidak mau
tidak taat kepada-Nya ---- St. Rosa dari Viterbo
Antifon Pembuka (Mzm 33:20-21)
Jiwa
kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong dan perisai kita. Karena
Dia, hati kita bersukacita, kepada nama-Nya kita percaya.
Doa Pembuka
Allah
Bapa yang Mahakudus, dunia Kaukehendaki bersatu dalam diri Yesus, Adam
baru. Kami mohon diberi semangat-Nya, agar selalu menghormati dan
mengakui nama-Mu yang kudus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama
Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepan-jang
masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:1-9)
"Kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya."
Saudara-saudara,
dahulu aku tidak dapat berbicara dengan kalian sebagai manusia
rohani, tetapi hanya kepada manusia duniawi yang belum dewasa dalam
Kristus. Pada waktu itu aku memberikan susu kepadamu, bukanlah makanan
keras, sebab kalian belum dapat menerimanya. Sekarang pun sebenarnya
kalian belum dapat menerimanya, karena kalian masih manusia duniawi.
Sebab jika di antara kalian ada iri hati dan perselisihan, bukankah
hal itu menunjukkan, bahwa kalian masih manusia duniawi dan hidup
secara manusiawi? Karena jika seorang berkata, "Aku dari golongan
Paulus," dan yang lain berkata, "Aku dari golongan Apolos," bukankah
hal itu menunjukkan bahwa kalian manusia duniawi dan bukan rohani?
Sebenarnya, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang
membawa kalian kepada iman, masing-masing menurut jalan yang diberikan
Tuhan kepadanya. Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah
yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam
atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik
yang menanam maupun yang menyiram adalah sama. Dan masing-masing akan
menerima upah sesuai dengan pekerjaannya. Sebab kami ini hanyalah
kawan sekerja Allah; sedangkan kalian adalah ladang Allah dan
bangunan-Nya. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya. Ayat. (Mzm 33:12-13.14-15.20-21) 1.
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih
Allah menjadi pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua
anak manusia. 2. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk
bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala
pekerjaan mereka. 3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah
penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab
kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956 (MTL 401) Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya. Ayat. (Luk 4:18-19) Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)
"Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus."
Setelah
meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon.
Adapun ibu mertua Simon sakit demam keras, dan mereka minta kepada
Yesus supaya menolong dia. Maka Yesus berdiri di sisi wanita itu, lalu
menghardik demamnya. Segera penyakit itu meninggalkan dia. Wanita itu
segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua
orang membawa kerabatnya yang sakit kepada Yesus. Ia meletakkan tangan
atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang
keluar juga setan-setan sambil berteriak, “Engkaulah Anak Allah.”
Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka berbicara, karena mereka
tahu bahwa Ia Mesias. Ketika hari siang Yesus berangkat ke suatu
tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia. Ketika
menemukan-Nya, mereka berusaha menahan Dia, supaya jangan meninggalkan
mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Juga di kota-kota lain
Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan
Ia mewartakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Jika orang lain memberikan pendapat jujur tentang kita sebagai orang Kristen, apakah mereka akan mengatakan bahwa kita berbeda dari non-Kristen?
Atau apakah mereka akan mengatakan bahwa kita tidak berbeda dengan non-Kristen, dan mungkin kadang-kadang berperilaku lebih rendah dari mereka!
Dalam bacaan pertama, Santo Paulus tidak akan menerima bahwa orang Kristen di Korintus berperilaku seperti non-Kristen dan bahkan mengalami kemunduran menjadi perilaku seperti cemburu dan perselisihan.
Mereka bahkan membagi diri mereka menjadi golongan yang tidak spiritual dengan slogan seperti "Aku golongan Paulus" dan "Aku golongan Apolos".
Jelas mereka telah melupakan ajaran dan teladan Yesus yang kita lihat dalam Injil. Yesus bukan monopoli satu golongan atau kelompok tertentu.
Yesus mencintai dan merawat orang-orang dengan mengajar mereka dan menyembuhkan orang sakit dan Dia memulihkan dimensi spiritual dalam kehidupan orang-orang.
Faktanya, Yesus sendiri menyoroti betapa pentingnya aspek spiritual ketika Dia akan pergi ke tempat yang sepi di awal hari untuk berdoa.
Orang-orang melihat betapa berbedanya Yesus dan betapa luar biasa kehidupan yang Dia jalani.
Mereka melihat dimensi spiritual dalam hidup-Nya dan mereka mengalami kehadiran Tuhan di dalam-Nya.
Yesus menunjukkan kepada kita bagaimana menjalani hidup. Kita tidak bisa menjalaninya lebih rendah.(RENUNGAN PAGI)
“Salib tidak akan menghancurkanmu; jika beratnya membuatmu tertatih, kekuatannya juga akan menopangmu.” — St. Pio dari Pietrelcina
Antifon Pembuka (Mzm 145:8-9)
Tuhan
itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang
dijadikan-Nya. Doa Pembuka
Ya
Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk mengajar
kami. Semoga berkat pengajaran-Nya yang penuh kuasa, kami semakin
terbuka dan memusatkan perhatian pada Sabda yang akan membawa pengudusan
bagi hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:10b-16)
"Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah; manusia rohani menilai segala sesuatu."
Saudara-saudara,
Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam
diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu apa yang terdapat
di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?
Demikian pula tiada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri
Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang
berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada
kita. Dan karena kami menjelaskan hal-hal rohani kepada mereka yang
mempunyai Roh, kami berbicara tentang karunia-karunia Allah dengan
perkataan yang diajarkan kepada kami bukan oleh hikmat manusia, tetapi
oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari
Roh Allah, karena hal itu adalah suatu kebodohan. Ia tidak dapat pula
memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Sebab
manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai
oleh orang lain. Sebab, “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan,
sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kita memiliki pikiran Kristus. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836 Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta. atau Tuhan itu adil dalam segala tindakan-Nya. Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14) 1.
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih
setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap
segala yang dijadikan-Nya. 2. Segala yang Kaujadikan itu akan
bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan
memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan
membicarakan keperkasaan-Mu. 3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu
kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu
ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala
keturunan. 4. Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih
setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang
yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953 Ref. Alleluya, alleluya Ayat. (Luk 7:16; 2/4) Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)
"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."
Sekali peristiwa Yesus pergi
ke Kapernaum, sebuah kota
di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub
mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu
ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau,
Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak
membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah.”
Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Maka
setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang banyak, lalu keluar dari
padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya. Semua orang takjub, dan berkata
satu sama lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa
Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka
tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Kapanpun pengusiran setan
disebutkan, kita mungkin memikirkan sesuatu yang dramatis terjadi,
seperti yang kita lihat di film. Kita mungkin membayangkan sesosok orang
yang kerasukan berteriak dan hal-hal aneh lain yang terjadi. Kita
mungkin mendapat kesan ini dari apa yang kita baca di Injil tentang
bagaimana Yesus mengusir setan dan roh jahat.
Salah satu
contohnya adalah dalam Injil hari ini ketika roh jahat yang merasuki
pria itu berteriak kepada Yesus. Tetapi Yesus berkata dengan tajam,
"Diam! Keluarlah dari padanya!" Dan roh jahat keluar dari pria itu tanpa
menyakitinya sama sekali.
Kita mungkin belum pernah melihat
hal-hal seperti itu terjadi, khususnya di gereja. Kita tidak
mengharapkan hal seperti itu terjadi di gereja di semua tempat.
Tetapi
itu tidak berarti bahwa tidak ada roh jahat di sekitar. Tetapi jika
Yesus memberi Gereja otoritas dan kuasa untuk mengusir kejahatan, lalu
bagaimana itu terjadi?
Dengan cara yang tidak terlalu dramatis,
tetapi tentunya dengan cara yang tidak kalah kuatnya, kita melihatnya
terjadi dalam Sakramen Tobat/Pengakuan Dosa.
Pandangan Gereja dalam Konsili Vatikan II menyebutnya dengan jelas perlawanan setan: “Sebab seluruh sejarah manusia sarat dengan perjuangan sengit melawan kekuatan kegelapan. Pergulatan itu mulai sejak awal mula" (Gaudium et Spes artikel 37). “Akan
tetapi manusia yang diciptakan Allah dalam kebenaran, sejak awal mula
sejarah, atas bujukan si jahat, telah menyalahgunakan kebebasannya.
Manusia memberontak melawan Allah dan ingin mencapai tujuannya di luar
Allah. Meskipun orang-orang mengenal Allah, namun mereka tidak mau
memuliakanNya sebagai Allah melainkan hati mereka yang bodoh diliputi
kegelapan, dan mereka memilih mengabdi makhluk daripada Sang Pencipta” (GS artikel 13). “Allah telah mengutus Putra-Nya dalam daging kita. Allah bermaksud merebut manusia dari kuasa kegelapan iblis (Ad Gentes artikel 3).
Orang-orang yang telah
mendengar Firman Tuhan dan telah membuka hati mereka terhadap Firman
yang membersihkan dan menyembuhkan, akan menyadari dosa dan kejahatan di
dalam hati mereka.
Mereka yang pergi untuk Sakramen Tobat, di
sana Yesus membersihkan dan mengusir kejahatan di dalam hati mereka, dan
mereka disembuhkan dan diampuni.
Marilah kita juga mendengarkan
Firman Tuhan dan membuka hati kita pada Firman. Dan ketika kita
menyadari dosa dan kejahatan di dalam hati kita, marilah kita pergi
untuk Sakramen Tobat.
Di sana kita akan disucikan dan diampuni.
Itu adalah kekuatan Firman Tuhan, dan itu juga kekuatan dan otoritas
yang telah Yesus berikan kepada Gereja-Nya.
Doa Malam
Tuhan Yesus yang berkuasa
atas segalanya di bumi ini, setan pun takluk kepada-Mu. Semoga kenyataan ini
semakin mendekatkanku kepada-Mu melalui kesaksianku dengan iman, harapan dan
kasihku kepada-Mu dalam keseharianku. Berkatilah istirahatku sepanjang malam
ini ya Tuhan. Amin.
Dalam Angelus pada hari Minggu, Paus Fransiskus mengatakan “memikul Salib” berarti mengikuti Yesus dengan mengorbankan hidup kita untuk melayani Tuhan dan sesama. Oleh Vatican News
Dalam Injil hari Minggu, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang misteri Sengsara, Kematian, dan Kebangkitan-Nya - sebuah ajaran, kata Paus Fransiskus, bahwa para murid belum dapat memahami, karena iman mereka “masih belum dewasa, dan terlalu terikat erat. dengan mentalitas dunia. "
Paus mengatakan bahwa bagi Petrus dan murid-murid lainnya - dan bagi kita juga - Salib dipandang sebagai "batu sandungan ', sedangkan Yesus menganggap 'batu sandungan' [adalah] melarikan diri dari Salib, yang berarti memikirkan yang bukan dipikirkan Allah" Inilah, kata Paus, mengapa Yesus menegur Petrus dengan sangat keras, berkata kepadanya, "Enyahlah Iblis!"
Dalam Injil, Yesus kemudian segera menjelaskan,
“Setiap orang yang mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul
salibnya dan mengikuti Aku. Paus Fransiskus mengatakan bahwa dalam pepatah ini, Yesus “menunjukkan jalan kemuridan sejati, menunjukkan dua sikap” : menyangkal diri sendiri, yang berarti pertobatan sejati; dan memikul salib seseorang, yang “bukan hanya masalah dengan sabar menanggung kesengsaraan sehari-hari, tetapi juga menanggung dengan iman dan tanggung jawab sebagai bagian dari kerja keras dan penderitaan yang ditimbulkan oleh perjuangan melawan kejahatan.”
Berfokus pada yang terakhir, Paus berkata, "Jadi, tugas 'memikul salib' menjadi berpartisipasi dengan Kristus dalam keselamatan dunia."
Gambar Salib harus menjadi "tanda keinginan kita untuk bersatu dengan Kristus melalui kasih melayani saudara dan saudari kita, terutama yang terkecil dan terlemah," kata Paus Fransiskus; menambahkan, "Salib adalah tanda suci cinta Tuhan dan pengorbanan Yesus, dan tidak boleh direduksi menjadi benda takhayul atau kalung hiasan." Sebaliknya, Paus menjelaskan, ketika kita melihat salib, kita harus merenungkan fakta bahwa Yesus "telah menyelesaikan misi-Nya, memberikan hidup, menumpahkan darah-Nya untuk pengampunan dosa." Untuk menjadi murid-Nya, kata Paus, kita pada gilirannya harus "mengikuti Dia, mengorbankan hidup kita tanpa syarat untuk cinta kepada Allah dan sesama."
“Seperti ikan tidak bisa berenang tanpa air, dan seperti burung tidak bisa terbang tanpa udara, begitu juga orang Kristen tidak bisa maju satu langkah tanpa Kristus.” — St. Gregorius dari Nazianzus
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertaiku. Aku diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin.
Doa Pembuka Allah Bapa sumber kebenaran, janji-Mu terlaksana dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu yang terkasih. Semoga kami mampu menundukkan akal budi dan taat kepada-Mu karena kami percaya akan kekuatan salib Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:1-5)
"Aku mewartakan kepadamu kesaksian Kristus yang tersalib."
Saudara-saudara, ketika aku datang kepadamu, aku tidak datang
dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan
kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak
mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang
disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan
sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak
kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan
keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada
hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Betapa besar cintaku kepada hukum-Mu, ya Tuhan. Ayat. (Mzm 119:97.98.99.100.101.102; Ul: 97a) 1. Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. 2. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. 3. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. 4. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu. 5. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu. 6. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku. Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956 Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya. Ayat. Roh Tuhan menyertai Aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-30)
"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya."
Sekali
peristiwa datanglah Yesus di Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan
menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu
berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi
Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
"Roh
Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah
mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada
pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu
tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada
hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata
yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini
anak Yusuf?"
Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan
pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri.
Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami
dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat
asalnya.
Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia
terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup
selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang
hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah
seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di
Sarfat, di tanah Sidon.
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak
ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman,
orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di
rumah ibadat itu.
Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke
tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari
tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka,
lalu pergi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Salah satu tugas utama imam adalah memberitakan Sabda Tuhan. Memberikan homili dalam Misa adalah tugasnya dan dia berkewajiban untuk mempersiapkannya. Namun tugas berkhotbah/berhomili memang menantang karena umat Tuhan haus akan Sabda yang menjadi daging dalam hidup mereka.
Jadi para imam dan pengkhotbah akan mengerti apa yang dimaksud Santo Paulus ketika dia berkata: "Aku datang kepadamu, aku tidak datang
dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan
kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak
mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang
disalibkan."
Tiada pengalaman yang menyakitkan selain penolakan yang kita alami dari orang-orang yang dekat dengan kita. Yesus tidak diterima di kampung halamannya sendiri. Namun, pengalaman ini tidak membuat Dia mundur, melainkan menerimanya sebagai kehendak Allah yang mau menyelamatkan semua orang. Manusia mungkin diberi dengan pengetahuan dan kecerdasan, tetapi kita juga harus ingat bahwa jalan Tuhan bukanlah jalan manusia (lih. Yes 55: 8-9). Semoga pikiran dan hati kita terbuka terhadap Sabda Tuhan saat Dia berbicara kepada kita melalui Firman-Nya.Semoga iman kita tidak bergantung pada filosofi manusia tetapi pada kekuatan Tuhan.
Antifon Komuni (1Tes 4:14)
Kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, kita percaya juga bahwa semua orang yang meninggal dalam iman akan Yesus, akan dihimpun Allah bersama dengan Yesus.
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. (Mat 16:24-25)
"Terlepas dari salib, tidak ada tangga lain yang kita dapat masuk surga" (St. Rosa dari Lima).
Antifon Pembuka (Mzm 85:3.5)
Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang
hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu
berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Have mercy on me, O Lord for I cry to you all the day long. O Lord,
you are good and forgiving, full of mercy to all who call to you.
Miserere mihi Domine, quoniam ad te clamavi tota die: quia tu Domine
suavis ac mitis es, et copiosus in misericordia omnibus invocantibus te.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa, Engkaulah sumber dan asal segala yang baik.
Bangkitkanlah dalam diri kami kasih akan Dikau dan tambahkanlah iman
kami. Semoga Engkau memupuk benih-benih yang baik dalam diri kami dan
memeliharanya sampai menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepan-jang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:7-9)
"Firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari."
Kata Nabi Yeremia, “Engkau telah membujuk aku, ya Tuhan, dan aku telah
membiarkan diriku Kaubujuk. Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau
menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semua orang
mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku
berteriak, terpaksa berseru, “Kelaliman! Aniaya!” Sebab firman Tuhan
telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari. Tetapi apabila aku
berpikir, ‘Aku tidak mau mengingat Tuhan, dan tidak mau mengucapkan
firman lagi demi nama-Nya’, maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti
api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku
berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Engkau jiwaku
menghauskan Tuhanku laksana gurun gersang, tandus tanpa air.
2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku melihat kemuliaan-Mu yang besar
Cinta-Mu lebih berharga daripada hidup hendaknya mulutku memuji-Mu.
3. Demikianlah sepanjang hidupku aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku
dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan
memuji-muji.
4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau
melulu yang menolong dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (12:1-2)
"Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup."
Saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihati kamu, supaya
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus yang
berkenan kepada Allah. Itulah ibadahmu yang sejati! Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, mana yang
baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita, supaya
kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:21-27)
"Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya."
Sekali peristiwa Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus
pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak
tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan
dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping
dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal
itu sekali-kali takkan menimpa Engkau!” Maka Yesus berpaling dan
berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan
bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan
yang dipikirkan manusia.” Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Setiap orang yang mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul
salibnya dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang
jika ia memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Apakah
yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan
datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada
waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Dalam
Injil, kita melihat Yesus menunjukkan apa artinya menjadi seorang guru.
Dia memberikan ajaran tentang menjadi murid-Nya dan memikul salib. Dia
juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan apa yang benar-benar penting
dalam hidup.
Dia juga menunjukkan ketegasan-Nya sebagai seorang
guru ketika Dia dengan tajam menegur Petrus tentang menjadi penghambat,
karena cara berpikir Petrus tentu saja bukan cara Tuhan. Yesus melihat
pikiran Petrus yang menganggap pelayanan itu penuh dengan penerimaan
dari pihak lain dan tidak ada penolakan, dianggap sebagai pemikiran
iblis. Maka untuk sampai pada penyangkalan diri, memanggul salib harus
memiliki persepsi yang sama dengan apa yang dikehendaki Allah. Kehendak
Allah tidak lain adalah terus bertekun di dalam pelayanan, di dalam
sesulit apapun tantangan itu. Menemukan kedamaian dalam situasi itu
sehingga kita tetap bertahan dalam pelayanan. Sehingga kita berani untuk
kehilangan nyawa sekalipun untuk pelayanan itu.
Yesus adalah
seorang guru yang mengajar dengan perbedaan dan Dia mengajar dengan
otoritas. Yesus adalah seorang guru yang ingin membuat perbedaan dalam
kehidupan orang dan juga dalam hidup kita.
Ada cerita bahwa
saat makan malam, para tamu sedang duduk-duduk mengelilingi meja
membicarakan kehidupan. Seorang pria, seorang CEO, memutuskan untuk
menjelaskan masalahnya dengan pendidikan. Dia berargumen, "Apa yang
akan dipelajari seorang anak dari seseorang yang memutuskan bahwa
pilihan terbaiknya dalam hidup adalah menjadi seorang guru?" Dia mengingatkan tamu makan malam lainnya apa yang mereka katakan tentang guru, "Mereka yang bisa, lakukan. Yang tidak bisa, ajarlah. Untuk menekankan maksudnya, dia berkata kepada tamu lain; "Kamu seorang guru, Maria. Jujurlah. Kamu membuat apa?" Maria,
yang memiliki reputasi kejujuran dan keterusterangan menjawab, "Anda
ingin tahu apa yang saya buat?" Dia berhenti sebentar, lalu dia mulai. "Yah,
aku membuat anak-anak bekerja lebih keras dari yang mereka kira. Aku
membuat siswa D merasa seperti berlian yang perlu dipoles." "Saya
membuat anak-anak duduk selama 40 menit di kelas ketika orangtua mereka
tidak dapat menyuruh mereka duduk selama lima menit tanpa iPad, atau
Playstation atau Xbox, atau terpaku pada ponsel mereka."
Dia berhenti lagi dan melihat ke setiap orang di meja, dan melanjutkan, "Kamu ingin tahu apa yang saya buat?" - "Aku membuat anak-anak bertanya-tanya." - "Saya membuat mereka mempertanyakan." - "Saya membuat mereka meminta maaf dan bersungguh-sungguh." - "Saya membuat mereka menghormati dan bertanggung jawab atas tindakan mereka." - "Saya mengajari mereka menulis lalu saya membuat mereka menulis. Keyboard bukanlah segalanya." - "Saya membuat mereka membaca, membaca, dan membaca buku-buku yang bagus." -
"Saya membuat mereka menunjukkan semua pekerjaan mereka dalam
matematika. Mereka menggunakan otak yang diberikan Tuhan, bukan
kalkulator buatan manusia." - "Saya menjadikan kelas saya tempat di mana semua siswa saya merasa aman." -
"Saya membuat mereka mengerti bahwa jika mereka menggunakan hadiah yang
mereka berikan, bekerja keras, dan mengikuti kata hati mereka, mereka
bisa sukses dalam hidup."
Berhenti untuk terakhir kalinya, Maria
melanjutkan, "Kemudian, ketika orang mencoba menilai saya dengan apa
yang saya hasilkan, dengan saya mengetahui uang bukanlah segalanya, saya
dapat mengangkat kepala saya tinggi-tinggi dan tidak memperhatikan
karena mereka bodoh. Anda ingin tahu apa yang saya buat. Saya membuat
perbedaan. " "Apa yang Anda buat, Tuan CEO?" CEO tercengang, dan dia diam.
Guru
yang baik ingin membuat perbedaan dalam kehidupan siswanya. Mereka
mengajari mereka nilai-nilai yang baik dan apa yang benar-benar penting
dan penting dalam hidup. Guru yang baik mengikuti teladan Yesus
yang datang untuk mencari dan menyelamatkan apa yang hilang dan membuat
perbedaan dalam hidup kita.
Yesus mengajari kita untuk berpikir
seperti Tuhan dan tidak berpikir seperti orang dunia. Jadi seperti lilin
yang menghabiskan dirinya untuk menerangi jalan bagi orang lain, kita
memikul salib kita untuk melayani orang lain dan menuntun mereka kepada
Yesus yang akan mengajar mereka tentang kehidupan. (RENUNGAN PAGI)
“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada
serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak
akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi
dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang
dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju,
seraya mempercayai Ia yang mengasihimu” – Joseph Ratzinger (Paus
Emeritus Benediktus XVI)
Antifon Komuni (Mzm 31:20)
Betapa berlimpahlah kebaikan-Mu, yang Kausediakan bagi orang takwa.
atau (Mzm 71:16-18)
Domine, memorabor iustitiæ tuæ solius: Deus, docuisti me a iuventute
mea, et usque in senectam et senium, Deus, ne derelinquas me
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati