Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Pada doa Angelus pada hari Minggu, Paus Fransiskus mengeksplorasi ajakan Yesus untuk menegur anggota komunitas yang telah berdosa, dan mengatakan bahwa koreksi persaudaraan membangun Gereja sementara gosip meruntuhkannya.
Oleh Devin Watkins
Menjelang doa tradisional Malaikat Tuhan, Paus Fransiskus merenungkan Injil hari itu (Mat 18: 15-20), di mana Yesus berbicara tentang koreksi persaudaraan.
Paus mengatakan episode itu mengundang kita untuk mempertimbangkan dua dimensi kehidupan Kristen: komunitarian, "yang menuntut perlindungan persekutuan" dan pribadi, "yang mewajibkan perhatian dan rasa hormat untuk setiap hati nurani individu."
Yesus, kata Bapa Suci, menawarkan pendekatan tiga langkah untuk mengoreksi saudara atau saudari kita yang telah berdosa.
Langkah 1: Beri peringatan secara bijaksana
Pertama, kita diundang untuk secara diam-diam menegur orang itu, "bukan untuk menghakiminya tetapi untuk membantunya menyadari apa yang telah dilakukannya."
Paus Fransiskus mengaku tidak mudah untuk mengambil langkah pertama ini. “Ada ketakutan bahwa saudara itu akan bereaksi buruk; kadang-kadang Anda mungkin kurang percaya diri dengannya .... Dan alasan lainnya. "
Langkah 2: Dapatkan bantuan
Setelah itu, jika orang tersebut belum bertobat, Yesus mendesak kita untuk mencari bantuan saudara dan saudari lainnya.
Paus Fransiskus mengatakan langkah kedua ini berbeda dari ajaran dalam Hukum Musa, yang mengharuskan kehadiran dua atau tiga saksi untuk mengutuk seseorang. "Kedua saksi dipanggil bukan untuk menuduh dan menghakimi, tapi untuk membantu," kata Paus.
Langkah 3: Beri Tahu Gereja
Langkah ketiga yang harus diambil jika seseorang tetap melakukan kesalahan, kata Paus, adalah membawa masalah itu ke komunitas Gereja. “Ada hal-hal yang dapat berdampak pada saudara-saudari lainnya: dibutuhkan kasih yang lebih besar untuk merehabilitasi saudara.”
Pengukuran terakhir
Namun, kata Paus, terkadang intervensi komunitarian inipun gagal. Dalam hal ini, Yesus berkata bahwa orang tersebut harus diperlakukan "sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai."
Paus Fransiskus mencatat bahwa ungkapan ini bisa dipandang merendahkan.
Pada kenyataannya, katanya, tindakan drastis ini "mengundang kita untuk meletakkan saudara di tangan Allah: hanya Bapa yang dapat menunjukkan kasih yang lebih besar daripada yang disatukan oleh semua saudara dan saudari."
Paus menunjukkan bahwa Yesus menyambut orang bukan Yahudi dan pemungut pajak, menyebabkan skandal bagi "konformis" pada zaman-Nya.
Bu Tejo dalam film Tilik
Gosip menyakiti komunitas
Paus selanjutnya mempertimbangkan apa yang terjadi ketika kita memilih untuk bergosip tentang seorang anggota komunitas, daripada mengikuti jalur koreksi persaudaraan. “Ketika kita melihat saudara laki-laki atau perempuan membuat kesalahan atau cacat,” kata Paus Fransiskus, “hal pertama yang kita lakukan adalah pergi memberi tahu orang lain tentang hal itu. Kita bergosip. ”
Gosip, tambahnya, menutup hati seseorang terhadap komunitas dan melukai persatuan Gereja, karena iblis adalah penggosip hebat yang berusaha menabur perselisihan. “Tolong saudara-saudari, mari kita berusaha untuk tidak bergosip,” tambah Paus. "Gosip adalah wabah yang lebih mengerikan dari Covid!”
Penggunaan koreksi persaudaraan secara sehat
Sebagai penutup, Paus Fransiskus berdoa agar Perawan Maria yang Terberkati dapat membantu kita membuat koreksi persaudaraan “praktik yang sehat, sehingga dalam komunitas kita hubungan persaudaraan yang selalu baru, yang didirikan di atas saling memaafkan dan di atas segalanya pada kekuatan belas kasihan Tuhan yang tak terkalahkan, dapat ditanamkan. . ”
“Karena Kristus telah wafat untuk kita karena cinta, maka setiap kali kita merayakan peringatan akan wafat-Nya, kita mohon pada saat kurban, agar cinta itu diberikan kepada kita oleh kedatangan Roh Kudus. Kita mohon dengan rendah hati, supaya berkat cinta, yang dengannya Kristus rela wafat untuk kita, kita pun setelah menerima rahmat Roh Kudus, memandang dunia sebagai disalibkan untuk kita dan kita sebagai disalibkan untuk dunia.... Marilah kita, karena kita telah menerima cinta itu secara cuma-cuma, mati untuk dosa dan hidup untuk Allah.” — St. Fulgentius dari Ruspe
Antifon Pembuka (1Kor 5:7)
Buanglah ragi yang lama, ragi keburukan dan kejahatan, dan jadilah adonan baru.
Doa Pembuka
Allah
Bapa, sumber kedamaian, berkenanlah menunjukkan jalan. Tuntunlah kami
dengan tangan-Mu. Berikanlah sabda-Mu sebagai pedoman, sebab kami
berniat mencari kedamaian-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin. Dosa
percabulan mudah hadir dalam hidup manusia. Dalam hal ini, sikap tegas
sangat dibutuhkan. Kuasa Roh Yesus memberi kekuatan untuk mampu bersikap
tegas dan berkata, "No!" terhadap percabulan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:1-8)
"Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus."
Saudara-saudara,
ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan
percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup
dengan isteri ayahnya. Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan
diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang
yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak
hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan
hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di
tengah kalian. Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul
dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan
kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi
rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. Maka tidak baiklah kalian
menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja
dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya
kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi.
Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu
marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan
ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi,
yaitu kemurnian dan kebenaran. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu. Ayat. (Mzm 5:5-6.7.12) 1.
Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan
menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau
benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan. 2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu. 3.
Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka
akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka;
karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya. Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
Menyelamatkan orang adalah hal utama. Itulah misi Yesus. Misi ini mengatasi hukum apa pun juga, termasuk tradisi Sabat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:6-11)
"Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat."
Pada
suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ
ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada
hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi
Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati
tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah
orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku
bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat,
berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau
membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua,
lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu
mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli
Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan
mereka lakukan terhadap Yesus. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Istilah "akal sehat" mungkin terlihat cukup jelas dan merupakan dasar dari semua pemikiran dan penalaran. Tetapi ketika hal-hal menjadi terlalu kacau dan pemikiran serta penalaran menjadi tidak jelas, maka kita akan menggunakan prinsip lain yaitu "kembali ke dasar".
Dalam Injil, para ahli Taurat dan orang Farisi telah menyusun seperangkat aturan dan peraturan tentang hukum hari Sabat sehingga menjadi begitu rumit dan membingungkan. Dan mereka melihat Yesus untuk melihat di mana Dia akan melangkah keluar dari barisan. Namun Yesus mengambil situasi dan menarik akal sehat dengan kembali ke dasar.
Jadi Yesus mengajukan pertanyaan: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat,
berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau
membinasakannya?” Jika bagian Injil menunjukkan bagaimana orang bisa kehilangan akal sehat mereka, maka bacaan pertama menunjukkan bagaimana bahkan orang Kristen bisa memburuk menjadi makhluk yang tidak bermoral dan tidak tahu malu.
Santo Paulus memperingatkan bahwa ragi dalam jumlah kecil saja sudah cukup untuk meragi semua adonan. Ya, bahkan dosa kecil saja sudah cukup untuk membuat kita kehilangan akal sehat dan membuat kita berperilaku lebih buruk daripada binatang. Mari kita kembali ke dasar dan kembali kepada Kristus, Roti Hidup kita, yang memberdayakan kita dengan ketulusan dan kebenaran. Kemudian, setiap hari, kita akan bisa berbuat baik dan memberikan hidup kepada orang lain.
Antifon Komuni (1Kor 5:7)
Buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan segar, karena kalian memang tidak beragi.
Doa Malam
Ya
Tuhan, ajarilah kami untuk dapat membedakan aturan berbuat baik dan
berbuat jahat. Semoga kami tidak mengatasnamakan peraturan dalam
melakukan sebuah perbuatan, yang nyata-nyata merupakan perbuatan yang
bertentangan dengan semangat cinta kasih. Amin.
“Kamu telah mengenakan Kristus, kamu telah menjadi anggota Tuhan dan telah termasuk dalam kota surgawi, dan kamu masih tunduk takut dalam hukum itu [hukum Musa]? Bagaimana mungkin kamu mencapai Kerajaan Allah? Dengarkanlah perkataan Rasul Paulus, bahwa pelaksanaan hukum Musa mengabaikan Injil, dan pelajarilah, jika kamu mau, bagaimana hal ini dapat terjadi, dan gemetarlah dan hindarilah jebakan ini. Mengapa kamu menerapkan Sabat dan berpuasa dengan orang- orang Yahudi?” (St. Yohanes Krisostomus, Homili pada Galatia 2:17)
Minggu, 06 September 2020 Hari Minggu Biasa XXIII
(Minggu Kitab Suci Nasional)
“Seseorang yang ingin mengasihi Allah tidak benar-benar mencintai-Nya
jika orang tesebut memiliki tidak memiliki keinginan dan semangat untuk
terus-menerus menderita bagi Dia.” – St. Aloysius Gonzaga
Antifon Pembuka (Mzm 119:137,124)
Engkau adil, ya Tuhan, dan hukum-hukum-Mu benar. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu.
Iustus es Domine, et rectum iudicium tuum: fac cum servo tuo secundum misericordiam tuam.
Mzm. Beati immaculati in via: qui ambulant in lege Domini.
You are just, O Lord, and your judgment is right; treat your servant in accord with your merciful love. Doa Pembuka Ya Allah, Engkau telah
menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Pandanglah
anak-anak kesayangan-Mu dengan rela hati, supaya semua orang yang
percaya pada Kristus memperoleh kebebasan sejati serta warisan abadi.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (33:7-9)
"Jika engkau tidak berkata apa-apa kepada orang jahat, Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas nyawanya darimu."
Beginilah firman Tuhan, "Wahai engkau anak manusia, Aku menetapkan
engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar suatu
firman dari-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau aku berfirman
kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! Dan engkau
tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya
bertobat dari hidupnya, maka orang jahat itu akan mati dalam
kesalahannya, tetapi darimu Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas
nyawanya. Sebaliknya, jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu
supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan
mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8) 1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan bersorak-sorai bagi
gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita memandang nama-Nya dengan
lagu syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan
yang menjadikan kta. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat
gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar
hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun,
ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat
perbuatan-Ku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:8-10)
"Kasih itu kegenapan hukum Taurat."
Saudara-saudara, janganlah berhutang apa-apa kepada siapapun juga,
tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi
sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman berikut
ini: Jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan
mengingini, serta segala firman lain mana pun juga, sudah tersimpul
dalam firman ini: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih
adalah kegenapan hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (2 Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus, dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
"Jika seorang berdosa mendengarkan nasihatmumu, engkau telah mendapatnya kembali."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila
saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak
mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas
keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada
jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia
sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku
berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan
terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan
terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di
antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu
akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau
tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Cara kita memahami dan
memandang dunia di sekitar kita adalah melalui indera kita. Kita
memiliki lima indrea yang dikenal sebagai penglihatan, pendengaran,
sentuhan, penciuman, dan pengecapan. Indera ini mengambil informasi dari
lingkungan kita dan mengirimkannya ke otak kita, yang kemudian
memproses informasi tersebut dan memberi tahu kita bagaimana
menanggapinya.
Indra penglihatan mengembangkan kemampuan
pengenalan visual dan berkembang lebih cepat daripada indera lainnya.
Tetapi sejak awal kita, indera pendengaran mengembangkan kemampuan kita
untuk berkomunikasi. Begitulah cara kita mempelajari bahasa ibu kita.
Itu juga cara kita mengembangkan cara kita berbicara dan aksen kita. Dan
mungkin itulah sebabnya kita memiliki dua telinga dan satu mulut, untuk
mendengarkan dua kali lebih banyak daripada yang kita bicarakan.
Jadi,
mendengar adalah salah satu dari panca indera tubuh, tetapi
mendengarkan adalah keterampilan yang perlu dikembangkan lebih lanjut.
Karena kebanyakan orang tidak mendengarkan dengan maksud untuk mengerti;
mereka mendengarkan dengan maksud untuk menjawab.
Jadi, meskipun
kita mendengarkan seseorang berbicara kepada kita, otak kita sudah
menyusun jawaban bahkan sebelum orang lain berhenti berbicara. Dan
seringkali, kita sangat ingin mengungkapkan pendapat kita sehingga kita
menyela orang lain di tengah-tengah ucapan, yang cukup kasar, dan
kadang-kadang orang lain merasa kesal dan memberi tahu kita dengan "Bisakah Anda membiarkan saya menyelesaikan apa yang saya katakan?” Ya,
kita bisa membiarkan orang lain menyelesaikan apa yang perlu dia
katakan, tapi itu tidak terlalu penting bagi kita karena kita sudah
menyiapkan balasan dan karenanya, kita tidak mendengarkan lagi.
Biasanya
begitulah argumen dimulai. Ini dimulai sebagai diskusi, dan kemudian
menjadi debat dan kemudian ketika menjadi cepat dan marah, itu akan
menyelami argumen di mana semua orang berbicara (atau berteriak) dan
tidak ada yang mendengarkan.
Apa yang Yesus nyatakan dalam Injil adalah seperti proses untuk menangani kesalahan atau manajemen konflik: “Apabila
saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak
mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas
keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada
jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia
sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai."
Itu
adalah proses logis yang dapat diterapkan dalam menangani perbuatan
salah atau menyelesaikan konflik. Tetapi semua itu tergantung pada satu
faktor penting - mendengarkan. Itu juga merupakan kata kunci dalam
perikop itu.
Untuk setiap dialog, atau diskusi atau bahkan debat,
mendengarkan pihak lain diperlukan, jika tidak maka hanya akan menjadi
argumen yang bahkan dapat berubah menjadi kekerasan.
Jadi, apakah
ini hanya tentang menangani perbuatan salah atau menyelesaikan konflik?
Mungkin, tapi lebih dari itu, ajaran itu ada di kalimat terakhir
paragraf, yaitu “jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia
sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.”.
Itu
menarik karena bagian Injil diambil dari Injil Matius, dan Matius
seperti yang kita tahu adalah pemungut cukai sebelum Yesus memanggilnya.
Dalam
konteks Injil, orang kafir dipahami sebagai orang yang tidak mengenal
Tuhan dan pemungut pajak adalah orang yang hanya mementingkan keuntungan
materi.
Jadi, memperlakukan seseorang sebagai penyembah berhala
atau sebagai pemungut pajak berarti memahami bahwa orang tersebut tidak
mengenal suara Tuhan dan tidak tahu bagaimana mendengarkan-Nya.
Mendengarkan suara Tuhan di zaman sekarang ini tidak gampang. Banyak
orang telah disibukkan oleh berbagai hal yang menyenangkan diri sendiri.
Banyak orang lebih suka mendengarkan kehendak dirinya sendiri. Padahal
kehendak diri sendiri sering membawa orang pada kesesatan. Suara Tuhan
itu jernih dan membawa orang kepada keselamatan.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk terus-menerus
hidup di bawah naungan Tuhan. Orang yang hidup di bawah naungan Tuhan
itu senantiasa mendengarkan suara Tuhan. Tuhan berbicara lewat
orang-orang yang ada di sekitar kita. Tuhan berbicara lewat tanda-tanda
yang ada di sekitar kita. Karena itu, kita dituntut untuk peka terhadap
suara Tuhan itu. Kita dituntut untuk peka terhadp tanda-tanda zaman di
sekitar kita.
Setiap hari kita menerima banyak hal baik
dari Tuhan dan sesama. Hal-hal itu merupakan tanda-tanda jaman di mana
kita masih diberi perlindungan oleh Tuhan yang mahapengasih dan
penyayang. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan senantiasa
menyertai perjalanan hidup kita.
Karena itu, mari kita
syukuri penyertaan Tuhan itu dan senantiasa mendengarkan suaraNya dalam
hidup kita. Tuhan memberkati. * (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 42:2-3; PS 425)
Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah jiwaku merindukan Dikau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, Allah yang hidup.
Like the deer that yearns for running streams, so my soul is yearning
for you, my God; my soul is thirsting for God, the living God.
"Aku
tidak memerlukan apapun di dunia ini untuk bahagia. Aku hanya butuh
melihat Yesus di Surga, Ia yang kini aku lihat dan sembah di atas altar
dalam mata iman." — St. Dominikus Savio
Antifon Pembuka (Mzm 145:21)
Mulutku mengucapkan
puji-pujian kepada Tuhan, dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus
untuk seterusnya dan selamanya.
Doa Pembuka
Allah
Yang Mahabaik, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah hadir di
tengah-tengah kami untuk menyatakan kebaikan-Mu. Semoga Roh-Nya selalu
menjiwai kami sehingga kami pun selalu berusaha untuk menciptakan
kebaikan bersama sebagai cerminan dari kebahagiaan surgawi yang kami
harapkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:6b-15)
"Kami ini lapar, haus, dan telanjang."
Saudara-saudara, dari aku
dan Apolos hendaknya kalian belajar, apa artinya ungkapan “jangan melampaui
yang ada tertulis.” Jangan ada di antara kalian yang menyombongkan diri dengan
jalan mengutamakan yang satu lebih dari yang lain. Sebab siapakah yang
menganggap engkau begitu penting? Adakah di antara milikmu yang bukan
pemberian? Dan jika itu memang pemberian, mengapa engkau memegahkan diri,
seolah-olah itu bukan pemberian? Kalian telah kenyang, kalian telah kaya, dan
tanpa kami kalian telah memerintah; alangkah baiknya kalau benar demikian,
yakni kalau kalian menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan
kalian. Menurut pendapatku, Allah memberi kami, para rasul, tempat yang paling
rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati. Sebab kami
telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
Kami ini bodoh oleh karena Kristus, tetapi kalian arif dalam Kristus. Kami ini
lemah, tetapi kalian kuat. Kalian mulia, tetapi kami hina. Sampai saat ini kami
lapar, haus, telanjang, dipukuli dan hidup mengembara. Kami melakukan pekerjaan
tangan yang berat. Kalau kami dimaki-maki, kami memberkati; kalau kami dianiaya
kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah
menjadi seperti sampah dunia, seperti kotoran dari segala sesuatu, sampai saat
ini. Hal ini kutuliskan bukan untuk membuat kalian malu, melainkan untuk
menegur kalian sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kalian
mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kalian tidak mempunyai banyak
bapa. Karena akulah yang telah menjadi bapamu dalam Kristus Yesus, oleh Injil
yang kuwartakan kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Ref. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya. Ayat. (Mzm 145:17-18.19-20.21)
1. Tuhan itu adil dalam
segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat
pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya dalam kesetiaan. 2. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan
Dia, Ia
mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. Tuhan menjaga
semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk
memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya Ayat. Akulah jalan, kebenaran, dan sumber kehidupan, sabda Tuhan; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:1-5)
"Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Pada
suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum,
murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka
menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata:
"Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh
Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk
ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan
memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh
dimakan kecuali oleh imam-imam?" Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak
Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Hukum Tuhan seperti Sabat itu
dibuat untuk manusia. Adapun tujuannya adalah mengangkat manusia menjadi
menjadi lebih ilahi. Dalam Injil hari ini Yesus menegaskan sisi lain
yang mesti kita perhatikan: belas kasih. Disiplin dan taat peraturan itu
baik. Tetapi, kalau demi peraturan kita menyakiti hati orang, ini
menjadi tidak baik. Apalagi kalau kita mengorbankan orang demi peraturan
yang tidak sangat penting. Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat gagal memahami tindakan Yesus, mereka memandang apa yang dilakukan-Nya sebagai pelanggaran hukum. Sedangkan Yesus sendiri lebih mengutamakan perbuatan kasih dan menyelamatkan manusia daripada sekedar ketaatan buta terhadap peraturan.
Aneka tata tertib atau aturan tertulis
dibuat dan diberlakukan demi dan untuk kasih, dengan kata lain yang
utama adalah belas kasih bukan tata tertib atau aturan. Memang jika
orang merasa masih berat atau sulit menaati dan melaksanakan tata tertib
atau aturan dengan setia, pada umumnya yang bersangkutan juga buta atau
tidak tahu belas kasih.
Tuhan, semoga kami selalu menjadikan
Engkau sebagai hukum tertinggi dalam hidup kami, yakni dengan menjadikan
Engkau sebagai dasar setiap sikap dan tindakan kami. Amin.
Jumat, 04 September 2020 Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Tetapi
iman Kristen bukanlah satu “agama buku”. Agama Kristen adalah agama
“Sabda” Allah, “bukan sabda yang ditulis dan bisu, melainkan Sabda yang
menjadi manusia dan hidup” (Bernard, hom. miss. 4,11). Kristus, Sabda
abadi dari Allah yang hidup, harus membuka pikiran kita dengan
penerangan Roh Kudus, “untuk mengerti maksud Alkitab” (Luk 24:45),
supaya ia tidak tinggal huruf mati. (Katekismus Gereja Katolik, 108)
Antifon Pembuka (Mzm 37:4-5) Carilah
kebahagiaanmu dalam Tuhan, Ia akan meluluskan keinginan hatimu.
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, percayalah kepada-Nya, dan Ia akan
bertindak.
Doa Pembuka Allah
Bapa yang kekal dan kuasa, manusia Kauberi tugas menjaga
misteri-misteri-Mu. Semoga kami selalu menghormati sabda-Mu dan ajarilah
kami memahami nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:1-5)
"Tuhan akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati."
Saudara-saudara,
hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang
kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari
pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat
dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh
kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak
kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan
karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.
Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan
datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan,
dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka
tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan. Ayat. (Mzm 37:3-4.5-6.27-28.39-40) 1.
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan
berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan
memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. 2. Serahkanlah
hidupmu kepada Tuhandan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak Ia
akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. 3.
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap
tinggal untuk selama-lamanya; sebab Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak
meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka
akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan. 4.
Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat
perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong mereka dan
meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik
dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:33-39)
"Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa."
Sekali
peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus,
"Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula
murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Yesus
menjawab, "Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai
itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari
mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus mengatakan juga
suatu perumpamaan kepada mereka, "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik
kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab
jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang
dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian
juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit
yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong
tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi
anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada
seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru,
sebab ia akan berkata, 'Anggur yang tua lebih baik'." Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Di sini kita menemukan Yesus menceritakan perumpamaan. Dia sedang mendiskusikan absurdnya memperbaiki pakaian lama dengan pakaian baru. Mengapa merobek yang baru untuk memperbaiki yang lama? Mengapa tidak pakai yang baru saja? Dia membuat poin yang sama tentang anggur. Penting untuk dicatat bahwa kata “botol” di sini tidak sama dengan yang kita pikirkan sekarang. Mereka pada saat itu memiliki kantong kulit, bukan botol. Ini pada dasarnya adalah kantong kulit / kulit binatang yang dibuat untuk menampung anggur. Kemudian, anggur dibiarkan di dalam kantong untuk difermentasi dan menjadi anggur, bukan hanya jus anggur. Setelah anggur difermentasi dalam kantung anggur, kantung anggur tersebut tidak dapat digunakan lagi karena akan rapuh dan meregang. Jika digunakan kembali, kantung anggur kemungkinan besar akan pecah dan merusak wadah dan anggur di dalamnya. Pada dasarnya, Yesus sekali lagi menggunakan ide yang absurd untuk menyampaikan pesan. Tidak ada yang akan mengambil risiko kehilangan anggur yang mereka coba buat dengan menempatkannya di wadah yang tidak tepat.
Selanjutnya, Yesus menyatakan bahwa tidak ada orang yang menginginkan anggur baru setelah minum anggur lama. Anggur baru hanyalah jus anggur segar tanpa alkohol. Anggur baru adalah anggur yang baru saja diperas dari buah anggur dan belum difermentasi sedangkan anggur lama telah mengalami fermentasi dan mengandung alkohol. Pada dasarnya, Yesus berkata bahwa anggur lama lebih baik daripada yang baru. Ini biasanya masih benar. Hampir semua alkohol berkualitas sudah tua. Apa maksud semua ini? Apa gunanya perumpamaan yang tampaknya sederhana ini? Jika dilihat dengan mata esoteris, artinya menjadi jelas. Perumpamaan ini terkait dengan proses mengatasi diri sendiri untuk menjadi orang baru. Anda tidak dapat mengatasi cara lama dan diri lama Anda hanya dengan menambal ide-ide baru dan potongan-potongan baru. Anda harus menjadi benar-benar baru jangan sampai yang lama menyimpang yang baru. Anda tidak dapat menempatkan versi baru diri Anda di penampung lama atau Anda berisiko kehilangan versi baru dan penampung lama dan tidak ada yang tersisa.
Perumpamaan terakhir dapat dilihat sebagai gambaran sikap resisten kita terhadap perubahan. Anggur lama sudah difermentasi dan siap sedangkan anggur baru membutuhkan waktu. Seberapa jauh lebih mudah untuk menerima anggur lama daripada membuat yang baru dan bersabar dengan proses yang terlibat? Hal yang sama dapat dikatakan tentang pertumbuhan pribadi. Sangat mudah untuk terus melakukan hal yang sama daripada bekerja keras dan menciptakan sesuatu yang baru. Yesus yang ditolak oleh orang-orang Yahudi menjadi simbol anggur baru yang ditolak oleh struktur lama karena kantong kulit tua sudah tidak bisa menampung anggur baru. Selama kita tidak bisa meninggalkan kebiasaan manusia lama, selama itu pula kita akan sulit untuk sungguh-sungguh mengikuti Yesus.(Renungan Pagi)
Antifon Komuni (Luk 5:38)
Anggur baru harus disimpan dalam kantong baru.
Doa Malam
Yesus, pokok anggur
yang sejati, jadikanlah kami ranting-ranting-Mu yang berguna, tidak
menuntut sesama sesuai keinginan hati kami serta bersikap terbuka dan
memahami orang lain dengan penuh kasih. Dengan demikian, kehadiran kami
mampu membawa kegembiraan bagi sesama. Dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. Amin.
Kamis, 03 September 2020
Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja “Bukti dari kasih adalah dalam perbuatan. Di mana ada kasih, ia mengerjakan hal-hal besar. Namun, ketika ia berhenti bertindak, ia tidak lagi ada.” — Paus St. Gregorius Agung
Antifon Pembuka
Orang ini dipilih Tuhan sendiri, diangkat-Nya menjadi imam agung. Harta dunia terbuka baginya, karunia ilahi melimpahi hatinya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maharahim, dengan penuh belas kasih Kaujaga umat-Mu dan
Kaubimbing dalam kasih sayang-Mu. Buatlah para pemimpin umat-Mu
bersemangat dan bijaksana berkat doa Paus Gregorius Agung. Semoga
kemajuan umat-Mu selalu menggembirakan para gembalanya. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:18-23)
"Semuanya itu milik kamu, tetapi kamu milik Kristus, dan Kristus milik Allah."
Saudara-saudara, janganlah
ada orang yang menipu dirinya sendiri.Jika di antara kalian ada yang menyangka
dirinya berhikmat menurut penilaian dunia ini, hendaknya ia menjadi bodoh untuk
menjadi berhikmat. Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab
ada tertulis, “Allah menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri.”
Dan di tempat lain “Tuhan tahu rancangan-rancangan orang berhikmat; sungguh,
semuanya sia-sia belaka!” Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan
dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos,
maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun yang
akan datang. Semua itu milik kalian, tetapi kalian milik Kristus, dan Kristus
milik Allah.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya. Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6) 1.
Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang
diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan
menegakkannya di atas sungai-sungai. 2. "Siapakah yang boleh naik ke
atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang
kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak
menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. 3.
Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah
yang menyelamatkan dia. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia,
yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub."
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya Ayat. Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:1-11)
"Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus."
Pada suatu ketika Yesus
berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak
mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai.
Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah
satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu
itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari
atas perahu. Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat
yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab, “Guru,
telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa.
Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka
melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka
mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang
lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua
perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon
tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku
ini orang berdosa.” Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan
yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedus, yang
menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut. Mulai
sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke
darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tidaklah mudah untuk selalu melakukan apa yang diperintahkan. Sejak masa kanak-kanak, setiap kali kita disuruh melakukan sesuatu, terutama sesuatu yang tidak terlalu kita sukai, kita memiliki kecenderungan untuk bertanya dan berdebat.
Terlebih lagi ketika kita berpikir kita tahu apa yang benar, maka semakin kita tidak ingin orang lain memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Dan kemungkinan besar kita akan memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan.
Dalam Injil, Petrus menghadapi situasi dimana seorang tukang kayu-pengkhotbah mengatakan kepada Petrus, seorang nelayan profesional, di mana untuk memancing.
Ada sedikit protes ketika Petrus mengatakan mereka telah bekerja keras sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa. Tapi dia juga cukup patuh untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan.
Petrus cukup terbuka untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan mungkin karena dia sebelumnya telah mendengar Yesus berkhotbah dari perahunya.
Ada sesuatu yang spiritual dalam perkataan Yesus yang menggema di kedalaman keberadaannya sehingga dia memutuskan untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan kepadanya. Dan itu adalah keputusan yang membawa pada wahyu.
Bagi Petrus itu adalah wahyu kebijaksanaan ilahi, dan itu dibuktikan dengan tangkapan ikan yang banyak.
Meskipun kita mungkin cukup kompeten untuk mengetahui apa yang kita lakukan, marilah kita juga menjadi seperti Petrus dan terbuka terhadap apa yang Yesus ingin ungkapkan kepada kita.
Hikmat adalah mengetahui bahwa kita tidak mengetahui segalanya, dan seringkali cara kita bukanlah cara Tuhan. Semoga kita cukup rendah hati untuk terus mempelajari apa yang Yesus ajarkan kepada kita.
Doa Malam
Tuhan, Engkau telah mengajak para
murid-Mu untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, yaitu dengan menaburkan
jala ke tempat yang lebih dalam. Semoga aku dapat meneladani mereka,
tidak cepat putus asa bila aku mengalami kesulitan dan senantiasa
mengembangkan talenta yang telah Engkau berikan kepadaku. Amin.
Jika Yesus rela dicambuki demi aku, aku juga rela dicambuki demi Dia.
Aku melakukan apa yang Yesus perintahkan kepadaku dan aku tidak mau
tidak taat kepada-Nya ---- St. Rosa dari Viterbo
Antifon Pembuka (Mzm 33:20-21)
Jiwa
kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong dan perisai kita. Karena
Dia, hati kita bersukacita, kepada nama-Nya kita percaya.
Doa Pembuka
Allah
Bapa yang Mahakudus, dunia Kaukehendaki bersatu dalam diri Yesus, Adam
baru. Kami mohon diberi semangat-Nya, agar selalu menghormati dan
mengakui nama-Mu yang kudus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama
Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepan-jang
masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:1-9)
"Kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya."
Saudara-saudara,
dahulu aku tidak dapat berbicara dengan kalian sebagai manusia
rohani, tetapi hanya kepada manusia duniawi yang belum dewasa dalam
Kristus. Pada waktu itu aku memberikan susu kepadamu, bukanlah makanan
keras, sebab kalian belum dapat menerimanya. Sekarang pun sebenarnya
kalian belum dapat menerimanya, karena kalian masih manusia duniawi.
Sebab jika di antara kalian ada iri hati dan perselisihan, bukankah
hal itu menunjukkan, bahwa kalian masih manusia duniawi dan hidup
secara manusiawi? Karena jika seorang berkata, "Aku dari golongan
Paulus," dan yang lain berkata, "Aku dari golongan Apolos," bukankah
hal itu menunjukkan bahwa kalian manusia duniawi dan bukan rohani?
Sebenarnya, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang
membawa kalian kepada iman, masing-masing menurut jalan yang diberikan
Tuhan kepadanya. Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah
yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam
atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik
yang menanam maupun yang menyiram adalah sama. Dan masing-masing akan
menerima upah sesuai dengan pekerjaannya. Sebab kami ini hanyalah
kawan sekerja Allah; sedangkan kalian adalah ladang Allah dan
bangunan-Nya. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya. Ayat. (Mzm 33:12-13.14-15.20-21) 1.
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih
Allah menjadi pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua
anak manusia. 2. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk
bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala
pekerjaan mereka. 3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah
penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab
kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956 (MTL 401) Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya. Ayat. (Luk 4:18-19) Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)
"Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus."
Setelah
meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon.
Adapun ibu mertua Simon sakit demam keras, dan mereka minta kepada
Yesus supaya menolong dia. Maka Yesus berdiri di sisi wanita itu, lalu
menghardik demamnya. Segera penyakit itu meninggalkan dia. Wanita itu
segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua
orang membawa kerabatnya yang sakit kepada Yesus. Ia meletakkan tangan
atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang
keluar juga setan-setan sambil berteriak, “Engkaulah Anak Allah.”
Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka berbicara, karena mereka
tahu bahwa Ia Mesias. Ketika hari siang Yesus berangkat ke suatu
tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia. Ketika
menemukan-Nya, mereka berusaha menahan Dia, supaya jangan meninggalkan
mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Juga di kota-kota lain
Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan
Ia mewartakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Jika orang lain memberikan pendapat jujur tentang kita sebagai orang Kristen, apakah mereka akan mengatakan bahwa kita berbeda dari non-Kristen?
Atau apakah mereka akan mengatakan bahwa kita tidak berbeda dengan non-Kristen, dan mungkin kadang-kadang berperilaku lebih rendah dari mereka!
Dalam bacaan pertama, Santo Paulus tidak akan menerima bahwa orang Kristen di Korintus berperilaku seperti non-Kristen dan bahkan mengalami kemunduran menjadi perilaku seperti cemburu dan perselisihan.
Mereka bahkan membagi diri mereka menjadi golongan yang tidak spiritual dengan slogan seperti "Aku golongan Paulus" dan "Aku golongan Apolos".
Jelas mereka telah melupakan ajaran dan teladan Yesus yang kita lihat dalam Injil. Yesus bukan monopoli satu golongan atau kelompok tertentu.
Yesus mencintai dan merawat orang-orang dengan mengajar mereka dan menyembuhkan orang sakit dan Dia memulihkan dimensi spiritual dalam kehidupan orang-orang.
Faktanya, Yesus sendiri menyoroti betapa pentingnya aspek spiritual ketika Dia akan pergi ke tempat yang sepi di awal hari untuk berdoa.
Orang-orang melihat betapa berbedanya Yesus dan betapa luar biasa kehidupan yang Dia jalani.
Mereka melihat dimensi spiritual dalam hidup-Nya dan mereka mengalami kehadiran Tuhan di dalam-Nya.
Yesus menunjukkan kepada kita bagaimana menjalani hidup. Kita tidak bisa menjalaninya lebih rendah.(RENUNGAN PAGI)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati