| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 09 September 2020 Hari Biasa Pekan XXIII

Rabu, 09 September 2020
Hari Biasa Pekan XXIII
     
“Tanpa Ekaristi Kudus tidak ada kebahagiaan di dunia ini; tidak ada yang menopang hidup. Ketika kita menerima Komuni Kudus, kita menerima kegembiraan dan kebahagiaan kita. Allah yang baik, berkenan memberikan diri-Nya sendiri bagi kita dalam Sakramen Cinta kasih-Nya. Ia memberikan kepada kita kerinduan yang hebat dan besar dan hanya Dia sendiri dapat memuaskannya. Di hadapan Sakramen yang indah ini, kita laksana seorang yang hampir mati kehausan dan tiba di tepi sungai – dia hanya perlu menundukkan kepalanya saja; seperti seorang yang tetap miskin dekat dengan harta karun yang besar – dia hanya perlu mengulurkan tangannya saja. Dia yang menerima Komuni kehilangan dirinya di dalam Allah, seperti setitik air di dalam lautan. Mereka tidak dapat dipisahkan lagi.” — St. Yohanes Maria Vianney
   
Antifon Pembuka (Luk 6:20)
  
Berbahagialah orang yang miskin karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah.
       
Doa Pembuka

Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menyampaikan Sabda Bahagia kepada kami yang miskin dan lemah ini. Semoga, Sabda Putra-Mu itu menjadikan kami kaya akan belas kasih dan perhatian kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (7:25-31)
 
"Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seseorang." 
   
Saudara-saudara, mengenai para gadis aku tidak mendapat suatu perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan. Aku berpendapat bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang. Tetapi kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi, orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani, dan aku mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan: Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Mazmur Tanggapan
Ref. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu.
Ayat. (Mzm 45:11-12.14-15.16-17)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
2. Keindahan belaka puteri raja itu, pakaiannya bersulamkan emas. Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
3. Dengan sukacita dan sorak sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti; mereka akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi.
   
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 6:23ab) 
Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:20-26)
 
"Berbahagialah orang yang miskin, celakalah orang yang kaya." 
   
Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, “Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Injil Lukas hendak berbicara kepada orang yang miskin, yakni orang yang kekurangan material, orang yang tak bisa mencukupi kebutuhan hidup, paling-paling pas-pasan saja. Tetapi Injil juga berbicara kepada orang berkepunyaan, orang yang berkelebihan, orang yang tak merasakan kekurangan. Kepada yang miskin dikatakan bahwa mereka tak dilupakan Kerajaan Allah, mereka itu malah boleh merasa empunya Kerajaan Allah. Kepada orang kaya tidak dikatakan kalian tak memiliki Kerajaan Allah. Namun kehidupan mereka itu kiranya tak ada artinya ("celakalah....") bila mereka sudah puas dan merasa aman dengan kelimpahan mereka. Wartanya apa? Yesus tidak menjajakan kemiskinan sebagai keutamaan dan mencerca kekayaan sebagai sumber laknat. Orang bisa sombong dan sukses dan bersukaria secara berlebihan dan dalam kegagalan bisa merasa terpukul sampai putus asa, karena orang terpaku pada yang dilihat dan dialami sekarang ini. Ia lupa bahwa masih ada takdir yang tidak terelakkan dan hidup yang akan datang. Sabda bahagia hendaknya juga menjadikan kita makin sadar akan pentingnya mengembangkan semangat solider. Orang Kristen perlu belajar menjembatani jurang pemisah yang makin menganga antara kaya-miskin, kenyang-lapar, terkenal-terlupakan.
   
Antifon Komuni (Luk 16:20)
 
Berbahagialah kalian yang miskin, sebab milik-Mulah Kerajaan Allah. 
  
 
 
 
 

Selasa, 08 September 2020 Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

Selasa, 08 September 2020
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
 
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Yusuf bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam. (Mat 1:18-19c)
 

Antifon Pembuka

Marilah kita bersukacita merayakan kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab dari padanya telah terbit cahaya dunia, yakni Kristus, Allah kita.

Let us celebrate with joy the Nativity of the Blessed Virgin Mary, for from her arose the sun of justice, Christ our God

Pengantar

Hari ini Gereja merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Maria adalah sosok perempuan yang begitu akrab dengan umat Katolik. Dia menghadirkan sosok Allah dalam diri seorang ibu. Maria bukan hanya ibu Yesus, tetapi juga ibu kita. Banyak orang berdevosi secara khusus pada Bunda Maria. Ada sosok yang mempesona dalam diri Ibu Maria ini. Kelahirannya bukan hanya menjadi berkat bagi St Yoakhim, dan Sta. Anna, orang tuanya, tetapi juga berkat bagi kita. Menghormati Bunda Maria juga memberikan inspirasi bagi kita untuk menghargai keberadaan ibu kita masing-masing. Ibu yang menjadi sarana Allah menghadirkan kita ke dunia dan menyalurkan kasih Allah kepada kita. Pernahkah kita ingat ulang tahun ibu dan memberinya sesuatu wujud kasih yang istimewa?

Doa Pembuka


Allah Bapa kami, sumber belas dan cinta kasih, penuhilah hamba-hamba-Mu dengan anugerah surgawi. Tingkatkanlah kiranya kesejahteraan dunia berkat pesta kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab Putra yang dilahirkannya adalah sumber keselamatan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Nubuat Mikha (5:1-4a)
    
  
"Tibalah saatnya perempuan yang mengandung itu melahirkan."
     
Beginilah firman Tuhan, “Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel. Maka, ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
atau
     
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:28-30)

Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita dalam Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:6ab,6cd)
1. Ya Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu.
2. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Berbahagialah engkau, hai Perawan Maria, dan sangat terpuji. Sebab dari padamu telah terbit Sang Surya Keadilan, yakni Kristus, Allah kita.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius [1:1-16.18-23 (1:18-23)]
 
"Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."
   
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dan Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim. Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan. Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. (Kelahiran Yesus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang dinyatakan oleh nabi, "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Immanuel" yang berarti: Allah menyertai kita.)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

  
Kapanpun kita memikirkan kue ulang tahun, kita akan memikirkan kue dengan lilin yang menyala, atau setidaknya satu lilin, dan orang yang merayakan ulang tahun akan membuat permohonan dan kemudian meniup lilinnya.

Arti lilin yang menyala yang diletakkan di atas kue adalah untuk melambangkan "terang kehidupan" dan untuk merayakan hidup orang tersebut.

Seperti halnya meniup lilin, banyak budaya kuno percaya bahwa asap membawa doa mereka ke langit. Tradisi saat ini membuat permohonan sebelum meniup lilin ulang tahun mungkin dimulai dengan kepercayaan tersebut.

Hari ini saat kita bergabung dengan Gereja untuk merayakan kelahiran Bunda Maria, mungkin tidak ada kue ulang tahun untuk dipotong atau lilin untuk ditiup.

Tetapi tujuan merayakan kelahiran SP. Maria pada dasarnya adalah untuk bersyukur kepada Tuhan karena telah memenuhi janji keselamatan melalui dia.

Seperti yang dikatakan nabi Mikha dalam nubuatannya "
Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel."

Juga malaikat Tuhan dalam Injil Matius mengatakan ini kepada Yusuf:
"Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 
 
Jadi saat kita menghormati Maria dan bersyukur kepada Tuhan atas pemberian Yesus melalui dia, kita mempersembahkan diri kita kepada Maria seperti lilin yang menyala di kue ulang tahun karena dia telah memberi kita Yesus, Terang Hidup.
Mari kita berusaha untuk menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Dengan demikian, hidup ini memiliki makna yang mendalam. Kita mengalami sukacita dan damai, karena Tuhan yang senantiasa hadir dalam hidup kita. Tuhan memberkati. **
  
Contemplatio: Bayangkanlah juga tentang silsilahmu sendiri, apakah kamu menerima orangtuamu? Menerima garis keturunanmu?

Oratio: Ya Yesusku, terima kasih atas rahmat penebusan-Mu yang Engkau hadirkan untuk kami umat manusia lewat Bunda Maria. Bunda Maria, doakanlah kami anak-anakmu. Amin.
 
Missio: Aku mau mendoakan doa Salam Maria untuk anak-anak yang dibuang oleh orangtuanya karena tidak mau menerima mereka.  
 
 

Antifon Komuni (Yes 7: 14; Mt 1: 21)

Seorang perawan akan melahirkan. Putranya akan menyelamatkan bangsa-Nya dari dosa mereka.

Behold, the Virgin will bear a son, who will save his people from their sins.

Doa Malam
 
Bapa di surga, kami berterima kasih atas Bunda Maria yang Kauberikan kepada kami sebagai ibu rohani kami. Banyak teladan yang dapat kami contoh dari hidup Bunda Maria. Semoga kami dapat meneladan hidup Bunda Maria, khususnya dalam hal penyerahan diri kepada-Mu. Amin. 



RENUNGAN PAGI

Paus saat Angelus: Gosip 'wabah yang lebih mengerikan daripada Covid-19'


Pada doa Angelus pada hari Minggu, Paus Fransiskus mengeksplorasi ajakan Yesus untuk menegur anggota komunitas yang telah berdosa, dan mengatakan bahwa koreksi persaudaraan membangun Gereja sementara gosip meruntuhkannya.


Oleh Devin Watkins

Menjelang doa tradisional Malaikat Tuhan, Paus Fransiskus merenungkan Injil hari itu (Mat 18: 15-20), di mana Yesus berbicara tentang koreksi persaudaraan.

Paus mengatakan episode itu mengundang kita untuk mempertimbangkan dua dimensi kehidupan Kristen: komunitarian, "yang menuntut perlindungan persekutuan" dan pribadi, "yang mewajibkan perhatian dan rasa hormat untuk setiap hati nurani individu."

Yesus, kata Bapa Suci, menawarkan pendekatan tiga langkah untuk mengoreksi saudara atau saudari kita yang telah berdosa.
 
Langkah 1: Beri peringatan secara bijaksana


Pertama, kita diundang untuk secara diam-diam menegur orang itu, "bukan untuk menghakiminya tetapi untuk membantunya menyadari apa yang telah dilakukannya."

Paus Fransiskus mengaku tidak mudah untuk mengambil langkah pertama ini. “Ada ketakutan bahwa saudara itu akan bereaksi buruk; kadang-kadang Anda mungkin kurang percaya diri dengannya .... Dan alasan lainnya. "
 
Langkah 2: Dapatkan bantuan


Setelah itu, jika orang tersebut belum bertobat, Yesus mendesak kita untuk mencari bantuan saudara dan saudari lainnya.

Paus Fransiskus mengatakan langkah kedua ini berbeda dari ajaran dalam Hukum Musa, yang mengharuskan kehadiran dua atau tiga saksi untuk mengutuk seseorang.

"Kedua saksi dipanggil bukan untuk menuduh dan menghakimi, tapi untuk membantu,"
kata Paus.
 
Langkah 3: Beri Tahu Gereja

Langkah ketiga yang harus diambil jika seseorang tetap melakukan kesalahan, kata Paus, adalah membawa masalah itu ke komunitas Gereja.

“Ada hal-hal yang dapat berdampak pada saudara-saudari lainnya: dibutuhkan kasih yang lebih besar untuk merehabilitasi saudara.”
 
Pengukuran terakhir

Namun, kata Paus, terkadang intervensi komunitarian inipun gagal. Dalam hal ini, Yesus berkata bahwa orang tersebut harus diperlakukan "sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai."

Paus Fransiskus mencatat bahwa ungkapan ini bisa dipandang merendahkan.

Pada kenyataannya, katanya, tindakan drastis ini "mengundang kita untuk meletakkan saudara di tangan Allah: hanya Bapa yang dapat menunjukkan kasih yang lebih besar daripada yang disatukan oleh semua saudara dan saudari."

Paus menunjukkan bahwa Yesus menyambut orang bukan Yahudi dan pemungut pajak, menyebabkan skandal bagi "konformis" pada zaman-Nya.
Bu Tejo dalam film Tilik
 
Gosip menyakiti komunitas

Paus selanjutnya mempertimbangkan apa yang terjadi ketika kita memilih untuk bergosip tentang seorang anggota komunitas, daripada mengikuti jalur koreksi persaudaraan.

“Ketika kita melihat saudara laki-laki atau perempuan membuat kesalahan atau cacat,”
kata Paus Fransiskus, “hal pertama yang kita lakukan adalah pergi memberi tahu orang lain tentang hal itu. Kita bergosip. ”

Gosip, tambahnya, menutup hati seseorang terhadap komunitas dan melukai persatuan Gereja, karena iblis adalah penggosip hebat yang berusaha menabur perselisihan.

“Tolong saudara-saudari, mari kita berusaha untuk tidak bergosip,
” tambah Paus. "Gosip adalah wabah yang lebih mengerikan dari Covid!”
 
Penggunaan koreksi persaudaraan secara sehat


Sebagai penutup, Paus Fransiskus berdoa agar Perawan Maria yang Terberkati dapat membantu kita membuat koreksi persaudaraan “praktik yang sehat, sehingga dalam komunitas kita hubungan persaudaraan yang selalu baru, yang didirikan di atas saling memaafkan dan di atas segalanya pada kekuatan belas kasihan Tuhan yang tak terkalahkan, dapat ditanamkan. . ”

Senin, 07 September 2020 Hari Biasa Pekan XXIII

Senin, 07 September 2020
Hari Biasa Pekan XXIII

“Karena Kristus telah wafat untuk kita karena cinta, maka setiap kali kita merayakan peringatan akan wafat-Nya, kita mohon pada saat kurban, agar cinta itu diberikan kepada kita oleh kedatangan Roh Kudus. Kita mohon dengan rendah hati, supaya berkat cinta, yang dengannya Kristus rela wafat untuk kita, kita pun setelah menerima rahmat Roh Kudus, memandang dunia sebagai disalibkan untuk kita dan kita sebagai disalibkan untuk dunia.... Marilah kita, karena kita telah menerima cinta itu secara cuma-cuma, mati untuk dosa dan hidup untuk Allah.” — St. Fulgentius dari Ruspe


Antifon Pembuka (1Kor 5:7)


Buanglah ragi yang lama, ragi keburukan dan kejahatan, dan jadilah adonan baru.


Doa Pembuka


Allah Bapa, sumber kedamaian, berkenanlah menunjukkan jalan. Tuntunlah kami dengan tangan-Mu. Berikanlah sabda-Mu sebagai pedoman, sebab kami berniat mencari kedamaian-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Dosa percabulan mudah hadir dalam hidup manusia. Dalam hal ini, sikap tegas sangat dibutuhkan. Kuasa Roh Yesus memberi kekuatan untuk mampu bersikap tegas dan berkata, "No!" terhadap percabulan.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:1-8)
 
 
"Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus."

Saudara-saudara, ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di tengah kalian. Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. Maka tidak baiklah kalian menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi. Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu.
Ayat. (Mzm 5:5-6.7.12)

1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
   
Menyelamatkan orang adalah hal utama. Itulah misi Yesus. Misi ini mengatasi hukum apa pun juga, termasuk tradisi Sabat. 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:6-11)

  
"Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Istilah "akal sehat" mungkin terlihat cukup jelas dan merupakan dasar dari semua pemikiran dan penalaran. Tetapi ketika hal-hal menjadi terlalu kacau dan pemikiran serta penalaran menjadi tidak jelas, maka kita akan menggunakan prinsip lain yaitu "kembali ke dasar".

Dalam Injil, para ahli Taurat dan orang Farisi telah menyusun seperangkat aturan dan peraturan tentang hukum hari Sabat sehingga menjadi begitu rumit dan membingungkan. Dan mereka melihat Yesus untuk melihat di mana Dia akan melangkah keluar dari barisan. Namun Yesus mengambil situasi dan menarik akal sehat dengan kembali ke dasar.

Jadi Yesus mengajukan pertanyaan:
“Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Jika bagian Injil menunjukkan bagaimana orang bisa kehilangan akal sehat mereka, maka bacaan pertama menunjukkan bagaimana bahkan orang Kristen bisa memburuk menjadi makhluk yang tidak bermoral dan tidak tahu malu.

Santo Paulus memperingatkan bahwa ragi dalam jumlah kecil saja sudah cukup untuk meragi semua adonan. Ya, bahkan dosa kecil saja sudah cukup untuk membuat kita kehilangan akal sehat dan membuat kita berperilaku lebih buruk daripada binatang. Mari kita kembali ke dasar dan kembali kepada Kristus, Roti Hidup kita, yang memberdayakan kita dengan ketulusan dan kebenaran. Kemudian, setiap hari, kita akan bisa berbuat baik dan memberikan hidup kepada orang lain.

   
Antifon Komuni (1Kor 5:7)
 
Buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan segar, karena kalian memang tidak beragi.
 
Doa Malam

Ya Tuhan, ajarilah kami untuk dapat membedakan aturan berbuat baik dan berbuat jahat. Semoga kami tidak mengatasnamakan peraturan dalam melakukan sebuah perbuatan, yang nyata-nyata merupakan perbuatan yang bertentangan dengan semangat cinta kasih. Amin. 
 
  
 

“Kamu telah mengenakan Kristus, kamu telah menjadi anggota Tuhan dan telah termasuk dalam kota surgawi, dan kamu masih tunduk takut dalam hukum itu [hukum Musa]?  Bagaimana mungkin kamu mencapai Kerajaan Allah? Dengarkanlah perkataan Rasul Paulus, bahwa pelaksanaan hukum Musa mengabaikan Injil, dan pelajarilah, jika kamu mau, bagaimana hal ini dapat terjadi, dan gemetarlah dan hindarilah jebakan ini. Mengapa kamu menerapkan Sabat dan berpuasa dengan orang- orang Yahudi?” (St. Yohanes Krisostomus, Homili pada Galatia 2:17)
 
 
RENUNGAN PAGI

Minggu, 06 September 2020 Hari Minggu Biasa XXIII

Minggu, 06 September 2020
Hari Minggu Biasa XXIII (Minggu Kitab Suci Nasional)
       
“Seseorang yang ingin mengasihi Allah tidak benar-benar mencintai-Nya jika orang tesebut memiliki tidak memiliki keinginan dan semangat untuk terus-menerus menderita bagi Dia.” – St. Aloysius Gonzaga
           
Antifon Pembuka (Mzm 119:137,124)

Engkau adil, ya Tuhan, dan hukum-hukum-Mu benar. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu.

Iustus es Domine, et rectum iudicium tuum: fac cum servo tuo secundum misericordiam tuam.
Mzm. Beati immaculati in via: qui ambulant in lege Domini.

You are just, O Lord, and your judgment is right; treat your servant in accord with your merciful love.

    
Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Pandanglah anak-anak kesayangan-Mu dengan rela hati, supaya semua orang yang percaya pada Kristus memperoleh kebebasan sejati serta warisan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (33:7-9)

"Jika engkau tidak berkata apa-apa kepada orang jahat, Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas nyawanya darimu."

Beginilah firman Tuhan, "Wahai engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar suatu firman dari-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! Dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, maka orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi darimu Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas nyawanya. Sebaliknya, jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
 

Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan bersorak-sorai bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita memandang nama-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kta. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:8-10)
 
"Kasih itu kegenapan hukum Taurat."
  
Saudara-saudara, janganlah berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman berikut ini: Jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini, serta segala firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
  

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (2 Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus, dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
  
"Jika seorang berdosa mendengarkan nasihatmumu, engkau telah mendapatnya kembali."
   
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
  
    Cara kita memahami dan memandang dunia di sekitar kita adalah melalui indera kita. Kita memiliki lima indrea yang dikenal sebagai penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan pengecapan. Indera ini mengambil informasi dari lingkungan kita dan mengirimkannya ke otak kita, yang kemudian memproses informasi tersebut dan memberi tahu kita bagaimana menanggapinya.

Indra penglihatan mengembangkan kemampuan pengenalan visual dan berkembang lebih cepat daripada indera lainnya. Tetapi sejak awal kita, indera pendengaran mengembangkan kemampuan kita untuk berkomunikasi. Begitulah cara kita mempelajari bahasa ibu kita. Itu juga cara kita mengembangkan cara kita berbicara dan aksen kita. Dan mungkin itulah sebabnya kita memiliki dua telinga dan satu mulut, untuk mendengarkan dua kali lebih banyak daripada yang kita bicarakan.

Jadi, mendengar adalah salah satu dari panca indera tubuh, tetapi mendengarkan adalah keterampilan yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Karena kebanyakan orang tidak mendengarkan dengan maksud untuk mengerti; mereka mendengarkan dengan maksud untuk menjawab.

Jadi, meskipun kita mendengarkan seseorang berbicara kepada kita, otak kita sudah menyusun jawaban bahkan sebelum orang lain berhenti berbicara. Dan seringkali, kita sangat ingin mengungkapkan pendapat kita sehingga kita menyela orang lain di tengah-tengah ucapan, yang cukup kasar, dan kadang-kadang orang lain merasa kesal dan memberi tahu kita dengan "Bisakah Anda membiarkan saya menyelesaikan apa yang saya katakan?” Ya, kita bisa membiarkan orang lain menyelesaikan apa yang perlu dia katakan, tapi itu tidak terlalu penting bagi kita karena kita sudah menyiapkan balasan dan karenanya, kita tidak mendengarkan lagi.

Biasanya begitulah argumen dimulai. Ini dimulai sebagai diskusi, dan kemudian menjadi debat dan kemudian ketika menjadi cepat dan marah, itu akan menyelami argumen di mana semua orang berbicara (atau berteriak) dan tidak ada yang mendengarkan.

Apa yang Yesus nyatakan dalam Injil adalah seperti proses untuk menangani kesalahan atau manajemen konflik:
Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai."
   
Itu adalah proses logis yang dapat diterapkan dalam menangani perbuatan salah atau menyelesaikan konflik. Tetapi semua itu tergantung pada satu faktor penting - mendengarkan. Itu juga merupakan kata kunci dalam perikop itu.

Untuk setiap dialog, atau diskusi atau bahkan debat, mendengarkan pihak lain diperlukan, jika tidak maka hanya akan menjadi argumen yang bahkan dapat berubah menjadi kekerasan.

Jadi, apakah ini hanya tentang menangani perbuatan salah atau menyelesaikan konflik? Mungkin, tapi lebih dari itu, ajaran itu ada di kalimat terakhir paragraf, yaitu
jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.”.

Itu menarik karena bagian Injil diambil dari Injil Matius, dan Matius seperti yang kita tahu adalah pemungut cukai sebelum Yesus memanggilnya.

Dalam konteks Injil, orang kafir dipahami sebagai orang yang tidak mengenal Tuhan dan pemungut pajak adalah orang yang hanya mementingkan keuntungan materi.

Jadi, memperlakukan seseorang sebagai penyembah berhala atau sebagai pemungut pajak berarti memahami bahwa orang tersebut tidak mengenal suara Tuhan dan tidak tahu bagaimana mendengarkan-Nya.
   
Mendengarkan suara Tuhan di zaman sekarang ini tidak gampang. Banyak orang telah disibukkan oleh berbagai hal yang menyenangkan diri sendiri. Banyak orang lebih suka mendengarkan kehendak dirinya sendiri. Padahal kehendak diri sendiri sering membawa orang pada kesesatan. Suara Tuhan itu jernih dan membawa orang kepada keselamatan.
   
 Sebagai orang beriman, kita diajak untuk terus-menerus hidup di bawah naungan Tuhan. Orang yang hidup di bawah naungan Tuhan itu senantiasa mendengarkan suara Tuhan. Tuhan berbicara lewat orang-orang yang ada di sekitar kita. Tuhan berbicara lewat tanda-tanda yang ada di sekitar kita. Karena itu, kita dituntut untuk peka terhadap suara Tuhan itu. Kita dituntut untuk peka terhadp tanda-tanda zaman di sekitar kita.

Setiap hari kita menerima banyak hal baik dari Tuhan dan sesama. Hal-hal itu merupakan tanda-tanda jaman di mana kita masih diberi perlindungan oleh Tuhan yang mahapengasih dan penyayang. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan senantiasa menyertai perjalanan hidup kita.

Karena itu, mari kita syukuri penyertaan Tuhan itu dan senantiasa mendengarkan suaraNya dalam hidup kita. Tuhan memberkati. * (RENUNGAN PAGI)


Antifon Komuni (Mzm 42:2-3; PS 425)

Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah jiwaku merindukan Dikau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, Allah yang hidup.

Like the deer that yearns for running streams, so my soul is yearning for you, my God; my soul is thirsting for God, the living God.

Sabtu, 05 September 2020 Hari Biasa Pekan XXII

Sabtu, 05 September 2020
Hari Biasa Pekan XXII
 
   
"Aku tidak memerlukan apapun di dunia ini untuk bahagia. Aku hanya butuh melihat Yesus di Surga, Ia yang kini aku lihat dan sembah di atas altar dalam mata iman." — St. Dominikus Savio
 
Antifon Pembuka (Mzm 145:21)
 
Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan, dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
    
Doa Pembuka

Allah Yang Mahabaik, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah hadir di tengah-tengah kami untuk menyatakan kebaikan-Mu. Semoga Roh-Nya selalu menjiwai kami sehingga kami pun selalu berusaha untuk menciptakan kebaikan bersama sebagai cerminan dari kebahagiaan surgawi yang kami harapkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
        
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:6b-15)
     
"Kami ini lapar, haus, dan telanjang."
               
Saudara-saudara, dari aku dan Apolos hendaknya kalian belajar, apa artinya ungkapan “jangan melampaui yang ada tertulis.” Jangan ada di antara kalian yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu lebih dari yang lain. Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Adakah di antara milikmu yang bukan pemberian? Dan jika itu memang pemberian, mengapa engkau memegahkan diri, seolah-olah itu bukan pemberian? Kalian telah kenyang, kalian telah kaya, dan tanpa kami kalian telah memerintah; alangkah baiknya kalau benar demikian, yakni kalau kalian menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kalian. Menurut pendapatku, Allah memberi kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati. Sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. Kami ini bodoh oleh karena Kristus, tetapi kalian arif dalam Kristus. Kami ini lemah, tetapi kalian kuat. Kalian mulia, tetapi kami hina. Sampai saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukuli dan hidup mengembara. Kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki-maki, kami memberkati; kalau kami dianiaya kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi seperti sampah dunia, seperti kotoran dari segala sesuatu, sampai saat ini. Hal ini kutuliskan bukan untuk membuat kalian malu, melainkan untuk menegur kalian sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kalian mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kalian tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang telah menjadi bapamu dalam Kristus Yesus, oleh Injil yang kuwartakan kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.
Ayat. (Mzm 145:17-18.19-20.21)
1. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
2. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, Ia mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah jalan, kebenaran, dan sumber kehidupan, sabda Tuhan; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa
          
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:1-5)
 
"Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
 
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?" Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

  

Hukum Tuhan seperti Sabat itu dibuat untuk manusia. Adapun tujuannya adalah mengangkat manusia menjadi menjadi lebih ilahi. Dalam Injil hari ini Yesus menegaskan sisi lain yang mesti kita perhatikan: belas kasih. Disiplin dan taat peraturan itu baik. Tetapi, kalau demi peraturan kita menyakiti hati orang, ini menjadi tidak baik. Apalagi kalau kita mengorbankan orang demi peraturan yang tidak sangat penting. Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat gagal memahami tindakan Yesus, mereka memandang apa yang dilakukan-Nya sebagai pelanggaran hukum. Sedangkan Yesus sendiri lebih mengutamakan perbuatan kasih dan menyelamatkan manusia daripada sekedar ketaatan buta terhadap peraturan. 
 
  Aneka tata tertib atau aturan tertulis dibuat dan diberlakukan demi dan untuk kasih, dengan kata lain yang utama adalah belas kasih bukan tata tertib atau aturan. Memang jika orang merasa masih berat atau sulit menaati dan melaksanakan tata tertib atau aturan dengan setia, pada umumnya yang bersangkutan juga buta atau tidak tahu belas kasih. 
 
  Tuhan, semoga kami selalu menjadikan Engkau sebagai hukum tertinggi dalam hidup kami, yakni dengan menjadikan Engkau sebagai dasar setiap sikap dan tindakan kami. Amin.  
 
  

RENUNGAN PAGI

Jumat, 04 September 2020 Hari Biasa Pekan XXII

Jumat, 04 September 2020
Hari Biasa Pekan XXII - Jumat Pertama Dalam Bulan
    
Tetapi iman Kristen bukanlah satu “agama buku”. Agama Kristen adalah agama “Sabda” Allah, “bukan sabda yang ditulis dan bisu, melainkan Sabda yang menjadi manusia dan hidup” (Bernard, hom. miss. 4,11). Kristus, Sabda abadi dari Allah yang hidup, harus membuka pikiran kita dengan penerangan Roh Kudus, “untuk mengerti maksud Alkitab” (Luk 24:45), supaya ia tidak tinggal huruf mati. (Katekismus Gereja Katolik, 108)
    
Antifon Pembuka (Mzm 37:4-5)
 
Carilah kebahagiaanmu dalam Tuhan, Ia akan meluluskan keinginan hatimu. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.

Doa Pembuka
 
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, manusia Kauberi tugas menjaga misteri-misteri-Mu. Semoga kami selalu menghormati sabda-Mu dan ajarilah kami memahami nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:1-5)
     
"Tuhan akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati."
    
Saudara-saudara, hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
 
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.5-6.27-28.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhandan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 8:12) 
Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya.   
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:33-39)
  
"Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa."
    
Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus, "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata, 'Anggur yang tua lebih baik'."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
  
Renungan

  
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
 
Di sini kita menemukan Yesus menceritakan perumpamaan. Dia sedang mendiskusikan absurdnya memperbaiki pakaian lama dengan pakaian baru. Mengapa merobek yang baru untuk memperbaiki yang lama? Mengapa tidak pakai yang baru saja? Dia membuat poin yang sama tentang anggur. Penting untuk dicatat bahwa kata “botol” di sini tidak sama dengan yang kita pikirkan sekarang. Mereka pada saat itu memiliki kantong kulit, bukan botol. Ini pada dasarnya adalah kantong kulit / kulit binatang yang dibuat untuk menampung anggur. Kemudian, anggur dibiarkan di dalam kantong untuk difermentasi dan menjadi anggur, bukan hanya jus anggur. Setelah anggur difermentasi dalam kantung anggur, kantung anggur tersebut tidak dapat digunakan lagi karena akan rapuh dan meregang. Jika digunakan kembali, kantung anggur kemungkinan besar akan pecah dan merusak wadah dan anggur di dalamnya. Pada dasarnya, Yesus sekali lagi menggunakan ide yang absurd untuk menyampaikan pesan. Tidak ada yang akan mengambil risiko kehilangan anggur yang mereka coba buat dengan menempatkannya di wadah yang tidak tepat. 
  
Selanjutnya, Yesus menyatakan bahwa tidak ada orang yang menginginkan anggur baru setelah minum anggur lama. Anggur baru hanyalah jus anggur segar tanpa alkohol.  Anggur baru adalah anggur yang baru saja diperas dari buah anggur dan belum difermentasi sedangkan anggur lama telah mengalami fermentasi dan mengandung alkohol. Pada dasarnya, Yesus berkata bahwa anggur lama lebih baik daripada yang baru. Ini biasanya masih benar. Hampir semua alkohol berkualitas sudah tua. Apa maksud semua ini? Apa gunanya perumpamaan yang tampaknya sederhana ini? Jika dilihat dengan mata esoteris, artinya menjadi jelas. Perumpamaan ini terkait dengan proses mengatasi diri sendiri untuk menjadi orang baru. Anda tidak dapat mengatasi cara lama dan diri lama Anda hanya dengan menambal ide-ide baru dan potongan-potongan baru. Anda harus menjadi benar-benar baru jangan sampai yang lama menyimpang yang baru. Anda tidak dapat menempatkan versi baru diri Anda di penampung lama atau Anda berisiko kehilangan versi baru dan penampung lama dan tidak ada yang tersisa. 
  
Perumpamaan terakhir dapat dilihat sebagai gambaran sikap resisten kita terhadap perubahan. Anggur lama sudah difermentasi dan siap sedangkan anggur baru membutuhkan waktu. Seberapa jauh lebih mudah untuk menerima anggur lama daripada membuat yang baru dan bersabar dengan proses yang terlibat? Hal yang sama dapat dikatakan tentang pertumbuhan pribadi. Sangat mudah untuk terus melakukan hal yang sama daripada bekerja keras dan menciptakan sesuatu yang baru. Yesus yang ditolak oleh orang-orang Yahudi menjadi simbol anggur baru yang ditolak oleh struktur lama karena kantong kulit tua sudah tidak bisa menampung anggur baru. Selama kita tidak bisa meninggalkan kebiasaan manusia lama, selama itu pula kita akan sulit untuk sungguh-sungguh mengikuti Yesus. (Renungan Pagi)
  
Antifon Komuni (Luk 5:38)

Anggur baru harus disimpan dalam kantong baru. 
   
Doa Malam

Yesus, pokok anggur yang sejati, jadikanlah kami ranting-ranting-Mu yang berguna, tidak menuntut sesama sesuai keinginan hati kami serta bersikap terbuka dan memahami orang lain dengan penuh kasih. Dengan demikian, kehadiran kami mampu membawa kegembiraan bagi sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy