Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Sabtu, 12 September 2020 Hari Biasa Pekan XXIII
“Janganlah mencintai dunia atau barang-barang duniawi, sebab dunia ini akan segera berlalu” (St. Nikolaus dari Tolentino)
Antifon Pembuka (1Kor 10:17)
Karena roti hanya satu, maka kita
biarpun banyak, menjadi satu tubuh, sebab kita semua mengambil bagian
pada roti yang satu itu.
Doa Pembuka
Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menaruh Sabda
cinta kasih-Mu. Kami mohon, buatlah Sabda-Mu itu berkembang subur dalam
diri kami agar kami semakin menyerupai Putra-Mu dalam cinta kasih yang
tulus kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 10:14-22a)
"Kita ini sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu."
Saudara-saudaraku terkasih, jauhilah penyembahan berhala! Aku berbicara
kepada kalian, sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah
sendiri apa yang kukatakan. Bukankah piala syukur yang kita syukuri
merupakan persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita
bagi-bagi merupakan persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti itu
hanya satu, maka kita ini sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, karena
kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu. Perhatikanlah
bangsa Israel yang alami: Bukankah mereka yang makan apa yang
dipersembahkan mendapat bagian dalam pelayanan mezbah? Apa yang
kumaksudkan? Apakah daging persembahan berhala itu mempunyai arti?
Ataukah berhala itu sendiri mempunyai arti? Bukan! Yang kumaksudkan
ialah: apa yang mereka persembahkan itu dipersembahkan kepada roh-roh
jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, kalian bersekutu dengan
roh-roh jahat. Kalian tidak dapat minum dari piala Tuhan dan sekaligus
juga dari piala roh-roh jahat. Kalian tidak dapat mengambil bagian dalam
perjamuan Tuhan dan sekaligus juga dalam perjamuan roh-roh jahat. Atau
maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, 3/4, PS 856 Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu, Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
atau Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.17-18)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku?
Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan,
2. Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan
nama Tuhan, akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh
umat-Nya, Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Orang yang mengasihi Aku akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:43-49)
"Mengapa kalian berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan!' padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan?"
Yesus menyampaikan wejangan ini kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada pohon
baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan tidak ada pula pohon
tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari
buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari
duri-duri orang tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan
barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik. Tetapi orang
jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang
jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati. Mengapa kalian
berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ padahal kalian tidak melakukan apa
yang Kukatakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan
sabda-Ku serta melakukannya, - Aku menyatakan dengan siapa ia dapat
disamakan: - Dia itu sama dengan orang yang mendirikan rumah. Ia
menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang
air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan,
karena dibangun dengan kokoh. Sebaliknya barangsiapa mendengar sabda-Ku
dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumah di
atas tanah tanpa dasar. Ketika dilanda banjir, rumah itu segera roboh,
dan hebatlah kerusakannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Jika kita berpatokan pada pepatah bahwa apa yang kita makan adalah apa adanya, maka kita pasti akan berhati-hati dengan apa yang masuk ke mulut kita atau apa yang kita konsumsi. Demikian pula, jika apa yang kita baca adalah apa adanya, maka kita juga perlu selektif dalam membaca. Karena jika apa yang kita makan berpengaruh pada kita secara fisik, maka apa yang kita baca juga berpengaruh pada kita secara rohani. Dan buah yang kita hasilkan, baik dalam tindakan kita, atau dalam kata-kata atau pikiran kita, adalah cerminan dari siapa kita secara fisik dan spiritual. Seperti yang Yesus katakan dalam Injil, Sebab setiap pohon dikenal dari
buahnya. Orang yang baik mengeluarkan
barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik
Antifon Komuni (Luk 6:47)
Setiap orang yang datang kepada-Ku,
mendengarkan sabda-Ku dan melakukannya, seperti orang yang mendirikan
rumah, menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu.
Doa Malam
Terima kasih, ya Tuhan Yesus, atas
berkat-Mu hari ini. Utuslah malaikat-malaikat-Mu untuk menjaga kami
malam ini dan dilindungi dari segala yang jahat atas gangguan yang
menakutkan. Amin.
Bagaimana Kitab Suci seharusnya dibaca? Kitab Suci harus dibaca dan
ditafsirkan dengan bantuan Roh Kudus dan di bawah tuntunan Kuasa
Mengajar Gereja menurut kriteria: 1) harus dibaca dengan memperhatikan
isi dan kesatuan dari keseluruhan Kitab Suci, 2) harus dibaca dalam
Tradisi yang hidup dalam Gereja, 3) harus dibaca dengan memperhatikan
analogi iman, yaitu harmoni batin yang ada di antara kebenaran-kebenaran
iman itu sendiri. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 19)
Doa Pembuka
Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menaruh Sabda
cinta kasih-Mu. Kami mohon, buatlah Sabda-Mu itu berkembang subur dalam
diri kami agar kami semakin menyerupai Putra-Mu dalam cinta kasih yang
tulus kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 9:16-19.22b-27)
"Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, untuk menyelamatkan mereka semua."
Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk
memegahkan diri. Sebab bagiku itu suatu keharusan. Celakalah aku bila
aku tidak memberitakan Injil. Andaikata aku melakukannya menurut
kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku
melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah
tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah
upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa
upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba
dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat
mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu
ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya. Tidak
tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut
berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena
itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang
yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam
segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang
fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu
aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan
saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya,
supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain,
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm. 84:3.4-5-6.8.12)
1. Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung
layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada
mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus
memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam
Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
4. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
5. Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia
berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:39-42)
"Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?"
Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada
murid-murid-Nya, "Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?
Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak
melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan
menjadi sama dengan gurunya. Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata
saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui?
Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, 'Saudara, biarlah aku
mengeluarkan selumbar dalam matamu', padahal balok dalam matamu tidak
kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka
engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari
mata saudaramu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Dalam kutipan bacaan Injil di atas,
Yesus menggunakan kata balok dan selumbar. Balok adalah potongan kayu
yang bisa terlihat dengan jelas. Sedangkan selumbar adalah suatu benda
kecil yang bisa masuk ke dalam mata manusia.
Jika selumbar itu masuk ke
dalam mati kita, tentu kita tidak bisa mengeluarkannya sendiri. Kita
membutuhkan orang lain untuk dapat mengeluarkannnya. Sebab kita sendiri
tidak dapat melihat selumbar itu. Sementara orang lain dapat melihat
dengan jelas posisi selumbar tersebut. Kedua kata ini dipakai oleh Yesus
untuk menggambarkan sifat manusia. Manusia sangat mudah melihat dosa
orang lain meskipun dosa orang itu cuma sekecil selumbar. Sebaliknya
manusia sangat sulit untuk melihat dosanya sendiri walaupun dosa itu
sebesar balok. Dan inilah kenyataan hidup yang sering kita alami.
Suatu hari seorang buta dan seorang pincang kebetulan sampai pada
suatu sudut jalan pada saat yang sama. Orang buta itu meminta si pincang
untuk membimbingnya agar dapat melewati kesulitannya.
Orang pincang itu berkata, “Bagaimana saya dapat melakukannya, sebab saya tidak dapat berjalan sendiri.”
Orang
buta itu tidak percaya. Ia terus memaksa orang pincang itu untuk
menuntunnya pergi dari sudut itu. “Tuntunlah saya. Saya ingin
melanjutkan perjalanan saya,” kata orang buta itu.
Orang pincang
itu meyakinkan orang buta itu, “Saya hanya dapat melakukannya, kalau
engkau menggendong saya. Saya dapat mengingatkan engkau tentang segala
sesuatu di jalan. Mataku menjadi matamu. Kakimu menjadi kakiku.”
Orang buta itu tercengang, “Ah, jadi engkau sungguh-sungguh tidak punya kaki?”
Orang pincang itu menjawab, “Saya sangat membutuhkan kakimu untuk pergi dari sudut ini!”
Jawab orang buta itu, “Oh, dengan senang hati. Mari kita saling melayani.”
Beberapa
saat kemudian orang pincang itu naik ke bahu orang buta itu. Orang buta
itu mulai berjalan dengan senang hati. Ia tidak perlu cemas, karena
orang pincang itu dapat menunjukkan arah yang mesti mereka tempuh.
Banyak
hal dapat dilakukan oleh orang-orang yang mengalami senasib
sepenanggungan. Kebutuhan mereka sering kali sama. Yang biasa terjadi
dalam hidup sehari-hari adalah orang hanya mengandalkan kemampuan diri
sendiri. Orang merasa bahwa hanya dirinyalah yang dapat membantu dirinya
sendiri dalam kesulitan-kesulitan hidup. Padahal ada begitu banyak
orang yang siap membantu bila terjadi suatu kesulitan dalam hidup.
Kisah
di atas mengajak kita untuk menyadari keterbatasan kita sebagai
manusia. Manusia itu makhluk yang terbatas. Ia tidak bisa berbuat
apa-apa, kalau ia menyingkirkan orang lain dalam hidupnya.
Karena
itu, saling melayani dalam hidup ini menjadi sangat penting. Suami
mesti melayani istrinya yang membutuhkan bantuannya. Suami membutuhkan
bantuan istrinya. Anak-anak membutuhkan bantuan dari orangtuanya untuk
hidup lebih baik. Kita semua saling membutuhkan, sehingga kita mesti
saling melayani.
Setiap hari kita mengalami begitu baiknya sesama
terhadap kita. Ada yang membantu kita dengan membersihkan lantai yang
kotor. Ada yang membantu kita dengan menyediakan minuman. Ada yang
memberi kita seteguk air untuk melepaskan dahaga. Karena itu, mari kita
syukuri kebaikan-kebaikan itu. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
Doa untuk Gereja yang dianiaya (bdk. PS 178)
Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah
menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya
untuk mewujudkan umat baru itu; la harus menderita, bahkan harus wafat
di salib. Tetapi la sendiri telah meyakinkan kami bahwa la mendirikan
Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada
para murid-Nya yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan
para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap, dan dipenjarakan karena nama
Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus
harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu.
Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang
menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan
Rasul Paulus, yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.
Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama
saudara-saudara kami yang sedang dianiaya di Timur Tengah. Betapa besar
kekuatan yang Kau berikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus.
Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam
diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena
boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang
salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami.
(Amin.)
“Para kudus selalu menjadi sumber dan akar pembaruan dalam masa-masa
paling sulit di dalam sejarah Gereja.” (St. Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka (1Kor 8:6)
Bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus. Segala sesuatu
diciptakan dengan pengantaraan-Nya dan kita hidup karena Dia.
Doa Pembuka
Ya Allah yang penuh kasih, Engkau menghendaki agar kami saling
mengasihi, sebagaimana Engkau sendiri telah mengasihi kami melalui Yesus
Kristus, Putra-Mu yang rela mengorbankan Diri-Nya demi keselamatan
kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 8:1b-7.11-13)
"Bila engkau melukai hati mereka yang lemah, engkau berdosa terhadap Kristus."
Saudara-saudara, pengetahuan menjadikan orang sombong, tetapi kasih itu
membangun. Orang yang menyangka diri mempunyai pengetahuan sebenarnya
belum mencapai pengetahuan yang harus dicapainya. Tetapi orang yang
mengasihi Allah, dikenal oleh Allah. Tentang makan daging persembahan
berhala kita tahu bahwa tidak ada berhala di dunia ini, dan tidak ada
Allah lain, selain Allah yang esa. Sebab sungguhpun ada apa yang disebut
allah, baik di surga maupun di bumi dan memang benar ada banyak allah
dan banyak tuhan yang demikian, namun bagi kita hanya ada satu Allah
saja, yaitu Bapa, asal segala sesuatu. Bagi Dialah kita hidup. Dan bagi
kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus; segala sesuatu
diciptakan dengan perantaraan-Nya dan kita hidup karena Dia. Tetapi
tidak semua orang mempunyai pengetahuan ini. Ada orang yang karena masih
terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging
persembahan berhala. Karena hati nurani mereka lemah, maka hati
nuraninya ternoda. Dengan demikian, “pengetahuan” menyebabkan kebinasaan
saudaramu yang masih lemah. Padahal Kristus juga wafat untuk dia. Maka
engkau berdosa terhadap saudara-saudaramu, karena engkau melukai suara
hati mereka yang masih lemah. Dan dengan demikian engkau sebenarnya
berdosa terhadap Kristus sendiri. Oleh karena itu apabila makanan
menjadi batu sandungan bagi saudaraku, untuk selama-lamanya aku takkan
mau makan daging lagi, jangan sampai aku menjadi batu sandungan bagi
saudaraku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuntunlah aku di jalan yang kekal.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.23-24)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah
aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau
memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku
Kaumaklumi.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang
menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena
misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.
3. Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan
kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan
tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Jika kita saling menaruh cinta kasih, Allah tinggal dalam kita; dan cinta kasih Allah dalam kita menjadi sempurna.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:27-38)
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah perkataan-Ku ini:
Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian.
Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang
yang mencaci kalian. Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah
pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia
mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan
janganlah meminta kembali dari orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan
sebagaimana kalian kehendaki orang berbuat kepada kalian, demikian pula
hendaknya kalian berbuat kepada mereka. Kalau kalian mengasihi orang
yang mengasihi kalian, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat
demikian. [Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat
baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat
demikian.] Lagipula kalau kalian memberikan pinjaman kepada orang dengan
harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, apakah jasamu?
Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya
mereka menerima kembali sama banyaknya. Tetapi kalian, kasihilah musuhmu
dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa
mengharapkan balasan, maka ganjaranmu akan besar dan kalian akan menjadi
anak Allah yang maha tinggi. Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang
tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat. Hendaklah kalian murah
hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya. Janganlah menghakimi orang,
maka kalian pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah menghukum orang, maka
kalian pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kalian pun akan
diampuni. Berilah, dan kalian akan diberi. Suatu takaran yang baik, yang
dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar akan dicurahkan ke
pangkuanmu. Sebab ukuran yang kalian pakai, akan diukurkan pula
kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Guilemot adalah sejenis burung laut yang senang hidup berkelompok.
Ribuan burung ini hidup bersama di puncak tebing dan batu karang. Karena
tidak pandai membuat sarang, mereka hanya meletakkan telur di atas batu
karang atau di tanah terbuka. Untung, telur mereka tidak mudah jatuh
dari tebing, karena memiliki bentuk yang unik, yaitu seperti buah pir
dengan salah satu ujung lebih runcing daripada ujung lainnya. Bentuk
yang unik ini membuat telur mereka hanya menggelinding melingkar jika
didorong atau terantuk.
Karena burung Guilemot tinggal di tebing
batu karang yang sulit dijangkau, sebagian besar pemburu darat tidak
bisa mengambil burung ini atau telur mereka. Untuk menghadapi burung
lain yang mau mencuri telur mereka, seluruh kawanan burung itu bersatu
memekik dan mematuk musuh-musuhnya. Kebersamaan mereka dan kepandaian
mereka mencari tempat berlindung benar-benar patut mendapat acungan
jempol.
Kehidupan bersama di jaman sekarang masih dibutuhkan.
Orang yang hanya mau hidup sendiri biasanya akan kehilangan banyak hal
dalam hidupnya. Ia tidak bisa mempertahankan cara hidupnya. Cepat atau
atau lambat orang seperti ini akan tenggelam dalam persoalan hidupnya
sendiri.
Karena itu, orang butuh sesama dalam hidup ini. Ada
sesama yang ekslusif. Ada sesama yang inklusif. Yang penting adalah
orang mau hidup dalam kebersamaan. Kisah di atas mau menunjukkan kepada
kita betapa pentingnya hidup bersama itu. Burung-burung itu dapat
mempertahankan hidup mereka dari serangan musuh-musuh.
Tentu saja
hidup bersama yang kita bangun bukan pertama-tama untuk menghadapi
musuh-musuh. Tetapi kita bangun hidup bersama untuk suatu kehidupan yang
lebih baik dalam lingkungan kita.
Untuk itu, orang beriman itu
mesti belajar hidup berkelompok seperti burung Guilemot. Kita mesti
berani hidup berdampingan dalam persekutuan, sehingga kelemahan kita
ditutupi oleh yang lain. Kelemahan orang lain ditutup oleh kekuatan
kita. Ketika menghadapi persoalan yang berat, kita mesti saling
mendukung. Suasana seperti ini paling ideal dikembangkan dalam kelompok
kecil, yang jumlah anggotanya tidak begitu besar. Tujuannya untuk
membangun kebahagiaan bersama. Kita membangun kepedulian di antara kita.
Mengapa? Karena kita tidak diciptakan untuk hidup sendirian. Kita
diciptakan untuk hidup bersama dalam suatu komunitas tertentu.
Mari
kita berusaha membangun kebersamaan sebagai orang-orang beriman. Dalam
kebersamaan itu kita dapat membaktikan hidup kita bagi orang lain. Kita
dapat membagikan pengalaman-pengalaman hidup kita kepada sesama. Kita
dapat saling menguatkan. Tuhan memberkati. **
Doa Malam
Terima kasih ya Yesus, atas sabda-Mu hari ini. Engkau mengajak aku untuk
terus menerus membarui diri. Engkau juga mengajar aku untuk bersikap
rendah hati kepada sesama. Berkatilah usahaku untuk bersikap penuh
kasih, terutama kepada mereka yang menyakiti hatiku. Amin.
Rabu, 09 September 2020
Hari Biasa Pekan XXIII
“Tanpa Ekaristi Kudus tidak ada kebahagiaan di dunia ini; tidak ada yang
menopang hidup. Ketika kita menerima Komuni Kudus, kita menerima
kegembiraan dan kebahagiaan kita. Allah yang baik, berkenan memberikan
diri-Nya sendiri bagi kita dalam Sakramen Cinta kasih-Nya. Ia memberikan
kepada kita kerinduan yang hebat dan besar dan hanya Dia sendiri dapat
memuaskannya. Di hadapan Sakramen yang indah ini, kita laksana seorang
yang hampir mati kehausan dan tiba di tepi sungai – dia hanya perlu
menundukkan kepalanya saja; seperti seorang yang tetap miskin dekat
dengan harta karun yang besar – dia hanya perlu mengulurkan tangannya
saja. Dia yang menerima Komuni kehilangan dirinya di dalam Allah,
seperti setitik air di dalam lautan. Mereka tidak dapat dipisahkan
lagi.” — St. Yohanes Maria Vianney
Antifon Pembuka (Luk 6:20)
Berbahagialah orang yang miskin karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah. Doa Pembuka
Ya Allah, kami bersyukur karena melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau
telah menyampaikan Sabda Bahagia kepada kami yang miskin dan lemah ini.
Semoga, Sabda Putra-Mu itu menjadikan kami kaya akan belas kasih dan
perhatian kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan
menderita. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (7:25-31)
"Adakah engkau terikat pada
seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak
terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seseorang."
Saudara-saudara, mengenai para gadis aku tidak mendapat suatu perintah
dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat
dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan. Aku berpendapat
bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam
keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah
mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang
wanita? Janganlah mencari seorang. Tetapi kalau engkau kawin, engkau
tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa.
Tetapi, orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani, dan aku
mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah
yang kumaksudkan: Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih
sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak
beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan
orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan
orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka
beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi
seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia yang kita
kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu.
Ayat. (Mzm 45:11-12.14-15.16-17)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu,
lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi
bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
2. Keindahan belaka puteri raja itu, pakaiannya bersulamkan emas. Dengan
pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja; anak-anak dara
mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
3. Dengan sukacita dan sorak sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam
istana raja. Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti; mereka
akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 6:23ab)
Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:20-26)
"Berbahagialah orang yang miskin, celakalah orang yang kaya."
Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata,
“Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya
Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena
kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis,
karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian
dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan
bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka
telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya,
karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah
kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian,
yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis.
Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula
nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Injil Lukas
hendak berbicara kepada orang yang miskin, yakni orang yang kekurangan
material, orang yang tak bisa mencukupi kebutuhan hidup, paling-paling
pas-pasan saja. Tetapi Injil juga berbicara kepada orang berkepunyaan,
orang yang berkelebihan, orang yang tak merasakan kekurangan. Kepada
yang miskin dikatakan bahwa mereka tak dilupakan Kerajaan Allah, mereka
itu malah boleh merasa empunya Kerajaan Allah. Kepada orang kaya tidak
dikatakan kalian tak memiliki Kerajaan Allah. Namun kehidupan mereka itu
kiranya tak ada artinya ("celakalah....") bila mereka sudah puas dan
merasa aman dengan kelimpahan mereka. Wartanya apa? Yesus tidak
menjajakan kemiskinan sebagai keutamaan dan mencerca kekayaan sebagai
sumber laknat. Orang bisa sombong dan sukses dan bersukaria secara
berlebihan dan
dalam kegagalan bisa merasa terpukul sampai putus asa, karena orang
terpaku pada yang dilihat dan dialami sekarang ini. Ia lupa bahwa masih
ada takdir yang tidak terelakkan dan hidup yang akan datang. Sabda
bahagia hendaknya juga menjadikan kita makin sadar akan pentingnya
mengembangkan semangat solider. Orang Kristen perlu belajar menjembatani
jurang pemisah yang makin menganga antara kaya-miskin, kenyang-lapar,
terkenal-terlupakan.
Antifon Komuni (Luk 16:20)
Berbahagialah kalian yang miskin, sebab milik-Mulah Kerajaan Allah.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria,
ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh
Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Yusuf bermaksud
menceraikan Maria dengan diam-diam. (Mat 1:18-19c)
Antifon Pembuka
Marilah kita bersukacita merayakan kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab
dari padanya telah terbit cahaya dunia, yakni Kristus, Allah kita.
Let us celebrate with joy the Nativity of the Blessed Virgin Mary, for from her arose the sun of justice, Christ our God
Pengantar
Hari ini Gereja merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Maria
adalah sosok perempuan yang begitu akrab dengan umat Katolik. Dia
menghadirkan sosok Allah dalam diri seorang ibu. Maria bukan hanya ibu
Yesus, tetapi juga ibu kita. Banyak orang berdevosi secara khusus pada
Bunda Maria. Ada sosok yang mempesona dalam diri Ibu Maria ini.
Kelahirannya bukan hanya menjadi berkat bagi St Yoakhim, dan Sta. Anna,
orang tuanya, tetapi juga berkat bagi kita. Menghormati Bunda Maria juga
memberikan inspirasi bagi kita untuk menghargai keberadaan ibu kita
masing-masing. Ibu yang menjadi sarana Allah menghadirkan kita ke dunia
dan menyalurkan kasih Allah kepada kita. Pernahkah kita ingat ulang
tahun ibu dan memberinya sesuatu wujud kasih yang istimewa?
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber belas dan cinta kasih, penuhilah hamba-hamba-Mu
dengan anugerah surgawi. Tingkatkanlah kiranya kesejahteraan dunia
berkat pesta kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab Putra yang
dilahirkannya adalah sumber keselamatan kami. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Mikha (5:1-4a)
"Tibalah saatnya perempuan yang mengandung itu melahirkan."
Beginilah firman Tuhan, “Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai engkau yang
terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangit bagi-Ku
seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak
purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka
sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu
saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel.
Maka, ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan
Tuhan, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap,
sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi
damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. atau
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:28-30)
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang
dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi
serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung
di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula,
juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga
dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita dalam Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:6ab,6cd)
1. Ya Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu.
2. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Berbahagialah engkau, hai Perawan Maria, dan sangat terpuji. Sebab dari
padamu telah terbit Sang Surya Keadilan, yakni Kristus, Allah kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius [1:1-16.18-23 (1:18-23)]
"Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham
memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan
Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dan
Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram
memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason
memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas
memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan
Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo
memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan
Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram
memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan
Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia
memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke
Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel,
Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud
memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan
Zadok, Zadok memperanakkan Akhim. Akhim memperanakkan Eliud, Eliud
memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan. Matan memperanakkan
Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang
disebut Kristus. (Kelahiran Yesus adalah sebagai berikut: Pada waktu
Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung
dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf,
suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama
isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak
laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya
genaplah firman Tuhan yang dinyatakan oleh nabi, "Sesungguhnya, anak
dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan
mereka akan menamai Dia Immanuel" yang berarti: Allah menyertai kita.)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kapanpun kita memikirkan kue ulang tahun, kita akan memikirkan kue dengan lilin yang menyala, atau setidaknya satu lilin, dan orang yang merayakan ulang tahun akan membuat permohonan dan kemudian meniup lilinnya.
Arti lilin yang menyala yang diletakkan di atas kue adalah untuk melambangkan "terang kehidupan" dan untuk merayakan hidup orang tersebut.
Seperti halnya meniup lilin, banyak budaya kuno percaya bahwa asap membawa doa mereka ke langit. Tradisi saat ini membuat permohonan sebelum meniup lilin ulang tahun mungkin dimulai dengan kepercayaan tersebut.
Hari ini saat kita bergabung dengan Gereja untuk merayakan kelahiran Bunda Maria, mungkin tidak ada kue ulang tahun untuk dipotong atau lilin untuk ditiup.
Tetapi tujuan merayakan kelahiran SP. Maria pada dasarnya adalah untuk bersyukur kepada Tuhan karena telah memenuhi janji keselamatan melalui dia.
Seperti yang dikatakan nabi Mikha dalam nubuatannya "Ia akan membiarkan mereka
sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu
saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel."
Juga malaikat Tuhan dalam Injil Matius mengatakan ini kepada Yusuf: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak
laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Jadi saat kita menghormati Maria dan bersyukur kepada Tuhan atas pemberian Yesus melalui dia, kita mempersembahkan diri kita kepada Maria seperti lilin yang menyala di kue ulang tahun karena dia telah memberi kita Yesus, Terang Hidup. Mari kita berusaha untuk menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Dengan demikian, hidup ini memiliki makna yang mendalam. Kita mengalami
sukacita dan damai, karena Tuhan yang senantiasa hadir dalam hidup kita.
Tuhan memberkati. **
Contemplatio: Bayangkanlah juga tentang silsilahmu sendiri, apakah kamu menerima orangtuamu? Menerima garis keturunanmu?
Oratio: Ya Yesusku, terima
kasih atas rahmat penebusan-Mu yang Engkau hadirkan untuk kami umat
manusia lewat Bunda Maria. Bunda Maria, doakanlah kami anak-anakmu.
Amin.
Missio: Aku mau mendoakan doa Salam Maria untuk anak-anak yang dibuang oleh orangtuanya karena tidak mau menerima mereka.
Antifon Komuni (Yes 7: 14; Mt 1: 21)
Seorang perawan akan melahirkan. Putranya akan menyelamatkan bangsa-Nya dari dosa mereka.
Behold, the Virgin will bear a son, who will save his people from their sins.
Doa Malam
Bapa di surga, kami berterima kasih
atas Bunda Maria yang Kauberikan kepada kami sebagai ibu rohani kami.
Banyak teladan yang dapat kami contoh dari hidup Bunda Maria. Semoga
kami dapat meneladan hidup Bunda Maria, khususnya dalam hal penyerahan
diri kepada-Mu. Amin.
Pada doa Angelus pada hari Minggu, Paus Fransiskus mengeksplorasi ajakan Yesus untuk menegur anggota komunitas yang telah berdosa, dan mengatakan bahwa koreksi persaudaraan membangun Gereja sementara gosip meruntuhkannya.
Oleh Devin Watkins
Menjelang doa tradisional Malaikat Tuhan, Paus Fransiskus merenungkan Injil hari itu (Mat 18: 15-20), di mana Yesus berbicara tentang koreksi persaudaraan.
Paus mengatakan episode itu mengundang kita untuk mempertimbangkan dua dimensi kehidupan Kristen: komunitarian, "yang menuntut perlindungan persekutuan" dan pribadi, "yang mewajibkan perhatian dan rasa hormat untuk setiap hati nurani individu."
Yesus, kata Bapa Suci, menawarkan pendekatan tiga langkah untuk mengoreksi saudara atau saudari kita yang telah berdosa.
Langkah 1: Beri peringatan secara bijaksana
Pertama, kita diundang untuk secara diam-diam menegur orang itu, "bukan untuk menghakiminya tetapi untuk membantunya menyadari apa yang telah dilakukannya."
Paus Fransiskus mengaku tidak mudah untuk mengambil langkah pertama ini. “Ada ketakutan bahwa saudara itu akan bereaksi buruk; kadang-kadang Anda mungkin kurang percaya diri dengannya .... Dan alasan lainnya. "
Langkah 2: Dapatkan bantuan
Setelah itu, jika orang tersebut belum bertobat, Yesus mendesak kita untuk mencari bantuan saudara dan saudari lainnya.
Paus Fransiskus mengatakan langkah kedua ini berbeda dari ajaran dalam Hukum Musa, yang mengharuskan kehadiran dua atau tiga saksi untuk mengutuk seseorang. "Kedua saksi dipanggil bukan untuk menuduh dan menghakimi, tapi untuk membantu," kata Paus.
Langkah 3: Beri Tahu Gereja
Langkah ketiga yang harus diambil jika seseorang tetap melakukan kesalahan, kata Paus, adalah membawa masalah itu ke komunitas Gereja. “Ada hal-hal yang dapat berdampak pada saudara-saudari lainnya: dibutuhkan kasih yang lebih besar untuk merehabilitasi saudara.”
Pengukuran terakhir
Namun, kata Paus, terkadang intervensi komunitarian inipun gagal. Dalam hal ini, Yesus berkata bahwa orang tersebut harus diperlakukan "sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai."
Paus Fransiskus mencatat bahwa ungkapan ini bisa dipandang merendahkan.
Pada kenyataannya, katanya, tindakan drastis ini "mengundang kita untuk meletakkan saudara di tangan Allah: hanya Bapa yang dapat menunjukkan kasih yang lebih besar daripada yang disatukan oleh semua saudara dan saudari."
Paus menunjukkan bahwa Yesus menyambut orang bukan Yahudi dan pemungut pajak, menyebabkan skandal bagi "konformis" pada zaman-Nya.
Bu Tejo dalam film Tilik
Gosip menyakiti komunitas
Paus selanjutnya mempertimbangkan apa yang terjadi ketika kita memilih untuk bergosip tentang seorang anggota komunitas, daripada mengikuti jalur koreksi persaudaraan. “Ketika kita melihat saudara laki-laki atau perempuan membuat kesalahan atau cacat,” kata Paus Fransiskus, “hal pertama yang kita lakukan adalah pergi memberi tahu orang lain tentang hal itu. Kita bergosip. ”
Gosip, tambahnya, menutup hati seseorang terhadap komunitas dan melukai persatuan Gereja, karena iblis adalah penggosip hebat yang berusaha menabur perselisihan. “Tolong saudara-saudari, mari kita berusaha untuk tidak bergosip,” tambah Paus. "Gosip adalah wabah yang lebih mengerikan dari Covid!”
Penggunaan koreksi persaudaraan secara sehat
Sebagai penutup, Paus Fransiskus berdoa agar Perawan Maria yang Terberkati dapat membantu kita membuat koreksi persaudaraan “praktik yang sehat, sehingga dalam komunitas kita hubungan persaudaraan yang selalu baru, yang didirikan di atas saling memaafkan dan di atas segalanya pada kekuatan belas kasihan Tuhan yang tak terkalahkan, dapat ditanamkan. . ”
“Karena Kristus telah wafat untuk kita karena cinta, maka setiap kali kita merayakan peringatan akan wafat-Nya, kita mohon pada saat kurban, agar cinta itu diberikan kepada kita oleh kedatangan Roh Kudus. Kita mohon dengan rendah hati, supaya berkat cinta, yang dengannya Kristus rela wafat untuk kita, kita pun setelah menerima rahmat Roh Kudus, memandang dunia sebagai disalibkan untuk kita dan kita sebagai disalibkan untuk dunia.... Marilah kita, karena kita telah menerima cinta itu secara cuma-cuma, mati untuk dosa dan hidup untuk Allah.” — St. Fulgentius dari Ruspe
Antifon Pembuka (1Kor 5:7)
Buanglah ragi yang lama, ragi keburukan dan kejahatan, dan jadilah adonan baru.
Doa Pembuka
Allah
Bapa, sumber kedamaian, berkenanlah menunjukkan jalan. Tuntunlah kami
dengan tangan-Mu. Berikanlah sabda-Mu sebagai pedoman, sebab kami
berniat mencari kedamaian-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin. Dosa
percabulan mudah hadir dalam hidup manusia. Dalam hal ini, sikap tegas
sangat dibutuhkan. Kuasa Roh Yesus memberi kekuatan untuk mampu bersikap
tegas dan berkata, "No!" terhadap percabulan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:1-8)
"Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus."
Saudara-saudara,
ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan
percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup
dengan isteri ayahnya. Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan
diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang
yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak
hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan
hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di
tengah kalian. Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul
dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan
kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi
rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. Maka tidak baiklah kalian
menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja
dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya
kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi.
Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu
marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan
ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi,
yaitu kemurnian dan kebenaran. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu. Ayat. (Mzm 5:5-6.7.12) 1.
Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan
menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau
benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan. 2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu. 3.
Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka
akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka;
karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya. Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
Menyelamatkan orang adalah hal utama. Itulah misi Yesus. Misi ini mengatasi hukum apa pun juga, termasuk tradisi Sabat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:6-11)
"Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat."
Pada
suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ
ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada
hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi
Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati
tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah
orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku
bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat,
berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau
membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua,
lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu
mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli
Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan
mereka lakukan terhadap Yesus. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Istilah "akal sehat" mungkin terlihat cukup jelas dan merupakan dasar dari semua pemikiran dan penalaran. Tetapi ketika hal-hal menjadi terlalu kacau dan pemikiran serta penalaran menjadi tidak jelas, maka kita akan menggunakan prinsip lain yaitu "kembali ke dasar".
Dalam Injil, para ahli Taurat dan orang Farisi telah menyusun seperangkat aturan dan peraturan tentang hukum hari Sabat sehingga menjadi begitu rumit dan membingungkan. Dan mereka melihat Yesus untuk melihat di mana Dia akan melangkah keluar dari barisan. Namun Yesus mengambil situasi dan menarik akal sehat dengan kembali ke dasar.
Jadi Yesus mengajukan pertanyaan: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat,
berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau
membinasakannya?” Jika bagian Injil menunjukkan bagaimana orang bisa kehilangan akal sehat mereka, maka bacaan pertama menunjukkan bagaimana bahkan orang Kristen bisa memburuk menjadi makhluk yang tidak bermoral dan tidak tahu malu.
Santo Paulus memperingatkan bahwa ragi dalam jumlah kecil saja sudah cukup untuk meragi semua adonan. Ya, bahkan dosa kecil saja sudah cukup untuk membuat kita kehilangan akal sehat dan membuat kita berperilaku lebih buruk daripada binatang. Mari kita kembali ke dasar dan kembali kepada Kristus, Roti Hidup kita, yang memberdayakan kita dengan ketulusan dan kebenaran. Kemudian, setiap hari, kita akan bisa berbuat baik dan memberikan hidup kepada orang lain.
Antifon Komuni (1Kor 5:7)
Buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan segar, karena kalian memang tidak beragi.
Doa Malam
Ya
Tuhan, ajarilah kami untuk dapat membedakan aturan berbuat baik dan
berbuat jahat. Semoga kami tidak mengatasnamakan peraturan dalam
melakukan sebuah perbuatan, yang nyata-nyata merupakan perbuatan yang
bertentangan dengan semangat cinta kasih. Amin.
“Kamu telah mengenakan Kristus, kamu telah menjadi anggota Tuhan dan telah termasuk dalam kota surgawi, dan kamu masih tunduk takut dalam hukum itu [hukum Musa]? Bagaimana mungkin kamu mencapai Kerajaan Allah? Dengarkanlah perkataan Rasul Paulus, bahwa pelaksanaan hukum Musa mengabaikan Injil, dan pelajarilah, jika kamu mau, bagaimana hal ini dapat terjadi, dan gemetarlah dan hindarilah jebakan ini. Mengapa kamu menerapkan Sabat dan berpuasa dengan orang- orang Yahudi?” (St. Yohanes Krisostomus, Homili pada Galatia 2:17)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati