Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Ekaristi berkaitan dengan sengsara Kristus. Apabila Yesus tidak
menetapkan Ekaristi, kita akan melupakan peristiwa penyaliban.
Penyaliban akan terlupakan dalam masa lalu, dan kita akan lupa bahwa
Yesus mengasihi kita. Ada pepatah kalau jauh dari mata, maka jauh dari
hati. Untuk memastikan agar kita tidak lupa, Yesus memberikan Ekaristi
kepada kita sebagai peringatan akan cinta kasih-Nya. Saat kamu memandang
salib, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu pada waktu itu. Saat kamu
memandang Hosti Kudus, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu
sekarang.” — St. Teresa dari Kalkuta
Antifon Pembuka (Ayb 1:21)
Tuhan telah memberi. Tuhan telah mengambil. Seturut kehendak Tuhanlah semuanya terjadi. Terpujilah nama-Nya.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang Mahakudus,
terpujilah nama-Mu, karena Engkau telah memberi kami napas kehidupan,
dan tempat tinggal berkat sabda Putra-Mu terkasih. Kami mohon, semoga
telinga kami tetap terbuka, agar dapat mendengarkan segala sabda-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang
masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ayub (1:6-22)
“Kesalehan Ayub dicoba.”
Pada suatu hari anak-anak Allah datang menghadap Tuhan, dan di antara
mereka datanglah juga iblis. Maka bertanyalah Tuhan kepada iblis, "Dari
manakah engkau?" Jawab iblis, "Dari perjalanan mengelilingi dan
menjelajah bumi." Lalu bertanyalah Tuhan kepada iblis, "Apakah engkau
memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tidak seorang pun di bumi seperti
dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi
kejahatan." Lalu jawab iblis kepada Tuhan: "Apakah dengan tidak mendapat
apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar
sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang
dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah
di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang
dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Maka firman Tuhan
kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyai ada dalam kuasamu. Hanya
janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian
pergilah iblis dari hadapan Tuhan. Pada suatu hari, ketika anak-anaknya
yang lelaki dan yang perempuan makan-makan dan minum angur di rumah
saudara mereka yang sulung, datanglah seorang persuruh kepada Ayub dan
berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan
rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan
merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku
sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Api
telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing
domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat
memberitahukan hal itu kepada tuan." Sementara ornag itu berbicara,
datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang
perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka
yang sulung, maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang
gurun. Rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa
orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang
luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.” Maka
berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya,
kemudian sujudlah ia dan menyembahnya, katanya: “Dengan telanjang aku
keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke
dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama
Tuhan!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh
Allah berbuat yang kurang patut.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, re = a, 2/4, PS 810
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
Ayat. (Mzm 17:1,2-3,6-7)
1. Dengarkanlah, Tuhan, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat
apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu
malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu
kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan
orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)
"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus
tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui
pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan
menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka,
"Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan
barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang
terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar." Pada kesempatan lain
Yohanes berkata, "Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi
nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita."
Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak
melawan kalian, dia memihak kalian."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Agar sesuatu dapat "dicoba dan diuji", perlu melalui semacam "baptisan api".
Entah dipahami secara harafiah atau kiasan, realitas kekuatan api sudah jelas - ia menghancurkan dan pada saat yang sama ia juga memurnikan.
Di medan perang, ketika tentara diserang, itulah saat untuk melihat betapa berani mereka.
Dalam hidup, ketika iman berada di bawah api dan menjalani baptisan api, itulah waktu untuk melihat apa sebenarnya iman itu.
Pada bacaan pertama, kita mendengar setan berkomentar bahwa Ayub tidak takut akan Tuhan untuk apa pun. Tuhan telah memberkati Ayub dan dia aman dan terjamin.
Jadi setan menyarankan agar Ayub diuji, untuk membakarnya dan melihat apa yang terjadi dengan imannya kepada Tuhan.
Dalam Injil, kita mendengar tentang para murid berdebat di antara mereka sendiri tentang siapa di antara mereka yang terbesar.
Apa pun yang dapat mereka katakan tentang diri mereka sendiri, akan tiba waktunya ketika mereka akan diuji, iman mereka kepada Yesus akan dikobarkan, dan kebesaran apa pun yang mereka pikir telah lenyap dalam ketakutan.
Apapun yang dapat kita katakan tentang iman kita, kita juga harus siap untuk iman kita untuk menjalani baptisan api, dan untuk dicobai dan diuji.
Marilah kita percaya pada kasih Tuhan bagi kita bahwa Dia tidak akan mencobai dan menguji kita melebihi apa yang dapat kita terima. Tuhan untuk kita dan bukan melawan kita. Saat menjalani baptisan api, marilah kita berdiri di sisi Tuhan, atau kita tidak akan berdiri sama sekali.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Ayb 1:21b.22)
Tuhan yang memberi. Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan. Dalam
kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa, dan tidak menuduh Allah berbuat
yang kurang patut.
"Kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia
melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya."
(Yeh 18:27)
Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)
Segala sesuatu yang Engkau perbuat atas kami, ya Tuhan, telah Engkau
putuskan dengan benar. Sebab, kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak
mematuhi perintah-perintah-Mu. Tetapi, muliakanlah nama-Mu, dan
perlakukanlah kami seturut besarnya belas kasih-Mu.
All that you have done to us, O Lord you have done with true judgment,
for we have sinned against you and not obeyed your commandments. But
give glory to your name and deal with us according to the bounty of your
mercy.
Omnia quæ fecisti nobis, Domine, in vero iudicio fecisti, quia
peccavimus tibi, et mandatis tuis non obedivimus: sed da gloriam nomini
tuo, et fac nobiscum secundum multitudinem misericordiæ tuæ. Mzm. Beati immaculati in via: qui ambulant in lege Domini.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau menyatakan kuasa-Mu yang tak terhingga terutama dengan
menyayangi dan mengasihani kami. Lipatgandakanlah rahmat-Mu atas kami
agar kami mengejar hidup yang Engkau janjikan dan kelak mendapat bagian
dalam sukacita surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:25-28)
"Kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, ia akan menyelamatkan nyawanya."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat!
Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat,
ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari
kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati
karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik
bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan
serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat
dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan
mati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 25:4-5.6-7.8-9; Ul: lh.6a)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah
lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan
ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku; Engkau
kunanti-nantikan sepanjang hari.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya
itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan
pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku
sesuai dengan kasih setia-Mu oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang
yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum,
dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:1-11)
"Dalam hidupmu bersama hendaknya kamu bersikap seperti Kristus Yesus."
Saudara-saudara, dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada
persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belaskasihan. Maka sempurnakanlah
sukacitaku dengan ini: Hendaklah kamu sehati sepikir dalam satu kasih,
satu jiwa dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau
pujian yang sia-sia. Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain
lebih utama daripada dirimu sendiri. Janganlah masing-masing hanya
memperhatikan kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan orang lain
juga. Dalam hidupmu bersama hendaklah kamu bersikap seperti Kristus
Yesus. Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah
mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama
dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas
segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuklututlah segala yang ada
di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah
Bapa segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)
"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan tua-tua
bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak
laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah
bekerja di kebun anggur hari ini!’ Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa.’ Tetapi
ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata
demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau!’ Tetapi kemudian ia
menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang
melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka, “Yang terakhir!” Maka
berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
pemungut-pemungut cukai dan para pelacur akan mendahului kamu masuk ke
dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan
kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi
pemungut-pemungut cukai dan para pelacur percaya kepadanya. Dan meskipun
melihatnya, kamu tetap tidak menyesal, dan kamu tidak juga percaya
kepadanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Di dalam Injil, Yesus sedang menyoroti kategori orang yang hidup dalam bayang-bayang masyarakat, dan Dia menunjukkan mereka sebagai pemungut pajak dan pelacur, singkatnya, semua orang yang dianggap gagal dalam masyarakat.
Secara umum, kegagalan dapat dibagi menjadi dua kelas: mereka yang memikirkannya tetapi tidak pernah melakukan apa-apa, dan mereka yang melakukannya tetapi tidak pernah memikirkannya.
Di satu sisi, para pemungut pajak dan pelacur, yang disebut orang-orang berdosa, melakukannya begitu saja dan tidak pernah memikirkannya. Dan karena mereka telah melakukan kesalahan, mereka tetap berada dalam bayang-bayang masyarakat dan tidak pernah terlalu memikirkannya.
Sampai mereka mendengar Yohanes Pembaptis berkhotbah tentang pertobatan dan pengampunan, kemudian mereka berpikir lebih baik tentang itu, dan seperti yang Yesus katakan tentang mereka, mereka sedang menuju ke kerajaan Allah. Ya, mereka telah belajar dari kegagalan mereka dan menunjukkannya dalam pertobatan.
Mereka seperti anak laki-laki pertama dalam perumpamaan itu, yang menolak pergi dan bekerja di kebun anggur ayahnya. Tapi setelah itu dia memikirkannya lebih baik dan pergi.
Di sisi lain, putra kedua memikirkannya, dan dia bahkan mengiyakan kepada ayahnya, tetapi kemudian tidak pernah melakukan apa-apa.
Pengajaran Yesus dalam Injil adalah tentang pertobatan, dan itu diungkapkan dalam frasa “berpikir lebih baik tentang itu”.
Dan itu juga cara kita belajar dari kegagalan. Kita perlu berpikir lebih baik tentang itu, untuk belajar darinya, dan untuk mendapatkan darinya dan bahkan untuk membuat sukses darinya.
Dan begitulah cara kita perlu melihat orang yang telah gagal, untuk melihat kegagalan hanya sebagai peristiwa dalam kehidupan orang tersebut dan bukan kegagalan sebagai pribadi. Kita perlu memikirkannya dengan lebih baik, sehingga orang tersebut dapat melanjutkan hidup dan menjadi “sukses” dalam hidup.
Ada cerita tentang pasangan yang memiliki beberapa anak. Semuanya normal dan cerdas. Kecuali satu yang mengidap down syndrome dan karenanya, lambat dan berbeda dari yang lain.
Pasangan itu bersukacita pada anak-anak mereka yang lain tetapi untuk anak yang istimewa ini, mereka harus menelan kekecewaan dan rasa malu mereka.
Kadang-kadang, mereka bahkan bertanya pada diri sendiri mengapa mereka dibebani dengan anak seperti itu. Tampaknya mereka harus merawatnya sepanjang hidup mereka.
Seiring berlalunya waktu, anak-anak mereka yang lain menikah dan meninggalkan rumah untuk memulai keluarga sendiri. Seiring bertambahnya usia pasangan itu, anak-anak mereka juga menjadi lebih sibuk dengan keluarga mereka sendiri.
Secara alami, pasangan itu merasa lebih kesepian dengan semua anak mereka pergi. Kecuali satu, yang lambat "khusus". Karena ketidakmampuan dan kecacatannya, jelas dia harus tinggal bersama orang tuanya.
Dulu, orang tua menganggapnya sebagai beban dan penghambat kebebasan dalam hidup. Tetapi sekarang, pasangan tua itu menyadari bahwa dialah satu-satunya yang bersama mereka siang dan malam.
Suatu ketika, dia harus bergantung pada mereka dan mereka harus menjaganya. Sekarang mereka di usia tua yang kesepian, merekalah yang harus bergantung padanya meskipun dia tidak mampu dan berkebutuhan khusus.
Kisah ini membuka pikiran kita bagi mereka yang dianggap masyarakat sebagai kegagalan atau kewajiban, orang-orang yang tertinggal dalam bayang-bayang dan dilupakan, seperti para pemungut pajak dan pelacur dalam Injil.
Tuhan senantiasa mengasihi orang yang berdosa. Itulah keyakinan kita. Tuhan tidak mempedulikan kehidupan lama kita. Yang terpenting bagi Tuhan adalah kemauan kita untuk berubah menjadi lebih baik, sehingga hidup kita akan bermakna bagi Tuhan dan sesama.
Rahmat pengampunan baru memiliki daya guna yang kuat, ketika orang yang berdosa mengungkapkan pertobatannya dalam hidup yang nyata. Pertobatan itu tidak hanya kata-kata di mulut. Pertobatan itu mesti ditunjukkan dalam perbuatan sehari-hari. Nah, kalau ini terjadi, maka pengampunan dari Tuhan dapat terwujud dengan baik.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 119:49-50)
Ingatlah, ya Tuhan, firman yang Engkau sampaikan kepada hamba-Mu,
dengannya Engkau telah memberi harapan kepadaku. Itulah penghiburanku di
saat aku terpukul.
Remember your word to your servant, O Lord, by which you have given me hope. This is my comfort when I am brought low.
Memento verbi tui servo tuo, Domine in quo mihi spem dedisti: haec me consolata est in humilitate mea
"Jika iman seseorang tidak berdampak pada seluruh hidup seseorang,
termasuk satu tanggung jawab politik dan sosial, maka itu bukan iman
yang otentik; itu adalah palsu, palsu "- Mgr. Thomas J. Olmsted, Uskup
Phoenix
Antifon Pembuka (Pkh 12:8)
Kesia-siaan atas kesiaa-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang Mahabaik, berkenanlah membuka telinga kami, agar
dapat mendengar sabda-Mu, dan berilah kami kekuatan, agar dapat
menyerupai Yesus Mesias, Hamba Kedamaian, yang membuka pandangan baru
penuh harapan untuk hari kemudian. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (11:9-12:8)
"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kembali kepada Allah."
Bersukarialah, hai para pemuda, dalam kemudaanmu. Biarlah hatimu
bergembira pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hati dan pandangan
matamu. Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa
engkau ke pengadilan! Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah
penderitaan dari tubuhmu, karena masa muda dan fajar hidup adalah
kesia-siaan. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu sebelum tiba
hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan, ‘Tiada
kesenangan bagiku di dalamnya’, sebelum matahari dan terang, bulan dan
bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah
hujan; pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat
membungkuk, dan wanita-wanita penggiling berhenti karena berkurang
jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur; sebelum
pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi
lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi
wanita tunduk; sebelum orang menjadi takut berdiri di ketinggian, dan
ketakutan ada di jalan, sebelum pohon badam berbunga, dan belalang
menyeret dirinya dengan susah payah, dan nafsu makan tak dapat
dibangkitkan lagi karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal, dan
peratap-peratap berkeliaran di jalan; sebelum rantai perak diputuskan
dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air
dan roda timba dirusakkan di atas sumur, dan debu kembali menjadi tanah
seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkotbah, segala sesuatu adalah
kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata,
“Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama
seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang
bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah
lisut dan layu.
3. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang
bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah
hamba-hamba-Mu.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami
bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan
melimpah atas kami. Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan
tangan kami, teguhkanlah! Bait Pengantar Injil, do=bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:43b-45)
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku
ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak
mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga
mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti
perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus Renungan Ketika kita bertanya kepada seseorang, "Apa kabar?", Jawaban apa yang kita harapkan?
Atau ketika orang lain menanyakan pertanyaan itu kepada kita, jawaban seperti apa yang akan kita berikan?
Tentunya, kita juga mengharapkan, dan juga memberi, jawaban yang sopan tapi agak dangkal seperti: Saya baik-baik saja. Saya baik-baik saja.
Namun di balik jawaban yang sopan dan dangkal ini terdapat realitas rasa sakit dan penderitaan.
Bahkan bagi Yesus, ketika semua orang penuh dengan kekaguman kepada-Nya, Dia membawa diri-Nya dan murid-murid-Nya kembali ke realitas salib yang harus Dia hadapi.
Sesungguhnya realitas rasa sakit dan penderitaan membekap ke dalam umat manusia, terutama menjadi seorang Kristen.
Bacaan pertama menunjukkan realitas rasa sakit dan penderitaan dan kematian ini dengan cara yang tenang dan menyebutnya sebagai "kesia-siaan atas kesia-siaan, semua adalah kesia-siaan".
Akan tiba saatnya ketika kita melihat semua "kesia-siaan" ini dan berkata "Ini tidak membuat saya senang"
Kemudian kita akan mulai mencari apa yang benar-benar memberi kita kebahagiaan dan kegembiraan dalam hidup.
Semoga pencarian kita menuntun kita untuk mengetahui bahwa di dalam Tuhan ada kebahagiaan kita dan Dialah yang memberi sukacita bagi hidup kita.
Karena ketika hidup kita di bumi telah berakhir dan kita kembali ke debu tanah, jiwa kita dapat menemukan ketenangan hanya di dalam Tuhan Juruselamat kita.
Antifon Komuni (Luk 9:44)
Dengarkanlah dan camkanlah perkataan-Ku ini: Putra Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.
Doa Malam Tuhan Yesus, sebelum
beristirahat malam, ajarilah aku memahami firman-Mu yang
menyelamatkanku. Berkatilah aku malam ini agar mampu membalas cinta-Mu
dan menggembirakan Engkau, kini dan untuk selama-lamanya. Amin.
Jumat, 25 September 2020
Hari Biasa Pekan XXV
Membaca Kitab Suci berarti berpaling kepada Kristus untuk meminta nasihat (St. Fransiskus Assisi)
Antifon Pembuka (Mzm 144:1a-2abc)
Terpujilah Tuhan gunung batuku! Dialah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku.
Doa Pembuka
Ya Allah, bukalah hati kami untuk semakin mengenal Putra-Mu yang telah
Kauutus untuk menebus dosa-dosa kami. Semoga, kami Kauberi kekuatan
untuk mengikuti jejak Putra-Mu itu, yaitu kerelaan untuk mengampuni
sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang
masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (3:1-11)
"Untuk segala sesuatu di bawah langit ada waktunya."
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada
waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu
untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk
membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada
waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk
tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu
untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk
memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk
mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada
waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk
menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada
waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang,
ada waktu untuk damai. Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya
dengan berjerih payah? Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah
kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. Ia membuat segala
sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati
mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan gunung batuku.
Ayat. (Mzm 144:1-2.3-4)
1.. Terpujilah Tuhan, Gunung batuku! Ia menjadi tempat perlindungan dan
kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai,
tempat aku berlindung.
2. Ya Tuhan, apakah manusia itu, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah
anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Manusia tak ubahnya
seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang berlalu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:18-22)
"Engkaulah Kristus dari Allah. Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan."
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka datanglah
murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, "Kata
orang banyak siapakah Aku ini?" Mereka menjawab, "Yohanes Pembaptis; ada
juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang
nabi dari zaman dulu telah bangkit." Yesus bertanya lagi, "Menurut
kalian, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus, "Engkaulah Kristus dari Allah."
Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa
pun. Ia lalu berkata, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan
dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli
Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Secara umum, agar sesuatu berhasil, harus ada kombinasi: tempat yang tepat, orang yang tepat, dan waktu yang tepat.
Ketiga faktor tersebut dapat dikatakan sebagai kaki dari bangku berkaki tiga, yang dapat berdiri dengan kokoh bahkan pada permukaan yang tidak rata.
Jadi ketika kombinasi dari tempat yang tepat, orang yang tepat dan waktu yang tepat bersatu, itulah yang kita sebut "waktu yang ditentukan", dan kita juga tahu bahwa itu bukan melalui usaha manusia tetapi lebih karena itu adalah karya ilahi.
Bacaan pertama berbicara tentang waktu dan musim untuk aktivitas manusia yang tampaknya siklik yang pada saat yang sama juga tampak berlawanan di alam.
Namun sejauh manusia mungkin dapat memahami apa yang terjadi pada waktu atau musim tertentu, namun ia tidak dapat memahami pekerjaan Tuhan dari awal sampai akhir.
Dan bahkan dalam Injil, ketika Petrus berkata bahwa Yesus adalah Kristus dari Allah, dia mungkin tidak mengetahui dampak penuh dari apa yang dia katakan atau sebenarnya dan semua konsekuensinya.
Tetapi di waktu yang akan datang, Petrus dan murid-murid lainnya akan mengetahui untuk apa Kristus Tuhan datang dan bagaimana Dia akan melakukannya.
Maka marilah kita juga sadar bahwa apa yang kita lakukan sekarang adalah persiapan untuk masa depan dan memiliki konsekuensi untuk masa depan.
Maka jika apa yang kita lakukan sekarang dilakukan di dalam Tuhan, maka kita sedang mempersiapkan "waktu yang ditentukan" oleh Tuhan. Tetapi jika tidak, maka kita hanya menciptakan hambatan dalam pemenuhan rencana Tuhan.
Mari kita ingat bahwa semua waktu adalah milik Tuhan, maka marilah kita melakukan apa yang Tuhan inginkan dari kita ... sepanjang waktu.
Antifon Komuni (Luk 9:22)
Putra Manusia harus menderita
banyak, dibuang dan dibunuh orang tua-tua, imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat. Tetapi pada hari ketiga ia akan bangkit.
“Sang Kebijaksanaan selalu ada dalam diri mereka yang selalu mencari-Nya dengan penuh doa yang terus menerus, dengan kerinduan yang menggelora, dengan mati raga yang mengagumkan, dan dengan bakti sejati yang menyeluruh.” — St. Louis de Montfort
Antifon Pembuka (Pkh 1:9)
Apa yang pernah ada akan ada
lagi, dan apa yang pernah terjadi akan terjadi lagi; tiada sesuatu pun yang
baru di dunia ini.
Doa Pembuka
Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, ajarilah kami mengimani Dia, yang
bagaikan Elia baru, mengajar kami menikmati kehadiran-Mu di
tengah-tengah kami, yaitu Yesus Putra-Mu yang membaptis kami dengan Roh
Kudus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (1:2-11)
"Tiada sesuatu yang baru di bawah matahari."
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu
adalah sia-sia! Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di
bawah matahari? Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain
datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu
terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Angin bertiup ke selatan,
lalu berputar ke utara, terus menerus ia berputar, dan dalam putarannya
angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga
menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.
Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata
tidak bosan-bosan melihat, telinga tidak puas-puas mendengar. Apa yang
pernah ada akan ada lagi, dan yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tiada
sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat
dikatakan, “Lihat, ini baru!” Tetapi sebenarnya hal itu dahulu sudah
ada, lama sebelum kita. Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan
dari masa depan yang masih akan datang pun tidak akan ada
kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata,
"Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama
seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang
bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah
lisut dan layu.
3. Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati
yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? dan sayangilah
hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami
bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan
melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan
tangan kami teguhkanlah!
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (bdk. Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup, sabda Tuhan. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:7-9)
"Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?"
Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yang
terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes
telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa
Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang
dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata,
“Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang
kabarnya melakukan hal-hal besar itu?” Lalu ia berusaha untuk dapat
bertemu dengan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus Renungan
Dikatakan bahwa melihat adalah mempercayai. Secara umum, itu mungkin benar, terutama ketika kita telah mendengar tentang sesuatu dan kemudian akhirnya melihatnya sendiri dengan mata kepala sendiri.
Namun mungkin ada contoh lain di mana melihat belum tentu mengarah pada kepercayaan.
Dalam Injil kami mendengar bahwa Herodes sangat ingin melihat Yesus; dia memiliki kerinduan untuk melihat siapa Yesus ini yang dia dengar.
Tetapi ketika Herodes akhirnya bisa melihat Yesus selama sengsara-Nya, dia tidak terlalu memikirkan siapa yang dia lihat.
Mungkin keadaan yang dikutuk menyedihkan membuat Herodes berpikir bahwa Yesus hanyalah bintang jatuh yang akan memudar ke dalam kegelapan.
Namun bacaan pertama membuat kita merenungkan lebih dalam tentang apa yang kita lihat di sekitar kita.
Gambar matahari terbit dan terbenam, angin bertiup, air sungai yang mengalir ke laut memberi tahu kita sesuatu tentang realitas hidup kita.
Namun ini bukan tentang seberapa banyak mata kita telah melihat atau seberapa banyak telinga kita telah mendengar.
Ini adalah soal seberapa banyak hati kita dipenuhi - dipenuhi dengan misteri. Semoga hati kita juga dipenuhi dengan misteri cinta Tuhan.
Doa Malam
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, kami bersyukur karena telah Kau
perkenankan mendengarkan firman-Mu. Semoga firman-Mu yang telah kami
dengar menghidupkan dan menghidupi kami, sehingga kami makin mampu
memuliakan Dikau. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Rabu, 23 September 2020 Peringatan Wajib St. Pius dari Pietrelcina (Padre Pio), Imam
“Doa adalah kunci yang membuka hati Tuhan” (St. Pius dari Pietrelcina)
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar
gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.
The Spirit of the Lord is upon me, for he has anointed me and sent me to
preach the good news to the poor, to heal the broken-hearted
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah
memasyhurkan Santo Padre Pio. Semoga berkat doa dan teladannya kami
berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh
kemuliaan abadi bersama mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Amsal (30:5-9)
"Janganlah aku Kauberi kemiskinan atau kekayaan, melainkan hanyalah kebutuhan hidupku secukupnya."
Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang
berlindung pada-Nya. Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak
ditegur-Nya dan dianggap pendusta. Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan
itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan
dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan.
Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau
aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau,
kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah pelita bagi langkahku.
Ayat. (Mzm 119:29.72.89.101.104.163)
1. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
2. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
3. Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga.
Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang
pada firman-Mu.
4. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.
5. Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi hukum-Mu kucintai.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:1-6)
"Ia mengutus para murid mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit."
Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan
tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk
menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan
Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada
mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat
atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian
diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari
situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah
dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan
terhadap mereka." Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa,
sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala
tempat.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Kita mungkin ingin kaya tapi mungkin tidak terlalu kaya. Dan tentu saja kita tidak suka terlalu miskin, meskipun kita mungkin masih bisa mengelolanya. Tapi tentu saja, itu tidak akan senyaman itu.
Tetapi apakah dalam kemiskinan atau dengan banyak, kita tidak ingin berada di kedua ujung yang ekstrim.
Pada kenyataannya, yang sebenarnya kita inginkan adalah kita dapat memiliki cukup untuk kebutuhan kita.
Dalam bacaan pertama, itulah yang dikatakan penulis kitab Amsal saat dia meminta kepada Tuhan.
Jadi memiliki terlalu banyak dan tidak memiliki apa-apa dapat menimbulkan masalah karena kita lupa bahwa Tuhan dapat menyediakan kebutuhan kita.
Dan itulah yang Yesus katakan kepada murid-murid-Nya saat Dia mengutus mereka untuk misi saat Dia berkata kepada mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. ..."
Dia ingin mereka mengalami bahwa mereka akan merasa cukup untuk kebutuhan mereka karena Tuhan akan menyediakan.
Semoga Tuhan memenuhi kebutuhan kita. Ketika kita memiliki cukup, marilah kita bersyukur kepada Tuhan, dan ketika kita memiliki kelebihan, mari kita juga membantu orang lain yang membutuhkan. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 28:20)
Lihatlah, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, sabda Tuhan.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, says the Lord
Selasa, 22 September 2020
Hari Biasa Pekan XXV
“Dalam keramahan-Nya terhadap manusia, Bapa telah menjanjikan kehidupan
abadi secara pasti kepada kita manusia” (St. Sirilus dari Yerusalem)
Antifon Pembuka (Mzm 119:34)
Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
Doa Pembuka Allah Bapa yang kekal dan
kuasa, terimalah kiranya kami menjadi putra dan putri-Mu, karena kami
mengimani sabda Putra-Mu, yang menjadi jalan, kebenaran dan kehidupan
kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Amsal (21:1-6.10-13)
"Bermacam-macam pepatah."
Hati raja laksana batang air di tangan Tuhan, yang Dia alirkan ke mana
saja Ia kehendaki. Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya
sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. Melakukan kebenaran dan
keadilan lebih berkenan di hati Tuhan daripada kurban. Mata yang congkak
dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang jahat, adalah dosa.
Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap
orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. Memperoleh
harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang
yang mencari maut. Hati orang fasik mengingini kejahatan dan tidak
menaruh belas kasih kepada sesamanya. Jikalau si pencemooh dihukum,
orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak
diberi pengajaran, ia akan memperoleh pengetahuan. Yang Mahaadil
mengawasi rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam
kecelakaan. Siapa yang menutup telinga bagi jeritan orang lemah, tidak
akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bimbinglah hidupku, ya Tuhan, menurut petunjuk perintah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:1.27.30.34.35.44)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
2. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
4. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
5. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu sebab aku menyukainya.
6. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:19-21)
"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."
Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu
dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar
dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan
saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan
melaksanakannya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan
Perjanjian Lama dibagi menjadi beberapa bagian. Ada Pentateukh dan Torah yang merupakan lima kitab pertama dalam Alkitab.
Kemudian ada kitab sejarah, kitab nabi dan kitab hikmat atau literatur hikmat.
Kitab-kitab hikmat tersebut terdiri dari Kitab Kebijaksanaan, Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung (Kidung Agung), dan Sirakh.
Bacaan pertama diambil dari kitab Amsal dan kita mungkin menganggapnya sebagai bacaan yang mudah karena kepraktisan dan pemahamannya yang mudah. Namun, apa yang jelas dan sederhana belum tentu mudah dilakukan, karena sering kali kita tertipu dengan berpikir bahwa yang sederhana itu mudah.
Dalam Injil, Yesus berkata bahwa mereka yang mendengar Firman Tuhan dan melaksanakannya adalah orang-orang yang paling dekat dengan-Nya.
Ya, membaca dan mendengar tentang kebijaksanaan hidup adalah satu hal. Mempraktikkannya adalah hal lain.
Tentunya kita ingin menjalani kehidupan yang bermakna dan berpusat pada Tuhan dengan kebijaksanaan yang sudah ditemukan di dalam Alkitab.
Semoga kita menjadi apa yang kita baca, dan dengan melakukan itu semoga kita semakin menjadi seperti Kristus bagi orang lain.
Antifon Komuni (Mzm 119:35)
Biarlah aku hidup menurut perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati