Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Menjelang
beatifikasi Carlo Acutis minggu ini, orang-orang yang mengenal
programmer komputer muda itu berbagi kenangan tentang cintanya kepada
orang miskin. “Dengan tabungannya, dia membeli kantong tidur
untuk para tunawisma dan pada malam hari dia membawakan mereka minuman
panas,” kenang Antonia Salzano, ibu Acutis, dalam sebuah acara di Assisi
5 Oktober. “Dia berkata lebih baik mengurangi satu pasang sepatu
dan mampu melakukan pekerjaan tambahan yang baik [dengan uang yang
tidak dihabiskan untuk sepatu],” kenangnya.
Remaja Italia, yang
menyukai sepak bola dan video game, juga menghabiskan waktunya dengan
menjadi sukarelawan di dapur umum di Milan yang dikelola oleh Kapusin
dan Misionaris Cinta Kasih Bunda Teresa.
“Mulut seorang yang rendah hati berbicara mengenai kebenaran.” (St. Markus, Pertapa)
Antifon Pembuka (Luk 11:13)
Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa
pula Bapamu di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun,
yang meminta kepada-Nya.
Doa Pembuka
Ya Allah, bukalah mata dan telinga kami bagi-Mu, bagi diri kami sendiri,
dan bagi sesama manusia, supaya kami tahu apa yang seharusnya kami
mohon, dan supaya hati kami terbuka bagi jawaban-Mu atas doa kami,
bahkan kalau jawaban-Mu berbeda dengan apa yang kami harapkan. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:1-5)
"Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum atau karena percaya akan pewartaan Injil?"
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah memesona kalian?
Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan
jelas di depanmu? Hanya ini yang ingin kuketahui dari padamu: Adakah
kalian menerima Roh karena melakukan hukum Taurat? Atau karena percaya
akan pewartaan Injil? Adakah kalian sebodoh itu? Kalian telah mulai
dengan Roh, maukah kalian sekarang mengakhirinya dalam daging?
Sia-siakah semua yang telah kalian alami sebanyak itu? Masakah sia-sia!
Jadi bagaimana sekarang? Tuhan telah menganugerahi kalian Roh dengan
berlimpah-limpah dan Ia telah melakukan mukjizat di antara kalian;
adakah Ia berbuat demikian karena kalian melakukan hukum Taurat, atau
karena kalian percaya akan pewartaan Injil?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam
keturunan Daud, hamba-Nya; seperti yang telah difirmankan-Nya sejak
purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.
2. Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang
yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang
kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sumpah telah diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita, bahwa Ia
mengaruniai kita supaya kita terlepas dari tangan musuh, dapat
beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di
hadapan-Nya seumur hidup kita.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:5-13)
"Mintalah, maka kalian akan diberi."
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda
kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke
rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamilah aku
tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di
rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’,
masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu
aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku
tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu:
Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun
ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu
itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh
karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi;
carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang
yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan
dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya
sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya
minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian
yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu
yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang
meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Sebagai orang Katolik
janganlah kita pernah berkata, “Sia-sialah berdoa kepada Allah.” Sebab
hal itu adalah pikiran yang gegabah. Sebaliknya Yesus mengajarkan,
“Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat,
ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.” Inti maksud Tuhan Yesus
adalah mengajarkan kepada kita kebaikan dan kemurahan hati Allah Bapa
kita. Bila kita yang jahat saja tahu memberikan yang baik kepada
anak-anak kita, apalagi Bapa di surga! Pertanyaan kembali kepada
pengantar awal renungan hari ini: mengapa ada ujud doa kita yang
terkadang sepertinya memang tidak dijawab Tuhan, tidak dikabulkan Tuhan.
Bukankah Tuhan sendiri sudah menjamin: "Mintalah, maka kamu akan
diberi?" Untuk pekerjaan yang baik, pasangan hidup yang tepat dan rumah
tangga yang bahagia, kita harus memperjuangkannya setiap saat dan
memohon agar Roh Kudus menjaga niat baik kita. Tidak ada kata terlambat
untuk memperoleh yang terbaik dan jangan sampai kita menyesal karena
kita malas untuk berjuang.
Doa aslinya pertama-tama bukan
perkara mohon-memohon dan Tuhan seolah menjadi "tukang" pengabul
permohonan kita. Tentu betul sekali bahwa hanya kepada Tuhanlah kita
dapat memohon dan berseru, sebab Dialah Sumber segala sesuatunya. Akan
tetapi, doa pertama-tama bertujuan untuk dapat tinggal bersama Tuhan.
Dengan doa, kita bersama Tuhan, dan apabila orang tinggal bersama Tuhan,
segala sesuatu yang diperlukan akan mengalir bahkan apabila kita tidak
mohon, Tuhan tetap akan memberikan yang kita perlukan. Jadi, Tuhan
melihat yang diperlukan bagi keselamatan hidup kita, keselamatan jiwa
kita, bukan melihat yang kita inginkan. Karena yang kita inginkan belum
tentu kita perlukan. Barangkali saja apabila keinginan itu dikabulkan
Tuhan, justru menjauhkan diri kita dari Tuhan.
Antifon Komuni (Luk 11:13)
Jika kamu yang jahat tahu
memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga. Ia akan
memberikan Roh Kudus kepada siapa saja yang meminta-Nya.
Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu Rosario
“Wanita Mulia dan Surgawi, Majikan, Ratu, lindungi dan jagalah saya di
bawah sayapmu, supaya jangan Setan, penabur kehancuran, berkuasa atasku,
supaya jangan musuh jahatku berjaya atasku." St. Ephraim (306-373 AD, - Diterjemahkan dari St. Ephraim, Oratio ad Ssmam Dei Matrem; Opera omnia, Ed. Assemani, t. III (graece), Romae, 1747, p. 546.)
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 1:28, 42)
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu.
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahamurah, kami mengetahui dari kabar malaikat bahwa
Yesus Kristus, Putra-Mu, menjadi manusia. Kami mohon, curahkanlah
rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya kami
diantar kepada kebangkitan mulia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum SP. Maria,
misalnya: Kis 1:12-14; MT Luk 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; R:
Berbahagialah engkau, Perawan Maria, karena engkau telah mengandung
Putra Bapa kekal, atau: alleluya; -- Luk 1:26-38
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (2:1-2.7-14)
"Mereka melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku."
Saudara-saudara, empat belas tahun setelah dipilih Tuhan, aku pergi ke
Yerusalem bersama dengan Barnabas, dan Titus pun kubawa serta. Aku pergi
ke sana berdasarkan suatu pernyataan. Di sana aku membentangkan Injil
yang kuberitahukan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, jangan sampai
dengan percuma aku telah berusaha. Pada kesempatan itu aku berbicara
tersendiri dengan orang-orang yang terpandang. Mereka melihat bahwa
kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil bagi orang-orang tak
bersunat, sama seperti kepada Petrus bagi orang-orang bersunat; maka
mereka menjadi yakin. Sebab sebagaimana Tuhan telah memberi Petrus
kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, demikian pula Ia
memberi aku kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang yang tak
bersunat. Mereka pun menjadi yakin mengenai kasih karunia yang
dianugerahkan kepadaku. Maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang
sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan daku dan dengan Barnabas
sebagai tanda persekutuan. Semua setuju bahwa kami pergi kepada
orang-orang yang tak bersunat, sedangkan mereka kepada orang-orang yang
bersunat. Mereka hanya minta agar kami tetap mengingat orang-orang
miskin; dan hal itu sungguh-sungguh kuusahakan. Tetapi waktu Kefas
datang ke Antiokhia, aku terus terang menentang dia, karena ia salah.
Sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan
dengan saudara-saudara yang tidak bersunat. Tetapi setelah mereka
datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan
saudara-saudara yang bersunat. Juga orang-orang Yahudi lain ikut berlaku
munafik seperti dia, sehingga Barnabas sendiri terseret oleh
kemunafikan mereka. Aku melihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai
dengan kebenaran Injil. Maka aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka
semua, "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara
Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak
bersunat untuk hidup secara Yahudi?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827.
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Rm 8:15)
Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, 'Abba, ya Bapa.'
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-4)
"Tuhan, ajarilah kami berdoa."
Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia
berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya,
"Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar
murid-muridnya." Maka Yesus berkata kepada mereka, "Bila kalian berdoa,
katakanlah: 'Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah
kami setiap hari makanan yang yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami
sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
SP. MARIA RATU ROSARIO
Hari ini Gereja Katolik merayakan Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu
Rosario. Peristiwa besar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 7
Oktober sebagai tanggal Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario
adalah peristiwa kemenangan pasukan Kristen dalam pertempuran melawan
pasukan Islam Turki. Menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan
agar seluruh umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Santa
Perawan Maria atas Gereja. Doa umat itu ternyata dikabulkan Tuhan.
Pasukan Kristen dibawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil
memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571.
Sebagai tanda syukur Paus Pius V (1566-1572) menetapkan tanggal 7
Oktober sebagai hari pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Kemudian
Paus Klemens IX (1667-1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di
dunia. Dan Paus Leo XIII (1878-1903) lebih meningkatkan nilai perayaan
ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk
menghormati Santa Perawan Maria. Kita percaya bahwa doa rosario yang
kita panjatkan dalam persatuan dengan Bunda Maria mempunyai kekuatan
dahsyat untuk mengubah hidup kita dan membuat Allah tidak bisa menahan
rahmat-Nya memenuhi kita. Betapa tidak, karena setiap kali mendaraskan
doa rosario itu, kita mengucapkan dua ‘doa ajaib’, yang diwariskan Tuhan
sendiri bagi kita, yakni ‘Bapa Kami’ dan ‘Salam Maria’.(dari berbagai sumber)
Antifon Komuni (Luk 1:31)
Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang Putra yang harus kaunamai Yesus.
Kita harus mengingat bahwa kita bukan pencipta liturgi, kita adalah
pelayannya yang rendah hati, tunduk pada disiplin dan hukumnya. Kita
juga bertanggungjawab membina mereka yang membantu kita dalam pelayanan
liturgis baik dalam hal semangat dan daya liturgi serta regulasinya.
Terkadang saya melihat imam menyingkir untuk mengijinkan prodiakon
(pelayan tak lazim) membagikan Komuni Suci: ini salah, ini penyangkalan
pelayanan imamat dan juga klerikalisasi umat awam. Ketika ini terjadi,
ini adalah tanda bahwa formasinya sangatlah keliru, dan hal ini perlu
dikoreksi. (Kardinal Robert Sarah, Prefek Kongregasi untuk Ibadat Ilahi
dan Tata Tertib Sakramen 5 Juli 2016 dalam Konferensi Internasional
Sacra Liturgia)
Antifon Pembuka (Mzm 139:13)
Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku.
Doa Pembuka Allah Bapa yang penuh
kasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau berkenan untuk hadir
di tengah-tengah kami. Kami mohon, bukalah hati kami agar siap sedia
menerima kehadiran-Mu yang senantiasa membawa berkah bagi kami. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang
masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (1:13-24)
"Allah berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa."
Saudara-saudara, kalian tentu telah mendengar tentang hidupku dalam
agama Yahudi dulu. Tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha
membinasakannya. Dalam agama Yahudi itu aku jauh lebih maju dari banyak
teman sebaya di antara bangsaku, karena aku sangat rajin memelihara adat
istiadat nenek moyangku. Tetapi Allah telah memilih aku sejak kandungan
ibuku dan memanggil aku oleh karena kasih karunia-Nya. Ia berkenan
menyatakan Anak-Nya dalam diriku, agar aku memberitakan Dia di antara
bangsa-bangsa lain. Pada waktu itu sesaat pun aku tidak minta
pertimbangan kepada manusia. Aku juga tidak pergi ke Yerusalem untuk
mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku. Tetapi aku
berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik. Baru tiga
tahun kemudian aku pergi ke Yerusalem untuk menemui Kefas, dan aku
menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi rasul-rasul yang lain tak
seorang pun yang kulihat, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus. Di
hadapan Allah kutegaskan: Apa yang kutulis kepadamu ini benar, aku tidak
berdusta. Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia. Tetapi
aku tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea. Mereka hanya
mendengar, bahwa orang yang dahulu menganiaya mereka sekarang
memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya. Dan mereka
memuliakan Allah karena aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; R:13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui
apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan atau berbaring segala jalanku
Kaumaklumi.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang
menenun aku dalam kandunagn ibuku. Aku bersyukur kepada_mu oleh karena
misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung
bagi-Mu, ketika aaku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam
di bagian-bagian bumi yang paling bawah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)
"Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik."
Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah
kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita
itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk di
dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat
sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan
peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah
dia membantu aku.” Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau
kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu
saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak
akan diambil dari padanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Salah satu penyebab ketidakpuasan dan ketidakpuasan dalam hidup kita adalah karena kita berpaling dari wilayah kita sendiri dan kita mulai iri dengan padang rumput tetangga yang tampaknya lebih hijau.
Kita mulai melihat orang lain dan mulai bermimpi tentang kehidupan nyaman mereka, pekerjaan menarik mereka, hal-hal baik yang mereka miliki, keluarga bahagia mereka, dll.
Kita membiarkan gangguan ini masuk karena kita berpikir bahwa siapa kita dan apa yang kita lakukan tidak penting, membosankan, membuat frustrasi, tidak dihargai, dan tidak diakui.
Itu hanya karena kita tidak puas dan tidak bahagia dengan apa yang kita lakukan.
Dalam Injil, Martha mengeluh tentang saudara perempuannya, mungkin karena dia tidak senang karena tidak mendapat pengakuan dan perhatian.
Dia hanya teralihkan dari apa yang dia lakukan.
Yesus tidak mengatakan bahwa duduk dan mendengarkan Dia lebih penting daripada memasak dan membersihkan.
Yesus berkata bahwa apapun yang kita lakukan, kita hanya perlu fokus bersyukur kepada Tuhan.
Itu adalah satu hal yang penting dan itu juga satu-satunya hal yang dibutuhkan dalam hidup kita.
Karena itu juga yang akan mendatangkan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup kita.
Tuhan
selalu dekat pada orang yang menyebut Dia dalam iman yang benar,
harapan yang tak tergoncangkan dan dalam cinta sempurna. (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Luk 10:36.37)
"Siapakah sesama orang yang jatuh ke tangan penyamun?" 'Orang yang
telah menunjukkan belas kasih kepadanya.' "Pergilah dan lakukanlah
demikian."
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah menanamkan Sabda-Mu di dalam hati kami dan
melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memberi kami teladan
bagaimana melaksanakan Sabda-Mu itu. Kami mohon, doronglah kami
menunjukkan belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Putra-Mu telah
melakukannya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau
dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (1:6-12)
"Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia."
Saudara-saudara, aku heran, bahwa kalian begitu cepat berbalik dari
Allah, yang telah memanggil kalian oleh kasih karunia Kristus, dan
mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil; hanya ada
orang-orang yang mengacaukan kalian dan yang bermaksud memutarbalikkan
Injil Kristus. Tetapi seandainya kami sendiri atau pun seorang malaikat
dari surga mewartakan kepada kalian suatu injil yang berbeda dengan
Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang
telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi, "Jikalau ada
orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa
yang telah kalian terima, terkutuklah dia." Jadi bagaimana sekarang?
Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah aku
mencoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencari
perkenanan manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebab aku
menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu
bukanlah injil manusia. Karena aku menerimanya bukan dari manusia, dan
bukan pula manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya
oleh pernyataan Yesus Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.7-8.9.10c)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan
orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan
Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya
teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam
kebenaran dan kejujuran.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian
untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung
sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952. Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Ayat. (Yoh 13:34) Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:25-37)
"Siapakah sesamaku?"
Pada suatu ketika, seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus,
"Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang
kaubaca di sana?" Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu
dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah
demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya
orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus,
"Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan
penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi
juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati.
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang
itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang
Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari
seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang
sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah
hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya,
sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan
orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke
tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua
dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika
kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.'
Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama
manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu,
"Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya." Yesus berkata
kepadanya, "Pergilah, dan lakukanlah demikian!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan Maka sangat sering kita mendengar kata "miskomunikasi" ini. Dan kata itu muncul ketika sesuatu tidak dilakukan atau dilakukan dengan tidak benar.
Miskomunikasi pada dasarnya berarti kurangnya komunikasi yang jelas atau memadai. Masalahnya mungkin terletak pada kata-kata yang digunakan atau mungkin kesalahan di suatu tempat dalam jalur komunikasi.
Namun miskomunikasi tidak terjadi dengan sengaja. Hanya saja ada sesuatu yang salah diucapkan, atau ditulis salah, atau terdengar salah. Kami mungkin menyebut miskomunikasi sebagai kesalahan yang jujur.
Dalam bacaan pertama, Santo Paulus menekankan bahwa yang dia wartakan adalah Injil tentang Kristus. Dan tidak ada lebih dari satu versi Injil.
Ia memperingatkan bahwa jika ada yang memberitakan versi lain dari Injil, maka orang itu harus dikutuk.
Karena itu bukan miskomunikasi. Itu adalah distorsi dan bahkan penipuan. Distorsi dan penipuan Injil semacam itu tentu saja ditujukan pada apa yang ingin didengar orang. Itu pasti akan memenangkan persetujuan orang.
Apa yang dikatakan Santo Paulus adalah bahwa dalam memberitakan Injil, seseorang tidak harus mencari persetujuan manusia melainkan persetujuan dari Tuhan.
Demikian pula menghidupi Injil dan mematuhi Perintah-perintah Tuhan tidak membenarkan diri kita sendiri atau mengaitkan poin dengan Tuhan.
Melainkan tentang mencintai Tuhan dan menunjukkan cinta itu kepada sesama kita dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Yang lainnya akan menjadi distorsi dan bahkan tipuan. Antifon Komuni (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, yaitu agar kamu saling mengasihi sebagaimana Aku mengasihi kamu.
Doa Malam Allah Bapa kami yang mahabaik, terimalah persembahan hidup kami hari
ini yang telah Kauberi kepercayaan mengelola talenta dua dinar untuk
mengurus sesama kami yang membutuhkan pertolongan. Jika berkenan
kepada-Mu, terimalah; jika ada kekurangan dan kesalahan, sudilah Engkau
mengampuni kami. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami. Amin.
Makam Carlo Acutis dibuka untuk penghormatan umum di Assisi, Italia, 1 Oktober 2020. Foto milik Keuskupan Assisi.
Oleh Courtney Mares
Rome Newsroom, 1 Okt 2020 / 09:00 MT (CNA) .-
Makam Yang Mulia Carlo Acutis dibuka untuk penghormatan publik pada hari Kamis menjelang beatifikasi remaja programer komputer.
Seorang juru bicara beatifikasi Acutis mengatakan kepada CNA bahwa seluruh tubuh ada, tetapi "tidak rusak."
“Hari ini kita… melihatnya lagi dalam tubuh fana-nya. Jenazah yang telah lewat, pada tahun-tahun penguburan di Assisi, melalui proses pembusukan yang normal, yang merupakan warisan kondisi manusia setelah dosa dikeluarkan dari Tuhan, sumber kehidupan. Tetapi tubuh fana ini ditakdirkan untuk dibangkitkan, ”kata Uskup Agung Domenico Sorrentino dari Assisi pada Misa pembukaan makam 1 Oktober.
Uskup menjelaskan bahwa tubuh Acutis "disusun kembali dengan seni dan cinta."
Jenazah remaja itu akan tersedia untuk dihormati di kuburan kaca hingga 17 Oktober, selama perayaan kehidupan Acutis di Assisi.
Acutis, yang meninggal karena leukemia pada tahun 2006 pada usia 15 tahun, dikenal karena keterampilan pemrograman komputernya, dan kecintaannya pada Ekaristi dan Perawan Maria.
Jantung Acutis, yang sekarang dapat dianggap sebagai peninggalan, akan ditampilkan dalam relik di Basilika Santo Fransiskus di Assisi. Ibunya mengatakan bahwa keluarganya ingin menyumbangkan organnya ketika dia meninggal, tetapi tidak dapat melakukannya karena leukemia.
“Carlo adalah anak laki-laki di zaman kita. Seorang bocah era internet, dan model kesucian era digital, seperti yang disampaikan Paus Fransiskus dalam suratnya kepada kaum muda di seluruh dunia. Komputer… telah menjadi cara untuk melewati jalan-jalan dunia, seperti murid-murid Yesus yang pertama, untuk membawa ke dalam hati dan rumah pengumuman tentang kedamaian sejati, yang memuaskan dahaga akan ketidakterbatasan yang mendiami hati manusia, " Kata Sorrentino.
Rektor Sanctuary of Spoliation di Assisi, tempat makam Acutis berada, mengatakan kepada EWTN bahwa pekerjaan rekonstruksi pada wajah Acutis diperlukan sebelum publik melihat makam tersebut.
Acutis mengalami pendarahan otak pada saat kematiannya, dan dia mempersembahkan penderitaannya untuk Paus dan Gereja.
“Tubuhnya ditemukan utuh, tidak utuh, tapi integral, memiliki semua organnya. Pekerjaan dilakukan di wajahnya, ”Fr. Carlos Acácio Gonçalves Ferreira berkata.
“Dalam beberapa hal, wajah duniawinya akan terlihat lagi. Tapi wajah itu - jangan kita lupa - sekarang tidak menunjuk pada dirinya sendiri, tapi kepada Tuhan, ”kata Uskup Agung Sorrentino.
Makam Acutis dibuka untuk penghormatan publik 1-17 Oktober di Assisi untuk memungkinkan sebanyak mungkin orang melakukan kunjungan doa pada minggu-minggu sebelum dan sesudah beatifikasi 10 Oktober, meskipun langkah-langkah virus corona membatasi kehadiran.
Dalam wawancaranya dengan EWTN, Ferreira memuji Acutis sebagai saksi bahwa kekudusan bisa dicapai oleh remaja.
Di makam tersebut, Acutis mengenakan pakaian santai yang dikenakannya dalam keseharian. Meski tidak dimakamkan dengan pakaian ini, diharapkan bisa menjadi bukti kehidupan remaja tersebut.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah kita akan melihat seorang santo dengan jins, sneakers, dan sweater,” kata rektor.
“Ini adalah pesan yang luar biasa bagi kita, kita dapat merasakan kekudusan bukan sebagai hal yang jauh tetapi sebagai sesuatu yang sangat dalam jangkauan setiap orang karena Tuhan adalah Tuhan atas semua orang.”
Pada tahun sebelum kematiannya, remaja Italia itu meneliti mukjizat Ekaristi untuk membuat katalog situs web dan membagikan informasi ini kepada orang lain.
Sebagai bagian dari perayaan 17 hari beatifikasi Acutis di Assisi, dua gereja mengadakan pameran mukjizat Ekaristi dan penampakan Maria yang dikatalogkan oleh Acutis.
Makam Acutis berada di Assisi's Sanctuary of the Spoliation, di mana seorang Santo Fransiskus dari Assisi dikatakan telah menanggalkan pakaian mewahnya demi kebiasaan buruknya.
“Carlo Acutis, seperti St. Fransiskus, memiliki kesamaan, selain cinta untuk Yesus dan khususnya untuk Ekaristi, cinta yang besar untuk orang miskin,” kata Uskup Agung Sorrentino saat dia mengumumkan 1 Oktober bahwa dapur umum akan dibuka dekat Sanctuary of the Spoliation untuk mengenang Acutis.
Ibu Carlo, Antonia Salzano (gambar di atas), mengatakan bahwa dia sangat tersentuh dengan dibukanya makam putranya untuk penghormatan publik. “Kami sangat senang akhirnya makam Carlo telah dibuka, terutama karena umat beriman yang tersebar Carlo di seluruh dunia akan dapat melihatnya dan dapat memujanya dengan cara yang lebih kuat dan lebih menarik,” katanya.
“Kami berharap melalui eksposisi tubuh Carlo, umat beriman dapat meningkatkan doa mereka kepada Tuhan dengan lebih semangat dan iman yang melalui Carlo mengundang kita semua untuk memiliki lebih banyak iman, harapan, dan cinta untuk dia, dan untuk saudara-saudara kita seperti yang dilakukan Carlo dalam kehidupan duniawinya. Kami berdoa agar Carlo menjadi perantara bagi kita semua dengan Tuhan dan mendapatkan banyak rahmat bagi kita. ”
Paus Fransiskus menandatangani ensiklik barunya, Fratelli tutti, di altar di depan makam Santo Fransiskus dari Assisi pada 3 Oktober 2020. Foto oleh: Vatican Media.
Staf CNA, 3 Okt 2020 / 08:45 MT (CNA) .- Paus Fransiskus menandatangani ensiklik barunya, Fratelli tutti, Sabtu saat berkunjung ke Assisi.
Dalam perjalanan resmi pertamanya ke luar Roma sejak pandemi melanda Italia, paus merayakan Misa di makam yang sama dengan namanya, Santo Fransiskus dari Assisi.
“Fratelli tutti,” kata pembukaan ensiklik, berarti “Semua saudara” dalam bahasa Italia. Ungkapan itu diambil dari tulisan Santo Fransiskus, salah satu inspirasi utama ensiklik ketiga Paus Fransiskus, tentang persaudaraan dan persahabatan sosial. Teks itu akan dirilis pada 4 Oktober, pada hari raya St. Fransiskus
Paus singgah dalam perjalanan ke Assisi untuk mengunjungi komunitas Klara yang malang di kota Spello, Umbria. Itu adalah kunjungan pribadi keduanya ke komunitas, setelah perjalanan kejutan pada Januari 2019.
Anggota Klaris Miskin dari Santa Maria di Vallegloria mengunjungi Fransiskus di Vatikan pada Agustus 2016, ketika dia memberikan konstitusi apostolik Vultum Dei quaerere kepada mereka, yang menguraikan norma-norma baru untuk komunitas biara perempuan.
Paus tiba dalam hujan deras di Assisi pada Sabtu sore, singgah sebentar untuk menyapa komunitas Klara Miskin lainnya di kota itu, menurut ACI Stampa, mitra berita CNA berbahasa Italia.
Dia kemudian merayakan Misa di makam Santo Fransiskus di Assisi di Basilika Santo Fransiskus. ACI Stampa melaporkan bahwa mereka yang hadir termasuk para religius yang mewakili berbagai cabang Fransiskan, Kardinal Agostino Vallini, wakil kepausan untuk Basilika Santo Fransiskus dan St. Mary of the Angels di Assisi, Uskup Domenico Sorrentino setempat, dan Stefania Proietti, walikota Assisi.
Misa, yang bersifat pribadi tetapi disiarkan langsung, mengikuti pembacaan untuk pesta Santo Fransiskus.
Bacaan Injil adalah Matius 11: 25-30, di mana Yesus memuji Allah Bapa, "Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa,
Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang
bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil."
Yesus kemudian berkata: “Datanglah
kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan
memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan
mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah
beban-Ku.”
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati