Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Gambar Carlo Acutis diresmikan pada Misa beatifikasinya di Assisi, Italia 10 Oktober 2020. Kredit: Daniel Ibanez / CNA.
Oleh Courtney Mares
Assisi, Italia, 10 Okt 2020/09.46 MT (CNA) .-
Dengan beatifikasi Carlo Acutis di Assisi pada hari Sabtu, Gereja Katolik sekarang memiliki "Beato" pertama yang mencintai Super Mario dan Pokémon, tetapi tidak sebanyak dia mencintai Kehadiran Nyata Yesus dalam Ekaristi.
“Untuk selalu bersatu dengan Yesus, inilah program hidup saya,” tulis Carlo Acutis pada usia tujuh tahun.
Ahli komputer muda Italia, yang meninggal karena leukemia pada usia 15 tahun mempersembahkan penderitaannya untuk paus dan Gereja, dibeatifikasi pada 10 Oktober dalam Misa di Basilika Santo Fransiskus dari Assisi.
Lahir pada tahun 1991, Acutis adalah milenial pertama yang dibeatifikasi oleh Gereja Katolik. Remaja yang memiliki bakat untuk pemrograman komputer sekarang selangkah lagi dari kanonisasi.
Sekali orang telah menerima damai Kristus, ia akan mudah menyelamatkan
jiwanya dan mengusahakan keutamaan. (St. Sirilus dari Aleksandria)
Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.
If you, O Lord, should mark iniquities, Lord, who could stand? But with you is found forgiveness, O God of Israel.
Si iniquitates observaveris Domine, Domine quis sustinebit? quia apud te propitiatio est, Deus Israel.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengundang kami untuk ikut serta dalam perjamuan
kudus-Mu, baik yang di dunia ini maupun kelak di surga. Semoga kami
menanggapi undangan-Mu itu dengan gembira seraya mempersiapkan diri agar
pantas menerima anugerah-Mu yang agung itu. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa
suatu jamuan dengan masakan mewah, suatu jamuan dengan anggur yang tua
benar, suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang
disaring endapannya. Di atas gunung ini Tuhan akan mengoyakkan kain
kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan
kepada segala bangsa. Tuhan Allah akan meniadakan maut untuk
seterusnya; dan ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib
umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah
mengatakannya. Pada waktu itu orang akan berkata, "Sesungguhnya, inilah
Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah
Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorai dan
bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya!" Sebab tangan Tuhan
akan melindungi gunung ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul:lh.6cd)
1. Tuhanlah gembalaku aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di
padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan
menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus.
Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu itulah yang menghibur daku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau
menguapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku di sepanjang umur hidupku.
Aku akan berdiam di dalam rumah Tuhan sepanjang segala masa. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:12-14.19-20)
"Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Saudara-saudara, aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu
kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu
yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal
kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala
perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam
kesusahanku. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan
dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita
selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita supaya
kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:1-14)
"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"
Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka
rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, "Hal Kerajaan Surga itu
seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia
menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke
perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh
pula hamba-hamba lain dengan pesan, 'Katakanlah kepada para undangan:
Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku
telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah
ini.' Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke
ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap
para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia
lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh
itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba,
'Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk
itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah
setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka
pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya
di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah
ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak
menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta.
Ia berkata kepadanya, 'Hai Saudara, bagaimana Saudara masuk tanpa
berpakaian pesta?' Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata
kepada para hamba, 'Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang
itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan
kertak gigi.' Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Rekan-rekan yang budiman! Dalam
Mat 22:1-14 yang dibacakan sebagai Injil Minggu Biasa ke 28 tahun A ini
disampaikan perumpamaan mengenai siapa yang akhirnya masuk ke dalam
Kerajaan Surga dan bagaimana mereka bisa sampai ke sana. Beginilah
ceritanya. Ada orang-orang yang sebenarnya sejak awal sudah beruntung
karena "diundang ke perjamuan" tapi mereka malah meremehkan ajakan ini.
Karena itu keberuntungan yang sebenarnya dapat mereka nikmati jadi
beralih kepada orang-orang lain yang tadinya tidak masuk hitungan. Apa
artinya semua ini bagi kehidupan kini? VERSI MATIUS DAN LUKAS
Selain
dalam Mat 22:1-14, perumpamaan tentang undangan yang menolak datang itu
didapati juga dalam Luk 14:15-24. (Untuk penjelasan versi Lukas, lihat
_Langkahnya...Langkahku!_ [Kanisius, Yogyakarta 2005], hlm. 155-156.)
Namun ada tiga hal yang khas pada versi Matius yang tidak dijumpai dalam
versi Lukas.
1. Dalam Injil Matius, undangannya ialah ke
perjamuan makan siang (Yunani "ariston", Latin "prandium") bagi pesta
nikah seorang anak raja. Lukas menyebutnya perjamuan makan malam (Yunani
"deipnon", Latin "coena") yang besar yang sudah disanggupi para
undangan. Seperti kebiasaan kita, pada zaman itu perhelatan meriah
memang biasanya diadakan pada malam hari. Lebih relaks, lebih membangun
suasana. Kesempatan seperti itu tidak diadakan siang hari kecuali
peristiwanya amat penting dan resmi seperti halnya pesta nikah. Inilah
yang lebih ditonjolkan Matius. Perjamuan dalam pesta nikah lebih resmi
daripada perjamuan untuk membangun keakraban. Hadirin diajak ikut
menjadi saksi peristiwa itu. Apalagi pesta nikah anak raja.
2.
Dalam perumpamaan Matius, sang raja sampai dua kali mengundang. Yang
kedua kalinya bahkan ada nada memohon. Tetapi orang-orang yang diundang
tetap tidak mau datang. Begitulah digarisbawahi dalam Injil Matius
penolakan yang makin keras. Ada yang tak peduli, ada yang meremehkan
undangan, malah menyiksa dan membunuh suruhan raja. Ini sama dengan
memutuskan hubungan. Lukas lain. Ia lebih menekankan dalih para undangan
yang sudah bersedia datang ketika diundang tapi kini ingkar.
3.
Matius dan Lukas sama-sama mengatakan bahwa akhirnya orang-orang lain
yang tadinya tidak diundang kini didatangkan ke perjamuan. Tetapi Matius
masih menceritakan bahwa sang raja mendapati orang yang datang tanpa
pakaian pesta. Orang itu kemudian tidak diperbolehkan ikut pesta dan
dikeluarkan. Lukas tidak menyinggung adanya orang yang tak pantas ikut
perjamuan malam. Tetapi ia meneruskan perumpamaan itu dengan
menyampaikan pengajaran Yesus mengenai perlunya komitmen utuh dalam
mengikutinya.
Matius
berbicara kepada umat yang berasal dari lingkungan Yahudi. Bagi mereka
"perjamuan nikah" dan datang dengan "pakaian pesta" memiliki arti yang
khusus yang tidak segera ditangkap oleh orang dari kalangan lebih luas
seperti halnya umat Lukas. Marilah kita lihat dari dekat kedua gambaran
yang dipakai Matius. PERJAMUAN NIKAH
Disebutkan
"Kerajaan Surga seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah
untuk anaknya". Bagi pembaca Matius, "perjamuan nikah" membangkitkan
gagasan yang lebih dari pada sekedar hadir dalam resepsi, melainkan
mengikuti upacara religius dan berbagi hikmatnya. Dalam kesempatan
seperti itu dulu kerap didendangkan lagu-lagu kasih antara mempelai
lelaki dan mempelai perempuan. Lagu-lagu itu sering bernada erotik, tapi
sekaligus juga amat religius. Salah satu bentuk yang paling dikenal dan
sudah menjadi bagian Kitab Suci ialah Kidung Agung. Kedua mempelai
saling memuji keelokan masing-masing (Kid 1:9:2:7), saling mengungkapkan
rasa rindu terhadap satu sama lain (Kid 3:1-5; 5:2-8), saling
mengungkapkan nikmatnya ada berduaan (Kid 7:6-8:4). Di dalam
kidung-kidung itu kasih antara kedua mempelai tampil sebagai tempat
kehadiran yang ilahi tanpa perlu mengatakannya. KehadiranNya memanusia
dalam ujud yang paling bisa dirasakan. Bagi orang Yahudi, ikut serta
dalam upacara dan perjamuan nikah dalam arti ini dapat mendekatkan orang
pada kemanusiaan dan keilahian sekaligus. Karena itu juga penolakan
ikut serta perjamuan lebih daripada sekedar tidak menghadiri pesta.
Menolak
ajakan untuk menyaksikan pesta nikah juga membuat pesta menjadi sepi
dan hambar. Panggilan pertama tidak dipenuhi. Raja yang sebetulnya penuh
wibawa kemudian bersikap menghimbau. Ia merendah. Satu kali tidak
digubris, ia berusaha lagi. Malah seakan-akan memohon belas kasihan para
undangan: jangan biarkan pesta jadi rusak, hidangan sudah siap, lembu
dan ternak piaraan sendiri telah dipotong. Tetapi yang diundang semakin
meninggikan diri, dan menjadi takabur, dan akhirnya malah membunuh
pesuruh sang raja. Mereka tidak mau diganggu lagi. Mereka memutus
hubungan. Terlihat betapa kerasnya penolakan terhadap ajakan untuk ikut
serta dalam kesempatan yang sebenarnya bakal membuat siapa saja yang
ikut semakin utuh hidupnya, semakin memasuki Kerajaan Surga!
Mereka
yang menolak kehilangan dua hal. Pertama rusaklah hubungan dengan raja
yang bisa melindungi mereka. Kedua mereka kehilangan kesempatan ikut
pesta nikah yang meriah yang memiliki arti khusus tadi. Jadi mereka
semakin menjauhkan diri dari kesempatan yang bakal membuat hidup mereka
berarti. Mereka menjauh dari Kerajaan Surga. Inilah yang hendak
ditunjukkan dalam perumpamaan ini.
ORANG-ORANG DI PERSIMPANGAN JALAN
Karena
perjamuan nikah telah tersedia tapi yang diundang tak layak datang,
maka raja menyuruh hamba-hambanya ke persimpangan jalan, membawa
orang-orang yang mereka temui di sana, siapa saja, ke perjamuan nikah
tadi. Tak pilih bulu siapa saja didatangkan. Dan pesta itu diselamatkan
oleh kehadiran mereka-mereka ini.
Yang dimaksud dengan
persimpangan jalan ialah lapangan tempat orang biasanya berkumpul dengan
macam-macam maksud: istirahat, menunggu kesempatan kerja, melewatkan
waktu, berjualan, membeli. Apa saja. Kegiatan sehari-hari yang
bermacam-ragam. Orang-orang yang di situ dengan macam-macam keadaan
itulah yang diminta datang ke perjamuan nikah. Di persimpangan
jalan...hidup itulah disampaikan ajakannya.
Bagaimana membacanya
dengan cara yang lebih cocok bagi zaman ini? Perumpamaan tadi mulai
dengan "Kerajaan Surga seumpama.." Jadi dimaksud membantu agar orang
menyadari bagaimana cara Yang Mahakuasa mengajak siapa saja ikut masuk
ke dalam kehidupan-Nya, ke dalam keakraban dengan-Nya. Dengan mengajak
orang ikut serta dalam kegembiraan pesta nikah anaknya, sang raja tadi
ingin berbagi kegembiraan. Bahkan boleh dikatakan, kegembiraannya itu
baru menjadi nyata bila ikut dirasakan orang lain. Ia berusaha
mendatangkan orang-orang untuk ikut. Bahkan ia memohon agar mereka
datang. Tetapi permohonan ini dihadapi dengan sikap keras hati dan
penolakan. Tidak mau mengambil bagian dalam kehidupan yang sebenarnya
tidak dapat sebarangan dibagikan. Penolakan ini makin memisahkan dan
menjauhkan mereka satu sama lain. Juga membuat sang raja putus asa dan
merasa pestanya bakal rusak. Tetapi ia tidak menyerah. Pestanya itu
kemudian dibuka bagi siapa saja yang tadinya tidak termasuk hitungan.
Kerap
dijelaskan bahwa para undangan yang menolak datang itu ialah orang
Yahudi dan mereka yang didatangkan dari jalanan itu ialah pengikut
Yesus. Yang pertama kehilangan Kerajaan Surga, yang kedua memperolehnya.
Para hamba yang disuruh mengundang ialah nabi-nabi dan kemudian yang
diperlakukan dengan buruk ialah para rasul. Tafsir alegori ini memang
sudah ada sejak lama. Dan bahkan sudah mulai pada zaman Injil sendiri
ditulis. Namun demikian masih ada keleluasaan untuk memahami perumpamaan
ini sebagai perumpamaan untuk membaca kehidupan orang zaman ini, untuk
mengartikan pengalaman hidup. PAKAIAN PESTA
Pesta
nikah itu terlaksana justru karena hadirnya orang-orang jalanan tadi.
Kerajaan Surga semakin menjadi kenyataan karena dimasuki, dihuni,
dikembangkan. Kepada pembaca diberikan ajakan yang amat kuat. Ayo ikut
membuat kehidupan yang nyata ini semakin menjadi ujud dari Kerajaan
Surga. Bisakah dibalik sehingga dikatakan agar Kerajaan Surga menjadi
bagian dari kehidupan nyata? Orang tergoda mengatakan ya, tapi kiranya
tidak pas bila begitu. Seolah-olah kerajaan itu sudah ada dan jadi dan
tinggal dimasuki, seperti menaiki kereta yang akan jalan. Yang lebih
cocok, tiap orang diminta menemukan wujud Kerajaan Surga baginya. Bahan
mentahnya: kehidupan sehari-harinya, kehidupannya di persimpangan jalan.
Tapi untuk ke sana orang perlu memakai pakaian pesta.
Dalam alam
pikiran Semit, pakaian memberi bentuk kepada orang yang memakainya
sehingga dapat dikenali. Tidak mengenakan pakaian pesta berarti datang
tanpa sungguh mau mengikuti pesta. Orang baru dapat dikatakan datang
ikut perjamuan pesta bila memang mau menghadiri pesta itu, bukan untuk
urusan lain. Datang tanpa pakaian yang cocok berarti tidak membiarkan
diri dikenal sebagai yang datang untuk itu. Komitmen setengah-setengah
ini kurang dapat menjadikan hidup orang menjadi bagian dari hidup dalam
Kerajaan Surga. Kebalikannya, datang dengan mengenakan pakaian pesta
berarti datang tanpa maksud atau tujuan lain. Yang bersangkutan akan
dikenali sebagai orang yang hidupnya sedang berubah dari yang ada di
persimpangan jalan menjadi dia yang hidup dalam perjamuan yang makin
memanusiakan dan makin mendekatkan ke keilahian.
Salam hangat, A. Gianto
Antifon Komuni (bdk. Mzm 34:11)
Orang-orang kaya akan kekurangan dan kelaparan, tetapi mereka yang mencari Tuhan takkan kekurangan sesuatu pun. The rich suffer want and go hungry, but those who seek the Lord lack no blessing.
atau (1Yoh 3:2)
Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
When the Lord appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.
“Berhati-hatilah dalam banyak berbicara, sebab banyak bicara
mengenyahkan dari jiwa pemikiran-pemikiran kudus dan persatuan dengan
Allah." (St. Dorotheus)
Antifon Pembuka (Gal 3:26)
Kalian semua adalah putra dan putri Allah berkat iman dalam Kristus
Yesus. Karena kalian yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenal
Kristus.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga, Engkau memanggil kami menjadi putra dan
putri-Mu seturut citra Putra-Mu terkasih. Baptislah kami dengan Roh-Mu
dan ajarilah kami mengimani bahwa cinta kasihlah yang menjadi hukum
tertinggi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:22-29)
"Kalian adalah anak-anak berkat iman."
Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu terkurung di bawah
kekuasaan dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu
diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita
berada di bawah pengawalan hukum Taurat dan dikurung sampai iman itu
dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus
datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah
datang. Karena itu kita tidak lagi berada dibawah pengawasan penuntun.
Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus.
Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan
Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak
ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian
semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kalian milik
Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji
Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala
perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus,
biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah
perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan
ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!
Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak,
berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata
kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui
Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang
mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam Misa maupun dalam devosi, selalu ada himne pujian. Himne ini dinyanyikan untuk memuji dan berterima kasih kepada Tuhan dan biasanya dinyanyikan dengan perasaan dan emosi. Juga himne yang dinamis dan emosional lebih disukai untuk menarik emosi orang-orang dan juga untuk mendapatkan tanggapan yang lebih kuat dari mereka. Tetapi di mana emosi dan perasaan memudar, di situlah tindakan nyata dimulai.
Nyanyian pujian kita juga harus diterjemahkan menjadi tindakan cinta untuk Tuhan dan sesama. Itulah sebabnya dalam menanggapi seruan pujian, Yesus menenangkan emosi untuk fokus melakukan kehendak Tuhan.
Saat kita mempersembahkan Misa ini untuk menghormati Bunda Maria, marilah kita mengingat bahwa dia mendengar Firman Tuhan, merenungkannya dan melakukan kehendak Tuhan dalam hidupnya. Semoga kita yang menghormatinya juga belajar darinya dan melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Doa Malam Yesus, Engkau bersabda,
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan
memeliharanya." Karena itu, kami mohon, tambahkanlah semangatku untuk
bertekun dalam mendengarkan dan memelihara sabda-Mu agar aku menjadi
orang yang berbahagia dalam mengikuti Engkau, Sang Sabda yang telah
menjadi manusia, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Kota Vatikan, 8 Okt 2020 / 09:00 MT (CNA) .- Dalam pidato Kamis kepada perwakilan Moneyval (Komite Pakar tentang Evaluasi Tindakan Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme) yang mengevaluasi Vatikan, Paus Fransiskus menekankan bahwa uang harus digunakan untuk melayani umat manusia, bukan sebaliknya.
“Begitu ekonomi kehilangan wajah manusianya, maka kita tidak lagi dilayani oleh uang, tetapi diri kita sendiri menjadi hamba uang,” katanya pada 8 Oktober. “Ini adalah bentuk penyembahan berhala yang kita dipanggil untuk bereaksi dengan menegakkan kembali rasional urutan hal-hal, yang menarik bagi kebaikan bersama, di mana 'uang harus berfungsi, bukan mengatur.' ”
Paus berbicara kepada Moneyval, pengawas anti-pencucian uang Dewan Eropa, sedikit lebih dari setengah jalan dalam pemeriksaan dua minggu di tempat Takhta Suci dan Kota Vatikan.
Tujuan dari tahap evaluasi ini adalah untuk menilai efektivitas peraturan dan prosedur dalam memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme. Untuk Moneyval, ini tergantung pada penuntutan dan pengadilan, menurut laporan 2017.
Paus Fransiskus menyambut baik kelompok tersebut dan evaluasinya, dengan mengatakan bahwa pekerjaannya untuk melawan pencucian uang dan pendanaan terorisme "sangat berarti bagi saya."
“Memang, ini terkait erat dengan perlindungan kehidupan, hidup berdampingan secara damai dari umat manusia di bumi, dan sistem keuangan yang tidak menindas mereka yang paling lemah dan sangat membutuhkan. Semuanya saling terkait, ”ujarnya.
Fransiskus menekankan hubungan antara keputusan ekonomi dan moralitas, mencatat bahwa “ajaran sosial Gereja telah menggarisbawahi kesalahan dogma neoliberal, yang berpendapat bahwa tatanan ekonomi dan moral sangat berbeda satu sama lain sehingga yang pertama sama sekali tidak bergantung pada yang terakhir."
Mengutip nasihat kerasulan 2013 Evangelii gaudium, dia berkata: “Mengingat keadaan saat ini, tampaknya 'penyembahan anak lembu emas kuno telah kembali dalam bentuk baru dan kejam dalam penyembahan berhala uang dan kediktatoran dari impersonal. ekonomi yang tidak memiliki tujuan yang benar-benar manusiawi. '"
Mengutip dari ensiklik sosial barunya, "Fratelli tutti", ia menambahkan: "Memang, 'spekulasi keuangan yang pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan cepat terus mendatangkan malapetaka."
Fransiskus menunjuk pada undang-undang tanggal 1 Juni tentang pemberian kontrak publik, dengan mengatakan bahwa undang-undang itu dikeluarkan "untuk pengelolaan sumber daya yang lebih efektif dan untuk mempromosikan transparansi, pengawasan, dan persaingan."
Dia juga merujuk pada peraturan 19 Agustus dari Kegubernuran Kota Vatikan yang mewajibkan "organisasi sukarelawan dan badan hukum Negara Kota Vatikan untuk melaporkan kegiatan yang mencurigakan kepada Otoritas Informasi Keuangan (AIF)."
"Kebijakan terhadap pencucian uang dan terorisme adalah cara untuk memantau pergerakan uang," katanya, "dan untuk melakukan intervensi dalam kasus-kasus di mana kegiatan yang tidak teratur atau bahkan kriminal terdeteksi."
Berbicara tentang bagaimana Yesus mengusir pedagang dari kuil, dia berterima kasih lagi kepada Moneyval atas jasanya. “Tindakan yang Anda evaluasi dimaksudkan untuk mempromosikan 'keuangan bersih', di mana 'pedagang' dilarang berspekulasi di 'tempat' suci yang, sesuai dengan rencana cinta Sang Pencipta, adalah kemanusiaan,” katanya .
Carmelo Barbagallo, presiden AIF, juga berbicara kepada para ahli Moneyval, mencatat bahwa langkah selanjutnya dari evaluasi mereka adalah pertemuan pleno di Strasbourg, Prancis, pada 2021. “Kami berharap pada akhir proses evaluasi ini, kami telah menunjukkan upaya ekstensif kami untuk mencegah dan melawan pencucian uang dan pendanaan terorisme,” kata Barbagallo. “Banyak upaya ini memang bukti terbaik dari komitmen kuat yurisdiksi ini.” “Tentunya, kami siap untuk segera memperbaiki protokol di setiap area kelemahan yang mungkin perlu ditangani,” pungkasnya.
"Di dalam segala sesuatu yang kamu lakukan, berusahalah agar Allah adalah saksimu.” (St. Agustinus) Antifon Pembuka (Luk 11:24)
Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber kebahagiaan, Engkau menghendaki semua orang
berbahagia karena mengenal Yesus Kristus. Kami mohon, semoga dunia ini
Kaubimbing menuju kedamaian dan kerukunan sejati, yang telah dibuka oleh
Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:7-14)
"Mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama Abraham yang beriman."
Saudara-saudara,
kalian mengerti bahwa yang disebut anak-anak Abraham ialah mereka yang
hidup dari iman. Adapun Kitab Suci sudah tahu sebelumnya, bahwa Allah
membenarkan orang-orang bukan Yahudi berkat iman. Maka Kitab Suci dahulu
sudah mewartakan Injil kepada Abraham. "Olehmu segala bangsa akan
diberkati."Jadi mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama-sama
dengan Abraham yang beriman itu. Sebaliknya semua orang yang hidup dari
pelaksanaan hukum Taurat,berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis,
"Terkutuklah orang yang tidak melakukan segala sesuatu yang tertulis
dalam hukum Taurat." Memang tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan
Allah karena melakukan hukum Taurat. Hal itu jelas, karena "Orang yang
benar akan hidup berkat imannya." Padahal dasar hukum Taurat bukanlah
iman, melainkan perbuatan, sebab tertulis, "Barangsiapa melakukannya,
akan hidup karenanya." Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum
Taurat dengan jalan menjadi kutukkarena kita. Sebab ada tertulis,
"Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah
melakukan itu, supaya dalam Dia berkat Abraham sampai kepada
bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang
telah dijanjikan itu. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya. Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6) 1.
Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan
orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan
Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya. 2. Agung
dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya.
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu
pengasih dan penyayang. 3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya Ayat. (Yoh 12:32) Sekarang
penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah
ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
Sekali
peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang
berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada
pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus
mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang
terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang
terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan
dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab
kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi
jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah
pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan
menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka
sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang
kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya.
Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan
mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang
diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak
bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama
Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia
mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena
tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah
kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih
tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain
yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka
akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula." Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Bila kita menyediakan tempat dalam hidup kita untuk bercokolnya iblis,
maka iblis akan mengajak teman-temannya untuk pesta di dalam diri kita
dan mereka akan semakin menguasai kita. Maka, sekecil apa pun tawaran
iblis, harus kita tolak. Sekali terjerumus, bersiaplah untuk tenggelam
“Bebaskanlah kami dari si jahat!”
Demikian sebenarnya kita terus memohon pada setiap akhir doa Bapa Kami.
Si jahat itu sungguh ada. Namun, Yesus memiliki kuasa yang jauh lebih
kuat. Langkah penting dalam menghadapi si jahat adalah dengan mengatakan
bahwa yang jahat memang jahat.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak
dari kita takut dengan kuasa kejahatan atau aneka macam nama setan. Kita
percaya bahwa makhluk halus seperti setan, tuyul, gendruwo atau candy ghost atau apapun
namanya eksis di sekitar kita. Kita seringkali kerasukan roh-roh itu dan
kita tidak berdaya untuk melepaskannya. Kalau kita beriman, roh jahat,
setan dan teman-temannya, bisa dengan mudah kita kalahkan. Iman akan
Tuhan, mampu mengusir dan mengalahkan mereka. Menggunakan air berkat dan
mendoakan mereka kita akan mudah mengusirnya. Apalagi ada kuasa imamat.
Setan yang sulit diusir adalah setan-setan yang ada dalam hati dan diri
kita manusia seperti egoisme, kebencian, iri hati, kedengkian, amarah.
Setan-setan inilah yang harus kita hancurkan terlebih dahulu karena
setan-setan inilah yang dengan mudah menghancurkan kehidupan dan relasi
kita baik dengan Allah ataupun dengan sesama. (Renungan Pagi)
Antifon Komuni (Luk 1:31)
Setiap
kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang
terpecah-pecah pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan
dirinya sendiri, bagaimana kerajaannya dapat bertahan?
Doa Malam
Tuhan,
hanya pada-Mu ada keselamatan. Maka, lindungilah aku dari segala
pencobaan dan jauhkanlah aku dari pikiran-pikiran jahat. Kuasailah hati
dan akal budiku agar aku hidup murni di hadapan-Mu. Untuk segala noda
yang ada padaku, ampunilah aku, ya Tuhan yang penuh belas kasih. Amin.
Paus Fransiskus mengunjungi Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan di Vatikan, 27 Mei 2019. credit: Vatican Media / CNA.
Kota Vatikan, 7 Oktober 2020 / 09:30 MT (CNA) .- Layanan kesehatan harus dibuat lebih mudah diakses oleh orang miskin setelah krisis virus corona, kata Paus Fransiskus, Rabu.
Paus mengusulkan pada 7 Oktober bahwa ketika vaksin COVID-19 dikembangkan, vaksin itu harus diberikan kepada orang-orang tanpa memandang pendapatan. “Sistem perawatan kesehatan ... perlu menjadi jauh lebih inklusif dan dapat diakses oleh yang kurang beruntung dan mereka yang tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah,” tulisnya, dalam pesan kepada anggota Akademi Ilmu Kepausan yang menghadiri rapat pleno tiga hari di Vatikan. “Jika ada yang harus diberi preferensi, biarlah itu yang paling membutuhkan dan paling rentan di antara kita. Demikian pula, ketika vaksin tersedia, akses yang adil ke mereka harus dijamin terlepas dari pendapatan, selalu dimulai dengan yang paling sedikit. ”
Dia menambahkan bahwa badan-badan internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) harus "dihormati dan didukung" karena mereka bekerja untuk "demi kebaikan umum universal."
Dalam pesannya, Paus menggarisbawahi apresiasinya terhadap akademi kepausan, yang berakar dari Akademi Lincean, salah satu akademi ilmiah eksklusif pertama di dunia, yang didirikan di Roma pada 1603. “Pada hari-hari ini, minat saya pada pekerjaan Anda bahkan lebih tajam,” tulisnya, “karena Anda telah mengabdikan sesi paripurna ini untuk topik yang benar-benar menjadi perhatian yang mendalam bagi seluruh umat manusia. Anda berfokus pada gagasan sains untuk melayani manusia demi kelangsungan hidup umat manusia sehubungan dengan pandemi SARS-CoV-2 / COVID-19 dan masalah global lainnya. ”
Dia mengatakan bahwa, dengan mengumpulkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk merefleksikan krisis, akademi kepausan menunjukkan "bagaimana tantangan krisis COVID-19 harus diatasi melalui upaya terkoordinasi dalam melayani seluruh keluarga manusia."
Paus mengamati bahwa pandemi tidak hanya memengaruhi kesehatan, tetapi juga pekerjaan, pendidikan, dan kegiatan spiritual. "Singkatnya, tidak dapat melihat wajah seseorang dan menganggap orang lain sebagai calon pembawa virus adalah metafora mengerikan dari krisis sosial global yang harus menjadi perhatian semua orang yang memiliki hati masa depan umat manusia," tulisnya.
Dia menambahkan bahwa pandemi, dikombinasikan dengan pemanasan global dan hilangnya keanekaragaman hayati, harus mendorong umat manusia "untuk memikirkan kembali jalannya, untuk bertobat dan melakukan konversi ekologis."
Dia mencatat bahwa anggota akademi kepausan, yang termasuk beberapa ilmuwan terkemuka dunia, akan mendiskusikan skenario di mana kelangsungan hidup populasi dunia terancam.
“Bolehkah kita tetap diam dalam menghadapi prospek seperti itu?” Dia bertanya. “Sebesar apa pun tanggung jawab politisi, itu tidak membebaskan para ilmuwan dari mengakui tanggung jawab etis mereka sendiri dalam upaya menghentikan tidak hanya pembuatan, kepemilikan dan penggunaan senjata nuklir, tetapi juga pengembangan senjata biologis, dengan potensi mereka. untuk menghancurkan warga sipil yang tidak bersalah dan tentu saja, seluruh rakyat. "
Paus Fransiskus menyampaikan pidato audiensi umum di Aula Audiensi Paulus VI di Vatikan, 7 Oktober 2020
Oleh Courtney Mares
Kota Vatikan, 7 Okt 2020/04: 45 MT (CNA) .- Paus Fransiskus mengundang umat Katolik untuk menemukan kembali keindahan doa rosario pada bulan ini, mendorong orang-orang untuk membawa rosario di saku mereka.
“Hari ini adalah Peringatan Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci. Saya mengajak semua orang untuk menemukan kembali, terutama selama bulan Oktober ini, keindahan doa rosario, yang telah memelihara iman umat Kristiani selama berabad-abad, ”kata Paus Fransiskus 7 Oktober di akhir audiensi Rabu di Aula Paul VI.
“Saya mengundang Anda untuk berdoa rosario, dan membawanya di tangan atau saku Anda. Doa rosario adalah doa terindah yang bisa kita ucapkan kepada Perawan Maria; Ini adalah kontemplasi tentang tahapan kehidupan Yesus Juruselamat bersama Bunda Maria dan merupakan senjata yang melindungi kita dari kejahatan dan godaan,” tambahnya dalam pesannya kepada para peziarah yang berbahasa Arab.
Paus mengatakan bahwa Perawan Maria yang Terberkati telah mendesak doa rosario dalam penampakannya, "terutama dalam menghadapi ancaman yang membayangi dunia." “Bahkan saat ini, di masa pandemi ini, perlu memegang rosario di tangan kita, berdoa untuk kita, untuk orang yang kita cintai dan untuk semua orang,” tambahnya.
Minggu ini Paus Fransiskus melanjutkan siklus katekese Rabu tentang doa, yang katanya telah terputus oleh keputusannya untuk mendedikasikan beberapa minggu pada bulan Agustus dan September untuk ajaran sosial Katolik sehubungan dengan pandemi virus corona.
Doa, kata paus, adalah "membiarkan diri kita digendong oleh Tuhan," terutama pada saat-saat penderitaan atau godaan. “Di beberapa malam kami bisa merasa tidak berguna dan kesepian. Saat itulah doa akan datang dan mengetuk pintu hati kita, ”katanya. "Dan bahkan jika kita telah melakukan sesuatu yang salah, atau jika kita merasa terancam dan takut, ketika kita kembali di hadapan Tuhan dengan doa, ketenangan dan kedamaian akan kembali seperti keajaiban."
Paus Fransiskus berfokus pada Elia sebagai contoh alkitabiah tentang seorang pria dengan kehidupan kontemplatif yang kuat, yang juga aktif dan "peduli dengan peristiwa pada masanya," Dia menunjuk ke bagian dalam Alkitab ketika Elia berhadapan dengan raja dan ratu setelah mereka melakukannya. Nabot dibunuh untuk memiliki kebun anggurnya di Buku Raja-Raja yang pertama.
“Betapa kita sangat membutuhkan orang-orang percaya, orang-orang Kristen yang bersemangat, yang bertindak di hadapan orang-orang yang memiliki tanggung jawab manajerial dengan keberanian Elia, untuk mengatakan, 'Ini tidak boleh dilakukan! Ini pembunuhan, "kata Paus Fransiskus. Kita membutuhkan roh Elia. Dia menunjukkan kepada kita bahwa seharusnya tidak ada dikotomi dalam kehidupan orang-orang yang berdoa: seseorang berdiri di hadapan Tuhan dan pergi ke arah saudara-saudara yang Dia kirimkan kepada kita. "
Paus menambahkan bahwa "bukti doa" yang sebenarnya adalah "cinta sesama," ketika seseorang didorong melalui konfrontasi dengan Tuhan untuk melayani saudara dan saudari. “Elia sebagai seorang yang memiliki iman yang murni… seorang yang berintegritas, tidak mampu melakukan kompromi kecil. Simbolnya adalah api, gambaran kekuatan pemurnian Tuhan. Dia akan menjadi orang pertama yang diuji, dan dia akan tetap setia. Dia adalah teladan dari semua orang beriman yang mengetahui pencobaan dan penderitaan, tetapi tidak gagal untuk hidup sesuai dengan cita-cita mereka dilahirkan, ”katanya.
“Doa adalah sumber kehidupan yang senantiasa memelihara keberadaannya. Karena alasan ini, dia adalah salah satu orang yang paling disayangi oleh tradisi monastik, sedemikian rupa sehingga beberapa orang telah memilihnya sebagai bapa spiritual dari kehidupan yang dikuduskan kepada Tuhan. "
Paus memperingatkan orang-orang Kristen agar tidak mengambil tindakan tanpa terlebih dahulu memahami melalui doa.
“Orang-orang percaya bertindak di dunia setelah pertama-tama tetap diam dan berdoa; jika tidak, tindakan mereka impulsif, tanpa kebijaksanaan, terburu-buru tanpa tujuan, ”katanya. “Ketika orang percaya berperilaku seperti ini, mereka melakukan begitu banyak ketidakadilan karena mereka tidak pergi berdoa kepada Tuhan terlebih dahulu, untuk memahami apa yang harus mereka lakukan.”
“Elia adalah abdi Allah, yang berdiri sebagai pembela keunggulan Yang Mahatinggi. Namun, dia juga dipaksa untuk menerima kelemahannya sendiri. Sulit untuk mengatakan pengalaman mana yang paling berguna baginya: kekalahan para nabi palsu di Gunung Karmel (lih. 1 Raja-raja 18: 20-40), atau kebingungannya di mana dia menemukan bahwa dia 'tidak lebih baik dari [miliknya ] leluhur '(lihat 1 Raja-raja 19: 4), ”kata Paus Fransiskus.
“Dalam jiwa mereka yang berdoa, rasa kelemahan mereka sendiri lebih berharga daripada saat-saat pemuliaan, ketika tampaknya hidup adalah rangkaian kemenangan dan kesuksesan.”
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati