| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 16 Desember 2020 Hari Biasa Pekan III Adven

Rabu, 16 Desember 2020
Hari Biasa Pekan III Adven 

Sore: Novena Natal hari Pertama
 
   
Dengan pengantaraan Kristus dunia dijadikan, dan Ia sendiri akan dilahirkan di tengah-tengah ciptaan. (St. Leo Agung)
 

Antifon Pembuka (lih. Habakuk 2:3; 1 Korintus 4:5)

Tuhan akan datang dan tidak akan berlambat. Ia akan menerangi yang tersembunyi dalam kegelapan, dan menyatakan diri-Nya kepada segala bangsa.

The Lord will come and he will not delay. He will illumine what is hidden in darkness and reveal himself to all the nations.


Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa, semoga menjelang kedatangan Putra-mu kami dikuatkan untuk hidup beriman sekarang ini, dan kelak dikurniai hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (45:6b-8.18.21b-25)
  
  
"Hai langit, teteskan keadilan dari atas."
   
Beginilah firman Tuhan, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap. Akulah yang memberikan kebahagiaan dan mendatangkan kemalangan. Akulah Tuhan yang membuat semuanya ini. Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya. Baiklah bumi membuka diri, dan bertunaskan keselamatan serta menumbuhkan keadilan. Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini.” Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit dan bumi. Dialah Allah yang membentuk dan menjadikan serta menegakkan bumi; yang menciptakan bumi bukan supaya kosong, melainkan supaya didiami orang; beginilah firman-Nya, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain. Akulah Tuhan! Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain Aku. Allah yang adil dan juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku. Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: Semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, sambil berkata, Hanya dalam Tuhanlah keadilan dan kekuatan. Semua orang yang telah bangkit amarahnya terhadap Dia akan datang kepada-Nya dan mendapat malu. Tetapi seluruh keturunan Israel akan nyata benar dan akan bermegah dalam Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai langit, teteskanlah keadilan, hai awan, curahkanlah keadilan.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Ul: Yes 45:8)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yes 40:9-10)
Nyaringkanlah suaramu, hai pembawa kabar baik. Lihat, Tuhan Allah datang dengan kekuatan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:19-23)
  
"Katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar."
    
Yohanes memanggil dua orang muridnya, dan menyuruh mereka bertanya kepada Yesus, “Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus mereka berkata, “Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya, ‘Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Pada saat itu Yesus sedang menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat; dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Maka Yesus menjawab, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Masa Adven memiliki tujuan spiritual ganda. Ini adalah waktu persiapan untuk merayakan kelahiran Tuhan. Dan itu juga saat menunggu hari yang menyenangkan itu datang.

Persiapan dan penantian ini juga berfokus pada kedatangan Kristus yang kedua kali ketika semua akan menjadi baru dan harapan kita akan dipenuhi dengan sukacita.

Namun pada masa Adven ini, komersialisasi musim perayaan dengan kesibukannya dalam persiapan materi seringkali mengalihkan fokus dari dimensi spiritual.

Jadi pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid Yohanes Pembaptis kepada Yesus juga merupakan pertanyaan yang bagus untuk refleksi kita untuk musim ini.

Apakah Yesus yang kita persiapkan dan nantikan, atau kita sedang menunggu seseorang atau sesuatu yang lain?

Baris pertama dari bacaan pertama memberi kita pengingat yang kuat -
“Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain."
    
Ya, selain Yesus, masa ini dengan segala kemeriahan dan kemeriahannya akan kosong dan tidak ada artinya.

Semoga kita tidak kehilangan fokus atau iman kepada Yesus di masa persiapan dan penantian ini.
(RENUNGAN PAGI). 

Antifon Komuni (Bdk Yes 40:10; 35:5)

Lihatlah, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan mencerahkan mata hamba-Nya.

Behold, our Lord will come with power and will enlighten the eyes of his servants.
 
 

 

 
 NOVENA NATAL
(khusus tanggal 16 Des dilakukan sore hari)


Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan (02) Ajakan Penantian Almasih, (03) Madah, (04) Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai (09) Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan (08) Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung.
 
01. Pembuka

* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.

02. Ajakan Penantian Almasih

Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan

03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta

04. Mazmur dan Kidung

Antifon: Sungguh akan datanglah yang didambakan segala bangsa, dan rumah Tuhan akan penuh kemuliaan.

Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil. Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu. Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: Sungguh akan datanglah yang didambakan segala bangsa, dan rumah Tuhan akan penuh kemuliaan.

Kidung:
Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.

Antifon: Sungguh, sudah genaplah waktunya bagi Allah untuk mengutus Putra-Nya ke dunia.

05. Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.

06. Bacaan (Yes 33:7-24)

07. Renungan

08. Kidung Maria
Antifon: Lihatlah Raja, Penguasa dunia datang, Ialah yang akan membebaskan kita dari belenggu perhambaan.

Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.

Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.

Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: Lihatlah Raja, Penguasa dunia datang, Ialah yang akan membebaskan kita dari belenggu perhambaan.

09. Doa Permohonan
P. Saudara-saudari, Bapa surgawi selalu menyambut baik keinginan manusia kaan Keselamatan. Kini Masa Adven, saat penyelamatan. Marilah kita dengan penuh keyakinan berdoa:

1. Semoga kita menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya dengan iman yang penuh, harapan yang pasti dan cinta yang lebih manusiawi. Marilah kita mohon:
U. Tuhan Yesus, datanglah menyelamatkan kami.
2. Semoga Natal Putra Allah membawa kebaikan ke tempat di mana ada kebencian, penghiburan di mana ada kesedihan, kegembiraan di mana ada kesedihan. Marilah kita mohon:
3. Agar kita bersemangat lagi melaksanakan Sabda Keselamatan dalam kesaksian kristiani di tengah masyarakat lewat hidup dan karya kita. Marilah kita mohon:
4. Bagi mereka semua yang lebih memerlukan belas kasih ilahi. Semoga dengan hati yang remuk-redam dan semangat tobat, mereka menyambut Putra Allah yang datang untuk mengampuni dan membawa keselamatan. Marilah kita mohon:

P. Kepada-Mu, ya Allah Bapa yang telah menjanjikan Keselamatan dan memenuhinya dalam Putra-Nya, kami pasrahkan permohonan-permohonan ini. Semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan semuanya dalam Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.

Bapa Kami



Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984.

Selasa, 15 Desember 2020 Hari Biasa Pekan III Adven

 


Selasa, 15 Desember 2020
Hari Biasa Pekan III Adven

“Apa artinya mempersiapkan jalan, kecuali berdoa seperti kami seharusnya berdoa, dengan rendah hati?” (St. Agustinus)


Antifon Pembuka (Za 14:5-7)

Tuhan pasti datang diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.

Behold, the Lord will come, and all his holy ones with him; and on that day there will be a great light.


Doa Pembuka


Allah Bapa Yang Mahamurah hati, Engkau telah menjadikan kami ciptaan baru dengan perantaraan Putra-Mu terkasih. Ingatlah akan karya belas kasih-Mu dan bersihkanlah kami dari pengaruh manusia lama, sebab kami menantikan kedatangan manusia baru, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:1-2.9-13)
   
  
"Keselamatan dijanjikan kepada semua orang yang hina dina."
  
Beginilah firman Tuhan, “Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak memedulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya. Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku. Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku. Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tidak ada orang yang mengganggu mereka lagi.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
Ayat. (Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Ul: lih. 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakan mereka Ia lepaskan.
4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)
  
"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."
   
Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini’. Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa’. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau’. Tetapi kemudian ia menyesal lau pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka, “Yang kedua.” Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
    
  Salah satu emosi yang paling sulit untuk diatasi adalah rasa bersalah dan malu.
  
Entah bagaimana kita dapat dengan mudah memaafkan karakter dalam Alkitab yang melakukan kesalahan, seperti Daud yang melakukan perzinahan dan pembunuhan, dan Petrus yang menyangkal Yesus, dan bahkan Yudas yang mengkhianati Yesus.

Tetapi ketika menyangkut mereka yang pernah ke penjara atau mereka yang kesalahannya dipublikasikan, kita cenderung mengutuk mereka berulang kali dengan mata melirik atau bahkan dengan kata-kata sarkastik kita.

Pada zaman Yesus, para pemungut pajak dan pelacur tidak pernah diizinkan untuk melupakan perbuatan salah mereka dan mereka akan terus menerus diingatkan akan kesalahan mereka.

Jadi apa yang Yesus katakan dalam Injil hari ini mengejutkan - bahwa pemungut pajak dan pelacur sedang menuju ke kerajaan Allah terlebih dahulu.

Jadi yang rendah dan rendah hati sedang dalam perjalanan menuju kerajaan Tuhan, sedangkan orang yang sombong dan mereka yang mondar-mandir di hadirat Tuhan masih mengomel tentang rasa bersalah dan malu orang lain.

Jadi di mana kita berdiri di kedua ujung ini dan ke mana kita akan bergerak?

Yesus datang ke dunia untuk menghilangkan rasa bersalah dan malu kita. Semoga kita bergerak menuju Dia dalam pertobatan dan penyesalan dan membantu orang lain melakukan hal yang sama.


Doa Malam

Allah Bapa kami, ajarilah kami untuk menjadi orang yang tahu bersyukur atas segala kebaikan-Mu dan menjadi teladan kesalehan bagi sesama. Lindungilah istirahat kami malam ini dalam nama Yesus Kristus, Putra-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.


RENUNGAN PAGI

Mengapa "Minggu Gaudete" penting untuk menghidupkan kembali rasa gembira kita

 



Philip Kosloski/aleteia.org - diterbitkan pada 12/13/20
 




Paus Benediktus XVI menjelaskan bahwa kegembiraan masih dimungkinkan di dunia dengan begitu banyak penderitaan.

Hari Minggu ketiga Adven dikenal sebagai "Minggu Gaudete", dari kata Latin untuk "bersukacita." Disebut demikian, dari kata-kata pertama dari bacaan kedua, karena Natal sudah dekat dan Gereja mengangkat suasana pertobatan Adven untuk mengarahkan hati kita pada kegembiraan yang akan datang.

Paus Benediktus XVI merenungkan tema ini dalam Angelus Minggu tahun 2007, dan menyebutkan pertanyaan yang sering diajukan sehubungan dengan penderitaan besar yang masih ada di dunia. Dia berkata, "Beberapa orang bertanya: tetapi apakah kegembiraan ini masih mungkin dilakukan hari ini?"

Ini adalah pertanyaan yang sangat penting untuk dijawab, karena sulit untuk melihat bagaimana kita dapat bersukacita ketika begitu banyak dari kita menderita.

Benediktus XVI menunjuk kepada orang-orang kudus sebagai kunci untuk membuka sukacita Kristiani.

   Pria dan wanita dari segala usia dan kondisi sosial, dengan senang hati mendedikasikan keberadaan mereka untuk orang lain, beri kami jawaban dengan hidup mereka! Bukankah [St.] Bunda Teresa dari Kalkuta merupakan saksi tak terlupakan dari sukacita Injil sejati di zaman kita? Dia hidup berhubungan setiap hari dengan kesengsaraan, degradasi manusia dan kematian. Jiwanya mengetahui cobaan dari malam yang gelap iman, namun dia memberikan senyum Tuhan kepada semua orang. Dalam salah satu tulisannya, kita membaca: “Dengan tidak sabar kita menunggu surga, di mana Tuhan berada, tetapi berada dalam kekuatan kita untuk berada di surga bahkan di bumi ini dan mulai saat ini. Menjadi bahagia dengan Tuhan berarti mencintai seperti dia, membantu seperti dia, memberi seperti dia, melayani seperti dia ”(The Joy of Giving to Others, 1987, hlm. 143). Ya, sukacita memasuki hati orang-orang yang mengabdikan diri untuk melayani orang kecil dan miskin. Tuhan tinggal di dalam mereka yang mencintai seperti ini dan jiwa mereka bersukacita.

 
   Kunci kegembiraan adalah melayani orang lain. Ini adalah sesuatu yang tidak selalu kita pahami, karena kita sering mencoba untuk "membuat" kebahagiaan.

    Jika, sebaliknya, orang menjadikan kebahagiaan sebagai berhala, mereka tersesat dan sangat sulit bagi mereka untuk menemukan sukacita yang Yesus bicarakan. Sayangnya, inilah yang dikemukakan oleh budaya yang menggantikan Tuhan dengan kebahagiaan individu, pola pikir yang menemukan efek lambangnya dalam mencari kesenangan dengan segala cara, dalam menyebarkan penggunaan narkoba sebagai pelarian, perlindungan di surga buatan yang kemudian terbukti sepenuhnya menipu.

  Di atas segalanya, kita perlu ingat bahwa sukacita abadi tidak dapat ditemukan dalam pengejaran kita sendiri, tetapi hanya di dalam Tuhan. Dia sendiri yang bisa memberi kita kegembiraan yang kita cari.

    Saudara-saudari yang terkasih, seseorang dapat tersesat bahkan pada hari Natal, seseorang dapat menukar perayaan yang sebenarnya dengan perayaan yang tidak membuka hati pada sukacita Kristus. Semoga Perawan Maria membantu semua orang Kristen dan orang-orang yang mencari Tuhan untuk mencapai Betlehem, untuk bertemu dengan Anak yang lahir untuk kita, untuk keselamatan dan untuk kebahagiaan seluruh umat manusia.

 

Sumber: Aleteia 

Paus saat Angelus: Jangan lupakan kegembiraan


 
Dalam Angelus Minggu, Paus Fransiskus berbicara tentang Yohanes Pembaptis: seorang "pemimpin pada masanya," yang menghayati

Foto: Vatican Media

pengharapan dan kegembiraan melihat Mesias datang tanpa pernah menarik perhatian pada dirinya sendiri tetapi mengarahkannya kepada Kristus, terang yang sejati.


Oleh Francesca Merlo

Bagi mereka yang percaya, masa Adven dipenuhi dengan harapan yang menggembirakan, “seperti ketika kita menunggu kunjungan orang yang sangat kita cintai”. Sambil berbicara kepada umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Paus Fransiskus menekankan bahwa "dimensi kegembiraan ini semakin muncul" pada hari ini, Minggu Adven Ketiga, yang dibuka dengan desakan Santo Paulus: "Bersukacitalah selalu dalam Tuhan". Paus menjelaskan bahwa kegembiraan ini disebabkan oleh kedekatan kita dengan Tuhan. "Semakin dekat Tuhan dengan kita, semakin banyak kegembiraan yang kita rasakan; semakin jauh dia, semakin kita merasa sedih", katanya.

Beralih ke Injil hari ini, Paus Fransiskus mencatat bahwa Penginjil memperkenalkan Yohanes Pembaptis "dengan cara yang khusyuk". Dia adalah saksi pertama Yesus, tidak termasuk Maria dan Yusuf, kata Paus. Dia mencatat bahwa Yohanes adalah seorang pemimpin pada masanya tetapi bahwa "dia tidak menyerah bahkan sekejap pun pada godaan untuk menarik perhatian pada dirinya sendiri: dia selalu mengarahkan dirinya sendiri kepada Dia yang akan datang."

 
Sukacita Kristiani

Paus Fransiskus melanjutkan dengan mencatat bahwa ini adalah "syarat pertama sukacita Kristiani": desentralisasi dari diri sendiri dan tempatkan Yesus sebagai pusat. "Ini bukan keterasingan," jelasnya, karena Yesus secara efektif adalah pusat; Dia adalah cahaya yang memberi makna penuh pada kehidupan setiap pria dan wanita yang datang ke dunia ini, kata Paus.

Paus mencatat bahwa "Yohanes Pembaptis melakukan perjalanan panjang untuk menjadi saksi Yesus". Perjalanan kegembiraan bukanlah berjalan-jalan di taman, lanjut Paus. "Yohanes meninggalkan segalanya, di masa mudanya, untuk mengutamakan Tuhan, untuk mendengarkan Firman-Nya dengan segenap hati dan segenap kekuatannya. Dia menarik diri ke padang gurun, melepaskan dirinya dari segala hal yang berlebihan, agar lebih bebas untuk mengikuti angin Roh Kudus ", kata Paus.

 
Sebuah model bagi mereka yang dipanggil untuk mewartakan Kristus


Tentu saja, kata Paus Fransiskus, beberapa ciri kepribadian Yohanes Pembaptis unik; "mereka tidak dapat direkomendasikan untuk semua orang". Tetapi kesaksiannya bersifat paradigmatik bagi siapa pun yang ingin mencari makna hidupnya dan menemukan kegembiraan sejati. "Secara khusus, Yohanes Pembaptis adalah teladan bagi mereka di Gereja yang dipanggil untuk mewartakan Kristus kepada orang lain: mereka dapat melakukannya hanya dengan melepaskan diri dari diri mereka sendiri dan dari keduniawian, dengan tidak menarik orang kepada diri mereka sendiri tetapi mengarahkan mereka kepada Yesus" , tambah Paus.

Akhirnya, Paus Fransiskus mengundang umat untuk bergabung dengannya dalam mendoakan doa Angelus, untuk melihat "semua ini terwujud sepenuhnya dalam diri Perawan Maria" yang "diam-diam menunggu Firman keselamatan Allah; dia menyambut-Nya; dia mendengarkan-Nya; dia mengandung-Nya. Dalam dirinya, Tuhan menjadi dekat. Inilah mengapa Gereja menyebut Maria 'Penyebab sukacita kita' ".

 

Sumber: Vatican News 

Senin, 14 Desember 2020 Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja


Senin, 14 Desember 2020
Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja
 
Di dalam Kristus ada lubuk-lubuk dalam yang masih harus didugai, yang selamanya tidak akan habis-habisnya. (St. Yohanes dari Salib)
 

Antifon Pembuka (Gal 6:14)
 
Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan kita Yesus. Karena Dia, dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia. 
  
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahamulia, Santo Yohanes, imam-Mu, telah mengingkari diri dan amat mencintai salib Kristus. Semoga kami mengikuti teladannya, agar Kauperkenankan memandang kemuliaan-Mu yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
  Bacaan dari Kitab Bilangan (24:2-7.15-17a)       
   
"Sebuah bintang terbit dari Yakub."
   
Pada waktu itu Bileam memandang ke depan, dan ia melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka. Maka Roh Allah menghinggapi dia. Lalu ia mengucapkan sanjak, katanya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Laksana lembah yang membentang luas, laksana taman di tepi sungai, laksana pohon gaharu yang di taman Tuhan, laksana pohon ara di tepi air. Seorang pahlawan tampil dari wangsanya memerintah bangsa yang tak terbilang banyaknya. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.” Kemudian diucapkannya lagi sanjaknya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya, tutur kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang memperoleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang. Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat: sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel; ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil, do = c, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.
     
      
  Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:23-27)
   
"Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes?"
      
Pada suatu hari Yesus masuk ke bait Allah. Ketika Ia sedang mengajar, datanglah imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; mereka bertanya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku pun mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Mereka lalu berunding satu sama lain, “Jika kita katakan, ‘Dari surga’, Ia akan berkata kepada kita, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya?’ Tetapi jika kita katakan, ‘Dari manusia’, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes itu nabi.” Mereka lalu menjawab, “Kami tidak tahu.” Maka Yesus pun berkata kepada mereka, “Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan 


 
Kami tahu apa itu dilema. Ini adalah situasi yang membingungkan di mana pilihan harus dibuat di antara alternatif yang sama-sama tidak diinginkan.

Berdasarkan definisi itu dan sederhananya, itu adalah pilihan yang terbaik di antara yang terburuk.

Dalam Injil hari ini, itulah situasi yang dialami oleh para imam kepala dan penatua.

Mereka menantang otoritas Yesus tetapi pada gilirannya menemukan diri mereka ditantang dan dalam dilema tentang bagaimana menjawab pertanyaan tentang Yesus itu.

Jadi mereka akhirnya memilih alternatif terburuk dari yang terburuk dengan jawaban itu: Kita tidak tahu. Atau dalam istilah sederhana: Tidak ada komentar.

Pada bacaan pertama, kita mendengar dilema lain. Bileam nabi pagan ditugaskan untuk mengutuk Israel, tetapi ketika Roh Tuhan datang kepadanya, dia menghadapi dilema tetapi membuat pilihan untuk mencabut kutukannya dan sebagai gantinya memberkati Israel.

Setiap kali kita menghadapi dilema, kita memikirkan skenario kasus terburuk dan mencoba memilih salah satu yang akan menghasilkan sedikit masalah dan kesulitan.

Tetapi ketika kita meletakkan dilema ke tangan Tuhan dan meminta Roh untuk membimbing kita, maka kita akan melihat skenario kasus terbaik karena kita tahu bahwa dalam setiap alternatif ada pencerahan.

Jadi setiap kali kita menghadapi dilema, janganlah kita mengutuk alternatif yang harus kita pilih.

Melainkan, marilah kita memohon berkat-berkat dari Tuhan dan juga meminta Roh untuk membimbing kita dalam membuat pilihan.

Setiap dilema adalah kesempatan untuk mengalami berkat dan bimbingan Tuhan.
        
Antifon Komuni (Mzm 105:4-5; Yes 38:3)
   
Datanglah, ya Tuhan, kunjungilah kami dengan damai-Mu, agar kami sebulat hati bersukacita di hadapan-Mu.  
 
 
 
 
 
RENUNGAN PAGI

Minggu, 13 Desember 2020 Hari Minggu Adven III

 

Minggu, 13 Desember 2020
Hari Minggu Adven III

Kita semua percaya akan Kristus, dan mengharapkan keselamatan di dalam Dia. (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Flp 4:4-5)
  
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.
 
Rejoice in the Lord always; again I say, rejoice. Indeed, the Lord is near.     
    
Gaudete in Domino semper: iterum dico, gaudete: modestia vestra nota sit omnibus hominibus: Dominus prope est. Nihil solliciti sitis: sed in omni oratione petitiones vestrae innotescant apud Deum.
          
Madah Kemuliaan ditiadakan, pada Misa ini ada Syahadat.
   
Doa Pembuka

Ya Allah Bapa kami, Engkau memperbarui dunia dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Kami mohon, teguhkanlah iman, harapan dan kasih kami untuk menyongsong kedatangan Putra-Mu, sehingga kami pun benar-benar diperbarui. Sebab Dialah Tuhan kami, Yesus Kristus, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (61:1-2a.10-11)
     
"Aku bersukaria di dalam Tuhan."
    
Kata nabi, “Roh Tuhan ada padaku, sebab ia telah mengurapi aku. Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati. Aku diutus untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. Tuhan Allah berkenan kepadaku untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita. Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria mengenakan hiasan kepala, dan seperti pengantain wanita memakai perhiasan. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Luk 1:46-54; Ul: Yes 61:10b)
1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
2. Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
3. Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah perbuatan tangan-Nya; diceraiberaikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
4. Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya dengan tangan kosong.
5. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 5:16-24)
    
"Semoga roh, jiwa, dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tidak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita."
    
Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa! Tetaplah berdoa dan mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kamu di dalam Kristus Yesus. Jangan padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat! Ujilah segala sesuatu, dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia; maka Ia pun akan menggenapinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yes 61:1)
Roh Tuhan ada padaku. Ia mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:6-8.19-28)
   
"Di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal."
  
Datanglah seorang yang diutus Allah namanya Yohanes. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Yohanes sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, “Siapakah Engkau?” Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, “Aku bukan Mesias!” Lalu mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Yohanes menjawab, “Bukan!” Engkaukah nabi yang akan datang?” Ia pun menjawab, “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawab Yohanes, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan, seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya. Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepada Yohanes, “Mengapa engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab kepada mereka, “Aku membaptis dengan air, tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian daripada aku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal itu terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  

Renungan
   
   

 Dalam Injil, Yohanes Pembaptis menyatakan dengan jelas bahwa dia bukanlah Kristus, bukan Elia, bukan Nabi, dan kemudian dia berkata bahwa dia adalah “suara yang berseru di padang gurun:
Luruskanlah jalan Tuhan.”

Yohanes Pembaptis berkata bahwa dia hanyalah suara di padang gurun. Tapi kami tahu dia lebih dari itu. Dia datang sebagai saksi untuk berbicara untuk Terang, sehingga semua orang bisa percaya melalui dia. Dia bukanlah Terang itu, hanya seorang saksi yang berbicara untuk Terang itu.

Saat kita bersiap untuk merayakan kelahiran Yesus Sang Terang yang sejati, kita juga seperti Yohanes Pembaptis, harus menjadi saksi untuk berbicara untuk Terang.

Dan kita tidak bisa mengatakan "Siapa aku? Tidak mungkin! “Karena kalau bukan kita, lalu siapa? Persiapan kita di Adven adalah untuk menyaksikan dan berbicara tentang Terang dan Terang, yang kelahirannya kita rayakan saat Natal.

Ini bukan hanya tentang memasang dekorasi Natal dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Ada lebih dari itu.

Seorang imam misionaris menceritakan tentang bagaimana beberapa tahun yang lalu, dia melakukan kunjungan ke Tiongkok di mana dia bertemu dengan pasangan lanjut usia yang keduanya adalah dokter.

Mereka pernah belajar bersama di sekolah kedokteran, jatuh cinta dan menikah. Dia bukan seorang Katolik. Imam itu ingin meyakinkan mereka untuk bergabung dengan Gereja tetapi dia tidak ingin dibaptis. Beberapa waktu kemudian dia punya anak.

Kemudian dalam salah satu gerakan politik Tiongkok, suaminya dengan beberapa intelektual lainnya ditangkap dan dikirim ke kamp kerja paksa. Perpisahan sangat sulit bagi sang istri, yang harus bekerja berjam-jam di rumah sakit pada siang hari dan merawat putranya pada malam hari.

Selain kesepian, dia mendapat tekanan dari pemerintah untuk menceraikan suaminya dan meninggalkan agamanya, sehingga dia bisa mendapatkan keuntungan politik.

Tapi dia menolak. Setiap malam setelah dia kembali ke rumah, dia dan putranya berlutut untuk berdoa dan memohon kekuatan dari Tuhan untuk menanggung kesulitan.

Pada akhir tahun 1970-an, dia mendengar bahwa suaminya dan para cendekiawan lainnya diizinkan pulang. Ketika hari itu tiba, dia dan putranya pergi ke stasiun kereta api. Anehnya, mereka adalah satu-satunya anggota keluarga di peron yang menyambut para pria.

Kemudian tibalah realisasinya. Semua wanita lain tidak dapat menahan perpisahan yang lama, dan telah bercerai dan menikah lagi. Namun wanita itu tetap setia pada suaminya. Sangat tersentuh oleh kesetiaan dan imannya, suaminya mengikuti instruksi dan kemudian dibaptis.

Wanita itu dan putranya menjadi saksi Terang dan suaminya melihat Terang dan memeluk Cahaya.

Bagi banyak orang di dunia saat ini, Yesus adalah sosok yang redup dan abstrak. Bahkan "Selamat Natal" diganti dengan "Selamat Liburan atau Happy Holiday" dan "Season Greeting's".

Dalam kata-kata Yohanes Pembaptis “berdiri di antara kamu, yang tidak kamu kenal”. Ya, Yesus membutuhkan saksi untuk membuat Dia dikenal. Dunia mungkin tahu tentang Natal tetapi mungkin tidak tahu siapa Kristus itu.

Jadi, siapakah yang akan menjadi saksi Kristus pada hari Natal? Siapa lagi selain kita. Jika bukan kita, lalu siapa?

Seperti Yohanes Pembaptis, kita harus memberikan kesaksian dan berbicara memohon Terang agar setiap orang dapat percaya dan datang untuk menerima Terang.
Lilin adven yang menyala bertambah, menjadi semakin terang. Terang yang melambangkan; persiapan kita menyambut kedatangan Tuhan dalam perayaan Natal semakin dekat. (RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (bdk. Yes 35:4)

Katakanlah kepada yang tawar hati: Tabahkanlah hatimu dan jangan takut. Lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan kita.

Say to the faint of heart: Be strong and do not fear. Behold, our God will come, and he will save us.

Dicite: Pusillanimes confortamini, et nolite timere: ecce Deus noster veniet, et salvabit nos
 
 
 
 
  

Sabtu, 12 Desember 2020 Hari Biasa Pekan II Adven

Sabtu, 12 Desember 2020
Hari Biasa Pekan II Adven

“Oleh karena cinta dan kuasa-Nya, Ia yang tunggal mempersatukan banyak orang pada Diri-Nya.” (Beato Ishak dari Stella)

Antifon Pembuka (Mzm 79:4.2)

Datanglah, ya Tuhan, tampakkanlah wajah-Mu, maka selamatlah kami.

Come and show us your face, O Lord, who are seated upon the Cherubim, and we will be saved.

Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa, terbitkanlah cahaya kemuliaan-Mu dalam hati kami dan usirlah kegelapan malam. Semoga pada saat Putra-Mu datang, nyatalah kami ini putra-putri cahaya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (48:1-4.9-11)
   
   
"Elia akan datang lagi."
  
Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Atau: Ya Allah, pulihkanlah kami. Buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
Ayat. (Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; R: lh4)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:10-13)
  
"Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia."
    
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” Yesus menjawab, “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
    
  Jika ada satu nabi dalam Perjanjian Lama yang bisa kita katakan sangat dramatis, itu pasti nabi Elia.

Dan bacaan pertama menyebutkan secara khusus nabi yang dramatis ini, dan memang demikian.

Elia adalah seorang nabi api dan belerang. Dia melakukan perbuatan besar dan mengerikan seperti memanggil kelaparan di atas tanah, memanggil api dari surga untuk memakan korban yang dia persembahkan dan menjatuhkan 450 nabi palsu dengan menggorok leher mereka.
   
Tapi semua perbuatan dramatis itu dimaksudkan untuk mengembalikan orang-orang kepada Tuhan dan untuk pemulihan Israel sebagai umat Tuhan.

Tetapi orang bisa saja tertarik pada yang dramatis dan spektakuler dan tidak melihat makna dan pesan di baliknya.

Kita hidup di zaman di mana orang-orang, termasuk Katolik, dengan mudah tertarik pada hal-hal yang dramatis, spektakuler, viral/trending dan luar biasa.

Kita bahkan mungkin mengharapkan akhir zaman dan kedatangan Kristus yang kedua kali akan menjadi dramatis dan spektakuler, dengan tanda-tanda yang mengagumkan.

Tetapi seperti yang Yesus katakan dalam Injil, Elia datang dalam diri Yohanes Pembaptis, dan Tuhan datang untuk mengunjungi umat-Nya dalam Firman yang menjadi manusia.

Tetapi Yohanes Pembaptis dan Yesus terlalu biasa, dan karenanya tidak memenuhi harapan orang-orang.

Masa Adven mempersiapkan kita untuk bertemu dengan Tuhan secara biasa.

Di tengah kemeriahan perayaan, marilah kita menenangkan hati kita mendengar suara Tuhan secara biasa.

Ketika Yesus pertama kali datang ke dunia ini pada Natal pertama, itu hanyalah hari biasa.

Ketika Dia datang kepada kita hari ini, itu juga dengan cara yang biasa.


Antifon Komuni (Bdk. Why 22:12)

Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

Behold, I am coming soon and my recompense is with me, says the Lord, to bestow a reward according to the deeds of each.

Doa Malam

Allah Bapa yang kudus, perbaruilah diri kami untuk belajar mengenal Putra-Mu yang hadir dalam sesama kami. Semoga kepekaan kami untuk melihat dan merasakan kehadiran Putra-Mu dalam diri sesama, membuat kami semakin manusiawi terhadap sesama yang secitra dengan Engkau. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RENUNGAN PAGI

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy