| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Pesan Paus pada Hari Perdamaian Dunia: Tidak ada perdamaian tanpa "budaya kepedulian"

 

Foto: Vatican Media


Dalam pesannya untuk Hari Perdamaian Dunia ke-54 yang ditandai pada 1 Januari, Paus Fransiskus menawarkan ajaran sosial Gereja sebagai "kompas" untuk menumbuhkan budaya peduli perdamaian di dunia.


Oleh staf penulis Vatican News

Dalam pesannya untuk Hari Perdamaian Sedunia Gereja Katolik, Paus Fransiskus menghimbau kepada komunitas internasional dan setiap individu untuk mengembangkan "budaya kepedulian" dengan memajukan "jalan persaudaraan, keadilan dan perdamaian antara individu, komunitas, masyarakat dan bangsa. . ”

"Tidak ada perdamaian tanpa budaya kepedulian,"
tegas Paus dalam pesannya untuk Hari Perdamaian Dunia ke-54, yang diadakan pada 1 Januari 2021, yang dirilis oleh Vatikan pada hari Kamis.

Bapa Suci menyerukan “komitmen bersama, mendukung dan inklusif untuk melindungi dan mempromosikan martabat dan kebaikan semua, kesediaan untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang, bekerja untuk rekonsiliasi dan penyembuhan, dan untuk memajukan rasa saling menghormati dan penerimaan.” Dalam hal ini Tugas, Paus Fransiskus menawarkan prinsip-prinsip ajaran sosial Gereja sebagai kompas di jalan menuju perdamaian.

Didirikan oleh Paus St. Paulus VI pada tahun 1967, Hari Perdamaian Sedunia yang pertama diperingati pada tanggal 1 Januari 1968. Pada Hari Tahun Baru, Gereja juga merayakan hari raya Santa Perawan Maria Bunda Allah.

"Budaya Peduli sebagai Jalan Menuju Perdamaian"
adalah tema pesan Paus, yang ditujukan kepada kepala negara dan pemerintahan, pemimpin organisasi internasional, pemimpin spiritual dan pengikut berbagai agama, dan kepada pria dan wanita yang berkemauan baik.
  

Pelajaran dari pandemi

Paus Fransiskus memulai pesannya dengan mencatat bagaimana "krisis kesehatan Covid-19 besar-besaran" telah memperburuk krisis yang saling terkait seperti iklim, makanan, ekonomi dan migrasi, menyebabkan kesedihan dan penderitaan yang luar biasa bagi banyak orang. Dia menjadikannya kesempatan untuk menghimbau para pemimpin politik dan sektor swasta agar tidak berusaha untuk memastikan akses ke vaksin Covid-19 dan teknologi penting yang diperlukan untuk merawat orang sakit, orang miskin, dan mereka yang paling rentan.

Di samping pandemi, Paus juga mencatat lonjakan dalam berbagai bentuk nasionalisme, rasisme dan xenofobia, serta perang dan konflik yang hanya membawa kematian dan kehancuran. Peristiwa ini dan peristiwa lainnya di tahun 2020, katanya, telah menggarisbawahi pentingnya kepedulian satu sama lain dan untuk ciptaan dalam upaya kita untuk membangun masyarakat yang lebih persaudaraan. Karenanya, "Budaya Peduli sebagai Jalan Menuju Perdamaian" adalah "cara untuk memerangi budaya ketidakpedulian, pemborosan, dan konfrontasi yang begitu lazim di zaman kita," katanya.

 
Evolusi Budaya Perawatan Gereja


Bapa Suci menelusuri evolusi Budaya Perawatan Gereja dari buku pertama Alkitab hingga Yesus, melalui Gereja mula-mula hingga zaman kita.

Setelah penciptaan dunia, Tuhan mempercayakannya kepada Adam untuk "mengolah dan menjaganya". Tanggapan Kain kepada Tuhan - “Apakah saya penjaga saudara laki-laki saya?” - setelah membunuh saudaranya, Abel, adalah pengingat bahwa kita semua adalah penjaga satu sama lain. Perlindungan Tuhan atas Kain, terlepas dari kejahatannya, menegaskan martabat yang tidak dapat diganggu gugat dari orang yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Belakangan, penyelenggaraan hari Sabat bertujuan untuk memulihkan ketertiban dan kepedulian sosial bagi orang miskin, sedangkan tahun Yobel memberikan kelonggaran bagi tanah, budak dan mereka yang berhutang. Semua ini, kata Paus, menunjukkan bahwa "segala sesuatu saling berhubungan, dan bahwa kepedulian yang tulus untuk hidup kita sendiri dan hubungan kita dengan alam tidak dapat dipisahkan dari persaudaraan, keadilan, dan kesetiaan kepada orang lain."

Cinta Bapa untuk umat manusia, kata Paus, menemukan wahyu tertinggi dalam Yesus, yang meminta murid-murid-Nya untuk melakukan hal yang sama. Umat ​​Kristen mula-mula mengikuti Yesus dengan membagikan apa yang mereka miliki dan merawat yang membutuhkan, sehingga membuat komunitas mereka menjadi rumah yang ramah.

Saat ini, Gereja memiliki "banyak lembaga untuk membantu setiap kebutuhan manusia: rumah sakit, rumah miskin, panti asuhan, panti asuhan, tempat penampungan bagi para pelancong ..."

  Ajaran sosial Gereja - sebuah “'tata bahasa' perawatan

Budaya kepedulian Gereja ini, yang diperkaya oleh refleksi para Bapa Gereja dan kasih dari para saksi yang bercahaya tentang iman, lanjut Paus, menjadi "detak jantung dari ajaran sosial Gereja." Hal ini, katanya, dapat berfungsi sebagai "tata bahasa 'kepedulian: komitmen untuk mempromosikan martabat setiap pribadi manusia, solidaritas dengan orang miskin dan rentan, mengejar kebaikan bersama dan kepedulian terhadap perlindungan ciptaan.”

Konsep Kristiani tentang pribadi, kata Paus, mendorong pengejaran perkembangan manusia seutuhnya. “Orang selalu menandakan hubungan, bukan individualisme; itu menegaskan inklusi, bukan pengecualian; martabat yang unik dan tidak dapat diganggu gugat, bukan eksploitasi. " “Setiap pribadi manusia adalah tujuan dalam dirinya sendiri, dan tidak pernah sekadar menjadi sarana untuk dihargai hanya karena kegunaannya.”

Menurut "kompas" dari prinsip-prinsip sosial Gereja, setiap aspek kehidupan sosial, politik dan ekonomi mencapai tujuan yang sepenuhnya ketika ditempatkan untuk melayani kebaikan bersama, yang  memungkinkan orang untuk mencapai kepuasan mereka dengan lebih penuh dan mudah.

Dalam hal ini, kata Paus, pandemi Covid-19 telah mengungkapkan bahwa kita semua, yang rapuh dan bingung, berada di perahu yang sama. Kita semua dipanggil untuk mendayung bersama, karena "tidak ada yang mencapai keselamatan sendiri. "

Prinsip sosial Gereja juga mendorong kita untuk solidaritas konkrit bagi sesama karena kita semua benar-benar bertanggung jawab untuk semua. Ia juga menekankan keterkaitan semua ciptaan, sebagaimana ditunjukkan dalam Ensiklik Laudato si.

Ini menyoroti perlunya mendengarkan seruan saudara-saudari kita yang membutuhkan dan seruan bumi bersama dan kepedulian kita terhadap mereka.

“Rasa persekutuan yang dalam dengan alam lainnya tidak dapat menjadi otentik jika hati kita kekurangan kelembutan, kasih sayang dan perhatian terhadap sesama manusia,”
kata Paus, mengutip ensikliknya.

“Perdamaian, keadilan, dan kepedulian terhadap ciptaan adalah tiga pertanyaan yang terkait erat, yang tidak dapat dipisahkan.”

   

Ajaran sosial Gereja - sebuah "kompas"

Dalam menghadapi budaya membuang-buang kita, dengan ketidaksetaraan yang tumbuh baik di dalam maupun di antara negara-negara, Paus Fransiskus mendesak para pemimpin pemerintah, dan mereka dari organisasi internasional, pemimpin bisnis, ilmuwan, komunikator dan pendidik, untuk mengambil prinsip-prinsip ajaran sosial Gereja sebagai "kompas". Ia mampu menunjukkan arah yang sama dan memastikan "masa depan yang lebih manusiawi" dalam proses globalisasi. Dia juga meminta semua orang untuk memegang kompas ini dan bekerja untuk mengatasi banyak ketidaksetaraan sosial yang ada.

Hukum humaniter perlu dihormati, terutama dalam situasi konflik dan perang yang menyebabkan penderitaan yang sangat besar bagi anak-anak, laki-laki dan perempuan. Alih-alih menganggap konflik sebagai sesuatu yang normal, kata Paus, kita perlu mengubah hati dan cara berpikir kita untuk bekerja demi perdamaian sejati dalam solidaritas dan persaudaraan.

 
Senjata dan perdamaian


Dalam hal ini, Paus menyerukan agar sumber daya yang digunakan untuk persenjataan, terutama senjata nuklir, digunakan untuk prioritas seperti keselamatan individu, promosi perdamaian dan pembangunan manusia yang utuh, perang melawan kemiskinan, dan penyediaan perawatan kesehatan. Dia mengatakan akan menjadi keputusan yang berani untuk "mendirikan 'Dana Global' dengan uang yang dihabiskan untuk senjata dan pengeluaran militer lainnya, untuk menghilangkan kelaparan secara permanen dan berkontribusi pada pembangunan negara-negara termiskin!"

 
Mendidik untuk perdamaian

Promosi budaya kepedulian membutuhkan proses pendidikan, kata Paus.

Ini dimulai dalam keluarga di mana kita belajar bagaimana hidup dan berhubungan dengan orang lain dalam semangat saling menghormati. Sekolah dan perguruan tinggi, media komunikasi, serta pemuka agama dan agama terpanggil untuk mewariskan sistem nilai yang didasarkan pada pengakuan martabat setiap orang, bahasa, suku, agama dan masyarakat masing-masing.

“Pada saat seperti ini, ketika barque kemanusiaan, yang dilemparkan oleh badai krisis saat ini, berjuang untuk maju menuju cakrawala yang lebih tenang dan lebih tenang,” kata Paus, “kemudi” martabat manusia dan “kompas" Prinsip-prinsip sosial yang fundamental dapat memungkinkan kita bersama-sama untuk mengarahkan arah yang pasti."


Paus mengakhiri pesannya dengan mendesak, "Kita tidak pernah menyerah pada godaan untuk mengabaikan orang lain, terutama mereka yang sangat membutuhkan, dan untuk melihat ke arah lain." “Sebaliknya, semoga kita berusaha setiap hari, dengan cara yang konkret dan praktis, untuk membentuk komunitas yang terdiri dari saudara dan saudari yang saling menerima dan peduli.”

 

Sumber: Vatican News 

Jumat, 18 Desember 2020 Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Ketiga

Jumat, 18 Desember 2020
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Ketiga

“Untuk mendapatkan pengampunan, apakah engkau akan pergi kepada Bunda Maria atau kepada Malaikat? Tidak. Apakah mereka akan memberikanmu Tubuh dan Darah Kristus? Tidak. Jika engkau memiliki dua ratus malaikat, apakah mereka dapat mengampuni engkau? Tidak. Seorang imam karena kuasa Kristus sendiri dapat melakukan hal itu; ia dapat mengatakan 'Pergilah dalam damai! Aku mengampunimu'. Oh betapa agungnya seorang imam. Seorang imam berusaha untuk menghadirkan Kristus kepada orang lain. Imamat berada pada jantung hati Yesus. Ketika engkau memandang seorang imam, engkau pasti berpikir tentang Yesus dan matamu tertuju kepada-Nya.” (St. Yohanes Maria Vianney)
   
  
Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian Almasih, Madah, Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung. Kalau dengan Misa, (pembuka: Ya Allah, bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon Pembuka.

Pembuka

* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.

Antifon Pembuka

Kristus Raja kita akan datang. Ia diwartakan Yohanes sebagai Anak Domba yang dinanti-nantikan.

Christ our King is coming, he is the Lamb foretold by John.

Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa, kami ditindas oleh beban dosa karena diperbudak manusia lama. Kami mohon, bebaskanlah kami demi kelahiran manusia baru yang amat kami rindukan, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Ajakan Penantian Almasih

Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan

03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta

04. Mazmur dan Kidung

Antifon: Tuhan akan keluar dari kediaman-Nya yang suci. Ia akan datang untuk menyelamatkan umat-Nya.

Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil. Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu. Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: Tuhan akan keluar dari kediaman-Nya yang suci. Ia akan datang untuk menyelamatkan umat-Nya.

Kidung:

Antifon: Ya Tuhan, semoga karya-Mu di kenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.

Antifon: Ya Tuhan, semoga karya-Mu di kenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan: (dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 46:1-13)

Bacaan dari Kitab Yeremia (23:5-8)
  
"Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud."
    
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana, dan akan melakukan keadilan serta kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah nama yang diberikan orang kepadanya: Tuhan Keadilan kita. Sebab itu, beginilah firman Tuhan, waktunya akan datang bahwa orang tidak lagi mengatakan ‘Demi Tuhan yang hidup, yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir’, melainkan ‘Demi Tuhan yang hidup, yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Allah telah mencerai-beraikan mereka’; maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
atau
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 72:1.2.12-13.18-19)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
3. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, hanya Dia yang melakukan perbuatan ajaib! Terpujilah nama-Nya yang mulia selama-lamanya, dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, pemimpin umat, yang memberikan hukum kepada Musa di Sinai, datanglah dan bebaskanlah kami dengan lengan perkasa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:18-24)
  
"Yesus akan lahir dari Maria yang bertunangan dengan Yusuf anak Daud."
    
Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab Anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan Anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yan disampaikan oleh nabi, “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Imanuel” yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan Malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
   


Dalam Injil, kita mendengar bahwa ketika Yusuf bangun, dia melakukan apa yang malaikat Tuhan perintahkan untuk dia lakukan: dia membawa Maria ke rumahnya.

Merupakan tindakan iman dan amal kasih di pihak Yusuf untuk membawa Maria ke rumahnya. Tetapi refleksi yang lebih dalam akan menghasilkan lebih banyak.

Itu juga berarti bahwa Yesus memiliki rumah untuk dituju; Yesus telah membuat rumah-Nya di antara umat-Nya; Dia benar-benar Imanuel, "Tuhan bersama kita".
Di dalam Yesus, nubuatan Yeremia pada bacaan pertama terpenuhi:
‘Demi Tuhan yang hidup, yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir’, melainkan ‘Demi Tuhan yang hidup, yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Allah telah mencerai-beraikan mereka’; maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri.”
    
Kita harus membiarkan Yesus tinggal bersama kita. Semoga kita juga membawa Yesus kepada orang lain sehingga Dia bisa tinggal bersama mereka juga.
(RENUNGAN PAGI)
   

Kidung Maria

Antifon: O Adonai, pembimbing kaum Israel, yang tampak kepada Moses dalam semak bernyala; dan undangkan hukum-Mu di Sinai; Datanglah, ulurkanlah tangan-Mu menebus kami.

Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: O Adonai, pembimbing kaum Israel, yang tampak kepada Moses dalam semak bernyala; dan undangkan hukum-Mu di Sinai; Datanglah, ulurkanlah tangan-Mu menebus kami.


Doa Permohonan

P. Saudara-saudari, Allah datang ke tengah umat manusia dan mengharapkan agar seluruh dunia bertobat dan menyatukan diri sepantasnya dalam Dia. Doa-doa permohonan ini merupakan ungkapan keterbukaan hati kita pada karya-Nya yang mendatangkan Keselamatan.
1. Bagi seluruh umat manusia, semoga Gereja menjadi wadah pertobatan dan pemberi kesaksian tentang pertobatan sehingga menjadi komunitas cinta kasih yang mampu mewartakan Kabar Gembira kepada segala bangsa. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
2. Bagi orang-orang yang memisahkan diri dan terpisah dari kami, umat-Mu. Semoga mereka kembali menyadari karya-Mu yang begitu mengagumkan dalam Gereja Katolik, dan tergerak hati untuk kembali dalam satu pimpinan dan satu gembala. Marilah kita mohon:
3. Bagi orang-orang yang lagi mencari-cari kebenaran. Semoga mereka semua diterangi dan dibantu oleh Sabda Allah, dan menemukan Kristus sebagai sumber kehidupan sejati. Marilah kita mohon:
4. Bagi kita yang hadir di sini. Semoga hidup kita sebagai orang Katolik semakin mengarah ke Terang hidup sejati dan lebih rajin berbuat baik kepada sesama. Marilah kita mohon:

P. Marilah kita senantiasa mengungkapkan rasa syukur atas segala kebaikan Tuhan yang sangat nyata dalam hidup sehari-hari. Dialah Tuhan yang telah datang ke dunia dan memahami persoalan hidup kita yakni Yesus Kristus, Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin.

Bapa Kami (kalau tanpa Misa)

Antifon Komuni (Bdk. Mat 1:23)

Namanya akan disebut Imanuel, yang berarti Allah-beserta-kita

His name will be called Emmanuel, which means God-with-us

Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI 2012, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984.  

                          
 
 
 

 

Kamis, 17 Desember 2020 Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kedua

 

Kamis, 17 Desember 2020
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kedua
 
"Maria dipenuhi dengan sukacita ketika memahami bahwa ia akan menjadi ibu Yesus, Putra Allah yang menjadi manusia. Sukacita sejati datang dari persatuan dengan Allah" (Paus Benediktus XVI, twit Des 2012)

Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian Almasih, Madah, Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung. Kalau dengan Misa, (pembuka: Ya Allah, bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon Pembuka.

Pembuka

* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.

Antifon Pembuka (bdk. Yes 49:13)

Hendaklah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, karena Tuhan datang mengasihani umat-Nya yang tertindas.

Rejoice, O heavens, and exult, O earth, for our Lord will come to show mercy to his poor.

Doa Pembuka

Allah Bapa Pencipta dan Penyelamat kami, Engkau menghendaki sabda-Mu menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Semoga Putra tunggal-Mu, manusia seperti kami, sudi mengikutsertakan kami dalam kehidupan ilahi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Ajakan Penantian Almasih

Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan

03. Madah (PS No. 439)
Pencipta Bintang Semesta

04. Mazmur dan Kidung

Antifon: Sungguh, Tuhan raja para raja, akan datang. Berbahagialah orang yang siap untuk menyongsong Dia.

Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil. Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu. Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: Sungguh, Tuhan raja para raja, akan datang. Berbahagialah orang yang siap untuk menyongsong Dia.

Kidung:

Antifon: Bila Putra manusia datang, adalah Ia akan menemukan iman di atas bumi?

Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.

Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.

Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.

Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.

Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.

Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.

Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.

Antifon: Bila Putra manusia datang, adalah Ia akan menemukan iman di atas bumi?

Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan: (dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 45:1-13)
 
Yakub memberi peneguhan tatkala mendekati ajal bahwa kekuatan dan tongkat lambang kekuasaan tidak akan lepas dari Yehuda. Dari keturunan Yehudalah akan muncul Raja Daud, yang di kemudian hari akan lahir Yesus, sang Mesias
    
Bacaan dari Kitab Kejadian (49:2.8-10)
 
"Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda."
    
Ketika mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
atau
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 72:1-4ab.7-8.17; R:7; 2/4)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan yang Mahabijaksana, semuanya Kauatur dengan lembut dan perkasa; datanglah dan bimbinglah langkah kami.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:1-17)
  
"Silsilah Yesus Kristus, anak Daud."
   
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi, seluruhnya ada empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Hari ini, 17 Desember kita memulai periode khusus masa Adven. Dari hari ini hingga 24 Desember (pada misa pagi hari), bacaan-bacaan yang berbeda digunakan.

Penekanan dalam liturgi Gereja (mis. Misa dan Ibadat Ilahi) adalah pada "O" Antiphon, yang berasal dari abad keempat, satu untuk setiap hari sampai Natal Malam.

Antifon ini menyapa Kristus dengan gelar Mesianik, berdasarkan nubuatan Perjanjian Lama dan bagaimana orang-orang menunggu dengan pengharapan akan kedatangan Mesias.

Dalam Injil, kita mendengar tentang silsilah Yesus Kristus - tiga jumlah generasi dan empat belas dalam setiap generasi.

Tujuannya adalah untuk memberi tahu kita bahwa dari Abraham, bapa iman kita, sampai ke Maria, bunda Gereja, kerinduannya adalah akan Mesias dan Juruselamat.

Itu juga mengingatkan kita bahwa dari generasi ke generasi, umat manusia telah dibelenggu oleh dosa dan kejahatan dan masih dicobai dan dibujuk oleh iblis ke hukuman kekal.

Saat kita memulai periode Adven khusus ini, marilah kita diam dan mempersiapkan diri kita dengan doa untuk kedatangan Juruselamat.

Marilah kita mengakui dosa-dosa kita dan mencari kesembuhan dalam Sakramen Rekonsiliasi.

Marilah kita memohon anugerah ketaatan agar hati kita terbuka kepada Yesus Kristus.
(RENUNGAN PAGI)

Kidung Maria

Antifon: Budi, berasal dari mulut mahatinggi. Melaksanakan segala dengan tegas dan halus; membentang dari ujung ke ujung. Datanglah mengajar kami jalan kebijaksanaan.

Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.

Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.

Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: Budi, berasal dari mulut mahatinggi. Melaksanakan segala dengan tegas dan halus; membentang dari ujung ke ujung. Datanglah mengajar kami jalan kebijaksanaan.

Doa Permohonan

P. Saudara-saudari, dalam misteri Sabda menjadi Daging tersingkaplah pula makna terdalam hidup manusia. Bersatu dengan Putra Allah yang bersaudara dengan makhluk hidup, beranilah kita memohon kepada Bapa:

1. Bagi seluruh umat manusia, agar menemukan Yesus sebagai kunci kehidupan dan jawaban yang memuaskan atas semua persoalan yang dihadapi. Marilah kita mohon:
U. Tuhan Yesus, datanglah menyelamatkan kami.
2. Untuk seluruh umat beriman, agar kerinduan mengenal dan mencintai Yesus semakin meningkat, melalui pendalaman dan permenungan Kitab Suci. Marilah kita mohon:
3. Agar semua orang berusaha hidup rukun sebagai anak-anak Tuhan, selalu berusaha memadamkan perselisihan dan sengketa, rela saling mengampuni, berlomba berbuat baik. Marilah kita mohon:
4. Semoga Hari Raya Natal membawakan sukacita sejati karena arti kedatangan Tuhan dipahami dan dihayati dengan baik tanpa tenggelam dalam pernak-pernik pesta lahiriah. Marilah kita mohon:

P. Demikianlah ya Bapa segala ungkapan permohonan kami. Semoga Engkau mendengarkan kami dan memberkati hidup kami. Dalam Kristus, Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin.

Bapa Kami (kalau tanpa Misa)

Antifon Komuni (Bdk. Hag 2:7)

Sesungguhnya, yang diinginkan semua bangsa akan datang, dan rumah Tuhan akan penuh dengan kemuliaan.

Behold, the Desired of all the nations will come, and the house of the Lord will be filled with glory.

Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984. Renungan dan Antifon Pembuka: RUAH, Antifon Komuni: Roman Missal 2010
 
 
               
 
 

Rabu, 16 Desember 2020 Hari Biasa Pekan III Adven

Rabu, 16 Desember 2020
Hari Biasa Pekan III Adven 

Sore: Novena Natal hari Pertama
 
   
Dengan pengantaraan Kristus dunia dijadikan, dan Ia sendiri akan dilahirkan di tengah-tengah ciptaan. (St. Leo Agung)
 

Antifon Pembuka (lih. Habakuk 2:3; 1 Korintus 4:5)

Tuhan akan datang dan tidak akan berlambat. Ia akan menerangi yang tersembunyi dalam kegelapan, dan menyatakan diri-Nya kepada segala bangsa.

The Lord will come and he will not delay. He will illumine what is hidden in darkness and reveal himself to all the nations.


Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa, semoga menjelang kedatangan Putra-mu kami dikuatkan untuk hidup beriman sekarang ini, dan kelak dikurniai hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (45:6b-8.18.21b-25)
  
  
"Hai langit, teteskan keadilan dari atas."
   
Beginilah firman Tuhan, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap. Akulah yang memberikan kebahagiaan dan mendatangkan kemalangan. Akulah Tuhan yang membuat semuanya ini. Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya. Baiklah bumi membuka diri, dan bertunaskan keselamatan serta menumbuhkan keadilan. Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini.” Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit dan bumi. Dialah Allah yang membentuk dan menjadikan serta menegakkan bumi; yang menciptakan bumi bukan supaya kosong, melainkan supaya didiami orang; beginilah firman-Nya, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain. Akulah Tuhan! Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain Aku. Allah yang adil dan juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku. Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: Semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, sambil berkata, Hanya dalam Tuhanlah keadilan dan kekuatan. Semua orang yang telah bangkit amarahnya terhadap Dia akan datang kepada-Nya dan mendapat malu. Tetapi seluruh keturunan Israel akan nyata benar dan akan bermegah dalam Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai langit, teteskanlah keadilan, hai awan, curahkanlah keadilan.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Ul: Yes 45:8)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yes 40:9-10)
Nyaringkanlah suaramu, hai pembawa kabar baik. Lihat, Tuhan Allah datang dengan kekuatan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:19-23)
  
"Katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar."
    
Yohanes memanggil dua orang muridnya, dan menyuruh mereka bertanya kepada Yesus, “Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus mereka berkata, “Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya, ‘Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Pada saat itu Yesus sedang menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat; dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Maka Yesus menjawab, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Masa Adven memiliki tujuan spiritual ganda. Ini adalah waktu persiapan untuk merayakan kelahiran Tuhan. Dan itu juga saat menunggu hari yang menyenangkan itu datang.

Persiapan dan penantian ini juga berfokus pada kedatangan Kristus yang kedua kali ketika semua akan menjadi baru dan harapan kita akan dipenuhi dengan sukacita.

Namun pada masa Adven ini, komersialisasi musim perayaan dengan kesibukannya dalam persiapan materi seringkali mengalihkan fokus dari dimensi spiritual.

Jadi pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid Yohanes Pembaptis kepada Yesus juga merupakan pertanyaan yang bagus untuk refleksi kita untuk musim ini.

Apakah Yesus yang kita persiapkan dan nantikan, atau kita sedang menunggu seseorang atau sesuatu yang lain?

Baris pertama dari bacaan pertama memberi kita pengingat yang kuat -
“Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain."
    
Ya, selain Yesus, masa ini dengan segala kemeriahan dan kemeriahannya akan kosong dan tidak ada artinya.

Semoga kita tidak kehilangan fokus atau iman kepada Yesus di masa persiapan dan penantian ini.
(RENUNGAN PAGI). 

Antifon Komuni (Bdk Yes 40:10; 35:5)

Lihatlah, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan mencerahkan mata hamba-Nya.

Behold, our Lord will come with power and will enlighten the eyes of his servants.
 
 

 

 
 NOVENA NATAL
(khusus tanggal 16 Des dilakukan sore hari)


Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan (02) Ajakan Penantian Almasih, (03) Madah, (04) Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai (09) Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan (08) Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung.
 
01. Pembuka

* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.

02. Ajakan Penantian Almasih

Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan

03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta

04. Mazmur dan Kidung

Antifon: Sungguh akan datanglah yang didambakan segala bangsa, dan rumah Tuhan akan penuh kemuliaan.

Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil. Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu. Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: Sungguh akan datanglah yang didambakan segala bangsa, dan rumah Tuhan akan penuh kemuliaan.

Kidung:
Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.

Antifon: Sungguh, sudah genaplah waktunya bagi Allah untuk mengutus Putra-Nya ke dunia.

05. Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.

06. Bacaan (Yes 33:7-24)

07. Renungan

08. Kidung Maria
Antifon: Lihatlah Raja, Penguasa dunia datang, Ialah yang akan membebaskan kita dari belenggu perhambaan.

Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.

Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.

Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: Lihatlah Raja, Penguasa dunia datang, Ialah yang akan membebaskan kita dari belenggu perhambaan.

09. Doa Permohonan
P. Saudara-saudari, Bapa surgawi selalu menyambut baik keinginan manusia kaan Keselamatan. Kini Masa Adven, saat penyelamatan. Marilah kita dengan penuh keyakinan berdoa:

1. Semoga kita menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya dengan iman yang penuh, harapan yang pasti dan cinta yang lebih manusiawi. Marilah kita mohon:
U. Tuhan Yesus, datanglah menyelamatkan kami.
2. Semoga Natal Putra Allah membawa kebaikan ke tempat di mana ada kebencian, penghiburan di mana ada kesedihan, kegembiraan di mana ada kesedihan. Marilah kita mohon:
3. Agar kita bersemangat lagi melaksanakan Sabda Keselamatan dalam kesaksian kristiani di tengah masyarakat lewat hidup dan karya kita. Marilah kita mohon:
4. Bagi mereka semua yang lebih memerlukan belas kasih ilahi. Semoga dengan hati yang remuk-redam dan semangat tobat, mereka menyambut Putra Allah yang datang untuk mengampuni dan membawa keselamatan. Marilah kita mohon:

P. Kepada-Mu, ya Allah Bapa yang telah menjanjikan Keselamatan dan memenuhinya dalam Putra-Nya, kami pasrahkan permohonan-permohonan ini. Semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan semuanya dalam Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.

Bapa Kami



Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984.

Selasa, 15 Desember 2020 Hari Biasa Pekan III Adven

 


Selasa, 15 Desember 2020
Hari Biasa Pekan III Adven

“Apa artinya mempersiapkan jalan, kecuali berdoa seperti kami seharusnya berdoa, dengan rendah hati?” (St. Agustinus)


Antifon Pembuka (Za 14:5-7)

Tuhan pasti datang diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.

Behold, the Lord will come, and all his holy ones with him; and on that day there will be a great light.


Doa Pembuka


Allah Bapa Yang Mahamurah hati, Engkau telah menjadikan kami ciptaan baru dengan perantaraan Putra-Mu terkasih. Ingatlah akan karya belas kasih-Mu dan bersihkanlah kami dari pengaruh manusia lama, sebab kami menantikan kedatangan manusia baru, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:1-2.9-13)
   
  
"Keselamatan dijanjikan kepada semua orang yang hina dina."
  
Beginilah firman Tuhan, “Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak memedulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya. Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku. Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku. Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tidak ada orang yang mengganggu mereka lagi.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
Ayat. (Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Ul: lih. 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakan mereka Ia lepaskan.
4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)
  
"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."
   
Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini’. Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa’. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau’. Tetapi kemudian ia menyesal lau pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka, “Yang kedua.” Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
    
  Salah satu emosi yang paling sulit untuk diatasi adalah rasa bersalah dan malu.
  
Entah bagaimana kita dapat dengan mudah memaafkan karakter dalam Alkitab yang melakukan kesalahan, seperti Daud yang melakukan perzinahan dan pembunuhan, dan Petrus yang menyangkal Yesus, dan bahkan Yudas yang mengkhianati Yesus.

Tetapi ketika menyangkut mereka yang pernah ke penjara atau mereka yang kesalahannya dipublikasikan, kita cenderung mengutuk mereka berulang kali dengan mata melirik atau bahkan dengan kata-kata sarkastik kita.

Pada zaman Yesus, para pemungut pajak dan pelacur tidak pernah diizinkan untuk melupakan perbuatan salah mereka dan mereka akan terus menerus diingatkan akan kesalahan mereka.

Jadi apa yang Yesus katakan dalam Injil hari ini mengejutkan - bahwa pemungut pajak dan pelacur sedang menuju ke kerajaan Allah terlebih dahulu.

Jadi yang rendah dan rendah hati sedang dalam perjalanan menuju kerajaan Tuhan, sedangkan orang yang sombong dan mereka yang mondar-mandir di hadirat Tuhan masih mengomel tentang rasa bersalah dan malu orang lain.

Jadi di mana kita berdiri di kedua ujung ini dan ke mana kita akan bergerak?

Yesus datang ke dunia untuk menghilangkan rasa bersalah dan malu kita. Semoga kita bergerak menuju Dia dalam pertobatan dan penyesalan dan membantu orang lain melakukan hal yang sama.


Doa Malam

Allah Bapa kami, ajarilah kami untuk menjadi orang yang tahu bersyukur atas segala kebaikan-Mu dan menjadi teladan kesalehan bagi sesama. Lindungilah istirahat kami malam ini dalam nama Yesus Kristus, Putra-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.


RENUNGAN PAGI

Mengapa "Minggu Gaudete" penting untuk menghidupkan kembali rasa gembira kita

 



Philip Kosloski/aleteia.org - diterbitkan pada 12/13/20
 




Paus Benediktus XVI menjelaskan bahwa kegembiraan masih dimungkinkan di dunia dengan begitu banyak penderitaan.

Hari Minggu ketiga Adven dikenal sebagai "Minggu Gaudete", dari kata Latin untuk "bersukacita." Disebut demikian, dari kata-kata pertama dari bacaan kedua, karena Natal sudah dekat dan Gereja mengangkat suasana pertobatan Adven untuk mengarahkan hati kita pada kegembiraan yang akan datang.

Paus Benediktus XVI merenungkan tema ini dalam Angelus Minggu tahun 2007, dan menyebutkan pertanyaan yang sering diajukan sehubungan dengan penderitaan besar yang masih ada di dunia. Dia berkata, "Beberapa orang bertanya: tetapi apakah kegembiraan ini masih mungkin dilakukan hari ini?"

Ini adalah pertanyaan yang sangat penting untuk dijawab, karena sulit untuk melihat bagaimana kita dapat bersukacita ketika begitu banyak dari kita menderita.

Benediktus XVI menunjuk kepada orang-orang kudus sebagai kunci untuk membuka sukacita Kristiani.

   Pria dan wanita dari segala usia dan kondisi sosial, dengan senang hati mendedikasikan keberadaan mereka untuk orang lain, beri kami jawaban dengan hidup mereka! Bukankah [St.] Bunda Teresa dari Kalkuta merupakan saksi tak terlupakan dari sukacita Injil sejati di zaman kita? Dia hidup berhubungan setiap hari dengan kesengsaraan, degradasi manusia dan kematian. Jiwanya mengetahui cobaan dari malam yang gelap iman, namun dia memberikan senyum Tuhan kepada semua orang. Dalam salah satu tulisannya, kita membaca: “Dengan tidak sabar kita menunggu surga, di mana Tuhan berada, tetapi berada dalam kekuatan kita untuk berada di surga bahkan di bumi ini dan mulai saat ini. Menjadi bahagia dengan Tuhan berarti mencintai seperti dia, membantu seperti dia, memberi seperti dia, melayani seperti dia ”(The Joy of Giving to Others, 1987, hlm. 143). Ya, sukacita memasuki hati orang-orang yang mengabdikan diri untuk melayani orang kecil dan miskin. Tuhan tinggal di dalam mereka yang mencintai seperti ini dan jiwa mereka bersukacita.

 
   Kunci kegembiraan adalah melayani orang lain. Ini adalah sesuatu yang tidak selalu kita pahami, karena kita sering mencoba untuk "membuat" kebahagiaan.

    Jika, sebaliknya, orang menjadikan kebahagiaan sebagai berhala, mereka tersesat dan sangat sulit bagi mereka untuk menemukan sukacita yang Yesus bicarakan. Sayangnya, inilah yang dikemukakan oleh budaya yang menggantikan Tuhan dengan kebahagiaan individu, pola pikir yang menemukan efek lambangnya dalam mencari kesenangan dengan segala cara, dalam menyebarkan penggunaan narkoba sebagai pelarian, perlindungan di surga buatan yang kemudian terbukti sepenuhnya menipu.

  Di atas segalanya, kita perlu ingat bahwa sukacita abadi tidak dapat ditemukan dalam pengejaran kita sendiri, tetapi hanya di dalam Tuhan. Dia sendiri yang bisa memberi kita kegembiraan yang kita cari.

    Saudara-saudari yang terkasih, seseorang dapat tersesat bahkan pada hari Natal, seseorang dapat menukar perayaan yang sebenarnya dengan perayaan yang tidak membuka hati pada sukacita Kristus. Semoga Perawan Maria membantu semua orang Kristen dan orang-orang yang mencari Tuhan untuk mencapai Betlehem, untuk bertemu dengan Anak yang lahir untuk kita, untuk keselamatan dan untuk kebahagiaan seluruh umat manusia.

 

Sumber: Aleteia 

Paus saat Angelus: Jangan lupakan kegembiraan


 
Dalam Angelus Minggu, Paus Fransiskus berbicara tentang Yohanes Pembaptis: seorang "pemimpin pada masanya," yang menghayati

Foto: Vatican Media

pengharapan dan kegembiraan melihat Mesias datang tanpa pernah menarik perhatian pada dirinya sendiri tetapi mengarahkannya kepada Kristus, terang yang sejati.


Oleh Francesca Merlo

Bagi mereka yang percaya, masa Adven dipenuhi dengan harapan yang menggembirakan, “seperti ketika kita menunggu kunjungan orang yang sangat kita cintai”. Sambil berbicara kepada umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Paus Fransiskus menekankan bahwa "dimensi kegembiraan ini semakin muncul" pada hari ini, Minggu Adven Ketiga, yang dibuka dengan desakan Santo Paulus: "Bersukacitalah selalu dalam Tuhan". Paus menjelaskan bahwa kegembiraan ini disebabkan oleh kedekatan kita dengan Tuhan. "Semakin dekat Tuhan dengan kita, semakin banyak kegembiraan yang kita rasakan; semakin jauh dia, semakin kita merasa sedih", katanya.

Beralih ke Injil hari ini, Paus Fransiskus mencatat bahwa Penginjil memperkenalkan Yohanes Pembaptis "dengan cara yang khusyuk". Dia adalah saksi pertama Yesus, tidak termasuk Maria dan Yusuf, kata Paus. Dia mencatat bahwa Yohanes adalah seorang pemimpin pada masanya tetapi bahwa "dia tidak menyerah bahkan sekejap pun pada godaan untuk menarik perhatian pada dirinya sendiri: dia selalu mengarahkan dirinya sendiri kepada Dia yang akan datang."

 
Sukacita Kristiani

Paus Fransiskus melanjutkan dengan mencatat bahwa ini adalah "syarat pertama sukacita Kristiani": desentralisasi dari diri sendiri dan tempatkan Yesus sebagai pusat. "Ini bukan keterasingan," jelasnya, karena Yesus secara efektif adalah pusat; Dia adalah cahaya yang memberi makna penuh pada kehidupan setiap pria dan wanita yang datang ke dunia ini, kata Paus.

Paus mencatat bahwa "Yohanes Pembaptis melakukan perjalanan panjang untuk menjadi saksi Yesus". Perjalanan kegembiraan bukanlah berjalan-jalan di taman, lanjut Paus. "Yohanes meninggalkan segalanya, di masa mudanya, untuk mengutamakan Tuhan, untuk mendengarkan Firman-Nya dengan segenap hati dan segenap kekuatannya. Dia menarik diri ke padang gurun, melepaskan dirinya dari segala hal yang berlebihan, agar lebih bebas untuk mengikuti angin Roh Kudus ", kata Paus.

 
Sebuah model bagi mereka yang dipanggil untuk mewartakan Kristus


Tentu saja, kata Paus Fransiskus, beberapa ciri kepribadian Yohanes Pembaptis unik; "mereka tidak dapat direkomendasikan untuk semua orang". Tetapi kesaksiannya bersifat paradigmatik bagi siapa pun yang ingin mencari makna hidupnya dan menemukan kegembiraan sejati. "Secara khusus, Yohanes Pembaptis adalah teladan bagi mereka di Gereja yang dipanggil untuk mewartakan Kristus kepada orang lain: mereka dapat melakukannya hanya dengan melepaskan diri dari diri mereka sendiri dan dari keduniawian, dengan tidak menarik orang kepada diri mereka sendiri tetapi mengarahkan mereka kepada Yesus" , tambah Paus.

Akhirnya, Paus Fransiskus mengundang umat untuk bergabung dengannya dalam mendoakan doa Angelus, untuk melihat "semua ini terwujud sepenuhnya dalam diri Perawan Maria" yang "diam-diam menunggu Firman keselamatan Allah; dia menyambut-Nya; dia mendengarkan-Nya; dia mengandung-Nya. Dalam dirinya, Tuhan menjadi dekat. Inilah mengapa Gereja menyebut Maria 'Penyebab sukacita kita' ".

 

Sumber: Vatican News 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy