Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Senin, 28 Desember 2020
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir (Hari Ketiga Dalam Oktaf Natal)
“Meskipun tidak mengerti, kanak-kanak martir ini mati demi Kristus.” (St.
Quidvultdeus)
Antifon Pembuka
Kanak-kanak tak bersalah dibunuh demi Kristus. Kini mereka mengikuti
Anak Domba tak bercela, dan senantiasa berseru, "Terpujilah Kristus!"
The innocents were slaughtered as infants for Christ; spotless, they follow the Lamb and sing for ever: Glory to you, O Lord.
Pengantar
Pesta Kanak-kanak Suci yang kita rayakan pada hari ini menunjuk pada
kenyataan bahwa kuasa kegelapan menjadi gusar terhadap terang Kristus.
Ini dapat dilihat di sepanjang sejarah keselamatan. Dengan lahirnya
Yesus, Raja Herodes merasa kedudukannya terancam dengan hadirnya Raja
baru tersebut. Ia merasakan takhtanya mulai digoyang. Itulah sebabnya,
ia tidak segan-segan membunuh anak-anak. Telinganya sudah tuli untuk
mendengar ratapan para ibu yang harus kehilangan anaknya. Mata hatinya
buta untuk melihat penderitaan begitu banyak orang. Kehadiran seorang
pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak
dan arogan. Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan
besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban
kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di
antara anak-anak tersebut.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahabaik, hari ini para martir-Mu yang kecil tak
bersalah, meluhurkan Dikau bukan dengan madah melaikan dengan darah.
Semoga iman yang kami akui dengan perkataan kami nyatakan pula dengan
perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala
masa. Amin
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari
Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang,
dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan
bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam
kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi
jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang,
maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus,
Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa
kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran
tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa kita
tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta, dan
firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan
kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat
dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus
yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk
dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
Ayat. (Mzm 124:2-3.4-5.7b-8)
1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit
melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah
mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus
kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42, 44)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-18)
"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu
pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu
berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir,
dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja
Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah.
Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke
Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil
Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh
orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh
semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua
tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari
orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan
oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang
amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur,
sebab mereka tidak ada lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Ada banyak cara untuk mengatasi suatu masalah. Tentu cara yang paling beradab adalah melalui dialog dan negosiasi.
Tetapi pada akar masalahnya, masalahnya adalah seseorang merasa terancam atau ditempatkan pada posisi negatif atau inferior.
Hasilnya tentu saja ketakutan, karena ketakutan itu akan membuat seseorang bereaksi sedemikian rupa sehingga bisa bermusuhan dan kekerasan, dan dialog serta negosiasi tidak mungkin dilakukan.
Begitulah kasus raja Herodes ketika dia mendengar berita tentang raja orang Yahudi yang baru lahir.
Dan kemudian ketika dia mengetahui bahwa orang-orang majus yang dia kirim untuk mencari tahu lebih banyak tentang raja yang baru lahir ini mengecohnya, dia sangat marah dan memerintahkan pembunuhan semua anak laki-laki yang berusia dua tahun atau di bawah.
Itu pasti tindakan kekejaman, dan lebih jauh lagi itu adalah tindakan yang sangat kejam dan kejam terhadap yang lemah dan tidak berdaya.
Seperti darah Habel, darah bayi tak berdosa itu berseru menentang tindakan kejam, kejam, dan kejam.
Tangisan mereka juga harus membuat kita menghadapi ketakutan kita sehingga kita tidak bertindak dengan cara yang bermusuhan atau kekerasan terhadap orang lain, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Selain itu, marilah kita mengindahkan panggilan keadilan dan itu untuk melindungi mereka yang lemah dan yang tidak dapat membela diri dari agresi/serangan.
Antifon Komuni (Bdk. Why 14:4)
Lihatlah mereka yang telah ditebus sebagai buah pertama umat manusia
untuk Allah dan Anak Domba, dan yang mengikuti Anak Domba itu ke mana
saja ia pergi.
Behold those redeemed as the first fruits of the human race for God and the Lamb, and who follow the Lamb wherever he goes.
Doa Malam
Allah
sumber cinta dan damai, baruilah iman kami akan penjelmaan Putra-Mu
menjadi manusia agar kami tetap setia untuk selalu bersyukur kepada-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Minggu, 27 Desember 2020
Pesta Keluarga Kudus (Hari Kedua Dalam Oktaf Natal)
Keluarga Kristen adalah persekutuan pribadi-pribadi, satu tanda dan
citra persekutuan Bapa dan Putera dalam Roh Kudus. Di dalam kelahiran
dan pendidikan anak-anak tercerminlah kembali karya penciptaan Bapa.
Keluarga dipanggil, supaya mengambil bagian dalam doa dan kurban
Kristus. Doa harian dan bacaan. Kitab Suci meneguhkan mereka dalam cinta
kasih. Keluarga Kristen mempunyai suatu tugas mewartakan dan
menyebarluaskan Injil. (Katekismus Gereja Katolik, 2205)
Antifon Pembuka (Luk 2:16)
Para gembala bergegas datang dan bertemu dengan Maria dan Yusuf serta Sang Bayi yang terbaring di palungan.
The shepherds went in haste, and found Mary and Joseph and the Infant lying in a manger.
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unamines in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suae.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
Bacaan I, Mazmur dan Bacaan II dapat menggunakan dari Tahun A. Bacaan Injil dari Tahun B.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau berkenan memberikan kepada kami Keluarga Kudus sebagai
teladan yang unggul. Semoga kami meneladannya dalam keutamaan hidup
berkeluarga dan dalam ikatan cinta agar kami layak menikmati dengan
penuh sukacita anugerah hidup abadi di dalam rumah-Mu. Dengan
pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin. Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:2-6,12-14)
"Orang takwa menghormati ibu-bapanya."
Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas
anak-anaknya, dan hak itu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa
menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia
sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati
bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan
apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan
bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan
menenangkan hati ibunya. Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan
jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah
berkurang, hendaklah kaumaafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau
masih berjaya. Kebaikan yang ditujukan kepada bapa tidak akan
terlupakan; sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan
yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu,
berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam
rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di se keliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa
hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat
kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu. Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (3:12-21)
"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan
dikasihi oleh-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan
kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang
terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang
seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus
mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya
itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena
untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu.
Hendaknya kamu saling mengajar dan menasihati dengan segala hikmat.
Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap
syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu
lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan
Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah,
Bapa kita. Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana
seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan
janganlah berlaku kasar terhadapnya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu
dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para
bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Kejadian (15:1-6; 21;1-3)
"Anak kandungmulah yang akan menjadi ahli warismu."
Pada suatu ketika datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu
penglihatan, "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan
sangat besar." Abram menjawab, "Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau
berikan kepadaku? Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak, dan yang akan
mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." Lagi kata
Abram, "Engkau tidak memberi aku keturunan, sehingga seorang hambakulah
yang nanti menjadi ahli warisku." Tetapi datanglah firman Tuhan
kepadanya, demikian, "Orang itu tidak akan menjadi ahli warismu,
melainkan anak kandungmulah yang akan menjadi ahli warismu." Lalu Tuhan
membawa Abram ke luar serta berfirman, "Coba lihat ke langit, hitunglah
bintang-bintang itu jika engkau dapat!" Maka firman-Nya kepada Abram,
"Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu Abram percaya kepada
Tuhan; maka Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran. Tuhan
memperhatikan Sara seperti difirmankan-Nya, dan Tuhan melakukan kepada
Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia
melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya pada
waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, dialah anak yang
dilahirkan Sara baginya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berkenan pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:1b-2.3-4.5-6.8-9; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah
perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan,
bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati
orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya. Carilah
selalu wajah-Nya!
3. Ingatlah perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan
yang diucapkan-Nya, hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak
Yakub, pilihan-Nya!
4. Selama-lamanya ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang
diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang
diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak. Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:8.11-12.17-19)
"Iman Abraham, Sara, dan Ishak."
Saudara-saudara, karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk
berangkat ke negeri yang akan dia terima menjadi milik pusakanya, ia
berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman pula,
Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun
usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia yang memberikan janji itu
setia. Itulah sebabnya, dari satu orang yang malahan telah mati pucuk
terpancar keturunan besar seperti bintang di langit atau seperti pasir
di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Karena iman, Abraham rela
mempersembahkan Ishak tatkala ia dicobai. Ia yang telah menerima janji
itu rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah
dikatakan, "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut
keturunanmu." Abraham berbuat demikian karena ia percaya bahwa Allah
berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati. Dan dari sana
ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
****
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, allleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Semoga damai Kristus melimpahi hatimu. Semoga damai Kristus berakar dalam dirimu. Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40 (Singkat: 2:22.39-40)
"Anak itu bertambah besar dan penuh hikmat."
(Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf
membawa Kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan),
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: Semua anak laki-laki sulung
harus dikuduskan bagi Allah. Juga mereka datang untuk mempersembahkan
kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang
burung tekukur dan dua ekor anak merpati. Adalah di Yerusalem seorang
bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang
menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan
kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati
sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh
Kudus Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Kanak Yesus dibawa masuk oleh
orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon
menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya,
"Sekarang Tuhan, biarlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang
daripada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu
terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi
kemuliaan bagi umat-Mu Israel." Yusuf dan Maria amat heran akan segala
sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati
mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini
ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel
dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu
pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran
hati banyak orang." Pada waktu itu ada pula di Yerusalem seorang nabi
perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat
lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya,
dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak
pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan
berpuasa dan berdoa. Pada hari itu Hana pun datang ke Bait Allah dan
mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang Kanak Yesus kepada
semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. (Setelah
menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah
Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu kota
Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh
hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya).
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Hari ini, Gereja juga merayakan pesta, pesta Keluarga Kudus, dan Injil dimulai dengan ini:
"Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf
membawa Kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan ..."
Bagi Maria dan Yusuf, banyak yang telah terjadi dan ketika mereka mempersembahkan anak Yesus kepada Tuhan, mereka pasti ingin bersyukur bahwa mereka masih berpegangan bersama.
Dari Kabar Sukacita hingga Yesus dipersembahkan kepada Allah, terdapat peristiwa-peristiwa di sana yang begitu signifikan dan penuh dengan misteri yang berada di luar realitas.
Maria mendapat kunjungan dari malaikat Gabriel yang memiliki misi untuknya dan dia berkata "Ya". Yusuf mengalami mimpi dan dia juga berkata "Ya". Mereka harus pergi ke Betlehem dan bersama-sama mereka berkata "Ya". Mereka menerima kandang sebagai tempat kelahiran Yesus. Dan sekarang, dalam ketaatan pada Hukum Musa, mereka mempersembahkan Yesus kepada Tuhan.
Tetapi banyak yang telah terjadi, dan lebih banyak lagi yang akan datang. Simeon yang lurus dan saleh datang dan menggendong bayi Yesus itu. Baginya, pada akhirnya, matanya telah melihat Juruselamat yang dijanjikan dan matanya sekarang dapat beristirahat dengan damai.
Untuk Hanna, janda berusia 84 tahun, kewaspadaannya telah berakhir dan dia sekarang dapat menantikan matahari terbenam yang damai.
Tetapi bagi Maria dan Yusuf, mereka harus bersiap untuk apa yang akan datang. Khusus bagi Maria, pedang itu akan menembus jiwanya.
Namun pengalaman Maria dan Yusuf dengan bayi Yesus tidak hanya terbatas pada diri mereka sendiri dalam perayaan pesta Keluarga Kudus. Karena itu membuat kita memikirkan tentang pengalaman keluarga kita sendiri.
Kita mungkin ingat bahwa pesta ini diistilahkan dengan "Keluarga Kudus" dan bukan "keluarga sempurna" atau "keluarga ideal".
Dan itu juga realitas keluarga kita bukan? Keluarga kita tidaklah sempurna atau ideal, apa pun arti sempurna atau ideal itu.
Tetapi keluarga kita harus berjuang untuk menjadi kudus, dan di sinilah Keluarga Kudus menjadi teladan bagi keluarga kita.
Terlepas dari pencobaan dan kesengsaraan mereka dan harus merawat dan melindungi Yesus, mereka memancarkan kekudusan dan membawa kedamaian bagi orang-orang yang bertemu mereka.
Simeon melihat apa yang ingin dilihat matanya dan Anna penantiannya telah berakhir, dan kedamaian datang atas mereka.
Sewaktu kita melihat anggota senior keluarga kita, apakah kita tahu apa yang ingin mereka lihat dan apakah kita tahu apa yang mereka tunggu? Apakah mereka menunggu kita untuk mengunjungi mereka, dan membawa cucu untuk melihat mereka? Semoga penantian mereka tidak sia-sia, dan semoga mata mereka tertutup damai dengan matahari terbenam.
Dan tentang anak-anak kita, apakah kita membentuk mereka untuk mencintai Tuhan terlebih dahulu di atas segalanya?
Sebagaimana pesta ini memberitahu kita, ini tentang kekudusan dalam keluarga dan tugas yang sulit dan menantang untuk pembentukan dalam kekudusan.
Maria dan Yusuf membentuk Yesus dalam kekudusan dan Dia mengubah cara berpikir dunia.Tapi kita tidak bisa terus memikirkannya;kita harus menjalankannya.Seperti Keluarga Kudus, marilah kita berjuang untuk kekudusan saat kita menantikan tahun baru.Biarlah kekudusan menjadi fokus kita, dan berkat Tuhan akan melimpah.(RENUNGAN PAGI)
Antion Komuni (Bar 3:38)
Allah kita tampak di dunia, Ia bergaul dengan manusia.
Our God has appeared on the earth, and lived among us.
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama (Hari Kedua Dalam Oktaf Natal)
“Cinta yang dibawa Kristus dari surga ke dunia, mengangkat Stefanus dari dunia ke surga.” (St. Fulgensius dari Ruspe)
Antifon Pembuka
Pintu surga terbuka bagi Stefanus. Dialah yang pertama di antara para
martir. Maka ia berseri mulia di surga, dimahkotai dengan kemenangan.
The gates of heaven were opened for blessed Stephen, who was found to be
first among the number of the Martyrs and therefore is crowned
triumphant in heaven.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa, sumber kemuliaan, pada pesta martir-Mu Santo Stefanus kami
mengunjukkan persembahan ini di altar-Mu. Semoga kami mengikuti
teladannya dalam membela iman dan menaruh cinta kasih kepada mereka yang
memusuhi kita. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-10; 7:54-59)
"Aku melihat langit terbuka."
Sekali peristiwa Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa,
mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi
tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang
Libertini. – Anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari
Aleksandria. – Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari
Kilikia dan dari Asia. Orang-orang ini bersoal jawab dengan Stefanus,
tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang
mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, para
anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya
dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus,
menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di
sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka,
dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka
berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serempak menyerbu
dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu.
Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang
bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus,
terimalah rohku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan
untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;
oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya
Tuhan, Allah yang setia. Aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena
kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
3. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari
orang-orang yang mengejarku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas
hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:26a,27a) Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:17-22)
"Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja."
Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, “Waspadalah terhadap
semua orang! Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama;
dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan
digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian
bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila
mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan
apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan
kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan
Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan
menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian juga seorang ayah akan
menyerahkan anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orangtuanya dan
akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena
nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan
selamat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Jika kita melihat pada gambar St Stefanus, ada berbagai gambaran tentang dia.
Beberapa akan membayangkan dia memegang ranting palem untuk melambangkan kemenangan kemartiran.
Beberapa orang akan menunjukkan kemartirannya dengan rajam seperti yang kita dengar pada bacaan pertama, yang merupakan kematian yang lambat, menyakitkan dan mengerikan.
Tetapi cukup banyak gambar juga akan menunjukkan dia mengenakan jubah diakon, yang sebenarnya adalah semacam celemek untuk menunjukkan bahwa pelayanan diaken adalah untuk melayani Tuhan dan Gereja.
Di satu sisi dia digambarkan memegang pedupaan untuk menunjukkan perannya dalam pelayanan liturgi Gereja.
Di sisi lain dia digambarkan sedang memegang miniatur gereja. Ini untuk menunjukkan peran dan pengaruhnya terhadap Gereja terutama pada masa pertumbuhannya yang penuh dengan gejolak dan pergolakan.
Dalam liturgi hari ini, kita menghormati St Stefanus sebagai Martir Pertama dan dengan kematiannya datanglah jalan darah yang telah disediakan bagi mereka yang akan bersaksi tentang Kristus dengan hidup mereka.
Namun St Stefanus dan orang-orang yang menyerahkan nyawa mereka hanya mengikuti apa yang telah dilakukan Tuhan Yesus dan memberi mereka teladan.
Yesus Kristus datang ke dunia untuk menunjukkan kasih Tuhan dan kami merayakan pesta besar dan sukacita kelahiran-Nya kemarin.
Dia datang untuk menyelamatkan kita. Namun Dia harus menyerahkan hidup-Nya di kayu salib untuk menebus kita dari dosa dan kematian kekal.
Di kayu salib Tuhan mengampuni dosa-dosa kita. Pada pesta Santo Stefanus ini, marilah kita meminta pengampunan atas dosa-dosa kita. Dan marilah kita juga meminta rahmat untuk mengampuni orang lain juga..(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Kis 7:59) Mereka merajam Stefanus yang berdoa, "Tuhan Yesus, terimalah nyawaku."
Jumat, 25 Desember 2020
Hari Raya Natal (Misa Siang)
Pesan
Natal menyadarkan kita akan kegelapan dunia yang tertutup, dan oleh
sebab itu menggambarkan realita yang kita lihat sehari-hari dengan
jelas. Namun ia juga memberitahu kita bahwa Allah tidak mengijinkan
dirinya untuk berada di luar. Ia menemukan tempat, bahkan bila itu
berarti masuk melalui kandang; ada orang-orang yang melihat terang-Nya
dan meneruskannya. Melalui sabda Injil, malaikat juga berbicara pada
kita, dan dalam liturgi suci terang Sang Penebus memasuki kehidupan
kita. Apakah kita gembala atau “orang bijak”—terang dan pesannya
memanggil kita untuk pergi keluar, meninggalkan lingkaran sempit hasrat
dan kepentingan kita, yakni keluar bertemu Tuhan dan menyembah Dia. Kita
menyembah Dia dengan membuka dunia kepada kebenaran, kebaikan, kepada
Kristus, kepada pelayanan terhadap mereka yang terpinggirkan dan yang di
dalam diri mereka, Ia menantikan kita. (Paus Benediktus XVI, 25
Desember 2007)
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:6)
Seorang Bayi telah lahir bagi kita, seorang
Putera telah diberikan kepada kita. Ia menyandang kekuasaan di
bahu-Nya, dana kan disebut Penasihat Agung. A child is born for us, and a son is given to us;
his scepter of power rests upon his shoulder, and his name will be
called Messenger of great counsel.
Puer natus est nobis, et filius datus est nobis:
cuius imperium super humerum eius: et vocabitur nomen eius, magni
consilii Angelus. Mzm. Cantate Dominum canticum novum: quia mirabilia fecit. (Graduale Romanum, 47)
Doa Pembuka
Ya Allah, secara mengagumkan Engkau menciptakan
manusia dengan martabat yang luhur, dan secara lebih mengagumkan lagi
Engkau membaruinya. Kami mohon perkenankanlah kami ikut serta dalam
keilahian Kristus yang sudah berkenan menjadi manusia seperti kami.
Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:7-10)
"Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umatnya."
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit
kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar
baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion,
"Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau:
Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka
melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah,
bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan
telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah
menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka
segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806 Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang. Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4.5-6; Ul:3c) 1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah
melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh
tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. 2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang
datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di antara para
bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel. 3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang
datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi,
bergembiralah dan bermazmurlah. 4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan
kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring
bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.
Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (1:1-6)
"Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya."
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai
cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi.
Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang
berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam
semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah
yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan
setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan
Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada
malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh
lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara
malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada
hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi
Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya
yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus
menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953 Ref. Alleluya, alleluya Ayat:2/4 Hari ini cahaya gemilang turun ke dunia, dan fajar suci menyinari kita; marilah menyembah Tuhan, hai semua bangsa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
"Firman telah menjadi manusia."
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama
dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak
ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam
Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu
bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang
sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh
dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus
memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang
menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di
dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak
mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang
menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu
mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan
bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh
keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah
menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi
kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang
kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia
yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari
kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia
dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah
melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa,
Dialah yang menyatakan-Nya. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Empat Misa dirayakan untuk hari raya Natal, dan masing-masing diberikan seperangkat bacaannya sendiri untuk membantu kita merenungkan kelahiran Kristus. Injil untuk Misa Malam Natal diambil dari awal Injil Matius. Misa tengah malam memproklamasikan kelahiran Yesus menggunakan Injil Lukas. Misa Natal Fajar pagi melanjutkan kisah kelahiran Yesus seperti yang ditemukan dalam Injil Lukas melalui kunjungan para gembala kepada bayi Yesus. Dalam setiap pembacaan Injil ini, kita mendengar bagian-bagian dari Narasi Masa Bayi yang kita kenal.
Injil untuk Misa Natal hari ini diambil dari awal Injil Yohanes, tetapi Injil ini bukanlah Narasi Masa Bayi seperti yang ditemukan dalam Injil Matius dan Lukas. Sebaliknya, Injil Yohanes dimulai dari permulaan, sebagaimana adanya, dan menyajikan kisah Penciptaan sebagai kerangka kerja untuk mewartakan Inkarnasi. Kata-kata pembuka Yohanes, “Pada mulanya. . ., ”Menggemakan ayat pembuka dari Kitab Kejadian. Kerangka kerja ini mengajak kita untuk melihat kelahiran Yesus dari sudut pandang Tuhan. Masing-masing Injil menjelaskan bahwa kelahiran Yesus adalah hasil inisiatif Allah. Namun demikian, Injil Yohanes menggarisbawahi bahwa ini adalah maksud ilahi sejak awal, sejak saat Penciptaan.
Yohanes Pembaptis diutus oleh Tuhan untuk bersaksi tentang Yesus, terang itu. Orang lain dalam Injil ini juga akan memberikan kesaksian tentang Yesus. Pembaca diundang untuk menerima kesaksian ini, yang memberikan kesaksian tentang Yesus, Putra Allah. Namun secara lebih langsung, tindakan dan perkataan Yesus itu sendiri akan membuktikan identitasnya dengan Tuhan sebagai Sabda Tuhan yang Berinkarnasi.
Misa pada Hari Natal ini dimaksudkan untuk membantu kita berhenti sejenak untuk merenungkan inti spiritual Natal. "Firman itu menjadi manusia dan Dia tinggal di antara kita. Mengapa? Karena Tuhan begitu mencintai dunia sehingga Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal", untuk kita dan untuk keselamatan kita.
Senang sekali melihat Anda semua di sini hari ini, karena kita di sini untuk menyatakan bahwa Natal lebih dari sekadar pertemuan keluarga sambil makan, atau terlibat dalam hiruk-pikuk Natal, atau libur kerja. Saya percaya Anda semua ada di sini hari ini karena Anda memahami Natal sebagai perayaan iman. Natal memang begitu; dan itu haruslah sebuah perayaan yang diilhami oleh iman, sebuah perayaan yang dimotivasi oleh iman dan penuh iman. Terima kasih telah menunjukkannya hari ini. Selamat Natal untuk semuanya. Semoga semangat Natal - yaitu kasih Tuhan yang besar bagi kita - tetap hidup di hati kita dan dibagikan oleh semua orang dalam pemberian hadiah dan pertemuan Natal kita. Semoga Anda semua memiliki perayaan Natal yang suci, bahagia dan bermakna! (RENUNGAN PAGI 2020).
Antifon Komuni (Bdk. 98 (97): 3)
Segala ujung bumi menyaksikan keselamatan yang dari Allah kita.
All the ends of the earth have seen the salvation of our God.
Jumat, 25 Desember 2020
Hari Raya Natal (Misa Fajar)
“Percayalah
kepada Putra Tunggal Allah yang demi menebus dosa kita turun ke dunia,
dan mengambil bagi-Nya kodrat manusia seperti kita, dan dilahirkan oleh
Perawan Maria dan dari Roh Kudus, dan menjadi manusia, tidak hanya
kelihatannya saja atau hanya seperti sandiwara/ “show“, melainkan
sungguh-sungguh terjadi; tidak hanya sekedar lewat melalui Perawan Maria
seperti melalui sebuah saluran; tetapi daripadanya dibuat menjadi
sungguh-sungguh daging, dan [Ia] makan dan minum seperti kita. Sebab
jika Inkarnasi hanya sebuah bayangan, maka keselamatan kita hanyalah
sebuah bayangan juga. Kristus terdiri dari dua kodrat, Manusia di dalam
apa yang terlihat, namun [juga] Tuhan di dalam apa yang tak terlihat.
Sebagai manusia [Ia] sungguh-sungguh makan seperti kita,…. namun sebagai
Tuhan [Ia] memberi makan lima ribu orang dari lima buah roti (Mat
14:17- dst). (St. Sirilus dari Alexandria)
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:2.6; Luk 1:33)
Hari ini cahaya bersinar atas kita, sebab Tuhan telah lahir bagi kita.
Ia akan disebut Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal
dan kerajaan-Nya takkan berakhir.
Today a light will shine upon us, for the Lord is born for us; and he
will be called Wondrous God, Prince of peace, Father of future ages: and
his reign will be without end.
Lux fulgebit hodie super nos: quia natus est nobis Dominus: et vocabitur
Admirabilis, Deus, Principes pacis, Pater futuri sæculi: cuius regni
non erit finis.
Mzm. Dominus regnavit, decorem indutus est: indutus est Dominus fortitudinem, et præcinxit se. (Graduale Romanum, p.44)
Pada
Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung
dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa, kami sudah disinari oleh Terang yang baru. Dialah
Sabda-Mu yang menjadi manusia. Semoga terang-Nya, yang bersinar dalam
hati karena iman, bersinar juga dalam tindakan kami sehari-hari. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:11-12)
"Katakanlah kepada putri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang."
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi: Katakanlah
kepada putri Sion: Lihat, Penyelamatmu datang! Mereka yang dikumpulkan
dengan jerih payah-Nya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang
dihimpun-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebut mereka:
"Bangsa-Kudus", Orang-orang Tebusan-Tuhan"; dan engkau akan disebut:
"Yang-Dicari", "Kota-Yang-Tidak-Ditinggalkan".
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 97:1.6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau
bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat
kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang
yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan
nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:4-7)
"Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal"
Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat
kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu
terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan
karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat
pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada
kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita
sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima
hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:14; 2/4)
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:15-20)
"Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka."
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga,
gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita
pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang
diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan
menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam
palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang
telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang
mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada
mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan
memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka
lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hari Natal telah tiba. Persiapan sudah usai, demam belanja sudah mereda, keheningan dan keheningan menyapa fajar hari baru ini; dan apa yang kita miliki? Nyaris tak terlihat, fajar hari ini menghadirkan sesuatu yang baru. Dunia tampaknya tidak berbeda dari kemarin, matahari terbit, dan malam ini ia akan terbenam. Perang dan ketakutan akan pandemi masih mengancam manusia. Air mata masih mengalir. Namun, ada yang berbeda saat ini. Seperti para Gembala, kita harus berkata,"Marilah kita
pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang
diberitahukan Tuhan kepada kita."
Malaikat mengumumkan, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa."
Natal Fajar adalah janji surga baru dan bumi baru. Ini adalah hari yang dirindukan oleh para nabi zaman dahulu. Natal Fajar ini adalah awal dari pemenuhan janji Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya.
Kita menatap buaian hari ini. Kita melihat Bayi dan Bunda Suci-Nya.
Apakah Anda memperhatikan apa yang dikatakan Santo Lukas yang terjadi di akhir cerita hari ini? Ketika para Gembala kembali ke rumah setelah melihat, mereka berubah. Mereka pulang dengan sukacita! Mengapa? Karena persis seperti yang diperintahkan! Kabar gembira yang besar tidak hanya untuk para Gembala, tetapi juga untuk dibagikan kepada semua orang. Mereka untuk Anda dan untuk saya.
Apa yang kita rayakan hari ini tidak akan pernah berakhir. Jika kita melanjutkan dari sini, kita juga, harus seperti para gembala, bernyanyi kegirangan! Ketika dekorasi Natal kembali ke kotaknya, hati kita seharusnya tetap merayakan kelahiran penyelamat kita. Yesus Kristus lahir. Para Malaikat menyanyikan pujian Tuhan, para Gembala bersukacita. Sukacita ini, yang akan dibagikan oleh semua orang, telah mencapai telinga kita. Kita, juga, bernyanyi dan bersukacita: dan mengapa, karena persis seperti yang diberitahukan kepada kita!. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Za 9:9)
Bersorak-sorailah,
hai Putri Sion! Bergiranglah, hai Putri Yerusalem! Lihat Rajamu datang:
Dialah Yang Kudus dan Juru Selamat dunia.
Rejoice,
O Daughter Sion; lift up praise, Daughter Jerusalem: Behold, your King
will come, the Holy One and Savior of the world.
Exsulta filia Sion, lauda filia Ierusalem: ecce Rex tuus venit sanctus, et Salvator mundi
“Di hari Natal Kristus datang seperti anak kecil, begitu kecil, begitu tak berdaya, begitu membutuhkan semua cinta yang dapat diberikan. Apakah kita siap menerima Ia : Bila Maria dan Yusuf mencari tempat untuk dijadikan rumah bagi Yesus, akankah mereka memilih rumah kita dan semua yang disimpan dan dipenuhi [dalam rumah kita?]?” (St. Teresa dari Kalkutta)
Antifon Pembuka (Mzm 2:7)
Tuhan bersabda kepada-Ku, “Engkaulah Putra-Ku, hari ini Engkau Kuputrakan.”
The Lord said to me: You are my Son. It is I who have begotten you this day.
atau Graduale Romanum, 41
Ref. Dominus dixit ad me: Filius meus es tu, ego hodie genuite.
Ayat:
1. Quare fremuerunt gentes: et populi meditati sunt inania?
2. Astiterunt reges terræ, et principes convenerunt in unum adversus Dominum, et adversus Christum eius.
3. Postula a me, et dabo tibi gentes hereditatem tuam, et possessionem tuam terminos terræ.
Pada
Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung
dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
Doa Pembuka
Allah dan Bapa kami, Engkau menjadikan Engkau malam yang amat kudus ini
bermandikan sinar Terang sejati. Semoga kami, yang sudah mengakui
misteri Terang itu di dunia, kelak layak menikmati sukacita-Nya di
surga. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (9:1-6)
"Seorang Putra telah dianugerahkan kepada kita."
Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar;
mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorai, dan sukacita yang besar;
mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen,
seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk
yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si
penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab
setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang
berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir
untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang:
Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar
kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta
Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkan
dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.
Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-3.11-13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyikanlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah
karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biarlah gemuruh
laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada
di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang
untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan
bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14)
"Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang."
Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang
menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar
meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita
hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil
menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan
penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus
Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita
dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat,
milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil PS 953/959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat: (Luk 2:10-12)
Kabar gembira kubawa kepada-Mu. Pada hari ini lahirlah penyelamat dunia, Tuhan kita Yesus Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:1-14)
"Pada hari ini telah lahir Penyelamatmu"
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh
mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang
pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya
sendiri.Demikian juga Yosef pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea,
ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga
dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria,
tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah
waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak
laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan
dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di
rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di
padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba
berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan
bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat
itu kepada mereka:"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir
bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah
tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan
lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah
bersama-sama bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan
bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di
antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Setelah empat minggu Adven, akhirnya kita sampai pada Hari Natal, dan dengan itu Kandang Natal muncul.
Itu adalah pemandangan yang lembut, dengan Maria dan Yusuf dan Bayi Yesus. Dan tentu saja, hewan-hewan itu. Ya, hewan-hewan itu, sapi dan keledai, dan dengan domba-dombanya datang kemudian bersama para gembala.
Tapi kenapa binatang? Nah, Bayi Yesus ditempatkan di dalam palungan, yaitu palungan tempat makan untuk hewan seperti sapi dan keledai.
Pernahkah kita bertanya-tanya apa yang dipikirkan hewan-hewan di Kandang Natal tentang Bayi Yesus?
Nah, bagi kita yang memelihara kucing di rumah, jika kita membawa kucing lain, walaupun lawan jenisnya, bisa dipastikan akan terjadi adu kucing.
Tetapi jika kita membawa anak kucing, atau mungkin bahkan anak anjing, maka kucing penghuni entah bagaimana akan mengambil peran "mengasuh bayi" dan merawat hewan kecil yang tak berdaya itu.
Ya, sungguh menarik bahwa bahkan hewan entah bagaimana memiliki kelembutan dan titik lemah untuk apa pun yang kecil dan tak berdaya.
Hewan seperti sapi, terutama banteng, bisa jadi temperamental, dan keledai bisa keras kepala. Tetapi mereka dapat merasakan Anak yang baru lahir di dalam palungan, dan dengan itu, mereka juga dapat merasakan bahwa itu adalah Pencipta mereka.
Tetapi seorang yang baru lahir, terlepas dari ketidakberdayaan dan kerapuhannya, entah bagaimana membangkitkan kelembutan dan titik-titik lemah kita dalam diri kita.
Dan itulah misteri Natal yang kuat, misteri Inkarnasi, Sabda yang menjadi daging, Tuhan yang menjadi manusia, dalam bentuk bayi lembut yang tak berdaya.
Dan Bayi yang tak berdaya dan lembut ini, Juruselamat yang baru lahir, akan membangkitkan kelembutan dan kelembutan yang ada di dalam diri kita, karena Dia datang untuk membawa kedamaian bagi semua orang.
Hewan-hewan di Kandang Natal juga merupakan simbol dari tujuan kedatangan Juruselamat.
Sapi adalah simbol pengorbanan. Artinya di sini adalah bahwa Yesus datang untuk mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan kita.
Keledai adalah binatang beban. Artinya di sini adalah bahwa Yesus datang untuk menanggung beban kesalahan dan kelemahan kita dan untuk menyembuhkan kita.
Jadi bersama dengan Maria dan Yusuf, hewan-hewan di Kandang Natal mengungkapkan seluruh makna Natal dan siapa Yesus dan apa yang Dia lakukan untuk kita.
Selalu ada sesuatu yang dapat kita pelajari dari hewan, baik itu sapi, atau banteng, atau keledai, atau bahkan kucing dan anjing.
Hewan bisa menjadi lembut dan mereka juga memiliki titik lemah. Mereka bisa menanggung beban dan membuat pengorbanan.
Kita juga bisa melakukan semua itu. Kita yang diciptakan menurut gambar Juruselamat kita pasti bisa melakukan semua yang harus kita lakukan itu.
Ketika kita menanggung beban orang lain dengan kelembutan dan kasih sayang, dan membuat pengorbanan itu dengan cinta, maka akan ada kedamaian di bumi. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 1:14)
Sabda telah menjadi manusia dan kami telah melihat kemuliaan-Nya.
The Word became flesh, and we have seen his glory.
Rahasia Natal terjadi di dalam kita, kalau "rupa Kristus menjadi nyata"
(Gal 4:19) di dalam kita. Natal adalah misteri "pertukaran yang
mengagumkan" (Katekismus Gereja Katolik, 526)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati