Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Kamis, 21 Januari 2021
Peringatan Wajib St. Agnes, Perawan dan Martir
“Di surga aku disatukan dengan Tuhan, sebab di dunia aku cinta pada-Nya dengan sepenuh hati.” (St. Agnes)
Antifon Pembuka
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan piala bernyala.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, yang lemah dalam pandangan orang
Kaupilih untuk mempermalukan yang kuasa. Hari ini kami kenangkan
kesaksian Santa Agnes, yang menyerahkan nyawa demi imannya. Buatlah kami
teguh dalam iman dan tetap setia sampai akhir. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:25-8:6)
"Kristus mempersembahkan diri sekali untuk selama-lamanya."
Saudara-saudara,
Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi
Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara
mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh,
tanpa salah, tanpa noda, yang telah dipisahkan dari orang-orang berdosa,
dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam
besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya
sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya. Hal itu sudah
dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia
mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan
orang-orang yang tidak sempurna menjadi imam agung. Tetapi sesudah
hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah, yang menetapkan Putera yang sudah
sempurna sampai selama-lamanya, menjadi Imam Agung. Inti segala yang
kita bicarakan ini ialah: Kita mempunyai Imam Agung yang seperti itu: Ia
duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di surga, dan melayani
ibadat di tempat mahakudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan
oleh Tuhan dan bukan buatan manusia. Setiap Imam Agung ditetapkan untuk
mempersembahkan kurban atau persembahan kepada Allah. Oleh karena itu
Yesus harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia berada
di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini
sudah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum
Taurat. Tetapi pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa
yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika
ia hendak mendirikan kemah. “Ingatlah!” demikian firman Tuhan, “Buatlah
semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas
gunung itu!” Tetapi sekarang Yesus telah mendapat tugas pelayanan yang
jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang
lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. Demikianlah sabda Tuhan. U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850 Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17; R: 8a.9a) 1.
Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan tetapi Engkau telah membuka
telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku
berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!" 2. "Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku." 3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan. 4.
Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau;
biarlah mereka yang mencintai keselamatan daripada-Mu tetap berkata,
"Tuhan itu besar!"
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963 Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali. Ayat. (2 Tim 1:10b) Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:7-12)
"Roh-roh jahat berteriak, "Engkau Anak Allah." Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia."
Sekali
peristiwa, Yesus menyingkir ke Danau Galilea bersama murid-murid-Nya,
dan banyak orang dari Galilea mengikuti Dia. Juga dari Yudea, dari
Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus
serta Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar
segala yang dilakukan-Nya. Karena orang banyak itu, Yesus menyuruh
murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya, jangan sampai Dia
terhimpit oleh mereka. Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga
semua penderita penyakit berdesak-desak ingin dijamah oleh-Nya. Bilamana
roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan
berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” Tetapi dengan keras Yesus melarang
mereka memberitahukan siapa Dia. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Kita sering menyebut apa yang kita lihat di sekitar "kenyataan".
Kita menyebutnya "kenyataan" karena kita bisa melihatnya, kita bisa menyentuhnya, kita bisa mendengarnya, kita bisa menciumnya dan bahkan mungkin merasakannya.
Jadi ketika seseorang berbicara tentang hal-hal yang berada di luar indra dan empiris, hal-hal yang tidak dapat kita pahami atau tidak pahami, kita akan merasa seperti berada di luar dunia ini.
Namun surat kepada orang Ibrani berbicara tentang kenyataan di luar jangkauan kita, realitas di luar indra kita.
Itu berbicara tentang keabadian yang berada di luar jangkauan kita.
Itu berbicara tentang seorang imam besar yang kekal, tempat kudus yang kekal, pengorbanan yang kekal.
Itu menyebut semua itu kenyataan. Dan itu masuk akal.
Karena jika kekekalan ada dalam genggaman kita, jika surga ada dalam jangkauan kita, maka Yesus tidak perlu.
Tetapi di dalam Yesus adalah pengantara kekal kita yang mendamaikan kita dengan Tuhan.
Karena Yesus adalah Putra Allah dan Juruselamat kita.
Ketika kita benar-benar dapat memahami itu, maka kita akan mengerti apa itu realitas.
Antifon Komuni (Mzm 56:14)
Engkau telah meluputkan daku dari
maut, bahkan menjaga kakiku jangan sampai tersandung. Maka aku boleh
berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
“Hari Sabat adalah akhir dari penciptaan yang pertama, sedangkan
hari Tuhan adalah awal dari penciptaan yang kedua, di mana Ia
memperbaharui dan memperbaiki yang lama, dengan cara yang sama seperti
Ia menentukan bahwa mereka harus menerapkan Sabat sebagai peringatan
akan akhir dari penciptaan pertama, maka kita menghormati hari Tuhan
sebagai peringatan akan penciptaan yang baru.” (St. Athanasius, On
Sabbath and Circumcision 3)
Antifon Pembuka (Mzm 110:4)
Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek."
Doa Pembuka
Allah Bapa, Pencipta alam semesta, Engkau telah mengutus Sang Raja damai
datang ke dunia untuk menyelamatkan kami. Semoga kami dapat meneladan
cinta kasih-Nya kepada manusia yang menjiwai seluruh hidup-Nya. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:1-3.15-17)
"Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek."
Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika
Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, Melkisedek menyongsongnya
dan memberkati dia. Dan kepadanya Abraham memberikan sepersepuluh dari
semua jarahannya. Menurut arti namanya, Melkisedek pertama-tama adalah
raja kebenaran, atau juga raja Salaem, yaitu raja damai sejahtera. Ia
tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah; harinya tidak berawal
dan hidupnya tidak berkesudahan! Dan karena dijadikan sama dengan Anak
Allah, ia menjadi imam sampai selama-lamanya. Sungguh, Yesus telah
ditetapkan sebagai imam menurut tata imamat Melkisedek; artinya: Menjadi
imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan
hidup yang tidak dapat binasa. Sebab tentang Yesus diberikan kesaksian,
"Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat
Melkisedek".
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
Ayat (Mzm 110:1.2.3.4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek". Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:1-6)
"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?"
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang
yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus,
kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka
dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah
tangannya itu, "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian Yesus berkata
kepada mereka, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik
atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?"
Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka!
Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi,
"Ulurkanlah tanganmu!" Ia pun mengulurkan tangannya dan sembuhlah
seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol
dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Salah satu tokoh Perjanjian Lama yang diselimuti misteri adalah Melkisedek, yang disebutkan dalam bacaan pertama.
Melkisedek disebutkan dalam dua contoh di Perjanjian Lama - Kejadian 14: 18-20 dan Mazmur 110: 4, tetapi asal usulnya masih tetap menjadi misteri.
Namanya berarti "kebenaran adalah rajaku" dan dia adalah raja Salem, yang berarti dia adalah raja perdamaian.
Dia digambarkan sebagai imam dari Tuhan yang Mahatinggi dan Abraham menawarkan perpuluhan kepadanya.
Di dalam Yesus ada kepenuhan kebenaran dan damai, dan Dia juga Imam Besar kita.
Sama seperti Melkisedek mempersembahkan roti dan anggur kepada Abraham, Yesus mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai roti hidup kita.
Sama seperti Melkisedek melambangkan kebenaran dan perdamaian, Yesus memberi kita iman untuk melakukan yang baik dan memberikan hidup kepada orang lain.
Semoga perayaan Ekaristi kita diekspresikan dalam hidup kita dan semoga kita menjadi tanda kebenaran dan perdamaian bagi orang lain.
Antifon Komuni (Mzm 110:2)
Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah engkau di antara musuhmu!
Selasa, 19 Januari 2021
Hari Biasa Pekan II
“Gereja harus terus-menerus berdoa dan bekerja untuk mempertahankan,
memperkuat dan menyempurnakan kesatuan yang Kristus kehendaki untuk dia”
(Katekismus Gereja Katolik, 820)
Antifon Pembuka (Mzm 111:1)
Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber kegembiraan dan pemberi rahmat surgawi yang adil,
Kauangkat kami menjadi pelayan-Mu. Semoga kami boleh menerima berkat-Mu
dengan berlimpah. Berkatilah usaha kami dan dengan rendah hati kami
berharap akan terpenuhilah janji-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan
kami. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (6:10-20)
"Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman."
Saudara-saudara, Allah bukan tidak adil. Maka tidak mungkin Ia lupa akan
pekerjaan dan kasih yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya lewat
pelayananmu terhadap orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai
sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan
kesungguhan yang lestari, sampai apa yang kamu harapkan akhirnya
benar-benar kamu miliki. Kami ingin kalian jangan menjadi lamban, tetapi
tetap bersemangat mengikuti jejak merka yang oleh iman dan kesabaran
mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah. Ketika Allah memberikan
janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena
tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya. Dalam sumpah itu Ia
berjanji: “Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan
akan membuat engkau sangat banyak.” Abraham menanti dengan sabar, dan
dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. Kalau orang
bersumpah, ia bersumpah demi orang yang yang lebih tinggi, dan baginya
sumpah itu menjadi suatu pengukuhan yang mengakhiri segala kesangsian.
Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji,
dan supaya mereka benar-benar percaya akan putusan-Nya Allah telah
mengikat diri-Nya dengan sumpah. Kedua kenyataan ini, janji dan sumpah,
tidak berubah-ubah, dan tentang ini Allah tidak mungkin berdusta! Jadi
maksud Allah mengikat janji dengan sumpah ialah: Supaya kita yang
mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat bahwa kita akan
menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu
adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, sauh yang telah
dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai
Perintis bagi kita, yakni ketika Ia, menurut tata imamat Melkisedek,
menjadi Imam Agung untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.4-5.9.10c)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan
orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan
Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu
pengasih dan penyayang. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki.
Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian
untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung
sepanjang masa. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Bapa Tuhan kita Yesus Kristus akan menerangi mata budi kita, agar kita mengenal harapan panggilan kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:23-28)
"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat."
Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara
berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang
Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak
diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka, “Belum
pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para
pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah
Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian –
yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam – dan memberikannya
juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada meeka, “Hari
Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi
Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Kebanyakan agama memiliki satu tujuan utama atau satu tujuan utama.
Secara sederhana, tujuan atau sasaran itu adalah keselamatan, atau kata apa pun yang serupa.
Kekristenan juga memiliki beberapa tujuan dan sasaran.
Dan keindahan dari agama Kristen adalah Tuhan yang menawarkan keselamatan bagi umat manusia.
Dan Tuhan menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus untuk menunjukkan kepada kita seberapa jauh Dia akan pergi hanya untuk menawarkan keselamatan kepada kita.
Di dalam Yesus ada Imam Besar kita yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban untuk dosa-dosa kita untuk menyelamatkan kita.
Jadi, penting untuk mengetahui ajaran Yesus dan apa yang Gereja perintahkan agar kita lakukan dan jangan lakukan.
Namun, bahkan lebih penting untuk mengetahui siapa Juruselamat itu.
Doa Malam
Yesus yang murah hati, hari ini aku Kaudidik dengan sabda-Mu. Tolonglah
aku untuk berani bertindak yang benar dan semakin menjauhi dosa. Sebab
Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Senin, 18 Januari 2021
Hari Biasa Pekan II
"Gereja itu tanaman atau ladang Allah (lih. 1 Kor 3:9). Di ladang itu
tumbuhlah pohon zaitun bahari, yang akar kudusnya ialah para Bapa
Bangsa. Di situ telah terlaksana dan akan terlaksanalah perdamaian
antara bangsa Yahudi dan kaum kafir Bdk. Rm 11:13-26.. Gereja ditanam
oleh Petani surgawi sebagai kebun anggur terpilih Mat 21:33-43, par.;
bdk. Yes 5:1-7.. Kristuslah pokok anggur yang sejati. Dialah yang
memberi hidup dan kesuburan kepada cabang-cabang, yakni kita, yang
karena Gereja tinggal dalam Dia, dan yang tidak mampu berbuat apapun
tanpa Dia" Yoh 15:1-5. (LG 6). (Katekismus Gereja Katolik, 755)
Antifon Pembuka (Mzm 110:4)
Tuhan telah bersumpah dan tidak menyesal, "Engkaulah imam seperti Melkisedek untuk selamanya."
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengutus seorang Imam Agung yang sudi hidupnya
seperti kami. Kami mohon, bimbinglah kami beribadat kepada nama-Mu yang
benar. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (5:1-10)
"Yesus belajar menjadi taat, sekalipun ia Anak Allah."
Saudara-saudara, setiap imam agung, yang dipilih dari antara manusia,
ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia
mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Seorang imam agung
harus dapat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat,
karena ia sendiri penuh dengan kelemahan. Karena itu ia harus
mempersembahkan korban pelunas dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga
bagi dirinya sendiri. Tidak ada seorang pun yang mengambil kehormatan
itu bagi dirinya sendiri! Sebab setiap imam agung dipanggil untuk itu
oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula
Kristus! Ia tidak mengangkat diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Agung,
tetapi diangkat oleh Dia yang bersabda kepada-Nya, "Anak-Kulah Engkau.
Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan." Atau di bagian lain dalam
Kitab Suci Ia bersabda, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya,
menurut tata imamat Melkisedek." Dalam hidup-Nya sebagai manusia,
Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan
keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan
karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak,
Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah
diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok
keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia
dipanggil menjadi Imam Agung oleh Allah, menurut tata imamat Melkisedek.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
Ayat. (Mzm 110:1.2.3.4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku,sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek". Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya Ayat. Sabda Allah itu hidup dan kuat. Sabda itu menguji segala pikiran dan maksud hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:18-22)
"Pengantin itu sedang bersama mereka."
Waktu itu, murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa.
Pada suatu hari datanglah orang-orang kepada Yesus dan berkata,
"Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa
murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah
sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama
mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat
berpuasa. Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka,
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun
menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang sudah tua,
karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya; yang baru
mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya. Demikian juga tak
seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang sudah
tua, karena jika demikian anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu,
sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang. Jadi anggur yang
baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Untuk memiliki kebebasan adalah apa yang kita sebagai manusia sangat hargai.
Agar bisa bebas, orang dipersiapkan untuk berperang dan bahkan mati untuk itu.
Namun memiliki kebebasan absolut mungkin hanya gagasan dan hanya ada dalam imajinasi.
Karena kebebasan sejati terletak pada ketaatan, yang mungkin tampak seperti kontradiksi.
Yesus itu ilahi dan karenanya, Dia memiliki kebebasan mutlak untuk melakukan apa pun yang Dia inginkan.
Tetapi ketika Dia berada di bumi, Dia menyerahkan diri-Nya dengan rendah hati dalam ketaatan kepada Bapa-Nya.
Itu adalah ketaatan yang bahkan membutuhkan air mata dan penderitaan.
Namun, dalam ketaatan itulah Yesus menunjukkan apa itu kebebasan sejati.
Karena kebebasan sejati ditemukan dalam melakukan kehendak Bapa.
Apapun gagasan kebebasan yang mungkin kita miliki, marilah kita memandang Yesus, Guru kita yang mengajari kita bahwa kepatuhan membawa kebebasan sejati.
Itu mungkin tidak sesuai dengan ide atau pemikiran kita.
Tetapi ketika kita taat dan mengikuti apa yang Yesus ajarkan kepada kita, maka kita seperti anggur baru dengan kulit segar.
Doa Malam
Tuhan Yesus, berikan kepada kami
hati yang baru, bagaikan kantongyang baru, yang siap menampung anggur
yang baru pula. Semoga hati kami yang telah Kausucikan dan Kauperbarui
dengan belas kasih-Mu siap menampung anggur cinta-Mu yang tak pernah
akan habis untuk dibagi-bagikan bagi orang-orang yang ada di sekitar
kami. Semoga manisnya anggur cinta-Mu membuat banyak orang makin
terpikat kepada-mu, ya Yesus, Tuhan, kami. Amin.
Vatican City, 15 Jan 2021 / 06:19 MT (CNA) .- Paus Fransiskus mengirim telegram hari Jumat dengan ucapan belasungkawa untuk Indonesia, setelah gempa kuat menewaskan sedikitnya 67 orang di pulau Sulawesi.
Ratusan orang juga terluka dalam gempa berkekuatan 6,2 itu, menurut Jan Gelfand, ketua Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah di Indonesia.
Paus Fransiskus "sedih mengetahui kematian tragis dan kehancuran harta benda yang disebabkan oleh gempa bumi yang hebat di Indonesia."
Dalam sebuah telegram kepada nunsius apostolik di Indonesia, yang ditandatangani oleh Sekretaris Negara Kardinal Pietro Parolin, paus menyatakan "solidaritas yang sepenuh hati dengan semua yang terkena dampak bencana alam ini."
Fransiskus “berdoa untuk ketenangan orang yang meninggal, penyembuhan yang terluka dan penghiburan bagi semua yang berduka. Dengan cara tertentu, dia menawarkan dorongan kepada otoritas sipil dan mereka yang terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan yang berkelanjutan," dalam surat itu.
Korban tewas diperkirakan akan meningkat, menurut tim pencarian dan penyelamatan lokal, yang mengatakan bahwa banyak orang masih terjebak di reruntuhan bangunan yang runtuh, CNN melaporkan.
Telegram itu diakhiri dengan seruan Paus tentang "berkat ilahi berupa kekuatan dan harapan."
Sulawesi, yang diatur oleh Indonesia, adalah salah satu dari empat Kepulauan Sunda Besar. Sisi barat dilanda gempa berkekuatan 6,2 pada pukul 1:28 pagi waktu setempat sekitar 3,7 mil timur laut kota Majene.
Delapan orang tewas dan sedikitnya 637 orang luka-luka di Majene. Tiga ratus rumah rusak dan 15.000 penduduk mengungsi, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia.
Daerah yang terdampak juga merupakan zona merah COVID-19, memicu kekhawatiran tentang penyebaran virus corona di tengah bencana.
Amanat misi. "Kepada para bangsa Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi
'Sakramen universal keselamatan'. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan
hakiki sifat katoliknya, menaati perintah Pendirinya, Gereja
sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang" (AG 1):
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman"
(Mat 28:19-20). (Katekismus Gereja Katolik, 849)
Antifon Pembuka (Mzm 66:4)
Seluruh bumi hendaknya menyembah Dikau, ya Allah, dan bermazmur bagi-Mu, meluhurkan nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.
All the earth shall bow down before you, O God, and shall sing to you, shall sing to your name, O Most High!
Omnis terra adoret te, Deus, et psallat tibi: psalmum dicat nomini tuo, Altissime.
Doa Pembuka
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau hadir di tengah-tengah
kami. Kami mohon, gerakkanlah kami untuk dengan setia mengikuti Dia,
tinggal bersama-Nya, mendengarkan Sabda-Nya dan melaksanakan
kehendak-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1Sam 3:3b-10.19)
"Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
Pada hari itu Samuel telah tidur di dalam Bait Suci Tuhan, tempat tabut
Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya,
Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah
Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah
kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali
lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya,
Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak
memanggil, anakku. Tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal
Tuhan. Firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan
memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Samuel pun bangun,
lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa
memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak
itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan
apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: Bersabdalah, ya Tuhan,
hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat
tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti
yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah,
ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel makin bertambah besar, dan
Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari firman Tuhan itu yang
dibiarkan-Nya gugur.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40.2.4ab.7-8a.8b-9.10)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar
teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk
memuji Allah kita.
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka
telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku
berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku. Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 6:13c-15a.17-20)
"Tubuhmu adalah bait Roh Kudus."
Saudara-saudara, tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan,
dan Tuhan untuk tubuh. Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus akan
membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tidak tahukah kamu, bahwa
tubuhmu adalah anggota Kristus? Siapa yang mengikatkan dirinya pada
Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Jauhkanlah dirimu dari percabulan!
Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi
orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau
tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di
dalam kamu, yaitu Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu
bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli, dan harganya telah
dibayar lunas! Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Kami telah menemukan Mesias, yaitu Kristus. Ia mendatangkan kasih karunia dan kebenaran.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:35-42)
"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."
Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai
Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat,
Yohanes berkata, “Lihatlah Anak domba Allah!” Mendengar apa yang
dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus
menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu
berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya,
“Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Yesus berkata kepada
mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang, dan
melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama
dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua
murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah
Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon,
saudaranya, dan ia berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Mesias
(artinya: Kristus).” Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus
memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan
dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Antara penglihatan dan suara, sulit untuk mengatakan mana yang memiliki keuntungan lebih menarik.
Sebelum era televisi, ketika radio menguasai gelombang udara, mendengarkan berarti memahami. Tapi dengan televisi, melihat berarti percaya.
Tetap saja, mendengar itu penting. Cobalah untuk menonton film tanpa audio, atau dengan audio yang jelek, dan itu bisa sangat membuat frustrasi.
Dan bisa juga membuat frustasi bagi orang yang mengalami gangguan pendengaran atau orang tuli. Meskipun orang yang buta atau tunanetra mudah terlihat, orang yang tuli atau tuli terlihat biasa seperti yang lainnya.
Alat bantu dengar mungkin berguna tetapi tergantung situasi dan lingkungan sekitar.
Seorang pria lanjut usia memiliki masalah pendengaran yang serius selama bertahun-tahun. Akhirnya dia pergi ke dokter dan kemudian dokter memasangkan alat bantu dengar yang baru dan menyuruhnya kembali sebulan kemudian.
Sebulan berlalu dan orang tua itu kembali ke dokter dan dokter bertanya tentang alat bantu pendengarannya.
Orang tua itu berkata bahwa itu bekerja dengan sangat baik. Dan dokter berkata, "Oh, keluargamu pasti senang karena kamu bisa mendengar lagi."
Orang tua itu menjawab, "Oh, saya belum memberi tahu mereka. Saya hanya duduk-duduk dan mendengarkan percakapan mereka. Dan saya telah mengubah keinginan saya tiga kali. ”
Ya, hati-hatilah dengan apa yang kita katakan. Bahkan dinding pun memiliki telinga. Dan alat bantu dengar bisa membuat perbedaan!
Dalam bacaan pertama, Samuel muda mendengar sebuah suara dan dia mengira itu adalah Eli yang memanggilnya. Tetapi setelah ketiga kalinya, Eli mengerti bahwa itu adalah suara Tuhan yang memanggil Samuel dan dia mengajari Samuel bagaimana menanggapi: Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.
Dan dengan itu Samuel menjadi nabi Tuhan dan suara Tuhan sekarang terdengar melalui dia.
Di dalam Injil, ada suara nabi lain - Yohanes Pembaptis.mengatakan, " “Lihatlah Anak domba Allah!” saat dia menunjukkan Yesus kepada murid-muridnya.
Mendengar ini, kedua murid itu mengikuti Yesus. Yesus berbalik, melihat mereka mengikuti dan bertanya, "Apa yang kamu cari?"
Jadi suara Tuhan yang kita dengar pada bacaan pertama memanggil kita, dan suara Yesus saat kita mendengar dalam Injil bertanya kepada kita, "Apa yang kamu cari?"
Ketika kita memikirkan tentang apa yang Yesus tanyakan kepada kita, ketika kita memikirkan tentang apa yang kita inginkan, ada sebuah artikel di Catholic News tentang 19 imam Katolik dan religius yang terbunuh di Aljazair antara 1993 dan 1996, selama konflik bersenjata yang menghancurkan Aljazair .
Di antara 19 adalah tujuh biksu Trappist Prancis yang diculik dari biara mereka di Tibhirine dan kemudian dibunuh oleh kelompok pemberontak ekstremis.
Kisah mereka dijadikan film berjudul "Of Gods and Men" Para biarawan dari biara Tibhirine tahu mereka dalam bahaya, dan akan dibunuh jika mereka tetap di Aljazair dan mereka punya pilihan untuk meninggalkan negara itu. Tetapi mereka berunding dan berdebat di antara mereka sendiri, berdoa dan mendengarkan suara Tuhan, dan mereka memilih untuk tinggal.
Pastor Christian de Cherge, kepala biara yang terbunuh, telah menulis dalam sebuah surat hampir tiga tahun sebelum kematiannya bahwa dia dan para bhikkhu lainnya akan dengan sukarela mempersembahkan diri mereka sebagai korban untuk rakyat Aljazair.
“Ketika saatnya tiba, saya ingin memiliki kejernihan yang memungkinkan saya untuk meminta pengampunan kepada Tuhan dan saudara-saudara saya dalam kemanusiaan, memaafkan dengan sepenuh hati, pada saat yang sama, siapapun pembunuh saya,” dia menulis, "Semoga kita bisa bertemu lagi, pencuri yang bahagia, di surga, haruskah itu menyenangkan Tuhan."
Meskipun mereka kehilangan nyawa, kemartiran mereka mengajarkan kita sesuatu tentang mendengarkan suara Tuhan dalam menghadapi bahaya dan kematian.
Dengan Injil nilai-nilai kasih dan damai dan pengampunan, dengan doa dan Firman Tuhan, para biarawan itu mendengarkan suara Tuhan yang benar dan menjadi alat penghakiman-Nya saat yang perkasa dicampakkan dari takhta mereka dan yang rendah dibangkitkan.
Ya, kita harus mendengarkan suara dari satu Tuhan yang benar. Saat Yesus bertanya kepada kita apa yang kita cari, marilah kita meminta Yesus untuk memberi kita iman untuk percaya pada kebenaran-Nya, bahwa melalui doa dan ketekunan, dengan cinta dan pengampunan, kita akan mengalahkan kekuatan dan kekuatan dari dewa-dewa palsu itu dan membungkam ejekan mereka. .
Seperti Samuel, mari kita berkata, "Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan." (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 23:5)
Engkau menyediakan hidangan di hadapanku, pialaku penuh melimpah.
Atau Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. (1Yoh 4:16)
Pekerjaan yang baik tidak hanya menghiasi kehidupan orang baik, tetapi juga merupakan hiasan bagi semua orang. (Paus Klemens I)
Antifon Pembuka (Ibr 4:16)
Marilah kita menghampir takhta kerahiman Allah dengan penuh
keberanian, agar kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk
mendapat pertolongan pada waktunya.
Doa Pembuka
Allah Bapa, Pencipta dan Penyelamat, Yesus Putra-Mu telah Kauurapi untuk
menyampaikan sabda penuh cinta kasih kepada umat manusia. Semoga kami
dapat memenuhi sabda-Nya, agar dapat menemukan keselamatan. Sebab Dialah
Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:12-16)
"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
Saudara-saudara, sabda Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam daripada
pedang bermata dua mana pun! Sabda itu menusuk amat dalam, sampai ke
batas jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Sabda itu sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita. Tidak ada suatu makhluk pun yang
tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka
di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungjawaban. Kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah
melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya,
bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan
kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja
tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman
Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis
daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Sekali peristiwa Yesus pergi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang
datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika
meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah
cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah aku!” Maka berdirilah Lewi,
lalu mengikuti Yesus. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak
pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan
murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Waktu ahli-ahli
Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan bersama dengan
pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada
murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan
orang berdosa?” Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada
mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit!
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Apa pun panggilan dalam hidup yang telah kita mulai adalah tanggapan terhadap panggilan, apakah panggilan itu untuk kehidupan perkawinan, imamat atau kehidupan religius, atau untuk keadaan lajang.
Setiap panggilan itu bagus, jika dikejar dengan serius.
Saul dipanggil untuk menjadi raja pertama Israel. Itu adalah panggilannya. Dia juga diberkati untuk memenuhi panggilan itu. Tapi dia akan menyia-nyiakan semuanya.
Lewi (atau Matius) dipanggil oleh Yesus. Tanggapannya cepat dan tegas.
Tetapi yang lebih penting, dia tetap setia pada panggilan itu dan panggilan itu.
Kita dipanggil untuk menjadi orang Kristen dan baptisan kita adalah tanggapan kita terhadap panggilan dari Tuhan itu.
Saat baptisan kita dibenamkan ke dalam identitas Kristus dan karenanya, kita disebut orang Kristen.
Itulah panggilan pertama dan mendasar kita, karena dari panggilan itu mengalir berbagai panggilan dalam hidup.
Ujian dari panggilan kita datang ketika kita tergoda untuk menjadi lebih rendah dari yang seharusnya, dengan kata lain, godaan untuk menjadi egois, egois, tamak, dll.
Tetapi justru di tengah pencobaan itulah Kristus mengingatkan kita akan panggilan kita.
Dia memanggil kita, sama seperti Dia memanggil Lewi.
Dan jika kita jatuh, marilah kita mendengar kembali perkataan Yesus dalam Injil hari ini: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati