Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Senin, 08 Maret 2021
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan
Bdk. Yoh 3:5.. Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya,
untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa Bdk. Mat 28:19-20; DS
1618; LG 14; AG 5.. Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang,
kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan
untuk memohon Sakramen ini Bdk. Mrk 16:16.. Gereja tidak mengenal sarana
lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam
kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah
yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat
dibaptis, untuk memperoleh "kelahiran kembali dari air dan Roh". Tuhan
telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia
sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya. (Katekismus Gereja
Katolik, 1257)
Antifon Pembuka (Mzm 84(83):3)
Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak sorai bagi Allah yang hidup.
My soul is longing and yearning for the courts of the Lord. My heart and my flesh cry out to the living God.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kerahiman-Mu membersihkan dan
menguatkan umat-Mu. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu, karena tanpa
Engkau kami takkan mungkin selamat. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (5:1-15a)
"Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu."
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya
dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan
kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali
peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan
seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada
isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, "Sekiranya tuanku
menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan
dia dari penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada
tuannya, katanya, "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari
negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram, "Baik, pergilah dan aku akan
mengirim surat kepada raja Israel." Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai
persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan
sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja
Israel, yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah
kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau
menyembuhkan dia dari penyakit kustanya." Segera sesudah raja Israel
membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, "Allahkah
aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini
mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit
kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara
terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu,
bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada
raja, bunyinya, "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu
datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel."
Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di
depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya
mengatakan, "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu
akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Tetapi pergilah
Naaman dengan gusar sambil berkata, "Aku sangka, setidak-tidaknya ia
datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu
menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan
demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar,
sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah
aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia
dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat
serta berkata kepadanya, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara
yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang,
ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan,
sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali
seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah
Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana
majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu, bahwa di
seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah
kiranya suatu pemberian dari hamba ini!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
atau Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4, Ul: 42:3)
1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan
dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku
dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan
kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya
Allahku.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 130:5.7) Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan
firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali
mengadakan pembebasan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:24-30)
"Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi."
Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat,
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di
tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada
zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup
selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat
menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang
dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon.
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada
seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang
Siria itu." Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah
ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa
Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia
dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka,
lalu pergi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kapanpun kita ingin membeli suatu produk, tentunya kita akan melihat nama mereknya.
Nama merek adalah bisnis besar. Sebenarnya nama merek bisa sama pentingnya dengan produk itu sendiri, bahkan mungkin lebih penting daripada produknya.
Di kalangan religius, jika Anda menyandang gelar nabi, maka Anda memang merek religius.
Namun Yesus berkata dalam Injil bahwa tidak ada nabi yang pernah diterima di daerah asalnya sendiri.
Tentu saja Dia mengacu pada diri-Nya sendiri serta garis nabi di hadapan-Nya yang menderita penolakan dan penganiayaan.
Mungkin karena nabi sejati tidak membawa nama merek.
Namun demikian, produk tanpa nama merek biasanya dihapuskan.
Namun kata kenabian sering diucapkan oleh orang yang tidak mungkin dan bahkan tidak bernama seperti gadis budak Israel pada bacaan pertama.
Melalui dialah Namaan komandan tentara Suriah berangkat mencari obat di Israel.
Hari-hari ini kita mendengar berita tentang berbagai bencana yang terjadi di sana-sini, dan kerusuhan politik dan perang hampir di mana-mana, selain kesengsaraan ekonomi akibat pandemi covid19.
Di manakah suara kenabian itu? Kalau saja kita bisa mendengar suara mereka yang menderita karena masalah dunia.
Itu adalah suara yang memohon perdamaian dan rekonsiliasi. Itu adalah suara yang memohon kehadiran Tuhan di dunia kita yang bermasalah. Dan suara itu mungkin terdengar di rumah kita, tempat kerja kita, paroki kita. Itu suara yang tidak terlalu jauh.
Suara Tuhan mungkin bukan dari nama besar dan terkenal dan populer. Suara Tuhan biasanya terdengar dari yang lemah dan rendah. Semoga kita mendengarkan suara itu dan bertindak berdasarkan itu. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 117(116):1.2)
Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita,
O praise the Lord, all you nations, for his merciful love towards us is great.
Doa Malam
Allah Bapa sumber cahaya mulia, kami bersyukur atas terang Sabda-Mu,
yang membuka jalan kerukunan; pun pula atas rezeki suci yang membawa
kesembuhan dan cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
“Tidak ada satu tangga lain untuk naik ke surga, selain salib” (St. Rosa dari Lima).
Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25:15-16)
Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari
jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab sebatang kara
dan celakalah aku.
Oculi mei semper ad Dominum, quia ipse evellet de laqueo pedes meos:
respice in me, et miserere mei, quoniam unicus et pauper sum ego.
Doa Pembuka
Ya Allah Yang Maharahim dan sumber segala kebaikan, Engkau telah
menyatakan bahwa dosa dapat diampuni dengan puasa, doa dan amal kasih.
Sudilah memandang kami, ciptaan-Mu yang rapuh. Semoga belas kasih-Mu
senantiasa mengangkat kami kembali ketika kami tertunduk karena
menyadari kesalahan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan ini dapat digunakan khususnya kalau pada hari Minggu ini diadakan upacara Tobat I untuk para calon baptis.
Bacaan dari Kitab Keluaran (17:3-7)
"Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum."
Sekali peristiwa, setelah bangsa Israel melewati padang gurun Sin, dan
berkemah di Rafidim, kehausanlah mereka di sana. Maka
bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata, “Mengapa pula
engkau memimpin kami keluar dari Mesir untuk membunuh kami, anak-anak
dan ternak kami dengan kehausan?” Lalu berseru-serulah Musa kepada
Tuhan, katanya, “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar
lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” Maka berfirmanlah Tuhan
kepada Musa, “Berjalanlah di depan bangsa itu, dan bawalah serta
beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga tongkatmu
yang kaupakai memukul Sungai Nil, dan pergilah. Maka Aku akan berdiri di
depanmu di atas gunung batu di Horeb; pukullah gunung batu itu, dan
dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum.
Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel. Maka dinamailah
tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar,
dan oleh karena mereka telah mencobai Tuhan dengan mengatakan, “Adakah
Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2,6-7,8-9)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan bersorak-sorai bagi Gunung
Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu
syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang
menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya
serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar
hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun,
ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat
perbuatan-Ku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (5:1-2.5-8)
"Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."
Saudara-saudara, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam
damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh
Dia kita juga beroleh jalan masuk ke dalam kasih karunia Allah. Di
dalam kasih karunia itu kita berdiri dan bermegah dalam pengharapan akan
menerima kemuliaan Allah. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena
kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang
telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus
telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan
oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar
tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Tetapi
Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 4:42.15)
Tuhan, Engkau benar-benar Juruselamat dunia. Berilah aku air hidup, supaya aku tidak haus lagi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (4:5-42) (Singkat: 4:5-15,19b-26,39a,40-42)
"Mata air yang memancar sampai ke hidup yang kekal."
Sekali peristiwa sampailah Yesus ke sebuah kota di Samaria, yang bernama
Sikhar, dekat tanah yang dahulu diberikan Yakub kepada anaknya, Yusuf.
Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena
itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka
datanglah perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya,
“Berilah Aku minum!” Sebab murid-murid Yesus telah pergi membeli
makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, “Masakan Engkau,
seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” Maklumlah orang
Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Jawab Yesus kepadanya,
“Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapa Dia yang berkata
kepadamu ‘Berilah Aku minum’, niscaya engkau telah meminta kepada-Nya,
dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” Kata perempuan itu
kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam;
dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? Adakah Engkau lebih besar
daripada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan ia
sendiri telah minum dari dalamnya, ia beserta anak-anak dan ternaknya?”
Jawab Yesus kepadanya, “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi!”
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya ia tidak akan
haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya
akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar
sampai ke hidup yang kekal.” Kata perempuan itu kepada-Nya, “Tuhan,
berilah aku air itu, supaya aku tidak haus, dan tidak usah datang lagi
ke sini untuk menimba.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, panggillah
suamimu dan datanglah ke sini.” Kata perempuan itu, “Aku tidak mempunyai
suami.” Kata Yesus kepadanya, “Tepat katamu bahwa engkau tidak
mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami, dan yang
sekarang ada padamu pun bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata
benar.” Kata perempuan itu kepada Yesus, “Tuhan, nyata sekarang padaku,
bahwa Engkau seorang nabi. Nenek moyang kami menyembah di atas gunung
ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.”
Kata Yesus kepadanya, “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan
tiba bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga
di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, tetapi kami
menyembah yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Tetapi saatnya akan datang, dan sudah tiba sekarang, bahwa para
penyembah yang benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran, sebab
Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang demikian. Allah itu Roh, dan
barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran.”
Jawab perempuan itu, “Aku tahu, bahwa Mesias yang disebut juga Kristus
akan datang; apabila datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada
kami.” Kata Yesus kepadanya, “Akulah Dia, yang sedang bercakap-cakap
dengan engkau!” Pada waktu itu datanglah murid-murid Yesus, dan mereka
heran bahwa Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi
tidak seorang pun berkata, “Apa yang Engkau kehendaki?” Atau: “Apa yang
Engkau percakapkan dengan dia?” Sementara itu perempuan tadi
meninggalkan tempayannya di situ, lalu pergi ke kota dan berkata kepada
orang-orang yang di situ. Mari lihat! Di sana ada seorang yang
mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia
itu Kristus?” Maka mereka pun meninggalkan kota, lalu datang kepada
Yesus. Sementara itu murid-murid mengajak Yesus, katanya, “Rabi,
makanlah!” Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Pada-Ku ada makanan
yang tidak kamu kenal.” Maka murid-murid itu berkata seorang kepada
yang lain, “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk
dimakan?” Kata Yesus kepada mereka, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak
Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu
mengatakan “Empat bulan lagi tibalah musim menuai?” Tetapi Aku berkata
kepadamu: Lihatlah sekelilingmu, dan pandanglah ladang-ladang yang sudah
menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima
upahnya, dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga
penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah
peribahasa ‘Yang seorang menabur dan yang lain menuai’. Aku mengutus
kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan. Orang-orang lain
berusaha, dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.” Banyak orang
Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada Yesus karena
perkataan perempuan itu, yang bersaksi, “Ia mengatakan kepadaku segala
sesuatu yang telah kuperbuat.” Ketika orang-orang Samaria itu sampai
kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Yesus tinggal pada
mereka, dan Yesus pun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak
lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan Yesus, dan mereka
berkata kepada perempuan itu, “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena
apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami
tahu, bahwa Dia benar-benar Juruselamat dunia.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dua orang yang sama-sama haus dan membutuhkan air berada di pinggir
sumur. Yang satu seorang perempuan Samaria, entah siapa namanya, dan
yang satu seorang pemuda dari Nazaret, Yesus. Mereka berjumpa, ngobrol
akrab, dan saling meminta air. Yesus meminta kepada wanita Samaria itu
“Berilah Aku minum!” (ay.7). Setelah lama ngobrol, akhirnya gantian.
Wanita Samaria meninta air kepada Yesus "Tuhan, berikanlah aku air itu"
(ay.15). Menurut St. Agustinus, kisah ini mempunyai makna simbolis yang
mendalam. Wanita Samaria tersebut tidak mempunyai nama. Nah, ini adalah
kesempatan untuk memberikan nama kita masing-masing pada wanita
tersebut. Yesus haus. Ia bukan hanya haus secara fisik dan meminta air
minum. Namun Ia haus akan jiwa-jiwa untuk diselamatkan. Dia meminta
kepada kita untuk menyerahkan jiwa kita kepada-Nya. Sebagai gantinya,
Yesus juga memberikan air kehidupan, yakni Diri-Nya sendiri, Tubuh dan
Darah-Nya yang dikorbankan bagi kita. Inilah pertukaran yang diharapkan
Yesus, yang dalam Injil ini dilambangkan melalui dialog-Nya dengan
wanita Samaria untuk saling meminta meminta dan memberikan air. Untuk
itu, marilah kita serahkan hidup kita, jiwa dan raga kita pekada Tuhan
dan Tuhan juga memberikan Diri-Nya kepada kita. Dengan pertukaran dan
saling menyerahkan diri itulah, terlaksanalah penyelamatan bagi kita.
Sebab, "Dia benar-benar Juruselamat dunia." (ay.42).
Doa: Tuhan, Engkau
telah memberikan Diri-Mu kepada kami. Semoga kami juga menyerahkan diri
kami sepenuhnya kepada-Mu. Amin. -agawpr-
Antifon Komuni (Yoh 4:13-14)
Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, Sabda Tuhan, dalam
dirinya air itu akan menjadi mata air, yang terus-menerus memancar
sampai ke hidup yang kekal.
For anyone who drniks it, says the Lord, the water I shall give will become in him a spring welling up to eternal life.
Qui biberit aquam, quam ego do, dicit Dominus Samaritanæ, fiet in eo fons aquæ salientis in vitam æternam
atau
Minggu, 07 Maret 2021
Hari Minggu Prapaskah III
“Bangunan gereja manapun adalah rumahmu dan rumah Tuhan. Hargailah
tempat itu sebagai tempat di mana kita dapat berjumpa dengan Bapa kita
bersama” (Paus Yohanes Paulus II, Homili, 3 Nov 1982).
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25:15-16)
Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari
jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab sebatang kara
dan celakalah aku.
Oculi mei semper ad Dominum, quia ipse evellet de laqueo pedes meos:
respice in me, et miserere mei, quoniam unicus et pauper sum ego.
Doa Pembuka
Ya Allah Yang Maharahim dan sumber segala kebaikan, Engkau telah
menyatakan bahwa dosa dapat diampuni dengan puasa, doa dan amal kasih.
Sudilah memandang kami, ciptaan-Mu yang rapuh. Semoga belas kasih-Mu
senantiasa mengangkat kami kembali ketika kami tertunduk karena
menyadari kesalahan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (20:1-17)
"Hukum telah diberikan melalui Musa."
Di Gunung Sinai Allah berfirman begini, “Akulah Tuhan, Allahmu, yang
membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan
ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang
menyerupai apa pun yang ada di langit, atau yang ada di bumi atau yang
ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau
beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang
cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada
keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.
Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu
mereka yang mengasihi Aku, dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan
akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja
dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat
Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri
atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan
hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi,
laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah
sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah
dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu,
kepadamu. Jangan membunuh, jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan
bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu.
Jangan mengingini isterinya, atau hamba sahayanya, lembu atau
keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11; Ul: lh.Yoh 6:69)
1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh,
membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati.
Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selamanya. Keputusan Tuhan benar, adil
selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada madu
lebah.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:22-25)
"Kami
memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi kebanyakan
orang, tetapi bagi mereka yang terpanggil, merupakan hikmat Allah.
Saudara-saudara, orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari
hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib. Suatu sandungan
bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi
mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah
kekuatan dan hikmat Allah! Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar
hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat
daripada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal. Setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang
kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:13-25)
"Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri."
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke
Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing
domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Maka Yesus
membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci
dengan semua kambing, domba dan lembu mereka; uang para penukar
dihamburkan-Nya ke tanah, dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata, “Ambillah semuanya ini dari sini,
jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah
murid-murid Yesus bahwa ada tertulis, “Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku.” Tetapi orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya,
“Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak
bertindak demikian?” Jawab Yesus kepada mereka, “Rombaklah Bait Allah
ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata
orang Yahudi kepada-Nya, “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait
Allah ini, dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang
dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Sesudah
Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh
murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan Yesus. Maka percayalah
mereka akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Sementara Yesus tinggal di Yerusalem selama Hari Raya Paskah, banyak
orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda
yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya
kepada mereka, karena Yesus mengenal mereka semua. Dan tidak perlu
seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu
apa yang ada di dalam hati manusia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Bacaan pada hari ini mempunyai satu benang merah, yaitu “tanda”. Bacaan
pertama menceritakan tentang kisah peziarahan bangsa Israel dari
perbudakan di Mesir dan berakhir dengan perjalanan menuju tanah
terjanji. Dalam perjalanan tersebut, bangsa Israel dan pihak Allah
mengadakan perjanjian yang mengikat kesetiaan satu dengan yang lain
dalam bentuk dua loh batu. Dalam prasasti batu tersebut dituliskan
sepuluh perintah Allah agar bangsa Israel selamat. Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus telah menguraikan kepada umat di
Korintus tentang tanda. Paulus membandingkan dua hal yang saling
bertentangan. Paulus menyatakan bahwa orang Yahudi menghendaki tanda,
sedangkan orang Yunani mencari hikmat. Dalam konteks ini, tanda tersebut
ditujukan pada keselamatan yang menjadi tujuan akhir. Bagi Paulus,
tanda itu sudah jelas, yaitu Salib Kristus. Salib yang bagi orang Yahudi
adalah sandungan dan bagi orang Yunani adalah kebodohan, bagi para
pengikut Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah. Bagi para pengikut
Kristus, salib itu tanda yang jelas-jelas diberikan Tuhan bagi kita.
Injil hari ini memberi tahu kita bahwa Yesus mengambil sikap serius melawan dosa dan kerusakan. Yesus adalah Kepala dan kita adalah anggota Tubuh-Nya. Kita berkumpul sebagai anggota Tubuh-Nya untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan dalam Misa.
Dan Dia mengenal kita masing-masing. Dia tahu apa yang kita masing-masing miliki dalam diri kita. Karakter sebenarnya dari seseorang bukanlah apa yang dia lakukan ketika orang lain melihat tetapi dengan apa yang dia lakukan ketika tidak ada yang melihat.
Jadi kita harus melihat diri kita sendiri dan mengakui dosa dan kerusakan yang ada di dalam diri kita, dan membiarkan Yesus membersihkan kita dari dosa dan kerusakan itu.
Oleh karena itu, perlu dilakukan “Ujian Hati Nurani” minimal satu kali dalam sehari, agar kita dapat melihat sendiri apa saja dosa dan kesalahan kita.
Dan itulah mengapa juga perlu untuk pergi untuk Sakramen Tobat. Itu adalah Sakramen kesembuhan, karena Yesus mengampuni dan menyucikan kita dari dosa-dosa kita sehingga kita dapat didamaikan dengan Tuhan.
Jika kita tahu bahwa ada sampah di hati kita, lalu mengapa kita tidak membuangnya? Mengapa kita membiarkan sampah yang berdosa itu merusak hidup kita dan merusak ibadah kita kepada Tuhan?
Imam adalah in persona Christi ketika ia mendengarkan pengakuan dosa-dosa kita dan ketika memberikan absolusi kepada kita. Ketika kita pergi mengaku dosa kepada imam, kita sesungguhnya mengaku dosa kepada Tuhan.
Di sini pikiran kita tidak sedang dan tidak bisa membayangkan atau mengada-ngada bahwa kita berada di hadapan seseorang, karena memang kita sungguh-sungguh berada di hadapan seseorang yang mendengarkan pengakuan dosa kita.
Kehadiran seseorang yang nyata membuat kita tidak jatuh dalam ilusi atau menipu diri sendiri. Dosa-dosa kita dan kerusakan rohani kita telah menyebabkan kita menjadi lemah secara rohani dan bahkan mungkin menderita secara fisik. Jadi mari kita pergi untuk mengaku dosa dan biarkan Yesus membersihkan jiwa kita.(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 84:4-5)
Burung pipit telah mendapat rumah, dan burung layang-layang sebuah
sarang, tempat menaruh anak-anaknya: pada mezbah-mezbah itu, ya Tuhan
semesta alam, Rajaku dan Allahku! Berbahagialah orang-orang yang diam di
rumah-Mu, untuk selama-lamanya mereka akan memuji Dikau.
Passer invenit sibi domum, et turtur nidum, ubi reponat pullos suos:
altaria tua Domine virtutum, Rex meus, et Deus meus: beati qui habitant
in domo tua, in saeculum saeculi laudabent te.
Sabtu, 06 Maret 2021
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
“Di mana hati orang, di sana hartanya juga, sebab Tuhan tidak biasa menolak orang mohon pemberian baik.” (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Mzm 145(144):8-9)
Tuhan pengasih dan penyayang, sabar dan lembut hati. Tuhan pemurah bagi semua orang, penuh kasih sayang akan ciptaan-Nya. The Lord is kind and full of compassion, slow to anger,
abounding in mercy. How good is the Lord to all, compassionate to all
his creatures.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami sumber cahaya mulia, di dunia ini kami sudah
Kauperkenankan mencicipi hidup surgawi. Semoga terang-Mu membimbing kami
seumur hidup hingga akhirnya kami memasuki cahaya-Mu yang abadi. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)
"Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."
Nabi berkata, “Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu,
kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil, mendiami rimba di
tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan
Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami
tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir.
Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan
memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri,
yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih
setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan
kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam
tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan
kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah
kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim. Atau Tuhan adalah penyayang dan pengasih.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12; Ul: 8a)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap
batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala
kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala
penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai
engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selama-lamanya Ia
mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,
atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat,
demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Luk 15:18)
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa".
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-3.11-32)
"Saudaramu telah mati dan kini hidup kembali."
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus
untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan
bersama-sama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini
kepada mereka. “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang
bungsu kepada ayahnya, ‘Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik
kita yang menjadi hakku.’ Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan
itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual
seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia
memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah
dihabiskan harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu,
dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan
di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu
ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu,
tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari
keadaannya, katanya: ‘Betapa banyak orang upahan bapaku yang
berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan
bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah
berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa; aku tidak layak lagi disebut
anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.’ Maka
bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya
telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu
berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu
kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku
tidak layak lagi disebut anak Bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada
hamba-hambanya, “Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, dan
pakaikanlah kepadanya; kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada
kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah
kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi
hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.’ Maka mulailah
mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang.
Ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruing dan
nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya
kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, ‘Adikmu telah kembali,
dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan
kembali anak itu dengan selamat’. Maka marahlah anak sulung itu dan ia
tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia
menjawab ayahnya, katanya, ‘Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan
belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah
Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan
sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah
memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka
Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.’ Kata ayahnya
kepadanya, ‘Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala
kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira
karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan
didapat kembali’.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Tidaklah terlalu lancang untuk mengatakan bahwa setiap keluarga memiliki kambing hitam.
Itu belum tentu salah satu dari anak-anak itu. Bisa siapa saja dalam keluarga.
Dan itu tidak hanya terbatas pada keluarga. Ada kambing hitam di komunitas paroki, di perusahaan, di masyarakat dan di negara.
Kita bisa menyebut anak kedua dalam perumpamaan Injil hari ini sebagai "kambing hitam". Lagipula, atas apa yang telah dia lakukan pada ayahnya, dia memang pantas mendapatkan gelar yang terkenal itu.
Namun bagaimana ayah dalam perumpamaan Injil memperlakukan anak kedua tentu sangat jauh dari bagaimana kita memperlakukan "kambing hitam" dalam keluarga, perusahaan dan masyarakat kita.
Namun, bukankah kita juga akan mengakui bahwa kita adalah "kambing hitam" di mata Tuhan?
Dan bagaimana Tuhan akan memperlakukan kita? Nabi Mikha menaruhnya dengan indah pada bacaan pertama.
Masa Prapaskah adalah waktu untuk sadar dan mengakui keberdosaan kita dan mencari rekonsiliasi dengan Tuhan.
Dan Tuhan, seperti ayah dalam perumpamaan Injil, akan berkata: Anakku ini telah mati dan telah hidup kembali; dia tersesat dan ditemukan.
Antifon Komuni (Luk 15:32)
Kamu patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.
You must rejoice, my son, for your brother was dead and has come to life; he was lost and is found.
Jumat, 05 Maret 2021
Hari Biasa Pekan II Prapaskah (Hari Pantang) “Saudara-saudara,
pandanglah Allah yang merendahkan diri-Nya, dan pasrahkan hatimu di
hadapan-Nya! Rendahkanlah dirimu agar engkau diangkat-Nya! Jangan
menyembunyikan apa pun dari dirimu demi dirimu sendiri supaya Dia yang
memberikan diri-Nya secara total kepadamu boleh menerima engkau secara
total.” — St. Fransiskus Assisi
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):2.5)
Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap dan aku takkan dikecewakan. Luputkanlah aku dari jerat musuhku karena Engkaulah pelindungku.
In you, O Lord, I put my trust, let me never be put to shame; release me
from the snare they have hidden for me, for you indeed are my refuge.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, semoga tapa suci ini membersihkan kami, agar
dengan hati murni kami mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (37:3-4.12.13a.17b-28)
"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab
Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat
jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya
bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka
bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing
domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah
saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah
engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya
itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan
kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah
bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang
kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah
kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu
kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan
lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben
mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab
itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada
mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur
yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud
Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya
kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya,
mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya
itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur
itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika
mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang
Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam
dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut
barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya
itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan
darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi
janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging
kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika
saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam
sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua
puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:16-17.18-19.20-21; Ul: 5a)
1. Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan
menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang
mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi,
sampai terpenuhilah nubuatnya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya.
Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta
kepunyaannya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:33-43.45-46)
"Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua
bangsa Yahudi, “Dengarkanlah perumpamaan ini, seorang tuan tanah membuka
kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat
memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian
ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke
negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya
kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi
bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hamba itu: yang seorang
mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari
dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain,
lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama
seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada
mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para
penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia
adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik
kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur
itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang,
apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Kata
imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan
orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada
penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada
waktunya.” Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam
Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi
batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di
mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil
dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan
menghasilkan buah Kerajaan itu.” Mendengar perumpamaan Yesus itu,
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang
dimaksudkan-Nya. Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut
kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Perseteruan keluarga bukan hanya sesuatu yang kita lihat hanya di film dan sinetron.
Itu terjadi dalam kehidupan nyata. Kita membacanya di instagram, facebook, kita mendengarnya dari teman, bahkan mungkin terjadi pada kita.
Salah satu penyebab utama perselisihan keluarga ini adalah soal uang dan harta benda.
Soal uang dan harta benda, anak-anak membawa orang tua ke pengadilan dan sebaliknya. Soal uang dan properti, persaingan antar saudara bisa menjadi begitu buruk sehingga hubungan darah bisa menjadi seperti air kotor.
Itu telah terjadi sejak masa paling awal dalam kisah Kain dan Habel.
Itu terjadi antara Yusuf dan saudara-saudaranya seperti yang kita dengar pada bacaan pertama.
Jubah dengan lengan panjang itu adalah simbol kebaikan dan berkat.
Di balik jubah itu, saudara-saudara Yusuf muncul dengan pikiran jahat seperti pembunuhan, dan kemudian penjambretan dan perbudakan.
Juga karena uang dan properti, para penyewa dalam perumpamaan Injil hari ini melakukan kekerasan dan pembunuhan.
Mengerikan untuk mengetahui, dan bahkan menyadari, bahwa uang dan kepemilikan materi dapat mencengkeram kita sedemikian rupa sehingga kita bahkan dapat kehilangan rasa integritas dan moralitas kita.
Oleh karena itu, praktik pemberian derma pada masa Prapaskah memiliki tujuan untuk membantu kita melepaskan diri dari cengkeraman berpikiran uang dan kerasukan materialisme.
Aksi Puasa Pembangunan adalah sarana untuk membantu kita dalam latihan spiritual selama masa Prapaskah ini.
Mari kita lihat apakah kita bisa memberi dengan senang hati. Lagipula apapun yang kita miliki diberikan kepada kita dari atas, dan kita hanya penatalayan, bukan pemilik.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (1Yoh 4:10)
Allah mengasihi kita, dan mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
God loved us, and sent his Son as expiation for our sins.
Doa Malam
Allah Bapa Maha Penyayang, jaminan keselamatan abadi telah kami terima.
Semoga keselamatan itu kami kejar dengan segala upaya hingga akhirnya
kami rebut berkat bantuan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami. Amin.
“Tuhan kita yang baru lahir mengubah kegelapanku menjadi terang
berlimpah-limpah. Dia yang lahir untuk mengambil bagian dalam kelemahan
kemanusiaanku, membawakanku kekuatan dan keberanian yang aku perlukan.
Ia mempersenjataiku sedemikian baiknya pada malam kudus itu, sehingga
aku tak pernah berpaling ke belakang. Kasih telah menemukan jalan masuk
ke dalam hatiku, memanggilku untuk melupakan diriku sendiri dan
melakukan apa saja yang dikehendaki dariku, dan sejak saat itu aku
merasa bahagia.” — St. Theresia Lisieux
Antifon Pembuka (Mzm 139 (138):23-24)
Ya Tuhan, ujilah dan selidiki jalanku. Periksalah batinku dan bimbinglah aku di jalan menuju hidup abadi.
Test me, O God, and know my thoughts. See that my path is not wicked,and lead me in the way everlasting.
Doa Pembuka
Allah Bapa pencipta dan pemulih kesucian, arahkanlah hati kami
kepada-Mu, agar berkat kekuatan Roh-Mu kami tetap teguh dalam iman dan
giat dalam karya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (17:5-10)
"Terkutuklah yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan."
Beginilah firman Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,
yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan!
Ia seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami
datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun,
di padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang
mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon
yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang
air, dan tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang
daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang
tidak berhenti menghasilkan buah. Betapa liciknya hati, lebih licik
daripada segala sesuatu! Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat
mengetahuinya? Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin,
untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan hasil
perbuatannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. atau Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan. Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam
kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan
siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan
buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang
diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup
angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik
menuju kebinasaan. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Luk 8:15) Berbahagialah orang, yang setelah mendengar
firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik dan menghasilkan buah
dalam ketekunan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)
"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang
buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ada seorang kaya
yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia
bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus,
badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya
itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja
orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya.
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke
pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara
menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh
dilihatnya Abraham, dengan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia
berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan
ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat
kesakitan dalam nyala api ini!’ Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku,
ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu,
sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan
engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau
terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi
dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami
tidak dapat menyeberangi!’ Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta
kepadamu Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih
ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan
sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat
penderitaan itu’. Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa
dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang
itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari
antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.’ Kata Abraham
kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi,
mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang
bangkit dari antara orang mati’.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Injil hari ini berkisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin.
Orang kaya ini hidup berkelimpahan. Setiap hari ia makan kenyang dan
hidup enak. Hal sebaliknya dialami Lazarus. Ia hidup amat berkekurangan.
Jangankan berpakaian bagus, untuk makan saja ia merasa kesulitan. Ia
hanya bisa berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, sambil menunggu
remah-remah makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Badannya pun
penuh dengan borok yang dijilati anjing. Sungguh situasi yang sangat
memprihatinkan!
Alkisah keduanya pun mati. Namun, mereka mengalami hal yang berbeda.
Lazarus duduk di pangkuan Abraham, sedangkan orang kaya itu harus
menderita sengsara di alam maut. Ketika melihat Lazarus di pangkuan
Abraham, orang kaya itu meminta kepada Abraham agar Lazarus mau
mencelupkan ujung jarinya ke dalam air untuk menyejukkan lidahnya. Tapi,
Abraham menolak. Orang kaya itu telah mendapatkan segala yang baik
dalam hidupnya di dunia, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Orang kaya
itu pun memperoleh ganjaran yang setimpal atas perbuatannya. Bahkan
permohonannya agar Lazarus mau memperingatkan kelima saudaranya yang
masih hidup di dunia, juga ditolak.
Paus Fransiskus dalam homilinya Kamis pagi, 12 Maret 2020 menggambarkan orang kaya dalam perumpamaan Yesus tersebut sebagai seseorang yang senang hati, bahagia, tanpa kekhawatiran. Pakaiannya mungkin dibuat oleh perancang busana terbaik pada zamannya. Ia mungkin harus minum obat untuk kolesterol tinggi karena jamuan makan yang diadakannya setiap hari. Hidupnya berjalan cukup baik.
Orang kaya itu tahu ada orang miskin yang hidup di ambang pintunya. Ia bahkan tahu namanya adalah Lazarus. Masalahnya yakni Lazarus “bukan persoalan”. Ia pikir itu sudah lumrah dan Lazarus dapat mengurus dirinya sendiri. Lalu keduanya meninggal. “Injil mengatakan bahwa Lazarus ‘dibawa ke surga dengan Abraham, ke pangkuan Abraham’. Mengenai orang kaya itu, Injil mengatakan ia ‘dikubur’. Titik”.
Paus Fransiskus terkesan dengan “jurang yang terbentang” di antara keduanya. “’Di antara kita ada jurang yang terbentang. Kita tidak dapat berkomunikasi. Kita tidak bisa pergi dari satu sisi ke sisi lain’. Jurang yang sama telah ada di antara orang kaya tersebut dan Lazarus saat mereka masih hidup”.
Paus Fransiskus menggambarkan drama orang kaya tersebut “sangat banyak diinformasikan”. Informasi itu “tidak pernah merasuki hatinya. Ia tidak tersentuh oleh drama yang dijalani orang lain”. Inilah drama kita juga. “Kita semua tahu karena kita sudah mendengarnya di televisi atau kita sudah membacanya di surat kabar: Berapa banyak anak-anak yang menderita kelaparan dewasa ini di dunia? Berapa banyak anak-anak yang tidak memiliki obat-obatan yang diperlukan? Berapa banyak anak-anak yang tidak bisa pergi ke sekolah. Kita mengatakan, ‘hal-hal yang buruk’ dan terus berlanjut .… Kita tahu hal-hal ini ada, tetapi itu tidak merasuki hati kita”.
Drama tersebut adalah drama yang cukup kita miliki informasinya tetapi kita tidak “merasakan kenyataan” yang dijalani orang lain. “Inilah jurang tersebut, jurang ketidakpedulian”, kata Paus Fransiskus. Ketidakpedulian ini bahkan merampas nama kita, seperti dalam kasus orang kaya, yang namanya tidak kita ketahui. Egoismelah, kata Paus Fransiskus, yang “membuat kita kehilangan jatidiri kita yang sesungguhnya, nama kita”. Hal ini mengarah pada “sebuah budaya kata sifat di mana nilaimu berada di dalam apa yang kamu miliki”. “Ketidakpedulian membawa kita ke titik kehilangan nama kita… Kita adalah ini atau itu. Kita adalah kata sifat”.
Melalui Injil hari ini kita diminta untuk peduli terhadap orang lain.
Sudah saatnya kita sadar bahwa banyak orang memerlukan uluran kasih
kita. Mari kita membangun sikap yang benar
terhadap harta kekayaan yang kita miliki. Dengan demikian, kita akan
mengalami sukacita dan damai dalam hidup ini. Sang Bijaksana berkata, “Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya” (Pengkotbah 5:19). Tuhan memberkati. **
“Uang
harus melayani, tidak menguasai. Saya mencintai setiap orang, baik kaya
maupun miskin, tetapi saya wajib atas nama Kristus untuk mengingatkan
semua orang bahwa yang kaya harus membantu, menghormati, dan
memperkembangkan yang miskin. Saya menyerukan kepada semua orang akan
solidaritas kemurahan hati ” (EG art. 58).
Antifon Komuni (Mzm 119 (118):1)
Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Blessed are those whose way is blameless, who walk in the law of the Lord.
“Yesus menyerahkan hidup-Nya untuk "menjadi tebusan bagi banyak orang"
(Mat 20:28). Ungkapan "untuk banyak orang" bukan menyempit, melainkan
menempatkan seluruh umat manusia di hadapan pribadi Penebus
satu-satunya, yang menyerahkan Diri, untuk menyelamatkannya Bdk. Rm
5:18-19.. Seturut teladan para Rasul Bdk. 2 Kor 5:15; 1 Yoh 2:2., Gereja
mengajarkan bahwa Yesus wafat untuk semua manusia tanpa kecuali: "Tidak
ada seorang manusia, tidak pernah ada seorang manusia, dan tidak akan
ada seorang manusia, yang baginya Ia tidak menderita" (Sinode Quiercy
853: DS 624)” (Katekismus Gereja Katolik, No. 605)
Antifon Pembuka (Mzm 38 (37):22-23)
Jangan Kautinggalkan daku, ya Tuhan Allahku, jangan Kaujauhkan diri-Mu
daripadaku. Bergegaslah menolong aku, ya Tuhan penyelamatku
Forsake me not, O Lord! My God, be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!
Doa Pembuka
Allah Bapa pemelihara alam semesta, peliharalah umat-Mu dan ajarilah
kami berbuat baik. Bantulah kami dengan kekuasaan-Mu, agar kami layak
menikmati anugerah surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh
Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (18:18-20)
"Persekongkolan melawan Nabi Yeremia."
Para lawan Nabi Yeremia berkata, “Marilah kita mengadakan persepakatan
terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang
bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan
firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan
memperhatikan setiap perkataannya!” “Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan
dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan
kejahatan? Mereka telah menggali lubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku
telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya
amarah-Mu disurutkan dari mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu!
Ayat. (Mzm 31:5-6.14.15-16; R:17b)
1. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap
aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah
kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang
setia.
2. Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, menghantuiku dari
segala penjuru; mereka bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud
mencabut nyawaku.
3. Tetapi aku, kepada-Mu ya Tuhan, aku percaya, aku berkata, "Engkaulah
Allahku!" Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan
musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikuti Aku ia akan mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:17-28)
"Yesus akan dijatuhi hukuman mati."
Pada waktu Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas
murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka, “Sekarang kita pergi ke
Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka
akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
supaya Ia diolok-olok, disesah dan disalibkan, tetapi pada hari ketiga
Ia akan dibangkitkan.” Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus beserta
anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta
sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus, “Apa yang kau kehendaki?” Jawab ibu itu,
“Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam
Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di
sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu, apa yang kamu
minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka
kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang
akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah
kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada
orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu,
marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi
Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah
bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan
pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin
menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama
seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Salah satu devosi yang terkenal selama masa Prapaskah adalah Jalan Salib.
Panduan Jalan Salib dikeluarkan selama masa ini (dan mungkin dibersihkan dan dibersihkan) dan digunakan pada hari Jumat masa Prapaskah.
Itu memberi gagasan bahwa hanya selama masa Prapaskah kita melakukan Jalan Salib. Dan itu juga berarti bahwa Jalan Salib dapat dan harus menjadi praktek devosional bahkan di luar masa Prapaskah.
Dan memang demikian, karena Jalan Salib adalah jalan hidup dan jalan hidup bagi kita yang adalah murid Yesus.
Jika ada masa Prapaskah yang mengingatkan kita untuk memiliki devosi yang diperbarui pada Jalan Salib sehingga dalam mengikuti Yesus, kita akan memahami bahwa kita mengikuti Dia di Jalan Salib.
Dan itulah realitas kehidupan kita sebagai murid Yesus. Kita harus menghadapi salib kita dan memikul salib kita dan mengikuti Yesus.
Dan tentu saja itu bisa menyakitkan dan menakutkan, seperti yang terjadi dalam pengalaman Yeremia pada bacaan pertama. Bahkan dia harus bertanya mengapa kejahatan dikembalikan untuk kebaikan, dan bahwa dia bahkan berdoa untuk musuh-musuhnya.
Tentu saja, menjadi murid Yesus tidak berarti duduk dengan nyaman di kiri dan kanan-Nya. Artinya seperti Yesus, kita tidak meminta untuk dilayani tetapi untuk melayani dan memberikan hidup kita kepada Yesus untuk tebusan banyak orang.
Semoga Jalan Salib membantu kita memahami apa artinya itu.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 20:28)
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
The Son of Man did not come to be served but to serve, and to give his life as a ransom for many.
“Orang yang lemah-lembut ialah orang yang tahu bagaimana bersabar
terhadap sesama dan terhadap dirinya sendiri.” (St. Yohanes dari Salib)
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 13 (12):4-5)
Terangilah mataku, agar aku jangan tertidur dalam maut; jangan sampai musuhku berkata: Dia telah kukalahkan!
Give light to my eyes lest I fall asleep in death, lest my enemy say: I have overcome him.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahamulia, kami mohon lindungilah Gereja-Mu senantiasa. Tanpa
Engkau segala usaha manusia akan gagal. Luputkanlah kami dari segala
yang jahat dan bantulah kami mencapai kebahagiaan abadi. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (1:10.16-20)
"Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan."
Dengarlah firman Tuhan, hai para pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah
pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! “Basuhlah,
bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari
depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik.
Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak
yatim, perjuanganlah perkara janda-janda! Lalu kemarilah, dan baiklah
kita berperkara! Firman Tuhan. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,
akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain
kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan
mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil yang baik dari negeri ini.
Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh
pedang.” Sungguh, Tuhan sendirilah yang mengucapkan ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23)
1. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu
senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari
rumahmu, atau kambing jantan dari kandangmu.
2. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut
perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan
mengesampingkan firman-Ku?
3. Itulah yang engkau lakukan, apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira
Aku ini sederajat dengan engkau? Aku menggugat engkau dan ingin
beperkara denganmu.
4. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku;
dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan dari Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripadamu segala durhaka yang kamu buat terhadap-Ku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:1-12)
"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan."
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan
murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah
menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu
yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan
mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya. Mereka
mengikat beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi
mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka
lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali
sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di
tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
Tetapi kamu, janganlah suka disebut rabi; karena hanya satulah Rabimu,
dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun
bapa di bumi ini, karena hanya satulah Bapamu, yaitu Dia yang di surga.
Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu,
yaitu Kristus. Siapapun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia
menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan
barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Perasaan bersalah bisa sangat membebani seseorang dan bahkan bisa perlahan-lahan menekan kehidupan orang tersebut.
Terlebih lagi ketika perasaan bersalah ini sering diperburuk oleh orang lain yang terus mengungkapkan rasa bersalah tersebut.
Aneh namun tidak terlalu aneh bahwa orang cenderung bersukacita dan bersukacita atas kesalahan dan kesalahan orang lain.
Yang mungkin membuat kita mengingat ungkapan lucu namun jujur ini: Ketika saya melakukan hal yang benar, tidak ada yang ingat. Tetapi ketika saya melakukan hal yang salah, tidak ada yang lupa.
Itu berasal dari kecenderungan untuk membuat diri sendiri terlihat besar dengan membuat orang lain terlihat kecil.
Namun dalam hidup, kita harus mengakui bahwa kita membuat kesalahan pada satu hal atau hal lain.
Dan ketika kita melakukan sesuatu yang salah, kita tidak membutuhkan pengingat. Pengingat hanya membuat rasa bersalah semakin berat.
Yang kita butuhkan adalah kasih sayang dan pengampunan.
Pada bacaan pertama, Tuhan memberi kita pengingat. Itu adalah pengingat bukan akan dosa-dosa kita, tetapi tentang belas kasihan dan pengampunan-Nya ketika Dia berkata: "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,
akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain
kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."
Yesus datang untuk melepaskan beban rasa bersalah dan malu kita dengan belas kasihan dan pengampunan-Nya.
Dengan kuasa kasih-Nya, Yesus membebaskan kita. Mari kita pada gilirannya juga melepaskan dan membebaskan orang lain dari rasa bersalah dan malu mereka. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 9:2-3)
Aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau
bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya
Mahatinggi,
I will recount all your wonders. I will rejoice in you and be glad, and sing psalms to your name, O Most High.
Doa Malam
Allah Bapa yang Mahaagung, semoga hati kami selalu terbuka terhadap
segala yang tertulis tentang Dikau. Berilah kami semangat, bukan untuk
mendengarkan saja, melainkan untuk benar-benar menghayati Sabda-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati