Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Kita sering menemukan diri kita di persimpangan jalan, tidak tahu jalan
mana yang harus dipilih, jalan mana yang harus dilalui; ada bagitu
banyak jalan yang salah…begitu banyak ambiguitas. Di saat seperti ini,
jangan lupakan bahwa Kristus…selalu dan satu-satunya jalan yang paling
aman, jalan yang menuju pada kebahagiaan yang penuh dan abadi” – Paus
Yohanes Paulus II
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):7-8)
Aku berharap pada-Mu, ya Tuhan. Aku hendak bersorak dan bergirang atas kerahiman-Mu, sebab Engkau mengindahkan kehinaanku
As for me, I trust in the Lord. Let me be glad and rejoice in your mercy, for you have seen my affliction.
Doa Pembuka
Ya Allah, dunia Kauperbarui dengan karya penebusan-Mu yang mengagunkam.
Semoga umat-Mu Kaulimpahi bantuan-Mu untuk menghadapi tugas-tugasnya di
dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan surgawi. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (65:17-21)
"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang
baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul
lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk
selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku
menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh
kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang
karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan,
dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup
beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab
siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan
siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.
Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan
menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku
atau: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; R: 2a)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke
atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan,
Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di
antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani
oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab
sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam
ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku
yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan,
Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (4:43-54)
"Lihat anakmu hidup."
Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea.
Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di
negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea
pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang
dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun
turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana
Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai
istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa
Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu
meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu
hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda
dan mukjizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata
kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus
kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan
yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah
jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya
hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh.
Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka
teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya,
"Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan
itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke
Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Seringkali lebih mudah untuk berbicara tentang konsep dan ide dan daripada berbicara tentang kenyataan dan pengalaman.
Ini mungkin terdengar aneh tetapi bagi kita yang berkecimpung dalam bisnis pengajaran dan presentasi, kita merasa lebih mudah untuk berbicara tentang konsep dan ide yang luhur dan tinggi.
Berbicara tentang realitas dan pengalaman manusia membutuhkan pemikiran dan refleksi untuk menemukan ekspresi yang tepat.
Dalam Injil, Yesus tampaknya berbicara tentang ide-ide luhur tentang iman dan kepercayaan daripada memberi orang tanda-tanda yang mereka butuhkan.
Bahkan bacaan pertama dari janji langit baru dan bumi baru diekspresikan dalam kerinduan manusia akan kegembiraan dan kegembiraan.
Masa Prapaskah adalah untuk membantu kita memperbarui iman kita kepada Tuhan.
Iman yang diperbarui dalam kuasa Yesus dapat menghasilkan iman yang diperbarui dalam hal-hal indah dan menakjubkan yang akan Tuhan lakukan bagi kita.
Iman yang diperbarui yang dikombinasikan dengan kasih Yesus yang kuat memang dapat mendatangkan pengampunan dan penyembuhan, yang sangat dibutuhkan di dunia kita.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yeh 36:27)
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu
hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada
peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
I will place my spirit within you and make you walk according to my laws;
and my judgments you shall keep and observe, says the Lord.
Sahabatku, jangan takut bersandar pada Kristus! Rindukanlah Kristus
sebagai fondasi kehidupanmu! (Paus Benediktus XVI, teks kunjungan
pastoral ke Polandia, 2006)
Antifon Pembuka (Yes 66:10-11)
Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang
mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu
berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan
penghiburanmu.
Lætare Ierusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete
cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab
uberibus consolationis vestræ.
Rejoice, Jerusalem, and all who love her. Be joyful, all who were in mourning; exult and be satisfied at her consoling breast.
Doa Pembuka
Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah memulihkan hubungan
damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar
umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang
hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala
masa. Amin.
TAHUN A
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1b.6-7.10-13a)
"Daud diurapi menjadi raja Israel."
Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Isilah
tabung tandukmu dengan minyak, dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada
Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih
seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika
melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang
berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel,
“Janganlah berpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku
telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia
melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah
Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel
berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel
berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal
yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel
kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk
makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia.
Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan
berfirman, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel
mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di
tengah saudara-saudaranya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak
takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat
penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (5:8-14)
"Bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu."
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang
kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak
terang. Karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran.
Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian
dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi
sebaliknya, telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebut saja
apa yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi sudah memalukan.
Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi
nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya
dikatakan, “Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara
orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku akan hidup dalam cahaya abadi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (9:1-41) (Singkat: Yoh 9:1.6-9.13-17.34-38).
"Orang buta itu pergi, membasuh diri, dan dapat melihat."
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang
yang buta sejak lahir. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, “Rabi,
siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orangtuanya, sehingga
ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus, “Bukan dia dan bukan juga
orangtuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam
dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama
masih siang. Akan datang malam, di mana tak seorang pun dapat bekerja.
Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Sesudah mengatakan
semua itu, Yesus meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan
tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata
kepadanya, “Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam.” Siloam artinya
“Yang Diutus”. Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu
kembali dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan
mereka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, “Bukankah dia
ini yang selalu mengemis?” Ada yang berkata, “Benar, dialah ini!” Ada
pula yang berkata, “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu
sendiri berkata, “Benar, akulah dia.” Kata mereka kepadanya, “Bagaimana
matamu menjadi melek?” Jawabnya, “Orang yang disebut Kristus itu
mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku, dan berkata kepadaku:
Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi, dan setelah
membasuh diri, aku dapat melihat.” Lalu mereka berkata kepadanya, “Di
manakah Dia?” Jawabnya, “Aku tidak tahu.” Lalu mereka membawa orang yang
tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus
mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu adalah hari Sabat. Karena
itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi
melek. Jawabnya, “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku
membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian
orang-orang Farisi itu, “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia
tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata, “Bagaimanakah
seorang berdosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka timbullah
pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang yang
tadinya buta itu, “Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah
katamu tentang Dia?” Jawabnya, “Ia seorang nabi!” Tetapi orang-orang
Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru sekarang dapat
melihat. Maka mereka memanggil orangtuanya dan bertanya kepada mereka,
“Inikah anakmu yang kamu katakan lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah
ia sekarang dapat melihat?” Jawab orang tua itu, “Yang kami tahu, dia
ini anak kami, dan ia memang lahir buta. Tetapi bagaimana ia sekarang
dapat melihat, kami tidak tahu; dan siapa yang memelekkan matanya, kami
juga tidak tahu. Tanyakanlah kepadanya sendiri,sebab ia sudah dewasa; ia
dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” Orang tuanya berkata
demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab
orang-orang yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengakui
Yesus sebagai Mesias akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tua itu
berkata, “Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.” Lalu mereka
memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu, dan berkata
kepadanya, “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah: Kami tahu bahwa orang
itu orang berdosa.” Jawabnya, “Apakah Dia itu orang berdosa, aku tidak
tahu! Tetapi satu hal yang aku tahu, yaitu: Aku tadinya buta, dan
sekarang dapat melihat.” Kata mereka kepadanya, “Apakah yang
diperbuat-Nya kepadamu? Bagaimana Ia dapat memelekkan matamu?” Jawabnya,
“Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya. Mengapa kamu
hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya
juga?” Sambil mengejek, orang-orang Farisi berkata kepadanya, “Engkau
saja murid orang itu, tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu bahwa
Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu, kami tidak
tahu dari mana Ia datang.” Jawab orang itu kepada mereka, “Aneh juga
bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, padahal Ia telah memelekkan
mataku. Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa,
melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari
dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang
memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang
dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Jawab mereka, “Engkau ini
lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu
mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah
diusir oleh orang-orang Farisi. Maka ketika bertemu dengan dia, Yesus
berkata, “Pecayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya, “Siapakah
Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya,
“Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau,
Dialah itu!” Kata orang itu, “Aku percaya, Tuhan!” lalu ia sujud
menyembah Yesus. Kata Yesus, “Aku datang ke dalam dunia untuk
menghakimi, supaya barangsiapa tidak melihat dapat melihat, dan supaya
yang dapat melihat menjadi buta.” Kata-kata itu didengar oleh beberapa
orang Farisi yang berada di situ, dan mereka berkata kepada Yesus,
“Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” jawab Yesus kepada mereka,
“Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa. Tetapi karena kamu berkata,
‘Kami melihat’, maka tetaplah dosamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 9:11)
Tuhan mengolesi mataku, lalu aku pergi dan aku membasuh muka, dan aku melihat, dan aku percaya kepada Allah.
The Lord anointed my eyes: I went, I washed, I saw and I believed in God.
Lutum fecit ex sputo Dominus, et linivit oculos meos: et abii, et lavi, et vidi, et credidi Deo. (Yoh 9:6,11,38)
TAHUN B
Antifon Pembuka dan Doa Pagi (lih. Tahun A)
Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh (2Taw 3:14-16.19-23)
"Murka Allah dinyatakan lewat pembuangan, kerahiman-Nya dinyatakan lewat pembebasan."
Ketika
Israel diperintah oleh Raja Zedekia, semua pemimpin di antara imam dan
rakyat berkali-kali berubah setia dengan mengikuti segala kekejian
bangsa-bangsa lain. Rumah yang dikuduskan Tuhan di Yerusalem mereka
najiskan. Namun Tuhan, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang
mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Tuhan sayang kepada
umat-Nya dan kepada tempat kediaman-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok
para utusan Allah itu, menghina segala firman Allah, dan mengejek
nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya,
sehingga tidak mungkin lagi ada pemulihan. Maka Tuhan menggerakkan raja
orang-orang Kasdim. Mereka membakar rumah Allah, merobohkan tembok
Yerusalem dan membakar segala puri dalam kota itu, sehingga musnahlah
segala perabotan yang indah-indah. Mereka yang masih tinggal dan
terluput dari pedang diangkutnya ke Babel, mereka dijadikan budak raja
dan budak anak-anaknya sampai kerajaan Persia berkuasa. Dengan demikian
genaplah firman Tuhan yang diucapkan Yeremia, sampai tanah ini pulih
dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabat, karena tanah itu menjadi
tandus selama tahun sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun. Pada tahun
pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan
hati Koresh, raja Persia itu, untuk menggenapkan firman yang diucapkan
oleh Yeremia. Maka dimaklumkanlah di seluruh kerajaan Koresh, secara
lisan dan tulisan maklumat ini: Beginilah perintah Koresh, raja Persia,
“Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah
semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di
Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk
umat-Nya, kiranya Tuhan Allah menyertainya, dan biarlah ia berangkat
pulang!” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842 Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang. Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6; Ul: 6a) 1.
Di tepi Sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila
kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita
gantungkan kecapi kita. 2.
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita
memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta
nyanyian sukacita, "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!" 3.
Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing?
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan
kananku! 4.
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat
engkau, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:4-10)
"Kamu mati karena kesalahan, tetapi diselamatkan berkat kasih karunia."
Saudara-saudara,
terdorong oleh kasih karunia-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan-Nya
kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita
bersama dengan Kristus. Sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita.
Jadi kamu diselamatkan berkat kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus itu
Allah telah membangkitkan kita juga dan memberi tempat di surga bersama
dengan Dia. Dengan itu Allah bermaksud di masa yang akan datang
menyatakan kepada kita kasih karunia-Nya yang berlimpah sesuai dengan
kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab berkat kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukanlah hasil
usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah hasil
pekerjaanmu. Maka jangan sampai ada orang yang memegahkan diri. Sebab
sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965 Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal. Ayat. (Yoh 3:16) Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:14-21)
"Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia untuk menyelamatkannya."
Sekali
peristiwa, Yesus berkata kepada Nikodemus yang datang kepada-Nya pada
waktu malam, “Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun,
demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman,
sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah
hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih
menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka
jahat, sebab barangsiapa berbuat jahat, ia membenci terang dan tidak
datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu
tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada
terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan
dalam Allah.” Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sarana komunikasi telah menempuh perjalanan panjang, dengan perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi.
Dari sinyal asap primitif dan sinyal suara, banyak hal telah berkembang pesat dengan ditemukannya listrik. Ada kode Morse, dan kemudian telegram (aplikasi perpesanan saat ini memiliki nama yang sama), dan surat-surat dalam surat telah diambil alih melalui email.
Tapi penemuan yang luar biasa adalah telepon, di mana itu adalah komunikasi suara waktu nyata. Bahkan itu telah berkembang dari telepon saluran tetap ke telepon tanpa kabel dan kemudian ke telepon seluler, dengan tidak hanya komunikasi suara tetapi dengan panggilan video, yaitu dengan penglihatan dan suara. Komunikasi menjadi sangat luar biasa dengan teknologi.
Tetapi dengan kemajuan teknologi komunikasi seluler, rasa gangguan juga menjadi lebih besar.
Saat telepon berdering, telepon mungkin berdering pada waktu yang paling tidak tepat, mis. saat rapat, saat Anda memasak, makan dengan kedua tangan, atau mandi. Dan mungkin dari orang-orang Anda ragu-ragu untuk menjawab, karena dengan ID penelepon, Anda sekarang tahu siapa yang menelepon dan Anda hanya merasa tidak ingin menjawab panggilan tersebut.
Ada sedikit ketakutan jika di antara kita memiliki ponsel. Misalnya, ketika Anda mendapat 10 panggilan tidak terjawab dari ibu Anda, atau 5 panggilan tidak terjawab dari bos, atau 5 panggilan tidak terjawab dari istri. Satu-satunya cara untuk meredakan kecemasan adalah dengan membalas telepon. Entah itu atau kita memalsukan kehilangan telepon. Tetapi kita tidak dapat melakukannya lebih dari dua kali.
Bacaan pertama memberikan penjelasan tentang banyak panggilan tak terjawab. Tapi itu bukan panggilan biasa. Itu adalah panggilan Tuhan kepada umat-Nya.
Orang-orang telah melakukan perselingkuhan setelah perselingkuhan, meniru semua praktik memalukan bangsa lain, dan mencemari Bait Suci yang telah ditahbiskan Tuhan untuk diri-Nya di Yerusalem.
Tuhan tanpa lelah mengirim utusan demi utusan, karena Dia ingin menyelamatkan umat-Nya dan Rumah-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok para utusan Tuhan, mereka meremehkan perkataan-Nya, mereka menertawakan para nabi-Nya, sampai akhirnya murka Tuhan naik begitu tinggi terhadap umat-Nya sehingga tidak ada obat lebih lanjut.
Dan dengan itu, terjadi bencana dan tragedi. Musuh membakar Bait Allah, dan melanjutkan untuk menghancurkan dan menghancurkan kota, dan yang selamat diasingkan ke negara asing.
Itu adalah bencana nasional sekaligus tragedi pribadi. Semua karena panggilan tak terjawab. Andai saja orang-orang menjawab panggilan dari Tuhan.
Ironisnya, ketika umat Tuhan yang menolak panggilan Tuhan, itu adalah penguasa kafir yang menunjukkan kepada mereka bagaimana menanggapi panggilan Tuhan. Penolakan orang-orang terhadap panggilan Tuhan menyebabkan kehancuran mereka. Sekarang Tuhan memanggil mereka, melalui instrumen kafir, dan memanggil mereka kembali untuk pemulihan. Bagaimana mereka akan menanggapi panggilan mereka, begitulah.
Pelajaran yang harus kita pelajari dari bacaan pertama adalah bahwa panggilan Tuhan adalah pertobatan dan pertobatan. Dan itu selalu merupakan panggilan cinta karena Tuhan ingin menyelamatkan umat-Nya dan Rumah-Nya.
Bacaan kedua menegaskan kembali kebenaran itu. Tuhan mengasihi kita dengan begitu banyak kasih dan Dia murah hati dengan belas kasihan-Nya, sehingga ketika kita mati karena dosa-dosa kita, Dia menghidupkan kita melalui Yesus.
Dan kita harus mendengarkan itu - Tuhan mencintai kita dengan begitu banyak cinta! Dan itu juga yang Yesus katakan dalam Injil: Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Pesannya keras dan jelas - Tuhan sangat mencintai kita, dan Dia juga memanggil kita dengan begitu banyak cinta, sehingga kita akan menyadari bahwa kita adalah karya kasih Tuhan, yang diciptakan di dalam Kristus Yesus, untuk menjalani kehidupan yang baik sebagai dari permulaan yang Dia maksudkan agar kita menjalaninya.
Dan kita mendengar panggilan cinta dari Tuhan. Ada panggilan untuk kembali kepada-Nya dan didamaikan. Akankah kita menanggapi panggilan Tuhan dan didamaikan dengan-Nya dalam Sakramen Rekonsiliasi?
Ada juga panggilan untuk melayani. Paroki membutuhkan katekis, sehingga kaum muda diajari tentang kasih Tuhan. Akankah kita bersedia untuk memikirkannya dan melihat bagaimana kita dapat menanggapi panggilan untuk berbagi kasih Tuhan dengan kaum muda?
Tuhan begitu mengasihi dunia, dan Dia mencintai kita dengan begitu banyak cinta sehingga Dia memberi kita Putra Tunggal-Nya, Yesus.
Dan Yesus memanggil kita untuk mencintai dan melayani. Janganlah kita takut untuk menjawab panggilan-Nya. Ini adalah panggilan (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 122:3-4)
Yerusalem dibangun sebagai kota yang rapat tersusun. Ke sana
berziarah suku-suku, yakini suku-suku Tuhan, untuk memuji nama-Mu, ya
Tuhan. Ierusalem, quæ ædificatur ut civitas, cuius participatio eius in
idipsum: illuc enim ascenderunt tribus, tribus Domini, ad confitendum
nomini tuo, Domine.
Jerusalem is built as a city bonded as one
together.It is there that the tribes go up, the tribes of the Lord,to
praise the name of the Lord.
Sabtu, 13 Maret 2021
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
“Bagilah makananmu dengan orang yang lapar dan lakukan itu dengan gembira dan sukacita” (St. Gregorius dari Nazianze)
Antifon Pembuka (Mzm 103:2-3)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya. Karena Ia mengampuni segala kesalahan-Mu.
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits; it is he who forgives all your sins.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber belaskasih, dengan gembira kami rayakan masa tobat
tahunan ini. Kami mempersiapkan diri untuk mengenangkan wafat dan
kebangkitan Kristus. Semoga misteri Paskah itu sungguh berpengaruh di
dalam hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Hosea (6:1-6)
"Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan."
Umat Allah berkata, “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan, sebab Dialah
yang telah menerkam tetapi lalu menyembuhkan kita, yang telah memukul
dan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari
yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di
hadapan-Nya. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal
Tuhan. Ia pasti muncul seperti fajar. Ia akan datang kepada kita
seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” Dan
Tuhan berfirman, “Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim?
Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti
kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Sebab itu Aku
telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi. Aku telah
membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti
terang. Sebab Aku menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada
kurban-kurban bakaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do=c; 4/4; PS No. 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
atau Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan.
Ayat. (Mzm 51:3-4.18-19.20-21ab; Ul: 22)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalau pun
kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan
kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah.
3. Lakukanlah kerelaan hati-Mu kepada Sion, bangunlah kembali
tembok-tembok Yerusalem! Maka akan dipersembahkan kurban sejati yang
berkenan kepada-Mu kurban bakar dan kurban-kurban yang utuh.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:9-14)
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya, sebagai orang yang dibenarkan Allah."
Sekali peristiwa, Yesus menyatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang
yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain.
Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang
Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa
dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena
aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang
lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini. Aku
berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala
penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia
tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan
berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata
kepadamu: orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan
Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri
akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Salah satu persiapan menjelang Sakramen Rekonsiliasi adalah menggunakan 10 Perintah Allah untuk pemeriksaan hati nurani.
Melanggar salah satu dari 10 Perintah memang merupakan dosa besar.
Tapi apa yang mencolok bisa sama merusaknya dengan apa yang halus.
Kita menghindari dosa besar yang nyata, namun kita bisa lupa bahwa ada dosa yang tidak begitu jelas yang akan membuat kita tersandung dan jatuh.
Dalam perumpamaan Injil hari ini, orang Farisi bangga bahwa dia tidak melakukan dosa besar apa pun; sebenarnya dia melakukan perbuatan yang kredibel.
Tetapi mengapa dia tidak memiliki hak dengan Tuhan?
Seperti biasa, kesombongan datang sebelum kejatuhan.
Masalahnya adalah kesombongan spiritual - dia menyebut orang lain sebagai orang berdosa tanpa mengakui dirinya sendiri.
Dia menopang dirinya sendiri, dengan mengorbankan orang lain.
Itu halus, tapi jahat. Jadi kita perlu jaga diri kita sendiri.
Kita bisa berkorban dan melakukan perbuatan yang kredibel.
Tetapi yang diinginkan Tuhan bukanlah pengorbanan. Yang Dia inginkan adalah kasih kita kepada-Nya dan orang-orang di sekitar kita.
Dan kita jika harus jatuh, maka kita hanya perlu berpaling kepada Tuhan dan berkata: Tuhan, kasihanilah aku, orang berdosa.
Antifon Komuni (Luk 18:13)
Pemungut cukai berdiri di kejauhan, memukul dadanya dan berkata:
Ya Allah, kasihanilah aku, orang berdosa.
The tax collector stood at a distance, beating his breast and saying:
O God, be merciful to me, a sinner.
Doa Malam
Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Sabda-Mu dan
anugerah-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami menerima maut ataupun hidup
sebagai tugas cinta kasih dengan hati yang jujur, seturut Hamba
sekalian orang, yaitu Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang
bersama Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Malulah ketika engkau berdosa, bukan ketika engkau bertobat." (St. Yohanes Krisostomus)
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 86(85):8-10)
Tiada dewa yang menyamai Engkau, ya Tuhan, sebab agunglah Engkau dan agunglah karya-Mu. Hanya Engkaulah Allah
Among the gods there is none like you, O Lord, for you are great and do marvelous deeds; you alone are God.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber segala rahmat, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati
kami. Kami ini sering lemah. Maka, bila kami menyeleweng, bimbinglah
kami kembali, agar kami selalu setia kepada perintah-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa.
Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)
"Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami" kepada buatan tangan kami."
Beginilah firman Allah, "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu,
sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu
kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah
kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang
baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.Asyur tidak dapat
menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan
berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau
menyayangi anak yatim." Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan,
Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut
dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan
berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti
pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti
pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan
kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan
berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur
Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala?
Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon
sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah. Siapa yang
bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah
ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar
menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
Ayat. (Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17)
1. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah
mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang
pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
2. Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah
menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi
peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah
orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari
tanah Mesir.
4. Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut
jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik,
dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (bdk. Mat 4:17)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)
"Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."
Sekali peristiwa, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan
bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?" Jawab Yesus:
"Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah
kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap
kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada
kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali,
Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain
kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap
pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama
manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua
korban bakaran dan korban sembelihan." Yesus melihat, bagaimana
bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak
jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan
sesuatu kepada Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Dalam ibadat kita, kita menggunakan nama yang sangat luhur dan transenden untuk Tuhan.
Kita mengucapkan doa seperti "Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa ..."
Itu adalah ekspresi dari siapa Tuhan itu dan bahwa kita adalah ciptaan-Nya.
Namun gambaran Tuhan Yang Mahakuasa direduksi menjadi gambar seorang ayah yang patah hati yang memohon kepada anak-anaknya untuk kembali kepadanya, seperti yang dikatakan nabi Hosea pada bacaan pertama.
Tuhan juga digambarkan sebagai seorang ayah yang merindukan cinta anak-anaknya.
Tapi bagaimana bisa ?! Bagaimana Tuhan bisa digambarkan sebagai berlutut dan memohon kepada makhluk-Nya?
Tidak bisakah Tuhan menggunakan kuasa-Nya yang maha kuasa untuk membuat tanda-tanda spektakuler dan membawa umat-Nya kembali kepada-Nya?
Atau berikan ultimatum: Kembali atau lainnya!
Pasti Dia bisa. Tapi tentu saja Tuhan lebih tahu.
Tuhan tahu bahwa cinta yang dipaksakan bukanlah cinta sejati.
Cinta sejati berasal dari kebebasan untuk mencintai.
Seperti yang Yesus taruh di dalam Injil - untuk mengasihi dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap pikiran dan segenap kekuatan.
Itulah jenis kasih yang dimiliki Tuhan untuk kita, dan kasih yang abadi pada hal itu.
Kita tahu bagaimana mencintai-Nya sebagai balasan - dan itu adalah dengan mencintai orang lain.
Tuhan telah membuat pilihan-Nya untuk mengasihi kita. Sekarang terserah kita untuk membuat pilihan kita.”(RENUNGAN PAGI)
Kamis, 11 Maret 2021
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
"Mereka yang ingin berjalan dalam kasih Allah dan dalam belas
kasih-Nya, tidak bisa berpuas diri hanya dengan menyingkirkan dosa berat
dan serius, tetapi “harus melakukan kebenaran, juga mengakui dosa-dosa
ringan … dan datang kepada terang dengan melakukan perbuatan yang layak.
Bahkan dosa yang kurang serius, bila ia diabaikan, dapat berkembang dan
menghasilkan kematian” (St. Agustinus, In Io. evang. 12, 13, 35).
Antifon Pembuka
Tuhan bersabda, Akulah keselamatan umat-Ku. Dalam penderitaan mereka
berseru kepada-Ku, dan Aku mendengarkan mereka. Dan Aku menjadi Tuhan
mereka selama-lamanya.
I am the salvation of the people, says the Lord. Should they cry to me
in any distress, I will hear them, and I will be their Lord for ever.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahamulia, hari raya Paskah semakin mendekat. Kami mohon
dengan rendah hati, semoga kami semakin giat mempersiapkan diri untuk
perayaan yang menyelamatkan itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (7:23-28)
"Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan."
Beginilah firman Tuhan, “Inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka:
Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan
menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu,
supaya kamu berbahagia! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak
mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan
dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan punggungnya
dan bukan mukanya. Sejak nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai
waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari
demi hari, terus menerus. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku
dan tidak mau memberi perhatian; malahan mereka menegarkan tengkuknya,
berbuat lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Sekalipun engkau
mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan
mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka,
mereka tidak akan menjawab engkau. Sebab itu, katakanlah kepada mereka:
Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allah mereka, dan
yang tidak mau menerima pengajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap,
sudah musnah dari mulut mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do=es, 4/4, PS No. 854
Ref. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati.
atau Singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung
Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian
syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan
yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar
hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun,
ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat
perbuatan-Ku. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yl 2:12-13)
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:14-23)
"Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku."
Sekali peristiwa Yesus mengusir dari seseorang suatu setan yang
membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata.
Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata,
“Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula
yang meminta suatu tanda dari surga kepada Yesus untuk mencobai Dia.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata, “Setiap Kerajaan
yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap rumah tangga yang
terpecah-pecah pasti runtuh. Jikalau Iblis itu terbagi-bagi dan melawan
dirinya sendiri, bagaimanakah kerajannya dapat bertahan? Sebab kamu
berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi, jika Aku
mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah
pengikut-pengikutmu mengusirnya? Nah, merekalah yang akan menjadi
hakimmu! Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka
sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang
kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah
segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya
menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan
senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagi rampasannya. Siapa
tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan siapa tidak mengumpulkan bersama
Aku, ia mencerai-beraikan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Setiap kali kita mengatakan bahwa sejarah berulang, kita lebih cenderung berpikir bahwa kesalahan masa lalu yang berulang.
Kesalahan ini hanya menunjukkan bahwa generasi sekarang belum banyak belajar dari generasi sebelumnya atau dari peristiwa sejarah yang lalu.
Ini juga yang dikatakan nabi Yeremia pada bacaan pertama.
Sekitar 120 tahun sebelumnya, Kerajaan Utara Israel telah dihancurkan oleh Asyur.
Dan sekarang, Kerajaan Yehuda Selatan menghadapi ancaman yang sama dari Babilonia.
Dan Tuhan memperingatkan mereka melalui Yeremia. Tetapi mengapa mereka tidak mengindahkan? Mengapa mereka tidak mendengarkan?
Jika ada, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa orang-orang tidak mencintai Tuhan.
Karena salah satu buah cinta adalah mendengarkan.
Sama seperti jika kita mencintai orang tua kita, pasangan kita, anak-anak kita, teman kita, kita akan mendengarkan mereka dengan hati yang penuh kasih.
Sama halnya ketika kita mencintai seseorang, kita juga akan berbicara dengan orang itu dengan hati yang penuh cinta.
Ketika kita mendengarkan dan berbicara dengan hati yang penuh kasih, maka dengan Yesus kita mengumpulkan orang lain ke dalam damai kerajaan Allah. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 119(118):4-5)
Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan
sungguh-sungguh. Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada
ketetapan-Mu!
Doa Malam
Allah Bapa pengasih dan penyayang, kami telah mendengar Sabda-Mu dan
telah ikut serta dalam perjamuan-Mu. Kami mohon, semoga kami menjadi
umat-Mu yang pantas, dan selalu menjadi tanda bahwa Engkau selalu hadir
di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan
berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Kalau timbul karat pada cermin, orang tidak dapat melihat gambaran wajah
di dalamnya; begitulah kalau ada dosa pada manusia, ia tidak dapat
melihat Allah. (St. Teophilus dari Antiokhia)
Antifon Pembuka (Mzm 119(118):133)
Teguhkanlah langkahku seturut janji-Mu, dan janganlah suatu kejahatan pun menguasai aku
Let my steps be guided by your promise; may evil never rule me.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam masa Prapaskah ini kami
Kaubimbing dan Kauajar dengan Sabda-Mu. Semoga dengan berpantang, kami
berbakti kepada-Mu dengan sepenuh hati dan dalam doa bersatu sebagai
umat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:1.5-9)
"Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia."
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya,
"Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan
kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki
negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu
melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk
mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan
menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu
mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang
besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa
besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti
Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa
besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil
seperti seluruh hukum, yang kubentangkan padamu pada hari ini? Tetapi
waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal
yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu
hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada
anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu serta cicitmu."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
atau. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!
Ayat. (Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Ul: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia
meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada
padamu.
2. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya
berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun
beku seperti abu.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan
hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala
bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau
kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap
langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan
ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa
yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling
kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki
tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa
yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki
tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus datang untuk menyempurnakan hukum Taurat dan bukan malah meniadakannya. Bahkan Yesus bersabda, "Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi dalam Kerajaan Surga."
Hal-hal seperti melakukan mengaku dosa dan berlatih pantang. Hal-hal seperti pergi Pengakuan dosa sebelum menerima Komuni Kudus dalam Misa jika seseorang telah melakukan dosa besar. Jika praktik-praktik keagamaan yang sederhana dan mendasar ini tidak diajarkan dan diamati serta dipraktikkan, maka disiplin spiritual kita akan menjadi terlalu lemah dan setelah beberapa saat kita akan melupakan begitu banyak keyakinan kita sehingga tidak banyak yang bisa dipercaya.
Marilah kita menjaga dan menjalankan tuntutan iman kita dan mengajarkannya terlebih dahulu kepada anak-anak kita dan anak-anak dari anak-anak kita.
Maka kita tidak akan melupakan mengapa kita percaya pada Tuhan dan tujuan misi kita sebagai Gereja. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 16(15):11)
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada
sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
You will show me the path of life, the fullness of joy in your presence, O Lord.
Doa Malam
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menunjukkan kepada kami,
siapa yang telah menjalankan hukum-Mu dengan sempurna, ialah Yesus
Kristus, yang penuh cinta kasih. Kami mohon, berilah kami kedamaian
dalam mengikuti Dia, yang hidup dan berkuasa, sepanjang masa. Amin.
Selasa, 09 Maret 2021
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Makhluk manakah yang diciptakan dengan martabat yang demikian itu?
Itulah manusia, sosok yang agung, yang hidup dan patut dikagumi, yang
dalam mata Allah lebih bernilai daripada segala makhluk. Itulah manusia;
untuk dialah langit dan bumi dan lautan dan seluruh ciptaan. Allah
sebegitu prihatin dengan keselamatannya, sehingga Ia tidak menyayangi
Putera-Nya yang tunggal untuk dia. Allah malahan tidak ragu-ragu,
melakukan segala sesuatu, supaya menaikkan manusia kepada diri-Nya dan
memperkenankan ia duduk di sebelah kanan-Nya. – St. Yohanes Krisostomos,
Uskup Pujangga Gereja
Antifon Pembuka (Mzm 17(16):6-8)
Kepada-Mu aku berseru, ya Allah, dan Engkau mendengarkan daku.
Condongkanlah telinga-Mu dan dengarkanlah suaraku. Jagalah aku, ya
Tuhan, sebagai biji mata, dan lindungilah aku di bawah naungan sayap-Mu.
To you I call, for you will surely heed me, O God; turn your ear to me;
hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your
wings protect me.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahasetia, kami mohon, janganlah Kautarik rahmat-Mu dari
kami. Semoga dengan bantuan-Mu kami menjadi abdi-Mu yang setia. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (3:25.34-43)
"Semoga kami diterima balik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."
Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa; ia
membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya
Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan
perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali dari pada kami belas
kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi
Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak
keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti
pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di
antara sekalian bangsa, dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh
bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau
penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian
atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran
kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik,
karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami
datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun.
Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini berkenan
seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya
kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan
takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan,
tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut
besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu
yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Atau. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9; Ul:10)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah
lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan
ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab emuanya
itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih
setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang
yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum
dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21-35)
"Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu."
Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai
berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa
terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku
berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh
kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang
hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai
mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang
berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu
melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak
isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah
hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan
kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba
itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi
ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang seorang hamba lain
yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik
kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan
memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi
ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai
dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain
sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata
kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan
karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani
kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu
dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh
hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Bagi kita yang bentuk olahraganya adalah jalan kaki dari satu ruangan ke ruangan lain, dan membawa piring kita ke baskom setelah makan, maka kita akan tahu bahwa setiap pembicaraan tentang olahraga yang serius tentunya tidak sedap didengar.
Kita sering diberi tahu bahwa kita harus berolahraga setidaknya 15 menit sehari dan berolahraga hingga berkeringat dan memompa jantung.
Dan kita tahu semua manfaat dari rutinitas olahraga yang baik, dan itu bermanfaat bagi kita pertama dan terutama. Dan tentunya hati yang sehat dan tubuh yang sehat akan membuat kita menjadi pribadi yang menyenangkan saat bersama orang lain.
Namun, itu mungkin tidak cukup memacu kita untuk mengenakan perlengkapan olahraga dan melanjutkan rutinitas olahraga. Dan kita juga akan membuat cukup alasan untuk tidak memulainya.
Ketika Petrus bertanya kepada Yesus apakah mengampuni seseorang sampai tujuh kali sudah cukup, jawaban Yesus mungkin akan mengejutkannya.
Seolah-olah Yesus sedang memberi tahu Petrus bahwa olahraga tujuh menit tidak cukup, dan ia harus berolahraga tujuh puluh tujuh menit!
Ketika Petrus terguncang oleh apa yang Yesus katakan, Yesus melanjutkan dengan menceritakan perumpamaan tentang bagaimana seorang hamba yang memiliki hutang yang sangat besar entah bagaimana tidak memiliki belas kasihan kepada sesama hamba yang berhutang kepadanya yang relatif tidak signifikan.
Dan kemudian datang poin pengajaran dari perumpamaan - "Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu.”
Itu untuk memberitahu kita bahwa disamping kebutuhan untuk mengampuni orang lain, dalam mempraktekkan pengampunan kita akan mengerti betapa Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita.
Itulah mengapa perlu tidak hanya mengampuni tujuh kali tetapi tujuh puluh tujuh kali. Pengampunan tidak hanya baik untuk kita secara rohani, itu juga membuat kita tetap sehat. Dan mari kita mulai segera, dan tidak hanya tujuh kali, tapi sampai tujuh puluh tujuh kali dan bahkan lebih. Antifon Komuni (Mzm 15(14):1-2; PS 848)
Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
Lord, who may abide in your tent, and dwell on your holy mountain? Whoever walks without fault and does what is just.
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 15)
Doa Malam
Allah Bapa sumber belas kasih, bila kami mau saling memaafkan, maka
Engkau pun berbelas kasih kepada kami. Kami mohon, agar hati kami selalu
terbuka terhadap sesama, agar dapat saling melayani dengan setia dan
tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Doa, puasa dan amal, tiga hal ini merupakan kesatuan, saling memberi hidup. (St. Petrus Krisologus)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati