Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Jumat, 19 Maret 2021
Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria
“Tuhan, dengan memberikan Yusuf kepada Santa Perawan, tidak
memberikannya kepada Maria hanya sekedar sebagai pendamping hidupnya,
saksi keperawanannya dan pelindung kehormatannya; Ia juga memberikan
Yusuf kepada Maria agar ia, melalui ikatan perkawinan, dapat ikut ambil
bagian dalam martabat Maria yang agung luhur.” ----- Paus Leo XIII
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 12:42)
Dialah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala keluarga-Nya.
Behold, a faithful and prudent steward, whom the Lord set over his household
atau (Mzm 92(91):13.14)
Justus ut palma florébit: sicut cedrus Líbani multiplicábitur: plantátus in domo Dómini: in átriis domus Dei nostri.
Ayat. Bonum est confitéri Dómino: et psállere nómini tuo, Altíssime. ℣.
Glória Patri, et Fílio, et Spirítui Sancto. Sicut erat in princípio, et
nunc, et semper, et in sǽcula sæculórum. Amen. — Justus ut palma
florébit …
Pengantar
Pada tanggl 8 Desember 2020 (bertepatan dengan Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda), Paus Fransiskus mengeluarkan Surat Apostolik berjudul Patris Corde (Dengan Hati Seorang Bapa). Surat Apostolik ini sekaligus menandai mulainya Tahun Santo Yusuf yang berlangsung sampai 8 Desember 2021.Penetapan tersebut menandai ulang tahun ke-150 penetapan Santo Yusuf sebagai Pelindung Gereja Universal oleh Beato Pius IX pada 8 Desember 1870. Figur Sentral Patris Corde ialah Santo Yusuf, suami Bunda Maria, ayah Yesus. Paus Pius XII telah menggelari St Yusuf sebagai pelindung para pekerja, dan Paus Yohanes Paulus II menghormatinya sebagai Penjaga Sang Penebus. Peranan Santo Yusuf dalam karya penyelamatan Allah memang tidak menonjol
dibandingkan dengan Maria. Dalam Kitab Suci dan juga secara tradisi
Yusuf tidak banyak disebut atau diceriterakan. Ucapannya tak sepatah
kata pun tercatat dalam Kitab Suci. Namun Santo Yusuf sangat berjasa
sebagai pelaksana yang lurus, tekun dan setia, tanpa banyak bicara. Ia
penuh tanggung jawab terhadap isterinya Maria, dan juga keluarganya.
Hari ini Gereja memberikan penghormatan yang kuat atas peran Santo
Yusuf, lebih-lebih karena telah dengan setia mendampingi ibu Maria dalam
mengasuh Yesus Putra-nya.
Pada Misa ini ada Gloria dan Credo
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau telah menyerahkan awal misteri
keselamatan kepada Santo Yusuf untuk dijaganya dengan setia. Kami mohon,
semoga berkat doanya Gereja-Mu selalu membantu mewujudkan karya
penyelamatan-Mu itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan
berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-5a.12-14a.16)
"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."
Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah,
katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu
sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu,
Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan
Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi
nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk
selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku.
Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku,
takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak
menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun
untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku
telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak
cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung
batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih
setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (4:13.16-18.22)
"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya
diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran
atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih
karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua
keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat,
tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan
Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau
telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah
Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang
dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab
sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan
percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah
berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu
diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mzm 84:5)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:16.18-21.24a)
"Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."
Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria,
yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir,
Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari
Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf
suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama
isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak
laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya,
Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
atau
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:41-51a)
"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."
Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke
Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka
ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari
perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di
Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa
Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka
sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga
dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke
Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan
Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama,
sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan
segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia,
tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah
Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan
cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari
Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”
Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka.
Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan
Tak perlu dikatakan, setiap kali topik kehidupan keluarga dibicarakan, salah satu masalah yang sering dihadapi adalah tentang tantangan yang dihadapi orang tua dalam membesarkan anak-anaknya.
Sangat sering dua model ditawarkan kepada orang tua dalam cara mereka membesarkan anak-anak mereka.
Salah satu teladan bagi para ibu adalah Maria, yang mudah bergaul dengannya dan ada juga pengabdian yang kuat padanya.
Model yang sering ditawarkan kepada para ayah adalah St. Yusuf. Namun hanya ada sedikit informasi tentang dia di dalam kitab suci, apalagi tentang bagaimana dia mendidik Yesus.
Lebih jauh lagi, kita mungkin berpikir bahwa St. Yusuf memiliki kemudahan - istrinya tidak berdosa, dan Yesus adalah Putra Allah.
Tapi bagaimana dengan ini? Dia tidak tahu bagaimana istrinya hamil sebelum mereka menikah. Anaknya meninggalkan mereka selama tiga hari tanpa memberi tahu mereka di mana dia berada.
Namun, tidak ada kata dan tidak ada pidato St Yusuf yang tercatat di dalam Injil.
Tapi mungkin kebisuannya adalah aset dan kualitas terbesarnya.
Itu menggambarkannya sebagai orang yang mendengarkan dan memahami.
Dia mendengarkan dengan cermat Tuhan, dan meskipun dia mungkin tidak mengerti sepenuhnya apa kehendak Tuhan baginya, dia dengan setia taat dan melakukan seperti yang diperintahkan.
Paus Fransiskus menggambarkan figur Yusuf sebaga bapa tersembunyi (a father in the shadows).
Figur Yusuf sebenarnya menampilkan sifat Allah Bapa sendiri yang selalu mengasihi Anak-Nya.
Relasi Yesus dan Yusuf adalah bayangan dari relasi Yesus dengan Bapa-Nya di surga. Yusuf adalah figur penyertaan Bapa dalam seluruh hidup Yesus Putra-Nya di dunia.
St. Yusuf bukan hanya teladan bagi para ayah. Dia adalah teladan iman dan cinta bagi kita yang ingin melakukan kehendak Tuhan dan berjalan di jalan Tuhan. [RENUNGAN PAGI]
Antifon Komuni (Bdk. Mat 25:21)
Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Well done, good and faithful servant. Come, share your master’s joy.
atau (Mat 1:20)
Joseph, fili David, noli timére accípere Maríam cónjugem tuam: quod enim in ea natum est, de Spíritu Sancto est.
Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai
isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Kamis, 18 Maret 2021
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
“Kemenangan salib tidak tertutup bagi orang yang lemah, siapa pun juga” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)
Bergembiralah orang yang mencari Tuhan. Rindukanlah Tuhan dan kamu akan dikuatkan. Pandanglah selalu wajah-Nya.
Let the hearts that seek the Lord rejoice; turn to the Lord and his strength; constantly seek his face.
Doa Pembuka
Allah
Bapa Mahakudus, kami telah Kausucikan karena bertobat dan melatih diri
dalam amal baik. Dengan rendah hati kami mohon kemurahan hati-Mu, semoga
kami selalu menaati perintah-Mu dengan tulus ikhlas, agar dapat
merayakan Paskah dengan hati murni. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-14)
"Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab
bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya.
Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada
mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka
sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai
Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah
Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan
sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab
itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan
membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang
besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan
berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah
Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan
tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa
mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan
membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi?
Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu, dan menyesallah akan
malapetaka yang hendak kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada
Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka
Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada
mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan
seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada
keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah
Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku.
Ayat. (Mzm 106:19-20.21-22.23)
1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung
tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan
rumput.
2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah
melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan
perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat
di tepi laut Teberau.
3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang
pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan
amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:31-47)
"Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan."
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi
tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang
lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang
diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan
kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku
tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini,
supaya kamu diselamatkan. Yohanes adalah pelita yang menyala dan
bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada
kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku
supaya Aku melaksanakannya. Pekerjan itu jualah yang sekarang
Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa
yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah
mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan
firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya
kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab
kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walupun
Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau
datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan
hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam
hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama
Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku. Jikalau orang lain datang atas
namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat
percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi
tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu
menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa
kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan.
Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga
kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu
tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan
percaya akan apa yang Aku katakan?”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Satu hal yang menimbulkan masalah bagi kita dan membuat kita merasa tua adalah hal yang disebut kelupaan.
Kelupaan menimpa semua orang, dan terutama ketika kita tidak lagi semuda itu dan kita melupakan ini dan itu, maka kita menjadi bahan lelucon.
Pokoknya jika kelupaan individu kita bisa menimbulkan masalah bagi kita, bagaimana dengan kelupaan suatu bangsa?
Tentu ini akan menjadi bencana, seperti dalam kasus Israel.
Belum lama ini mereka mengalami pembebasan dari Mesir dan Laut Merah yang terbelah secara ajaib.
Tapi segera mereka lupa tentang Tuhan yang menyelamatkan mereka dan mereka menciptakan berhala dalam gambar binatang!
Nyatanya, kelupaan adalah kata yang terlalu timpang untuk digunakan di sini.
Kata itu haruslah kebodohan. Orang Israel cukup bodoh untuk melupakan, dan untuk itu mereka bertanya-tanya di padang gurun selama 40 tahun hanya untuk mengoreksi ingatan mereka.
Masa Prapaskah 40 hari memang merupakan waktu bagi kita untuk mengingat dan mengenang tindakan penyelamatan Tuhan dan rahmat indah yang dicurahkan-Nya ke dalam hidup kita agar kita tidak melupakan arti cinta dan belas kasihan.
Ini juga merupakan waktu untuk membersihkan diri dari gangguan lain yang datang ke dalam hidup kita yang membuat kita kehilangan fokus dan melupakan Tuhan dalam hidup kita.
Karena hanya kepada Tuhanlah kita harus berkata: Engkau sendirilah Tuhanku.
Antifon Komuni (Yer 31:33)
Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya
dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan
menjadi umat-Ku.
I will
place my law within them, and I will write it upon their hearts; and I
will be their God, and they shall be my people, says the Lord.
Doa Malam
Allah Bapa Maha Pengasih, cahaya telah
bersinar di antara manusia, yakni Yesus Kristus, saksi sejati. Kami
mohon, semoga kami menaati sabda-Nya dan menaruh cinta kasih pada
nama-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Rabu, 17 Maret 2021
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Mereka yang berdoa tidak pernah kehilangan harapan, bahkan ketika mereka
menemukan diri mereka dalam keadaan yang sulit dan tak berpengharapan
secara manusiawi. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 69(68):14)
Dalam masa rahmat ini, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan. Demi kerelaan-Mu,
dengarkanlah aku dan selamatkanlah aku seturut janji-Mu.
I pray to you, O Lord, for a time of your favor. In your great mercy, answer me, O God, with your salvation that never fails.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maharahim, Engkau mengganjar jasa orang saleh dan mengampuni
orang berdosa yang bertobat. Kasihanilah kami yang berseru kepada-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:8-15)
"Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangunkan bumi kembali."
Beginilah firman Tuhan, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab
engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Aku
telah membentuk dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia,
untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka
yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang
terkurung ‘Keluarlah!” dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap
‘Tampillah!” Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah
kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi
mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan terik
matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin
mereka, dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. Aku akan
membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan
Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada yang dari utara,
dari barat dan ada yang dari tanah Sinim, bersorak-soraklah, hai langit,
bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak sorai, hai
gunung-gunung! Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi
orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata, “Tuhan telah meninggalkan
aku, dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan
melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?
Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, la = d, 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 145:8-9.13c-14.17-18)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih
setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap
segala yang dijadikan-Nya.
2. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia
dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang
jatuh dan penegak bagi semua yang tertunduk.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam
segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 11:25)
Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya pada-Ku, akan hidup, sekalipun ia sudah mati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:17-30)
"Seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati, dan menghidupkannya,
demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya."
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Bapa-Ku
bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Karena perkataan
itu, orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus, bukan
saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan
bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan
diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari
diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab
apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa
mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang
dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan
yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu
menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati
dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah
menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang
menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak
menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan
percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak
turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa
orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang
mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam
diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam
diri-Nya sendiri. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk
menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal
itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur
akan mendengar suara Anak, dan mereka yang telah berbuat baik akan
keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah
berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat
apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku
dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku
sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Di negara berpenduduk padat, sangat sulit untuk sendirian. Sepertinya ada orang di mana-mana.
Tetapi meskipun kita mungkin dikelilingi oleh orang-orang dan tidak bisa sendirian, itu tidak berarti bahwa kita tidak kesepian.
Bahkan di tengah keramaian, kita bisa merasa kesepian, terutama saat kita menghadapi masalah sendirian dan tidak ada yang datang untuk membantu kita, atau tidak ada yang tahu, atau lebih buruk lagi, bahwa sepertinya tidak ada yang mau. peduli.
Di masa Prapaskah ini, selain merenungkan hidup kita dan bagaimana kita telah berdosa dan berpaling dari Tuhan, dan karenanya perasaan kesepian ini, kita juga harus merenungkan penderitaan Yesus.
Setiap Jumat, akan ada devosi Ibadat Jalan Salib dan di sanalah kita merenungkan dan merenungkan tentang perjalanan terakhir Yesus ke Kalvari dan bagaimana Dia menderita sepanjang jalan itu.
Sungguh Yesus sendirian dalam penderitaan-Nya saat Dia memikul Salib. Tetapi Dia tidak dikuasai oleh kesepian meskipun para murid-Nya meninggalkan, menyangkal dan mengkhianati-Nya.
Dia tahu bahwa Allah Bapa menyertai-Nya dan Dia percaya itu sampai akhir ketika Dia menyerahkan hidup-Nya di kayu Salib.
Ini sangat kontras dari bacaan pertama ketika orang-orang mengeluh bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka dan melupakan mereka.
Tetapi Tuhan menegaskan kembali bahwa Dia tidak akan meninggalkan atau melupakan umat-Nya, seperti seorang ibu yang tidak akan melupakan bayinya saat disusui.
Ya Tuhan tidak akan meninggalkan atau melupakan umat-Nya, dan juga tidak meninggalkan atau melupakan Yesus dalam penderitaan-Nya. Dia juga tidak akan meninggalkan atau melupakan kita pada saat-saat paling sunyi kita. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 3:17)
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
God did not send his Son into the world to judge the world, but that the world might be saved through him.
Doa Malam
Allah Bapa Maha Penyayang, semoga hati kami selalu terbuka untuk
menerima Sabda Putra-Mu terkasih, Sabda kebenaran, pengampunan dan
kedamaian. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Selasa, 16 Maret 2021
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
“Jangan ada orang yang takut kekayaannya akan berkurang karena memberi
sumbangan, sebab kemurahan hati itu merupakan harta besar” (St. Leo
Agung)
Antifon Pembuka (Yes 55:1)
Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian
yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”
All who are thirsty, come to the waters, says the Lord. Though you have no money, come and drink with joy.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan
semangat suci. Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk
mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatan-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12)
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh,
ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju
ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari
bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu
malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan
dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke
timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu
pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur
seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai
di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku
masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut.
Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya
masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi
ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di
mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi
sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi
lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai
anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu.
Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat
banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata
kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke
Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung
banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala
makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi
sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ
menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di
sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon
buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap
bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air
dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.
atau Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9)
1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai
penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan
takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam
laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran
sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah
akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah
Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan
di bumi.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 51:12a.14a)
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:1-16)
"Orang itu disembuhkan seketika."
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem,
dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani
disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu
berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang
timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan
menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya
sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Ada
di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu,
bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah
engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada
orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai
goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah
turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah
tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu,
lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu,
“Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan
tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang
mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya
kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu
dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa
orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di
tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus
lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi,
supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu
menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah
menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya
Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Beberapa pertanyaan sulit untuk dijawab, terutama jika jawaban yang diminta adalah "Ya" atau "Tidak".
Dalam Injil, ketika Yesus bertanya kepada orang sakit itu, “Maukah
engkau sembuh?”jawabannya memberi tahu kita tentang keyakinannya dan harapannya dan bahkan mungkin tentang imannya.
Saat kita berdoa dan merenungkan Firman Tuhan, pertanyaan tentang iman kita kepada Yesus akan muncul berulang kali.
Namun pertanyaan tentang iman adalah untuk membantu kita sampai pada keyakinan yang lambat tapi pasti dan pasti tentang siapa Yesus dalam hidup kita.
Kita mungkin ragu, bahkan mungkin berhenti sejenak dalam perjalanan iman kita karena keraguan kita.
Tetapi marilah kita ingat bahwa Yesus tidak akan menyerah pada kita.
Dia pasti akan membantu kita; kita hanya perlu memberikan "Ya" yang meyakinkan kepada-Nya.
Antifon Komuni (Mzm 23(22):1-2; PS 646)
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di
padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green
are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads
me.
Doa Malam
Allah Bapa sumber kesegaran hidup, orang-orang lemah dan sakit, berilah
kami kesehatan dan kebebasan dari dosa, agar dapat hidup bebas sebagai
putra dan putri-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
“Kita sering menemukan diri kita di persimpangan jalan, tidak tahu jalan
mana yang harus dipilih, jalan mana yang harus dilalui; ada bagitu
banyak jalan yang salah…begitu banyak ambiguitas. Di saat seperti ini,
jangan lupakan bahwa Kristus…selalu dan satu-satunya jalan yang paling
aman, jalan yang menuju pada kebahagiaan yang penuh dan abadi” – Paus
Yohanes Paulus II
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):7-8)
Aku berharap pada-Mu, ya Tuhan. Aku hendak bersorak dan bergirang atas kerahiman-Mu, sebab Engkau mengindahkan kehinaanku
As for me, I trust in the Lord. Let me be glad and rejoice in your mercy, for you have seen my affliction.
Doa Pembuka
Ya Allah, dunia Kauperbarui dengan karya penebusan-Mu yang mengagunkam.
Semoga umat-Mu Kaulimpahi bantuan-Mu untuk menghadapi tugas-tugasnya di
dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan surgawi. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (65:17-21)
"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang
baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul
lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk
selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku
menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh
kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang
karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan,
dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup
beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab
siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan
siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.
Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan
menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku
atau: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; R: 2a)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke
atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan,
Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di
antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani
oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab
sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam
ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku
yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan,
Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (4:43-54)
"Lihat anakmu hidup."
Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea.
Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di
negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea
pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang
dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun
turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana
Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai
istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa
Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu
meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu
hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda
dan mukjizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata
kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus
kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan
yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah
jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya
hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh.
Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka
teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya,
"Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan
itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke
Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Seringkali lebih mudah untuk berbicara tentang konsep dan ide dan daripada berbicara tentang kenyataan dan pengalaman.
Ini mungkin terdengar aneh tetapi bagi kita yang berkecimpung dalam bisnis pengajaran dan presentasi, kita merasa lebih mudah untuk berbicara tentang konsep dan ide yang luhur dan tinggi.
Berbicara tentang realitas dan pengalaman manusia membutuhkan pemikiran dan refleksi untuk menemukan ekspresi yang tepat.
Dalam Injil, Yesus tampaknya berbicara tentang ide-ide luhur tentang iman dan kepercayaan daripada memberi orang tanda-tanda yang mereka butuhkan.
Bahkan bacaan pertama dari janji langit baru dan bumi baru diekspresikan dalam kerinduan manusia akan kegembiraan dan kegembiraan.
Masa Prapaskah adalah untuk membantu kita memperbarui iman kita kepada Tuhan.
Iman yang diperbarui dalam kuasa Yesus dapat menghasilkan iman yang diperbarui dalam hal-hal indah dan menakjubkan yang akan Tuhan lakukan bagi kita.
Iman yang diperbarui yang dikombinasikan dengan kasih Yesus yang kuat memang dapat mendatangkan pengampunan dan penyembuhan, yang sangat dibutuhkan di dunia kita.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yeh 36:27)
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu
hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada
peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
I will place my spirit within you and make you walk according to my laws;
and my judgments you shall keep and observe, says the Lord.
Sahabatku, jangan takut bersandar pada Kristus! Rindukanlah Kristus
sebagai fondasi kehidupanmu! (Paus Benediktus XVI, teks kunjungan
pastoral ke Polandia, 2006)
Antifon Pembuka (Yes 66:10-11)
Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang
mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu
berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan
penghiburanmu.
Lætare Ierusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete
cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab
uberibus consolationis vestræ.
Rejoice, Jerusalem, and all who love her. Be joyful, all who were in mourning; exult and be satisfied at her consoling breast.
Doa Pembuka
Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah memulihkan hubungan
damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar
umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang
hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala
masa. Amin.
TAHUN A
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1b.6-7.10-13a)
"Daud diurapi menjadi raja Israel."
Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Isilah
tabung tandukmu dengan minyak, dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada
Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih
seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika
melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang
berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel,
“Janganlah berpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku
telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia
melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah
Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel
berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel
berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal
yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel
kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk
makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia.
Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan
berfirman, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel
mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di
tengah saudara-saudaranya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak
takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat
penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (5:8-14)
"Bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu."
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang
kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak
terang. Karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran.
Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian
dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi
sebaliknya, telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebut saja
apa yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi sudah memalukan.
Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi
nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya
dikatakan, “Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara
orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku akan hidup dalam cahaya abadi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (9:1-41) (Singkat: Yoh 9:1.6-9.13-17.34-38).
"Orang buta itu pergi, membasuh diri, dan dapat melihat."
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang
yang buta sejak lahir. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, “Rabi,
siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orangtuanya, sehingga
ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus, “Bukan dia dan bukan juga
orangtuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam
dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama
masih siang. Akan datang malam, di mana tak seorang pun dapat bekerja.
Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Sesudah mengatakan
semua itu, Yesus meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan
tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata
kepadanya, “Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam.” Siloam artinya
“Yang Diutus”. Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu
kembali dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan
mereka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, “Bukankah dia
ini yang selalu mengemis?” Ada yang berkata, “Benar, dialah ini!” Ada
pula yang berkata, “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu
sendiri berkata, “Benar, akulah dia.” Kata mereka kepadanya, “Bagaimana
matamu menjadi melek?” Jawabnya, “Orang yang disebut Kristus itu
mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku, dan berkata kepadaku:
Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi, dan setelah
membasuh diri, aku dapat melihat.” Lalu mereka berkata kepadanya, “Di
manakah Dia?” Jawabnya, “Aku tidak tahu.” Lalu mereka membawa orang yang
tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus
mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu adalah hari Sabat. Karena
itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi
melek. Jawabnya, “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku
membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian
orang-orang Farisi itu, “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia
tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata, “Bagaimanakah
seorang berdosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka timbullah
pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang yang
tadinya buta itu, “Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah
katamu tentang Dia?” Jawabnya, “Ia seorang nabi!” Tetapi orang-orang
Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru sekarang dapat
melihat. Maka mereka memanggil orangtuanya dan bertanya kepada mereka,
“Inikah anakmu yang kamu katakan lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah
ia sekarang dapat melihat?” Jawab orang tua itu, “Yang kami tahu, dia
ini anak kami, dan ia memang lahir buta. Tetapi bagaimana ia sekarang
dapat melihat, kami tidak tahu; dan siapa yang memelekkan matanya, kami
juga tidak tahu. Tanyakanlah kepadanya sendiri,sebab ia sudah dewasa; ia
dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” Orang tuanya berkata
demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab
orang-orang yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengakui
Yesus sebagai Mesias akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tua itu
berkata, “Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.” Lalu mereka
memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu, dan berkata
kepadanya, “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah: Kami tahu bahwa orang
itu orang berdosa.” Jawabnya, “Apakah Dia itu orang berdosa, aku tidak
tahu! Tetapi satu hal yang aku tahu, yaitu: Aku tadinya buta, dan
sekarang dapat melihat.” Kata mereka kepadanya, “Apakah yang
diperbuat-Nya kepadamu? Bagaimana Ia dapat memelekkan matamu?” Jawabnya,
“Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya. Mengapa kamu
hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya
juga?” Sambil mengejek, orang-orang Farisi berkata kepadanya, “Engkau
saja murid orang itu, tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu bahwa
Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu, kami tidak
tahu dari mana Ia datang.” Jawab orang itu kepada mereka, “Aneh juga
bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, padahal Ia telah memelekkan
mataku. Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa,
melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari
dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang
memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang
dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Jawab mereka, “Engkau ini
lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu
mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah
diusir oleh orang-orang Farisi. Maka ketika bertemu dengan dia, Yesus
berkata, “Pecayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya, “Siapakah
Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya,
“Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau,
Dialah itu!” Kata orang itu, “Aku percaya, Tuhan!” lalu ia sujud
menyembah Yesus. Kata Yesus, “Aku datang ke dalam dunia untuk
menghakimi, supaya barangsiapa tidak melihat dapat melihat, dan supaya
yang dapat melihat menjadi buta.” Kata-kata itu didengar oleh beberapa
orang Farisi yang berada di situ, dan mereka berkata kepada Yesus,
“Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” jawab Yesus kepada mereka,
“Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa. Tetapi karena kamu berkata,
‘Kami melihat’, maka tetaplah dosamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 9:11)
Tuhan mengolesi mataku, lalu aku pergi dan aku membasuh muka, dan aku melihat, dan aku percaya kepada Allah.
The Lord anointed my eyes: I went, I washed, I saw and I believed in God.
Lutum fecit ex sputo Dominus, et linivit oculos meos: et abii, et lavi, et vidi, et credidi Deo. (Yoh 9:6,11,38)
TAHUN B
Antifon Pembuka dan Doa Pagi (lih. Tahun A)
Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh (2Taw 3:14-16.19-23)
"Murka Allah dinyatakan lewat pembuangan, kerahiman-Nya dinyatakan lewat pembebasan."
Ketika
Israel diperintah oleh Raja Zedekia, semua pemimpin di antara imam dan
rakyat berkali-kali berubah setia dengan mengikuti segala kekejian
bangsa-bangsa lain. Rumah yang dikuduskan Tuhan di Yerusalem mereka
najiskan. Namun Tuhan, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang
mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Tuhan sayang kepada
umat-Nya dan kepada tempat kediaman-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok
para utusan Allah itu, menghina segala firman Allah, dan mengejek
nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya,
sehingga tidak mungkin lagi ada pemulihan. Maka Tuhan menggerakkan raja
orang-orang Kasdim. Mereka membakar rumah Allah, merobohkan tembok
Yerusalem dan membakar segala puri dalam kota itu, sehingga musnahlah
segala perabotan yang indah-indah. Mereka yang masih tinggal dan
terluput dari pedang diangkutnya ke Babel, mereka dijadikan budak raja
dan budak anak-anaknya sampai kerajaan Persia berkuasa. Dengan demikian
genaplah firman Tuhan yang diucapkan Yeremia, sampai tanah ini pulih
dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabat, karena tanah itu menjadi
tandus selama tahun sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun. Pada tahun
pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan
hati Koresh, raja Persia itu, untuk menggenapkan firman yang diucapkan
oleh Yeremia. Maka dimaklumkanlah di seluruh kerajaan Koresh, secara
lisan dan tulisan maklumat ini: Beginilah perintah Koresh, raja Persia,
“Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah
semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di
Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk
umat-Nya, kiranya Tuhan Allah menyertainya, dan biarlah ia berangkat
pulang!” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842 Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang. Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6; Ul: 6a) 1.
Di tepi Sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila
kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita
gantungkan kecapi kita. 2.
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita
memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta
nyanyian sukacita, "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!" 3.
Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing?
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan
kananku! 4.
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat
engkau, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:4-10)
"Kamu mati karena kesalahan, tetapi diselamatkan berkat kasih karunia."
Saudara-saudara,
terdorong oleh kasih karunia-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan-Nya
kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita
bersama dengan Kristus. Sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita.
Jadi kamu diselamatkan berkat kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus itu
Allah telah membangkitkan kita juga dan memberi tempat di surga bersama
dengan Dia. Dengan itu Allah bermaksud di masa yang akan datang
menyatakan kepada kita kasih karunia-Nya yang berlimpah sesuai dengan
kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab berkat kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukanlah hasil
usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah hasil
pekerjaanmu. Maka jangan sampai ada orang yang memegahkan diri. Sebab
sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965 Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal. Ayat. (Yoh 3:16) Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:14-21)
"Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia untuk menyelamatkannya."
Sekali
peristiwa, Yesus berkata kepada Nikodemus yang datang kepada-Nya pada
waktu malam, “Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun,
demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman,
sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah
hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih
menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka
jahat, sebab barangsiapa berbuat jahat, ia membenci terang dan tidak
datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu
tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada
terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan
dalam Allah.” Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sarana komunikasi telah menempuh perjalanan panjang, dengan perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi.
Dari sinyal asap primitif dan sinyal suara, banyak hal telah berkembang pesat dengan ditemukannya listrik. Ada kode Morse, dan kemudian telegram (aplikasi perpesanan saat ini memiliki nama yang sama), dan surat-surat dalam surat telah diambil alih melalui email.
Tapi penemuan yang luar biasa adalah telepon, di mana itu adalah komunikasi suara waktu nyata. Bahkan itu telah berkembang dari telepon saluran tetap ke telepon tanpa kabel dan kemudian ke telepon seluler, dengan tidak hanya komunikasi suara tetapi dengan panggilan video, yaitu dengan penglihatan dan suara. Komunikasi menjadi sangat luar biasa dengan teknologi.
Tetapi dengan kemajuan teknologi komunikasi seluler, rasa gangguan juga menjadi lebih besar.
Saat telepon berdering, telepon mungkin berdering pada waktu yang paling tidak tepat, mis. saat rapat, saat Anda memasak, makan dengan kedua tangan, atau mandi. Dan mungkin dari orang-orang Anda ragu-ragu untuk menjawab, karena dengan ID penelepon, Anda sekarang tahu siapa yang menelepon dan Anda hanya merasa tidak ingin menjawab panggilan tersebut.
Ada sedikit ketakutan jika di antara kita memiliki ponsel. Misalnya, ketika Anda mendapat 10 panggilan tidak terjawab dari ibu Anda, atau 5 panggilan tidak terjawab dari bos, atau 5 panggilan tidak terjawab dari istri. Satu-satunya cara untuk meredakan kecemasan adalah dengan membalas telepon. Entah itu atau kita memalsukan kehilangan telepon. Tetapi kita tidak dapat melakukannya lebih dari dua kali.
Bacaan pertama memberikan penjelasan tentang banyak panggilan tak terjawab. Tapi itu bukan panggilan biasa. Itu adalah panggilan Tuhan kepada umat-Nya.
Orang-orang telah melakukan perselingkuhan setelah perselingkuhan, meniru semua praktik memalukan bangsa lain, dan mencemari Bait Suci yang telah ditahbiskan Tuhan untuk diri-Nya di Yerusalem.
Tuhan tanpa lelah mengirim utusan demi utusan, karena Dia ingin menyelamatkan umat-Nya dan Rumah-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok para utusan Tuhan, mereka meremehkan perkataan-Nya, mereka menertawakan para nabi-Nya, sampai akhirnya murka Tuhan naik begitu tinggi terhadap umat-Nya sehingga tidak ada obat lebih lanjut.
Dan dengan itu, terjadi bencana dan tragedi. Musuh membakar Bait Allah, dan melanjutkan untuk menghancurkan dan menghancurkan kota, dan yang selamat diasingkan ke negara asing.
Itu adalah bencana nasional sekaligus tragedi pribadi. Semua karena panggilan tak terjawab. Andai saja orang-orang menjawab panggilan dari Tuhan.
Ironisnya, ketika umat Tuhan yang menolak panggilan Tuhan, itu adalah penguasa kafir yang menunjukkan kepada mereka bagaimana menanggapi panggilan Tuhan. Penolakan orang-orang terhadap panggilan Tuhan menyebabkan kehancuran mereka. Sekarang Tuhan memanggil mereka, melalui instrumen kafir, dan memanggil mereka kembali untuk pemulihan. Bagaimana mereka akan menanggapi panggilan mereka, begitulah.
Pelajaran yang harus kita pelajari dari bacaan pertama adalah bahwa panggilan Tuhan adalah pertobatan dan pertobatan. Dan itu selalu merupakan panggilan cinta karena Tuhan ingin menyelamatkan umat-Nya dan Rumah-Nya.
Bacaan kedua menegaskan kembali kebenaran itu. Tuhan mengasihi kita dengan begitu banyak kasih dan Dia murah hati dengan belas kasihan-Nya, sehingga ketika kita mati karena dosa-dosa kita, Dia menghidupkan kita melalui Yesus.
Dan kita harus mendengarkan itu - Tuhan mencintai kita dengan begitu banyak cinta! Dan itu juga yang Yesus katakan dalam Injil: Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Pesannya keras dan jelas - Tuhan sangat mencintai kita, dan Dia juga memanggil kita dengan begitu banyak cinta, sehingga kita akan menyadari bahwa kita adalah karya kasih Tuhan, yang diciptakan di dalam Kristus Yesus, untuk menjalani kehidupan yang baik sebagai dari permulaan yang Dia maksudkan agar kita menjalaninya.
Dan kita mendengar panggilan cinta dari Tuhan. Ada panggilan untuk kembali kepada-Nya dan didamaikan. Akankah kita menanggapi panggilan Tuhan dan didamaikan dengan-Nya dalam Sakramen Rekonsiliasi?
Ada juga panggilan untuk melayani. Paroki membutuhkan katekis, sehingga kaum muda diajari tentang kasih Tuhan. Akankah kita bersedia untuk memikirkannya dan melihat bagaimana kita dapat menanggapi panggilan untuk berbagi kasih Tuhan dengan kaum muda?
Tuhan begitu mengasihi dunia, dan Dia mencintai kita dengan begitu banyak cinta sehingga Dia memberi kita Putra Tunggal-Nya, Yesus.
Dan Yesus memanggil kita untuk mencintai dan melayani. Janganlah kita takut untuk menjawab panggilan-Nya. Ini adalah panggilan (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 122:3-4)
Yerusalem dibangun sebagai kota yang rapat tersusun. Ke sana
berziarah suku-suku, yakini suku-suku Tuhan, untuk memuji nama-Mu, ya
Tuhan. Ierusalem, quæ ædificatur ut civitas, cuius participatio eius in
idipsum: illuc enim ascenderunt tribus, tribus Domini, ad confitendum
nomini tuo, Domine.
Jerusalem is built as a city bonded as one
together.It is there that the tribes go up, the tribes of the Lord,to
praise the name of the Lord.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati