Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Tata perayaan Sengsara dan Wafat Kristus yang berasal dari tradisi kuno
Gereja, (yakni: Ibadat Sabda, penghormatan salib, perayaan komuni) harus
diadakan dengan tepat dan setia, dan tak boleh diubah sesukanya.
(Perayaan Paskah dan Persiapannya, 64)
Antifon Pembuka (Flp 2:10.8.11)
Dalam nama Yesus, bertekuklah setiap lutut di surga, di bumi dan di
bawah bumi. Sebab Yesus telah taat sampai wafat, bahkan di salib. Maka,
Yesus Kristus adalah Tuhan untuk kemuliaan Allah Bapa.
At the name of Jesus, every knee should bend of those in heaven and on
the earth and under the earth, for the Lord became obedient to death,
death on a cross: therefore Jesus Christ is Lord, to the glory of God
the Father.
Doa Pembuka
Ya Bapa yang mahabijaksana, menurut rencana-Mu, Yesus Putra-Mu terkasih
menanggung derita sampai mati di kayu salib untuk mematahkan kuasa musuh
atas kami. Bantulah kami hamba-hamba-Mu, agar kami dapat memperoleh
anugerah kebangkitan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-9a)
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku diludahi."
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan
perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih
lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti
seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak
memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada
orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang
mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai
dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak
mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu,
karena aku tahu bahwa aku aku tidak akan mendapat malu. Dia yang
menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan
aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara?
Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku;
siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan, jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.
Ayat. (Mzm 69:8-10.21bcd-22.31.33-34)
1. Karena Engkaulah ya Tuhan, aku menanggung cela, karena Engkaulah noda
meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku,
menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
2. Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan
belaskasihan, tetapi sia-sia, dan waktu aku haus, mereka memberi aku
minum anggur asam.
3. Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia
dengan lagu syukur; Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan
bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari
Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang
hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami, hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (26:14-25)
"Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang
Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!"
Sekali peristiwa, pergilah seorang dari keduabelas murid itu, yang
bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata, “Apa yang
hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?”
Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu
Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari
pertama dari hari raya Roti Tak Beragi datanglah murid-murid Yesus
kepada-Nya dan berkata, “Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkan
perjamuan Paskah bagi-Mu? Jawab Yesus, “Pergilah ke kota, kepada Si Anu,
dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru: Waktu-Ku hamper tiba; di
dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan
murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid melakukan seperti apa yang ditugaskan
Yesus kepada mereka, dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus
duduk makan bersama dengan keduabelas murid itu. Dan ketika mereka
sedang makan, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di
antara kamu akan menyerahkan Aku.” Dan dengan hati yang sangat sedih
berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya, “Bukan aku, ya
Tuhan?” Yesus menjawab, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan
tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak
Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia,
tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan! Adalah
lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!” Yudas, yang
hendak menyerahkan Yesus itu menyahut, “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus
kepadanya, “Engkau telah mengatakannya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Salah satu pernyataan paling menyayat hati yang pernah Yesus ucapkan adalah apa yang baru saja kita dengar dalam Injil.
Dia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di
antara kamu akan menyerahkan Aku.”
Tentu saja, sekarang kita tahu apa yang para murid tidak ketahui saat itu.
Kita tahu bahwa Yudas yang mengkhianati Yesus.
Namun Petrus juga menyangkal Yesus dan murid-murid lainnya melarikan diri ketika Yesus ditangkap.
Itu adalah pengkhianatan dalam berbagai bentuk.
Ya, sekarang kita tahu apa yang para murid tidak ketahui pada Perjamuan Terakhir.
Namun saat kita berkumpul untuk Ekaristi, kita juga tidak tahu apa yang akan kita hadapi.
Kapan pencobaan kita akan datang? Akankah kita kehilangan iman dan mengkhianati Yesus?
Murid-murid semuanya mengkhianati Yesus. Dapatkah kita mengatakan bahwa kita tidak melakukannya, atau tidak?
Ya, kita semua telah berdosa, dan tidak ada seorangpun yang dapat berkata bahwa dia lebih baik daripada yang lain atau bahwa dia adalah pendosa yang lebih rendah.
Tapi sebanyak semua orang telah berdosa, semua juga ditawarkan anugrah keselamatan.
Di saat-saat kelemahan dan godaan kita, marilah kita berpaling kepada Tuhan dan meminta bantuan-Nya.
Dia tidak akan meninggalkan kita, juga tidak akan mengkhianati kita.
Tuhan Yesus, bantulah aku untuk berani berpegang teguh pada iman
kepada-Mu, walaupun sering kali aku mengalami kesesakan dan derita.
Amin. (RENUNGAN PAGI) Antifon Komuni Mat. 20:28
Putra Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
The Son of Man did not come to be served but to serve and to give his life as a ransom for many.
Hari Selasa dalam Pekan Suci
“Penyelenggaraan Ilahi, yang menyelamatkan manusia, menjadi nyata, ketika manusia bangkit dari dosa” (St. Basilius)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27(26):12)
Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku,
sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah
palsu.
Do not leave me to the will of my foes, O Lord, for false witnesses rise up against me and they breathe out violence.
Doa Pembuka
Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri
sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih,
agar kami memperoleh pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang
jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut
namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang
yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah
membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku
dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku,
Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku
berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah
menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada
Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang
membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk
mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata
Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu
sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku
Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka
Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya
keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat
malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk
menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya
Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak
masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan,
Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan
keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya.
Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang
aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk
disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke
pembantaian.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:21-33.36-38)
"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu,
lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara
kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada
yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di
antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat
kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi
isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid
yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan,
siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan
memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian,
Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas,
anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan
Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat,
perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara
mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu
kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus
menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi
apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi.
Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus,
Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia.
Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia
juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai
anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan
mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke
tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku
mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus,
“Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi,
engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan
mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat
mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut
Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata
kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus. Renungan
Bersama-sama untuk makan dengan orang lain bukan hanya tentang mengonsumsi makanan atau memberikan pendapat tentang makanan yang disiapkan di hadapan kita.
Setiap makan bukan hanya acara sosial; sekarang saatnya untuk mempererat dan memperbarui serta memperdalam hubungan dan persahabatan.
Yesus berkumpul dengan murid-murid-Nya untuk makan malam yang sangat penting. Itu adalah perjamuan Paskah, perjamuan suci keagamaan, yang kemudian Dia ubah menjadi Perjamuan Terakhir.
Jadi mendengar bahwa pada jamuan makan itu, Yesus sedang gelisah hati, kita langsung bisa merasakan ada sesuatu yang tidak beres.
Dan memang ada hal-hal yang tidak benar sama sekali. Salah satu murid-Nya akan mengkhianati-Nya dan yang lainnya akan menyangkal-Nya.
Dan yang lainnya memiliki tingkat pengkhianatan yang berbeda-beda, untuk sedikitnya.
Namun terlepas dari semua ini, Yesus tetap berkata: Sekarang Anak Manusia telah dimuliakan.
Jadi bahkan di saat kegelapan, Tuhan akan tetap berkuasa dan dimuliakan.
Saat kita melihat-lihat dunia kita, lingkungan kita, hidup kita, kita mungkin melihat sedikit kekacauan atau kekacauan.
Namun kita harus ingat bahwa Tuhan memanggil kita dengan nama di dalam rahim ibu kita dan Dia telah membentuk kita untuk menjadi hamba-Nya, seperti yang kita dengar pada bacaan pertama.
Dan Dia akan membuat kita menjadi terang bangsa-bangsa sehingga keselamatan Tuhan bisa sampai ke ujung bumi.
Di altar ini kita ingat bahwa kita dipanggil melalui baptisan. Semoga Ekaristi ini juga menguatkan kita dan memberdayakan kita untuk bersinar menembus kegelapan sehingga Tuhan dimuliakan.
Antifon Komuni (Rm. 8:32)
Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.
God did not spare his own Son, but handed him over for us all.
Doa Malam
Ya Yesus, hati-Mu teguh seperti gunung
batu saat menghadapi ketidaksetiaan murid-Mu. Jadilah kekuatan di saat
langkahku menjadi terasa berat dan kelu dalam menjalani hidup ini.
Semoga aku setia mengusahakan kebaikan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan
Penyelamatku. Amin.
Ya Tuhan, adililah mereka yang merugikan daku, perangilah mereka yang
memerangi aku. Angkatlah senjata dan perisai dan bangkitlah membantu
aku, ya Tuhan, sumber selamatku.
Contend, O Lord, with my
contenders; fight those who fight me.Take up your buckler and shield;
arise in my defense, Lord, my mighty help.
Doa Pembuka
Allah yang mahakuasa, kami sering patah semangat karena kelemahan kami.
Maka kami mohon, semoga berkat sengsara Putra Tunggal-Mu kami mendapat
kekuatan baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-7)
"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan."
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang
pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke
atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan
berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di
jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu
yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia
akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak
akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau
mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Allah, Tuhan, yang
menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan
segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia
yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku,
Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah
memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi
perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk
membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat
tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah
penjara.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus
takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
3. Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku;
sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap
percaya.
4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri
orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami. Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:1-11)
"Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku."
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus
yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan
untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan
Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu
murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya
dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah.
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera
menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga
ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu
dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin,
melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang
yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, “Biarkanlah
dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang
miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.”
Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka
datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus
yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam
kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah
banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kapanpun kita mendengar kata penyembahan, gambaran dan emosi apa yang muncul di benak kita?
Kemungkinan besar itu adalah berdoa, berlutut, mempersembahkan korban.
Dalam bentuk apapun, ibadah pada dasarnya adalah persembahan total diri kepada Tuhan, dan juga penyerahan total ke tangan Tuhan dan kehendak-Nya.
Di dalam Injil, kita melihat bagaimana Maria melakukan tindakan meninggalkan dirinya secara total dalam kasih dan pengabdiannya kepada Yesus.
Mengabaikan apa yang orang pikirkan tentang dia dan juga komentar mereka (kita mendengar satu dari Yudas), dan juga mengabaikan apa yang orang lain mungkin anggap boros (itu dari Yudas juga), Maria memberikan semuanya kepada Yesus.
Itu juga menunjukkan kasih sayang dan keintimannya secara terbuka dengan Yesus.
Semua ini mungkin terdengar terlalu sensual untuk telinga, tetapi bagaimana kita bisa menggambarkan penyembahan jika kita tidak melihatnya dalam tindakan nyata seperti yang dilakukan Maria.
Namun kita juga bisa seperti Yudas yang akan mematahkan buluh yang hancur dan memadamkan api penyembahan dan pengabdian yang goyah dengan komentar-komentar sarkastik dan pedas.
Pekansuci adalah waktu untuk merenungkan dan merenungkan penderitaan Yesus saat Dia mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa-Nya untuk keselamatan kita.
Semoga doa kita juga menuntun kita untuk mempersembahkan diri kita dalam penyembahan saat kita mengikuti Yesus dalam penyerahan total-Nya kepada Tuhan dan dalam melakukan kehendak-Nya.(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Mzm. 102(101):3)
Janganlah Kaupalingkan wajah-Mu dari padaku. Bila aku sedih, dengarkanlah keluhanku. Bila aku memohon, kabulkanlah doaku.
Do not hide your face from me in the day of my distress. Turn your ear towards me; on the day when I call, speedily answer me.
Minggu, 28 Maret 2021 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
Diri
kita sendirilah yang harus dihamparkan di bawah kaki Kristus, dan
bukannya pakaian atau ranting tak bernyawa atau tunas batang pohon. --- St Andreas dari Kreta
BACAAN PERARAKAN
Susunan
Liturgi Minggu Palma yang lengkap untuk bahasa Indonesia silahkan
membuka Buku Misa Minggu dan Hari Raya, Kanisius 2011, mulai halaman
315, bahasa Inggris, "The Roman Missal, Third Edition" mulai halaman
273.
Antifon Pembuka (Mat 21:9; PS 491)
Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi! Hosanna filio David: benedictus qui venit in nomine Domini. Rex Israel: Hosanna in excelsis.
Pengantar
Hari
ini kita mengawali Pekan Suci dengan merayakan Minggu Palma. Perayaan
ini disebut Minggu Palma karena kita mengenangkan Yesus yang memasuki
kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh khalayak ramai dengan membawa daun
palma. Konon, daun palma merupakan simbol kemenangan dan sering
digunakan untuk menyatakan kemangan para martir. Maka, kalau sekarang
kita menggunakan daun palma, itu karena kita menyongsong kemartiran
Kristus yang mendatangkan kemenangan atas dosa dan kematian.
Marilah
kita bersama-sama memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan menguduskan dan
memberkati daun-daun palma ini yang akan kita pakai untuk mengiringi
Kristus dalam menyongsong sengsara-Nya demi keselamatan kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:1-10)
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
Ketika
Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan
Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang
murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada
waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai
muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai
itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu:
Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera
mengembalikannya ke sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor
keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu
melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada
mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu mereka
menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu
membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan
mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang
menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari
belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama
Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud,
hosana di tempat yang maha tinggi!" Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
atau
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:12-16)
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
Menjelang Hari Raya Paskah, ketika orang banyak yang datang untuk merayakan
pesta mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem,
mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil
berseru, "Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja
Israel!" Yesus menemukan seekor keledai muda, lalu naik ke atasnya,
seperti ada tertulis: Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah Rajamu
datang, duduk di atas seekor keledai. Mula-mula para murid Yesus tidak
mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah
mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan mereka telah melakukannya juga
untuk Dia. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Enam
hari sebelum Hari Raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Yerusalem,
anak-anak menyongsong Dia. Mereka membawa daun palma dan bersorak
gembira: * Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau
yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah. Tinggikanlah tiangmu,
hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya
masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? Allah segala kuasa, Dialah
raja mulia. * Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah.
MISA Setelah
selesai perarakan, atau upacara masuk meriah, Imam memulai misa dengan
doa pembuka, hingga misa berakhir nyanyian yang digunakan adalah nyanyian sengsara
Doa Pembuka
I
Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat
kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib,
sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah, agar kami
meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang
bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. U Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."
Tuhan
Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan
perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih
lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti
seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku
tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku
kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang
yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku
dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku
tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya
gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 819 Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku? Ayat. (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; Ul: 2a) 1. Semua yang melihat aku
mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka
bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya,
biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?”
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku,
mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.
3. Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka dan membuang undi
atas jubahku. Tetap Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku,
segeralah menolong aku!
4. Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan
memuji Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah
Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap
Dia, hai segenap anak cucu Israel.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:6-11)
"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."
Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan
dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah
sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas
segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada
di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan
segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan
Allah, Bapa!
Demikianlah sabda Tuhan. U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 965 Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal. Ayat. (Flp 2:8-9) Kristus
taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah
mengagungkan Yesus, dan menganugerahkan nama yang paling luhur
kepada-Nya.
Keterangan: N. Narator; PP. Pontius Pilatus; †. Yesus; SO. Semua Orang; Im. Imam Agung; S. Serdadu; R. Wakil Rakyat
N. Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Markus
N. Dua hari lagi Hari Raya Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi akan
dimulai. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk
menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, dan mereka berkata,
Im. "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."
N. Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang
duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam
berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkan
leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada
orang yang menjadi gusar dan berkata kepada seorang yang lain,
R. "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat
dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada
orang-orang miskin."
N. Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata,
†. "Biarkanlah dia! Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik
pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat
menolong mereka kapan saja kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan
selalu bersama-sama kamu. Ia telah melakukan apa yang dapat
dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk
penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil
diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini adalah disebut
juga untuk mengingat dia."
N. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid
Yesus, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus
kepada mereka. Para imam sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka
berjanji akan memberikan uang kepada Yudas. Maka Yudas mencari
kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
N. Pada hari pertama dari Hari Raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang
menyembelih domba Paskah, murid-murid berkata kepada Yesus,
Rs. "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
N. Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan,
†. "Pergilah ke kota! Di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang
membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik
rumah yang dimasukinya: Guru berpesan: Di manakah ruangan yang
disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama dengan murid-murid-Ku?
Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar,
yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan
perjamuan Paskah untuk kita."
N. Maka berangkatlah kedua murid itu. Setibanya di kota, mereka dapati
semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka menyiapkan
Paskah. Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama dengan kedua belas
murid-Nya. Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata,
†. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."
N. Maka sedihlah hati mereka, dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya,
Rs. "Bukan aku, ya Tuhan?"
N. Ia menjawab,
†. "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, yang
mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku. Anak Manusia memang
akan pergi sesuai dengan yang tertulis tentang Dia, akan tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih
baik bagi orang itu seandainya ia tidak dilahirkan."
N. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti,
mengucap berkat, memecah-mecahkan roti itu lalu memberikannya kepada
para murid dan berkata,
†. "Ambillah, inilah Tubuh-Ku."
N. Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya
kepada para murid, dan mereka semua minum dari cawan itu. Dan Yesus
berkata kepada mereka,
†. "Inilah Darah-Ku, Darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi
hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya yang baru, yaitu
dalam Kerajaan Allah."
N. Sesudah mereka menyanyikan lagu pujian, pergilah mereka ke Bukit
Zaitun. Dalam perjalanan ke Bukit Zaitun Yesus berkata kepada mereka,
†. "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan
memukul gembala dan domba-dombanya akan tercerai-berai. Akan tetapi
sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea. "
N. Kata Petrus kepada Yesus,
Ptr. "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak!"
N. Lalu kata Yesus kepadanya,
†. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga,
sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
N. Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata,
Ptr. "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau."
N. Semua yang lain pun berkata demikian juga. Lalu sampailah Yesus dan
murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus
kepada murid-murid-Nya,
†. "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."
N. Dan Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Yesus sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka,
†. "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
N. Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu berlalu dari pada-Nya. Kata-Nya,
†. "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan
ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa
yang Engkau kehendaki terjadilah."
N. Setelah itu Yesus kembali, dan mendapati ketiga murid sedang tidur. Maka Yesus berkata kepada Petrus,
†. "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga
satu jam saja? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh
ke dalam pencobaan! Roh memang penurut, tetapi daging lemah."
N. Lalu Yesus pergi lagi dan mengucapkan doa yang sama. Dan ketika
kembali, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat
dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka berikan kepada Yesus.
Kemudian Yesus kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka,
†. "Tidurlah sekarang dan istirahatlah! Cukuplah! Saatnya sudah tiba!
Lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa! Bangunlah,
mari kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat. "
N. Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari
kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang
membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, para ahli
Taurat dan tua-tua. Orang yang menyerahkan Yesus telah memberitahukan
tanda ini kepada mereka,
Yd. "Orang yang kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat!"
N. Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata,
Yd. "Rabi."
N. Lalu mencium Dia. Maka orang-orang yang bersama Yudas itu memegang
Yesus dan menangkap-Nya. Salah seorang dari mereka yang ada di situ
menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga
putus telinganya. Kata Yesus kepada rombongan yang menangkap-Nya,
†. "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang
dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di
tengah-tengahmu mengajar di bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku.
Tetapi haruslah digenapi yang ditulis dalam Kitab Suci!"
N. Lalu semua murid itu meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Pada
waktu itu ada seorang muda, hanya memakai sehelai kain lenan untuk
menutup tubuhnya, mengikuti Yesus. Mereka hendak menangkapnya, tetapi ia
melepaskannya kain itu dan lari dengan telanjang. Kemudian Yesus dibawa
menghadap Imam Agung. Lalu semua imam kepala, para tua-tua dan ahli
Taurat berkumpul di situ. Sementara itu Petrus mengikuti Yesus dari
jauh, sampai ke dalam halaman rumah Imam Agung, dan di sana ia duduk di
antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api. Imam-imam kepala,
malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia
dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. Banyak juga orang
yang mengucapkan kesaksian palsu tentang Yesus, tetapi
kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu sama lain. Lalu beberapa
orang naik saksi melawan Yesus dengan tuduhan palsu ini,
R. "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merobohkan Bait
Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang
lain yang bukan buatan tangan manusia."
N. Dalam hal ini pun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu sama lain.
Maka Imam Agung bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya
kepada Yesus,
Im. "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan dan para saksi ini terhadap Engkau?"
N. Tetapi Yesus tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Sekali lagi Imam Agung itu bertanya kepada-Nya,
Im. "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"
N. Jawab Yesus,
†. "Akulah Dia! Kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah awan-awan di langit."
N. Maka Imam Agung itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata,
Im. "Untuk apa kita perlu saksi lagi? Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapatmu?"
N. Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan bahwa Yesus harus dihukum
mati. Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya
serta meninju-Nya sambil berkata,
R. "Hai nabi, cobalah terka!"
N. Malah para pengawal pun memukul Dia. Pada waktu itu Petrus masih ada
di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Agung,
dan ketika melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan
berkata,
W. "Engkau juga selalu bersama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
N. Tetapi Petrus menyangkalnya dan berkata,
Ptr. "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud."
N. Lalu Petrus pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam). Ketika
hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah pulalah iakepada
orang-orang yang ada di situ,
W. "Orang ini adalah salah seorang dari mereka."
N. Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus,
R. "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka! Apalagi engkau seorang Galilea!"
N. Maka mulailah Petrus dan bersumpah,
Ptr. "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!"
N. Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka
teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya, "Sebelum ayam
berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu
menangislah ia tersedu-sedu.
N. Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan para ahli Taurat
dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mufakatnya. Mereka membelenggu
Yesus lalu membawa Dia dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. Pilatus
bertanya kepada Yesus,
PP. "Engkaukah raja orang Yahudi?"
N. Jawab Yesus
†. "Engkau sendiri mengatakannya."
N. Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Yesus. Pilatus bertanya kepada-Nya,
PP. "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"
N. Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi sehingga Pilatus merasa
heran. Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada
tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak. Pada waktu itu
ada seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa
orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam suatu
pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang
kebiasaan itu diikuti juga. Pilatus menjawab mereka dan bertanya,
PP. "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"
N. Pilatus mengetahui bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus
karena dengki. Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk
meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan bagi mereka. Pilatus sekali
lagi menjawab dan bertanya kepada mereka,
PP. "Kalau begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Dia yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"
N. Mereka berteriak lagi, katanya,
SO. "Salibkanlah Dia!"
N. Lalu Pilatus berkata kepada mereka,
PP. "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?"
N. Namun mereka makin keras berteriak:
SO. "Salibkanlah Dia!"
N. Dan karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia
membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkan
untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam
istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan
berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada Yesus, menganyam sebuah
mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Kemudian mereka mulai
memberi hormat kepada-Nya, katanya:
S. "Salam, hai raja orang Yahudi!"
N. Mereka memukul kepala Yesus dengan buluh, meludahi-Nya dan berlutut
menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah
ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pakaian Yesus sendiri. Kemudian
Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. Pada waktu itu lewatlah seorang
yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru
datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib
Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang
berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur
kepada-Nya, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Yesus,
lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk
menentukan bagian masing-masing. Saat Yesus disalibkan, hari menunjukkan
jam sembilan. Alasan mengapa Ia dihukum disebut pula pada tulisan yang
terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". Bersama dengan Dia
disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang
di sebelah kiri-Nya. Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi, "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka." Orang-orang yang lewat di sana menghujat Yesus, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata,
R. "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya
kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan
diri-Mu!"
N. Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata,
Im. "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia
selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu,
supaya kita lihat dan percaya."
N. Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus
mencela-Nya juga. Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah
itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus
dengan suara nyaring:
†. "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?"
N. Yang berarti:
†. "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
N. Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata:
R. "Lihat, Ia memanggil Elia."
N. Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam
anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus
minum serta berkata,
R. "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia."
N. Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
(Semua berlutut dan hening sejenak)
N. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya
demikian, berkatalah ia,
S. "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
N. Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya
Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. Mereka
semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Ada
juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem
bersama-sama dengan Yesus. Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu
adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat. Karena itu Yusuf,
orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang termuka, yang juga
menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan
meminta jenazah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah
mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah
Yesus sudah mati. Sesudah mendengar keterangan kepala pasukan, ia
berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf. Yusuf pun membeli kain
lenan, kemudian ia menurunkan jenazah Yesus dari salib dan mengapaninya
dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang
digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu
kubur itu. Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus
dibaringkan.
N. Demikianlah Injil Tuhan
U Terpujilah Kristus. Renungan
Pada hari Minggu Palma atau yang kini dikenal dengan Minggu mengenangkan sengsara Tuhan ditampilkan dua suasana. Pertama, suasana gembira, saat Yesus disambut di gerbang Yerusalem bak seorang pahlawan atau bahkan raja. Kedua, suasana sedih, bahkan duka.
Ketika Yesus memasuki Yerusalem, orang banyak itu melambai-lambaikan daun palem yang rimbun untuk menyambut-Nya dengan ucapan "Hosana di tempat tertinggi."
Tetapi kita harus ingat bahwa dengan Minggu Palma, kita memasuki Pekan Suci. Meskipun umumnya dikenal sebagai Minggu Palma, Minggu ini juga dikenal sebagai Minggu Sengsara, dan bacaan Injil yang panjang mengenang penderitaan dan kematian Yesus.
Minggu ini mempersiapkan kita untuk apa yang akan datang minggu ini - Kamis Putih ketika kita mengingat Yesus memberi kita Tubuh dan Darah-Nya pada Perjamuan Terakhir, dan Jumat Agung ketika kita mengingat bagaimana Yesus menderita dan mati bagi kita di kayu salib.
Pemberkatan ranting palma di awal Misa berlanjut ke penderitaan dan kematian Yesus.
Jadi, Minggu Palma memiliki banyak hal untuk diceritakan kepada kita tentang kehidupan. Kebahagiaan akan memberi jalan pada kesedihan, kebugaran akan memberi jalan pada penyakit, kemuliaan akan memberi jalan pada penderitaan.
Apa yang kita begitu yakin dan pasti akan diuji - janji, kesetiaan, keberanian, komitmen. Semua itu akan diuji dan mungkin ditemukan banyak kekurangan.
Namun Minggu Palma memiliki wahyu bagi kita. Orang banyak memuji Yesus dengan "Hosana di tempat tertinggi". Kemudian mereka menuntut "Salibkan dia!" Yesus diejek dan diejek.
Tetapi wahyu datang pada akhirnya, dan itu datang dari orang yang tidak terduga. Itu adalah perwira, seorang penyembah berhala, yang menyatakan siapa Yesus sebenarnya: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah".
Saat kita melakukan perjalanan bersama Yesus dalam penderitaan dan kematian-Nya selama Pekan Suci, semoga kita juga menerima wahyu tentang siapa Dia sebenarnya dan siapa kita bagi-Nya.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 26:42)
Ya Bapa, jika tak mungkin piala ini berlalu tanpa Kuminum, jadilah kehendak-Mu.
Father, if this chalice cannot pass without my drinking it, your will be done.
Pater, si non potest hic calix transire, nisi bibam illum: fiat voluntas tua.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati