Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Seperti biji yang jatuh ke bumi menghasilkan upah bagi yang menabur,
demikian juga sedekah yang diberikan kepada orang lapar akan
menghasilkan pahala besar di kemudian hari.” (St. Basilius Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 50:14)
Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi.
Doa Pagi
Allah Bapa Raja Damai, anugerah-Mulah kedamaian serta pengampunan dosa.
Semoga Kauukir cinta kasih-Mu dalam hati kami, agar kami dapat
membagikan kedamaian-Mu itu kepada semua orang dan sekalian bangsa. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)
"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”
Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan
memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan
kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan
mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan
menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi
kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus
dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab
semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki
mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan
akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan
dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah
kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka
hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah
kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu:
itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan
pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan
mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh
harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak
memihak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)
1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian
dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka
langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai
Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan
karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu
senantiasa ada di hadapanku!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah
nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur
sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan
menyaksikan keselamatan yang dari Allah!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)
"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan
menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup
yang kekal."
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah,
berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala
sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku
berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu
atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima
kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara
perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai
penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang
terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Verbum Domini
U. Laus tibi Christe
Renungan
Berkorban dan menyerahkan apa yang menjadi hak kita atau apa yang menjadi hak kita bukanlah kata-kata yang ingin kita dengar.
Karena kecenderungan manusia adalah menjadi posesif dan menimbun lebih dari yang kita butuhkan.
Bacaan pertama menasihati kita untuk membuat pengorbanan kita dengan riang, karena seperti yang diberikan Tuhan kepada kita, demikian juga kita harus bisa menyerahkan apa yang menjadi hak kita.
Ini dilanjutkan dengan mengatakan bahwa pengorbanan orang yang berbudi luhur dapat diterima, dan peringatannya tidak akan dilupakan.
Tetapi yang tidak boleh kita lupakan adalah bahwa Tuhanlah yang pertama kali membuat pengorbanan.
Dia mengorbankan Putra satu-satunya untuk menyelamatkan kita. Semua pengorbanan kita tidak ada artinya dibandingkan dengan itu.
Kita hanya bisa mempersembahkan korban pujian dan ucapan syukur, dan bermurah hati kepada orang lain seperti Tuhan yang murah hati kepada kita.
Dalam hidup ini, setiap orang memiliki kesempatan untuk berkorban. Namun korban itu akan sia-sia, kalau dilakukan hanya untuk mendapatkan pujian. Korban yang memiliki nilai adalah korban yang dilandasi oleh kasih yang mendalam.
Antifon Komuni (Sir 35:9) Berianlah kepada Yang Mahatinggi sesuai apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja
“Maria
adalah sungguh ibu dari anggota- anggota Kristus, yaitu kita semua.
Sebab oleh karya kasihnya, umat manusia telah dilahirkan di Gereja,
[yaitu] para umat beriman yang adalah Tubuh dari Sang Kepala, yang telah
dilahirkannya ketika Ia menjelma menjadi manusia.” (St. Agustinus, De
sancta virginitate, 6 (PL 40, 399)
Antifon Pembuka (Lih. Kis 1:14)
Dengan sehati para murid bertekun dalam doa, bersama Maria, ibu Yesus.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang
Maharahim, Putra Tunggal-Mu yang dipaku di kayu salib, telah memilih
Santa Perawan Maria, Bunda-Nya, untuk menjadi Bunda kami juga. Semoga
dengan pertolongan kasih-Nya, Gereja-Mu semakin berbuah limpah dari hari
ke hari dan bersukacita dalam kekudusan anak-anaknya serta mampu
merangkul seluruh keluarga umat manusia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
Setelah Yesus
diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para
rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba
di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka
itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas,
Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas
bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama
dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan
saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 3)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih
mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman
Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku,
bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan
di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di
dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di
sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua
mendapatkan rumah di dalammu.”
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau,
Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita
yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu. Inilah Injil Suci menurut Yohanes (19:25-34)
"Inilah anakmu. Inilah ibumu."
Waktu
Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan
saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus
melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia
kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada
murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu
Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala
sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis
dalam Kitab Suci?: "Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur
asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam
anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai."
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari
itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak
tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang
besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta
kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya
diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang
yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama
dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa
Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari
antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera
mengalir keluar darah dan air.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Pada bacaan pertama, kita mendengar bahwa setelah Yesus terangkat ke surga, para rasul kembali ke Yerusalem dan pergi ke kamar atas tempat mereka menginap.
Di sana mereka mengabdikan diri dengan sehati untuk berdoa, bersama dengan beberapa wanita, dan Maria ibu Yesus.
Itu adalah penyebutan terakhir tentang Maria. Setelah itu tidak ada lagi yang menyebut dia di bagian lain Kitab Suci.
Penyebutan Maria yang terakhir ini penting karena itu juga tujuannya setelah Yesus terangkat ke surga.
Maria tinggal bersama para rasul dan dia bersama mereka dalam doa. Dia melakukan ini karena dia taat pada apa yang dipercayakan Yesus kepadanya saat Dia di kayu salib.
Karena Maria ingat apa yang Yesus katakan padanya ketika Dia di kayu salib: Perempuan, lihatlah anakmu.
Meskipun Maria tidak menjawab, diamnya adalah persetujuannya. Dia tidak hanya setuju untuk menjadi ibu dari murid yang dikasihi Yesus, dia mengerti bahwa dia akan menjadi ibu dari semua murid Yesus.
Peringatan hari ini Maria, Bunda Gereja, adalah tambahan baru dalam kalender liturgi Gereja.
Gelar Maria, Bunda Gereja, secara resmi diberikan kepada Maria selama Konsili Vatikan II oleh Paus Paulus VI.
Jadi dari Bunda Allah, dia sekarang juga Bunda Gereja. Dan jika kita taat pada apa yang Yesus katakan di kayu salib, maka kita juga harus merangkul Maria sebagai Bunda kita, yang kebanyakan dari kita akan lebih mau melakukannya.
Tetapi bagi kita, Maria bukan hanya Bunda kita, tetapi kita juga ingin melaksanakan apa yang dipercayakan Yesus kepada kita dan kita ingin Maria menjadi Bunda segala bangsa.
Saat kita merayakan peringatan ini, marilah kita membuat Bunda kita dikenal oleh semua orang, karena dengan melakukan itu, kita juga membuat Yesus dikenal oleh semua orang.(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 19:26-27)
Ketika bergantung di kayu salib, Yesus berkata kepada murid yang Dia kasihi, "Inilah Ibumu."
"Ke-50 hari (Masa Paskah) ditutup dengan Minggu Pentakosta, hari
perayaan kedatangan Roh Kudus pada para Rasul, asal-usul Gereja dan awal
perutusannya kepada manusia segala bahasa, rakyat dan bangsa.
Dianjurkan untuk memperpanjang Misa petang sebelumnya menjadi tirakatan;
tetapi tidak diarahkan kepada baptis, seperti pada malam Paskah,
melainkan lebih pada doa tak kunjung henti, menurut teladan para Rasul,
dan murid, yang 'rukun bertekun dalam doa bersama Maria, Ibu Yesus' dan
menantikan Roh Kudus" (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan
Persiapannya, 1 Januari 1988, No. 107)
Antifon Pembuka (lih. Keb 1:7)
Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.
The Spirit of the Lord has filled the whole world and that which contains all things understands what is said, alleluia.
atau
Spiritus Domini replevit orbem terrarum, alleluia: et hoc quod continet
omnia, scientiam habet vocis, alleluia, alleluia, alleluia.
Mzm. Exsurgat Deus, et dissipentur inimici eius: et fugiant, qui oderunt eum, a facie eius.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahaagung dan kekal, berkat misteri Pentakosta
Engkau menguduskan Gereja-Mu di antara para bangsa dengan segala bahasa.
Sebarluaskanlah anugerah Roh Kudus ke seluruh dunia. Ulangilah mukjizat
Pentakosta: sentuhlah dengan Roh-Mu hati umat beriman, seperti yang
Kaulakukan pada awal pewartaan Injil. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)
"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin
keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah
kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap
pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu
mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang
diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di
Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah
kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak.
Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu
berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua
tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang
berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing
mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa
yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam,
penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan
Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,
pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama
Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata
dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang
dilakukan Allah."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar!
Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan
kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan
bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! Biarlah renunganku manis
kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
3. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila
Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi
debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau
membaharui muka bumi.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (5:16-25)
"Buah-buah Roh."
Saudara-saudara, hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan
Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena
keduanya bertentangan sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang
kamu kehendaki. Tetapi kalau kamu membiarkan diri dipimpin oleh Roh,
kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kamu kuperingatkan seperti yang telah
kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya buah Roh
ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia
telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569
(Veni Sancte Spiritus)
1. Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.
2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.
5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.
6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.
7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.
8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.
9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.
10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen.
atau
1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.
Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (15:26-27; 16:12-15)
"Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh
Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi
kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan
Aku." Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang
kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Roh Kebenaran datang, Ia
akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan
berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya, itulah yang akan dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu
yang Bapa punya, adalah kepunyaan-Ku, sebab itu Aku berkata: Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku."
Verbum Domini
U. Laus tibi Christe
Renungan
Biasanya arti kata tidak banyak berubah, atau setidaknya tidak banyak perubahan drastis. Bagaimanapun jika arti kata berubah terlalu banyak dan terlalu sering, maka bahasa tidak lagi menjadi alat komunikasi. Tidak ada yang akan mengerti satu sama lain lagi.
Namun ada beberapa kata yang memiliki arti yang sama sekali berbeda atau memiliki arti baru dari yang semula dimaksudkan.
Hari Raya Pentakosta hari ini adalah salah satu contoh yang baik. "Penta" adalah kata Yunani yang berarti "lima". "Pentakosta" berarti "hari kelima puluh". Tapi itu menunjuk pada "pesta panen" orang Yahudi, yaitu 50 hari setelah pesta Paskah.
Tetapi bagi Gereja, hari raya Pentakosta tidak memiliki arti tersebut. Sebaliknya untuk Gereja, Pentakosta berarti hari dimana Roh Kudus turun ke atas para rasul seperti yang kita dengar dalam bacaan pertama.
Jadi pada hari itu, ketika pesta panen orang Yahudi sedang berlangsung, pesta Kristen baru akan segera berlangsung. Dan kita dapat mengatakan bahwa itu benar-benar dimulai dengan cara yang dramatis.
Nah, pada awalnya para rasul bertemu di satu ruangan dan mereka tidak mengharapkan banyak hal terjadi, atau begitulah yang mereka pikirkan.
Lalu tiba-tiba, ada angin kencang dari surga. Dan kemudian sesuatu tampak bagi mereka seperti lidah api yang berhenti di atas kepala mereka masing-masing.
Entah bagaimana mereka tahu bahwa mereka dipenuhi dengan Roh Kudus dan mereka mulai berbicara dalam bahasa asing, sebagaimana Roh Kudus memberi mereka karunia untuk berbicara. Dan mereka pergi memberitakan keajaiban Tuhan, dan orang-orang mendengarnya dalam bahasa mereka sendiri.
Jadi itu adalah hari yang terjadi secara dramatis ketika Gereja lahir dan itulah mengapa Pentakosta kadang-kadang disebut sebagai hari lahir Gereja.
Tetapi hari ini ketika kita berkumpul di Gereja untuk Hari Raya Pentakosta, tidak ada kejadian dramatis yang terlihat. Jadi dimanakah kehadiran Roh Kudus? Di dalam Kitab Suci, Roh Kudus biasanya dimanifestasikan dalam lima bentuk.
Pertama adalah angin kencang seperti yang kita dengar pada bacaan pertama, atau nafas Tuhan yang memberi kehidupan kepada manusia seperti yang tercatat dalam Kejadian 2: 7. Itu adalah nafas yang sama yang Yesus embuskan pada para rasul-Nya saat Dia berkata kepada mereka, "Terimalah Roh Kudus".
Bentuk kedua dari Roh Kudus adalah api. Itu adalah tiang api dalam Keluaran 13:21 yang menuntun orang Israel di padang gurun. Dalam bacaan pertama itu adalah lidah api yang bertumpu pada kepala para rasul.
Bentuk ketiga dari Roh Kudus adalah minyak. Dalam Perjanjian Lama, minyak digunakan untuk mengurapi para imam, nabi dan raja. Dalam Perjanjian Baru, minyak digunakan untuk mengurapi orang sakit dan menyembuhkan.
Bentuk keempat dari Roh Kudus adalah air. Air adalah tanda yang sangat dalam dari Roh Kudus karena air memuaskan dahaga, membersihkan dan membasuh luka dan kotoran.
Bentuk kelima dari Roh Kudus adalah burung merpati. Setelah air bah, itu adalah burung merpati yang membawa ranting zaitun kepada Nuh (Kejadian 8:11) dan dia tahu bahwa air telah surut dan bumi menjadi kering. Roh Kudus juga turun ke atas Yesus setelah pembaptisan-Nya dalam bentuk burung merpati. Burung merpati juga merupakan tanda kepatuhan dan kerendahan hati.
Jadi hari raya Pentakosta mengingatkan kita bahwa tanda-tanda kehadiran Roh Kudus selalu hadir bagi kita. Saat kita masuk ke dalam gereja, kita menandai diri kita sendiri dengan tanda salib dengan Air Suci. Itu sudah merupakan pengakuan akan kehadiran Roh Kudus di dalam Air Suci.
Saat kita melihat-lihat ke panti imam, kita melihat lampu merah yang menyala, pada zaman dahulu sebelum ada listrik menggunakan bahan bakar minyak zaitun yang diberkati. Api dan minyak adalah tanda kehadiran Roh Kudus.
Nafas Tuhan yang mewartakan Firman Tuhan memberi kita Firman kehidupan, yang dalam Ekaristi menjadi Roti hidup bagi kita.
Dan patuh pada kehendak Tuhan, kita menyembah Tuhan dengan kerendahan hati, dan dipenuhi dengan Roh Kudus, kita pergi untuk mewartakan keajaiban dan keajaiban Tuhan.
Dan dengan itu kita menjadi tanda kehadiran Roh Kudus yang paling dalam. Tetapi indikator apakah kita adalah tanda kehadiran Roh Kudus adalah dengan melihat ke dalam hati kita dan melihat apakah kita damai.
Dalam Injil, ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya, kata-kata pertama-Nya adalah "Damai sejahtera bagi kamu." Mereka dipenuhi dengan sukacita dan kemudian Yesus menghembuskan kepada mereka karunia Roh Kudus.
Yesus ingin hati kita damai. Dia ingin mengampuni dosa kita dan menyembuhkan hati kita yang terluka. Dia ingin memenuhi kita dengan sukacita sehingga saat Dia menghembuskan Roh Kudus ke atas kita, kita akan dibangkitkan ke kehidupan baru yang bermakna dan terarah.
Semua sarana tersedia bagi kita agar hati kita disembuhkan dan damai - Sakramen Tobat, Ekaristi Kudus, dan semua tanda lain dari kehadiran Roh Kudus, yang datang untuk membantu kita dalam kelemahan kita.
Jadi marilah kita menghirup nafas Tuhan, dan untuk menerima karunia Roh Kudus, sehingga kita akan mewartakan keajaiban dan keajaiban Tuhan, dengan damai dan sukacita di hati kita. .[RENUNGAN PAGI]
Antifon Komuni (lih. Kis 2:4.11)
Mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan memaklumkan karya agung Allah. Alleluya.
They were all filled with the Holy Spirit and spoke of the marvels of God, alleluia.
atau
Factus est repente de cælo sonus advenientis spiritus vehementis, ubi
erant sedentes, alleluia: et repleti sunt omnes Spiritu Sancto,
loquentes magnalia Dei, alleluia, alleluia. (Kis 2:2-4)
"Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan
Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui
bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman
Tuhan." (Yeh 37:14)
Bentuk sederhana dari Misa Vigili
Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)
Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. Alleluya.
The love of God has been poured into our heartsthrough the Spirit of God dwelling within us, alleluia.
atau
Caritas Dei diffusa est in cordibus nostris, alleluia: per inhabitantem Spiritum eius in nobis, alleluia, alleluia.
Mzm. Benedic anima mea Domino: et omnia quæ intra me sunt, nomini sancto eius.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki agar perayaan Paskah
dirangkum dalam masa suci lima puluh hari. Anugerahkanlah Roh-Mu agar
bangsa-bangsa yang tercerai-berai dan yang berbeda bahasa dan budaya
dihimpun kembali dan bersatu padu memuji nama-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Bacaan Pertama dan atau Kel 19:3-8a.16-20b atau Yeh 37:1-14 atau Yl 2:28-32 (bacaan dapat digunakan semuanya)
Bacaan dari Kitab Kejadian (11:1-9)
"Kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi."
Pada zaman dahulu, seluruh bumi satu bahasanya dan sama logatnya. Pada
suatu hari mereka berangkat ke arah timur dan menemukan tanah datar di
tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata satu sama
lain, "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Batu
bata itu mereka pakai sebagai batu bangunan, dan aspal sebagai
perekatnya. Mereka berkata, "Marilah kita dirikan sebuah kota dengan
sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari
nama, supaya kita jangan sampai terserak ke seluruh bumi." Lalu turunlah
Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak
manusia itu. Maka Tuhan bersabda, "Mereka ini satu bangsa dan satu pula
bahasa mereka semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka. Mulai dari
sekarang apa pun yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan
terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacau-balaukan bahasa mereka,
sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Demikianlah
mereka diserakkan oleh Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka
berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota
itu disebut Babel, karena di situlah bahasa seluruh bumi
dikacau-balaukan Tuhan, dan dari situlah mereka diserakkan Tuhan ke
seluruh bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 104:1-2a.24.25c.27-28.29bc-30; R: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar!
Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Apabila Engkau mengambil roh mereka, matilah mereka dan kembali
menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu mereka pun tercipta kembali
dan Engkau membaharui muka bumi.
3. Biarlah kemuliaan Tuhan untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan
bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya. Biarlah renunganku berkenan
kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
Pilihan lain Mazmur Tanggapan: Mzm 33:10-11, 12-13, 14-15; Ul: 12b; MT
Daniel 3:52, 53, 54, 55, 56; Ul: 52b atau Mzm 19:8,9,10,11; Ul: Yoh
6:68c; Mzm 107:2-3, 4-5, 6-7, 8-9; Ul: 1 (dapat digunakan seluruhnya) Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:22-27)
"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk
sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya
mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita
juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai
anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam
pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi;
sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi
jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya
dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita;
sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud
Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk
orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = as, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. 2/4
Datanglah hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman, dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (7:37-39)
"Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan Pondok Daun, Yesus
berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan
minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab
Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang
dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya
kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Verbum Domini
U. Laus tibi Christe
Renungan
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, malam ini kita merayakan Misa Malam Vigili Pentakosta yang agung, menandai peristiwa paling penting ketika Roh Kudus turun ke atas para Rasul dan murid-murid Tuhan lainnya berkumpul di Yerusalem, pada hari kelima puluh. setelah Kebangkitan Tuhan, tidak lama setelah Tuhan naik dengan kemuliaan dan kembali ke Takhta Surgawi-Nya. Hari ini kita merayakan momen penting ini saat Roh Kudus turun dari Surga kepada kita, seperti yang dijanjikan.
Hari ini menandai dimulainya Gereja Universal, sebagaimana pada hari inilah para murid Tuhan memulai pewartaan dan upaya misionaris mereka, sebagaimana mereka sebelumnya menyembunyikan diri mereka sendiri dan tidak menonjolkan diri karena takut terhadap otoritas Yahudi. Setelah Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka mulai pergi keluar dan memberitakan Injil tentang keselamatan dan kebenaran Allah kepada orang-orang yang berkumpul di Yerusalem, dipimpin oleh Santo Petrus, pemimpin para Rasul, dan diwartakan bahwa tiga ribu pria diyakinkan oleh mereka dan memberikan diri mereka untuk dibaptis.
Melalui bacaan Kitab Suci yang kita terima dan dengar hari ini dalam Malam Pentakosta ini, kita mendengar bacaan yang sangat penting dan simbolis yang mungkin pada awalnya tidak kita sadari mengapa bacaan ini dipilih sebagai bagian Kitab Suci untuk Misa Kudus malam ini. Faktanya, ketika kita mendengar dan mengingat kembali apa yang baru saja kita dengar sebelumnya, dalam bacaan yang ditentukan untuk Malam Pentakosta ini, Tuhan ingin menunjukkan kepada kita melalui Gereja-Nya, bahwa kedatangan Roh Kudus memulihkan dan memperbarui kita semua, orang-orang yang terkasih, pernah dilemahkan dan dibawa oleh dosa dan kegelapan kejahatan.
Dalam bacaan pertama, salah satu bacaan berasal dari Kitab Kejadian, merinci momen ketika Tuhan mengacaukan bahasa orang-orang yang berkumpul di lokasi Babel, di mana mereka semua dengan bangga bercita-cita untuk membangun menara yang begitu tinggi hingga itu. akan mencapai langit itu sendiri. Oleh karena itu, melalui kejahatan, dosa dan ketidaktaatan mereka, umat manusia telah tersebar di seluruh dunia, terbagi oleh bahasa dan perkataan yang berbeda, tidak dapat memahami satu sama lain, terbagi dalam tujuan dan esensi.
Kemudian, ketika Tuhan mengirimkan Roh Kudus-Nya kepada para Rasul dan murid-Nya pada hari Pentakosta, jika kita mengingat apa yang terjadi, Roh Kudus turun ke atas mereka semua dan menguatkan mereka, dan mereka semua mulai berbicara dalam bahasa roh, ketika mereka pergi berkhotbah. dan memuliakan Tuhan di hadapan semua orang yang berkumpul di Yerusalem, dan semua orang yang berkumpul itu semua tercengang karena mereka mendengar para murid Tuhan ini semua berbicara secara bersamaan dan pada waktu yang sama dalam bahasa mereka sendiri.
Apa yang terjadi, saudara dan saudari di dalam Kristus? Ketika umat manusia menjadi sombong dan jatuh ke dalam dosa, mereka kehilangan karunia hikmat dan bahasa, pengetahuan tentang Roh Kudus, yang ditarik Tuhan dari mereka seperti yang terjadi di Menara Babel. Ketika Dia memberikan Roh Kudus kembali sekali lagi kepada murid-murid-Nya, mereka semua menerima Roh yang menyegarkan mereka, memberi mereka hikmat dan pengetahuan, salah satunya adalah karunia bahasa, sehingga mereka dapat memahami dan berbicara dalam berbagai bahasa.
Kemudian, kami juga mendengar pembacaan Perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya Israel seperti yang terjadi di Gunung Sinai di salah satu bacaan pertama lainnya untuk Vigil ini, yang penting karena pada kesempatan itu, umat Tuhan memberontak melawan Tuhan dan ketiganya. ribuan orang tersesat karena dosa penyembahan berhala, karena mereka memilih berhala anak lembu emas untuk menjadi tuhan mereka alih-alih Tuhan Allah Yang memimpin mereka keluar dari tanah Mesir. Tiga ribu orang itu dibunuh karena dosa mereka terhadap Tuhan, dalam menyangkal Dia dan menolak untuk mengakui Dia sebagai Tuhan.
Dan seperti yang disebutkan, pada hari Pentakosta, tiga ribu orang ditambahkan ke jumlah umat beriman, sebagai kontras yang jelas dengan apa yang kita dengar mengenai saat ketika orang Israel jatuh ke dalam dosa dan tidak menaati Tuhan dengan patung lembu emas. Ini sangat simbolis karena karunia Roh Kudus memperkuat dan memulihkan persatuan yang kita miliki dengan Tuhan, Tuhan dan Juruselamat kita, mengatasi kuasa dosa yang telah menyebabkan kematian. Sebaliknya, melalui Roh, kita telah menerima hidup baru di dalam Tuhan, sebagaimana tiga ribu orang yang dibaptis pada hari Pentakosta itu telah menerima hidup mereka.
Nabi Yehezkiel melihat ladang besar tulang kering dalam penglihatannya, dan dia melihat bagaimana tulang-tulang itu menjadi kumpulan orang yang sangat besar, semuanya hidup dan bernafas setelah Tuhan memberi mereka nafas kehidupan, yang melambangkan Roh Kudus, yang ada di mana-mana dan dalam segala hal, sama seperti di awal Kitab Kejadian, Roh Kudus diwakili dalam segala hal dan melayang di sekitar ketiadaan sebelum Penciptaan datang.
Kehidupan yang sama inilah yang Tuhan berikan kepada manusia pertama, Adam, saat Dia membentuknya dari debu, dan kehidupan yang sama yang telah Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Dan penting bahwa penglihatan ini diungkapkan kepada nabi Yehezkiel selama Yehezkiel hidup suatu masa ketika kekayaan orang Israel berada pada titik terendah, telah tersebar dan dibuat mengembara di antara bangsa-bangsa, dipermalukan dan dibuang karena dosa-dosa mereka dan ketidaktaatan terhadap Tuhan, bahkan kehilangan tanah air mereka sendiri dan kota di mana Tuhan telah menempatkan tempat tinggal-Nya sendiri, Yerusalem dan Bait Suci yang agung.
Melalui penglihatan itu, Tuhan ingin memberi tahu umat-Nya bahwa Dia akan memulihkan mereka dan mengembalikan mereka sekali lagi kepada kasih karunia-Nya. Dia akan mengumpulkan mereka semua kembali sekali lagi dan menyatukan mereka kembali dengan diri-Nya, sama seperti bagaimana Dia juga akan memulihkan semua orang lain yang telah tercerai-berai karena dosa dan kesombongan mereka di Menara Babel. Dia akan memulihkan mereka semua dan memberkati mereka sekali lagi, memanggil mereka untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan meninggalkan cara jahat mereka. Melalui Roh Kudus yang Dia limpahkan kepada mereka semua, Dia akan mengungkapkan kepenuhan kebenaran kepada mereka dan agar mereka dapat mencari dan menemukan Dia.
Saudara-saudari terkasih di dalam Kristus, saat kita semua merayakan Vigili Pentakosta yang agung ini, kita semua dipanggil untuk merefleksikan karunia Roh Kudus yang luar biasa yang telah Tuhan berikan kepada kita, bahwa melalui Roh Kudus, Dia memperkuat dan mendorong kita, memberi kita kebijaksanaan dan bimbingan di mana pun dan kapan pun kita membutuhkannya. Dan kita semua yang telah berbagi dalam Roh Allah yang sama, melalui baptisan bersama kita, juga telah berbagi dalam misi Gereja yang sama, yaitu menjadi saksi Tuhan dan kebenaran-Nya dalam komunitas kita sendiri, sedapat mungkin. kesempatan, untuk menjangkau sesama manusia.
Tuhan telah memberi kita Roh Kudus agar kita dapat dikuduskan, diremajakan dan dikuatkan, sehingga melalui berbagai karunia dan talenta yang telah kita terima, kita benar-benar dapat menghasilkan buah Roh yang melimpah, dan bersinar dengan cahaya iman yang paling indah sehingga semua mereka yang melihat kita, mendengar kita dan menyaksikan perbuatan dan pekerjaan kita, mereka semua mungkin tahu bahwa kita adalah orang yang terkasih Tuhan, pengikut dan murid-Nya. Dan inilah tantangan yang kita semua miliki saat ini. Sudahkah kita menjalani hidup kita dengan setia sebagaimana seharusnya sebagai orang Kristen, saudara dan saudari di dalam Kristus? Atau apakah kita malah mengabaikan misi dan panggilan kita sebagai orang Kristen?
Oleh karena itu, marilah kita semua menjadi saksi sejati Tuhan dalam semua kesempatan yang mungkin, melakukan apa pun yang kita bisa untuk menyentuh hati dan pikiran orang lain, sehingga melalui kita, lebih banyak orang dapat percaya kepada Tuhan, sama seperti bagaimana para rasul dan murid Tuhan berbicara dengan semangat yang begitu besar dan menunjukkan kasih mereka kepada Tuhan sehingga begitu banyak orang berpaling kepada Tuhan dan menjadi pengikut-Nya. Sebagai anggota Gereja Allah yang sama, inilah panggilan untuk kita lakukan, dan apa yang harus kita rangkul dengan sepenuh hati, mengikuti teladan yang diberikan oleh para pendahulu kita yang kudus dalam iman.
Meskipun masa Paskah berakhir dengan perayaan Pentakosta ini, bukan berarti semuanya kembali normal dan kita bisa melanjutkan hidup kita tanpa ada tindakan atau komitmen dari kita untuk hidup sesuai dengan iman Kristen kita. Sebaliknya, kita semua dipanggil dan diingatkan pada Pentakosta ini, seperti biasa, untuk berbuah di dalam Roh Kudus dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya semua yang telah Tuhan berikan kepada kita, dan untuk berjalan dengan berani dan setia di jalan-Nya.
Pentakosta menandai awal dari perjalanan baru, penginjilan dan misionaris yang mulai sekarang dan seterusnya kita harus terus menjalani hidup kita sepenuhnya, dan kita harus menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan bahwa melalui kita, Tuhan dan pekerjaan-Nya dapat terus menjangkau lebih banyak lagi. dan lebih banyak orang, dan melalui kita, Roh Kudus akan turun dan memperbarui wajah seluruh bumi, menghalau kegelapan dosa dan kejahatan, dan melahirkan era baru kedamaian dan cinta. Semoga Tuhan selalu menyertai kita, dan semoga Dia terus membimbing kita, melalui Roh Kudus, agar kita selalu setia kepada-Nya. Amin. (RENUNGAN PAGI)
Antion Komuni (Yoh 7:37)
Pada hari
terakhir, yaitu pada puncak perayaan, Yesus berdiri dan berseru, "Siapa
saja yang haus, hendaklah ia datang kepada-Ku dan minum!" Alleluya.
On the last day of the festival, Jesus stood and cried out: If anyone is thirsty, let him come to me and drink, alleluia.
atau
Ultimo festivitatis die dicebat Iesus: Qui in me credit, flumina de ventre eius fluent aquæ vivæ.
Hoc autem dixit de Spiritu, quem accepturi erant credentes in eum, alleluia, alleluia. (Yoh 7:37-39)
Sabtu Pagi, 22 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari kesembilan)
“Hendaklah jiwa Maria berada pada setiap dirimu untuk mengagungkan Tuhan” (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Kis 1:14)
Para murid semua sehati sejiwa tekun berdoa bersama para wanita dan Maria, ibunda Yesus, serta saudara-saudara Yesus. Alleluya.
The disciples devoted themselves with one accord to prayer with the
women, and Mary the Mother of Jesus, and his brethren, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami telah Kauperkenankan merayakan
kebangkitan Putra-Mu selama masa Paskah, yang esok akan memuncak dan
berakhir pada hari raya kedatangan Roh Kudus. Semoga berkat bantuan-Mu
kami dapat mewujudkan rahmat Paskah dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (28:16-20.30-31)
"Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."
Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal
dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya. Tiga
hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan
setelah mereka berkumpul, Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku tidak
berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat-istiadat nenek
moyang kita! Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan
diserahkan kepada orang-orang Roma. Setelah aku diperiksa, mereka
bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun
padaku yang setimpal dengan hukuman mati. Akan tetapi orang-orang Yahudi
menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada
Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. Itulah
sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu,
sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu
ini.” Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri
itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang
dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar
tentang Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 11:4.5.7)
1. Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga;
mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
2. Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang
mencintai kekerasan. Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi
keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 16:7,13) Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (21:20-25)
"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini, dan kesaksiannya itu benar."
Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku,” Petrus
berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti
mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk
dekat Yesus; dia inilah yang berkata, “Tuhan, siapakah dia yang akan
menyerahkan Engkau?” Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada
Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus,
“Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu
bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di
antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi
Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati,
melainkan, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku
datang, itu bukan urusanmu.” Dialah murid, yang memberi kesaksian
tentang semuanya ini, dan yang telah menuliskannya; dan kita tahu, bahwa
kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat
oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu,
maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis
itu.
Verbum Domini
U. Laus tibi Christe
Renungan
Jika kita berada di supermarket hanya untuk membeli sesuatu, kita mungkin tergoda untuk melihat-lihat dan melihat apa lagi yang bisa kita dapatkan.
Kita mungkin akhirnya mendapatkan cukup banyak barang tetapi lupa untuk mendapatkan apa yang sebenarnya kita inginkan.
Dalam hal ini, daftar belanja penting untuk membantu kita tetap fokus dalam mendapatkan apa yang sebenarnya kita butuhkan, dan juga untuk mencegah kita berbelanja.
Dalam Injil, Yesus baru saja menugaskan Petrus untuk mengurus Gereja perdana.
Tetapi dengan cepat, pikiran Petrus teralihkan dan ingin tahu tentang murid lain yang dikasihi Yesus.
Dengan tegas dan tegas, Yesus membahas masalah ini: Apa pentingnya bagi kamu? Kamu harus mengikuti Aku.
Dengan kata lain, Yesus berkata kepada Petrus: Urusi urusanmu sendiri, tetap fokus dan ikuti Aku.
Bahkan dalam bacaan pertama, Santo Paulus tidak menyesali tentang dirantai meskipun dia tidak bersalah, tetapi dia mengambil kesempatan untuk mewartakan Kerajaan Allah meskipun memakai rantai itu. Dia tetap fokus pada Yesus.
Jadi gangguan Petrus dan kesulitan Paulus telah mengajar kita untuk memfokuskan pikiran dan hati kita pada Yesus dan untuk mengikuti Dia.
Tidak ada hal lain yang penting. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 16:14)
Roh Kudus akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku, alleluya.
The Holy Spirit will glorify me, for he will take from what is mine and declare it to you, says the Lord, alleluia.
Doa Malam
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah berjanji untuk mengutus Roh Kudus.
Maka kami mohon, curahkanlah Roh Kudus-Mu atas kami, agar malam ini dan
besok terjadi Pentakosta baru, di mana Gereja-Mu Engkau barui dan Engkau
kobarkan iman dan semangat untuk bersaksi akan Engkau sampai ke ujung
bumi. Amin.
Jumat, 21 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari Kedelapan)
Yesus mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan
Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan
terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di
surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin
rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11),
menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan
"melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari
dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan
keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini
kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama
melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci
Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553)
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90
Antifon Pembuka (lih. Why 1:5-6)
Kristus menaruh cinta kasih kepada kita, dan menguduskan kita dengan
darah-Nya. Ia menjadikan kita raja dan imam di hadapan Allah Bapa-Nya.
Alleluya.
Christ loved us and washed us clean of our sins by his Blood, and made
us into a kingdom, priests for his God and Father, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Sumber Cahaya Kekal, Engkau telah membukakan kami jalan
menuju hidup yang kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh
Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (25:13-21)
"Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."
Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah Raja
Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan
kepada Gubernur Festus. Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di
situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, “Di
sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Gubernur Feliks pada waktu
dia pergi. Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua
orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia
dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang
Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum
ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan
untuk membela diri terhadap tuduhan itu. Karena itu mereka turut
bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera
mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi
ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan
suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat, seperti yang telah aku duga.
Mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka,
dan tentang seorang yang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi dengan
yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup. Karena aku ragu-ragu bagaimana
harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah
Paulus mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ.
Tetapi Paulus naik banding, Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan,
dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku
menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835 (MTA hal 271)
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Ul: 19a, 2/4)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap
batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala
kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat,
demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa
atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya,
agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:15-19)
"Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.
Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Jawab
Petrus kepada-Nya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata
Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar, Tuhan, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah
domba-domba-Ku!” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya,
“Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika masih muda engkau sendiri mengikat
pinggangmu dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika
engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang
lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak
kaukehendaki.” Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana Petrus
akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata
kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Jika kita menyebut diri kita orang Katolik, maka kita mungkin harus
bertanya pada diri sendiri pertanyaan yang sangat mendasar ini. Siapakah
kita sebenarnya? Tentang apa kita semua? Yah, mungkin ada banyak
jawaban untuk pertanyaan itu, tetapi tidak dapat disangkal bahwa Gereja
adalah komunitas orang berdosa. Bahkan Gereja adalah satu-satunya
komunitas di dunia di mana keanggotaan didasarkan pada satu kualifikasi
tunggal. Dan kualifikasi itu adalah bahwa Anda harus menjadi orang
berdosa. Jika Anda bukan orang berdosa, maka Anda tidak bisa menjadi
anggota. Kedengarannya aneh bukan? Karena jika Anda bukan orang berdosa,
mengapa Anda ingin bergabung dengan Gereja? Sama seperti jika Anda
tidak sakit, mengapa Anda ingin dirawat di rumah sakit? Pemimpin gereja
yang pertama, St. Petrus, adalah seorang pendosa, bahkan seorang pendosa
besar. Dia menyangkal Yesus tiga kali. Misionaris dan rasul pertama
bagi bangsa-bangsa lain, St. Paulus, juga seorang pendosa yang hebat.
Dia menganiaya orang-orang Kristen.
Namun dua tokoh besar Gereja
ini, yang adalah orang berdosa besar, juga menunjukkan bahwa di dalam
Gereja, mereka menemukan keselamatan di dalam Yesus. Ketika kita
mengerti bahwa kita Gereja adalah Gereja orang berdosa dan juga Gereja
UNTUK orang berdosa, maka kita akan ingin mengikuti Yesus dengan cara
kasih dan pengampunan-Nya, belas kasihan dan belas kasihan, kebaikan dan
kemurahan hati. "Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan
Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang
berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya
bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan.
Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas
kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan"
yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang
bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang
benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang
terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat
26:28)." (KGK, 545).
“Apakah engkau mengasihi Aku?” adalah
pertanyaan sentral dalam kehidupan setiap orang Kristiani. Kita selalu
bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah kini kita telah mampu
mengasihi-Nya? Apakah kita mengasihi-Nya lebih daripada pekerjaan,
harta, prestasi dan nama baik? Apakah kita mengasihi-Nya lebih daripada
sesama umat beriman lainnya? Semoga Roh Kudus menuntun kita ke dalam
pertobatan dan membentuk kita di jalan kekudusan.(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 16:13)
Ketika Roh Kebenaran datang, ia akan mengajarkan segala kebenaran, firman Tuhan, alleluya.
When the Spirit of truth comes, he will teach you all truth, says the Lord, alleluia.
Kamis, 20 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VII Paskah --- Novena Roh Kudus hari ketujuh
"Yesus dan Bunda-Nya melihat tujuan ke mana kita semua dipanggil, asal
kita membiarkan diri disembuhkan dan diubah oleh Roh Kudus." --- St.
Yohanes Paulus II
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90
Antifon Pembuka (Mzm 119:85.46)
Marilah
kita menghadap takhta kasih karunia dengan penuh harapan untuk
memperoleh rahmat dan mendapat pertolongan pada waktunya. Alleluya.
With boldness let us approach the throne of grace, that we may receive mercy and find grace as a timely help, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahabaik, Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami, mencari
yang tersesat jalannya. Semoga mata kami terbuka terhadap yang baik.
Ajarilah kami mendengarkan sabda pengampunan-Mu. Tabahkanlah hati kami
bila semangat kami mengendor dan ingatkanlah kami akan keagungan
karya-Mu dengan penuh rasa syukur. Sebab Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:30.23:6-11)
"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."
Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin
mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada
Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan
memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama
berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada
mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan
orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena
itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai
Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku
dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang
mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara
orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang
banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada
kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi
mengakui kedua-duanya. Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli
Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras,
katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang
ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.”
Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut,
kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia
memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari
tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya
Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah
hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang
Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di
Roma.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Jagalah aku, ya Tuhan, sebab pada-Mu aku berlindung. atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2.5.7-8.9-10.11; R: 5a)
1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata
kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku,
Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu
malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada
Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku
akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia
orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di
hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang
abadi. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 17:23)
Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di
dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (17:20-26)
"Supaya mereka sempurna menjadi satu."
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa
bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja
Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh
pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti
Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka
juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau
berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah
satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka
sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus
Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi
Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada
bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan
kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan
kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya
Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal
Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan
memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di
dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Verbum Domini
U. Laus tibi Christe
Renungan
Sebagian besar, Gereja Katolik menunjukkan kesatuan dalam banyak aspek.
Kita memiliki hierarki dengan Paus sebagai kepala Gereja.
Kita memiliki ajaran yang ditentukan.
Kita memiliki bentuk ibadah yang sama, meskipun bahasanya mungkin berbeda dari satu tempat ke tempat lain.
Jadi dalam banyak hal, aspek-aspek ini memperkuat persatuan kita sebagai Gereja. Tetapi persatuan yang Yesus doakan bukan hanya tentang keseragaman eksternal.
Yesus berdoa untuk persatuan antara pribadi dan antar bangsa. Dia menggunakan diri-Nya dan Bapa sebagai model kesatuan itu. Itu adalah kesatuan hati dan pikiran; itu adalah persekutuan cinta. Tetapi kecenderungan manusia adalah untuk terpecah dari pada bersatu; untuk dipisahkan daripada dihubungkan. Yesus berdoa untuk persatuan. Doa-Nya akan digenapi oleh Roh yang mengikat hati dan pikiran dalam persekutuan cinta.
Doa Malam
Allah, Bapa umat manusia, Engkau selalu memihak kaum papa miskin dan
menyanggupi pertolongan kepada kaum tertindas. Perkenankanlah kami
selalu berada di tengah-tengah kaum penderita dan tertindas agar dapat
menemukan Dikau di situ dan terhitung sebagai kaum papa penderita.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati