“Meski kami orang Kristen dibunuh dengan pedang, disalibkan, atau di buang ke moncong-moncong binatang buas, ataupun disiksa dengan belenggu api, kami tidak akan murtad dari iman kami. Sebaliknya, semakin hebat penyiksaan, semakin banyak orang demi nama Yesus, bertobat dan menjadi saleh." --- St Yustinus
Allah
Bapa sumber hikmat kebijaksanaan, dengan kebodohan salib Engkau telah
mengajarkan kebijaksanaan Yesus Kristus, Putra-Mu, kepada Santo
Yustinus, Martir. Pada hari peringatannya hari ini kami mohon, berilah
kami agar sanggup menolak segala yang dapat menjauhkan kami daripada-Mu.
Berilah pula kami rahmat-Mu agar selalu setia dalam iman. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Pada malam sesudah menguburkan jenazah, aku, Tobit, membasuh diri. Lalu aku pergi ke pelataran rumah dan tidur dekat pagar temboknya. Mukaku tidak tertudung karena udara panas. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku, lalu muncullah bintik-bintik putih. Aku pun lalu pergi kepada tabib untuk berobat. Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumeis. Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan wanita. Pekerjaan itu pun diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayar, dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan. Tetapi setibanya di rumahku anak kambing itu mengembik. Maka aku memanggil isteriku dan bertanya, “Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita tidak boleh makan barang curian!” Sahut isteriku, “Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upah.” Tetapi aku tidak percaya kepada isteriku. Maka kusuruh dia mengembalikan anak kambing itu kepada pemiliknya. Karena perkara itu, aku sangat malu karena isteriku. Tetapi dia membantah, katanya, “Apa gunanya kebajikanmu? Apa faedahnya semua amalmu itu? Lihat saja apa gunanya bagimu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang jujur teguh, penuh kepercayaan kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.7bc-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 20:25)
Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.
Inilah Injil Suci menurut Markus (12:13-17)
Renungan
Pada bacaan pertama, kita mendengar tentang bagaimana Tobit, seorang pria yang sangat beriman, mengalami kesusahan dan kesengsaraan dalam hidup.
Dia menjadi buta karena kecelakaan yang aneh dan dia harus bergantung pada kemurahan hati orang lain.
Juga ketika dia salah menuduh istrinya mencuri seekor domba, Hana, istrinya juga membalas dengan mencemooh iman dan perbuatan baiknya.
Demikianlah pencobaan dan kekacauan yang harus dilalui semua orang, dan itu termasuk orang-orang beriman yang percaya dan percaya kepada Tuhan.
Bahkan bagi Yesus yang datang untuk mengasihi orang dan berbuat baik, para imam kepala dan ahli Taurat dan tua-tua mengirim orang Farisi untuk mempertanyakan Yesus tentang membayar pajak, dengan maksud untuk menangkap-Nya atas sesuatu yang Dia katakan.
Yesus bisa saja merasa jijik dengan semua rencana dan rencana itu tetapi Dia mengubahnya menjadi kesempatan untuk mengajar orang-orang dan itu juga membuat para penanya-Nya bingung.
Jadi dalam menghadapi kesusahan dan kekacauan, kita perlu bertanya pada diri sendiri: Apa yang bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan? (Roma 8:35)
Jika Tuhan di pihak kita, siapa yang bisa melawan kita? (Roma 8:31) Atau apa yang bisa melawan kita? Kesulitan? Gejolak?
Doa Malam
Allah Bapa yang Mahamulia, nama-Mu kami muliakan, bila kami saling menaruh cinta kasih, karena Engkau sendirilah cinta kasih yang menghidupi kami, maka kami bersyukur kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.