| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 10 Juni 2021 Hari Biasa Pekan X

 


Kamis, 10 Juni 2021
Hari Biasa Pekan X

"Orang-orang muda yang terkasih, kebahagiaan yang kamu cari, kebahagiaan yang berhak kamu nikmati memiliki nama dan wajah: itu adalah Yesus dari Nazaret, tersembunyi di dalam Ekaristi." -Paus Benediktus XVI

Antifon Pembuka (Mzm 85:13)

Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.

Doa Pagi

  Allah Bapa Maha Pengasih, kami mohon curahilah kami Roh Kudus, agar dapat melihat siapakah Engkau sebenarnya. Semoga cahaya-Mu menyinari hidup kami, dan semoga cinta kasih dan kebebasan semakin berkembang dengan suburnya di tengah-tengah kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (3:15-4:1.3-6)
 
"Allah membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah."
     
Saudara-saudara, memang benar, setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa ada selubung yang menutup hati mereka, sampai pada hari ini. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan dengan muka yang tidak terselubung kita semua mencerminkan kemuliaan Allah. Dan karena kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Jika Injil yang kami wartakan masih tetap tertutup maka hanya tertutup untuk mereka yang akan binasa, yaitu orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang tidak lain adalah gambaran Allah sendiri. Sebab yang kami wartakan bukan diri kami sendiri! Yang kami wartakan adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah bersabda, “Dari dalam gelap akan terbit terang!” Dialah juga yang membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 13:34) 
Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan, yaitu supaya kalian saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kalian. Alleluya.
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:20-26)
 
"Barangsiapa marah terhadap saudaranya harus dihukum." 
  
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus dihadapkan ke mahkamah agama, dan siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe


Renungan


Salah satu aspek yang paling menantang dari menjadi manusia adalah dalam hubungan kita dengan orang lain.

Karena dalam hubungan ini, selalu ada kebutuhan untuk pengertian, untuk berkomunikasi, untuk mencintai dan untuk peduli.

Ini menjadi agak sulit ketika hubungan tegang.

Dalam hubungan yang tegang, kita mungkin ingin menghindari kesalahpahaman dan luka lebih lanjut dengan menjaga "jarak aman" dari yang lain.

Tetapi dengan menjaga "jarak aman", kita hanya berakhir dalam keheningan yang tidak nyaman atau bahkan "perang dingin".

Oleh karena itu, dalam Injil, Yesus mengeluarkan ajaran yang menantang ini:
"Jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu."
   
Dengan kata lain, tindakan rekonsiliasi harus selalu dimulai oleh orang yang dirugikan. Kedengarannya aneh bukan?

Tetapi menjaga jarak aman dan dengan menjaga keheningan sama saja dengan menghindari masalah.

Juga tidak menunggu pihak yang telah berbuat salah untuk datang kepada kita dan meminta maaf merupakan pilihan yang bermanfaat. Mungkin penantian yang sia-sia.

Tetapi ketika kita datang ke depan altar Tuhan untuk mempersembahkan diri kita dalam persatuan dengan Yesus, marilah kita memohon kepada Tuhan karunia hikmat dan pengertian, bahkan sebelum kita memulai tugas rekonsiliasi dengan orang-orang yang kita hindari.

Marilah kita memohon kepada Tuhan untuk mencurahkan kasih-Nya untuk menyembuhkan luka hati dan amarah serta dendam kita.

Kita perlu disembuhkan oleh Tuhan sebelum kita dapat maju dan didamaikan dengan orang lain.


Antifon Komuni (Yoh 6:64b, 69b)
 
Sabda-Mu adalah roh dan kehidupan, ya Tuhan. Engkaulah yang memiliki sabda kehidupan kekal. 
 
Doa Malam

Tuhan, buatlah aku mencintai-Mu lewat saudara-saudara yang ada di sekitar hidupku. Dengan mencintai mereka yang tampak dan hadir di hadapanku, Engkau memperkenankan aku untuk semakin mencintai-Mu dan memancarkan kasih-Mu bagi sesama. Amin.


RENUNGAN PAGI

Rabu, 09 Juni 2021 Hari Biasa Pekan X


Rabu, 09 Juni 2021
Hari Biasa Pekan X   

Untuk Yesus, Mesias Israel, yang terbesar dalam Kerajaan surga, sesuai dengan perkataan-Nya sendiri, memang wajar melaksanakan hukum sepenuhnya, juga perintah yang terkecil sekalipun. Ia malahan satu-satunya orang yang bisa melaksanakan hal itu secara sempurna. Bdk. Yoh 8:46. Seperti orang Yahudi sendiri akui, mereka tidak pernah mampu memenuhi hukum sepenuhnya, tanpa melanggar perintah yang terkecil sekalipun Bdk. Yoh 7:19; Kis 13:38-41; 15:10.. Karena itu, pada perayaan perdamaian tahunan, anak-anak Israel memohon ampun kepada Allah, karena pelanggaran mereka terhadap hukum. Hukum merupakan satu keseluruhan dan, sebagaimana santo Yakobus peringatkan: "Barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya" (Yak 2:10) Bdk. Gal 3:10;5:3.. (Katekismus Gereja Katolik, 578)


Antifon Pembuka (99:9)

Luhurkanlah Tuhan, Allah kita dan sujudlah menyembah di hadapan gunung kudus-Nya! Sebab kuduslah Tuhan Allah kita.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengikat perjanjian dengan kami dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami Kaucurahi Roh-Nya, agar kami mengimani Engkau dan saling menaruh cinta kasih satu sama lain.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (3:4-11)
    
  
"Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru, bukan yang terdiri dari suatu hukum yang tertulis, melainkan dari roh."
      
Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.8.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.
5. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Inilah Injil Suci menurut Matius (5:17-19)
   
"Aku datang untuk menggenapi hukum."
     
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.' Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan
    
  Setiap kali kita mendengar istilah "Hukum dan Para Nabi" dalam Alkitab, kita mungkin berpikir tentang perintah dan hukum dan aturan.

Tidak diragukan lagi itu adalah makna langsung yang jelas, namun ada sesuatu yang lebih mendasar dan esensial tentang Hukum dan Para Nabi.

Dan itu adalah perjanjian, yang melambangkan hubungan antara Tuhan dan umat-Nya.

Hubungan itu dapat diringkas hanya dalam satu kalimat: "Kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Tuhanmu."

Atas kalimat itu, Tuhan mengikat diri-Nya untuk melindungi dan menjaga umat-Nya, serta untuk mencintai dan merawat umat-Nya.

Tuhan memenuhi janji perjanjian itu ketika Dia menjawab doa nabi Elia pada bacaan pertama.

Tuhan kembali memenuhi janji itu ketika Dia mengutus Anak-Nya Yesus untuk menunjukkan kasih-Nya bagi kita dan untuk menyelamatkan kita.

Tuhan kita adalah Tuhan yang setia. Dia tidak meninggalkan umat-Nya.

Dia akan menjawab doa kita, sama seperti Dia menjawab doa nabi Elia, terutama dalam kebutuhan dan kesulitan kita.

Kita hanya perlu menaruh iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan dan setia kepada-Nya.

Hakikat dan hakekatnya itulah yang dimaksud dengan Hukum dan Para Nabi.  
(RENUNGAN PAGI)
 
Yesus Kristus yang telah mati untuk kita, itulah yang kucari. (St. Ignatius dari Antiokhia)

Antifon Komuni (Mat 5:17)

Aku datang bukan untuk membatalkan hukum Taurat atau ajaran nabi, melainkan untuk menyempurnakannya.

 

Selasa, 08 Juni 2021 Hari Biasa Pekan X

 

Selasa, 08 Juni 2021
Hari Biasa Pekan X

“Mari kita mempersembahkan kepada Tuhan korban agung yang meliputi segala, yakni cinta kita” (St. Efrem)


Antifon Pembuka (Mzm 5:16)

Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapa di surga.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau menghendaki semua orang ikut serta menikmati cahaya-Mu. Kami mohon semoga hidup kami serta segala tingkah laku kami membawa nama-Mu semakin disayangi dan hidup kami sendiri dapat dirasakan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:18-22)
   
 
"Pada Yesus bukanlah terdapat "ya" dan "tidak, melainkan hanya ada "ya".
   
Saudara-saudara, demi Allah yang setia, janji kami kepada kalian bukanlah serentak “ya” dan “tidak”. Sebab Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kalian, yaitu oleh Silvanus, Timotius dan aku, bukanlah serentak “ya” dan “tidak”, di dalam Dia hanya ada “ya”. Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengucapkan “Amin” untuk memuliakan Allah. Sebab Allahlah yang meneguhkan kami bersama kalian dalam Kristus. Dia pulalah yang telah mengurapi kita serta memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Dialah yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan atas semua yang telah disediakan-Nya untuk kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan                       
Ref. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:129.130.131.132.133.135)
1. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
2. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
3. Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
4. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana patutnya orang-orang yang mencintai nama-Mu.
5. Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.
6. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu di surga. Alleluya.
  
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:13-16)
  
"Kalian ini cahaya dunia."
    
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, “Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang. Kalian ini cahaya dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan
    

Dalam Injil, Yesus menyebut kita garam dunia dan terang dunia.

Sulit membayangkan garam yang sudah kehilangan rasanya. Garam yang tidak berasa tidak bisa disebut garam. Tidak ada nama untuk menggambarkan hal semacam itu.

Tapi kita pasti bisa membayangkan bola lampu yang tidak bisa bekerja. Itu rusak dan karenanya kita membuangnya.

Tetapi garam dan terang juga merupakan simbol rohani dari baptisan kita. Garam memelihara iman kita dan menjauhkan kita dari kehancuran oleh dosa.

Terang Kristus adalah apa yang kita terima pada saat kita dibaptis dan terang itu harus bersinar dalam hidup kita melalui perkataan dan tindakan kita.

Tetapi kita harus mengatakan "Ya" kepada Allah atas rahmat yang telah Dia berikan kepada kita pada saat pembaptisan kita.

Dan seperti yang kita dengar dalam bacaan pertama, Tuhan telah berkata "Ya" kepada kita dan menjadikan kita anak-anak-Nya melalui baptisan.

Kita, pada gilirannya, harus berkata "Ya" dan terus berkata "Ya" kepada Tuhan untuk menjadi garam dunia dan terang dunia.

 
Antifon Komuni (Mat 5:14a.16)

Kalian ini cahaya dunia. Hendaklah cahaya-Mu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatan-Mu yang baik dan memuji Bapa di surga.

Doa Malam
 
Tuhan, aku ingin memuliakan Engkau lewat perbuatanku setiap hari. Semoga sikap dan tingkah lakuku Kaujiwai dengan kasih-Mu sehingga aku pantas menjadi saksi-Mu. Ampunilah aku, atas segala kekurangan dan kesalahanku yang telah kuperbuat hari ini. Amin.
 

 

 
 
RENUNGAN PAGI

Senin, 07 Juni 2021 Hari Biasa Pekan X

 

Senin, 07 Juni 2021
Hari Biasa Pekan X

"Aku ingin menjadi orang Kristen sejati dan bukan sekadar pembawa nama Kristen." (St. Ignatius dari Antiokhia).
    

Antifon Pembuka (Mzm 34:9)

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa Raja Mahamulia, kerajaan-Mu Kaujanjikan kepada orang miskin dan rendah hati. Kami mohon, semoga kami dapat menerima semangat-Mu, agar dapat memasuki kedamaian-Mu dan menjadi putra dan putri-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  Amin.       
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:1-7)
  
 
"Allah menghibur kita, sehingga kita sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan."
    
Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dan kepada semua orang kudus di seluruh Akhaya. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasih dan Allah sumber segala penghiburan. Ia menghibur kami dalam segala penderitaan, sehingga kami sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab seperti halnya kami mendapat bagian berlimpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula berlimpahlah penghiburan kami oleh Kristus. Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kalian, jika kami dihibur, hal itu adalah untuk penghiburanmu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita. Kami mempunyai harapan yang teguh akan kalian. Sebab kami tahu, sebagaimana kalian turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, demikian juga kalian turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:12a)
Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga.

Inilah Injil Suci menurut Matius (5:1-12)
   
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah."
    
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit, sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga, sebab para nabi sebelum kalian pun telah dianiaya."
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan
 

Apa yang baru saja kita dengar dalam Injil adalah "Sabda Bahagia". Beberapa orang mungkin salah menyebutnya sebagai "8 sikap spiritual untuk menjadi bahagia".

Tapi apakah itu sikap terhadap hidup atau cara untuk bahagia, Ucapan Bahagia berarti berkat, jadi itu berarti "Berbahagialah orang miskin ..., Berbahagialah orang yang lembut ...,"

Jadi yang Yesus ajarkan kepada kita adalah 8 cara menerima berkat Tuhan, jika bisa dikatakan begitu saja.

Namun saat kita memikirkannya, menjalankan iman Kristen tentu tidak mudah sama sekali. Karena apa yang dunia anggap sebagai nasib buruk atau kemalangan, kita harus melihatnya dengan cara lain dan percaya bahwa itu adalah berkah dari Tuhan.
  
Pertanyaan yang menantang adalah: Bagaimana penderitaan bisa mendatangkan penghiburan dan bahkan keselamatan.

Tetapi Yesus tidak hanya mengajari kita caranya, Dia juga menunjukkan kepada kita bagaimana ketika Dia menderita di kayu salib.

Dia yang menciptakan segalanya menjadi miskin bagi kita, dan Dialah yang membuat damai dengan darah salib-Nya, untuk menyelamatkan kita.

Yesus mengajarkan kebenaran dengan hidup-Nya, sehingga kita dapat melihat kemalangan dan penderitaan dan dengan iman melihatnya sebagai berkat dan Tuhan sumber penghiburan akan menghibur kita dalam kesedihan kita.

Mari kita renungkan lebih dalam tentang Sabda Bahagia, dan Yesus akan mengubah penderitaan kita menjadi berkat dan kesedihan kita menjadi sukacita.(RENUNGAN PAGI)


Antifon Komuni (Mat 5:5)

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan dimiliki bumi.
 

 

Minggu, 06 Juni 2021 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Minggu, 06 Juni 2021
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Paskah Kristus mencakup bukan hanya sengsara dan wafat-Nya, melainkan juga kebangkitan-Nya. Ini dikumandangkan oleh aklamasi umat sesudah konsekrasi: "Kebangkitan-Mu kami muliakan." Kurban Ekaristi menghadirkan bukan saja misteri sengsara dan wafat Juruselamat, tetapi juga misteri kebangkitan-Nya, yang memahkotai pengorbanan-Nya. (Paus Yohanes Paulus II, Surat Ensiklik Ecclesia de Eucharistia, Ekaristi dan Hubungannya dengan Gereja, No. 14)


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 81:17)

Ia telah memberi mereka gandum yang terbaik. Ia telah mengenyangkan mereka dengan madu dari gunung batu.

He fed them with the finest wheat and satisfied them with honey from the rock.

atau
Antifon: Cibavit eos ex adipe frumenti, alleluia: et de petra, melle saturavit eos, alleluia, alleluia, alleluia.
Ayat Mazmur.
1. Exsultate Deo adiutori nostro: iubilate Deo Iacob. (Antifon)
2. Sumite psalmum, et date tympanum: psalterium iucundum cum cithara. (Antifon)
3. Ego enim sum Dominus Deus tuus, qui eduxi te de terra ægypti: dilata os tuum, et implebo illud. (Antifon)

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang maha pengasih dan penyayang, Engkau tak henti-hentinya memperkuat Gereja dengan santapan tubuh dan darah Putra-Mu. Semoga kami selalu memperoleh kekuatan baru setiap kali kami menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (24:3-8)
   
 
"Inilah darah perjanjian yang diikat Allah dengan kamu."
   
Ketika Musa turun Gunung Sinai, dan memberitahukan kepada bangsa Israel segala firman dan peraturan Tuhan, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak, “Segala firman yang telah diucapkan Tuhan itu, akan kami laksanakan!” Musa lalu menuliskan segala firman Tuhan itu. Keesokan harinya, pagi-pagi, didirikannya mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel mempersembahkan kurban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan. Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu; sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya, dan bangsa itu mendengarkan. Lalu mereka berkata, “Segala firman Tuhan akan kami laksanakan dan kami taati!” Kemudian Musa mengambil darah itu dan memercikkannya kepada bangsa itu seraya berkata, “Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kamu, berdasarkan segala firman ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, 3/4, PS 856
Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu, Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat. (Mzm 116:12-13.15.16b-18; Ul: lh. 1Kor 10: lh.16)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan, segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan, kematian semua orang yang dikasihi-Nya, Ya Tuhan, aku hamba-Mu, aku hamba-Mu, anak sahaya-Mu, Engkau telah melepaskan belengguku.
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:11-15)
   
"Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita."
     
Saudara-saudara terkasih, Kristus telah datang sebagai Imam Agung demi kesejahteraan masa yang akan datang; Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukan buatan tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat pelunasan yang kekal. Sebab, jika darah domba dan lembu jantan dan percikan abu lembu muda mampu menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang atas dorongan Roh Abadi telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat; betapa darah ini akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Madah Ekaristi, sol = es, m.7, PS 556 (fakultatif)
Syair: Lauda Sion, ayat 1-4.5-8 Thomas dari Aquino 1263/64, terj. Komlit KWI 1992
Lagu: Prancis abad ke-12, Graduale Romanum 1974
1. Sion, puji Penyelamat, Sang Pemimpin dan Gembala dalam kidung pujian.
2. Pujilah sekuat hati, kar'na Dia melampaui puji yang kaulambungkan.
3. Hari ini yang tersaji: Roti Hidup yang dipuji, sumber hidup yang kekal.
4. Itulah yang dihidangkan bagi para rasul Tuhan: Tak perlu diragukan.
5. Lihat Roti malaikat, jadi boga peziarah: sungguh itu roti putra, anjing jangan diberi.
6. Inilah yang dilambangkan waktu Ishak dikurbankan: Domba Paskah disajikan, dan manna dihujankan.
7. Yesus, Roti yang sejati, Kau Gembala murah hati, s'lalu lindungilah kami, dan tunjukkan pada kami bahagia yang kekal.
8. Dikau Allah mahakuasa, bimbing kami, insan fana, undang kami dalam pesta, dan jadikan kami warga umat kudus bahagia. Amin. Alleluya.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Yoh 6:51) 2/4
Akulah roti hidup yang turun dari surga; siapa yang makan roti ini akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Suci menurut Markus (14:12-16.22-26)
   
"Inilah Tubuh-Ku, inilah Darah-Ku."
    
Pada hari pertama Hari Raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid berkata kepada Yesus, “Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, “Pergilah ke kota! Di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia, dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Guru berpesan, ‘Di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!’” Maka berangkatlah kedua murid itu. Setibanya di kota, mereka dapati semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, membagi-bagi roti itu lalu memberikannya kepada para murid, seraya berkata “Ambillah, inilah Tubuh-Ku!” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur, lalu memberikannya kepada para murid, dan mereka semua minum dari cawan itu. Dan Yesus berkata kepada mereka, “Inilah Darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak lagi akan minum hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya yang baru, yaitu dalam Kerajaan Allah.” Sesudah menyanyikan lagu pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

Renungan


Saudara dan saudari terkasih di dalam Kristus, hari ini kita semua merayakan Hari Raya Tubuh  dan Darah Kristus, yang juga biasa dikenal sebagai Hari Raya Corpus Christi, yang berlangsung secara tradisional pada hari Kamis setelah Hari Raya Tritunggal Mahakudus, atau di beberapa tempat agar lebih banyak orang mengikuti, pada hari Minggu setelah Minggu Tritunggal Mahakudus. Dan perayaan ini sangat penting bagi kita, karena selain Tritunggal Mahakudus, Ajaran Kehadiran Nyata Kristus Tuhan dalam Ekaristi adalah salah satu prinsip inti utama dari iman Kristen kita.

Berbeda dengan sifat Trinitas dari Tuhan Kita, yang diakui dan merupakan bagian fundamental dari iman bagi kebanyakan orang yang percaya kepada Tuhan, Kehadiran Nyata Tuhan dalam Ekaristi belum diterima dan ditolak oleh beberapa segmen orang yang percaya pada Tuhan. Namun, ini jelas tidak menunjukkan sentimen dan kepercayaan para bapa Gereja dan semua orang Kristen perdana, yang semuanya percaya pada hadirat Tuhan yang benar, nyata dan hidup dalam Ekaristi.

Apa artinya, saudara dan saudari di dalam Kristus? Artinya roti dan anggur yang kita persembahkan pada perayaan Misa Kudus, dan yang diberkati dan dipersembahkan oleh imam kepada Tuhan di Konsekrasi benar-benar menjadi Tubuh dan Darah Tuhan Sendiri, substansi dan esensi Tuhan sendiri, meskipun mereka mungkin masih tampak bagi kita dalam bentuk roti dan anggur. Proses ini disebut Transubstansiasi, di mana 'Trans' berarti 'perubahan' dan 'Substantiate' yang berarti 'substansi atau esensi'.

Menurut Katekismus Gereja Katolik, kata 'Transubstansiasi' berarti 'perubahan seluruh substansi roti menjadi substansi Tubuh Kristus dan seluruh substansi anggur menjadi substansi Darah-Nya. Perubahan ini dibawa dalam Doa Syukur Agung melalui kemanjuran sabda Kristus dan oleh tindakan Roh Kudus. 'Dari Katekismus kita dapat melihat bagaimana Gereja dengan jelas mengajarkan kepada kita apa arti Ekaristi bagi kita semua.

Ini berarti bahwa masalah roti dan anggur itu sendiri telah diubah, diubah dan diubah menjadi substansi, esensi dan realitas Tubuh Yang Paling Berharga, dan Darah Paling Berharga Tuhan kita Yesus Kristus, Kristus yang sama yang telah mempersembahkan diri-Nya di kayu Salib di Kalvari sebagai Korban yang layak, sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Di dalam roti dan anggur yang diubah menjadi Tubuh dan Darah Tuhan yang Mahakudus dan Berharga, Ekaristi yang kita ambil bagian, kita berbagi dalam pengorbanan Tuhan yang sama hari itu di kayu Salib.

Itulah sebabnya Misa lebih tepat dikenal sebagai Kurban Kudus Misa, karena imam selebran bertindak 'in persona Christi' atau dalam Pribadi Tuhan kita Yesus Kristus, dengan otoritas yang Dia Sendiri telah berikan kepada para Rasul-Nya, dan karena Misa itu sendiri adalah seluruh Pengorbanan yang sama yang telah Tuhan alami, ketika Dia membawa Salib-Nya ke Kalvari, disalibkan dan mati di sana untuk kita umat manusia, seluruh Misa mewakili kita semua yang hidup melalui tindakan kasih Tuhan yang sama itu. dalam menyelamatkan kita.

Saat selebran mengucapkan kata-kata Konsekrasi, dengan kuasa Tuhan melalui Roh Kudus, roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Tuhan yang Paling Berharga, dan seperti yang dikatakan oleh selebran, dengan kata-kata yang sama yang diucapkan Tuhan Yesus. pada Perjamuan Terakhir, 'Inilah Tubuh-Ku, yang telah diserahkan bagimu', dan 'Inilah Piala Darah-Ku, Darah Perjanjian Baru dan Kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

Oleh karena itu, dalam Komuni Kudus, kita tidak hanya menerima roti dan / atau anggur, dan tidak hanya sekedar 'lambang' Tubuh dan Darah Tuhan sebagaimana yang diyakini dan diyakinkan oleh sebagian orang, tetapi dalam kebenaran dan kenyataan, Tubuh dan Darah Mahakudus Tuhan kita sendiri, di dalam Daging dan Darah. Kita mungkin melihatnya sebagai penampakan roti dan anggur, rasa roti dan anggur, aroma roti dan anggur, tetapi pada kenyataannya, esensi dari semua itu telah diubah sepenuhnya menjadi sesuatu di luar kemampuan pemahaman manusia kita, Misteri dari Iman kita.

Kita percaya kepada Tuhan dan dalam misteri Transubstansiasi, doktrin terpenting Gereja ini sejak awal dan yang dipromulgasikan pada Konsili Lateran Keempat pada awal abad ketiga belas, dan yang dilakukan oleh saudara-saudara kita di Timur. Gereja Timur juga meresmikan Sinode mereka di Yerusalem lima abad kemudian, percaya bahwa Tuhan sendiri telah memberikan Tubuh dan Darah-Nya yang Berharga dan Kudus untuk kita makan, makan dan minum sebagai makanan dan minuman yang nyata, dan bukan sebagai sesuatu yang imajiner atau hanya simbolis, sama seperti Dia menekankannya kepada orang-orang dalam khotbah-Nya tentang Roti Hidup sebagai Roti Sejati dari Surga jauh lebih tinggi dari roti manna surgawi yang telah secara ajaib diberikan oleh Tuhan kepada nenek moyang orang Yahudi, bangsa Israel selama empat puluh tahun perjalanan mereka ke Tanah Perjanjian. Dia merujuk pada peristiwa itu, membandingkan bagaimana leluhur mereka meninggal, tetapi mereka yang menerima Roti Hidup baru ini, yaitu Kristus Sendiri, mereka akan memiliki hidup kekal melalui Dia.

Ketika Tuhan menyebut diri-Nya sebagai Roti Hidup, Ia juga menyebutkan kepada orang-orang bahwa mereka tidak akan memiliki  kehidupan dan tidak tinggal di dalam-Nya kecuali mereka makan dari Tubuh-Nya dan minum Darah-Nya. Ia juga secara spesifik menyebutkan bahwa Tubuh-Nya adalah benar-benar Makanan, sedangkan Darah-Nya adalah benar-benar Minuman. Dia tidak mengatakan bahwa Dia memberi mereka simbol untuk dimiliki atau untuk dirayakan, tetapi sebaliknya, menggandakan pernyataan kebenaran-Nya sendiri, sampai-sampai banyak pengikut-Nya sendiri meninggalkan-Nya setelah momen khusus ini, yang ironisnya sangat mirip dengan bagaimana beberapa dari saudara seiman kita memilih untuk meninggalkan kebenaran yang sama tentang Kehadiran Nyata dalam Ekaristi.

Kepada murid-murid-Nya yang tersisa, kepada Dua Belas Rasul-Nya, Tuhan memberikan kuasa dan wewenang pada Perjamuan Terakhir ketika Dia menetapkan Sakramen Ekaristi Kudus. Perintah-Nya kepada mereka untuk 'lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku' adalah misi yang sangat penting, yang telah dijalankan dengan setia oleh para Rasul dan yang mereka sampaikan kepada semua penerus mereka, para uskup dan imam Gereja, yang telah ditahbiskan dan menerima kekuatan dan otoritas yang sama dari Tuhan untuk merayakan Kurban Kudus Misa.

Dengan berbagi dan mengambil bagian Tubuh dan Darah Tuhan maka kita memiliki Komuni Kudus dan Suci di dalam Gereja, yang kemudian membentuk Tubuh Kristus. Karena dalam berbagi Tubuh dan Darah Tuhan yang sama, kita telah dipersatukan melalui Kristus dan dijadikan satu sebagai umat yang diberkati oleh Tuhan dan mempersatukan kita untuk mengambil bagian bersama dalam Roti Hidup, Kristus Juruselamat kita, menjadi Tubuh Mistik Kristus, Gereja Yang Satu, Kudus, Katolik dan Kerasulan.

Dan dari masa awal Gereja kita memiliki bukti yang sangat kuat dan bukti ekstensif tentang Kehadiran Nyata dari para bapa dan pemimpin Gereja itu sendiri, seperti St. Ignatius dari Antiokhia, Uskup Antiokhia kedua dan penerus Santo Petrus di sana, yang berkata bahwa

“…Di dalamku membara keinginan bukan untuk benda-benda materi. Aku tidak menyukai makanan dunia… Yang kuinginkan adalah roti dari Tuhan, yaitu Tubuh Kristus… dan minuman yang kuinginkan adalah Darah-Nya: sebuah makanan perjamuan abadi.”
 
Santo Yustinus Martir dan para Bapa Gereja perdana serta orang-orang kudus lainnya juga setuju dengan kebenaran ini, Santo Yustinus Martir mengatakan: "
Kami menyebut makanan ini Ekaristi, dan tak satu orangpun diperbolehkan untuk mengambil bagian di dalamnya kecuali jika ia percaya kepada pengajaran kami… Sebab kami menerima ini tidak sebagai roti biasa atau minuman biasa; tetapi karena oleh kuasa Sabda Allah, Yesus Kristus Penyelamat kita telah menjelma menjadi menjadi manusia yang terdiri atas daging dan darah demi keselamatan kita, maka, kami diajar bahwa makanan itu yang telah diubah menjadi Ekaristi oleh doa Ekaristi yang ditentukan oleh-Nya, adalah Tubuh dan Darah dari Kristus yang menjelma dan dengan perubahan yang terjadi tersebut, maka tubuh dan darah kami dikuatkan.” 
    
Bagi Tuhan, segala sesuatu mungkin, dan semuanya bisa dilakukan, bahkan mengubah materi dan esensi, realitas roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah-Nya yang Berharga, untuk diberikan kepada kita dan untuk diambil secara layak demi keselamatan kita. . Dan pada Perjamuan Terakhir, yang disebutkan oleh Santo Ambrosius dari Milan dan Rasul Santo Paulus, Tuhan berfirman, 'Inilah Tubuh-Ku…' dan 'Inilah Piala Darah-Ku', sebagai Nyata-Nya, Tak Berubah. , Tubuh dan Darah yang Mahakudus dan Berharga, bukan tiruan, bukan simbol, bukan representasi, bahkan bukan kesatuan rohani, tetapi Korban Tuhan kita yang persis sama, nyata, lengkap, dan berdarah di kayu Salib di Kalvari.

Pernah ada kejadian terkenal dari orang-orang yang meragukan kebenaran ini yang akhirnya mengarah pada institusi perayaan besar Hari Raya Corpus Christi ini. Mukjizat Ekaristi Bolsena yang terkenal di tempat yang sekarang disebut Italia menandai salah satu dari banyak mukjizat Ekaristi besar lainnya yang dari waktu ke waktu mengingatkan kita akan kebenaran sakral dan realitas Kehadiran Nyata Tuhan dalam Ekaristi. Pada kesempatan itu, menurut tradisi, seorang imam sedang merayakan Ekaristi sambil meragukan Kehadiran Nyata. Segera setelah Konsekrasi, roti dan anggur berubah menjadi real Tubuh dan Darah Tuhan.

Dengan penegasan mukjizat-mukjizat ini, termasuk mukjizat sebelumnya di Lanciano dan tempat-tempat lain, di mana terjadinya 'Tubuh Kristus yang Berdarah dalam Hosti Ekaristi' terjadi, Paus melembagakan Pesta Corpus Christi untuk merayakan dan memberikan penekanan yang lebih besar pada inti ini. aspek iman dan keyakinan inti kita dalam Kehadiran Nyata Tuhan kita dalam Ekaristi, dalam Doktrin Transubstansiasi, di mana roti dan anggur dalam Kurban Kudus Misa diubah, sepenuhnya dan sepenuhnya, menjadi esensi, materi dan realitas Tubuh dan Darah Tuhan kita.

Sekarang, saudara dan saudari di dalam Kristus, setelah memperdalam pemahaman kita tentang sejarah yang kaya dari salah satu prinsip terpenting dari iman kita ini, bagaimana kita kemudian akan benar-benar merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus Tuhan kita? Tidaklah cukup hanya kita merayakan hari ini dengan perayaan Misa Kudus yang khusyuk. Faktanya, kita semua perlu memiliki perubahan besar dalam cara kita memperlakukan Ekaristi dan bagaimana kita harus membalas hormat dan adorasi kita diberikan kepada Tuhan yang benar-benar hadir dalam Ekaristi.

Seorang terkemuka yang tidak percaya pada Kehadiran Nyata pernah berkata bahwa, jika kita benar-benar percaya kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan benar-benar hadir dalam Ekaristi, maka di hadapan Tuhan, dia akan sujud, dan merendahkan diri dalam doa dan penyembahan yang luar biasa. Sayangnya, ini tidak terlihat di antara banyak dari kita orang Kristen. Banyak dari kita memperlakukan Kehadiran Nyata Tuhan seolah-olah Dia hanyalah roti untuk dimakan, atau lebih buruk lagi, sebagai beban karena kita memperlakukan Misa sebagai beban kewajiban yang berat untuk kita penuhi.

Berapa banyak dari kita yang telah menerima Tuhan dengan iman dan dengan layak menerima Tubuh dan Darah-Nya ke dalam tubuh kita sendiri, ke dalam hati kita dan ke dalam diri kita sendiri? Ada kebutuhan besar bagi kita untuk memulihkan penghormatan dan penyembahan yang tepat serta adorasi yang harus kita berikan kepada Tuhan, Kehadiran-Nya yang Nyata dalam Ekaristi, dan itu harus dimulai dari kita dan dari kita. Kita harus mengalami perubahan besar dan mendalam tentang cara kita memandang Misa Kudus, menjadikannya bagian terpenting dari hidup kita dan memusatkan diri serta keberadaan kita pada Tuhan.

Dan setelah menerima Tuhan Sendiri kepada kita, seperti yang dikatakan Santo Paulus dalam Suratnya kepada Gereja dan umat beriman di Korintus, kita telah menjadi Bait Suci Roh Kudus, Bait Allah yang hadir dalam daging, dalam milik kita sendiri. tubuh. Di sini kita menjadi bait-Nya yang terbaik dan sempurna, lebih sempurna dan lebih baik daripada Kuil yang dibangun oleh Salomo dan raja Herodes. Tetapi apakah kita kemudian memperlakukan tubuh kita dan makhluk kita sebagai tempat tinggal yang layak bagi Tuhan kita? Atau apakah kita malah mencemari mereka dengan ketidaktaatan, kejahatan dan dosa kita?

Oleh karena itu hari ini, pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini, marilah kita memperbarui semangat dan iman yang harus kita semua miliki dalam Hadirat Sejati dalam Ekaristi, Tubuh dan Darah Kristus sendiri yang telah Dia berikan kepada kita semua untuk keselamatan kita melalui tangan para uskup dan imam-Nya. Marilah kita berusaha untuk menjadi layak menerima Tubuh dan Darah-Nya Kristus ke dalam diri kita sendiri, dan bersyukur atas Pengorbanan penuh kasih yang telah Dia lalui untuk kita, dengan menjalani kehidupan Kristen yang paling bajik dan patut dicontoh mulai sekarang. 
[RENUNGAN PAGI

Antifon Komuni (Yoh 6:56)

Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

Whoever east my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.

Qui manducat carnem meam, et bibit sanguinem meum, in me manet, et ego in eo, dicit Dominus.

 


Sabtu, 05 Juni 2021 Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup dan Martir

Sabtu, 05 Juni 2021
Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup dan Martir 
  
Doa kepada Bapa kita adalah doa kita, kalau itu didoakan dalam nama Yesus Bdk. Yoh 14:13; 15:16; 16:24.26.. Yesus berdoa dalam doa Imam Agung-Nya: "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku" (Yoh 17:11). (Katekismus Gereja Katolik, 2815)

   
Antifon Pembuka (Mzm 118:85,46)

Merekalah orang suci, sahabat Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran Ilahi. Alleluya.
    
Doa Pagi

Ya Tuhan, Santo Bonifasius, martir, telah memeteraikan dengan darah iman yang diajarkannya dengan lidah. Semoga berkat doanya kami teguh berpegang pada iman yang sama dan setia mengamalkannya dalam karya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.       Amin.
   
Bacaan dan mazmur tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Para Martir, misalnya: 1Kor 1:18-25, Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 5b, Mat 5:3-19

Bacaan dari Kitab Tobit (12:1.5-15.20)

Setelah perayaan nikah Tobia dan Sara selesai, Tobit memanggil anaknya Tobia dan berkata, “Anakku, jangan lupa memberikan upah kepada orang yang mengantar engkau. Dan ingatlah untuk menambah upahnya!” Maka Tobit berkata kepada Rafael, “Ambillah sebagai upahmu separuh dari segala sesuatu yang kaubawa waktu datang, lalu engkau boleh pergi dengan selamat.” Tetapi Rafael memanggil Tobit dan Tobia sendiri-sendiri, lalu berkata kepada mereka, “Pujilah Allah dan muliakanlah Dia di hadapan semua orang yang hidup karena segala anugerah yang telah diberikan-Nya kepadamu. Pujilah nama-Nya, dan bernyanyi-nyanyilah kepada-Nya. Wartakanlah kepada semua orang perbuatan-perbuatan Allah sebagaimana layaknya. Jangan berayal memuliakan Dia. Memang rahasia raja patut disembunyikan, tetapi perbuatan Allah pantaslah disingkapkan dan dimuliakan. Lakukanlah yang baik, niscaya malapetaka tidak akan menimpa kalian. Lebih baiklah doa yang benar dan sedekah yang jujur daripada kekayaan orang yang lalim. Sungguh, sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa. Orang yang memberi sedekah akan mencapai umur panjang. Sebaliknya, orang yang melakukan dosa dan kejahatan, merugikan diri sendiri. Segenap kebenaran hendak kuwartakan kepadamu dan tidak satu pun kusembunyikan terhadap kalian. Sudah kutandaskan kepadamu: Rahasia raja patut disembunyikan tetapi perbuatan Allah pantaslah disingkapkan. Maka ketahuilah, ketika engkau dan Sara berdoa, akulah yang menyampaikan ingatan akan doamu itu ke hadapan kemuliaan Tuhan. Demikian pula waktu engkau menguburkan orang-orang mati! Ketika engkau serta merta bangkit dan meninggalkan makananmu untuk pergi mengapani jenazah itu, akulah yang diutus untuk mencobai engkau. Lagi pula, aku jugalah yang diutus oleh Allah untuk menyembuhkan baik engkau sendiri maupun Sara, menantumu. Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Allah yang mulia. Oleh sebab itu pujilah Tuhan di atas bumi dan muliakanlah Allah! Camkanlah! Aku naik kepada Dia yang telah mengutus aku. Tuliskanlah segala sesuatu yang telah terjadi atas dirimu.” Lalu Rafael naik dan tidak dapat mereka lihat.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya.
Ayat. (MT Tb 13:2.6.7.8)
1. Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya, kerajaan-Nya tetap sepanjang sekalian abad. Memang Ia menyiksa, tetapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati, tetapi menaikkan juga dari sana; tidak seorang pun luput dari tangan-Nya.
2. Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya, niscaya Ia pun berbalik kepada kamu, dan wajah-Nya pun tidak disembunyikan-Nya terhadap kamu.
3. Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal.
4. Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, kunyatakan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang berdosa, lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu Ia berkenan akan kamu dan menjalankan belas kasihan kepadamu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.
    
Inilah Injil Suci menurut Markus (12:38-44)

Pada suatu hari Yesus dalam pengajaran-Nya berkata, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat. Mereka suka berjalan-jalan dengan pakaian panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Pada kali lain sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin. Ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya: semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe


Renungan


Saat kita membaca cerita atau menonton film, akan sangat membantu jika kita memperhatikan detail di bab pembuka atau adegan pembuka.

Cerita yang bagus dan film yang bagus juga akan menyajikan permulaan sedemikian rupa sehingga ketika cerita atau film sampai pada akhir, awal dan akhir memiliki keterkaitan dan segala sesuatu tentang cerita atau film itu masuk akal.

Namun apa yang terjadi dalam sebuah cerita atau film memiliki banyak kesamaan dengan apa yang terjadi dalam hidup. Faktanya, kisah hidup kita memiliki cukup detail untuk dijadikan film pribadi kita.

Kisah Tobit dan Tobias pada bacaan pertama seperti bagaimana sebuah cerita dalam sebuah film terungkap. Kita telah mengikuti kisah Tobit sejak awal minggu dan hari ini kita telah sampai pada akhir cerita.

Dan saat kita sampai pada akhir cerita, kita melihat bahwa segala sesuatu yang telah terjadi terjadi karena suatu alasan.
 
Di dalam Injil, Yesus melihat orang-orang yang memasukkan uang ke dalam perbendaharaan. Beberapa menempatkan dalam jumlah yang signifikan tetapi itu tidak penting bagi mereka.

Seorang janda miskin datang dan memasukkan dua keping uang logam kecil yang nilainya tidak berarti, tetapi itu cukup penting bagi Yesus untuk mencatatnya.

Apa yang diberikan janda malang itu dicatat oleh Yesus dan diingat bahkan sampai sekarang.

Jadi apapun yang terjadi, terjadi di depan mata Tuhan. Dan Tuhan memiliki rencana dan hal-hal terjadi sesuai dengan rencana-Nya.

Semoga kita melihat rencana Tuhan dalam hal kecil dan kecil, sehingga kita bersyukur dan memuji Tuhan dalam segala hal. Tuhan memberkati


Doa Malam

Allah yang Maharahim, terimalah persembahan kami hari ini sebagaimana Engkau menerima persembahan janda miskin. Engkaulah sandaran hidup dan masa depan kami, sehingga kami tidak takut akan apa pun. Engkau yang kami puji, kini dan sepanjang masa. Amin.


RENUNGAN PAGI

 


Jumat, 04 Juni 2021 Hari Biasa Pekan IX


Jumat, 04 Juni 2021
Hari Biasa Pekan IX

Mari kita mempersembahkan kepada Tuhan kurban agung yang meliputi segala, yakni cinta kita. (St. Efrem)


Antifon Pembuka (Tob 11:14)


Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang agung! Hendaklah nama Tuhan yang agung berada di atas kita, dan terpujilah segala malaikat untuk selamanya. 


Doa Pagi


Allah Bapa Maharahim, sehatkanlah kiranya perbuatan kami dan ajarilah kami mengimani Yesus Kristus dan semoga kami Kaujadikan putra dan putri-Mu yang pantas.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

Bacaan dari Kitab Tobit (11:5-17)

  
"Aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kini aku dikasihi-Nya, dan aku melihat kembali anakku, Tobia."
       
Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan yang bakal ditempuh Tobia, anaknya. Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia, "Sungguh, anakmu telah datang, dan juga orang yang menyertainya." Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya, "Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka. Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya. Obat itu akan meresap dahulu, lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya." Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya lalu berkatalah ia, "Setelah engkau kulihat, Anakku, sekarang aku dapat mati!" Dan ia pun menangis. Tobit pun berdiri, dan meskipun kakinya tersandung-sandung, ia keluar dari pintu pelataran rumah. Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu. Lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya, "Tabahkan hatimu, Ayah!" Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit dan dibiarkannya sebentar. Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya. Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya, "Aku melihat engkau, Anakku, cahaya mataku!" Ia menyambung pula, "Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar! Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus! Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi aku melihat kembali anakku Tobia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Ayat. (Mzm 146:2abc,7,8-9a,9bc-10)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
2. Tuhan tetap setia untuk selama-lamanya, Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
3. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk. Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
4. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun!

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Ayat. Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Inilah Injil Suci menurut Markus (12:35-37)

    
"Bagaimana mungkin Mesias itu anak Daud?"

Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, kata-Nya, "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus, "Tuhan telah bersabda kepada Tuanku: Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?" Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus dengan penuh minat.

Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe


Renungan
 
Kita mungkin bertanya-tanya mengapa orang-orang senang dengan apa yang Yesus katakan dalam Injil.

Apa yang tampaknya menjadi kabar baik bagi mereka?

Topik pembahasannya adalah judul "Kristus" yang artinya Yang Diurapi.

Gelar itu terkait erat dengan gelar lain "Putra Daud".

Pada saat itu, otoritas agama menyatakan bahwa Kristus pastilah keturunan langsung Raja Daud.

Namun masalahnya adalah garis keturunan langsung Raja Daud sudah dihentikan ketika Persia menaklukkan Yehuda.

Jadi ada pertanyaan tentang Kristus sebagai anak Daud karena kemungkinan itu hampir tidak ada.

Jadi ketika Yesus mengutip mazmur dari Daud dan menjelaskannya, Dia menghilangkan kebingungan dan keraguan orang-orang dalam pikiran mereka.

Itulah sebabnya mereka senang, karena sekarang mereka bisa percaya lagi.

Kita juga memiliki pertanyaan tentang kehidupan, tentang keberadaan Tuhan, tentang penderitaan dan tentang kehidupan kekal.

Tetapi semoga Firman Tuhan memberi kita beberapa arahan untuk hidup kita sehingga meskipun kita mungkin tidak dapat memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan, kita masih akan berjalan ke arah yang menuntun kepada Tuhan.
 

Antifon Komuni (Mzm 146:2)
   
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Aku hendak memuliakan Tuhan seumur hidup, dan bermazmur memuji-Nya selama hayat di kandung badan. 


RENUNGAN PAGI

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy