Sabtu, 28 Agustus 2021 Peringatan Wajib St. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja

 

Sabtu, 28 Agustus 2021
Peringatan Wajib St. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja 
     
“Kita selalu perlu dibasuh oleh Kristus, yang membasuh kaki kita, dan diperbarui oleh-Nya. Kita memerlukan pertobatan yang tiada henti, yang setiap harinya dalam doa kita ucapkan: ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami. Hingga akhir hidup kita, kita memerlukan kerendahan hati yang menyadarkan kita bahwa dalam peziarahan ini, kita adalah pendosa, hingga Tuhan menjulurkan tangan-Nya secara definitif dan mengantar kita ke dalam kehidupan kekal. Kerendahan hati inilah yang dijalani hari demi hari, hingga wafatnya.” (Paus Benediktus XVI)
           
 
 
 
  
Antifon Pembuka (Sir 15:5)

Di tengah umat, Tuhan membuka mulut orang yang takut akan Dia dan memenuhi dia dengan roh kebijaksanaan dan pengetahuan, serta mendandani dia dengan jubah kemuliaan.

Doa Pagi
  
Ya Tuhan, Engkau telah memenuhi Santo Agustinus, Uskup dengan roh kebijaksanaan dan pengetahuan. Bantulah dan penuhilah Gereja-Mu dengan roh yang samam agar kami selalu haus akan Dikau, satu-satunya Sumber Kebijaksanaan Sejati, dan mencari Dikau, pemberi cinta ilahi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 4:9-11)
 
"Kalian belajar kasih mengasihi dari Allah."
 
Saudara-saudara, tentang kasih persaudaraan, kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu. Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kalian amalkan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kalian, Saudara-saudara, agar kalian lebih sungguh-sungguh lagi mengamalkannya. Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi para bangsa dengan adil.
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan Tuhan.
3. Sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.    
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:14-30)
 
"Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu."

Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan memercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kemampuannya. Lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta’. Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil! Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta’. Maka kata tuan itu kepadanya, “Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka tuannya menjawab, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu daripadanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Hari ini kita mengingat santo agung, St Agustinus, yang hidup pada abad ke-4.

Dia menulis banyak karya teologis dan spiritual dan hingga hari ini, 2 karyanya, The City of God dan Confessions masih banyak dibaca.

Sebenarnya, buku "Pengakuan" adalah semacam jurnal spiritual bagi para katekumen tetapi lebih merupakan perjalanan spiritualnya sendiri dalam menemukan Tuhan.

Di masa mudanya, St Agustinus adalah seorang pria liar dan pemberontak. Tapi dia juga sangat cerdas dan dia belajar filsafat dan dia mengajar retorika.

Tentu saja, ibunya, St Monika memiliki peran yang berpengaruh dalam pertobatannya, terutama melalui doa-doanya. Dia berdoa untuknya selama 30 tahun sebelum dia bertobat dan dibaptis.

Titik balik hidupnya datang ketika dia mendengar homili yang dikhotbahkan oleh St. Ambrosius.

Dia pergi ke tempat yang sepi untuk melakukan pencarian jiwa dan di sana dia sepertinya mendengar seorang anak bernyanyi: ambil dan baca.

Dia membuka Alkitab secara acak dan dia membaca Roma 13:13-14, yang intinya adalah tentang hidup di siang hari dan bukan di kegelapan. Itu sudah cukup baginya dan dia membuat persiapan untuk dibaptis.
 
       
Antifon Komuni (Mat 25:16)
 
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta. Ia menjalankan uang itu lalu memperoleh laba lima talenta. 
 
Doa Malam
   
Allah Bapa Maha Pengasih, kami menerima bakat agar kami gunakan untuk memperoleh kedamaian. Berkenanlah membantu kami dengan perantaraan Roh Kudus agar kami dapat melaksanakan semuanya itu dan menjadi orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RENUNGAN PAGI

Jumat, 27 Agustus 2021 Peringatan Wajib St. Monika

Jumat, 27 Agustus 2021
Peringatan Wajib St. Monika
        
Hanya satu ini yang kuminta kepadamu, Agustinus, agar kamu mengenangkan aku di hadapan altar Tuhan, di mana saja kamu berada. (St. Monika)
     
Antifon Pembuka (Ams 31:30.28)

Wanita yang takwa kepada Tuhan sungguh pantas mendapat pujian. Ia disebut bahagia oleh anak-anaknya, dan suaminya pun memuji dia.

Doa Pagi
    
Allah Bapa, penghibur orang berdukacita, dengan belas kasih Engkau sudah menerima cinta kasih dan air mata Santa Monika demi bertobatnya Santo Agustinus, putranya. Semoga berkat pertolongan mereka berdua kami menangisi segala dosa dan memperoleh kasih sayang rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (4:1-8)   
     
"Inilah kehendak Allah, yaitu supaya kamu semua kudus."
   
Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami minta dan menasihati kalian: Kalian telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kalian turuti! Tetapi baiklah kalian melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kalian tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus. Yang dikehendaki Allah adalah supaya kamu semua kudus. Ia menghendaki agar kalian menjauhi percabulan. Hendaknya kamu masing-masing hidup dengan isterinya sendiri, dalam kekudusan dan kehormatan, bukan dalam keinginan hawa nafsu, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dalam hal-hal ini jangan ada orang memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Sebab Tuhan akan membalas semuanya itu, sebagaimana dahulu telah kami katakan dan kami tegaskan kepadamu. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan yang cemar, melainkan untuk melakukan apa yang kudus. Karena itu barangsiapa menolak ini, bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan Roh Kudus-Nya juga kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
atau Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.5-6.10.11-12)

1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, dan akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
4. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:36) 
Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.  
    

Inilah Injil Suci menurut Matius (25:1-13)
   
   
"Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!"
  
Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.’ Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.’ Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya.” 
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
        
Renungan
  
Kardinal John Henry Newman mengatakan ini: Tuhan telah menciptakan saya untuk melakukan suatu pelayanan yang pasti kepada-Nya; Dia telah melakukan beberapa pekerjaan kepada saya yang tidak Dia lakukan untuk orang lain.

Memang, saat kita menjalani hidup ini, ada begitu banyak yang harus dipelajari dan ada begitu banyak yang bisa diberikan ketika kita menyadari betapa banyak yang telah kita terima.

Hanya jika dan ketika kita menyadari betapa banyak yang telah kita terima dan menggunakannya dengan bijak dan untuk menjadi kudus dalam segala hal yang kita lakukan.

Seperti yang dikatakan oleh bacaan pertama, apa yang Tuhan inginkan adalah agar kita semua menjadi kudus.

Hari ini kita merayakan peringatan St. Monika. 
 
St. Monika adalah seorang ibu teladan. Iman dan cara hidupnya yang terpuji patut dicontoh oleh ibu-ibu Kristen terutama mereka yang anaknya tersesat oleh berbagai ajaran dan bujukan dunia yang menyesatkan.
   
St. Monika telah mengalami belas kasih Tuhan yang luar biasa. Doanya yang tak kunjung padam disertai tetesan air mata telah mendatangkan pertobatan bagi suaminya dan anaknya.
   
Semoga kita selalu ingat bahwa kita berjalan di jalan ini sekali dan tidak akan pernah berjalan seperti ini lagi.

Apa pun kebaikan yang bisa kita lakukan, cinta apa pun yang bisa kita berikan, mari kita lakukan sekarang.

Selalu ada pekerjaan kasih yang harus dilakukan, dan kita tidak akan beristirahat sampai hati kita menemukan ketenangan di dalam Tuhan.. (RENUNGAN PAGI)
 
 
  
Antifon Komuni (Mat 24:42a.44)
 
Berjaga-jaga dan bersiapsiagalah sebab kalian tidak tahu kapan Putra Manusia datang.

Kamis, 26 Agustus 2021 Hari Biasa Pekan XXI

 

Kamis, 26 Agustus 2021
Hari Biasa Pekan XXI
 
Akuilah dosa-dosamu dan Tuhan akan mengampuni kamu. (St. Yohanes Krisostomus)

 

Antifon Pembuka (Mat 24:44)

Hendaklah kalian siap sedia, karena Putra Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga. 

Doa Pagi
   
Allah Bapa, penghibur orang berdukacita, dengan belas kasih Engkau sudah menerima cinta kasih dan air mata Santa Monika demi bertobatnya Santo Agustinus, putranya. Semoga berkat pertolongan mereka berdua kami menangisi segala dosa dan memperoleh kasih sayang rahmat-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:7-13)
    
   
"Semoga Tuhan membuat kamu berkelimpahan dalam kasih persaudaraan."
  
Saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan. Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita? Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan, supaya kami bersukacita.
Atau Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17; Ul: 1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
3. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya perbuatan tangan kami, teguhkanlah! 
    
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 24:42a,44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.
 
Inilah Injil Suci menurut Matius (24:42-51)
    
"Hendaklah kalian selalu siap siaga."
  
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
   
 Saat awan tebal, hujan turun. (Pengkhotbah 11:3). Begitu pula ketika hati sedang berat, air mata akan jatuh.

Bumi telah menerima banyak air mata dari umat manusia sejak waktu dimulai dan air mata belum berhenti.

Kita meneteskan air mata saat kesakitan; kita meneteskan air mata ketika dalam kesedihan dan kesedihan; kita meneteskan air mata ketika diliputi oleh emosi. Saat hati berat, air mata akan jatuh.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus menyebutkan sedikit tentang kesulitan dan kesedihannya sendiri tetapi tidak banyak rinciannya.

Tetapi dalam surat-surat lain kepada komunitas-komunitas Kristen perdana lainnya, dia menyebutkan tentang meneteskan air mata bagi mereka.

Meneteskan air mata atas pencobaan dan kesengsaraan kita sendiri dapat dimengerti; tetapi meneteskan air mata untuk seseorang berarti bahwa orang tersebut sangat berarti bagi kita.

Begitulah kisah St. Monika dalam doanya untuk pertobatan putranya St. Agustinus. St Monika tidak pernah meninggalkan doanya untuk putranya. Dia berpuasa, menangis dan memohon kepada Tuhan untuk pertobatan putranya. Kisah mengatakan bahwa saluran air terbentuk di tanah tempat air matanya jatuh saat dia berdoa untuk putranya. St Monika mendekati uskup setempat dan memintanya untuk memenangkan putranya kepada iman.

Uskup sering menghiburnya dengan mengatakan, “Waktu Tuhan akan tiba. Pergilah sekarang, tidak mungkin putra dari begitu banyak air mata harus binasa”. St Monika adalah seorang ibu yang tidak pernah menyerah.

Di satu sisi, dapat dikatakan bahwa St. Monika "tetap terjaga" dan terus menunggu waktu Tuhan yang akan datang. Air matanya untuk putranya St Agustinus menyelamatkannya dari kemungkinan "menangis dan menggertakkan gigi".

Semoga kita juga tetap terjaga setiap saat, berdoa dan berkorban untuk orang lain, agar air mata mereka berhenti, dan tidak ada lagi tangisan dan kertakan gigi.
 
Antifon Komuni (Mat 24:43)
 
Berjaga-jagalah, sebab kalian tidak tahu kapan Tuhanmu datang.
 
 

RENUNGAN PAGI

Rabu, 25 Agustus 2021 Hari Biasa Pekan XXI

Rabu, 25 Agustus 2021
Hari Biasa Pekan XXI
    
Meskipun kita makan dan minum dari Dia, baiklah kita selalu lapar dan haus. Sebab meskipun Ia dimakan, Ia tidak habis dan meskipun Ia diminum, Ia tidak berkurang. (St. Kolumbanus)


Antifon Pembuka (1Tes 2:13)

Terimalah sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi menurut apa adanya, yaitu sebagai sabda Allah.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahabaik, bukalah kiranya hati kami, agar dapat memahami benar sabda-Mu. Bukalah kiranya lisan kami, agar dapat mewartakan misteri-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:9-13)
    
  
"Sambil bekerja siang malam kami memberitakan Injil Allah kepada kalian."
     
Saudara-saudara, kalian tentu masih ingat akan usaha dan jerih payah kami. Sebab kami bekerja siang malam, agar jangan menjadi beban bagi siapa pun di antaramu. Di samping itu kami pun memberitakan Injil Allah kepada kalian. Kalianlah saksinya, demikian pula Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kalian yang telah menjadi percaya. Kalian tahu, betapa kami telah mengasihi kalian dan menguatkan hatimu masing-masing, seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya; dan betapa kami telah meminta dengan sangat agar kalian hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kalian ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Karena itulah kami tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah, sebab kalian telah menerima sabda Allah yang kami beritakan itu. Pemberitaan kami itu telah kalian terima bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan sebagai sabda Allah, sebab memang demikian. Dan sabda Allah itu bekerja giat di dalam diri kalian yang percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.
Ayat. (Mzm 139:7-8, 9-10, 11-12ab; Ul: 1)
1. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
2. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
3. Jika aku berkata, "Biarlah kegelapan melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Inilah Injil Suci menurut Matius (23:27-32)
   
"Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi."
    
Pada waktu itu Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
   
  A
rah hidup kita sangat ditentukan oleh tujuan hidup kita, yang pada gilirannya sangat ditentukan oleh apa yang kita yakini.

Beberapa orang mungkin percaya pada kekuatan kekayaan sehingga tujuan hidup mereka adalah untuk mendapatkan uang sebanyak mungkin dan itu akan menjadi arah yang mereka ambil.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus memberitahu jemaat Tesalonika bahwa Kabar Baik yang dia bawa kepada mereka adalah untuk membantu mereka menjalani kehidupan yang layak bagi Allah, yang memanggil mereka untuk berbagi dalam kemuliaan kerajaan-Nya.

Dan mereka telah menerimanya sebagai pesan Tuhan dan bukan pemikiran manusia, dan itu menjadi kekuatan yang hidup di antara mereka yang mempercayainya.

Ketika kita percaya pada kekuatan Kabar Baik, maka kita juga ingin menjalani kehidupan yang layak bagi Tuhan dan menantikan kemuliaan kekal Kerajaan-Nya.

Kita akan dapat melihat bahwa hal-hal dari dunia ini sedang berlalu dan kita menggunakannya untuk kemuliaan Allah dan untuk melayani orang-orang di sekitar kita sehingga mereka juga akan percaya pada kuasa yang hidup dari Kabar Baik.

Terjebak dengan hal-hal dunia ini, seperti apa yang Yesus katakan dalam Injil, menjadi cantik seperti kuburan bercat putih. Itu akan menjadi tragedi terbesar dalam hidup. 
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Mzm 139:7-8)

Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?

 

Karya: EvgeniyaTiplyashina/istockphoto.com

Selasa, 24 Agustus 2021 Pesta St. Bartolomeus, Rasul

 

Selasa, 24 Agustus 2021
Pesta St. Bartolomeus, Rasul

Pencurahan darah Kristus adalah sumber kehidupan Gereja. Santo Yohanes, sebagaimana kita tahu, melihat dalam air dan darah yang mengalir dari Tubuh Tuhan kita dari situlah terpancar kehidupan ilahi yang diberikan oleh Roh Kudus dan dikomunikasikan kepada kita dalam sakramen-sakramen (Yoh 19:34; lih 1 Yoh 1 : 7; 5: 6-7). Surat Ibrani menjelaskan, kita bisa mengatakan, keterlibatan liturgi dari misteri ini. Yesus, oleh penderitaan dan kematian-Nya, mempersembahkan diri-Nya pada Roh yang abadi, telah menjadi Imam Agung kita dan "Pengantara dari perjanjian baru" (Ibr 9:15). Firman ini menggemakan kata-kata Tuhan kita sendiri pada Perjamuan Terakhir, ketika ia menetapkan Ekaristi sebagai sakramen Tubuh-Nya, diberikan untuk kita, dan Darah-Nya, Darah perjanjian baru dan kekal dicurahkan untuk pengampunan dosa (lih Mk 14:24; Mat 26:28; Luk 22:20). (Paus Benediktus XVI; Homili Katedral Darah Dari Tuhan kita Yesus Kristus Yang Paling Berharga, Westminster)


Antifon Pembuka (Mzm 96(95):2-3)

Maklumkanlah keselamatan Tuhan hari demi hari, wartakanlah kemuliaan-Nya di antara para bangsa.

Proclaim the salvation of God day by day; tell among the nations his glory.
 
   
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
    
 Doa Pagi

Allah Bapa, Raja Mahamulia, penyelamat manusia, teguhkanlah iman di dalam diri kami. Dengan iman Rasul Bartolomeus sudah terpaut pada Kristus dengan hati tulus ikhlas. Semoga berkat doanya Gereja-Mu menjadi tanda dan saluran keselamatan untuk segala bangsa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:9b-14)   
   
"Tembok kota kudus dibangun atas dua belas batu dasar."
   
Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13b.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 1:49b)
Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!
      
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (1:45-51)
     
"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
   
Sekali peristiwa Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya, Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 

St Bartolomeus berasal dari Kana di Galilea, dan ia sering dikenal sebagai Natanael karena Injil menurut Matius mendaftarkannya bersama Filipus sebagai salah satu rasul pertama yang dipilih oleh Kristus.

Dari Injil, kita dapat membuat asumsi tentang karakter seperti apa dia.
  
Bartolomeus adalah orang yang lurus ke depan, yang mengatakan apa yang dia maksud dan berarti apa yang dia katakan.

Kita dapat membuat anggapan itu ketika dia membuat pernyataan itu: Bisakah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?

Meskipun demikian, dia adalah orang yang berpikiran terbuka karena dia mengikuti Filipus untuk melihat siapa Yesus itu.

Ia juga seorang yang suka berdoa, sebagaimana dibuktikan oleh Yesus, karena duduk di bawah pohon ara berarti berada di bawah naungannya yang sejuk dan berdoa serta merenungkan kebenaran TUHAN.

Jadi sebenarnya, Yesus menegaskan Bartolomeus tentang karakternya. Sepertinya Dia tahu orang seperti apa Bartholomeus sebenarnya.

Demikian pula, Yesus juga mengenal kita masing-masing terus menerus dan Dia juga ingin menegaskan kebaikan kita.

Seperti St. Bartolomeus, marilah kita terus mengikuti Yesus sebagaimana Dia menyatakan diri-Nya kepada kita.

Semoga kita juga semakin mengenal diri kita sendiri dan dikuatkan dalam kebaikan kita.

Semoga kita juga selalu merenungkan kebenaran TUHAN dan memberitakannya dalam hidup kita.    
   
Antifon Komuni (Luk 22:29-30)

Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku, sabda Tuhan.

I confer a kingdom on you, just as my Father has conferred one on me, that you may eat and drink at my table in my kingdom, says the Lord.
 
 
 
 
 
Doa Malam 
 
Yesus, sumber hidupku, pengakuan Bartolomeus akan keberadaan-Mu menuntun aku untuk mengenal Engkau lebih dalam. Mulai saat ini, ya Yesus, aku hendak menjadikan Engkau sebagai sumber hidupku. Semoga aku selalu mengandalkan Engkau, kini dan sepanjang masa. Amin. 
 
 

RENUNGAN PAGI

Senin, 23 Agustus 2021 Hari Biasa Pekan XXI

 

Senin, 23 Agustus 2021
Hari Biasa Pekan XXI
 
Penyesatan itu terutama bersifat buruk, kalau ia dilakukan oleh orang-orang terpandang dan kalau karena itu orang-orang lemah dibahayakan. Ini yang membuat Tuhan kita berseru: "Tetapi barang siapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut" (Mat 18:6) Bdk. 1 Kor 8:10-13. Penyesatan itu bobotnya sangat berat, kalau dilakukan oleh para pendidik dan para guru. Karena itu, Yesus mempersalahkan ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi bahwa mereka adalah serigala berbulu domba Bdk. Mat 7:15. (Katekismus Gereja Katolik, 2285)

Antifon Pembuka (1Tes 1:2-3)


Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahabaik, jangan biarkan kami yang telah Kaupilih menjadi anak-anak-Mu dan menjadi murid-murid Yesus, Putra-Mu, menjadi pewarta Injil namun tidak dengan sungguh-sungguh. Bimbinglah agar kami tidak mengandalkan kekuatan kami sendiri, melainkan tetap bersandar pada kekuatan Roh Kudus-Mu untuk selama-lamanya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:2b-5.8b-10)
 
 
"Kalian telah berbalik dari berhala-berhala kepada Allah, untuk menantikan kedatangan Anak-Nya yang telah dibangkitkan."

Saudara-saudara, kami selalu mengenangkan kalian dalam doa-doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kalian. Sebab Injil yang kami wartakan disampaikan kepada kalian bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dalam kekuatan, dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh. Kalian sendiri tahu, bagaimana kami telah bekerja di antara kalian, demi kepentingan kalian. Di mana-mana telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tak usah berbicara lagi tentang hal itu. Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kalian menyambut kami, dan bagaimana kalian berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah yang hidup dan benar, serta untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Inilah Injil Suci menurut Matius (23:13-22)
 
"Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta!"
 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha masuk. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian menelan rumah janda-janda sementara mengelabui indra orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kalian pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kalian menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri. Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata, ‘Bila bersumpah demi bait suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas bait suci, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau bait suci yang menguduskan emas itu? Dan kalian berkata, ‘Bila bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi bait suci, ia bersumpah demi bait suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
   
Sungguh menakjubkan untuk memikirkan pengaruh dan kekuatan yang dapat kita miliki terhadap orang lain.

Apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan dapat mempengaruhi orang lain, baik itu menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Dan lebih sering daripada tidak kita melihat bahwa kekuatan digunakan untuk hal yang lebih buruk.

Dalam Injil, Yesus memberikan contoh bagaimana orang lain dapat terpengaruh secara merugikan oleh pengaruh buruk kita.

Dia berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi:
   
“Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha masuk......... "
   
Itu adalah kata-kata yang sangat serius dan mengejutkan tetapi tetap saja itu menunjukkan realitas kekuatan dan pengaruh yang menghancurkan yang dapat kita miliki atas orang lain.

Namun di sisi lain, kita juga mampu mempengaruhi orang lain untuk bangkit dari lumpur dunia ini dan meraih surga.

Pada bacaan pertama, kita mendengar bagaimana St. Paulus mengucap syukur kepada Tuhan untuk Jemaat di Tesalonika.
  
Jadi kita punya pilihan: kita bisa menjadi seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dan memiliki kuasa dan pengaruh yang menghancurkan atas orang lain atau kita bisa menjadi seperti St. Paulus yang merupakan alat anugerah keselamatan Allah bagi Jemaat di Tesalonika.

Ya, kita bisa memilih, dan mari kita berdoa agar kita memilih menjadi tanda-tanda yang akan mengarahkan orang lain ke surga.
 
“Tidak ada satu tangga lain untuk naik ke surga, selain salib.” (St. Rosa dari Lima)

 
 
  

 
Antifon Komuni (Mat 19:16,17)
 
Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal? Jika engkau ingin memasuki hidup, taatilah perintah Allah.
  
RENUNGAN PAGI

Minggu, 22 Agustus 2021 Hari Minggu Biasa XXI

 

Minggu, 22 Agustus 2021
Hari Minggu Biasa XXI

Pernyataan pertama mengenai Ekaristi, memisahkan murid-murid-Nya dalam dua kelompok, sebagaimana juga penyampaian mengenai sengsara-Nya menimbulkan reaksi menolak pada mereka: "Perkataan ini keras, siapakah sanggup mendengarkannya?" (Yoh 6:60). Ekaristi dan salib adalah batu-batu sandungan. Keduanya membentuk misteri yang sama, yang tidak berhenti menjadi sebab perpecahan. "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" (Yoh 6:67). Pertanyaan Tuhan ini bergema sepanjang masa; melalui pertanyaan ini cinta-Nya mengundang kita, supaya mengakui bahwa hanya Dialah memiliki "perkataan hidup kekal" (Yoh 6:68) dan bahwa siapa yang menerima anugerah Ekaristi-Nya dengan penuh iman, menerima Dia sendiri. (Katekismus Gereja Katolik, 1336)


Antifon Pembuka (Mzm 86:1-3)

Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah aku. Selamatkanlah hamba-Mu, yang berharap kepada-Mu. Kasihanilah aku, ya Tuhan, kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.

Turn your ear, O Lord, and answer me; save the servant who trusts in you, my God. Have mercy on me, O Lord, for I cry to you all the day long.
 
Inclina, Domine, aurem tuam ad me, et exaudi me: salvum fac servum tuum, Deus meus, sperantem in te: miserere mihi, Domine, quoniam ad te clamavi tota die.
Mzm. Lætifica animam servi tui: quoniam ad te, Domine, animam meam levavi. 
(Mzm 86:1-4)    
  
Doa Pagi

Allah Bapa yang mahamurah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau menganugerahkan kehidupan kekal kepada kami. Kami mohon tariklah diri kami untuk selalu dekat dengan-Mu dan selalu rindu untuk tinggal bersama-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   
Bacaan dari Kitab Yosua (24:1-2a.15-17.18b)
   
"Kami akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita."
      
Menjelang wafatnya, Yosua mengumpulkan semua suku orang Israel di Sikhem. Dipanggilnya para tua-tua, para kepala, para hakimnya dan para pengatur pasukan Israel. Mereka berdiri di hadapan Allah. Maka berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu, "Jika kamu menganggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah: Kepada dewa-dewa yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat, atau kepada dewa orang Amori yang negerinya kamu diami ini? Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!" Maka bangsa itu menjawab, "Jauhlah dari pada kami meninggalkan Tuhan untuk beribadah kepada allah lain! Sebab Tuhan, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan; Dialah yang telah melakukan tanda-tanda mukjizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui. Kami pun akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan, kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.16-17.18-19.20-21.22-23)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati, mendengarnya dan bersuka cita.
2. Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat, untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
3. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan, dari segala kesesakannya, mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
4. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu; Ia melindungi segala tulangnya, dan tidak satu pun yang patah.
5. Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya, tidak akan menanggung hukuman.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:21-32)
   
"Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat."
              
Saudara-saudara, hendaklah kamu saling merendahkan diri dalam takut kepada Kristus. Hai isteri, tunduklah kepada suamimu, seolah-olah kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isteri, sebagaimana Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian pulalah isteri hendaknya tunduk kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri bagi jemaat untuk menguduskannya, setelah menyucikannya dengan air dan firman. Maksudnya ialah supaya dengan demikian Kristus menempatkan jemaat di hadapan-Nya dalam keadaan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi kudus dan tidak bercela. Demikian pula suami harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri, maka yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri. Sebaliknya ia merawat dan mengasuhnya, seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Karena itu, laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan jemaat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:63b.68b)
Sabda-Mu ya Tuhan, adalah roh dan hidup. Sabda-Mu adalah hidup yang kekal.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (6:60-69)
  
"Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal."
    
Setelah Yesus menyelesaikan ajaran-Nya tentang roti hidup, banyak dari murid-murid-Nya berkata, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Yesus dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, maka berkatalah Ia kepada mereka, “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Lalu bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna! Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata, “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Mulai dari waktu itu banyak murid Yesus mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe
 
Renungan
      
  Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita merenungkan bacaan-bacaan Kitab Suci, kita semua diingatkan bahwa kita harus selalu tetap teguh di dalam Tuhan dan dalam iman Kristen kita, dan kita tidak boleh membiarkan diri kita terombang-ambing atau menjadi tertipu oleh kepalsuan, jangan sampai iblis mencoba seperti biasa, untuk menjauhkan kita dari Tuhan dan dalam mencoba membujuk dan memaksa kita untuk memeluk cara-cara dunia, dan menjauhkan diri kita dari jalan yang benar.
 
Dalam Injil kita hari ini, Tuhan ditinggalkan oleh banyak dari mereka yang mengikuti Dia karena Dia berbicara kepada mereka tentang kenyataan bahwa Dialah yang akan memberi mereka semua Tubuh dan Darah-Nya sendiri, untuk dipecah-pecahkan dan dibagikan di antara mereka, sebagai Roti Kehidupan dan keselamatan semua, hanya di dalam Dia kita semua akan menerima jaminan hidup yang kekal. Tetapi banyak yang tidak mau membuka pikiran mereka kepada Tuhan dan hanya sedikit yang mau menerima kebenaran yang pahit, karena mereka menolak untuk menerima bahwa Seseorang seperti Tuhan dapat memberi mereka Daging dan Darah-Nya sendiri.
Itu tidak masuk akal dan konyol bagi mereka, dan mereka tidak bisa mentolerirnya sehingga mereka meninggalkan Yesus.  
 
Sekarang, bagaimana dengan kita? Bisakah kita menerima ajaran Yesus? Apakah kita merasa terganggu dengan ajaran-Nya? Nah, fakta bahwa kita berada di sini untuk Misa dapat berarti bahwa kita menerima dan percaya pada ajaran Yesus. Kita mengucapkan “Amin” ketika kita menerima Komuni Kudus, dan kita percaya bahwa kita sedang menerima Tubuh Kristus, bahwa kita sedang memakan daging-Nya.
 
Tetapi bagaimana dengan ajaran Yesus yang menantang dan sulit lainnya? Seperti misalnya, “kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:43-44). Atau bagaimana dengan sabda ini:  Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat 1  kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.  (Mat 5:39)  Faktanya, setiap halaman Injil dipenuhi dengan beberapa jenis ajaran Yesus yang keras. Ajaran Yesus ini mungkin terdengar tidak masuk akal dan menggelikan, namun firman-Nya adalah roh dan hidup, dan mengandung pesan kehidupan kekal.
    
Namun, seperti yang kita dengar dari Injil kita hari ini dan dari pekan-pekan sebelumnya, tentang  Roti Hidup ini, Tuhan tidak memperhalus kata-kata-Nya atau melunakkannya dengan eufemisme. Sebaliknya, Dia berbicara dengan gamblang dan jelas, menyoroti bahwa memang hanya melalui Dialah keselamatan Tuhan akan datang, dan dengan menyatakan diri-Nya sebagai Roti Kehidupan.
Yesus mengungkapkan bahasa kasih-Nya dalam pengorbanan-Nya di kayu salib. Semoga kita juga berbicara dan bertindak dengan cara yang sama.
 
Oleh karena itu marilah kita semua melihat dengan cermat bagaimana kita harus melanjutkan hidup ini, ke depan mengetahui bahwa kita semua adalah bagian dari Gereja yang sama dan memiliki misi yang sama yang dipercayakan kepada kita oleh Allah sendiri, untuk menjadi saksi-Nya yang setia dan berani, melalui tindakan dan perbuatan kita sendiri, dengan segala sesuatu yang kita lakukan, bahkan untuk hal-hal terkecil, dalam komunitas kita sendiri. Semoga kita semua menjadi teladan dalam iman dan kehidupan kita, sehingga kita dapat semakin menginspirasi untuk datang dan mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati. Amin.
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Mzm 104:13-15)

Bumi penuh buah karya-Mu, ya Tuhan. Engkau menganugerahkan roti dari dalam tanah dan anggur yang menggembirakan hati manusia.

The earth is replete with the fruits of your work, O Lord; you bring forth bread from the earth and wine to cheer the heart.

De fructu operum tuorum, Domine, satiabitur terra: ut educas panem de terra, et vinum lætificet cor hominis: ut exhilaret faciem in oleo, et panis cor hominis confirmet.
 
 
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy