| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 13 September 2021 Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

Senin, 13 September 2021
Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

“Allah telah mendirikan Gereja seperti pelabuhan di tepi laut, agar kamu dapat berlindung dari pusaran kekhawatiran dan menemukan kedamaian dan ketenangan” – St. Yohanes Krisostomus


Antifon Pembuka (Yeh 34:11,23-24)


Tuhan bersabda, "Aku memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka."


Doa Pagi


Allah Bapa, keteguhan umat, Engkau telah menganugerahkan kefasihan lidah kepada uskup-Mu Santo Yohanes Krisostomus, dan menguatkannya ketika dianiaya. Semoga kami dibimbing oleh pengajarannya dan dikuatkan oleh contoh ketabahan hatinya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
        
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (2:1-8)
 
"Kita harus berdoa untuk semua orang karena Allah ingin semua orang diselamatkan."

Saudara terkasih, pertama-tama aku menasihatkan, agar dipanjatkan doa-doa dan permohonan serta ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan di hati Tuhan, penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus. Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang, suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta. Aku ditetapkan sebagai pengajar bangsa-bangsa dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin agar di mana pun kaum lelaki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, sebab Ia telah mendengarkan doa permohonanku.
 
Ayat. (Mzm 28:2.7.8-9)
1. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku kearah tempat-Mu yang mahakudus.
2. Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong, sebab itu beria-rialah hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
3. Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya! Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
 
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:1-10)
 
"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."

Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya, “Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” Maka pergilah Yesus bersama mereka. Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya mengatakan kepada Yesus, “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang, ‘Pergi!’ maka ia pergi; atau kepada yang lain, ‘Datanglah!’ maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia pun mengerjakannya.” Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia. Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.” Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
 
 
Ada kalanya kita merasa geli ketika memikirkan mengapa Tuhan ingin menggunakan manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya bagi-Nya.

Misalnya, Tuhan tidak membutuhkan dokter untuk menyembuhkan orang. Dia bisa melakukan ini secara langsung jika Dia mau.

Namun Tuhan memutuskan bahwa para ilmuwan yang menemukan obat-obatan dan para dokter yang menggunakan obat-obatan itu menjadi alat penyembuhan yang biasa.

Demikian pula, Tuhan tidak membutuhkan doa kita untuk membuat pemerintah dan pemimpin bertindak secara bertanggung jawab dan adil.

Dia bisa melakukan ini sendiri secara langsung. Namun, seperti yang kita dengar di bacaan pertama, Dia memberi kita tanggung jawab untuk berdoa bagi pemerintah dan para pemimpin kita.

Tetapi apakah itu pemerintah atau pemimpin, warga negara atau pengikut, semua memiliki tanggung jawab dalam hal otoritas.

Bahkan di dalam Gereja, klerus memiliki tanggung jawab untuk menjalankan otoritas yang tepat terutama dalam hal iman dan moralitas, dan kaum awam memiliki tanggung jawab untuk mematuhi otoritas gereja serta berdoa bagi mereka yang berwenang untuk menjalankannya dalam kerendahan hati dan melayani.

Bahkan perwira dalam Injil tahu apa itu otoritas dan tanggung jawab.

Namun dia cukup rendah hati untuk mengakui otoritas Yesus yang lebih tinggi dan memohon atas nama hambanya.

Jika perwira itu memiliki iman dan tanggung jawab seperti itu, maka kita para murid Yesus tidak bisa kurang dari itu.

Kita harus berdoa bagi mereka yang berwenang, agar mereka menggunakannya dalam pelayanan dan kerendahan hati.
 
 
Karya: sedmak/istock.com


Antifon Komuni (Yoh 15:16)
 
Bukannya kalian yang memilih Aku, melainkan Aku yang memilih kalian. Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil dan agar hasilmu tinggal tetap. 
   
Doa Malam

Terima kasih, ya Bapa, atas ajaran-Mu melalui Putra-Mu tentang kerendahan hati yang tulus, yang diiringi perhatian terhadap sesama yang membutuhkan. Semoga berkat bantuan Roh Kudus, aku makin bersikap rendah hati, seperti Putra-Mu yang lemah lembut dan rendah hati. Amin..


RENUNGAN PAGI

 

Minggu, 12 September 2021 Hari Minggu Biasa XXIV

 

Karya: Black Lollipop/istock.com

Minggu, 12 September 2021
Hari Minggu Biasa XXIV

Yesus menerima pengakuan iman Petrus, yang mengakui-Nya sebagai Mesias, tetapi menyatakan dalam kaitan dengan itu kesengsaraan yang harus ditanggung Putra Manusia Bdk. Mat 16:16-23.. Ia menyatakan bahwa Kerajaan Mesias-Nya terletak, baik dalam asalnya yang ilahi sebagai putra manusia "yang telah turun dari surga" (Yoh 3:13) Bdk. Yoh 6:62; Dan 7:13., maupun juga dalam perutusan-Nya sebagai Penebus, sebagai Hamba Allah yang menderita: "Anak Manusia tidak datang untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28) Bdk. Yes 53:10-12.. Karena itu arti benar tentang Kerajaan-Nya baru dinyatakan melalui salib Bdk. Yoh 19:19-22; Luk 23:39-43.. Baru sesudah kebangkitan-Nya Kerajaan Mesias-Nya dapat diumumkan oleh Petrus di depan umat Allah: "Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus" (Kis 2:36). (Katekismus Gereja Katolik, 440)

  
Antifon Pembuka (Lih. Sir 36:15-16)

Berikanlah damai kepada mereka yang mengandalkan Dikau, ya Tuhan, agar terbuktilah kebenaran para nabi-Mu. Dengarkanlah doa-doa hamba-Mu dan umat-Mu Israel.

Da pacem, Domine, sustinentibus te, ut prophetæ tui fideles inveniantur: exaudi preces servi, et plebis tuæ Israel.
Mzm. Lætatus sum in his quæ dicta sunt mihi: in domum Domini ibimus.

Give peace, O Lord, to those who wait for you, that your prophets be found true. Hear the prayers of your servant, and of your people Israel.

Doa Pagi

Ya Allah, Putra-Mu rela menderita sampai wafat di salib demi keselamatan kami. Semoga salib Putra-Mu itu selalu menjadi sumber kekuatan pada saat kami mengalami penderitaan dan menjadi pendorong bagi kami untuk berempati terhadap penderitaan sesama. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:5-9a)
   
   
"Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang memukul aku."
   
Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim
Ayat. (Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9; Ul: 9)
1. Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkan suara permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka semua hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
2. Tali-tali maut telah melilit aku dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku; aku mengalami kesesakan dan kedukaan, tetapi aku menyerukan nama Tuhan, "Ya Tuhan luputkanlah kiranya aku.
3. Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang. Tuhan memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!"
4. Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut, Engkau telah meluputkan mataku dari air mata, dan kakiku dari tersandung. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup.

 
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (2:14-18)
  
"Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati."
   
Saudara-saudaraku, apakah gunanya kalau seorang mengatakan bahwa ia beriman, tetapi tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Misalnya saja, seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari. Kalau seorang dari antara kamu berkata kepadanya, 'Selamat jalan! Kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang' tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang diperlukan tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian pula halnya dengan iman! Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya mati. Tetapi mungkin ada orang berkata, 'Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan'; aku akan menjawab dia, 'Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku'.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Gal 6:14; 2/4)
Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab oleh-Nya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.

Inilah Injil Suci menurut Markus (8:27-35)
  
"Engkau adalah Mesias...! Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan."
    
Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Aku ini?" Para murid menjawab, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." Yesus bertanya lagi kepada mereka, "Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?" Maka Petrus menjawab: "Engkau adalah Mesias!" Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh tua-tua, oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya, "Enyahlah Iblis! Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya, dan berkata kepada mereka, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
 
 
Karya:bah69/istock.com


Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya dalam Injil hari ini:
"Kata orang, siapakah Aku ini?" Ini adalah pertanyaan yang sangat langsung dan pribadi. Mereka tidak dapat meminjam jawaban dari orang lain. Mereka harus memberikan jawaban mereka sendiri.

Jadi menurut kita siapakah Yesus itu? Menurut Anda siapakah Yesus itu?   Oh ya, kita dapat mengatakan semua hal yang mendalam tentang Yesus, dan kita akan setuju dengan Petrus bahwa Yesus adalah Kristus.

Sampai kita menghadapi penderitaan, penolakan dan kematian. Ketika Yesus membicarakan hal itu, Petrus mulai tidak setuju dan bahkan memprotes Yesus. Dan dia ditegur karena itu; Yesus bahkan memanggilnya "Iblis".

Tapi itulah betapa seriusnya Yesus ingin kita memahami Dia dan mengetahui siapa Dia sebenarnya dalam hidup kita, terutama ketika iman kita diuji. Penderitaan, penolakan dan kematian yang Yesus bicarakan dapat diringkas menjadi satu kata – Salib.

Jika kita ingin memahami Yesus, jika kita ingin mengetahui siapa Dia sebenarnya dalam hidup kita, maka kita harus melalui Salib. Karena Yesus sendiri berkata bahwa jika kita ingin mengikut Dia, kita harus meninggalkan diri kita sendiri dan memikul salib dan mengikut Dia. Ketika kita mengenal salib, maka kita akan mengenal Kristus.

Suatu ketika saya dipanggil untuk pergi ke rumah sakit untuk memberikan Pengurapan Orang Sakit kepada seseorang yang tidak punya banyak waktu lagi. Ketika saya melihatnya, dia memakai ventilator sehingga dia tidak bisa berbicara sama sekali. Setelah memberinya Pengurapan Orang Sakit, saya mengambil Salib untuk memberkati dia dan mengatakan kepadanya bahwa Yesus akan menyertainya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia mengulurkan tangannya dan mencengkeram Salib. Selama satu menit atau lebih, kami seperti itu – saya mencengkeram salib, dia mencengkeram salib, saya mengatakan “Lepaskan” dan dia seperti mengatakan “Saya tidak melepaskan”.

Meskipun dia tidak dapat berbicara, matanya tertuju pada salib. Jadi dengan enggan, saya melepaskan salib itu, dan dia kemudian segera meletakkan salib itu di dadanya, lalu menutup matanya.

Dan saya berpikir – ini salib saya. Bahkan ketika saya pergi, saya berhenti di pintu dan berbalik untuk melihat apakah dia akan melepaskan salib, tetapi tidak mungkin. Dia sepertinya memegangnya dengan kuat di dadanya.

Dalam perjalanan keluar, putranya mengatakan kepada saya bahwa ayahnya bukanlah orang yang benar-benar religius, sebenarnya lebih seperti seorang Katolik yang bandel, dan dia belum pernah melihat ayahnya berpegangan begitu kuat pada salib.

Nah, beberapa hari kemudian putranya datang dan memberi tahu saya bahwa ayahnya telah meninggal. Dia juga datang untuk mengembalikan salib saya, karena kata-kata terakhir ayahnya adalah “Kembalikan salib itu kepada Romo”.

Untuk seorang pria yang menggunakan ventilator dan yang tidak dapat berbicara, beberapa kata terakhir itu sangat mendalam. Lebih mendalam adalah efek salib pada dirinya. Dia tahu salib itu, dia tahu siapa yang ada di atasnya, dan dia tahu bahwa Yesus akan membawanya pulang.

Semoga kita juga mengenal salib dalam hidup kita, dan melalui salib semoga kita mengikuti Yesus dengan setia, sehingga kita akan menemukan kehidupan, dan dengan perbuatan baik kita, semoga kita menunjukkan kepada orang lain siapa yang kita ikuti.
. (RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Mzm 36:8)

Betapa berhaga kasih setia-Mu, ya Allah! Kiranya anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.

How precious is your mercy, O God! The children of men seek shelter in the shadow of your wings.

Atau (Bdk. 1Kor 10:16)

Piala syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur adalah persekutuan dengan Darah Kristus; roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan Tubuh Tuhan.

The chalice of blessing that we bless is a communion in the Blood of Christ; and the bread that we break is a sharing in the Body of Christ.

Atau (Mat 16:24)

Qui vult venire post me, abneget semetipsum: et tollat crucem suam, et sequator me.

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Sabtu, 11 September 2021 Hari Biasa Pekan XXIII

 

Sabtu, 11 September 2021
Hari Biasa Pekan XXIII
 
“Kemuliaan Maria terletak di dalam fakta bahwa ia ingin memuliakan Allah, bukan dirinya” (Paus Benediktus XVI)

   
Antifon Pembuka (1Tim 1:15-17)

Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.

Doa Pagi


Allah Bapa yang penuh kasih, bimbinglah kami dengan Roh-Mu agar selalu mendengarkan sabda Putra-Mu dan melakukannya dengan segenap hati dan kekuatan kami. Semoga hidup kami hari ini berkenan di hadapan-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:15-17)
    
    
"Kristus datang di dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa."
    
Saudaraku terkasih, sabda ini benar dan patut diterima sepenuhnya, yaitu bahwa Kristus Yesus telah datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dari antara mereka itu akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku sebagai orang paling berdosa ini Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan memperoleh hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Diberkatilah nama Tuhan untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm. 113:1b-2.3-4.5.6.7)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami datang kepadanya
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:43-49)
  
"Barangsiapa mendengar sabda-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar."
    
Yesus menyampaikan wejangan ini kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan tidak ada pula pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati. Mengapa kalian berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan sabda-Ku serta melakukannya, - Aku menyatakan dengan siapa ia dapat disamakan: - Dia itu sama dengan orang yang mendirikan rumah. Ia menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena dibangun dengan kokoh. Sebaliknya, barangsiapa mendengar sabda-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika dilanda banjir, rumah itu segera roboh, dan hebatlah kerusakannya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 

Jika kita harus menunjukkan sesuatu sebagai kesaksian tentang siapa diri kita dan tentang apa hidup kita, apakah itu?
  
Tidak diragukan lagi bahwa Santo Paulus adalah seorang tokoh besar dalam Perjanjian Baru.

Tetapi kesaksiannya kepada kita bukanlah pencapaian besar atau semangat misionaris yang termasyhur, melainkan pengakuan yang rendah hati bahwa dia adalah orang berdosa terbesar.

Kesaksiannya adalah bahwa Yesus menjadikannya bukti terbesar dari kesabaran-Nya yang tak habis-habisnya bagi semua orang lain yang nantinya harus percaya kepada Yesus untuk datang ke kehidupan kekal.

Jadi bukan apa yang dia lakukan untuk Yesus melainkan apa yang Yesus lakukan untuknya.

Dan begitu pula dengan kita. Buah yang kita hasilkan akan menjadi kesaksian hidup kita.

Sebanyak buah yang baik adalah tanda kebaikan hidup kita, namun kita harus cukup rendah hati untuk mengakui bahwa kebaikan dalam diri kita bukanlah pencapaian kita sendiri.

Seperti St. Paulus, itu karena Yesus telah menunjukkan kepada kita belas kasihan-Nya dan menyucikan kita dan memenuhi hati kita dengan kasih-Nya.

Jadi dari apa yang memenuhi hati kita, semoga mulut kita mewartakan belas kasihan dan kesabaran Yesus yang tak habis-habisnya dan terus menghasilkan buah-buah kasih yang baik.
   
Karya: Jorisvo/istock.com

 
 
 
Doa Malam

Allah Bapa yang Maharahim, ampunilah dosa dan kesalahan kami hari ini, karena kami tidak melakukan kehendak Putra-Mu dengan sepenuh hati. Berilah kami kesempatan untuk bertobat. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RENUNGAN PAGI

Jumat, 10 September 2021 Hari Biasa Pekan XXIII

 

Jumat, 10 September 2021
Hari Biasa Pekan XXIII
  
“Kekudusan bukan berarti tidak membuat kesalahan atau tidak pernah berdosa. Kekudusan tumbuh dengan kesanggupan untuk perubahan, pertobatan, kerelaan untuk memulai kembali, dan diatas segalanya, kesanggupan untuk rekonsiliasi dan pengampunan” – Kardinal Joseph Ratzinger, Paus Benediktus XVI
  
Antifon Pembuka (Mzm 16:7-8)

Aku memuji Tuhan yang selalu menasihati aku, bahkan waktu malam pun Ia berbicara dalam hatiku. Aku selalu ingat akan Tuhan. Aku tidak goyah karena Ia ada di sampingku.

Doa Pagi


Allah Bapa Maharahim, Engkau amat sabar dan amat longgar belas kasih-Mu. Semangatilah kiranya kami dengan Roh-Mu, agar dapat saling memaafkan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-2.12-14)
   
    
"Tadinya aku seorang penghujat, tetapi kini dikasihani Allah."
   
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus atas perintah Allah, penyelamat kita, dan atas perintah Kristus Yesus, dasar pengharapan kita, kepada Timotius, anakku yang sah dalam iman. Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang menguatkan daku, karena ia menganggap aku setia, dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang penghujat dan seorang penganiaya yang ganas. Tetapi kini aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu di luar iman. Malahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PSS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1.2a.5.7-8.11)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasehat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 17:7b.a)
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:39-42)
  
"Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?"
  
Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, 'Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu', padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

 Yesus menunjukkan suatu perbandingan yang tidak mungkin. Ia mendesak kita mengembangkan sikap mawas diri dan rendah hati dalam hidup. Dengan dua hal itu mengalirlah pengertian dan pengampunan tulus bagi sesama. Paulus adalah contoh petobat sejati, yang berbalik dari jalan yang sesat ke jalan yang benar. Ia bukan lagi orang buta yang menuntun orang buta. Ia sudah menapak di jalan terang dan dapat menuntun orang kepada terang. Ia telah meninggalkan cara hidupnya yang lama dengan cara hidup baru sesuai yang telah mengutusnya.

Ajaran Yesus ini juga mengandung arti yang lebih dalam, bagaimana mungkin kita bisa melihat selumbar di mata orang lain, kalau mata kita sendiri terhalang oleh balok? Maka kita disadarkan dalam hidup, kita harus senantiasa mau merefleksikan diri, agar kita dapat membantu memudahkan hidup orang lain mengalami kebebasan, mengalami Allah dalam hidupnya. Tidak jarang ada orang yang mau menutup kesalahannya sendiri dengan tindakannya itu. Kita bisa bersembunyi dibalik kesalahan orang lain. Pesan Yesus bagi kita amat jelas, supaya kita berbenah diri dan mulailah dari diri dan keluarga kita dengan mencoba melihat sisi positif dalam setiap kesalahan sesama. 


 Author:   Nheyob

Doa Malam

Allah Bapa sumber segala rahmat, semoga hati kami terbuka, agar sanggup menghidupkan kebajikan. Kami mohon, semoga dapat saling menaruh cinta kasih, dan dapat saling membantu membuat bahagia sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
  
 RENUNGAN PAGI

Kamis, 09 September 2021 Hari Biasa Pekan XXIII

 

Kamis, 09 September 2021
Hari Biasa Pekan XXIII
 
“Ketika Allah dikesampingkan, dunia menjadi tempat yang tidak ramah bagi manusia” (Paus Benediktus XVI)

 
Antifon Pembuka (Kol 3:14)

Biarlah damai sejahtera Kristus melimpah dalam hatimu, sebab kalian dipanggil untuk hidup berdamai dalam satu tubuh.

Doa Pagi


Allah Bapa Maharahim, Engkau memberikan kepada kami Yesus Kristus, Putra-Mu, teladan kasih tanpa batas. Bantulah kami agar dalam segala keadaan, kami mengutamakan semangat kasih dan pengampunan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
          
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:12-17)
   
   
"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."
  
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi Allah. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya itu kenakanlah cinta kasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kalian. Hendaknya kalian saling mengajar dan menasihati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah Mazmur, puji-pujian dan nyanyan rohani, untuk mengucapkan syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kalian lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan pengantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Segala yang bernafas, pujilah Tuhan!
Ayat. (Mzm 150:1-2,3-4,5-6)
1. Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
2. Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
3. Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:12)
Jika kita saling menaruh cinta kasih, Allah tinggal dalam kita; dan cinta kasih Allah dalam kita menjadi sempurna.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:27-38)
  
"Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya."
  
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah perkataan-Ku ini: Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian. Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian. Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan janganlah meminta kembali dari orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kalian kehendaki orang berbuat kepada kalian, demikian pula hendaknya kalian berbuat kepada mereka. Kalau kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. [Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.] Lagipula kalau kalian memberikan pinjaman kepada orang yang dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyaknya. Tetapi kalian, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan, maka ganjaranmu akan besar dan kalian akan menjadi anak Allah yang Mahatinggi. Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat. Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya. Janganlah menghakimi orang, maka kalian pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah menghukum orang, maka kalian pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kalian pun akan diampuni. Berilah, dan kalian akan diberi. Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar akan dicurahkan ke pangkuanmu. Sebab ukuran yang kalian pakai, akan diukurkan pula kepadamu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 

Bertindak atas nama seseorang berarti bahwa orang tersebut telah memberi Anda wewenang penuh untuk melakukan apa pun atas nama orang tersebut.

Hal ini sering disahkan oleh dokumen hukum atau semacam izin tertulis yang diakui oleh orang yang bersangkutan.

Kewenangan ini akan tetap berlaku sepanjang tidak dicabut atau dicabut secara sah oleh orang tersebut.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus memberitahu kita bahwa kita adalah orang pilihan Allah dan Dia mengasihi kita.

St Paulus juga menambahkan bahwa kita tidak boleh mengatakan atau melakukan apa pun kecuali dalam nama Tuhan Yesus.

Jadi kita telah diberi otoritas dan kekuatan untuk menyelesaikan apa yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan.

Ketika Yesus berkata dalam Injil -
Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian. Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian.
 
Tetapi inilah yang Yesus percayakan kepada kita untuk dilakukan dan kepada mereka yang telah dipercayakan-Nya, Dia juga telah memberi kuasa.

Apa pun yang kita lakukan atau katakan dalam nama Tuhan Yesus, Tuhan juga akan mewujudkannya dan menyelesaikannya.

Kita perlu meminta Yesus untuk mengenakan kita dengan belas kasih yang tulus, kebaikan dan kerendahan hati, kelembutan dan kesabaran, dan kemudian kita akan memiliki kuasa dan otoritas itu untuk bertindak dalam nama Yesus.

Antifon Komuni (Kol 3:15)

Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kalian telah dipanggil menjadi satu tubuh.

Doa Malam

Tuhan Yesus, di dalam kasih-Mu yang luar biasa besar kami letakkan semua suka duka kami dalam mengasihi sesama kami. Berjuanglah, ya Tuhan, bersama kami untuk memenangkan cinta kasih dalam segala pergulatan hidup, dan tak ada sesuatu yang dapat membuat-Mu tersenyum bangga selain kemenangan kami dalam memperjuangkan kasih-Mu di atas segalanya. Amin.
 
 
 
 



RENUNGAN PAGI

Rabu, 08 September 2021 Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

 

Rabu, 08 September 2021
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
 
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Yusuf bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam. (Mat 1:18-19c)
 

Antifon Pembuka

Marilah kita bersukacita merayakan kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab dari padanya telah terbit cahaya dunia, yakni Kristus, Allah kita.

Let us celebrate with joy the Nativity of the Blessed Virgin Mary, for from her arose the sun of justice, Christ our God

Pengantar

Hari ini Gereja merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Maria adalah sosok perempuan yang begitu akrab dengan umat Katolik. Dia menghadirkan sosok Allah dalam diri seorang ibu. Maria bukan hanya ibu Yesus, tetapi juga ibu kita. Banyak orang berdevosi secara khusus pada Bunda Maria. Ada sosok yang mempesona dalam diri Ibu Maria ini. Kelahirannya bukan hanya menjadi berkat bagi St Yoakhim, dan Sta. Anna, orang tuanya, tetapi juga berkat bagi kita. Menghormati Bunda Maria juga memberikan inspirasi bagi kita untuk menghargai keberadaan ibu kita masing-masing. Ibu yang menjadi sarana Allah menghadirkan kita ke dunia dan menyalurkan kasih Allah kepada kita. Pernahkah kita ingat ulang tahun ibu dan memberinya sesuatu wujud kasih yang istimewa?

Doa Pagi


Allah Bapa kami, sumber belas dan cinta kasih, penuhilah hamba-hamba-Mu dengan anugerah surgawi. Tingkatkanlah kiranya kesejahteraan dunia berkat pesta kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab Putra yang dilahirkannya adalah sumber keselamatan kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
    
Bacaan dari Nubuat Mikha (5:1-4a)
    
  
"Tibalah saatnya perempuan yang mengandung itu melahirkan."
     
Beginilah firman Tuhan, “Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel. Maka, ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
atau
     
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:28-30)

Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita dalam Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:6ab,6cd)
1. Ya Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu.
2. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Berbahagialah engkau, hai Perawan Maria, dan sangat terpuji. Sebab dari padamu telah terbit Sang Surya Keadilan, yakni Kristus, Allah kita.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius [1:1-16.18-23 (1:18-23)]
 
"Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."
   
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dan Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim. Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan. Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. (Kelahiran Yesus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang dinyatakan oleh nabi, "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Immanuel" yang berarti: Allah menyertai kita.)
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
  
Dalam liturgi, Gereja merayakan kelahiran tiga pribadi - Yesus, Maria dan Yohanes Pembaptis.

Hari ini, Gereja merayakan kelahiran Maria dan tanggal kelahiran Maria adalah 8 September.

Kita mungkin bertanya-tanya mengapa tanggal 8 September adalah hari ulang tahun Bunda Maria.

Tanggal ini terhubung dengan tanggal penting lainnya - 8 Desember - hari raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda.

Pada tahun 1854, pada tanggal 8 Desember, Paus Pius IX menyatakan Maria Dikandung Tanpa Noda sebagai ajaran iman.

Intinya, itu berarti bahwa oleh kasih karunia Allah, Maria dikandung tanpa noda dosa di dalam rahim ibunya.

Jadi pada saat dikandung, Maria dibebaskan dari dosa dan itu menandakan tahap pertama dari rencana keselamatan Allah bagi umat manusia.

Allah mempersiapkan Maria tidak berdosa seperti melahirkan Yesus, Anak Allah, di dalam rahimnya.

Jadi Tuhan memiliki rencana rinci tentang bagaimana memenuhi janji keselamatan-Nya bagi umat manusia.

Jadi ulang tahun Bunda Maria bukan hanya hari devosi lain kepada Bunda Maria. Ia memiliki pondasinya dalam Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Dan Dikandung Tanpa Noda adalah bagian dari rencana besar keselamatan umat manusia ini.

Jadi Tuhan memiliki rencana yang dipikirkan dengan matang untuk menyelamatkan kita.

Marilah kita berhati-hati dan jangan sampai menyia-nyiakan anugerah keselamatan Tuhan bagi kita, dan marilah kita juga mensyukuri anugerah ini.

Mari kita juga memohon Bunda Maria untuk berdoa bagi kita orang berdosa, dan marilah kita bergabung dengannya untuk berdoa bagi keselamatan orang berdosa.. **
 
  
Antifon Komuni (Yes 7: 14; Mt 1: 21)

Seorang perawan akan melahirkan. Putranya akan menyelamatkan bangsa-Nya dari dosa mereka.

Behold, the Virgin will bear a son, who will save his people from their sins.

Doa Malam
 
Bapa di surga, kami berterima kasih atas Bunda Maria yang Kauberikan kepada kami sebagai ibu rohani kami. Banyak teladan yang dapat kami contoh dari hidup Bunda Maria. Semoga kami dapat meneladan hidup Bunda Maria, khususnya dalam hal penyerahan diri kepada-Mu. Amin. 



RENUNGAN PAGI

Selasa, 07 September 2021 Hari Biasa Pekan XXIII

 

Selasa, 07 September 2021
Hari Biasa Pekan XXIII
   
“Janganlah mencintai dunia atau pun barang-barang duniawi, sebab dunia ini akan segera berlalu” (St. Nikolaus Tolentino)
        
Antifon Pembuka (Kol 2:6-7)

Kalian telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidup kalian tetap di dalam Dia. Hendaklah kalian berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Mahabaik, ajarilah kiranya kami beriman, dan bangunlah kami menjadi Gereja-Mu, yang berdiri di atas batu sendi, pemersatu kami semua dan menjadi kedamaian kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (2:6-15)
      
"Allah telah menghidupkan kamu bersama dengan Kristus, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita."
  
Saudara-saudara, kalian telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah kalian tetap hidup bersatu dengan Dia. Hendaklah kalian berakar dalam Dia dan dibangun di atas Dia. Hendaklah kalian bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepada kalian. Hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Hati-hatilah, jangan sampai ada orang yang menawan kalian dengan filsafat kosong dan palsu, menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab seluruh kepenuhan Allah secara jasmaniah diam dalam Kristus, dan dalam Dia kalian pun memperoleh kepenuhan. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. Dalam Dialah kalian telah disunat, bukan dengan sunat yang telah dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang wujudnya adalah penanggalan tubuh yang berdosa. Sebab kalian telah dikuburkan bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama Dia oleh kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus dari orang mati. Dahulu kalian mati karena pelanggaranmu dan karena tak bersunat secara lahiriah. Tetapi kini Allah menghidupkan kalian bersama Kristus sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat utang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib. Kristus telah melucuti pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam pawai kemenangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:1-2.8-9.10-11; Ul:1)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 15:16) 
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.    
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:12-19)
  
"Semalam-malaman Yesus berdoa, lalu Ia memilih dua belas orang, yang disebut-Nya rasul."
 
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Andreas, saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot.yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka: juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

Apa yang akan kita tempatkan sebagai prioritas utama dalam hidup kita adalah kemandirian dan kebebasan kita.

Kita menghargai kemerdekaan dan kebebasan kita dan pada kenyataannya itu adalah hak asasi manusia.

Kita biasanya tidak akan menyerahkan kemerdekaan dan kebebasan kita kepada siapa pun dengan mudah, tidak peduli seberapa hebat orang itu.

Ketika Yesus memanggil murid-murid-Nya dan memilih dua belas dari mereka untuk menjadi rasul-Nya, apakah mereka mengerti bahwa Dia meminta mereka untuk menyerahkan kemerdekaan dan kebebasan mereka kepada-Nya?

Karena itu berarti bahwa mereka juga harus menyerahkan kehendak mereka dan hanya melakukan apa yang Yesus perintahkan kepada mereka.

Meskipun kedengarannya agak menuntut, namun itu juga arti dari "rasul"; karena rasul adalah orang yang diutus untuk melakukan kehendak orang yang mengutusnya.

Ini juga berarti bahwa rasul harus bersatu dengan tuannya dan memiliki pikiran tuannya dan mengetahui kehendak tuannya.
 
Kita tidak dipanggil untuk menjadi pengikut Yesus saja. Kita dipanggil untuk menjadi murid-Nya.
 
Untuk benar-benar memahami arti kemerdekaan dan kebebasan kita, kita harus bersatu secara mendalam dengan Yesus sehingga dalam menyerahkan diri kita kepada-Nya dan melakukan kehendak-Nya, kita akan menemukan pemenuhan sejati dalam hidup kita.
 
 
Karya: Stanislava Karagyozova/istock.com



Antifon Komuni (Luk 6:12)
 
Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam suntuk Ia berdoa kepada Allah. 
 
Doa Malam

Ya Bapa, berilah kami pada malam ini istirahat yang menyegarkan badan. Antarlah kami kepada hari yang baru dan esok hari kami dapat bangun dengan semangat yang segar untuk meneruskan pengabdian kepada-Mu dan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
   
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy