| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 14 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXVIII

 

Kamis, 14 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXVIII

“Ingatlah, tidak ada senjata yang lebih baik daripada salib” (St. Teresa dari Avila)
 

Antifon Pembuka (Rm 3:25)

Kristus Yesus ditetapkan oleh Allah, supaya darah-Nya menjadi tebusan bagi mereka yang percaya pada-Nya.
    

Doa Pagi

Allah Bapa kami sumber iman kepercayaan, kami telah Kauanugerahi iman dan Kauperkenankan serta dalam Roh-Mu. Kami mohon kekuatan, agar mampu menyelesaikan apa yang sudah Kaumulai melalui Yesus Kristus, Putra-Mu.
Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (3:21-30a)
      
    
"Manusia dibenarkan berkat iman, bukan karena melakukan hukum."
    
Saudara-saudara, tanpa hukum Taurat, kebenaran Allah kini telah dinyatakan, seperti yang sudah disaksikan dalam Kitab Taurat dan kitab-kitab para nabi, yaitu: kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada lagi pembedaan. Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia Allah, semua telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditetapkan oleh Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini Ia perbuat untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa kini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan bahwa Ia juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Jika demikian, apakah masih ada alasan untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman. Sebab kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga Allah bangsa-bangsa lain? Ya benar! Ia juga Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, hanya ada satu Allah yang membenarkan orang-orang bersunat karena iman, dan orang-orang tak bersunat juga karena iman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kau-lah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
atau Ya Tuhan, pada-Mulah ada penebusan yang berlimpah-limpah.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:47-54)
  
"Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakharia akan dituntut."
    
Sekali peristiwa, tatkala duduk makan di rumah seorang Farisi, Yesus berkata, “Celakalah kalian, sebab kalian membangun makam bagi para nabi, padahal nenek moyangmulah yang telah membunuh mereka. Dengan demikian kalian mengakui, bahwa kalian membenarkan perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kalian membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata, ‘Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul. Tetapi separuh dari antara para nabi dan para rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya. Maka dari angkatan ini akan dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan rumah Allah.’ Bahkan Aku berkata kepadamu, ‘Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.’ Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian telah mengambil kunci pengetahuan. Kalian sendiri tidak masuk ke dalamnya, tetapi orang yang berusaha masuk kalian halang-halangi.” Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, para ahli Taurat dan orang Farisi terus menerus mengintai, dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Dengan itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

   
Ditegur bukanlah pengalaman yang menyenangkan.

Tetapi ketika seseorang ditegur, itu karena sesuatu yang salah telah dilakukan, dan kesalahan itu ditunjukkan sehingga beberapa tindakan korektif dapat dilakukan.

Dalam Injil, Yesus menegur orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dan mereka yang mengaku mengetahui Hukum Allah.

Lebih dari sekadar perbuatan salah, itu adalah sesuatu yang sangat mengerikan karena nyawa melayang karena para nabi dibunuh dan dibantai dan dianiaya.

Darah ditumpahkan, dan itu adalah darah para nabi, para nabi yang diutus oleh Tuhan.

Ditegur seperti ini seharusnya memiliki efek kebangkitan, tetapi sebaliknya, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mulai menyerang Yesus dengan marah dan mencoba untuk memaksa jawaban dari-Nya atas pertanyaan yang tak terhitung banyaknya, memasang jebakan untuk menangkap-Nya dalam sesuatu yang mungkin Dia katakan.

Sebelum kita menggelengkan kepala karena jijik, kita juga perlu tahu bahwa ketika kita ditegur, kita juga akan bersikap defensif dan berusaha melepaskan diri darinya.

Tetapi dari bacaan pertama, mari kita ingat bahwa kita telah menerima anugerah cuma-cuma dengan ditebus dalam Kristus Yesus yang ditunjuk oleh Allah untuk mengorbankan nyawa-Nya demi memenangkan pendamaian melalui iman.

Jadi setiap kali kita ditegur, marilah kita mendengar suara Tuhan, dan beri tahu kita bahwa Yesus-lah yang ingin memperbaiki kesalahan kita dan menyembuhkan luka dosa kita, sehingga belas kasihan dan belas kasihan Tuhan dapat mengalir ke dalam hati kita.
  

Antifon Komuni (Mzm 130:1-2)

Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
 
 

RENUNGAN PAGI

Rabu, 13 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXVIII

 

Karya:Pavel Naumov/istock.com

Rabu, 13 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXVIII

“Bila seseorang mempertimbangkan betapa besar penderitaan Yesus, seseorang tidak akan melakukan dosa yang paling kecil” (Sta. Gianna Bereta Molla)

Antifon Pembuka (lih. Ibr 4:12)

Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahabaik, sungguh besar kesabaran-Mu dan sungguh agung kerahiman-Mu. Perkenankanlah kami bertobat mengakui kebenaran-Mu, yang tampak dalam diri Yesus, Sabda-Mu yang terpercaya dan mendatangkan harapan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (2:1-11)
    
  
"Allah membalas setiap orang menurut perbuatannya."
     
Hai manusia, siapapun juga engkau, kalau menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari kesalahan. Sebab dalam menghakimi orang lain, engkau pun menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian. Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? Ataukah kauanggap sepi kemurahan-Nya yang berlimpah? Kauanggap sepikah kesabaran dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri untuk hari penghakiman. Saat murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Hidup kekal akan diberikan kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, yang mencari kemuliaan, kehormatan dan kebakaan. Tetapi murka dan geram akan diberikan kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani. Sebaliknya kemuliaan, kehormatan, dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. Sebab Allah tidak memandang bulu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Ayat. (Mzm 62:2-3.6-7.9)
1. Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
2. Hanya pada Allah saja aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
3. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:42-46)
   
"Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab."
    
Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya. Seorang ahli Taurat menjawab, “Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga.” Tetapi Yesus berkata lagi, “Celakalah kalian juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 


Kita tahu bahwa kita seharusnya tidak menghakimi orang lain, apalagi kita sendiri yang dihakimi. Itulah yang Yesus ajarkan kepada kita.

Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan menghakimi orang lain? Karena ada kalanya kita tidak terlalu yakin jika memberi pendapat sudah mendekati memberi penilaian.

Dalam pemahaman alkitabiah, penghakiman adalah tentang kondisi spiritual dan moral seseorang.

Ini bukan tentang tindakan seseorang melainkan tentang esensi orang itu, keberadaannya.

Jadi untuk mengatakan bahwa seseorang itu jahat, atau bahwa dia jahat, atau bahwa dia egois dapat berarti bahwa kita mengatakan bahwa itu adalah keberadaannya, itulah esensinya.

Itu sama saja dengan menghakimi kondisi spiritual dan moral orang itu.

Kita hanya bisa menilai tindakan, tetapi kita tidak bisa menilai kondisi spiritual dan moral seseorang.

Bacaan pertama memberi tahu kita bahwa tidak peduli siapa kita, jika kita menghakimi, maka kita tidak punya alasan.

Karena kondisi spiritual dan moral seseorang adalah antara orang itu dan Tuhan, dan kita tidak berhak membuat penilaian apapun tentangnya.

Bahkan dalam Injil, Yesus menghakimi tindakan orang Farisi tetapi Dia tidak mengatakan bahwa mereka jahat atau licik.

Tetapi apakah itu tentang karakter seseorang atau tentang tindakannya, marilah kita menahan diri dari membuat penilaian.

Mari kita bertindak adil, mengasihi dengan lembut dan berjalan dengan rendah hati bersama Tuhan. Itulah yang harus kita lakukan.
(RENUNGAN PAGI)
 
 



Antifon Komuni (Yoh 14:6)
 
Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
       
Ketika kita menghadiri Misa kita tidak datang untuk bertepuk tangan. Kita tidak datang untuk menonton orang-orang, ataupun menghormatinya. Kita ingin menyembah Allah, mengucap syukur kepada-Nya, meminta Ia mengampuni dosa kita, dan meminta kepada-Nya apa yang kita butuhkan.” – (Francis Cardinal Arinze)

Selasa, 12 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXVIII

 

Karya: artisticco/istock.com
Selasa, 12 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXVIII
 
"Tidak ada perdamaian, tidak ada keadilan, tidak ada stabilitas dalam masyarakat tanpa keluarga, tanpa kerja sama antara pria dan wanita, tanpa ayah dan tanpa ibu." (Robert Kardinal Sarah, Prefek Emeritus Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen)

Antifon Pembuka (Mzm 19:2-3)

Langit mewartakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memasyhurkan karya tangan-Nya. Hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan kepada malam berikutnya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahaagung, perkenankanlah kami memasuki misteri-Mu dan ajarilah kami beriman. Semoga kami Kaulimpahi Roh Putra-Mu, agar mencari dan menemukan Engkau dalam kebenaran dan mengabdi Engkau dengan taat setia.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Umat di Roma (1:16-25)
    
    
"Sekalipun mereka mengenal Allah, namun mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah."
    
Saudara-saudara, aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalam Injil kebenaran Allah menjadi nyata, dan kebenaran itu bertolak dari iman dan menuju kepada iman, seperti ada tertulis, “Orang benar akan hidup oleh imannya.” Sebab murka Allah nyata dari surga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah telah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuasaan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran tentang karya-Nya sejak dunia dijadikan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau pun mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia, dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi nyatanya mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang baka dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat, atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada nafsu kecemaran mereka, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan memuja serta menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Langit mewartakan kemuliaan Allah.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.   
  
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:37-41)
 
"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."
      
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
   
Renungan


Mungkin agak sulit untuk menjelaskan mengapa beberapa orang percaya kepada Tuhan dan ada juga yang tidak.

Sedangkan bagi yang tidak percaya adanya Tuhan, bacaan pertama mencoba memberikan penjelasan.

Dikatakan terus terang bahwa apa yang dapat diketahui tentang Tuhan adalah sangat jelas karena Tuhan sendiri telah membuatnya jelas.

Sejak Tuhan menciptakan dunia, kuasa dan kemuliaan-Nya yang abadi, betapapun tidak terlihat, telah ada di sana untuk dilihat oleh pikiran dalam hal-hal yang telah Dia ciptakan.

Masalahnya adalah bahwa ketidaksalehan dan kebejatan manusia membuat kebenaran Allah terpenjara dalam kejahatan mereka.

Tapi itu tidak terbatas hanya pada mereka yang tidak percaya pada Tuhan. Bahkan bagi mereka yang mengatakan bahwa mereka percaya pada Tuhan, mereka harus menyadari "kejahatan" di dalam diri mereka.

Seperti yang Yesus katakan kepada orang-orang Farisi dalam Injil: 
“Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan!"
 
Jadi, bahkan orang yang percaya pada Tuhan, bahkan orang yang beragama, dapat menyerah pada kejahatan internal seperti mereka yang tidak percaya pada Tuhan.

Tetapi bagi kita yang percaya kepada Tuhan, perlu bagi kita untuk membersihkan kejahatan dalam diri kita ini, dan ada solusinya.

Seperti yang dikatakan Yesus dalam Injil:
"Berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
    
Jadi jika kita mengatakan kita beriman kepada Tuhan, maka buktinya adalah kita akan bersedekah dan melayani orang miskin.

Tidak hanya akan membersihkan hati kita, itu akan memperdalam iman kita kepada Tuhan yang peduli pada yang lemah dan yang miskin dan tak berdaya.


Doa Malam

Ya Yesus, Engkau mengingatkanku untuk mempunyai hati yang tulus, yang peka dan peduli kepada orang lain. Dengan demikian, aku tidak terjebak oleh egoku sendiri. Syukur atas sabda-Mu hari ini, ya Yesus. Amin.


RENUNGAN PAGI

Senin, 11 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXVIII

 

Karya: Jorisvo/istock.com

Senin, 11 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXVIII
  
Piala Tuhan itu diminum selama cinta Tuhan dipertahankan. (St. Fulgensius dari Ruspe)

Antifon Pembuka (Mzm 98:3cd-4)

Segala ujung bumi telah menyaksikan penyelamatan oleh Allah kita. Bersoraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bersorak gembira dan bernyanyilah.

Doa Pagi


Allah Bapa kami, Maha Pengasih, semua orang Kausayangi dan Kaupanggil masuk ke dalam Gereja-Mu, bersatu dengan Yesus Putra-Mu. Kami mohon, Kaujaga dan Kaulindungi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (11:1-7)
    
    
"Dengan perantaraan Kristuslah kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa supaya percaya."
      
Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu dahulu telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan para nabi dalam kitab-kitab suci. Pokok isinya ialah tentang Anak Allah yang menurut daging dilahirkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan sebagai Anak Allah yang berkuasa, oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dia itulah Yesus Kristus, Tuhan kita. Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya. Dan kalian yang telah dipanggil menjadi milik Kristus, kalian pun termasuk di antara mereka. Kepada kalian semua yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Semoga kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, menyertai kalian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Ul: lh. 11, do=c, 2/4, PS No. 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
atau Tuhan telah memperkenalkan penyelamatan-Nya.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:29-32)  
  
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
    
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Yunus!
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 

 
Renungan
  
  Ada banyak pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa sejarah dan dari orang-orang di masa lalu.

Peristiwa-peristiwa ini juga membantu kita untuk menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang situasi kita saat ini dan kita juga melihat bahwa kita memiliki banyak keunggulan dibandingkan orang-orang di masa lalu.

Kita mungkin merasakan apa saja mulai dari merasa menyesal hingga bersikap kritis terhadap orang-orang dalam perikop Injil.

Mereka meminta tanda kepada Yesus ketika tanda itu berdiri tepat di depan mereka.

Yesus hanya bisa meminta mereka untuk merenungkan peristiwa sejarah mereka sendiri dan pelajaran dari masa lalu mereka, dan Dia mengutip dua tokoh masa lalu untuk refleksi mereka - Yunus dan Ratu dari Selatan.

Demikian pula Yesus juga meminta kita untuk merenungkan peristiwa sejarah kita agar lebih sadar akan keadaan rohani kita saat ini.

Peristiwa-peristiwa seperti pembaptisan kita dan pengalaman kita akan Tuhan semuanya menunjuk pada kasih Tuhan bagi kita dan belas kasihan-Nya serta pengampunan dosa-dosa kita.

Kita tidak membutuhkan lebih banyak tanda dari Tuhan. Kita hanya perlu mengingat dan merenungkan perbuatan luar biasa yang telah Dia lakukan bagi kita.

Semoga kita juga menanggapi panggilan Yesus untuk pertobata..
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Rm 1:7)

Tuhan menyayangi kalian dan memanggil kalian menjadi umat-Nya. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus, menyertai kalian.

Minggu, 10 Oktober 2021 Hari Minggu Biasa XXVIII

 

CC0
Minggu, 10 Oktober 2021
Hari Minggu Biasa XXVIII

“Jadikan Kristus, Putra Allah, pusat kehidupanmu. Tapi ijinkan aku juga untuk mengingatkanmu bahwa mengikuti Yesus dalam iman berarti berjalan di sisi-Nya di dalam persekutuan dengan Gereja. Kita tidak bisa mengikuti Yesus menurut cara kita sendiri. Siapapun yang tergoda untuk melakukannya “dengan caranya sendiri” atau untuk mendekati kehidupan iman dengan semacam individualisme yang umum sekarang, tidak pernah akan sungguh menemui Yesus, atau akan berakhir dengan mengikuti Yesus yang palsu. (Paus Benediktus XVI)


Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)

Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.

If you, O Lord, should mark iniquities, Lord, who could stand? But with you is found forgiveness, O God of Israel.

Si iniquitates observaveris Domine, Domine quis sustinebit? quia apud te propitiatio est, Deus Israel.
Mzm. De profundis clamavi ad te Domine: Domine exaudi vocem meam.

Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Engkau telah mencintai kami dengan kasih yang begitu besar. Semoga, kami pun senantiasa belajar dan berusaha untuk mencintai Engkau dan sesama melebihi cinta kami terhadap harta kekayaan yang akan binasa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (7:7-11)
     
   
"Dibandingkan dengan roh kebijaksanaan, kekayaan kuanggap bukan apa-apa."
   
Aku berdoa, dan aku pun diberi pengertian, aku bermohon, dan roh kebijaksanaan pun datang kepadaku. Dialah yang lebih kuutamakan daripada tongkat kerajaan dan takhta; dibandingkan dengannya, kekayaan kuanggap bukan apa-apa. Permata yang tak terhingga nilainya tidak kusamakan dengan dia, sebab segala emas di bumi hanya pasir saja di hadapannya, dan perak dianggap lumpur belaka di sampingnya. Kebijaksanaan kukasihi lebih daripada kesehatan dan keelokan rupa, dan aku lebih suka memiliki dia daripada cahaya, sebab kemilaunya tak kunjung henti. Namun demikian besertanya datang pula kepadaku segala harta milik, dan kekayaan yang tak terpemanai ada di tangannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, la = fis, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
atau Kenyangkanlah kami dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai
Ayat. (Mzm 90:12-13.14-15.16-17)
1. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
2. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Buatlah sukacita kami seimbang dengan dukacita di masa lalu, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
3. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak-anak mereka menyaksikan semarak-Mu. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas bumi! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (4:12-13)
    
"Firman Allah sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."
   
Saudara-saudara, firman Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun! Firman itu menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Firman itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do= f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Suci menurut Markus (10:17-30) (Singkat: 10:17-27)
   
"Juallah apa yang kaumiliki, lalu ikutlah Aku!"
   
(Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya, "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya, "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayah dan ibumu!" Kata orang itu kepada Yesus, "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, "Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata, "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!") Lalu berkatalah Petrus kepada Yesus, "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Maka Yesus menjawab, "Sungguh, Aku berkata kepadamu, barangsiapa, karena Aku dan karena Injil, meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
.

Renungan

 
Setiap kali kata “kebebasan” disebutkan, banyak ide kebebasan akan mulai muncul. 
- Masyarakat menginginkan kebebasan dari pandemi covid-19.
- Tahanan menginginkan kebebasan dari penjara
- Remaja menginginkan kebebasan dari orang tuanya

Ada lebih dari cukup contoh yang mengatakan hal yang sama, yaitu, orang menginginkan kebebasan dari batasan, atau kebebasan tanpa batasan.

Tapi bisakah benar-benar ada kebebasan tanpa batasan? Dan bisakah benar-benar ada kebebasan dari pembatasan?

Mungkin ada kebebasan berbicara, tetapi bisakah kita mengatakan apa pun yang kita suka? Faktanya, kebebasan berbicara dapat mengungkapkan siapa yang bodoh dan siapa yang bijaksana.

Orang modern suka menganggap kebebasan sebagai ketiadaan sama sekali batasan. 
     
Tapi mari kita pikirkan seekor ikan. Ikan menyerap oksigen dari air, bukan dari udara.

Jika ikan ingin “dibebaskan” dari air, dan pergi ke darat untuk menjelajahi kebebasan di sana, maka ia pasti tidak akan bisa hidup. Ini akan mati.

Jadi kebebasan bukanlah tidak adanya batasan, tetapi untuk memahami batasan yang tepat, batasan yang membantu kita untuk tumbuh dan menjadi orang yang menyenangkan.

Di satu sisi, dapat dikatakan bahwa orang kaya dalam Injil sedang mencari kebebasan dan sukacita hidup.

Dia berlari ke arah Yesus (yang menunjukkan betapa sungguh-sungguhnya dia) dan berlutut di hadapan-Nya dan bertanya,
"Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
  
Kehidupan kekal dapat dipahami dalam banyak cara, tetapi terutama itu adalah kehidupan damai dan sukacita, jenis kehidupan yang bahkan dapat kita jalani di bumi ini, sehingga kita dapat mencicipi apa itu kehidupan kekal.

Orang kaya itu berkata kepada Yesus bahwa dia telah melakukan apa pun yang dia bisa, tetapi dia masih belum puas. Yesus memandangnya dengan mantap dan mengasihinya. Dan kemudian Dia memberinya arahan ini: untuk menjual semua yang dia miliki dan memberikan uangnya kepada orang miskin.

Yesus menjanjikannya harta abadi di surga, dan kemudian dia akan memiliki kebebasan untuk mengikuti Dia.

Tetapi pada saat ini, wajah pria itu jatuh dan dia pergi dengan sedih karena dia adalah orang yang sangat kaya. Dia ingin berbuat lebih banyak, tetapi dia tidak bisa hidup dengan lebih sedikit. Kekayaannya yang besar juga merupakan batasannya yang besar.

Kita mungkin tidak memiliki kekayaan yang besar, tetapi kita pasti memiliki harta. Lebih dari sekedar harta benda, kita memiliki ambisi kita, obsesi kita, dorongan kita, keinginan kita.

Ini bisa menjadi batasan kita dan jika kita bisa memahami ini, dan mengendalikannya, maka kita akan memiliki kebebasan untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan dan damai.
   
Marilah kita memohon kepada Tuhan untuk memberi kita kebijaksanaan untuk mengetahui apa itu kebebasan sejati.
[RENUNGAN PAGI]

Antifon Komuni (Bdk. Mzm 34:11)

Orang-orang kaya akan kekurangan dan kelaparan, tetapi mereka yang mencari Tuhan takkan kekurangan sesuatu pun.

The rich suffer want and go hungry, but those who seek the Lord lack no blessing.

Atau (1Yoh 3:2)

Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

When the Lord appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.

Sabtu, 09 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXVII

 

Sabtu, 09 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXVII

“Penerusan iman mewujud pertama dan terutama dalam Pembaptisan” (Paus Fransiskus)


Antifon Pembuka (Luk 11:28)

Yang berbahagia ialah mereka, yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, Engkaulah benteng perlindungan bagi siapa saja yang mengimani Engkau. Semoga sabda-Mu, mendasari kehidupan kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
     
Bacaan dari Nubuat Yoel (3:12-21)
    
"Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian."
   
Hendaklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke Lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian. Marilah, iriklah, sebab tempat anggur sudah penuh; tempat-tempat pemerasan sudah berkelimpahan. Sebab banyaklah kejahatan mereka. Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekatlah hari Tuhan di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap dan bintang-bintang kehilangan cahayanya. Tuhan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit serta bumi pun bergoncang. Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. Maka kalian akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, adalah Allahmu, yang tinggal di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar takkan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah Tuhan dan akan membasahi Lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya, dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; Tuhan tetap diam di Sion.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah yang mendengarkan Sabda Tuhan dan memeliharanya.
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:27-28)
  
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
  
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau.” Tetapi Yesus bersabda, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
     
Sebanyak kita melihat begitu banyak dosa dan kejahatan terjadi di sekitar kita, namun penghiburan besar adalah bahwa dunia tidak menjadi seperti neraka. Dan tidak akan! Tentu tidak.

Itu karena kebaikan yang diciptakan pada setiap manusia akan terus melawan kejahatan dan menjaganya agar tidak berlebihan.

Jadi meskipun kejahatan mungkin tersebar luas, namun tidak pernah bisa menaklukkan semua.

Kejahatan mungkin memenangkan pertempuran, tetapi itu tidak berarti bahwa ia telah memenangkan perang.

Tuhan memberikan janji kepada umat-Nya melalui nabi Yoel dalam bacaan pertama.

Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. (Yoel 4:16)

Jadi dalam menghadapi kejahatan, kita harus berdiri di atas janji-janji Tuhan, kalau tidak kita tidak akan berdiri sama sekali.

Kita hanya bisa tetap berdiri dalam perang melawan kejahatan ketika kita mendengarkan Firman Tuhan dan memeliharanya.

Firman Tuhan mendorong kita untuk mengasihi musuh kita dan berbuat baik kepada mereka yang menganiaya kita.

Ketika kita memelihara Firman Tuhan dan menjalankannya dalam hidup kita, maka kejahatan akan kehilangan kekuatan dan sengatnya.

Sungguh, berbahagialah mereka yang mendengar Firman Tuhan dan memeliharanya, karena mereka akan membawa cinta dan kedamaian ke dalam dunia.



Antifon Komuni (1Yoh 2:5)

Barangsiapa melaksanakan sabda Kristus, dialah yang memiliki cinta kasih Allah yang sempurna.

Doa Malam

Allah Bapa Sumber Kehidupan, ajarilah aku untuk mendengarkan suara sabda-Mu yang terjadi di dalam hidup harian ini. Bukalah mata hatiku agar aku siap melakukan apa yang menjadi kehendak-Mu kendati berat. Namun, bersama Engkau aku bisa, oleh karena itu aku tidak akan mengandalkan kekuatanku sendiri. Amin.


RENUNGAN PAGI

Jumat, 08 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXVII

Jumat, 08 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXVII

“Siapapun yang memisahkan diri dari Gereja …. terpisah dari janji-janji Gereja.; ia yang meninggalkan Gereja tidak akan memperoleh penghargaan dari Kristus…Ia tak dapat memiliki Tuhan sebagai Bapa-Nya, yang tidak mempunyai Gereja sebagai ibunya; …. Siapapun yang menghancurkan damai dan harmoni Kristus, bertindak melawan Kristus; barangsiapa mengumpulkan di tempat lain di luar Gereja, mencerai-beraikan Gereja Kristus…. Jika seseorang tidak menjaga kesatuan ini, ia tidak menjaga hukum Tuhan, ia telah kehilangan iman akan Bapa, Putra dan ia telah kehilangan hidupnya dan jiwanya” (St. Siprianus, The Unity of the Catholic Church, 6).

Antifon Pembuka (Mzm 9:2-3)

Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.

Doa Pagi


Allah Bapa, Benteng Kekuatan kami, berkenanlah menjaga kelangsungan semangat Yesus Putra-Mu dalam diri kami. Semoga kami rukun bersatu padu dan selalu bersedia membangun kedamaian.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Nubuat Yoel (1:13-15;2:1-2)
   
  
"Hari Tuhan yang gelap gulita dan kelam kabut."
   
Hai para imam, kenakanlah pakaian kabung dan mengeluhlah. Merataplah, hai para pelayan mezbah. Masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah lama di rumah Allahmu tiada kurban sajian dan kurban curahan. Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya. Kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah Tuhan Allahmu, dan berteriaklah kepada Tuhan. Wahai, hari itu! Sungguh, hari Tuhan sudah dekat, datangnya seperti hari pemusnahan dari Yang Mahakuasa. Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari Tuhan datang, sebab hari itu sudah dekat. Suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat. Seperti fajar di atas gunung-gunung terbentanglah suatu bangsa yang besar dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu, turun-temurun, pada masa yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menghakimi dunia dengan adil.
Ayat. (Mzm 9:2-3.6.16.8-9; R: 9a)
1. Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi.
2. Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya. Bangsa-bangsa terbenam dalam lubang yang dibuatnya, kakinya terperangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri.
3. Tetapi Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:15-26)
    
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
  
Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
 
Gambar oleh Sergio Herrera dari Pixabay

  
     Kehadiran kejahatan dalam diri seseorang sering diberikan rasionalisasi medis atau psikologis karena itu adalah penyakit yang dapat diobati melalui pengobatan dan terapi.

Meskipun pengobatan dan terapi dapat membantu, tetapi dari Injil, jelas bahwa kejahatan disebabkan oleh setan-setan yang kuat yang hidup di dalam atau menduduki atau merasuki seseorang yang dengan sukarela menyerahkan diri kepada setan-setan ini.

Tetapi ketika seseorang ingin dibebaskan dari penghuni jahat ini, maka kita akan mengerti mengapa Yesus mengusir setan.

Yesus datang untuk mematahkan kuasa kejahatan atas orang-orang yang ingin bertobat dan dibebaskan dari kuasa kejahatan.

Tetapi roh jahat atau setan membutuhkan penjelmaan, artinya ketika roh jahat diusir dari seseorang maka ia akan segera mencari orang lain untuk didiami.

Dalam Injil, Yesus berkata,
"Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
  
Oleh karena itu agar pertobatan sejati terjadi, juga harus ada pertobatan yang berkelanjutan.

Mengusir roh jahat hanyalah permulaan. Yesus harus diterima ke dalam hati untuk menjadikan hati sebagai rumah-Nya dan untuk menjaga orang itu terlindung dari penyusupan roh-roh jahat yang ingin menduduki dan merasuki orang itu lagi.

Ini juga merupakan pengingat bagi kita untuk selalu mempersembahkan hati kita kepada Yesus, kepada Hati-Nya yang Mahakudus.

Dalam pertobatan dan pertobatan kita yang terus-menerus, kita memohon kepada Tuhan Yesus untuk juga menjadikan hati kita seperti hati-Nya..  (RENUNGAN PAGI) 

Antifon Komuni (Gal 3:14)

Allah menghendaki agar dalam Yesus Kristus berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga berkat iman, kita menerima Roh yang telah dijanjikan.

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy