| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 21 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Kamis, 21 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXIX

“Doa Rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga.” (St. Yohanes Paulus II)  

   

Antifon Pembuka (Luk 12:49)

Aku datang untuk membawa api ke dunia, dan betapa Kuinginkan api itu menyala

Doa Pagi


Allah Bapa kami, sumber cinta dan belas kasih, Engkau telah menyalakan api di dunia, yaitu Yesus, api cinta kasih-Mu. Kami mohon, semoga cinta dan belas kasih-Nya melepaskan kami dari segala dosa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.             
        
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:19-23)
   
   
"Sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa dan telah menjadi hamba Allah."
  
Saudara-saudara, mengingat kelemahanmu, aku berbicara secara manusia. Sebagaimana kalian dahulu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kalian kepada kedurhakaan, demikianlah sekarang kalian harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kalian kepada pengudusan. Sebab waktu kalian menjadi hamba dosa, kalian bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kalian petik dari padanya? Semuanya menyebabkan kalian sekarang merasa malu, karena kesudahannya ialah kematian. Tetapi, sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa, dan menjadi hamba Allah. Maka kalian memperoleh buah yang membawa kalian kepada pengudusan, dan akhirnya hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840 (buku MT halaman 407, 408)
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau: Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: 40:5)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 3:8-9)
Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.
  
Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:49-53)
  
"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."
  
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah. Tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan putranya, dan putra melawan bapanya, ibu melawan putrinya, dan putri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 

Setiap orang tumbuh seiring bertambahnya usia. Pertumbuhannya tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara intelektual, emosional dan spiritual.

Meskipun pertumbuhan seseorang dapat diukur paling jelas berdasarkan usia, itu tidak berarti bahwa dengan bertambahnya usia akan ada kedewasaan.

Ini juga tidak berarti bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang juga menjadi lebih bijaksana, atau lebih lembut, atau lebih suci.

Dan jika seseorang tidak dibentuk dalam prinsip moral yang baik, maka, seperti yang dikatakan oleh bacaan pertama, mereka seperti budak dosa, tanpa kewajiban untuk kebenaran.

Hasilnya akan menjadi tindakan yang memalukan untuk sedikitnya, dan bahkan pada akhirnya, itu akan menjadi tindakan yang mengakibatkan kehancuran diri dan kematian spiritual.

Bacaan pertama mengingatkan kita bahwa kita telah dibebaskan dari dosa, kita dituntun menuju pengudusan kita dan diakhiri dengan hidup yang kekal.

Singkatnya, jelas bahwa dosa membawa kematian, tetapi ketika kita menyerahkan diri kita kepada Tuhan dan berjalan di jalan-Nya, kita diberi hidup yang kekal bersama Kristus Yesus, Tuhan kita.

Maka seiring bertambahnya usia, marilah kita juga tumbuh dalam kebijaksanaan dan pemahaman, dan menjadi orang yang matang secara rohani.

Marilah kita terus bertumbuh secara rohani dengan berjalan di jalan Tuhan dan berjalan menuju kehidupan kekal di dalam Dia.
 
Gambar oleh falco dari Pixabay

 
 
  
Antifon Komuni (Mzm 1:1.2)

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tetapi kesukaannya ialah hukum Tuhan dan siang malam merenungannya.
 
Doa Malam  
 
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, utuslah Roh-Mu dan tinggal di dalam hatiku. Dengan demikian, aku dapat menempuh hidup ini dalam bimbingan dan penyertaan Roh Kudus dan oleh-Nya dibawa kepada kekudusan dalam Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan, dan Juruselamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.
  
 
RENUNGAN PAGI

Rabu, 20 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Rabu, 20 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXIX
   
  Tetapi kemenangan dalam perjuangan yang demikian itu hanyalah mungkin di dalam doa. Yesus mengalahkan penggoda sejak awal Bdk. Mat 4:1-11. sampai kepada perjuangan terakhir dalam sakratul maut-Nya Bdk. Mat 26:36 -44. melalui doa. Dengan demikian, dalam permohonan ini kepada Bapa kita Kristus mempersatukan kita dengan peduangan-Nya dan sakratul maut-Nya. Kita dinasihati dengan sangat, supaya dalam persekutuan dengan Dia, membuat hati kita waspada Bdk. Mrk 13:9.23.33-37; 14:38; Luk 12:35-40.. Kewaspadaan adalah "penjaga" hati. Yesus memohon untuk kita kepada Bapa-Nya dengan perkataan: "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu" (Yoh 17:11). Tanpa henti-hentinya Roh Kudus mengajak kita untuk waspada Bdk. 1 Kor 16:13; Ko14:2; 1 Tes 5:6; 1 Ptr 5:8.. Dalam godaan terakhir perjuangan kita di dunia ini kesungguhan permohonan ini menjadi nyata; ia meminta ketabahan sampai akhir. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia yang berjaga-jaga" (Why 16:15).
   

Antifon Pembuka (Luk 12:48)

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa diberi lebih banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.

Doa Pembuka


Allah Bapa, cahaya kehidupan kami, berkenanlah mengutus Putra-Mu mendatangi kami sebagai cahaya kehidupan. Semoga kejahatan dan kesombongan kami tersingkir berkat kebaikan hati-Mu dan belas kasih-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (6:12-18)
    
  
"Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang telah bangkit dari kematian."
     
Saudara-saudara, janganlah dosa berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kalian tidak lagi menuruti keinginannya. Janganlah kalian menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa, untuk dipakai sebagai senjata kelaliman. Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah, sebagai orang-orang yang dahulu mati tapi sekarang hidup. Serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk dijadikan senjata-senjata kebenaran. Sebab kalian tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kalian tidak berada di bawah hukum Taurat, melainkan di bawah kasih karunia. Jadi bagaimana? Apakah kita berbuat dosa karena tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Tidak tahukah kalian, bahwa dengan menghambakan diri kepada seseorang untuk mentaatinya, kalian menjadi hamba orang itu? Bahwa kalian harus mentaati dia baik dalam dosa yang memimpin kalian kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kalian kepada kebenaran? Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kalian hamba dosa, tetapi sekarang kalian dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah disampaikan kepadamu. Kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 124:1-3.4-6.7-8; Ul: 8a)
1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita; - biarlah Israel berkata demikian, - Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 24:22a.44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:39-48)
   
"Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut darinya."
    
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kalian juga siap sedia, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tak kalian sangka-sangka.” Petrus bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksud dengan perumpamaan ini ataukah juga semua orang?” Tuhan menjawab, “Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya, ‘Tuanku tidak datang-datang’. Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuannya akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia serta membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut dari padanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 
Bertanggung jawab berarti bertanggung jawab kepada seseorang atau sekelompok orang.

Orang yang bertanggung jawab mampu secara sadar membuat keputusan, dan berperilaku sedemikian rupa untuk berusaha memperbaiki diri sendiri dan juga membantu orang lain melakukan hal yang sama.

Yang terpenting, orang yang bertanggung jawab menerima konsekuensi dari tindakan dan keputusannya sendiri.

Pelayan diharapkan menjadi orang yang bertanggung jawab, jika tidak mereka akan dipecat oleh tuannya.

Dalam perumpamaan Injil, hamba yang bertanggung jawab jelas diberi upah oleh tuannya dengan ditempatkan di atas segala yang dimiliki tuannya.

Padahal, hamba yang tidak bertanggung jawab dan tidak amanah serta tidak setia itu jelas dihukum.

Dan kita juga harus melihat diri kita sebagai hamba Tuhan, dan bacaan pertama mengingatkan kita untuk tidak membiarkan dosa menguasai tubuh fana kita atau memerintahkan kepatuhan kita pada nafsu atau keinginan tubuh.

Kita harus bertanggung jawab atas tindakan kita karena kita bertanggung jawab kepada Tuhan dan juga kepada orang-orang yang akan dipengaruhi oleh tindakan kita.

Tuhan memberi kita karunia besar berupa kehendak bebas dan pilihan. Marilah kita bertanggung jawab dalam menggunakannya untuk melakukan kehendak Tuhan dan taat serta setia kepada-Nya.

Tuhan akan membalas kita atas ketaatan dan kesetiaan kita, dan karena bertanggung jawab atas apa yang telah Dia berikan kepada kita.. 
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Luk 12:48)

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya.
 
 
Karya: Anna_Anikina/istock.com

Selasa, 19 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Selasa, 19 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXIX
       
“Maafkanlah semua orang yang pernah bersalah padamu.” (St. Antonius Maria Claret)


Antifon Pembuka (Rom 5:21)

Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut, demikian pula kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa, Engkau membangun dunia dan manusia di atas Yesus, Adam Baru. Kami bersyukur, karena Engkau telah menganugerahkan daya pengharapan dan semangat baru.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Umat di Roma (5:12,15b,17-19,20b-21)    
     
"Jika karena dosa satu orang maut telah berkuasa, betapa hebatnya mereka akan berkuasa dalam kehidupan."
    
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Jika karena pelanggaran satu orang semua orang jatuh ke dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia dan anugerah Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus. Sebab jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa maka lebih benar lagi yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran: mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu sebagaimana oleh satu pelanggaran semua orang mendapat penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang mendapat pembenaran untuk hidup. Jadi, sebagaimana oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua menjadi orang benar. Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah-limpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut, demikianlah pula kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban baker dank urban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata, “Tuhan itu besar!”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:36)
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.     
  
Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:35-38)
   
"Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga."
     
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dini hari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah para hamba itu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

  
Jika kita memiliki bos yang baik, bos yang menjaga kita, melihat kesejahteraan dan kesejahteraan kita, yang adil tapi tegas, mengoreksi kita dengan lembut dan membantu kita belajar dan berkembang, maka memang kita harus bahagia dan bersyukur. .
   
Kita tidak hanya akan bahagia dan bersyukur, kita juga ingin melakukan yang terbaik dalam pekerjaan kita. Itu adalah cara untuk menunjukkan rasa terima kasih kita kepada atasan yang baik.

Dalam Injil, Yesus berbicara tentang sikap para pelayan yang menunggu tuannya kembali dari pesta pernikahan.

Mereka akan berpakaian untuk beraksi, dengan lampu mereka menyala, dan siap untuk membuka pintu segera setelah tuannya datang dan mengetuk.

Para pelayan akan memiliki sikap ini jika mereka tahu bahwa mereka memiliki tuan yang baik, dan karenanya mereka akan bersedia untuk tetap terjaga dan terus menunggu, tidak peduli seberapa larut malam.

Dan tuan itu memang tuan yang baik, tuan yang akan mengenakan celemek, mendudukkan mereka di meja dan menunggu mereka.

Kita mungkin merasa heran jika seorang tuan melakukan ini. Tetapi kita mungkin ingat bahwa pada Perjamuan Terakhir, Yesus bangkit dari meja, melingkarkan handuk di pinggang-Nya, mengambil baskom berisi air dan membasuh kaki murid-murid-Nya.

Dan ketika kita memikirkannya lebih jauh, Yesus juga rela memikul salib dan mempersembahkan hidup-Nya untuk menghapus dosa-dosa kita dan menyelamatkan kita.

Yesus adalah Guru dan Juruselamat kita. Marilah kita menyadari betapa baiknya Dia bagi kita. Marilah kita bersyukur dan menunjukkan rasa syukur kita dengan melayani Dia dengan segenap kekuatan kita, dengan segenap akal budi dan dengan segenap hati kita.


Antifon Komuni (Mat 24:42,44)
 
Waspadalah dan siap siagalah, sebab kamu tidak tahu, kapan Putra Manusia datang. 
 
Doa Malam

Allah Bapa Mahamulia, kami kami mohon Kauingatkan akan kedatangan-Mu di tengah-tengah kami. Ajarilah kami mengenal tanda-tanda yang mengisyaratkan kehadiran-Mu dan mewartakan kekayaan penyelenggaraan-Mu kepada setiap orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 

Senin, 18 Oktober 2021 Pesta Santo Lukas, Penginjil

 

Senin, 18 Oktober 2021
Pesta Santo Lukas, Penginjil
 
Injil Lukas memancarkan kegembiraan yang mengalir dari suatu kepercayaan terhadap kasih Allah dan belaskasih-Nya (Jerome Kodell, OSB)

 
Antifon Pembuka (lih. Yes 52:7)

Betapa menyenangkan mendengar derap kaki orang yang turun berlari dari gunung dan memaklumkan, "Damai!" yang membawa kabar sukacita dan mewartakan, "Kita selamat!"
    
     
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan
     
Doa Pagi 
  
Allah Bapa kami yang Maharahim, Engkau telah memilih Santo Lukas untuk mewartakan dengan lisan maupun tulisan, rahasia cinta kasih-Mu terhadap kaum fakir miskin. Semoga kami semua bermegah dalam nama-Mu dan bertekun sehati dan sejiwa, supaya semua bangsa melihat keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:10-17b)
    
"Hanya Lukas yang tinggal dengan aku."
       
Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus. Jika engkau kemari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. -- Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. -- Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-13ab.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (10:1-9)
  
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
     
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 
St Lukas bukanlah salah satu dari 12 Rasul yang dipilih oleh Yesus, tetapi ia dihormati sebagai Penginjil yang menulis Injil keempat serta Kisah Para Rasul. Ini adalah pandangan tradisional Gereja.

Meskipun dia tidak disebutkan dalam Injil, dia ditampilkan dalam surat-surat Rasul Paulus dari Perjanjian Baru.

Dia disebutkan dalam Surat Rasul Paulus kepada Filemon, ayat 24. Dia juga disebutkan dalam Kolose 4:14. Dan dia juga disebutkan dalam bacaan pertama hari ini.

Dan itu mengatakan tentang St Lukas karena Rasul Paulus menderita penganiayaan dan pengabaian dan satu-satunya sumber penghiburan adalah bahwa ia memiliki St Lukas, dan dengan menyebutkan itu, itu menunjukkan betapa St Paulus menghargai dia.

Lebih jauh lagi, menjelang akhir hayat Rasul Paulus di Roma, St. Lukas menemaninya dan itu merupakan kesaksian tentang betapa St. Lukas terlibat dalam pelayanan Gereja perdana serta iman dan karakternya. .

St Lukas mengetahui secara langsung tantangan dan kesulitan misi pewartaan Kabar Baik dan juga komitmen serta pengorbanan yang terlibat.

Jadi ketika kita membaca tentang kisahnya dalam Injil Yesus yang mengutus murid-murid-Nya, kita dapat merasakan bahwa dari kedalaman pengalaman misionaris-Nya ia menulisnya.

Ya, kita diutus untuk mewartakan Kabar Baik tetapi itu seperti anak domba yang dikirim ke tengah serigala.

Namun di tengah bahaya dan kesulitan, marilah kita mengingat bagaimana St. Lukas terus menemani St. Paulus.

Dalam kebersamaan satu sama lain dalam persatuan dan kedamaian, kita mampu menghadapi serigala dan mewartakan Kabar Baik tentang kasih Tuhan yang menyelamatkan.
    
 

 
Antifon Komuni (Luk 10:1.9)
 
Tuhan mengutus murid-murid untuk mewartakan di segala kota, "Kerajaan Allah sudah dekat padamu!"
 
Doa Malam
  
Allah Yang Mahamulia, Engkau sangat mengerti akan pergumulan hidupku. Bantulah aku agar dalam hidup ini aku dapat menghasilkan buah-buah kebaikan yang dapat dirasakan oleh sesama di mana pun mereka berada. Amin.
 
   
RENUNGAN PAGI

Minggu, 17 Oktober 2021 Hari Minggu Biasa XXIX

 

CC0
Minggu, 17 Oktober 2021
Hari Minggu Biasa XXIX

"Kita harus merangkul/dekat dan ramah kepada semua manusia; tapi apa yang datang dari musuh tidak bisa dan tidak boleh bergabung. Anda tidak dapat menggabungkan Kristus dan Belial (pangeran kegelapan)!" (Kardinal Robert Sarah, Prefek Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata-tertib Sakramen)

Antifon Pembuka (Mzm 17:6.8)

Aku berseru kepada-Mu sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.

Ego clamavi, quoniam exaudisti me, Deus: inclina aurem tuam, et exaudi verba mea: custodi me, Domine, ut pupilam oculi: sub umbra alarum tuarum protege me.
Mzm. Exaudi Domine iustitiam meam: intende deprecationem meam.

To you I call; for you will surely heed me, O God; turn your ear to me; hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your wings protect me.


Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Maharahim, kami bersyukur karena Putra-Mu telah rela menanggung kesalahan-kesalahan kami dan menderita demi keselamatan semua orang. Semoga, Ia senantiasa menjiwai kami sehingga kami pun bersedia saling membantu untuk memanggul beban hidup kami masing-masing. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (53:10-11)
 
"Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, dan umurnya akan lanjut."
 
Tuhan berkehendak meremukkan hamba-Nya dengan kesakitan. Tetapi apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman: Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = cis, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 33:4-5.18-19.20-22)
1. Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan, Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh kasih setia-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah Penolong kita dan perisai kita! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (4:14-16)
    
"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
  
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai seorang Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak manusia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Inilah Injil Suci menurut Markus (10:35-45) Singkat: 10:42-45
      
"Anak manusia datang untuk melayani dan untuk memberanikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."
  
Sekali peristiwa Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya, "Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami!" Jawab Yesus kepada mereka, "Apa yang hendak Kuperbuat bagimu?" Mereka menjawab, "Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan-Mu dan seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Sanggupkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka, "Kami sanggup." Yesus lalu berkata kepada mereka, "Memang, kamu harus meminum cawan yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan." Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil murid-murid-Nya lalu berkata, "Kamu tahu bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
.

 
Renungan

   
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, dalam bacaan pertama kita mendengar dari bagian yang diambil dari Kitab nabi Yesaya, yang berbicara tentang nubuat tentang Mesias yang menderita, meramalkan apa yang akan terjadi pada hamba Allah yang setia dan benar, Mesias, yang Tuhan berjanji untuk mengirim kepada umat-Nya sebagai sumber pembebasan mereka. Tetapi melalui penderitaan dan persembahan diri-Nya yang tanpa pamrih itu, Allah berkehendak untuk menyelamatkan semua umat-Nya, bahwa dengan pengorbanan-Nya, Dia membenarkan banyak orang melalui kematian-Nya.

Nubuat ini digenapi dalam Tuhan Yesus Kristus, yang datang ke dunia, diutus oleh Bapa, untuk menjadi Juruselamat dunia. Dia adalah Mesias yang telah lama ditunggu-tunggu oleh orang-orang Israel, dan Dia yang telah ditunggu-tunggu oleh seluruh umat manusia, sejak saat kejatuhan mereka ke dalam tirani dosa. Namun, Dia sangat disalahpahami oleh umat-Nya sendiri, banyak dari mereka yang menolak untuk percaya bahwa Dia adalah Mesias Tuhan.

Bagi orang-orang Yahudi, yang menantikan keselamatan melalui Mesias, banyak dari mereka mengharapkan Raja yang perkasa dan berkuasa untuk datang dan memimpin mereka melawan penindas mereka dan Romawi, yang merupakan penguasa sebagian besar dunia yang dikenal pada saat itu. Orang-orang Yahudi sama sekali tidak menyangka bahwa Mesias mereka adalah Dia yang sama sekali tidak memiliki ambisi duniawi, atau Dia yang akan menanggung penderitaan dan kehinaan sedemikian rupa sehingga Dia bahkan menjadi makhluk yang paling rendah dan paling hina dari semua makhluk.

Ini adalah kenyataan yang gagal dipahami oleh banyak orang Yahudi selama masa pelayanan Yesus, karena mereka memiliki harapan yang berbeda tentang seperti apa Mesias itu dan apa yang akan Dia lakukan demi mereka. Mereka mengharapkan pembebasan segera dari semua kesengsaraan duniawi, pemulihan kerajaan Israel yang mulia dan duniawi seperti pada masa Raja Daud dan Salomo. Tetapi bukan itu yang diinginkan Tuhan, karena kerajaan-Nya benar-benar melebihi dunia ini.

Bacaan kedua hari ini, yang diambil dari Surat kepada orang Ibrani, adalah wahyu kebenaran Allah kepada orang-orang Yahudi, terutama kepada orang-orang Yahudi yang dengan rela menerima Tuhan Yesus sebagai Mesias mereka. Tuhan Yesus adalah Imam Besar abadi yang esa dan sejati bagi seluruh umat manusia, melalui pengorbanan dan persembahan kasih-Nya yang sempurna tanpa pamrih di atas Altar Salib.
 
Hari ini, kita juga mendengarkan bacaan dari Injil Suci yang ditulis oleh St Markus, di mana kita mendengar saat ketika dua murid, St Yakobus dan St Yohanes, saudara dan putra Zebedeus, datang kepada Tuhan Yesus. dan membuat permintaan khusus di hadapan-Nya. Dalam kisah Injil yang lain, ibu mereka juga pergi bersama mereka ke hadapan Tuhan, dan mengajukan permintaan yang sama, agar masing-masing dari mereka dapat duduk di sebelah kiri dan di sebelah kanan Tuhan ketika Dia masuk ke dalam kerajaan-Nya.

Arti penting dari hal ini adalah, justru menyoroti sikap orang-orang Yahudi dalam cara mereka memandang Mesias. Murid-murid ingin mendapatkan perkenanan Tuhan, dan bahkan mendapatkan keuntungan satu sama lain, posisi yang lebih disukai, lebih bergengsi dan lebih baik di mata orang lain. Sayangnya, itulah kenyataan bagaimana segala sesuatu pada awalnya bekerja di antara para Rasul dan murid-murid Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan dalam kesempatan lain seperti yang tertulis dalam Injil, harus menegur mereka karena gerutuan dan perselisihan mereka tentang siapa yang paling terhormat dan terbaik di antara mereka.

Banyak orang yang mengikuti Tuhan Yesus. juga mengikuti Dia karena apa yang telah mereka lihat, dalam perbuatan dan penyembuhan-Nya yang ajaib, dalam ajaran dan popularitas-Nya yang luar biasa, dan mereka berharap untuk mendapatkan dari semua ini, untuk mendapatkan manfaat bagi diri mereka sendiri dan mungkin untuk memuaskan keinginan mereka sendiri akan kekuasaan duniawi, untuk kehormatan, untuk kemuliaan dan kehormatan duniawi, dan untuk posisi dalam kerajaan yang dijanjikan Allah yang akan datang.

Tetapi mereka gagal memahami bahwa jalan Tuhan tidak seperti jalan manusia. Mereka berpikir bahwa dengan mengikuti Tuhan, mereka akan mendapatkan kebaikan dan keuntungan bagi diri mereka sendiri, tetapi sayangnya, kebenaran dan kenyataan adalah bahwa, seperti yang Tuhan sendiri nyatakan kepada umat-Nya, bahwa mengikuti Dia berarti bahwa mereka harus menderita sama seperti Dia telah menderita. , dan mereka akan mengalami penolakan, rasa sakit dan ketidaknyamanan, sama seperti Dia sendiri yang telah menanggung semua itu.

Tuhan menubuatkan kepada mereka dalam perikop Injil yang sama bahwa Dia akan menderita, dengan mengacu pada cawan yang akan Dia minum. Ini adalah cawan yang sama yang Tuhan Yesus sebutkan kepada Bapa-Nya, pada saat penderitaan-Nya di Taman Getsemani, bertanya kepada-Nya apakah mungkin, untuk membiarkan cawan penderitaan ini melewati-Nya. Di dalamnya kita dapat melihat betapa menyakitkan, berat dan mengerikan beban yang dengan rela Tuhan kita pikul ke atas diri-Nya, sehingga Dia begitu menderita dalam kemanusiaan-Nya.

Tetapi Tuhan mematuhi kehendak Bapa-Nya, dan menyerahkan diri-Nya sepenuhnya kepada Bapa-Nya sehingga Dia rela menanggung beban dan beban salib, terlepas dari rasa sakit dan penderitaannya. Dia menyelesaikan tugas yang dipercayakan Bapa kepada-Nya, dan karena itu, kita semua memiliki harapan baru, melalui pengorbanan penuh kasih dan tanpa pamrih yang dilakukan Tuhan kita di kayu salib, sebagai Imam Besar yang mempersembahkan diri-Nya untuk keselamatan kita.

Dan Dia menyebutkan bagaimana dunia juga akan membenci murid-murid-Nya sama seperti mereka telah membenci Dia. Ini karena ketidakmampuan mereka untuk memahami misi ini yang Tuhan nyatakan kepada umat-Nya. Selain itu, cara dunia juga sesuai dengan cara dosa dan ketidaktaatan terhadap Tuhan, dan oleh karena itu, Tuhan dan kebenaran-Nya mendatangkan pertentangan, tantangan, dan kesulitan bagi mereka yang percaya, karena iblis memang aktif di bekerja mencoba untuk menumbangkan upaya Tuhan untuk menyelamatkan kita umat manusia.

Realitas penderitaan dan pencobaan seperti itu telah terbukti sepanjang sejarah Gereja, selama banyak penganiayaan dan masalah yang diderita pengikut Kristusselama berabad-abad ini. Tetapi kita juga harus melihat contoh dari banyak orang yang baik dan saleh, para pendahulu kita dalam iman, yang telah bertahan dari semua tantangan ini dan mempertahankan iman mereka bahkan di tengah penganiayaan yang paling kejam.
  
   Saudara dan saudari di dalam Kristus, sekarang, bagi kita semua, yang perlu kita perhatikan dari perikop Kitab Suci hari ini adalah bahwa pertama-tama, kita tidak boleh membiarkan keinginan dan keserakahan kita, keegoisan kita dan kelemahan tubuh kita tersandung. menghalangi jalan iman kita. Dalam berbagai kelompok dan pelayanan kita yang melayani Gereja dan umat beriman, kita sering mengalami pertengkaran dan ketidaksepakatan, dan kadang-kadang bahkan pertikaian dan kemarahan, yang diakibatkan oleh keinginan kami yang saling bertentangan dan ketidakmampuan kami untuk menahan banyak godaan hidup.

Saudara dan saudari dalam Kristus, hari ini, kita ditantang oleh Tuhan yang memanggil kita masing-masing untuk menjadi pengikut-Nya. Dan agar kita dapat mengikuti Dia, maka kita harus memiliki kasih kepada Tuhan, dan harus memusatkan diri kita kepada-Nya dan kebenaran yang telah Dia nyatakan dan ajarkan kepada kita. Hanya dengan demikian kita dapat menjadi murid Kristus yang sejati. Kita harus mengatasi keinginan kita dalam hidup, dan segala macam rintangan yang menghalangi kita untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan.

Itulah sebabnya, penting bagi kita untuk mengikuti teladan Kristus, ketaatan-Nya pada kehendak Bapa-Nya, dan kasih-Nya bagi kita masing-masing, yang memungkinkan Dia memikul Salib penderitaan bagi demi kita. Seandainya Kristus tidak menderita atau mati bagi kita, maka tidak akan ada keselamatan, dan kita semua akan tetap ada di bawah tirani dan belenggu dosa-dosa kita.

Marilah kita semua bertobat, dan menyerahkan diri kita sepenuh hati kepada Tuhan, dengan menunjukkan lebih banyak kasih dalam setiap tindakan dan perbuatan kita, di mana pun kita berada, agar kita dapat menjadi tanpa pamrih dan penuh kasih seperti Kristus, dalam saling mengampuni dosa-dosa kita. dan kesalahan satu sama lain, sama seperti Kristus telah mengampuni kita dari dosa-dosa kita, meskipun harus menanggung dosa-dosa itu dan semua hukuman dan konsekuensinya. Marilah kita mengingat kasih yang besar yang telah Dia tunjukkan kepada kita dari salib, dan tunjukkan kasih yang sama itu dalam setiap tindakan kita mulai sekarang.

Sebagai orang Kristen, marilah kita rendah hati dan tidak sombong, penuh kasih dan tidak dipenuhi kebencian, lemah lembut dan tidak mudah terpancing amarah, penuh harapan dan tidak putus asa, siap melayani orang lain dan mengasihi mereka daripada mengharapkan untuk dicintai dan dilayani oleh orang lain. Marilah kita semua dipenuhi dengan kasih Kristus dalam segala hal, sehingga dalam segala hal yang kita katakan, bertindak dan lakukan, kita akan selalu mengasihi sebagaimana Tuhan kita mengasihi, dan mengampuni sebagaimana kita telah diampuni. Ini adalah panggilan kita sebagai orang Kristen.

Semoga Tuhan menjadi pemandu kita, dan semoga Dia terus mencintai kita seperti yang selalu Dia lakukan, agar setiap dari kita dapat meniru cinta yang sama yang telah Dia tunjukkan kepada kita. Marilah kita semua menjalani hidup kita mulai sekarang dengan iman dan semangat yang diperbarui, dan melakukan yang terbaik untuk mengasihi dan melayani Tuhan, dan mengasihi sesama saudara dan saudari kita, terlepas dari penganiayaan, tantangan dan rintangan yang mungkin kita hadapi dalam perjalanan kita. . Semoga Tuhan selalu bersama kita, sekarang dan selamanya. Amin. 
[RENUNGAN PAGI]

Antifon Komuni (Mzm 33:18-19)

Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang mengharapkan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Behold, the eyes of the Lord are on those who fear him, who hope in his merciful love, to rescue their souls from death, to keep them alive in famine.

Atau (Mrk 10:45)

Anak Manusia datang untuk memberikan nyawa-Nya memnjadi tebusan bagi banyak orang.

The Son of Man has come to give his life as a ransom for many.

Sabtu, 16 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXVIII

 

Sabtu, 16 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXVIII

“Barangsiapa mengikuti Yesus akan bersukacita di dalam Kerajaan-Nya.” (St. Ursula)

Antifon Pembuka (Luk 12:8)

Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Putra Manusia di depan para malaikat.     
    
Doa Pagi
  
Allah Bapa kami, sumber iman kepercayaan, limpahkanlah kiranya iman Abraham, hamba-Mu kepada kami. Dialah yang mewakili para bangsa memperoleh pujian dan berkat-Mu. Semoga kami selalu patuh setia akan sabda janji-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:13.16-18)
   
    
"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham berharap dan percaya."
    
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat, Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, melainkan karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, melainkan juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapak banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan sabda-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah bersabda kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:6-7.8-9.42-43)
1. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
2. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
3. Sebab Tuhan ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:26b.27a)
Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:8-12)
  
"Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."
    
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaiman dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan


Selalu ada pertanyaan tentang arti menghujat Roh Kudus dan apa artinya, karena Yesus berkata bahwa hal seperti itu tidak dapat diampuni.

Bagi kita, kita percaya bahwa Roh Kudus adalah salah satu Pribadi dari Tritunggal Mahakudus, dan bahwa Roh Kudus diutus oleh Bapa dan Putra ke dalam hati kita untuk memimpin kita dan mengarahkan kita dalam kebenaran.

Tetapi jika kita secara sadar dan terus-menerus mengabaikan panggilan untuk beriman dan secara terang-terangan menekan kebenaran di dalam diri kita, maka kita dengan keras menolak Roh Kudus, yang sebenarnya menolak Tuhan sendiri.

Tapi tidak mungkin kita benar-benar keras kepala.

Namun, menghujat Roh Kudus adalah masalah yang lebih serius.

Karena itu akan seperti menganggap pekerjaan Roh Kudus dan sesuatu yang kudus dengan pekerjaan iblis dan yang tidak kudus.

Mereka berkomitmen, bertahan di dalamnya, meskipun mereka tahu apa yang mereka lakukan sama sekali tidak benar.

Seolah-olah mata dan hati mereka begitu tertutup terhadap kebaikan cinta ilahi, sedemikian rupa sehingga cahaya kebaikan menjadi kegelapan, dan kebaikan menjadi kejahatan.

Semoga Roh Kudus membuka hati kita dan menyembuhkan hati kita dari dosa sehingga kita dapat melihat kebaikan dan kasih dalam segala hal dan semua orang.


Antifon Komuni (Luk 12:12)
 
Roh Kuduslah yang akan mengajarkan kepadamu, apa yang harus kamu katakan.
    
Doa Malam

Tuhan Yesus, hari ini Engkau mengingatkan aku untuk belajar peka merasakan kehadiran Roh Kudus dalam hatiku. Ia adalah Roh yang setia mengajar aku berdoa. Aku bersyukur atas karunia-Mu ini, ya Tuhan Yesus. Amin.
Image by Foto-Rabe from Pixabay

RENUNGAN PAGI

Jumat, 15 Oktober 2021 Peringatan Wajib St. Teresia dari Avila

Jumat, 15 Oktober 2021
Peringatan Wajib St. Teresia dari Avila

“Ingatlah, tidak ada senjata yang lebih baik daripada salib” (St. Teresa dari Avila)
 
Antifon Pembuka (Mzm 42:2-3)

Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah hatiku pada-Mu Tuhan. Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup.
 
Like the deer that yearns for running streams, so my soul is yearning for you, my God; my soul is thirsting for God, the living God.

Doa Pagi

Allah Bapa yang bersemayam di istana mulia, atas dorongan Roh Kudus Santa Teresia telah menunjukkan kepada umat-Mu jalan menuju kesempurnaan. Tambahkanlah iman kami ketika kami jatuh dalam ketakutan dan keraguan, terutama dalam menghadapi godaan-godaan dunia yang dapat membuat kami jauh dari-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:1-8)
   
  
"Abraham percaya kepada Allah, dan hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran."
    
Saudara-saudara, apakah yang akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur kita? Sebab jika Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia mendapat alasan untuk bermegah, tetapi bukan di hadapan Allah. Sebab apa kata Kitab Suci? “Abraham percaya kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Kalau ada orang bekerja, upahnya diperhitungkan bukan sebagai hadiah, melainkan sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Demikian juga Daud memuji bahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, dan dosa-dosanya ditutupi. Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah persembunyian bagiku. Engkau melindungi aku sehingga aku selamat dan bergembira.
Ayat. (Mzm 32:1b-2.5.11)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Bersukacitalah dalam Tuhan! Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, bersorak gembiralah, hai orang-orang jujur!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 33:22)
Tunjukkanlah kiranya kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:1-7)
   
"Rambut kepalamu terhitung semuanya."
    
Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena tu jangan takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
     
Jika kita pernah masuk surga, kita seharusnya terkejut, mungkin karena kita seharusnya terkejut bahwa kita bisa sampai di sana sejak awal.

Memang, berapa banyak dari kita yang dapat mengatakan bahwa kita benar-benar layak berada di surga.

Kita mungkin dibaptis, menjalani kehidupan religius, menjadi orang baik dan bahkan mungkin melakukan pelayanan dan hal-hal besar bagi Tuhan.

Tetapi apakah itu berarti bahwa kita dapat mengklaim bagi diri kita sendiri tempat di surga?

Bacaan pertama mengatakan bahwa jika seseorang memiliki pekerjaan untuk ditunjukkan, upahnya tidak dianggap sebagai bantuan, melainkan haknya.

Tetapi ketika seseorang tidak memiliki apa-apa untuk ditunjukkan kecuali iman dan kepercayaannya kepada Tuhan, maka orang itu benar-benar diberkati.

Abraham diberikan sebagai contoh seorang pria yang menaruh imannya kepada Tuhan, dan karenanya imannya adalah berkat baginya.

Memang, iman adalah benar-benar anugerah  dari Tuhan. Karena kita melihat iman sebagai anugerah dari Tuhan, maka perbuatan kita adalah ucapan syukur dan untuk memuliakan Tuhan.

Maka perbuatan kita tidak akan menjadi motif egois dan memuliakan diri sendiri.

Kita tidak ingin munafik karena kita tahu bahwa Tuhan melihat segala sesuatu dan mengetahui apa yang ada di lubuk hati kita.

Akhirnya, ketika kita melihat Tuhan secara langsung, tidak perlu membicarakan kebaikan yang telah kita lakukan.

Kita hanya ingin bersyukur kepada Tuhan atas iman kita dan Dia dan karena membiarkan kita bersama-Nya selamanya.
. (RENUNGAN PAGI) 
 

 



Antifon Komuni (Mzm 89(88):2)

Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.

I will sing for ever of your mercies, O Lord; through all ages my mouth will proclaim your fidelity

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy