| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 01 November 2021 Hari Raya Semua Orang Kudus

 

Senin, 01 November 2021
Hari Raya Semua Orang Kudus 

   
“…Para pengikut Kristus dipanggil oleh Allah bukan berdasarkan perbuatan mereka, melainkan berdasarkan rencana dan rahmat-Nya. Mereka dibenarkan dalam Tuhan Yesus, dan dalam Baptis iman sungguh-sungguh dijadikan anak-anak Allah dan ikut serta dalam kodrat ilahi, maka sungguh menjadi suci. Maka dengan bantuan Allah mereka wajib mempertahankan dan mengembangkan dalam hidup mereka kesucian yang telah mereka terima. Oleh rasul mereka dinasehati, supaya hidup “sebagaimana layak bagi orang-orang kudus” (Ef 5:3); supaya “sebagai kaum pilihan Allah, sebagai orang-orang Kudus yang tercinta, mengenakan sikap belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah-lembutan dan kesabaran” (Kol 3:12); dan supaya menghasilkan buah-buah Roh yang membawa kepada kesucian (lih. Gal 5:22; Rom 6:22). Akan tetapi karena dalam banyak hal kita semua bersalah (lih. Yak 3:2), kita terus-menerus membutuhkan belas kasihan Allah dan wajib berdoa setiap hari: “Dan ampunilah kesalahan kami” (Mat 6:12). Jadi bagi semua jelaslah, bahwa semua orang kristiani, bagaimanapun status atau corak hidup mereka, dipanggil untuk mencapai kepenuhan hidup kristiani dan kesempurnaan cinta kasih…” (Konstitusi Dogmatis tentang Gereja, 40)   

Antifon Pembuka
       

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan sambil merayakan hari pesta untuk menghormati semua Orang Kudus; pada hari raya ini para malaikat pun turut bergembira dan bersama-sama memuji Putra Allah.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Sanctorum omnium: de quorum solemnitate gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.

Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of all the Saints, at whose festival the Angels rejoice and praise the Son of God 
   
Pada Misa Hari Raya Semua Orang Kudus ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
     
Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, dalam perayaan kali ini kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasih-Mu entah mereka itu terkenal entah tidak. Dengan para kudus itu kami telah Kau perkenankan dalam umat-Mu, dalam Gereja-Mu. Maka kami mohon dengan perantaraan mereka penuhilah doa keinginan kami dan perkenankanlah kami ikut serta dilimpahi belas kasih-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Kitab Wahyu (7:2-4.9-14)     
    
"Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa"
   
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, "Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! "Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya!" Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub. 
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-3)
 
"Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."
  
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.

Inilah Injil Suci menurut Matius (5:1-12a)
  
"Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
   
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
  
     Saat kita merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus hari ini, mungkin perlu untuk mengajukan pertanyaan ini: Apa itu orang kudus?
Ada beberapa jawaban langsung untuk pertanyaan itu, jawaban seperti:
- Orang kudus/suci adalah orang yang menjalani kehidupan suci.
- Orang kudus/suci adalah orang yang mencintai Tuhan.
- Orang kudus/suci adalah orang-orang yang sekarang berada di surga.

Jadi ini adalah jawaban yang jelas dan langsung untuk pertanyaan “Apa itu Orang kudus?”

Tetapi jawaban yang paling penting dan mendasar untuk pertanyaan itu adalah ini: Orang kudus adalah orang yang percaya bahwa ada surga dan bahwa ada Tuhan.

Ini adalah hal mendasar bagi seorang Kudus, terutama ketika Orang Kudus itu berada di dunia ini. Percaya adanya surga adalah hal yang mendasar karena itulah harapan dalam perjalanan kehidupan di bumi.

Jadi tujuannya bukan di bumi tapi di surga. Ini adalah harapan untuk keabadian di surga.

Tidak hanya percaya pada Surga yang mendasar, tetapi bersama dengan itu juga percaya kepada Tuhan yang memanggil Orang Kudus untuk pulang bersama-Nya di surga.

Jadi sederhananya, Orang Kudus adalah orang yang percaya bahwa ada surga, yang percaya kepada Tuhan yang ada di surga, dan yang sekarang bersama Tuhan di surga.

Dan sama seperti para Orang Kudus mendengar dan menjawab panggilan dari Tuhan untuk pulang ke surga, kita juga dipanggil untuk bersama Tuhan di surga, panggilan yang kita dengar dengan keras hari ini.

Dan jika kita percaya pada apa yang para Orang Kudus percayai, maka kita akan menjalani hidup kita sesuai dengan Sabda Bahagia, yang kita dengar dalam Injil.

Karena kita percaya bahwa surga itu ada dan Tuhan itu ada, kita ingin menjadi lemah lembut, melakukan apa yang benar dan adil, berbelas kasih, murni hati, menjadi pembawa damai dan menerima penderitaan dan mempersembahkan korban bagi cinta Tuhan.

Sabda Bahagia adalah berkat yang Tuhan berikan kepada kita untuk membantu kita dalam perjalanan ke surga dan bahwa kita menjalani hidup kita sesuai dengan cara Tuhan dan bukan dengan cara dunia.

Jadi marilah kita terus percaya bahwa surga itu ada, bahwa Tuhan memanggil kita untuk bersama-Nya di surga, dan juga bahwa semua Orang Kudus di surga berdoa untuk kita, agar suatu hari nanti kita akan bergabung dengan mereka di surga untuk memuji Tuhan, selama-lamanya. 
[RENUNGAN PAGI]
  
Kekudusan berawal dari hal-hal kecil dan sederhana yang dilakukan dengan motif kasih yang besar kepada Tuhan, karena “perbuatan kasih adalah jalan utama yang memimpin kita kepada Tuhan.” (St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus)
   
Antifon Komuni (Mat 5:8-10)

Berbahagialah orang yang suci hatinya sebab mereka akan memandang Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai sebab mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Blessed are the clean of heart, for they shall see God. Blessed are the peacemakers, for they shall be called children of God. Blessed are they who are persecuted for the sake of righteousness, for theirs is the Kingdom of Heaven.

Beati mundo corde, quoniam ipsi Deum videbunt: beati pacifici, quoniam filii Dei vocabuntur: beati qui persecutionem patiuntur propter iustitiam, quoniam ipsorum est regnum caelorum.

Minggu, 31 Oktober 2021 Hari Minggu Biasa XXXI

 

Minggu, 31 Oktober 2021
Hari Minggu Biasa XXXI

Tuhan sebagai Yang Esa mewahyukan Diri kepada Israel, bangsa yang dipilih-Nya: "Dengarlah, hai orang Israel. Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu" (Ul 6:4-5). Dengan perantaraan para nabi, Allah mengajak Israel dan semua bangsa supaya berpaling kepada-Nya, Allah yang satu-satunya: "Berpalinglah kepada-Ku, dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi. Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain... semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, sambil berkata: Keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam Tuhan" (Yes 45:22-24) Bdk. Flp 2:10-11. -- Katekismus Gereja Katolik, 201

  

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 38:22-23)

Jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, Allahku, janganlah jauh dariku! Bersegeralah menolong aku, ya Tuhan, Penyelamatku. 
 
Forsake me not, O Lord, my God; be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!
   
Doa Pembuka


Allah yang Mahakuasa dan Maharahim, hanya berkat rahmat-Mu umat beriman dapat mengabdi dan memuji Engkau dengan cara yang pantas dan terpuji. Singkirkanlah segala hambatan agar dengan leluasa kami bergegas menyongsong apa yang Engkau janjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Ulangan (6:2-6)
  
“Dengarkanlah, hai orang Israel, kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu.”

Sekali peristiwa Musa berkata kepada bangsanya, “Seumur hidup hendaknya engkau dan anak cucumu takut akan Tuhan, Allahmu, serta berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu; dan supaya lanjut umurmu, dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah ketetapan dan perintah itu dengan setia supaya baiklah keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan Tuhan, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatanmu! Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 839

Ref. Aku mengasihi Tuhan, Dia sumber kekuatan. Hidupku kan menjadi aman dalam lindungan-Nya.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.47+51ab; Ul: 2)

1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku; ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahanan dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat dari para musuhku;
3. Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku. Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya, Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:23-28)
  
“Yesus tetap selama-lamanya, maka imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.”

Saudara-saudara, dalam jumlah yang besar kaum Lewi telah menjadi imam karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam. Tetapi Yesus tetap selama-lamanya; maka imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan; yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah terpisah dari orang-orang berdosa dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan kurban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya. Hal itu telah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi imam agung. Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkan sumpah, yang menetapkan Anak, yang sudah menjadi sempurna sampai selama-lamanya menjadi Imam Agung.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:33)
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti Firman-Ku; Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.


Inilah Injil Suci menurut Markus (12:28b-34)
    
“Inilah perintah yang paling utama, dan perintah yang kedua sama dengan yang pertama.”

Pada suatu hari, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus, dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang paling utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel! Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatanmu. Dan, perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan itu, bahwa Allah itu esa, dan tidak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurban bakaran dan kurban sembelihan.” Yesus melihat, betapa bijaksananya jawab orang itu. Maka, Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 
 
Renungan

 
 
Setiap koin memiliki dua sisi. Itu adalah pernyataan yang jelas dan terlupakan sebenarnya. Siapa yang tidak tahu bahwa koin memiliki dua sisi.

Di masa lalu, satu sisi koin disebut "kepala", dan sisi lainnya disebut "ekor". Itu karena di satu sisi ada sosok kepala orang (biasanya profil samping) dan itulah sebabnya disebut "kepala", dan sisi lain memiliki nilai mata uang logam.

Jadi, ketika sesuatu harus diputuskan dengan lemparan koin, pilihannya adalah "mengangkat" atau "mengekor". Tentu saja jika kita ingin membingungkan seseorang, kita dapat dengan cepat mengatakan “kepala saya menang, ekor kamu kalah”. (yang berarti hal yang sama sebenarnya). Kita dapat membingungkan anak-anak, tetapi tidak semudah itu membingungkan orang dewasa.

Tetapi koin-koin tertentu yang ada saat ini tampaknya tidak memiliki “kepala” dan kita tidak dapat mengatakan sisi mana yang merupakan “ekor”. Ini seperti mengatakan bahwa koin tidak memiliki kepala tidak memiliki ekor. Jadi istilah untuk lemparan koin harus diperbarui. Mungkin lemparan koin sudah tidak digunakan lagi.

Koin yang sekarang mungkin tidak memiliki sisi "kepala" atau "ekor", tetapi di sisi mana pun, koin itu tetap dari koin yang sama. Jadi, koin sederhana memberi tahu kita sesuatu yang sangat mendasar.
 
Dan itu adalah ada dua sisi untuk segalanya, dan yang satu tidak lebih penting dari yang lain.

Dalam Injil, ahli Taurat mengajukan pertanyaan ini kepada Yesus:
“Perintah manakah yang paling utama?

Yesus menjawab pertanyaan itu dengan perintah pertama, dan dengan nafas yang sama, Dia juga menambahkan perintah kedua.

Sebenarnya, Yesus mengatakan bahwa ini adalah dua jawaban yang berhubungan erat untuk pertanyaan yang sama, seperti ada dua sisi pada mata uang yang sama.

Dan seperti satu sisi mata uang yang tidak lebih penting dari yang lain, kedua perintah itu saling melengkapi.

Dengan kata lain, mengasihi Tuhan berarti juga mengasihi sesama kita. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan yang tidak dapat kita lihat, dan tidak mengasihi sesama yang dapat kita lihat. Tuhan dan sesama seperti dua sisi mata uang yang sama.
  
Yesus mengingatkan kita bahwa kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama adalah dua sisi mata uang yang sama. Mereka saling melengkapi dan melengkapi.

Ketika kita memahami itu, maka kita pun tidak jauh dari Kerajaan Allah
. 
(RENUNGAN PAGI)

 
Antifon Komuni (Mzm 16:11)
 
Engkau menunjukkan kepadaku jalan kehidupan. Di hadapan-Mu, ya Tuhan, ada sukacita berlimpah. 
 
You will show me the path of life, the fullness of joy in your presence, O Lord
   
Kebencian yang disengaja, melawan cinta kasih. Kebencian terhadap sesama adalah dosa, apabila orang dengan sengaja mengharapkan yang jahat, baginya. Adalah dosa berat, apabila orang mengharapkan kerugian yang besar setelah dipikirkan baik-baik. "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu, karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang ada di surga" (Mat 5:44-45). -- Katekismus Gereja Katolik, 2303

Sabtu, 30 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXX

Karya: PaulCalbar/istock.com

Sabtu, 30 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXX

“Doa Rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga” (St. Yohanes Paulus II)

Antifon Pembuka (Luk 14:11)

Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahapenyayang, jadikanlah kiranya kami umat-Mu dan semoga Engkau berkenan mengikat perjanjian dengan kami dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Tuntunlah kami di jalan-Nya menuju kepada-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (11:1-2a.11-12.25-29)
   
   
"Jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka berarti lain daripada hidup dari antara orang mati?"
   
Saudara-saudara, mungkinkah Allah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Sebab aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. Allah tidak menolak umat-Nya yang telah Dia pilih. Maka aku bertanya: Apakah bangsa Israel tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi karena pelanggaran mereka keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka menjadi cemburu. Jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, apalagi kesempurnaan mereka. Saudara-saudara, hendaknya kalian mengetahui rahasia ini, agar jangan menganggap dirimu pandai. Sebagian dari bangsa Israel telah menjadi tegar hati sampai segenap bangsa lain masuk. Dengan demikian akhirnya seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis, “Dari Sion akan datang Penebus. Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari Yakub. Inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila aku menghapuskan dosa mereka.” Mengenai Injil, orang-orang Israel adalah musuh Allah oleh karena kalian, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan tidak akan membuang umat-Nya.
Ayat. (Mzm 94:12-13a.14-15.17-18; Ul:14a)
1. Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan, yang Kauajari Taurat-Mu; hatinya akan tenang di hari-hari malapetaka.
2. Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, dan milik pusaka-Nya tidak akan Ia tinggalkan; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan semua orang yang tulus hati akan mematuhi.
3. Jika bukan Tuhan yang menolong aku, sudah lama aku merunduk di tempat sunyi. Ketika aku berpikir, “Kakiku goyah”. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, menopang aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya 
Ayat. (Mat 11:29ab)
Terimalah beban-Ku dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.
      
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (14:1.7-11)
  
"Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan."
   
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk rumah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat, Yesus lalu mengatakan perumpamaan berikut, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang telah mengundang engkau dan tamu itu berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pindah ke tempat yang paling rendah! Tetapi apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
.

Renungan

  
Tidak peduli seberapa jauh kita telah melangkah dalam hidup atau berapa banyak yang telah kita capai, selalu perlu untuk mengingat asal-usul kita yang sederhana.

Terlebih lagi ketika kita mengingat betapa sedikit yang kita miliki di masa lalu dan betapa kita harus berjuang untuk menjadi siapa dan seperti apa kita hari ini.

Mengingat asal-usul kita yang rendah hati hanya akan membuat kita sadar bahwa kita tidak dapat menerima begitu saja dan bahwa berkat apa pun yang telah kita terima dari Tuhan juga harus dibagikan kepada mereka yang tidak beruntung dan membutuhkan.

Mengingat asal usul kita yang rendah hati akan menumbuhkan hati yang rendah hati dan kita juga tahu bahwa tanpa berkat Tuhan, kita tidak akan menjadi apa-apa.

Itulah hakikat ajaran Yesus dalam Injil hari ini, bahwa siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan, begitu pula sebaliknya.

Jadi kita diingatkan bahwa segala sesuatu adalah anugerah dari Tuhan, karena tanpa restu-Nya kita tidak bisa mencapai apa-apa, apalagi memiliki apa-apa.

Dalam bacaan pertama, St Paulus juga mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah mengambil kembali karunia dan berkat-Nya atau mencabut pilihan-Nya.

Orang-orang Yahudi dipilih untuk mengungkapkan Mesias, dan kita orang Kristen dipilih untuk mengungkapkan anugerah keselamatan Allah kepada semua orang.

Karenanya berkat yang kita terima dari Tuhan bukan hanya untuk kepentingan kita sendiri tetapi untuk pewartaan Kerajaan Tuhan.

Dengan siapa kita dan dengan apa yang kita miliki, kita harus mewartakan kasih Allah dan itu bukanlah suatu pilihan.

Itu adalah misi kita dan itu adalah kewajiban, yang untuk itu kita akan dimintai pertanggungjawaban.

Maka dengan kerendahan hati, marilah kita mengingat bahwa segala sesuatu adalah anugerah dari Tuhan dan kita dipanggil untuk membagikan anugerah itu.
  
Doa Malam

Tuhan Yesus, aku bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat yang telah aku terima sepanjang bulan Oktober ini. Tambahkanlah sikap rendah hati dalam diriku, sehingga bulan yang baru besok hidupku akan membuahkan keutamaan-keutamaan yang berkenan kepada-Mu. Amin.


RENUNGAN PAGI

 

Jumat, 29 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXX

 

Jumat, 29 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXX

“Perbaharuilah imanmu dengan menghadiri Misa Kudus. Jagalah pikiranmu tetap terpusat pada misteri yang disingkapkan dihadapan kita. Dalam mata pikiranmu, pindahkanlah dirimu ke Kalvari dan renungkanlah Kurban yang mempersembahkan diri-Nya kepada Keadilan Ilahi, yang membayar harga penebusanmu” – St. Padre Pio.

Antifon Pembuka (Mzm 147:12-13)

Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion. Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami Yang Mahaagung, Engkau datang mengunjungi kami untuk menyembuhkan kami dari kesombongan, kelalaian dan dosa-dosa lainnya melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Kami mohon, semoga berkat sabda-Nya dunia lebih menyenangkan untuk didiami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (9:1-5)
   
"Aku rela terkutuk demi saudara-saudaraku."
 
Saudara-saudara, demi Kristus aku mengatakan kebenaran, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan aku rela terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku menurut daging. Sebab mereka itu adalah orang Israel. Mereka telah diangkat menjadi anak Allah, telah menerima kemuliaan dan perjanjian-perjanjian, hukum Taurat, ibadat dan janji-janji. Mereka itu keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias sebagai manusia, yang mengatasi segala sesuatu. Dialah Allah yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem.
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (14:1-6)
  
"Siapakah yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur tidak segera menariknya keluar meski pada hari Sabat?"
   
Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua orang yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan Yesus. Lalu Yesus bertanya kepada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?" Tetapi mereka semua diam saja. Lalu Yesus memegang tangan si sakit itu dan menyembuhkannya serta menyuruhnya pergi. Kemudian Ia berkata kepada mereka, "Siapakah di antara kalian yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur, tidak segera menariknya ke luar, meski pada hari Sabat?" Mereka tidak sanggup membantah-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 

Salah satu hal yang mengganggu yang dapat terjadi ketika kita sedang bekerja adalah ketika seseorang datang tiba-tiba dengan permintaan atau telepon berdering dan orang di ujung telepon memiliki masalah yang sulit untuk didiskusikan.

Setiap kali hal-hal seperti itu terjadi, pikiran, ide, dan konsentrasi kita pada pekerjaan kita terlempar dan kita mungkin harus memulai dari awal lagi ketika kita kembali melakukannya. Bagi kita, itu mungkin hanya orang lain dengan permintaan atau panggilan lain untuk dilayani.

Tetapi apa pun itu, orang itu memiliki kebutuhan atau permintaan, dan kebutuhan itu mungkin mendesak atau penting bagi orang itu. Orang tersebut tentu akan merasa kecewa atau frustasi jika disuruh kembali lagi di lain hari atau membuat janji terlebih dahulu.

Dalam Injil, orang dengan sakit busung air mungkin sudah sakit untuk waktu yang lama. Dia berdiri di depan Yesus, berharap bahwa Yesus dapat melakukan sesuatu untuknya. Namun Yesus pergi untuk makan tetapi Dia tidak mengusir orang itu atau menyuruhnya datang di lain hari. Bagi Dia, orang itu dapat disembuhkan dengan segera dan Dia akan melakukannya.

Kita memiliki pekerjaan kita sendiri dan mungkin mendesak dan penting. Tetapi marilah kita juga mengingat saat-saat ketika kita membutuhkan bantuan segera dan kita benar-benar mendapatkannya.

Kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang mengirimkan bantuan kepada kita, jadi kita juga harus membantu orang lain yang membutuhkan ketika mereka datang kepada kita.
(RENUNGAN PAGI)
 
Antifon Komuni (Luk 14:6)

Siapakah di antara kalian yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur, tidak segera menariknya keluar, meski pada hari Sabat?
 

 

Kamis, 28 Oktober 2021 Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul

 
Karya: 279photo/istock.com


Kamis, 28 Oktober 2021
Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul

“Tugas para rasul jugalah untuk membawa orang berdosa kepada pertobatan” (St. Sirilus dari Aleksandria)
  

Antifon Pembuka
  
Merekalah orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta sejati. Mereka dimahkotai kemuliaan abadi, dan Gereja disinari ajaran mereka.

Isti sunt viri sancti, quos elégit Dóminus in caritáte non ficta, et dedit illis glóriam sempitérnam.
 
These are the holy men whom the Lord chose in his own perfect love; to them he gave eternal glory.
        
 
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan
      
Doa Pagi
    
Ya Allah, pada Pesta Santo Simon dan Yudas ini, Engkau telah melimpahkan sukacita yang sejati. Berkatilah kami sebagai Umat Allah agar selalu hidup sesuai dengan panggilan kami, serta berani memberi kesaksian tentang penyelenggaraan-Mu, kekudusan dan kebaikan-Mu. Peliharalah kami supaya tetap bersatu dengan Putra-Mu, dan mengabdi kepada-Mu dengan setia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
        
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:19-22)
  
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan
atau Di seluruh dunia bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lh.5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
   
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.
        
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:12-19)
     
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 


Beberapa tulisan Kristen kuno mengatakan bahwa St. Simon dan St. Yudas pergi bersama sebagai misionaris ke Persia, dan menjadi martir di sana.

Ini mungkin menjelaskan kurangnya informasi sejarah tentang mereka dan juga mengapa hari raya mereka  disatukan.

Bahkan catatan Injil tidak banyak bercerita tentang mereka.

St Simon disebut Zelot (atau Zealous) mungkin karena patriotisme dan nasionalisme.

St Yudas secara tradisional digambarkan membawa gambar Yesus di tangannya atau di dekat dadanya, yang menurut beberapa catatan, digunakan untuk memberitakan Kabar Baik

Doa renungan kepada St. Yudas membantu orang-orang, terutama imigran yang baru tiba dari Eropa ke AS, menghadapi tekanan yang disebabkan oleh Depresi Besar dan Perang Dunia II serta perubahan politik dan ekonomi serta sosial lainnya.

St Yudas juga dipanggil sebagai santo pelindung kasus putus asa.

Jadi meskipun kita mungkin tidak tahu banyak tentang fakta sejarah kedua orang kudus ini, kita tahu bahwa mereka berdoa untuk kita.

Kita juga meminta bantuan mereka dalam kebutuhan kita, terutama dengan perantaraan St. Yudas.

Mereka juga mengingatkan kita bahwa kita harus tetap beriman kepada Yesus dan selalu percaya kepada-Nya.

Mereka bahkan menyerahkan hidup mereka bagi Yesus untuk bersaksi kepada-Nya.

Semoga kita juga mengajukan kebutuhan kita melalui perantaraan St. Simon dan St. Yudas, dan semoga kita juga mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan dalam Misa ini.


Antifon Komuni (bdk. Yoh 14:23)

Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku, demikianlah firman Tuhan; dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
 
Si quis díligit me, sermónem meum servábit, dicit Dóminus et Pater meus diligent eum, et ad eum veniémus, et mansiónem apud eum faciémus.
 
Whoever loves me will keep my word, says the Lord; and my Father will love him, and we will come to him, and make our home with him.
    
Doa Malam
  
Yesus, Engkau telah memilih aku menjadi murid-Mu. Engkau telah menyembuhkan segala luka hatiku, terlebih luka karena dosa. Semoga aku setia mengabdi-Mu sampai akhir hayatku. Amin.
     
 

 
  
RENUNGAN PAGI

 

Rabu, 27 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXX

 

Rabu, 27 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXX
  
Kasih persaudaraan adalah kesaksian paling nyata yang dapat kita berikan karena Yesus tinggal di antara kita (Paus Fransiskus)
 
Antifon Pembuka (bdk. Rm 8:27)

Allah yang menyelami hati sanubari manusia mengetahui maksud Roh Kudus. Sebab Roh Kudus berdoa untuk umat Allah, sesuai dengan kehendak Allah sendiri.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakudus, Engkau menguatkan kami dengan Roh Kudus-Mu untuk menghadap hadirat-Mu. Tunjukkanlah kepada kami jalan menuju kebahagiaan sejati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:26-30)
 
"Bagi mereka yang mengasihi Tuhan, segala sesuatu mendatangkan kebaikan."
 
Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih Allah sejak semula, mereka itu juga ditentukan sejak semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan Allah dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:4-5.6)
1. Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya Tuhan, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya musuhku jangan berkata, “Aku telah mengalahkan dia”, dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
2. Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk Tuhan karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tes 2:14)  
Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:22-30)
 
"Mereka datang dari timur dan barat, dan akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah."
 
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, ‘Tuan, bukakan pintu bagi kami’. Tetapi dia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang’. Maka kalian akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapanku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!’ Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari timur dan barat, dari utara dan selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan



   
Hasrat akan kebahagiaan ada dalam diri setiap manusia, dan kita mencurahkan energi kita untuk mencari kebahagiaan.

Jadi kita mencoba untuk mendapatkan dan memiliki apa yang kita pikir akan memberi kita kebahagiaan.

Mungkin prestasi, harta benda, keamanan finansial, status atau posisi.

Tetapi setelah mendapatkan dan memiliki apa yang kita pikir dapat membawa kebahagiaan bagi kita, dan kita masih belum bahagia, maka kita mungkin bertanya-tanya apa masalahnya.

Bahkan dalam aspek spiritual, ketika kita berdoa untuk sesuatu dan kita tidak mendapatkannya, kita mungkin bertanya-tanya apakah kita menggunakan kata-kata yang tepat untuk berdoa dengan benar.

Dan kita bahkan mungkin ingin mencoba doa-doa "kuat" yang dikatakan mampu menembus langit dan membuat doa kita didengar.

Tetapi keadaan ketidakbahagiaan dan pencarian kebahagiaan yang sulit dipahami ini dapat diubah menjadi sesuatu yang baik.

Tapi itu menuntut kita untuk mencintai Tuhan terlebih dahulu dan kemudian Tuhan akan bekerja sama dengan kita dan Roh Kudus kemudian dapat membantu kita dalam kelemahan kita.

Roh Kudus akan menunjukkan kepada kita apa itu kebahagiaan sejati, dan itu adalah melihat kebaikan dalam segala hal, karena kasih kita kepada Tuhan akan membantu kita melihat kebaikan itu.

Jadi setiap kali kita melihat pintu-pintu sempit di jalan kehidupan kita, janganlah kita putus asa.

Sebaliknya, ingatlah bahwa kasih kita kepada Tuhan dan bantuan Roh Kudus akan membantu kita melihat bahwa pintu-pintu sempit itu membawa kita pada kebahagiaan sejati.
 
 
Antifon Komuni (Rm 8:26)
 
Roh membantu kita dalam kelemahan kita, sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.   
 
 



RENUNGAN PAGI

Selasa, 26 Oktober 2021 Hari Biasa Pekan XXX

 

Selasa, 26 Oktober 2021
Hari Biasa Pekan XXX
 
“Maria adalah ibu umat manusia yang paling lembut; dialah tempat pengungsian bagi para pendosa.” (St. Alfonsus Maria de Liguori)
 

Antifon Pembuka (Mzm 126:6)

Orang yang melangkah menangis sambil menaburkan benih, akan pulang dengan sorak-sorai membawa berkas-berkas panenannya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami, sumber kebebasan, Engkau menghendaki ciptaan-Mu dibebaskan dan disempurnakan dalam diri Yesus, Adam baru. Kami mohon perkenankanlah kami lahir kembali menjadi putra dan putri kebebasan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:18-25)
   
  
"Seluruh makhluk dengan rindu menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan."
  
Saudara-saudara, aku yakin penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan oleh kehendak Dia yang telah menaklukkannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan, sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah. Kita tahu, sampai sekarang ini seluruh makhluk mengeluh dan merasa sakit bersalin; dan bukan hanya makhluk-makhluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai kurnia sulung dari Allah, kita pun mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan lagi pengharapan. Sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang sudah dilihatnya? Tetapi kalau kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, maka kita akan menantikannya dengan tekun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; Ul: lh. 3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa-ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:18-21)
  
"Biji itu tumbuh dan menjadi pohon."
 
Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya.” Dan Yesus berkata lagi, “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 

Setiap kali kita menghela nafas, kita bisa memberi tahu orang lain beberapa hal.

Kita mungkin bosan, seperti ketika kita menghela nafas dalam pertemuan yang panjang dan membosankan; kita mungkin merasa tidak berdaya karena kita tidak dapat mengubah situasi sehingga kita menghela nafas; kita mungkin frustrasi karena kita tidak bisa mendapatkan sesuatu untuk bekerja, jadi kita menghela nafas.

Tapi mendesah tidak seserius mengerang. Mengerang bisa berarti bahwa kita sangat terbebani dan mengalami rasa sakit dan bahkan mungkin berjuang untuk tetap hidup.
     
Namun, orang beriman mesti hidup dalam pengharapan. Mesti selalu optimis menatap masa depan yang cerah. Iman yang tangguh menjadikan dirinya mampu menghayati hidupnya sebagai anugerah Tuhan yang harus dipertanggungjawabkannya. Karena iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati.
  
Semoga iman kita seperti biji sesawi dan ragi dalam perumpamaan Injil. Semoga iman kita terus bertumbuh, meski mengeluh, dan suatu saat mencapai surga yang abadi.
   
 Doa Malam

Tuhan Yesus, aku berterima kasih atas anugerah bahwa misteri Kerajaan Allah dinyatakan kepada orang kecil. Semoga dalam kesederhanaan hidup orang kecil, aku dapat mengimani-Mu sepenuhnya. Sebab Engkaulah Tuhan dan penuntun hidupku, sepanjang segala masa. Amin.
CC0

RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy