| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 26 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIV

 

Jumat, 26 November 2021
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Tuhan tidak hanya berbicara tentang generasi ketika [Yesus] hidup, melainkan juga generasi orang percaya; karena Dia tahu bahwa generasi dibedakan bukan hanya dengan waktu tapi juga dengan cara penyembahan dan praktek religiusnya”  --- St. Yohanes Krisostomus

Antifon Pembuka (bdk. Dan 7:14)

Kepada Putra Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kerajaan. Dan segala bangsa, suku dan bahasa berbakti kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahaagung, datanglah kiranya kerajaan-Mu di dunia dan tumbuhkanlah harapan pada setiap orang, yang menderita kesulitan dan kesengsaraan, melalui Yesus, Sabda-Mu pembawa harapan. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:2-14)
   
  
"Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan."
  
Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam. Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar. Lalu naiklah empat binatang besar dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang. Ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara giginya. Kepadanya dikatakan demikian, ‘Ayo makanlah daging banyak-banyak’. Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang lain lagi, rupanya seperti macan tutul. Ada empat sayap burung pada punggungnya. Lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi. Ia melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu. Lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memerhatikan tanduk-tanduk itu, tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut. Pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan kata-kata sombong. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh. Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan waktu malam itu, nampak seseorang serupa Anak Manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Daniel 3:75.76.77.78.79.80.81)
* Pujilah Tuhan, hai gunung-gemunung
* Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi
* Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit
* Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai
* Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala yang bergerak di air
* Pujilah Tuhan, hai unggas di udara
* Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:28)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:29-33)
  
"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."
  
Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan

   
Sering dikatakan bahwa apa yang kita lihat adalah apa yang kita dapatkan. Tetapi di sisi lain, selalu ada lebih dari yang terlihat.

Apa yang kita lihat akan memberi kita kesan dan opini pertama. Tetapi ketika kita mulai memikirkannya, kita akan menemukan makna yang lebih dalam dan bahkan misteri di baliknya.

Bacaan pertama berbicara tentang Daniel yang melihat penglihatan di malam hari. Itu mungkin sudah memberi kita beberapa gagasan tentang arti dari penglihatan-penglihatan itu.

Untuk satu, itu tidak akan begitu jelas artinya karena malam selalu misterius dan hal-hal tidak dapat dilihat dengan jelas dan selalu ada sesuatu yang tersembunyi.

Tapi yang jelas adalah perebutan kekuasaan kerajaan duniawi dan kebangkitan dan kejatuhan kerajaan.

Tapi saat Daniel menatap ke dalam penglihatan malam, dia melihat sesuatu yang lebih dari sekedar duniawi.

Datang dari awan surga adalah orang yang dianugerahkan kedaulatan, kemuliaan dan kerajaan, dan kerajaan-Nya tidak akan pernah berlalu dan tidak akan dihancurkan.

Itu seperti visi di dalam visi, sesuatu yang lebih dari sekadar memenuhi mata.

 Dalam Injil, Yesus menggunakan tunas pohon ara untuk memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar musim panas yang sudah dekat.

 Kerajaan Allahlah yang sedang memanifestasikan dirinya di tengah-tengah orang biasa.

  Sebagaimana pohon ara mengenal musim, hidup iman pun mempunyai musim. Bila kemarau panjang, dingin mencekam, mengalami penderitaan atau siksaan, kita tidak boleh cemas dan kecil hati.  
  
 Namun, Cinta Yesus menjadi jaminan dan bukti. Sabda-Nya langgeng, tetap kokoh berlaku sama seperti sejak pertama kali difirmankan. Tuhan Yesus sekarang tidak nampak, namun Sabda-Nya hidup dan bekerja dalam diri kita yang mendamba dan percaya. Oleh karena itu, berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. (RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Luk 21:33)

Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu. 
 
 
 
Author High Contrast (CC)

Kamis, 25 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIV

Kamis, 25 November 2021
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Sesuatu yang berharga sudah sepatutnya dicapai dengan jerih payah” (St. Teresa dari Avila)


Antifon Pembuka (Dan 3:47)

Pujilah Tuhan, hai seluruh bumi! Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga sumber cahaya cemerlang dalam penderitaan dan kegelapan Engkau menghendaki memancarkan cahaya dan memberikan hiburan lewat Yesus, Putra Manusia. Kami mohon, semoga kami selalu terbuka untuk menerima sabda-Nya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.         
  
Bacaan dari Nubuat Daniel (6:12-28)
  
   
"Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa."
   
Sekali peristiwa para pegawai Raja Darius masuk ke kamar Daniel, dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya. Maka mereka menghadap raja dan menanyakan kepada raja, “Bukankah Tuanku mengeluarkan suatu perintah, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia selain kepada Tuanku, akan dilemparkan ke dalam gua singa?” Raja menjawab, “Memang! Perkara itu sudah pasti, menurut undang-undang orang Media dan Persia yang tidak dapat dicabut kembali.” Lalu mereka berkata kepada raja, “Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan Tuanku, ya Raja. Ia tidak mengindahkan larangan yang Tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya.” Mendengar hal itu sangat sedihlah raja, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel. Bahkan sampai matahari terbenam, ia masih berusaha untuk menolongnya. Tetapi para pegawai itu bergegas-gegas menghadap raja serta berkata kepadanya, “Ketahuilah, ya Raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tiada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja dapat diubah.” Sesudah itu raja memberi perintah; lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel, “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang akan melepaskan dikau!” Lalu dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu. Raja mencap batu itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam perkara Daniel tidak diadakan perubahan apa-apa. Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman. Ia tidak mendatangkan penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. Pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa. Sesampai di dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu, “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan dikau dari singa-singa?” Daniel menjawab, “Ya Raja, semoga kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa. Maka aku tidak diapa-apakan, karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan Allahku. Demikian pula terhadap Tuanku, ya Raja, aku tidak bersalah.” Raja sangat bersukacita dan memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua. Ternyata tidak ada luka sedikit pun padanya, karena ia percaya kepada Allahnya. Kemudian atas perintah raja, ditangkaplah orang-orang yang telah menuduh Daniel, dan dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka sendiri maupun anak isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka. Kemudian Raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya, “Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar terhadap Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa, dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mukjizat di langit dan di bumi. Dialah yang melepaskan Daniel dari cengkeraman singa-singa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ayat. (Dan 3:68.69.70.71.72.73.74)
* Pujilah Tuhan, hai embun dan salju membadai.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai es dan udara dingin.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai siang dan malam.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan gemawan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Biarlah bumi memuji Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:28)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:20-28)
 
"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
   
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis. Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu. Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 

Dilemparkan ke dalam sarang singa berarti berada di tempat atau keadaan yang sangat tidak menguntungkan, antagonisme, atau permusuhan.

Dan biasanya bukan yang kuat dan perkasa yang dilemparkan ke dalam gua singa, tetapi yang lemah dan tidak bersalah.

Dan tidak diragukan lagi, tidak banyak yang selamat dan keluar hidup-hidup dari sarang singa. Kematian hampir pasti dan kematian yang mengerikan pada saat itu.

Nabi Daniel dilemparkan ke dalam gua singa oleh para penuduhnya yang sebenarnya hanya iri dengan pangkatnya yang tinggi dan dia juga menikmati kebaikan raja.

Jadi mereka memasang jebakan dengan kedok agama dan raja tanpa curiga menandatangani dekrit, dan yang tidak bisa dicabutnya.

Sehingga dapat dikatakan bahwa para komplotan itu lebih ganas dan tidak manusiawi dibandingkan dengan singa-singa di sarang.

Tetapi sekali lagi, Tuhan datang untuk membantu mereka yang tidak bersalah dan mereka yang setia kepada-Nya; Tuhan menyelamatkan Daniel dengan mengirimkan malaikat untuk menutup rahang singa dan menyelamatkan Daniel dari kematian.

Akan ada banyak sarang singa yang mungkin akan kita lempar oleh mereka yang melawan kita karena suatu alasan.

Seperti Daniel, marilah kita tetap setia pada jalan Tuhan dan percaya pada pertolongan Tuhan yang menyelamatkan.

Dengan melakukan itu, kita akan selamat dari sarang singa dan hidup untuk mewartakan karya-karya Tuhan yang besar dan menakjubkan.


Doa Malam

Allah, sumber karunia dan rahmat, apa yang telah kami kerjakan hari ini merupakan usaha untuk mengembangkan talenta yang Kaupercayakan kepada kami. Semoga Engkau berkenan menerimanya dan besok sudi menganugerahi kami rahmat berlipat ganda demi kemuliaan dan pujian kepada-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

Karya: PaulCalbar/istock.com
RENUNGAN PAGI

 

Rabu, 24 November 2021 Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac, dkk., Imam dan Martir

Rabu, 24 November 2021
Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac, dkk., Imam dan Martir

“Para martir bahagia, yang telah minum dari piala! Mereka telah mengakhiri penderitaan dan menerima penghormatan” (St. Agustinus)

Nheyob (cropped by Rabanus Flavus) CC BY-SA 3.0



Antifon Pembuka (Bdk. Gal 6: 14; Bdk. 1Kor 1:18)

Semoga kita tidak pernah bermegah, kecuali dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab pemberitaan tentang salib adalah kekuatan Allah bagi kita yang diselamatkan.

May we never boast, except in the Cross of our Lord Jesus Christ. For the word of the Cross is the power of God to us who have been saved.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Andreas Dung Lac dan kawan-kawannya. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)   
  
"Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding."
   
Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para pembesarnya; seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam bait suci di Yerusalem. Sebab Belsyazar dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari bait suci, rumah Allah di Yerusalem. Lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan. Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, “Engkaukah Daniel, salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda? Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa. Aku pun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” Kemudian Daniel menjawab raja, “Tak usahlah Tuanku memberi hadiah; berikanlah kepada orang lain saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di surga; Perkakas dari bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku. Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan Allah, yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku. Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu, dan dituliskanlah tulisan ini. Beginilah tulisan itu, ‘Mene, mene, tekel, urfasin’. Dan beginilah makna perkataan itu, ‘Mene’ artinya masa pemerintahan Tuanku telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. ‘Tekel’ artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; ‘Urfasin’, kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:62.63.64.65.66.67)
1. Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan
2. Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit
3. Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun
4. Pujilah Tuhan, hai segala angin
5. Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik
6. Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:12-19)
   
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang, tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
  
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita mendengar pesan dari Kitab Suci yang mengingatkan kita semua akan kenyataan bahwa menjadi pengikut Tuhan sering kali kita akan menghadapi tantangan, pencobaan, kekecewaan, penghinaan dan penganiayaan saat kita berjalan masuk jalan Tuhan, dan kita kemungkinan besar akan menghadapi tekanan dan godaan untuk meninggalkan jalan kita dan menjauh dari jalan Tuhan.

Namun, melalui apa yang telah kita dengar dalam perikop Kitab Suci kita hari ini, kita mendengar tentang kepastian Tuhan bahwa Dia akan menyertai mereka yang selalu setia kepada-Nya. Dia tidak akan meninggalkan mereka dalam kegelapan dan Dia juga tidak akan membiarkan kita menghadapi kehancuran. Ya, akan ada tantangan di jalan kita dan sepanjang perjalanan kita, tetapi selama kita tetap setia pada iman kita dan bertekun kuat dalam komitmen kita kepada Tuhan, Dia akan setia kepada kita dan Perjanjian yang telah Dia buat dengan kita semua.

Pada akhirnya, semua ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa Tuhan akan selalu menang pada akhirnya, tidak peduli apa yang harus kita tanggung sebagai bagian dari pergumulan hidup kita sehari-hari, sebagai murid Tuhan yang setia. Jika kita terus berharap kepada Tuhan dan tetap setia kepada-Nya, kita pasti tidak akan kecewa karena Tuhan sendiri akan berada di sisi kita, menjamin kita dan menjaga bagi kita warisan yang telah Dia simpan untuk kita.

Dalam bacaan pertama kita hari ini, kita mendengar kesempatan lain tentang bagaimana Tuhan tetap setia pada janji-janji-Nya dan memelihara umat-Nya yang setia, seperti yang kita dengar dari Kitab nabi Daniel kisah tentang bagaimana Tuhan akhirnya membebaskan umat-Nya Israel dari tangan Tuhan, penindas mereka, sebagai raja Babilonia terakhir, Belsyazar menemui ajalnya dan akhir kerajaannya. Raja Belsyazar sangat tidak menghormati Tuhan, karena dia dan para bangsawannya menggunakan bejana suci yang disita dari Bait Allah sebagai bejana minum sebagai ejekan bagi Tuhan.

Pada saat itu juga, Tuhan menunjukkan sebuah tanda besar yang akan mengantar berakhirnya kerajaan Nebukadnezar dan penerusnya yang agung dan membanggakan, ketika tangan Tuhan sendiri menelusuri kata-kata di dinding istana di depan mata raja dan semua orang. dari para bangsawannya, memproklamirkan akhir Babel dan pengambilalihan yang akan segera terjadi oleh Persia di bawah raja Cyrus yang akan menjadi orang yang membebaskan dan membebaskan orang-orang buangan Israel di Babel dan mengizinkan mereka kembali ke tanah air mereka.

Dan apa yang Tuhan katakan melalui nabi Daniel menjadi kenyataan pada malam itu juga ketika Persia menggulingkan pemerintahan Belsyazar dan menghancurkan selamanya orang-orang yang menghina kehormatan dan kemuliaan Tuhan dengan tindakan jahat mereka. Dan Tuhan setia kepada umat-Nya setelah menebus dosa-dosa mereka, mengingat mereka setiap saat dan membawa mereka kembali ke tanah yang pernah menjadi milik mereka dan nenek moyang mereka.

Saudara dan saudari dalam Kristus, kita semua diingatkan bahwa kita semua tidak boleh takut untuk mengikuti Tuhan dan menyerahkan diri kita kepada-Nya karena pada akhirnya, Tuhan selamanya setia pada Perjanjian yang telah Dia buat dengan kita. Dia tidak akan melupakan kita, tetapi Dia akan memberi upah kepada kita semua yang tetap benar-benar setia kepada-Nya, bertahan dan bertekun melalui berbagai cobaan dan tantangan dalam perjalanan kita menuju-Nya.

Sekarang, kita semua ditantang untuk tetap benar-benar setia kepada Tuhan, memikul salib kita dalam hidup dan mengikuti Tuhan. Apakah kita mampu mendedikasikan diri kita dengan semangat dan berkomitmen untuk melayani kemuliaan Tuhan yang lebih besar mulai sekarang? Apakah kita mau dan mampu membela iman kita ketika situasi menuntutnya? Apakah kita mampu menjalani hidup kita mulai sekarang dengan kasih yang tulus kepada Tuhan dan menjadi saksi kebenaran-Nya di setiap saat dalam hidup kita?

Inilah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita miliki, untuk mengingatkan kita dan untuk menguatkan kita dalam tekad kita untuk menjadi murid Kristus yang setia mulai sekarang. Semoga Tuhan selalu bersama kita dan semoga Dia menguatkan kita dan memberdayakan kita dalam perjalanan kita, sekarang dan selamanya. Amin.
  
   
Antifon Komuni (Mat 5:10)

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Blessed are they who are persecuted for the sake of righteousness,
for theirs is the Kingdom of Heaven.
 
 
  RENUNGAN PAGI

Selasa, 23 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIV

 

Selasa, 23 November 2021
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Kitab Suci melukiskan pembaharuan yang penuh rahasia itu, yang akan mengubah umat manusia dan dunia, sebagai "langit yang baru dan bumi yang baru" (2 Ptr 3:13) Bdk. Why 21:1.. Pada waktu itu keputusan Allah, untuk "mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi" (Ef 1:10), akan dilaksanakan secara definitif.” (Katekismus Gereja Katolik, 1043)


Antifon Pembuka (Dan 3:57,58)

Pujilah Tuhan, hai segala karya Allah, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, semua malaikat Tuhan, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki mendirikan kerajaan yang akan lestari selamanya melalui Yesus Mesias, Hamba-Mu. Perkenankanlah kami melaksanakan sabda janji-Nya dan memberikan kesaksian dalam segala tingkah laku kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Nubuat Daniel (2:31-45)
   
    
"Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan."
  
Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, “Ya Raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar! Patung itu tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat. Sementara Tuanku melihatnya, sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia. Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu. Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Itulah mimpi Tuanku. Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja. Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan. Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang, burung-burung di udara. Tuanku telah diberi-Nya kuasa atas semuanya itu. Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu. Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu. Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti bahwa kerajaan itu terbagi. Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi bercampur tanah liat. Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh. Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur karena perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya. Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya. Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas. Allah yang mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:57.58.59.60.61)
1. Pujilah Tuhan, hai segala karya Tuhan.
2. Pujilah Tuhan, hai segala malaikat Tuhan.
3. Pujilah Tuhan, hai segenap langit.
4. Pujilah Tuhan, hai segala air di atas langit.
5. Pujilah Tuhan, segenap bala tentara Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:5-11)
 
"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."
 
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Lalu murid-murid bertanya, “Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
   
  Akhir dunia mungkin merupakan isapan jempol bagi sebagian orang, seberkas obsesi bagi orang lain, tetapi tetap menjadi titik pertikaian bagi kita semua.

Film yang menggambarkan peristiwa akhir dunia akan selalu menikmati kesuksesan box-office yang bagus.

Bagi mereka yang dapat membayangkan lebih dari yang lain, mereka dapat memikirkan hal-hal yang akan terjadi pada dunia, hal-hal yang tidak dapat kita bayangkan.

Dan bagi sebagian besar dari kita, ketika kita mencoba untuk menerima bencana dan tragedi dan bencana yang datang satu demi satu, dan kadang-kadang bersama-sama, kita mungkin bertanya-tanya mengapa itu terjadi dan berapa lama lagi kita harus bertahan.

Dan jika kita bertanya-tanya dan mencoba untuk menerima apa yang terjadi di sekitar kita, Yesus menyatakan sebagai fakta:
"...bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
 
Jadi sepertinya akan ada lebih banyak lagi yang akan datang dan sepertinya akan lebih lama lagi.

Seperti yang kita dengar di bacaan pertama, kerajaan besar akan datang dan pergi. Semuanya berubah sedemikian rupa sehingga tidak ada satu batu pun yang tertinggal di atas batu lainnya dan semuanya akan hancur.

Namun, bahkan saat angin bertiup melintasi pasir yang bergeser dan waktu serta air pasang terus bergulir tanpa henti, hanya ada satu, dan hanya satu, stabilitas yang konstan.

Di tengah perubahan, besar atau kecil, Tuhan tetap sebagai stabilitas konstan kepada siapa kita dapat menaruh iman kita dan kepada siapa kita harus meletakkan iman kita.

Jika kita tidak menaruh iman kita kepada Tuhan yang adalah stabilitas kita yang konstan dan yang besar dalam kesetiaan, maka kita akan dipenuhi dengan imajinasi dan obsesi yang hanya akan membawa kita ke jurang delusi.
       
Mari kita terus-menerus menyerahkan hidup kita kepada penyelenggaraan Tuhan. Dengan demikian, hidup kita penuh dengan buah-buah yang berlimpah dengan kebaikan dan kebenaran.

    
Antifon Komuni (Luk 21:8)
 
Waspadalah supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, 'Akulah Dia.' Dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kamu mengikuti mereka.
     
Doa Malam
 
Allah Bapa kami di surga, semoga kami mematuhi sabda-Mu serta Kauperkenankan merasakan apa yang membawa kedamaian dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami dapat mendiami dunia ini dengan baik dan sabar. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 



RENUNGAN PAGI

Senin, 22 November 2021 Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir

Senin, 22 November 2021
Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir
  
“Hai tentara Kristus, buanglah pekerjaan kegelapan dan kenakanlah senjata cahaya." (St. Sesilia)
    
Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kini menjadi miliknya.

Doa Pagi
    
Allah Bapa sumber kehidupan kekal, menjadi pengikut Kristus Putra-Mu akan selalu berhadapan dengan kenyataan ditolak, dimusuhi bahkan dianiaya. Berilah aku keteguhan hati untuk tetap setia dengan mengingat janji keselamatan-Mu seperti diteladankan oleh St. Sesilia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.        
    
 Bacaan dari Nubuat Daniel (1:1-6.8-20)
   
"Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya."
    
Pada tahun ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, dan mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan juga sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangan Raja Nebukadnezar. Nebukadnezar membawa semuanya itu ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya dan perkakas-perkakas itu dimasukkannya dalam perbendaharaan dewanya. Lalu Nebukadnezar bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang muda Israel, yang berasal dari keturunan raja atau dari kaum bangsawan. Pemuda-pemuda itu hendaknya tidak bercela, berperawakan baik, memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan luas, dan mempunyai pengertian tentang ilmu. Pendek kata hendaknya orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja. Hendaknya mereka diajar tulisan dan bahasa orang Kasim. Dan raja menetapkan bagi mereka jatah makanan setiap hari dari santapan raja, dan jatah minuman dari anggur yang biasa diminum raja. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Tetapi Daniel bertekad untuk tidak menajiskan diri dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja. Maka ia minta kepada pemimpin pegawai istana itu supaya ia tak usah menajiskan diri. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu, namun katanya, "Makanan dan minuman telah ditetapkan oleh raja sendiri. Aku takut, kalau-kalau tuanku raja berpendapat bahwa kalian kelihatan kurang sehat dibandingkan dengan pemuda-pemuda lain yang sebaya dengan kalian. Nanti akulah yang dipersalahkan oleh raja, oleh karena kalian. Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang, yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, 'Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari, dan biarlah kami diberi sayur sebagai makanan dan air sebagai minuman. Sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan pemuda-pemuda yang makan dari santapan raja. Kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu." Permintaan Daniel itu dikabulkannya. Maka diadakannya percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik, dan mereka kelihatan lebih gemuk daripada semua pemuda lain yang telah makan dari santapan raja. Maka selanjutnya penjenang itu selalu menyisihkan makanan dan minuman yang disediakan bagi mereka dan memberikan sayur kepada mereka. Kepada keempat pemuda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, mereka sekalian harus dibawa menghadap Raja Nebukadnezar. Raja bercakap-cakap dengan mereka semua. Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap masalah yang menuntut kebijaksanaan dan pengertian dan yang ditanyakan raja kepada mereka, ternyata mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Kidung Tanggapan Daniel 3:52.53.54.55.56
* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U:Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:1-4)
   
"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."
 
Di bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan

Iman bukanlah aspek pasif dari kehidupan kita. Iman secara kasat mata menanggapi sesuatu yang mungkin diharapkan untuk menghasilkan manifestasi dari suatu emosi atau perasaan.

Memiliki iman juga berarti berpartisipasi dengan siap atau aktif dalam situasi-situasi di sekitar kita untuk mengungkapkan kehadiran Tuhan dalam situasi-situasi tersebut.

Dalam pengertian itu, jika kita memiliki keyakinan maka kita tidak akan begitu mudah dipengaruhi, ditindaklanjuti, atau dipengaruhi oleh suatu pengaruh eksternal, dan hanya hanyut mengikuti arus.

Pada bacaan pertama, keempat pemuda itu menghadapi dilema. Mereka diasingkan di negeri asing tetapi dipilih untuk dilatih untuk melayani raja.

Mereka diberi makanan dari meja raja, tetapi itu adalah makanan yang pertama kali dipersembahkan kepada berhala dan oleh karena itu bagi orang Yahudi untuk memakan makanan itu akan mencemarkan diri mereka sendiri.

Sebagai orang buangan di negeri asing, melawan perintah berarti kematian.

Tetapi iman mereka kepada Tuhan membuka jalan bagi mereka dan ternyata, Tuhan memberkati mereka karena kesetiaan mereka.

Dalam Injil, janda miskin itu memasukkan dua koin kecil ke dalam perbendaharaan, dan seperti yang Yesus komentari, dia memasukkan semua yang dia miliki untuk hidup.

Dalam kedua kasus empat pemuda dan janda miskin, mereka bisa saja tunduk pada pemikiran mereka dan mengambil jalan keluar yang mudah dan masuk akal dari situasi yang sulit.

Tetapi iman mereka membuat mereka menghadapi situasi yang sulit dan dengan melakukan itu hadirat Tuhan dimanifestasikan dalam situasi dan keadaan itu.

Dunia perlu mengalami hadirat Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan memilih kita dan memberi kita iman. Dengan iman kita, semoga kita membiarkan Tuhan hadir dan semoga kita memohon berkat-Nya bagi dunia kita.

Antifon Komuni (Mzm 96:13)
 
Bersukarialah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang. Ia datang menghakimi dunia. Ia akan menghakimi dunia dengan adil, dan para bangsa dengan tepat. 
   
Doa Malam

Ya Tuhan, bimbinglah aku untuk semakin peka dalam menyadari kehadiran-Mu dalam hidupku. Dengan menyadari dan mengalami kehadiran-Mu maka aku beroleh kekuatan di tengah kerapuhan dan kelemahanku. Di dalam Engkau aku kuat, ya Tuhanku dan Allahku. Amin.
 
CC0
 
 
RENUNGAN PAGI

Minggu, 21 November 2021 Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

 

Author Boston (talk) (CC)

Minggu, 21 November 2021
Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk 21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor 15:28., "sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang diwarnai keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam Sakramen-sakramen serta lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini, mengemban citra zaman sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah alam tercipta, yang hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit bersalin, serta merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48). Oleh karena itu orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12. dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why 22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)


Antifon Pembuka (Why. 5:12, 1:6)

Pantaslah Anak Domba yang disembelih itu menerima kuasa dan kekayaan, hikmat, kekuatan, dan hormat. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.

How worthy is the Lamb who was slain. to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor. To him belong glory and power for ever and ever.

Dignus est Agnus, qui occisus est, accipere virtutem, et divinitatem, et sapientiam, et fortitudinem, et honorem. Ipsi gloria et imperium in sæcula sæculorum.


Doa Pagi


Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan membarui segala sesuatu dalam diri Putra-Mu terkasih, Raja Semesta Alam. Semoga segala makhluk yang telah dibebaskan dari perbudakan berhamba pada kebesaran-Mu dan tanpa henti memuji-muji Engkau.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:13-14)
  
"Kekuasaan-Nya kekal adanya."
    
Aku, Daniel, melihat dalam penglihatan waktu malam: Nampak seorang seperti anak manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya, dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa anak manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku bahasa dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1c-2.5)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, Tuhan adalah Raja, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh, ya Tuhan yang abadi. Bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa.

Bacaan dari Kitab Wahyu (1:5-8)
  
"Ia yang berkuasa atas raja-raja di bumi telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah."
  
Yesus Kristus adalah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Dia mengasihi kita, dan berkat darah-Nya Ia telah melepaskan kita dari dosa kita. Dia telah membuat kita menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, Amin. “Aku adalah Alfa dan Omega,” firman Tuhan Allah, “yang kini ada, yang dahulu sudah ada, dan yang akan tetap ada, Yang Mahakuasa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955, rev. 2019
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 11:9b.10a)
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (18:33b-37)
  
"Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja."
  
Ketika Yesus dihadapkan ke pengadilan, bertanyalah Pilatus kepada-Nya, “Engkaukah raja orang Yahudi? Jawab Yesus, “Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Atau adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?” Kata Pilatus, “Orang Yahudikah aku! Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?” Jawab Yesus, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini!” Maka kata Pilatus kepada-Nya, “Jadi Engkau adalah Raja?” Jawab Yesus, “Seperti yang kaukatakan, Aku adalah Raja. Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


 
Dalam Injil, kita mendengar Yesus sendiri menyatakan bahwa Dia adalah seorang Raja dan bahwa Dia datang ke dunia ini untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran, dan semua orang yang berada di pihak kebenaran akan mendengarkan suara-Nya.
Dan jadi apa kebenaran ini? Kebenaran tentu saja lebih dari sekedar fakta atau ekspresi dari sebuah kenyataan.
 
Kita tahu bahwa Tuhan adalah kebenaran. Kebenaran adalah intisari Allah, dan Yesus datang ke dunia ini untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran. Jadi kebenaran menjadi daging tidak lain adalah Yesus.

Dan mereka yang berada di pihak kebenaran atau ingin berdiri di pihak kebenaran harus mendengarkan suara Yesus dalam keheningan hati mereka.
  
Kerajaan dunia ingin memamerkan kekuatan dan kekuatannya, sedangkan Kerajaan Yesus adalah tentang kelembutan dan kerendahan hati.

Kerajaan dunia mencari perhatian dan kepuasan, sedangkan Kerajaan Yesus adalah tentang pelayanan dan pengorbanan.

Kerajaan dunia mendesak kebebasan tanpa batasan: pro-choice (alias aborsi atas permintaan), seks aman, seks bebas, pernikahan sesama jenis, dan melakukan apa saja.

Kerajaan Yesus adalah pengakuan dan komitmen kita kepada Yesus sebagai Raja kita dan bahwa Dia adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.

Namun suara keras kerajaan dunia seringkali menenggelamkan suara kebenaran dan kasih Kerajaan Yesus. Jadi kita terganggu dan putus asa oleh kebisingan dunia yang menggelegar dan luar biasa itu.

Bahkan nabi Elia sempat putus asa ketika menghadapi penganiayaan dari musuh-musuhnya dan dia melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gua.

Tapi dia disuruh keluar gua untuk menemui Tuhan. Pertama datang angin kencang dan dahsyat yang menerjang bebatuan di sekitar. Tetapi Tuhan tidak ada di dalam angin.
 
Kemudian datanglah gempa bumi, tetapi Tuhan tidak ada di dalam gempa itu.
 
Kemudian datanglah api, tetapi Tuhan tidak ada di dalam api itu.

Dan kemudian ada suara kecil yang tenang, dan ketika Elia mendengarnya, dia menutupi wajahnya dengan jubahnya dan pergi menemui Tuhan.

Jadi saat kita merayakan Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam, kita diingatkan bahwa Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini.

Kerajaan-Nya adalah kebenaran dan kasih, dan kita membutuhkan keheningan doa dan keheningan dalam doa untuk mendengar suara kebenaran dan kasih-Nya.

Karena kebenaran dan kasih akan menang dan hanya Kerajaan Yesus yang akan bertahan pada akhirnya.
(RENUNGAN PAGI) 
 
 
Hanya di dalam kebenaran kasih bersinar, hanya di dalam kebenaran kasih dapat benar-benar dilaksanakan secara murni. Kebenaran adalah terang yang memberikan arti dan nilai kepada kasih. Terang itu adalah terang akal dan terang iman, yang melaluinya akal budi mencapai kebenaran kodrat dan adikodrati dari kasih: ia mencakup artinya sebagai karunia pemberian, penerimaan, dan persekutuan. Tanpa kebenaran, kasih menurun tingkatnya menjadi hal-hal sentimental. Kasih menjadi bungkus kulit yang kosong, untuk diisi dengan cara yang sewenang-wenang tanpa batas. Di dalam budaya yang tanpa kebenaran, ini adalah resiko fatal yang dihadapi oleh kasih.  Hal ini menjatuhkan korban dalam kesatuan emosi dan pendapat yang subyektif, kata “kasih” disalahgunakan dan diubah, menuju titik yang malah berarti sebaliknya. Kebenaran membebaskan kasih dari batas-batas emosionalisme yang mencabutnya dari maknanya yang bersifat relasional dan sosial, dan dari fideisme yang mencabutnya dari kemanusiaan dan ruang nafas universal. Di dalam kebenaran, kasih mencerminkan dimensi personal namun juga dimensi publik dari iman di dalam Tuhan yang dikisahkan dalam Kitab Suci, Ia yang adalah Agape dan Logos: Kasih dan Kebenaran, Kasih dan Firman. (Paus Benediktus XVI, SURAT ENSIKLIK CARITAS IN VERITATE, No. 3)

Antifon Komuni (Mzm 29:10-11)

Tuhan akan bertakhta sebagai Raja untuk selamanya. Tuhan akan memberkati umat-Nya damai.

Sedebit Dominus Rex in æternum: Dominus benedicet populo suo in pace.

The Lord sits as King for ever. The Lord will bless his people with peace.

Sabtu, 20 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXIII

 

Sabtu, 20 November 2021
Hari Biasa Pekan XXXIII 
  
“Di dunia di mana ada begitu banyak kebisingan, begitu banyak kebingungan, ada kebutuhan untuk adorasi diam-diam kepada Yesus yang tersembunyi di dalam Hosti.” — Paus Benediktus XVI
     
Antifon Pembuka (Luk 20:37b.38)

Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena semua orang hidup bagi Dia..

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Maharahim, semoga kami semua dapat bertobat berkat sabda Yesus Putra-Mu, penjelmaan belas kasih-Mu dan harapan hidup kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (6:1-13)
   
"Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar."
    
Pada waktu itu Raja Antiokhus menjelajahi wilayah pegunungan Persia. Didengarnya kabar bahwa Elimais, sebuah kota di negeri Persia, termasyhur karena kekayaan perak dan emas. Lagipula di kota itu ada sebuah kuil yang sangat kaya, karena di sana disimpan alat-alat perang emas, serta baju baja dan senjata yang ditinggalkan Aleksander, putra Filipus, raja Makedonia, yang mula-mula menjadi raja atas orang-orang Yunani. Maka Antiokhus pergi ke sana dan berusaha merebut kota itu serta menjarahnya. Tetapi ia tidak berhasil karena maksudnya ketahuan oleh penduduk kota itu. Mereka memberikan perlawanan kepada raja, sehingga ia melarikan diri dari situ dan dengan menyesal mau kembali ke kota Babel. Kemudian datanglah seseorang ke daerah Persia memberi tahu raja, bahwa bala tentaranya yang memasuki negeri Yudea sudah dipukul mundur. Khususnya Lisias yang berperang dengan bala tentara yang kuat telah dipukul mundur oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi itu bertambah kuat karena senjata, pasukan dan banyak barang rampasan yang mereka peroleh dari tentara yang sudah mereka kalahkan. Mereka telah membongkar juga patung berhala yang didirikan oleh raja di atas mezbah di Yerusalem. Mereka telah memagari bait suci dengan tembok-tembok tinggi seperti dahulu. Demikian pula halnya dengan Bet-Zur, salah satu kota raja. Mendengar berita itu, maka tercenganglah raja dan sangat kacau pikirannya. Ia merebahkan diri di ranjang dan jatuh sakit karena sakit hati. Sebab semuanya tidak terjadi sebagaimana diinginkannya. Berhari-hari raja berbaring di ranjangnya dan terus menerus dihinggapi kemurungan besar. Ketika merasa akan meninggal dipanggilnya semua sahabatnya lalu dikatakannya kepada mereka, “Tidur sudah lenyap dari mataku dan hatiku hancur karena kemasygulan. Maka dalam hati aku berkata: Betapa besar keimpitan dan kemalangan yang menimpa diriku sekarang ini! Padahal aku ini selalu murah hati dan tercinta dalam kekuasaanku! Tetapi, teringatlah aku sekarang akan segala kejahatan yang telah kuperbuat terhadap Yerusalem dengan mengambil perkakas perak dan emas yang ada di kota itu dan dengan menyuruh menumpas penduduk Yerusalem dengan sewenang-wenang. Sekarang aku menjadi insyaf bahwa semuanya itulah sebabnya aku ditimpa malapetaka ini. Sungguh aku sekrang jatuh binasa di negeri asing dengan amat sedih hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, aku bergembira atas kemenangan-Mu.
Ayat. (Mzm 9:2-3.4.6.16b.19)
1. Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau bermazmur bagi nama-Mu, ya yang Mahatinggi.
2. Sebab musuhku telah mundur, tersandung jatuh, dan binasa di hadapan-Mu. Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya.
3. Kakinya terperangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri. Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.    
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (20:27-40)
  
"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
  
Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, Musa menulis untuk kita perintah ini: Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan istri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Seebab ketujuhnya telah beristrikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mreka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 

Renungan

   

Ambisi manusia bisa begitu mencengangkan dan menakjubkan, bahkan bisa tidak terbatas.

Manusia bahkan telah keluar dari dunianya dan pergi ke bulan dan bahkan menjelajahi tata surya.

Namun dia mungkin telah pergi begitu jauh dari dirinya sendiri sehingga dia mungkin tidak dapat melihat apa yang begitu dekat dan begitu penting baginya.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar bagaimana raja Antiokhus memiliki ambisi besar dalam kampanye militernya.

Tetapi ketika semuanya berantakan, dia juga jatuh ke dalam kelesuan karena kekecewaan akut dan melankolis sampai dia mengerti bahwa dia sedang sekarat.

Dia menyesali kesalahan yang dia lakukan, terutama kesalahan yang dia lakukan kepada Tuhan di Yerusalem. Dia menyesal, tetapi apakah sudah terlambat?

Kita juga memiliki ambisi kita dalam hidup dan rencana untuk masa depan. Tetapi apakah rencana ini hanya tentang masa depan atau tentang hidup kekal?

Seperti yang Yesus katakan dalam Injil, Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.

Jika hidup dan rencana kita hanya tentang diri kita sendiri, maka kita mungkin tidak tahu siapa Tuhan yang hidup itu.

Raja Antiokhus menunjukkan kepada kita pelajaran yang sangat penting hari ini. Jangan menunggu sampai terlambat dan berakhir dengan penyesalan. Karena mungkin untuk selamanya.


Antifon Komuni (Luk 20:35-36)
 
Orang yang layak mengambil bagian dalam dunia yang akan datang dan dalam kebangkitan orang mati, tidak lagi menikah atau dinikahi, sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka serupa para malaikat dan menjadi putra putri Allah, karena mereka itu putra dan putri kebangkitan.  
 
 
Gambar oleh: pxfuel.com (CC)

    
 
Doa Malam
   
Ya Tuhan, aku bersyukur dan terima kasih kepada-Mu, karena aku dapat menyelesaikan tugas-tugasku hari ini. Semoga aku juga mampu menghargai jerih payah sesamaku yang ikut berperan dalam tugas-tugasku. Amin.


RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy