| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 30 Desember 2021 Hari Keenam dalam Oktaf Natal

 

Kamis, 30 Desember 2021
Hari Keenam dalam Oktaf Natal

”Allah tidak kekurangan suatu apa! Ia menjadikan kamu Ilahi demi kemuliaan-Nya!” (St. Hipolitus)


Antifon Pembuka (Keb 18:14-15)

Ketika segalanya diliputi kesunyian dan malam mencapai puncak peredarannya, turunlah Sabda-Mu yang Mahakuasa, ya Tuhan, dari surga, dari singgasana kerajaan.

When a profound silence covered all things and night was in the middle of its course, your all-powerful Word, O Lord, bounded from heaven’s royal throne.
     
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, kami mohon, semoga kelahiran Putra-Mu sebagai manusia baru membebaskan kami dari perbudakan manusia lama. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:12-17)
  
"Orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."
  
Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni karena nama Yesus. Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu, dan kamu telah mengalahkan yang jahat. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang melenyap bersama keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:7-8a.8b-9.10)
1. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.
2. Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi!
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang menyinari seluruh muka bumi.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (2:36-40)
   
"Hana berbicara tentang Kanak-Kanak Yesus."
    
Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu Kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan
  
  
Saya tidak berpikir bahwa saya pernah mendengar ada orang yang mengatakan bahwa menjadi tua itu menyenangkan.

Anak-anak mungkin mengatakan bahwa mereka tidak sabar untuk tumbuh dewasa tetapi kita tahu lebih baik.
 
Usia tua membawa serangkaian tantangan dan masalah.

Tetapi kenyataannya adalah bahwa setiap usia dan tahap kehidupan membawa serangkaian tantangan dan masalah.

Anna nabiah yang kita dengar dalam Injil memiliki bagian tantangan dan masalah dalam setiap tahap kehidupan.

Dia telah menikah, menjanda dan sekarang pada usia 84 tahun, dia adalah simbol kelembutan, orang yang berdoa dan alat Tuhan.

Dia mampu mengenali Juruselamat meskipun Dia masih bayi.

Seiring bertambahnya usia, marilah kita melunakkan hidup kita ke dalam Roh Tuhan, marilah kita menjadi orang-orang yang berdoa dan di tengah tantangan dan masalah hidup, marilah kita menjadi alat Tuhan dengan menuntun kepada orang lain kasih Tuhan yang menyelamatkan. 
(RENUNGAN PAGI) 
Credit: kaisorn / istock.com



Antifon Komuni (Yoh 1:16)
    
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.

From his fullness we have all received, grace upon grace.
 
 
  
 

Rabu, 29 Desember 2021 Hari Kelima dalam Oktaf Natal

Rabu, 29 Desember 2021
Hari Kelima dalam Oktaf Natal
  
Hai orang Kristiani, sadarilah keadaanmu: Kodrat Allah sendiri ikut kamu miliki.-- St. Leo Agung

Antifon Pembuka (bdk. Yoh 3:16)

Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Putra Tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup abadi.

God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.

  
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
 
Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau mengutus Putra-Mu untuk menerangi dunia yang gelap. Bantulah kami untuk memperingati kelahiran-Nya dengan puji-pujian yang pantas. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin      
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:3-11)
   
"Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang."
     
Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata “Aku mengenal Allah”, tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara terkasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Kristuslah cahaya yang menerangi para bangsa. Dialah kemuliaan bagi umat Allah.
           
Inilah Injil Suci menurut Lukas (2:22-35)
   
"Kristus cahaya para bangsa."
    
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada diatasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu,”Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
  
Simbol-simbol Natal memiliki aspek mendalam sebagai simbol cahaya.

Dari lilin di karangan bunga Advent, hingga bintang Betlehem, hingga lampu hias di pohon Natal dan bola lampu listrik yang menyinari bayi Yesus di palungan, semua ini adalah simbol dan representasi cahaya.

Memang, Natal adalah perayaan terang Kristus yang menyinari bayang-bayang manusia kita dan menghamburkan kegelapan dosa.

Dalam Injil, Simeon melihat terang itu dan hatinya damai. Penantiannya berakhir.

Penantian kita juga berakhir karena bacaan pertama memberi tahu kita bahwa malam telah berlalu dan cahaya yang sebenarnya sudah bersinar.

Bagi dunia komersial, Natal telah berakhir, tetapi bagi kami Natal baru saja dimulai.

Mari kita berjalan dalam terang cinta dan pengampunan,dan belas kasihan, kemurahan hati dan pengorbanan sehingga kita juga akan menjadi simbol terang Kristus..
(ISM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018) 
 
“Andai saja Tuhan tidak memelihara hidup Maria dengan mukjizat istimewa di setiap saat kehidupannya, dukacitanya yang begitu dahsyat itu pastilah telah mengakibatkan kematiannya” (St. Anselmus)
          
Antifon Komuni (Luk 1:78)

Melalui rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, Fajar pagi dari tempat yang tinggi akan mengunjungi kita.

Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.
 
Doa Malam
 
Yesus, Engkau hadir dalam dunia fana ini, gembirakanlah hati kami selalu akan rahmat kehadiran-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin. 
 

Selasa, 28 Desember 2021 Pesta Kanak-kanak Suci, Martir

Selasa, 28 Desember 2021
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir (Hari Keempat Dalam Oktaf Natal)
  
“Meskipun tidak mengerti, kanak-kanak martir ini mati demi Kristus.” (St. Quidvultdeus)
  
 
 
Turin - Lukisan simbolis kanak-kanak suci tak berdosa dengan para malaikat di gereja Chiesa di San Dalmazzo oleh Enrico Reffo (1831-1917). Credit: Sedmak/istock.com

 
Antifon Pembuka

Kanak-kanak tak bersalah dibunuh demi Kristus. Kini mereka mengikuti Anak Domba tak bercela, dan senantiasa berseru, "Terpujilah Kristus!"

The innocents were slaughtered as infants for Christ; spotless, they follow the Lamb and sing for ever: Glory to you, O Lord.

  
Pengantar

  
Pesta Kanak-kanak Suci yang kita rayakan pada hari ini menunjuk pada kenyataan bahwa kuasa kegelapan menjadi gusar terhadap terang Kristus. Ini dapat dilihat di sepanjang sejarah keselamatan. Dengan lahirnya Yesus, Raja Herodes merasa kedudukannya terancam dengan hadirnya Raja baru tersebut. Ia merasakan takhtanya mulai digoyang. Itulah sebabnya, ia tidak segan-segan membunuh anak-anak. Telinganya sudah tuli untuk mendengar ratapan para ibu yang harus kehilangan anaknya. Mata hatinya buta untuk melihat penderitaan begitu banyak orang. Kehadiran seorang pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak dan arogan. Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di antara anak-anak tersebut.
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pagi
  
Allah Bapa yang Mahabaik, hari ini para martir-Mu yang kecil tak bersalah, meluhurkan Dikau bukan dengan madah melaikan dengan darah. Semoga iman yang kami akui dengan perkataan kami nyatakan pula dengan perbuatan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          
      
 Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)    
  
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
   
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
Ayat. (Mzm 124:2-3.4-5.7b-8)
1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42, 44)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.
        
Inilah Injil Suci menurut Matius (2:13-18)
   
"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."
 
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

 

Sebagian besar dari kita memiliki kenangan indah masa kecil kita.

Kita mungkin ingat hari-hari yang lambat dan mudah dari tahun-tahun pertumbuhan kita ketika kita berada di bawah sinar matahari sebagian besar waktu dan kita membuat mainan dari kreativitas sederhana kita sendiri.

Dalam aspek itu kita dapat menganggap diri kita benar-benar beruntung.

Karena ketika kita membaca di koran atau melihat di tv tentang gejolak yang terjadi di negara lain, kita langsung dihadapkan pada fakta betapa rentannya anak-anak.

Kenyataannya, di masa perang atau konflik, atau bahkan dalam tragedi atau bencana, anak-anaklah yang pertama menderita, baik penganiayaan itu langsung maupun tidak langsung.

Demikianlah pada zaman Yesus, ketika Herodes karena ketidakamanan dan kegilaannya, memerintahkan pembantaian bayi-bayi di Betlehem.

Dan kebrutalan yang tidak masuk akal ini berlanjut hingga hari ini.

Itu berlanjut dalam konflik politik, ras dan agama.

Bahkan sudah terjadi di rumah berupa penganiayaan anak, tidak lupa aborsi, dimana janin dianggap sebagai benda.

Pesta Kanak-kanak Suci, Martir mengingatkan kita bahwa adalah tugas kita untuk melindungi hak dan martabat anak-anak, sama seperti Maria dan Yusuf melindungi Yesus yang tak berdaya.

Anak-anak adalah masa depan kita. Mereka membutuhkan cinta dan perlindungan kita.

Dan dalam waktu yang tidak lama lagi, merekalah yang akan menunjukkan kasih dan perlindungan Tuhan kepada kita.
      
Antifon Komuni (Bdk. Why 14:4)

Lihatlah mereka yang telah ditebus sebagai buah pertama umat manusia untuk Allah dan Anak Domba, dan yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja ia pergi.

Behold those redeemed as the first fruits of the human race for God and the Lamb, and who follow the Lamb wherever he goes.

Doa Malam 
 
Allah sumber cinta dan damai, baruilah iman kami akan penjelmaan Putra-Mu menjadi manusia agar kami tetap setia untuk selalu bersyukur kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.  
 
 
 
 
“Bagi saya negara-negara yang telah melegalkan aborsi, mereka adalah negara termiskin. Mereka takut pada yang kecil, mereka takut pada bayi yang belum lahir” (St.Teresa dari Kalkuta,  pidato penerimaan Hadiah Nobel Perdamaian 1979 )
 
 
RENUNGAN PAGI

 

 

Senin, 27 Desember 2021 Pesta St. Yohanes, Rasul, Penginjil

Senin, 27 Desember 2021

Pesta St. Yohanes, Rasul, Penginjil  

Santo Yohanes berlangkah lebih jauh lagi dan berkata: "Allah adalah kasih" (1 Yoh 4:8-16): Cinta adalah kodrat Allah. Dengan mengutus Putra-Nya yang tunggal dan Roh cinta pada kepenuhan waktu, Allah mewahyukan rahasia-Nya yang paling dalam Bdk. 1 Kor 2:7-16; Ef 3:9-12.; Ia sendiri adalah pertukaran cinta abadi, Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan Ia telah menentukan supaya kita mengambil bagian dalam pertukaran itu. (Katekismus Gereja Katolik, 221)
    

Antifon Pembuka

Yohanes inilah yang duduk di sisi Yesus waktu perjamuan. Bahagialah rasul ini, sebab rahasia surgawi diwahyukan kepadanya, dan sabda kehidupan diwartakannya ke seluruh dunia.

This is John, who reclined on the Lord’s breast at supper, the blessed Apostle, to whom celestial secrets were revealed and who spread the words of life through all the world.

atau (bdk. Sir 15:5)

Di tengah-tengah Gereja ia membuka mulutnya, dan Tuhan memenuhinya dengan roh hikmat dan pengertian dan memakaikan dia jubah kemuliaan.

In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory.
   
   
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
    
Doa Pagi
  
Ya Allah, Engkau yang telah mengungkapkan rahasia Sabda-Mu kepada kami lewat Rasul Santo Yohanes, kami mohon semoga kami dapat mengerti dengan baik apa yang dia telah katakan kepada kami dengan mengagumkan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
         
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:1-4)
   
"Apa yang telah kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu."
    
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
 
Bait Pengantar Injil, do = f, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.      
   
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (20:2-8)
   
"Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur."
    
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 

Menurut tradisi, St. Yohanes menjadi sasaran siksaan dengan diceburkan ke dalam panci berisi minyak mendidih tetapi dia secara ajaib selamat, sedangkan para rasul lainnya menjadi martir.

Juga diyakini bahwa dia hidup sampai usia tua sekitar 94 tahun dan dia meninggal karena sebab alami.

Mungkin ada beberapa kebenaran dalam hal itu karena Injil yang diatributkan kepadanya mengandung kedalaman spiritual yang tidak begitu jelas dalam ketiga Injil lainnya.

Dalam seni biblika, Injil Yohanes sering digambarkan dengan burung rajawali, yang melambangkan pemahaman akan ketinggian misteri pribadi Yesus yang diuraikan dalam bab pertama Injil.

Itu memiliki kedalaman wawasan ke puncak misteri mungkin dari refleksi dan meditasi selama bertahun-tahun.

Ada sebuah cerita bahwa ketika St. Yohanes sudah tua, dia diminta untuk berkhotbah kepada sekelompok orang percaya.

Pesannya singkat namun luhur: Anak-anak terkasih, kasihilah satu sama lain. Belajarlah untuk saling mengasihi seperti Tuhan mengasihi kamu.

Itu juga merupakan tema sentral dalam Injil Yohanes, dan itu dapat ditemukan dalam perikop seperti Yohanes 3:16-17; 13:34-35; 15:17.

Ini adalah tema yang mendalam dan mengasihi satu sama lain seperti Yesus telah mengasihi kita adalah spiritualitas dan misteri yang perlu terus direfleksikan dan direnungkan di dalam hati kita.

Seperti St. Yohanes semoga Tuhan juga memperdalam dan mencerahkan kita dalam kasih-Nya kepada kita sehingga pada gilirannya kita akan saling mengasihi seperti Yesus yang telah mengasihi kita. 
(RENUNGAN PAGI)
 
Antifon Komuni (Yoh 1:14,16)
 
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima.
 
The Word became flesh and made his dwelling among us, and from his fullness we have all received.

Doa Malam
Ya Tuhan, kubur kosong bukan berarti bahwa Engkau telah dicuri orang, namun menjadi pertanda bahwa Engkau telah bangkit. Maka, ya Tuhan, bangkitkanlah pula semangat dalam hidupku untuk mencari wajah-Mu. Tuhan, Engkaulah Penyelamatku, sepanjang segala masa. Amin.  
  
 Sang Sabda mulai menjadi daging dalam rahim Perawan Maria, tetapi bukan pada waktu itu Ia mulai ada. (St. Agustinus).
    
 

Minggu, 26 Desember 2021 Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf

 

Credit:junak/istock.com

Minggu, 26 Desember 2021
Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf (Oktaf Natal)

Keluarga Kristen adalah tempat pendidikan doa yang pertama. Atas dasar Sakramen Perkawinan, keluarga adalah "Gereja rumah tangga", di mana anak-anak Allah berdoa "sebagai Gereja" dan belajar bertekun dalam doa. Teristimewa untuk anak-anak kecil, doa sehari-hari dalam keluarga adalah kesaksian pertama untuk ingatan Gereja yang hidup, yang dibangkitkan dengan penuh kesabaran oleh Roh Kudus. (Katekismus Gereja Katolik, 2685)

Antifon Pembuka (Luk 2:16)

Para gembala bergegas datang dan bertemu dengan Maria dan Yusuf serta Sang Bayi yang terbaring di palungan.

The shepherds went in haste, and found Mary and Joseph and the Infant lying in a manger.

Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unamines in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suae.
    
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau berkenan memberikan kepada kami Keluarga Kudus sebagai teladan yang unggul. Semoga kami meneladannya dalam keutamaan hidup berkeluarga dan dalam ikatan cinta agar kami layak menikmati dengan penuh sukacita anugerah hidup abadi di dalam rumah-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                    
      
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:20-22.24-28)
  
"Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan."
  
Setahun sesudah mempersembahkan kurban di Silo, mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya, “Aku telah memintanya dari Tuhan.” Lalu Elkana, suami Hana, pergi dengan seisi rumahnya untuk mempersembahkan kurban sembelihan tahunan dan kurban nazar kepada Tuhan. Tetapi Hana tidak ikut pergi. Katanya kepada suaminya, “Nanti, apabila anak itu sudah cerai susu, aku akan mengantarkan dia; maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan, dan tinggal di sana seumur hidupnya.” Setelah Samuel disapih oleh ibunya, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah: seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli. Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara, Tuanku! Demi Tuhanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku, untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=g, 2/4, PS No. 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 84:2-3.5-6.9-10; Ul: 1)
1. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam! Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwaku dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan daripada-Mu, yang bertolak dengan penuh gairah.
3. Ya Tuhan, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga-Mu, ya Allah Yakub. Lihatlah kami, ya Allah perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-2.21-24)
  
"Kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah."
   
Saudara-saudaraku terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=f, 2/4, PS No. 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Semoga damai Kristus melimpahi hatimu, semoga sabda Kristus berakar dalam dirimu.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (2:41-52)
  
"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."
   
Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya; Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
  
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari Minggu ini kita bersama-sama merayakan pesta Keluarga Kudus Yesus, Tuhan kita, dengan Bunda Maria yang terberkati dan ayah angkat-Nya St Yusuf. Pada hari ini kita mengingat hubungan khusus yang dimiliki Tuhan dan Juru Selamat kita dengan orang-orang yang paling dekat dengan-Nya dalam keberadaan-Nya di dunia, yaitu ibu-Nya yang melahirkan-Nya selama sembilan bulan dalam kandungan, dan ayah angkat-Nya yang merawat-Nya. sebagai Putranya sendiri, meskipun bukan putra biologisnya.

Pertama-tama, kita harus memahami bahwa Tuhan Yang Mahakuasa, Mahakuasa dan Tak Terbatas sebenarnya tidak membutuhkan keluarga, karena Dia ada sebelum segala zaman dan waktu, tidak diciptakan dan selalu ada, tidak terikat oleh hukum alam dan aturan. Berkeluarga adalah bagian dari hukum alam, dan memiliki hubungan orang tua dan anak, dan bagi manusia, setiap keluarga terdiri dari inti ayah dan ibu, dan memiliki anak sebagai hasil dari persatuan yang diberkati itu. 

Namun, Tuhan menjadikan diri-Nya sendiri menjadi bagian dari Hukum itu, yang telah Dia berikan kepada kita, dilahirkan dalam keluarga manusia, keluarga yang terdiri dari Maria dan St. Yusuf, menjadikan diri-Nya sebagai bagian integral dari struktur keluarga penuh kasih yang kita miliki. baru saja dibahas sebelumnya. Itu karena, Dia yang adalah Tuhan, Anak Tuhan, tidak hanya secara simbolis menjadi Manusia, tetapi mengambil bagi diri-Nya sendiri kodrat manusia sepenuhnya, dan dengan demikian dikandung dan dilahirkan dalam daging dari rahim ibu-Nya dan berkeluarga.

Dalam Keluarga Kudus, kita melihat bagaimana Tuhan menjadikan diri-Nya kecil dan tidak berarti, membutuhkan cinta sebagai Bayi yang lahir dan merayakan masa Natal ini. Dia adalah Raja segala raja dan Tuhan dan Tuan dari seluruh alam semesta, namun Dia memilih untuk menjadi Bayi kecil dan lemah di palungan, membutuhkan perlindungan dan cinta dari ibu-Nya Maria dan dari ayah angkatnya St Yusuf. Oleh karena itu, Dia mengambil seluruh kodrat manusia, kodrat kita sendiri, untuk menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya kita masing-masing.

Dia dibesarkan di bawah kasih sayang dan perlindungan orang tua-Nya, dan seperti yang disebutkan dalam Kitab Suci, Dia mendengarkan mereka dan menaati mereka. Melalui mereka Dia pasti telah belajar banyak keterampilan hidup yang penting dan kebijaksanaan dalam hidup, dan oleh karena itu, kemanusiaan-Nya tumbuh seperti yang kita semua miliki, dan Dia menjadi teladan bagi kita Manusia yang sempurna, Adam Baru melalui ketaatan dan kasih-Nya kepada Tuhan, Bapa, menjadi sumber keselamatan kita.

Kemudian sehubungan dengan anggota Keluarga Kudus lainnya, Maria menunjukkan kepada kita peran seorang ibu yang penuh kasih, yang menunjukkan cinta, perhatian dan belas kasihan kepada Putranya, yang dari daging dan darahnya sendiri, telah tinggal di rahimnya sendiri selama sembilan tahun. bulan. Dia mengabdi kepada Putranya, dan merawat-Nya sejak kelahiran-Nya sepanjang hidup-Nya, dan seperti yang kita semua tahu dari kisah-kisah Injil, bahkan hingga saat-saat terakhir sebelum kematian-Nya di kayu salib.

Maria menunjukkan kepada kita cinta seorang ibu, yang dia tunjukkan dengan sangat murah hati kepada semua orang terutama Putranya, Tuhan kita Yesus Kristus. Sebagai seorang ibu, dia berdiri di samping Putranya dan merawat-Nya dengan cinta, dan dia juga mencintai suaminya, St. Yusuf. Dan cinta yang sama ini, dia juga telah menunjukkan kepada kita semua, dengan kebajikan kita menjadi saudara dan saudari dalam Kristus, dan dalam apa yang telah Tuhan lakukan, pada saat penyaliban-Nya, ketika Dia mempercayakan ibu-Nya Maria kepada St Yohanes, murid-Nya, dan sebaliknya.

Melalui tindakan itu, Maria bagi kami menjadi sosok keibuan, ibu kita dan wanita pengasih yang selalu memperhatikan kesejahteraan kita sendiri. Itulah sebabnya, baru-baru ini dia diakui dalam perannya sebagai Bunda Gereja, dan bagaimana dia juga muncul berkali-kali sepanjang sejarah, di Guadalupe, di Lourdes, di Fatima dan di tempat-tempat lain, dengan pesan dan niat untuk memanggil kita umat manusia, anak-anaknya melalui Kristus, untuk bertobat dari dosa-dosa kita dan kembali kepada kasih karunia Allah.

Sementara itu, kita juga tidak boleh melupakan peran penting yang dimainkan St. Yusuf dalam Keluarga Kudus. Sebagai figur ayah bagi Tuhan Yesus, meskipun bukan ayah biologis-Nya, tetapi Ia mengambil-Nya sebagai Anak-Nya yang sah, dan memperlakukan-Nya seolah-olah Ia adalah Anak-Nya sendiri. St Yusuf merawat Tuhan Yesus dan Maria, sebagaimana terlihat dalam kehadirannya yang penting ketika waktu sensus tiba, dan St Yusuf dan Maria harus melakukan perjalanan jauh dari Nazaret ke Betlehem di Yudea.

Maria tidak mungkin melakukan perjalanan sendirian, dan karena itu St. Yusuf berperan penting dalam peran yang dimainkannya, dalam melindungi dan merawat kebutuhan Maria dan Bayi dalam kandungannya sepanjang perjalanan panjang dan sulit dari Nazaret ke Betlehem. Dan bahkan ketika mereka sampai di Betlehem, masalah mereka tidak berhenti, karena semua penginapan-penginapan penuh, dan St Yusuf pasti mengalami waktu yang sangat sulit dalam mencoba untuk mengamankan tempat bagi istrinya Maria untuk melahirkan, seperti waktu baginya untuk melahirkan sudah dekat.

Karena rasa kebenaran dan komitmennya yang kuat kepada Tuhan, St Yusuf karena itu dikenal juga sebagai Pelindung Gereja, sebagai orang yang berdiri di samping Gereja dan melindunginya, sama seperti ia mengawasi dan melindungi Keluarga Kudus Yesus dan Maria, selama masa-masa sulit dan penganiayaan, terutama ketika mereka harus melarikan diri ke Mesir untuk melepaskan diri dari tangan raja Herodes, yang ingin membunuh Yesus.

Saudara dan saudari di dalam Kristus, saya yakin sekarang kita telah melihat kasih agung yang hadir di dalam Keluarga Kudus, karena setiap anggota Keluarga Kudus benar-benar memiliki kasih itu di dalam diri mereka satu sama lain. Dan cinta ini bukanlah cinta yang biasa kita alami, tetapi cinta murni, tanpa pamrih dan komitmen yang dimiliki Yesus untuk Maria ibu-Nya dan St. Yusuf, ayah angkat-Nya, cinta Maria untuk Putranya dan untuknya suami, dan perlindungan serta kasih sayang yang dimiliki St. Yusuf bagi Yesus dan Maria.

Dan penting bagi kita masing-masing untuk mengambil Keluarga Kudus sebagai teladan dan inspirasi kita. Masing-masing dari kita adalah anak, putra, putri, dan juga bisa menjadi ayah atau ibu, atau bahkan kakek, nenek, atau cucu bagi anggota keluarga kita. Dan kecuali kita mengikuti teladan Keluarga Kudus dalam kasih mereka satu sama lain, saat itulah keretakan dan masalah dapat muncul dalam keluarga kita masing-masing.

Iblis mengetahui hal ini dengan sangat baik, dan di sinilah dia mengintensifkan upayanya dalam mencoba menghancurkan struktur dan fondasi keluarga kita. Kita harus menyadari bahwa keluarga Kristen adalah unit dasar yang sangat penting dari iman kita dan bagian penting dari Gereja Tuhan. Faktanya, setiap keluarga Kristen adalah bagian yang lebih kecil dari Gereja yang lebih besar, dan melalui Gereja yang berfungsi dan penuh kasih, iman dipelihara dengan baik di antara kita, umat Allah yang setia.

Itulah sebabnya iblis sibuk bekerja mencoba untuk merusak institusi keluarga dan pernikahan Kristen, dengan memanfaatkan banyak godaan, menekan kita untuk menyerah pada godaan kesenangan duniawi, percabulan, perzinahan dan ketidaksetiaan dalam keluarga. Dia menggoda kita untuk tidak patuh dan menciptakan masalah dalam keluarga kita, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pecahnya integritas dan strukturnya. Dan begitu kita rentan, iblis dan pasukannya akan menyerang.

Saudara-saudari dalam Kristus, hari ini marilah kita semua menghargai apa yang kita miliki dalam keluarga kita, dan merenungkan tindakan dan perbuatan kita selama ini sebagai anggota keluarga kita masing-masing, baik sebagai ayah, atau sebagai ibu, sebagai anak atau kakek-nenek. atau cucu. Sudahkah kita benar-benar membuat keluarga kita menjadi seperti Keluarga Kudus Tuhan kita Yesus Kristus, ibu-Nya Maria dan ayah angkat-Nya St Yosef? Jika kita belum melakukannya, mungkin itu sebabnya sering terjadi masalah dalam keluarga kita.

Sekarang, marilah kita semua meneladani Keluarga Kudus dalam keluarga kita sendiri, dengan menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan keluarga kita, dan menghabiskan waktu bersama dalam doa, jika memungkinkan setiap hari. Bagi keluarga yang berdoa dan bekerja sama, Tuhan akan berada di tengah-tengah mereka dan akan menjadi jangkar keluarga. Dan saat itulah, cinta sejati akan mekar dalam keluarga, dan ketika cinta sejati, tanpa pamrih dan tanpa syarat antara anggota keluarga akan berkembang, dan bukan keegoisan yang sering ditemukan di dunia kita saat ini.

Marilah kita berdoa, agar keluarga Kristiani kita tetap kuat dan setia di tengah tantangan dan kesulitan yang mungkin kita hadapi dalam hidup. Semoga kita semua terus mencontoh Keluarga Kudus, dan meniru kasih agung yang hadir dalam Keluarga Kudus, dalam keluarga kita sendiri. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan keluarga kita, dan menjaga kita semua dalam kasih karunia-Nya. Amin.
. (RENUNGAN PAGI)

Antion Komuni (Bar 3:38)

Allah kita tampak di dunia, Ia bergaul dengan manusia.

Our God has appeared on the earth, and lived among us.
 
 
 

Sabtu, 25 Desember 2021 Hari Raya Natal (Misa Siang)

Sabtu, 25 Desember 2021
Hari Raya Natal (Misa Siang)
    
   “Agar manusia dapat berjalan dengan lebih yakin menuju kepada kebenaran, maka Kebenaran itu sendiri, Anak Allah, telah mengambil kodrat manusia, menetapkan dan mendirikan iman.”
(St. Agustinus)
   
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:6)

Seorang Bayi telah lahir bagi kita, seorang Putera telah diberikan kepada kita. Ia menyandang kekuasaan di bahu-Nya, dana kan disebut Penasihat Agung.

A child is born for us, and a son is given to us; his scepter of power rests upon his shoulder, and his name will be called Messenger of great counsel.

Puer natus est nobis, et filius datus est nobis: cuius imperium super humerum eius: et vocabitur nomen eius, magni consilii Angelus.
Mzm. Cantate Dominum canticum novum: quia mirabilia fecit. (Graduale Romanum, 47)


Doa Siang
   
Ya Allah, secara mengagumkan Engkau menciptakan manusia dengan martabat yang luhur, dan secara lebih mengagumkan lagi Engkau membaruinya. Kami mohon perkenankanlah kami ikut serta dalam keilahian Kristus yang sudah berkenan menjadi manusia seperti kami. Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (52:7-10)
     
"Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umatnya."
 
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806 / do = c, 2/4, PS 807
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Atau  Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4.5-6; Ul:3c)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di antara para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (1:1-6)
 
"Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya."
       
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat:2/4
Hari ini cahaya gemilang turun ke dunia, dan fajar suci menyinari kita; marilah menyembah Tuhan, hai semua bangsa.
 
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (1:1-18)
   
"Firman telah menjadi manusia."
 
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 


Renungan
    
   
Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, setelah penantian dan penantian yang lama selama masa Adven, hari ini akhirnya kita sampai pada perayaan dan sukacita agung yaitu Natal, merayakan bersama sebagai seluruh Gereja, kesempatan kelahiran atau kelahiran kita Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat dunia dan kita semua. Hari ini menandai hari ketika lebih dari dua milenium yang lalu, Juruselamat kita lahir di sebuah kandang di luar kota kecil Betlehem, seperti yang dinubuatkan di seluruh Kitab Suci.
   
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita diingatkan akan kebenaran keselamatan Tuhan kita sama seperti kita terus dalam menjalani masa Natal ini, bahwa Dia, Sabda Allah dan Sabda kebenaran telah datang ke dunia ini dan lahir dari Perawan Maria yang Terberkati, ibu-Nya, untuk menjadi Juruselamat semua orang. Kita memusatkan perhatian kita hari ini untuk menghormati-Nya, untuk mengarahkan kembali diri kita dan hidup kita sekali lagi agar kita sungguh-sungguh berpusat pada Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.

Dalam perikop Injil kita pada Hari Raya Natal - Misa Siang ini, kita kembali mendengar pendahuluan yang sama tentang Injil St. Yohanes yang juga telah kita dengar dalam oktaf Natal Hari Ketujuh dan yang pernah ditetapkan Gereja untuk dibacakan pada bagian akhir Misa sebagai Injil terakhir. Dalam perikop itu kita mendengar pewartaan kebenaran keselamatan yang tidak berubah dalam Firman Tuhan, Yang bersama-sama dengan Tuhan sejak awal, dan Siapa yang adalah Tuhan.

Dan Sabda Allah yang sama ini telah menjadi Putra, Putra Allah Yang Mahatinggi, dilahirkan bukan diciptakan, berbagi dalam keilahian Bapa dan bagian dari Tritunggal Mahakudus. Sabda telah turun ke dunia dan menjadi Daging, Anak Allah dan Sabda Ilahi menjelma sebagai Anak Manusia melalui Perawan Maria. Melalui Dia kita telah melihat keselamatan Tuhan dan kasih Tuhan juga menjadi nyata, tidak lagi hanya janji yang jauh atau harapan yang penuh harapan.

Kita merayakan Natal ini manifestasi dari cinta ini dalam Daging, dalam Yesus Kristus, fokus sejati dan alasan sebenarnya untuk semua kegembiraan dan perayaan kita. Inilah sebabnya mengapa kita perlu memegang kebenaran dan kesadaran ini bersama kita, dengan keyakinan teguh dan dengan komitmen yang tulus kepada Tuhan, bahwa terlepas dari apa pun yang mungkin kita hadapi, apa pun yang kita cobai, kita dapat tetap berkomitmen pada jalan yang Tuhan telah menunjukkan kepada kita.

Tuhan telah menyatakan keselamatan-Nya kepada kita dan kita semua telah menerima kepastian ini dan penggenapan janji Tuhan. Dia telah menunjukkan bahwa Dia tidak meninggalkan kita pada saat kita membutuhkan. Faktanya, Dia telah menjangkau kita dan meyakinkan kita, bahkan lebih merangkul kita. Namun sayangnya, banyak dari kita tidak menghargai kasih dan perhatian yang Tuhan tunjukkan kepada kita ini. Sebaliknya, kita memilih untuk mengikuti petunjuk palsu dari para nabi dan pemimpin palsu yang membawa kami ke jalan ketidaktaatan dan dosa.  
 
  Kita seharusnya menderita kemusnahan dan kehancuran karena dosa-dosa kita, tetapi di sinilah kasih Tuhan bagi kita begitu signifikan dan kuat. Dia masih mengasihi kita meskipun kita memberontak dan menolak untuk menghargai kasih dan belas kasihan-Nya. Dosa umat manusia tidak mengubah fakta bahwa Dia mengasihi kita, karena itulah sebabnya Dia menciptakan kita sejak awal. Jika kasih-Nya kepada kita tidak ada, maka tidak ada alasan bagi kita untuk diciptakan sejak awal.
 
  Saudara dan saudari di dalam Kristus, hari ini, kita dipanggil untuk kembali ke akar sejati dari sukacita dan perayaan Natal kita, yaitu dengan menempatkan Kristus sekali lagi di pusat semua kemeriahan, perayaan dan kegembiraan kita. Kita dipanggil untuk mengingat kasih yang dengannya kita telah diberikan dengan murah hati oleh Allah, Bapa dan Pencipta kita yang pengasih. Kemudian, kita juga terpanggil untuk menunjukkan kasih yang sama dalam tindakan dan interaksi kita dengan orang-orang yang ada di sekitar kita.
 
  Hari ini, marilah kita membuka hati dan pikiran kita, dengan iman dan cinta yang diperbarui, hari demi hari, mulai sekarang, bahwa kita tidak akan lagi menutup diri dari Tuhan yang bersedia masuk ke dalam hidup kita. Marilah kita semua berpaling kepada-Nya dengan penuh cinta yang baru ditemukan bagi-Nya, dan mengabdikan diri dengan sepenuh hati kepada Tuhan. Semoga Tuhan, yang lahir di tengah-tengah kita lebih dari dua ribu tahun yang lalu, di kota Betlehem, karena kasih-Nya yang besar bagi kita, terus mengasihi kita semua, dan agar kita juga dapat mengasihi Dia dengan cara yang sama, dari sekarang. Semoga Tuhan memberkati kita semua, sekarang dan selamanya. Amin. (RENUNGAN PAGI).

Antifon Komuni (Bdk. 98 (97): 3)

Segala ujung bumi menyaksikan keselamatan yang dari Allah kita.
       
All the ends of the earth have seen the salvation of our God.
   
Viderunt omnes fines terræ salutare Dei nostri.  
 

 


Praha - Lukisan dinding Adoration of Magi and Nativity di gereja kostel Svateho Cyrila Metodeje mungkin oleh Gustav Miksch dan Antonin Krisan (abad ke-19) (Credit: sedmak/istock.com)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy