Senin, 17 Januari 2022
Peringatan Wajib St. Antonius, Abas
Antonius banyak berdoa, sebab ia belajar, bahwa orang harus berdoa tanpa henti. (St. Atanasius)
Antifon Pembuka (Mzm 92 (91): 13-14)
Orang jujur bertumbuh bagaikan palma, berkembang bagaikan pohon jati.
Mereka ditanam dekat bait Tuhan, bertunas di pelataran rumah Allah.
The just will flourish like the palm tree, and grow like a Lebanon
cedar, planted in the house of the Lord, in the courts of the house of
our God.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah memberi kepada Santo Antonius Abas anugerah untuk
mengabdi Dikau di padang gurun dengan cara hidup yang mengagumkan.
Semoga ia mendoakan kami agar kami dapat menyangkal diri dan senantiasa
mengasihi Engkau melebihi segala sesuatu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1Sam 15:16-23)
"Mengamalkan sabda Tuhan lebih baik daripada kurban sembelihan. Maka Tuhan telah menolak engkau sebagai raja."
Setelah Raja Saul melanggar perintah Tuhan, Samuel berkata kepadanya,
“Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang disabdakan Tuhan
kepadaku tadi malam.” Kata Saul kepadanya, “Katakanlah!” Sesudah itu
berkatalah Samuel, “Engkau ini kecil pada pemandanganmu sendiri!
Meskipun demikian bukankah engkau telah menjadi kepala atas suku-suku
Israel? Bukankah Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel?
Bukankah Tuhan telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah,
tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah
melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka? Mengapa engkau tidak
mendengarkan suara Tuhan? Mengapa engkau menjarah rayah dan melakukan
apa yang jahat di mata Tuhan?” Lalu kata Saul kepada Samuel, “Aku memang
mendengarakan suara Tuhan! Aku telah mengikuti apa yang disuruhkan
Tuhan kepadaku. Aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek
sendiri telah kutumpas. Tetapi rakyatlah yang mengambil dari jarahan
itu: kambing domba dan lembu-lembu terbaik dari yang seharusnya ditumpas
itu; maksudnya mau dipersembahkan kepada Tuhan, Allahmu, di Gilgal.”
Tetapi sahut Samuel, “Apakah Tuhan itu berkenan kepada kurban bakaran
dan kurban sembelihan, sama seperti Ia berkenan kepada pengamalan
sabda-Nya? Sesungguhnya, mengamalkan sabda lebih baik daripada kurban
sembelihan, menuruti firman lebih baik daripada lemak domba jantan.
Camkanlah pendurhakaan itu sama seperti dosa bertenung dan kedegilan itu
sama seperti menyembah berhala. Karena engkau telah menolak firman
Tuhan, maka Tuhan telah menolak engkau sebagai raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23)
1. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu
senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari
rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
2. ”Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut
perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan
mengesampingkan firman-Ku?”
3. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira
Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin
berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban,
ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan
keselamatan yang dari Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Sabda Allah itu hidup dan kuat. Sabda itu menguji segala pikiran dan maksud hati.
Inilah Injil Suci menurut Markus (2:18-22)
"Pengantin itu sedang bersama mereka."
Waktu itu murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa.
Pada suatu hari datanglah orang-orang kepada Yesus dan berkata,
“Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa
murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah
sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama
mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat
berpuasa. Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka,
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun
menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang sudah tua,
karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya; yang baru
mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya. Demikian juga tak
seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang sudah
tua, karena jika demikian anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu,
sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang. Jadi anggur yang
baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.”Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Melihat murid-murid Yohanes
dan orang-orang Farisi berpuasa, sedangkan murid-murid Yesus tidak
berpuasa, maka orang-orang bertanya kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?".
Menanggapi pertanyaan itu Yesus menjawab:
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai
itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak
dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari
mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Dari dialog ini
kita semua diundang untuk memahami apa itu ‘puasa’ atau ‘matiraga’.
Yesus tidak menentang puasa. Namun, Ia hendak menunjukkan bahwa
kedatangan Sang Anak adalah "saat kegembiraan". Jika nanti para
murid-Nya berpuasa, hal itu bukan didorong pertama-tama oleh aturan,
melainkan oleh kehendak sukarela untuk menundukkan yang jasmani pada apa
yang rohani.
Dengan berpuasa kita diajak untuk semakin bersedia
meninggalkan segala sesuatu yang melekat pada diri kita dan memberikan
hidup kita secara lebih penuh dan bebas demi kebahagiaan sesama kita.
Puasa
itu punya nilai lebih personal dan sarana keselamatan, bukan sekedar
sebuah aturan matiraga dan askese biasa. Berpuasa berarti hadir di
antara orang-orang berdosa dan tersingkir, menjadi pengantara rahmat
keselamatan bagi mereka (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Mat 19:21)
Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta
di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku, demikianlah
firman Tuhan.
If you would be perfect, go, sell what you have, give to the poor, and follow me, says the Lord.
Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung pelayanan kami baik melalui dukungan doa maupun donasi.