Hari Biasa Pekan II
“Doa adalah persiapan terbaik untuk Komuni Kudus. Doa adalah pengangkatan pikiran kepada Tuhan. Ketika kita berdoa, kita pergi guna menjumpai Kristus yang datang kepada kita. Jika Pencipta dan Penyelamat kita datang dari surga dengan cinta yang sedemikian besar, maka pantaslah jika kita datang menghadap Dia. Dan hal ini dapat kita lakukan ketika kita meluangkan waktu dalam doa.” ― St. Bernardinus dari Siena
Antifon Pembuka (Mzm 80:2a.3b)
Hai gembala Israel, pasanglah telinga, dengarkanlah kami. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan selamatkanlah kami.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber kehidupan, bagaimana kami mau menyebut nama-Mu, seandainya Yesus Mesias tidak berbicara tentang Dikau? Kami mohon, semoga Ia berkenan mendahului dan membimbing kami menuju Engkau, sumber kehidupan semua orang. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (1:1-4.11-12.19.23-27)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Buatlah wajah-Mu bersinar, ya Tuhan, maka kami akan selamat.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, dengarkan kami, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan! Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar di depan Efraim, Benyamin dan Manasye! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Tuhan, Allah semesta alam, berapa lama lagi murka-Mu menyala sekalipun umat-Mu berdoa? Mereka Kauberi makan ratapan dan Kauberi minum air mata berlimpah; Engkau menjadikan kami pangkal sengketa para tetangga, dan para musuh mengolok-olok kami.
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Putra-Mu.
Inilah Injil Suci menurut Markus (3:20-21)
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, "Ia tidak waras lagi."
Renungan
Dalam bacaan pertama kita bisa melihat bagaimana Daud menunjukkan bahwa dia adalah orang yang berhati besar. Dia memaafkan Saul yang telah menganiaya dia selama bertahun-tahun. Dia tidak hanya meratapi kesedihan atas kematian Saul, dia juga mengingat sifat-sifat baik Saul dan dia juga mengingat kebaikan dan cinta yang dimiliki Yonatan untuknya.
Yesus sendiri berkhotbah dan menunjukkan kebesaran dan keagungan kasih. Tetapi kebesaran dan keagungan cinta seperti itu tidak mudah dipahami dan diterima oleh orang lain karena mereka mungkin telah mati rasa terhadap keegoisan dan kejahatan yang sering mereka lihat di sekitar mereka.
Bahkan kerabat Yesus berpikir Dia sudah gila. Namun yang menjadi kebodohan dan kegilaan bagi dunia adalah memang kebesaran dan kehebatan cinta. Kebesaran itu ditunjukkan di kayu salib. Di dalam salib kita menjumpai kebesaran dan keagungan kasih Allah yang tak terduga dan tak terhingga.. (RENUNGAN PAGI).
Antifon Komuni (Mrk 3:20)
Ketika Yesus bersama para murid masuk ke sebuah rumah datanglah orang banyak berkerumun, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
Karya: PaulCalbar/istock.com |