| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 14 Februari 2022 Peringatan Wajib St. Sirilus, Pertapa dan Metodius, Uskup

Senin, 14 Februari 2022
Peringatan Wajib St. Sirilus, Pertapa dan Metodius, Uskup

“Berilah umat Gereja-Mu bertambah besar jumlahnya, dan kumpulkanlah semua anggotanya dalam kesatuan” (St. Sirilus)

Antifon Pembuka

Mereka adalah orang suci, sahabat-sahabat Allah. Mereka masyhur karena memaklumkan kebenaran ilahi.

These are holy men who became friends of God, glorious heralds of divine truth.

Doa Pagi

Ya Allah, lewat dua bersaudara, Santo Sirilus dan Metodius, Engkau telah menerangi bangsa-bangsa Slavia. Bantulah kami memahami ajaran-Mu dan sempurnakanlah kami menjadi umat yang sehati dalam pengakuan iman yang benar dan pujian yang tulus. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                  
    
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (1:1-11)
   
"Ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan, agar kamu menjadi sempurna dan utuh."

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah berharap, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Bila seorang saudara berada dalam keadaan yang rendah baiklah ia bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput; matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya: di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Semoga rahmat-Mu sampai kepadaku, ya Tuhan, supaya aku hidup.
Ayat. (Mzm 119:67.68.71.72.75.76)

1. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
2. Engkau baik dan murah hati, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
3. Memang baik, bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
4. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
5. Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
6. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Aku ini jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.
  
Inilah Injil Suci menurut Markus (8:11-13)
   
"Mengapa angkatan ini meminta tanda?"

Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberikan tanda.” Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
  
Berkat dan penyamaran biasanya tidak saling berhubungan.

Penyamaran memiliki penampilan luar yang mencoba mendistorsi kenyataan.

Berkat, meskipun tidak berwujud, tetap merupakan tanda kebenaran dan kebaikan.

Jadi, apakah masuk akal jika kita mendengarnya mengatakan "Ini adalah berkat tersembunyi"?

Bacaan pertama memberi tahu kita bahwa ketika pencobaan datang, kita harus berusaha memperlakukannya sebagai hak istimewa yang membahagiakan.

Ketika cobaan datang, sepertinya tidak ada berkat terselubung, apalagi dengan adanya pandemi virus COVID-19 yang tak kunjung usai ini.

Namun kita didorong untuk melihat melampaui pencobaan dan bersabar sehingga kita dapat melihat kebenaran dan kebaikan apa yang terbuka bagi kita oleh pencobaan.

Namun jejak membuat kita mengerang dan mendesah saat mereka memotong lebih dalam dan lebih dalam ke hati dan daging kita.

Dalam Injil kita mendengar bahwa Yesus menanggapi dengan desahan dari hati ketika orang-orang Farisi menuntut tanda dari-Nya untuk menguji Dia.

Tentu saja ketegaran orang-orang Farisi itu sangat berat bagi Yesus.

Desahan dari hati-Nya menunjukkan cobaan seperti apa yang sedang Dia alami.

Akankah Yesus juga mengeluh tentang kita? Atau apakah Dia ingin memberkati kita karena iman kita kepada-Nya?

Mari biarkan berkat-Nya mengalir ke dalam hidup kita, dan semoga Yesus cepat membebaskan kita dari pandemi virus ini.
       
 
 
Doa Penyerahan diri kepada Keluarga Kudus Nazareth
 
Keluarga Kudus, Teladan dan Pelindung segenap keluarga Kristiani,
di bawah naunganmu kami serahkan keluarga kami.

Bila hidupmu kami renungkan kembali,
tergeraklah hati kami untuk menimba semangatmu.

Bapa Yusuf dan Bunda Maria, sejak terbentuknya keluargamu,
nyatalah kesediaan untuk saling menerima dan mendukung
yang ditopang oleh tanggapanmu atas panggilan Allah.

Seluruh perjuangan hidupmu diwarnai oleh iman, kelutusan dan kerendahan hati,
ikut membantu menangkap kehendak Allah
yang terwujud dalam tanggung jawab dan cintamu kepada Yesus.

Dalam hidup tersembunyi di Nazaret, Bapa dan Bunda bekerja keras
membanting tulang dan hidup sederhana.

Asuhlah kami untuk menyambut kehadiran Yesus di antara kami;
menciptakan keheningan di tengah kesibukan,
berani menyimpan sabda-Nya di dalam hati
sebagai pegangan hidup persaudaraan sehari-hari;
mau bekerjasama, saling membantu dan meneguhkan dan bukan menambah penderitaan.

Tuhan Yesus, semoga berkat kedudukan-Mu sebagai titik temu dalam keluarga kami,
kami bersedia meluangkan waktu untuk saling bertemu,
menjalin relasi manusiawi yang matang,
sehingga rumah kami terasa mengerasankan aman tenteram dan penuh kasih sayang.

Ajarilah kami untuk mengambil sikap yang tepat
antara tugas dan kepentingan pribadi maupun keluarga.

Keluarga Kudus Nazaret, kami percaya bahwa dengan menimba semangat hidupmu
semakin terpancarlah dari hidup kami
kesaksian dan pewartaan mengenai kasih sebagai pengikat
yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yusuf,
sekarang dan selama-lamanya.

Amin.


(Dikutip dari buku: Devosi kepada Keluarga Kudus, penyusun: Pusat Pendampingan Keluarga MSF, (Jakarta: Obor, 2011), hl. 26-28)
   
Antifon Komuni (Bdk. Mrk 16:20)

Para murid berangkat dan memberitakan Injil, dan Tuhan turut bekerja, membenarkan firman melalui tanda-tanda yang menyertainya.

The disciples went forth and preached the Gospel, while the Lord worked with them, confirming the word through accompanying signs.
 

 "Berita yang datang dari Ukraina sangat mengkhawatirkan. Saya mempercayakan pertolongan Perawan Maria dan hati nurani para pemimpin politik setiap upaya untuk perdamaian. Mari kita berdoa dalam keheningan." (Paus Fransiskus, 13 Februari 2022)
   
RENUNGAN PAGI

Minggu, 13 Februari 2022 Hari Minggu Biasa VI

Minggu, 13 Februari 2022         
Hari Minggu Biasa VI
     
     

“Ia yang menyambut Komuni dikuduskan dan diilahikan dalam jiwa dan badan dengan cara yang sama seperti air, dijerangkan di atas api, menjadi mendidih. … Komuni bekerja seperti ragi yang diadukkan ke dalam adonan sehingga ia mengkhamirkan seluruh adonan. … Sama seperti meleburkan dua batang lilin bersama-sama, kalian akan mendapatkan satu batang lilin, demikian juga, aku pikir, orang yang menyambut Tubuh dan Darah Yesus dileburkan bersama-Nya dengan Komuni ini, dan jiwa mendapati bahwa ia dalam Kristus dan Kristus dalam dia.” — St. Sirilus dari Alexandria, Uskup dan Pujangga Gereja

   

  Antifon Pembuka (Mzm 31:3-4-PS 658)
  
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Oleh karena nama-Mu, Engkau akan menuntun dan membimbing aku.

Be my protector, O God, a mighty stronghold to save me. For you are my rock, my stronghold! Lead me, guide me, for the sake of your name.

Esto mihi in Deum protectorem, et in locum refugii, ut salvum me facias: quoniam firmamentum meum, et refugium meum es tu: et propter nomen tuum dux mihi eris, et enutries me.
     
Pengantar

Sering orang membangun hidup di atas uang, pangkat dan kemewahan. Tetapi Kitab Suci mengajar kita, bahwa hal itu bukanlah yang baku di dalam hidup kita. Dan Yesus mengajak kita untuk melihat kenyataan dengan pandangan yang lain sekali. Di dalam kerajaan-Nya yang bahagia adalah kaum miskin dan mereka yang menderita demi Tuhan. Sebab Tuhanlah yang membuat kita bahagia. Semoga pertemuan bersama Tuhan dalam Perayaan Ekaristi Hari Minggu Biasa VI ini semakin memperdalam iman kita.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, kami bersyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Semoga teladan hidup-Nya menggerakkan kami untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh menjadi nyata dalam diri kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Yeremia (17:5-8)
 

"Terkutuklah yang mengandalkan manusia, Terpujilah yang mengandalkan Tuhan."
  
Inilah sabda Tuhan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh daripada Tuhan! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:12.16-20)
    
"Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu."

Saudara-saudara, jika kami wartakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Sebab andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-prang yang meninggal dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus hanya dalam hidup ini, maka kita ini orang-orang yang paling malang dari semua manusia. Namun, ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari antara orang-orang yang telah meninggal dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Bersukacita dan bergembiralah, sabda Tuhan, sebab besarlah ganjaranmu di surga. (Luk 6:23ab)

Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:17.20-26)
  
"Berbahagialah orang miskin, celakalah orang kaya."
       
Pada waktu itu Yesus bersama kedua belas rasul-Nya turun dari gunung dan berdiri di suatu tempat yang datar. Di situ telah berkumpul banyak murid dan sejumlah besar orang yang datang dari seluruh Yudea, dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Yesus menengadah, memandang murid-murid-Nya lalu berkata, "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya kerajaan Allah. Berbahagialah hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan



Saudara-saudari terkasih di dalam Kristus, ketika kita membaca tentang apa yang Yesus katakan dalam Injil, kita perlu membacanya dengan mata iman, dan dengan mata iman kita dapat melihat kebenaran dari apa yang Yesus katakan.

Singkatnya, Yesus berkata berbahagialah mereka yang miskin, lapar, menangis dan dibenci. Pada saat yang sama, Yesus juga mengatakan bahwa celakalah kamu yang sekarang ini kaya, kenyang, tertawa dan terpuji, dst.

Membaca teks Injil secara sepintas mungkin membuat kita mulai bertanya-tanya tentang beberapa hal. Apakah Dia menentang kekayaan?

Tetapi dengan mata iman, kita dapat melihat bahwa Yesus sedang mengajarkan kebenaran hidup di sini. Dia tidak hanya menantang cara dan nilai-nilai dunia. Ia juga menunjukkan bagaimana Tuhan memberkati umat-Nya.

Dan berkat Tuhan turun atas mereka yang miskin, lapar, menangis, tersingkir, hina dina, dan yang dibenci. Tuhan ada untuk mereka dan akan memberkati mereka karena Tuhan tahu bahwa mereka tidak memiliki siapa pun untuk berpaling dan tidak ada lagi yang dapat diandalkan.

Sedangkan bagi mereka yang kaya, kenyang, tertawa dan dipuji, mereka begitu kaya, tidak ada lagi rasa lapar dalam diri mereka. Semuanya tampak mudah dan lancar dan mereka memiliki peringkat tinggi.

Jadi, apakah mereka akan membutuhkan Tuhan? Mungkin, tapi Tuhan hanyalah salah satu pilihan. Tapi pilihan itu akan menjadi arah ketika ada keputusasaan.

Jadi seperti yang kita pikirkan, jika kekayaan sama dengan kebahagiaan maka orang kaya seharusnya bermain di jalanan, tetapi hanya anak-anak miskin yang melakukannya.

Jika kekuasaan menjamin keamanan, maka pejabat tinggi harus berjalan tanpa penjagaan. Tapi itu adalah orang-orang sederhana dan kecil yang tidur nyenyak.

Dan jika kecantikan dan ketenaran menghasilkan hubungan yang ideal, maka selebriti harus memiliki keluarga yang langgeng, baik.

Jadi apa yang Yesus katakan dalam Injil hari ini membuat kita melihat kesengsaraan dan kesulitan hidup dan melihatnya dengan mata iman.

Dan kita percaya bahwa di dalam kesengsaraan dan kesulitan itulah Tuhan akan menurunkan berkat-berkat-Nya. Karena dalam kesengsaraan dan kesulitan kitalah kita menjadi orang miskin, lapar, menangis, dan dibenci. Orang-orang itulah yang Yesus katakan bahwa Tuhan akan memberkati dengan berlimpah.

Dan kita melihat orang-orang ini di dalam Alkitab. Tuhan meletakkan bayi di pelukan Sarah yang berusia 99 tahun, Dia membelah Laut Merah untuk Musa, Dia menutup rahang singa untuk Daniel, Dia membuka penjara untuk Petrus.

Mereka berada dalam semacam kesulitan. Mereka tidak punya orang lain untuk berpaling selain kepada Tuhan. Dan Tuhan memberkati mereka dengan berlimpah.

Dan kita juga mengenal orang-orang yang menghadapi kesulitan tetapi melihat peluang, orang-orang yang menghadapi kesulitan tetapi diberkati dengan kreativitas.

Jadi sebanyak kita ingin kaya, kenyang, tertawa dan dipuji, janganlah kita terobsesi dan resah karena tidak memilikinya.

Dan ketika kita menghadapi kesulitan dan kesulitan, janganlah kita bersedih karenanya. Mari kita bersukacita sebenarnya. Karena saat itulah Tuhan memberkati kita dengan berlimpah.

Semoga kita memiliki mata iman untuk melihatnya dan mengetahui bahwa kita hanya membutuhkan Tuhan dan hanya Tuhan saja.. 
(RENUNGAN PAGI)
 
 
HOMILI PANJANG BACA DI LUMENCHRISTI.ID (KLIK DISINI) 
  
Dukungan doa Bapak/Ibu/Saudara/i terkasih untuk renunganpagi.id sangat bermanfaat bagi kami. Untuk mendukung pelayanan kami tidak melulu dalam bentuk donasi, kami sangat membutuhkan dukungan doa Bapak/Ibu/Saudara/i dalam bentuk apapun (Doa Rosario, Doa Hati Kudus Yesus, Novena 3x Salam Maria, Doa kepada St. Antonius, dll) (problem pernah kami utarakan di sini)
 
Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran. (Amsal 26:28)
 

    
Antifon Komuni (Mzm 78:29-30)

Mereka makan dan menjadi sangat kenyang. Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan, tetapi mereka belum merasa puas.

They ate and had their fill, and what they craved the Lord gave them; they were not disappointed in what they craved.

Manducaverunt, et saturati sunt nimis, et desiderium eorum attulit eis Dominus: non sunt fraudati a desiderio sio.

Sabtu, 12 Februari 2022 Hari Biasa Pekan V

 

Sabtu, 12 Februari 2022
Hari Biasa Pekan V
 
“Barangsiapa meninggalkan saudara yang memerlukan bantuannya, sesungguhnya dia itu tunduk dan mengamalkan hukum setan!” (Beato Ishak dari Stella)
 
Antifon Pembuka Mzm 81:10.11a
 
Janganlah ada di antaramu allah lain, dan jangan menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu!

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahamurah, kami bersyukur atas penyelenggaraan hidup kami. Bimbinglah kami agar dapat beribadat dalam kebenaran dan mengalami Yesus sebagai kebenaran hidup kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (12:26-32; 13:33-34)
 
"Raja Yerobeam membuat dua anak lembu emas."
   
Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, “Kini mungkin kerajaan ini kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan kurban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda.” Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Lalu ia berkata kepada mereka, “Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem! Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya. Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. Siapa saja yang mau ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan. Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
Ayat. (Mzm 106:6-7a.19-22)
1. Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
2. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
3. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah
    

Inilah Injil Suci menurut Markus (8:1-10)
 
"Mereka semua makan sampai kenyang."
 
Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab, “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka, “Berapa roti yang ada padamu?” Jawab mereka, “Tujuh.” Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Yesus mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus) 
 
Renungan
  
Setiap kali menyangkut topik otoritas dan agama, banyak yang bisa dikatakan dan banyak yang tidak bisa dikatakan.

Namun, tidak dapat disangkal bahwa otoritas dan agama tidak saling eksklusif; sebenarnya mereka terhubung dengan jelas di beberapa area.

Dalam bacaan pertama, raja Yerobeam menggunakan otoritasnya untuk mengalihkan hati rakyatnya dari Allah Israel ke menyembah berhala.

Itulah dampak buruk otoritas terhadap agama apalagi motifnya jauh dari agama.

Raja Yerobeam menggunakan otoritasnya untuk mensekularisasikan yang suci.

Tetapi peringatan di akhir bacaan pertama menunjukkan akibat yang mengerikan dari perbuatan seperti itu. Akhirnya, Kerajaan Utara Israel dimusnahkan.

Tetapi ketika otoritas dipahami sebagai posisi pelayanan, maka otoritas akan melihat bagaimana orang diberi makan dan diambil.

Dalam Injil, Yesus menggandakan roti untuk memberi makan orang banyak. Dia melakukan ini untuk menunjukkan otoritas Tuhan dalam menyediakan dan merawat orang-orang

Di satu sisi, Yesus menunjukkan bahwa selama kita peduli pada orang lain, maka Tuhan akan menyediakan.

Misi kita adalah untuk menguduskan yang sekuler, sehingga hadirat Tuhan dapat terlihat dalam semua aspek kehidupan. Otoritas Tuhan akan menyediakan apa pun yang kita perlukan untuk misi ini.
  
Antifon Komuni (Mat 4:4b)

Manusia hidup bukan saja dari makanan, tetapi juga dari setiap sabda Allah. 
 
    
Credit:ThamKC/istock.com
 
 
 Mohon dukung renunganpagi.id dalam doa (pernah kami utarakan di sini)
Singkatnya orangtua kami pernah membantu saudara kandungnya dengan meminjamkan uang yang jumlahnya tidak sedikit kepada adiknya kurang lebih 31 tahun yang lalu, tidak dikembalikan, kemudian 11 tahun yang lalu ia menambah pinjaman, semuanya belum kembali hingga sekarang, justru sekarang adik orangtua kami yang telah ditolong menyebarkan fitnah, menebar kebencian, menuduh macam-macam, ia belum memiliki itikad untuk mengembalikan uang yang dipinjam, namun justru terus menambah utang-utang baru dengan orang lain, demikian pula orang lain yang menolongnya juga mendapatkan perlakuan serupa. Kalau meminjam istilah jawa "ditulung malah menthung / ditolong malah memberi celaka". Melalui kesempatan ini kami mohon bantuan bapak/ibu/saudara/i untuk turut mendoakan agar kami dapat menghadapi badai kehidupan ini. Doa dibawah bersifat umum, dapat disesuaikan sendiri. Kami mengucapkan banyak terima kasih sebelumnya. Semoga Tuhan melindungi kita dari segala yang jahat.  

   
Doa untuk Orang yang Membenci Kita
     

       Allah yang maha pengasih dan penyayang, kasih-Mu seringkali dibalas dengan sikap permusuhan. Tetapi Yesus telah menunjukkan kelapangan hati-Mu: la mendoakan orang-orang yang menyalibkan-Nya, dengan berseru, 'Ya Bapa, ampunilah mereka." Dengan demikian la sendiri melaksanakan apa yang la perintahkan kepada kami: Kasihilah musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
      Karena setia kepada perintah-Nya, Santo Stefanus pun berdoa bagi orang-orang yang membencinya dengan berseru, "Janganlah tanggungkan dosa ini pada mereka."
        Ya Bapa, berilah kami kasih seperti yang Kau berikan kepada Yesus dan Stefanus, pengikut-Nya, supaya kami pun mampu mengasihi orang yang membenci kami. Semoga kami penuh maaf kepada mereka. Lindungilah mereka dan bimbinglah ke jalan kasih-Mu, agar hati mereka Kau jauhkan dari kebencian, dan kami semua boleh berhimpun di dalam rumah-Mu; di sana semua orang terbebas dari api kebencian, dan menemukan kasih sejati yang mengikat semua hati dalam kasih. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)

 
Sumber: Puji Syukur No. 150
 
 Doa untuk Warga yang Dalam Kesulitan
 
     Bapa yang maha pengasih dan penyayang, Engkau menghendaki umat-Mu bahagia. Tetapi seringkali kami tidak sadar bahwa kebagiaan harus diraih lewat perjuangan berat, bahkan kadang-kadang lewat penderitaan. Yesus sendiri telah menjadi teladan bagi kami: Melalui sengsara dan wafat Ia mencapai kebahagian dan kejayaan.
     Bapa, pandanglah kami yang sedang mengalami kesulitan. Berilah kami ketabahan. Semoga kami mampu mempersatukan kesusahan kami dengan sengsara Yesus sendiri, sehingga kemudian kami boleh juga ikut ambil bagian dalam kebahagian-Nya.
     Semoga kami tabah seperti Ayub: ketika mengalami cobaan hebat ia tetap percaya dan berharap kepada-Mu. Semoga Yesus, yang telah meredakan angin ribut di danau, kini Kauutus pula untuk meredakan badai yang melanda kami, agar kami boleh kembali menikmati hdup yang tenang penuh kedamaian. demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
 
Sumber : Puji Syukur nomer 179

 
 
Doa Malam
  
Yesus, berilah kami hati seperti Hati-Mu, yaitu hati yang berbelas kasih terhadap sesama yang menderita, berkekurangan, sendirian dan kesepian; yang sakit, dan kelaparan. Semoga kami mau tergerak untuk mengulurkan tangan kami dengan tulus. Amin.
  

RENUNGAN PAGI

Jumat, 11 Februari 2022 Hari Biasa Pekan V

 

Jumat, 11 Februari 2022
Hari Biasa Pekan V
   
"Doa adalah oksigen jiwa." St. Padre Pio dari Pietrelcina
    
Antifon Pembuka (Mzm 15:5-6)

Tuhan Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakudus, bukalah kiranya telinga kami terhadap Sabda-Mu dan siapkanlah hati kami, agar sanggup melaksanakan Sabda itu menurut teladan Yesus Kristus, Putra-Mu,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
       
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (11:29-32.12:19)
 
"Israel memberontak terhadap keluarga Daud."

Pada waktu itu Yerobeam, seorang pegawai Raja Salomo, keluar dari Yerusalem. Di tengah jalan ia bertemu dengan Nabi Ahia, orang Silo, yang berselubung kain baru. Hanya mereka berdua yang ada di padang. Ahia memegang kain baru yang ada di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; Ia berkata kepada Yerobeam, “Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih dari segala suku Israel.” Demikianlah orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Akulah Tuhan Allahmu, dengarkanlah Aku.
Ayat. (Mzm 81:10-11ab.12-13.14-15)

1. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
2. Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
3. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b) 
Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.  
  
Inilah Injil Suci menurut Markus (7:31-37)
 
"Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”’ artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”anya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan


Perpisahan biasanya merupakan urusan yang menguras emosi. Mungkin kata-kata pedas digunakan dengan pihak-pihak yang terlibat marah dan terluka.

Dan setelah itu selesai, tidak ada yang mau membicarakannya atau mendengarnya lagi. Sebanyak ada dendam dan kepahitan, tidak ada gunanya membuka luka itu lagi.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar tentang bagaimana Israel dipisahkan dari Rumah Daud. Nabi Ahia hanya merobek jubah barunya menjadi dua belas helai dan memberikan sepuluh helai kepada Yerobeam, dan itu adalah tanda perpisahan.

Tidak banyak yang dikatakan, tetapi juga tidak banyak yang layak didengar. Orang-orang membawa ini pada diri mereka sendiri dan tidak ada yang bisa mereka katakan untuk menyatukan kembali bangsa ini.

Dalam Injil, kita mendengar tentang Yesus menyembuhkan seorang tuli yang juga memiliki hambatan dalam berbicara.

Tetapi manusia juga merupakan lambang dari umat Allah, suatu bangsa yang tuli terhadap suara Tuhan dan yang mulutnya tidak memuliakan dan memuji Tuhan.

Dalam menyembuhkan orang tuli dan gangguan bicaranya, Yesus menunjukkan bahwa Dia datang untuk membuka telinga orang-orang sehingga mereka dapat mendengarkan suara Tuhan dan tidak mengeraskan hati mereka.

Yesus datang untuk membuka mulut mereka sehingga mereka dapat menyanyikan pujian bagi Tuhan dan bersyukur atas perbuatan-Nya yang ajaib.

Ketika kita berdosa, kita memisahkan diri kita dari Tuhan dan kita menutup telinga kita terhadap suara Tuhan dan tidak ada doa yang keluar dari mulut kita.

Yesus datang untuk mengampuni dan menyelamatkan dan mengembalikan hati kita kepada Allah, sehingga telinga kita dapat mendengar kembali apa yang Tuhan Allah kita katakan kepada kita dan dengan mulut kita akan menanggapi dengan pujian dan ucapan syukur.

Antifon Komuni (Mrk 7:37)
 
Semua yang dibuat-Nya serba baik: orang tuli dibuat-Nya mendengar, orang bisu berbicara.  
 
 
 Mohon dukung renunganpagi.id dalam doa (pernah kami utarakan di sini)
Singkatnya orangtua kami pernah membantu saudara kandungnya dengan meminjamkan uang yang jumlahnya tidak sedikit kepada adiknya kurang lebih 31 tahun yang lalu, tidak dikembalikan, kemudian 11 tahun yang lalu ia menambah pinjaman, semuanya belum kembali hingga sekarang, justru sekarang adik orangtua kami yang telah ditolong menyebarkan fitnah, menebar kebencian, menuduh macam-macam, ia belum memiliki itikad untuk mengembalikan uang yang dipinjam, namun justru terus menambah utang-utang baru dengan orang lain, demikian pula orang lain yang menolongnya juga mendapatkan perlakuan serupa. Kalau meminjam istilah jawa "ditulung malah menthung / ditolong malah memberi celaka". Melalui kesempatan ini kami mohon bantuan bapak/ibu/saudara/i untuk turut mendoakan agar kami dapat menghadapi badai kehidupan ini. Doa dibawah bersifat umum, dapat disesuaikan sendiri. Kami mengucapkan banyak terima kasih sebelumnya. Semoga Tuhan melindungi kita dari segala yang jahat.  

   
Doa untuk Orang yang Membenci Kita
     

       Allah yang maha pengasih dan penyayang, kasih-Mu seringkali dibalas dengan sikap permusuhan. Tetapi Yesus telah menunjukkan kelapangan hati-Mu: la mendoakan orang-orang yang menyalibkan-Nya, dengan berseru, 'Ya Bapa, ampunilah mereka." Dengan demikian la sendiri melaksanakan apa yang la perintahkan kepada kami: Kasihilah musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
      Karena setia kepada perintah-Nya, Santo Stefanus pun berdoa bagi orang-orang yang membencinya dengan berseru, "Janganlah tanggungkan dosa ini pada mereka."
        Ya Bapa, berilah kami kasih seperti yang Kau berikan kepada Yesus dan Stefanus, pengikut-Nya, supaya kami pun mampu mengasihi orang yang membenci kami. Semoga kami penuh maaf kepada mereka. Lindungilah mereka dan bimbinglah ke jalan kasih-Mu, agar hati mereka Kau jauhkan dari kebencian, dan kami semua boleh berhimpun di dalam rumah-Mu; di sana semua orang terbebas dari api kebencian, dan menemukan kasih sejati yang mengikat semua hati dalam kasih. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)

 
Sumber: Puji Syukur No. 150
 
 Doa untuk Warga yang Dalam Kesulitan
 
     Bapa yang maha pengasih dan penyayang, Engkau menghendaki umat-Mu bahagia. Tetapi seringkali kami tidak sadar bahwa kebagiaan harus diraih lewat perjuangan berat, bahkan kadang-kadang lewat penderitaan. Yesus sendiri telah menjadi teladan bagi kami: Melalui sengsara dan wafat Ia mencapai kebahagian dan kejayaan.
     Bapa, pandanglah kami yang sedang mengalami kesulitan. Berilah kami ketabahan. Semoga kami mampu mempersatukan kesusahan kami dengan sengsara Yesus sendiri, sehingga kemudian kami boleh juga ikut ambil bagian dalam kebahagian-Nya.
     Semoga kami tabah seperti Ayub: ketika mengalami cobaan hebat ia tetap percaya dan berharap kepada-Mu. Semoga Yesus, yang telah meredakan angin ribut di danau, kini Kauutus pula untuk meredakan badai yang melanda kami, agar kami boleh kembali menikmati hdup yang tenang penuh kedamaian. demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
 
Sumber : Puji Syukur nomer 179

 
 
Credit: dnsoff/istock.com
 
Doa Malam

Tuhan, Engkau membuat segalanya menjadi baik adanya. Terima kasih atas segala rahmat-Mu yang selalu menolong aku dalam mengatasi segala kesulitan hidup ini. Tuhan, Engkau telah membuka mata hatiku. Terima kasih dan berkatilah istirahatku malam ini. Amin.
 
Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat. (Amsal 10:31)
     
 
RENUNGAN PAGI

Kamis, 10 Februari 2022 Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

Kamis, 10 Februari 2022
Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

Aku berpaling kepada Allahku, dan Ia mendengarkan doaku. (St. Skolastika)

   

Antifon Pembuka (Mzm 15:5-6)

Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
 
Doa Pagi
  
Ya Tuhan, semoga berkat teladan Santa Skolastika, yang kami peringati hari ini, kami sanggup mengabdi Engkau dengan kasih yang tulus dan berbahagia menikmati karunia kasih-Mu.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
    
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (11:4-13)

"Salomo tidak berpegang pada perjanjian Tuhan maka kerajaannya dikoyakkan."

Ketika Raja Salomo menjadi tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada dewa-dewa, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Ashtoret, dewi orang Sion, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon. Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud ayahnya. Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengurbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung sebelah timur Yerusalem, dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Demikianlah dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan kurban ukupan dan kurban sembelihan kepada dewa-dewa mereka. Maka Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari Tuhan, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya supaya jangan mengikuti dewa-dewa lain. Akan tetapi ia tidak berpegang pada apa yang diperintahkan Tuhan. Lalu bersabdalah Tuhan kepada Salomo, “Oleh karena engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya saja, demi Daud ayahmu, Aku belum mau melaksanakannya selama engkau masih hidup. Dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian tidak seluruh kerajaan akan Kurenggut daripadanya. Satu suku akan Kuberikan kepada anakmu demi hamba-Ku Daud dan demi Yerusalem yang telah Kupilih.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
Ayat. (Mzm 106: 3-4.35-36.37.40)
1. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan aku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat, perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu.
2. Mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka.
3. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yak 1:21) 
Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu. 
 
Inilah Injil Suci menurut Markus (7:24-30)

 
"Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya. Tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat. Begitu mendengar tentang Yesus, ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya. Yesus lalu berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Lalu Yesus berkata kepada ibu itu: “Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
  
   Munculnya helaian uban di kepala bisa memberikan kesan bahwa seseorang perlahan tapi pasti menua.

Penghiburan yang kita, atau orang lain, berikan kepada diri kita sendiri adalah bahwa kita semakin bijaksana, selain kenyataan bahwa kita semakin tua.

Tetapi bertambahnya usia tidak berarti bahwa kita tumbuh dalam kebijaksanaan.

Setidaknya tidak dalam kasus raja Salomo.

Dia telah mendapatkan reputasi sebagai raja yang bijaksana. Tetapi karunia hikmat ini adalah buah dari imannya kepada Tuhan.

Di tahun-tahun terakhirnya, hatinya berayun ke dewa-dewa lain karena banyak istrinya.

Meskipun Tuhan telah menampakkan diri dua kali kepadanya, dia masih melakukan apa yang tidak menyenangkan Tuhan.

Harus dikatakan di sini bahwa Tuhan tidak mengambil karunia hikmat dari Salomo.

Melainkan Salomo yang telah meninggalkan imannya kepada Tuhan dan karenanya karunia kebijaksanaan dibiarkan terbengkalai dalam dirinya.

Dalam Injil, kita mendengar tentang seorang wanita Siro-Fenisia yang memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan putrinya.

Dia memiliki iman kepada Yesus, dan meskipun Yesus tampaknya menolak permintaannya, kebijaksanaan imannya membuatnya bertahan dan akhirnya diberikan kepadanya.

Iman adalah anugerah dari Tuhan. Begitu juga udara, tetapi kita harus menghirupnya; begitu juga makanan, tapi kita harus memakannya.

Kita juga akan tahu bahwa kita bertumbuh dalam iman ketika kita mampu melihat hal-hal yang perlu dan penting dalam hidup dan kita selalu memilih untuk melakukan kehendak Tuhan karena kita mengasihi Dia.
 
   
Karya: EvgeniyaTiplyashina/istockphoto.com
 
 
 
Antifon Komuni 
 
Sungguh Aku berkata kepadamu, kalian telah meninggalkan semuanya dan mengikuti Aku, kalian akan menerima ganjaran seratus kali lipat dan hidup abadi.
  
RENUNGAN PAGI

Rabu, 09 Februari 2022 Hari Biasa Pekan V

 

Rabu, 09 Februari 2022
Hari Biasa Pekan V

“Kristus adalah terang, pintu dan dasar-dasar seluruh Kitab Suci.” (St. Bonaventura)


Antifon pembuka (Mzm 37:30)


Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran.


Doa Pembuka


Allah Bapa Yang Mahabijaksana, himpunlah kami bersatu dengan Putra-Mu dan yakinkanlah kami, bahwa kebijaksanaan-Mulah yang akan menyelamatkan dunia.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
    
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (10:1-10)
   
"Ratu Syeba melihat segala hikmat Salomo."

Pada suatu ketika, ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan. Maka datanglah ia hendak menguji Salomo dengan teka-teki. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala apa yang ada dalam hatinya kepada Salomo. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya dan cara duduk pegawai-pegawainya. Cara pelayan-pelayan melayani dan berpakaian; minumannya, dan kurban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja, “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu! Tetapi aku tidak percaya akan perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku. Dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. Berbahagialah para isterimu! Berbahagialah para pegawaimu, yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu! Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadaku sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Mulut orang benar menuturkan hikmat.
Ayat. (Mzm 37:5-6.30-31.39-40)

1. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
2. Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran. Taurat Allah ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidaklah goyah.
3. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 17:17ba)
Sabda-Mu ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.    
   
Inilah Injil Suci menurut Markus (7:14-23)

"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."

Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak. Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban!” dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal. Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 
Renungan


Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah pangan. Bahkan mungkin kebutuhan paling mendasar dari semua makhluk.

Berangkat dari kebutuhan itu, makanan juga menjadi tanda persekutuan. Oleh karena itu ada hal-hal seperti pengorbanan persekutuan atau makanan ritual.

Keikutsertaan kita dalam Perayaan Ekaristi Kudus adalah contoh yang mendalam dari pengorbanan persekutuan dan makanan ritual di mana kita datang ke dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus.

Tetapi banyak agama juga memiliki undang-undang makanan yang melarang beberapa jenis makanan dan karenanya akan membuat seorang penganut agama tertentu menjadi najis secara ritual.

Inilah konteks pembahasan tentang makanan dalam Injil hari ini. Namun Yesus juga membuat ajaran yang sangat radikal tentang makanan.

Dia menyatakan semua makanan bersih. Dia juga menunjukkan bahwa apa yang benar-benar najis sebenarnya adalah apa yang keluar dari hati.

Seperti yang Yesus katakan, dari dalam, dari hati manusia,
pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal jahat ini datang dari dalam dan membuat seseorang menjadi najis.

Saat kita berpartisipasi dalam Ekaristi, kita juga mempersiapkan diri untuk bersekutu dengan Yesus.

Lalu bagaimana dengan keadaan hati kita? Jika ada dosa, apakah kita sudah pergi ke Sakramen Tobat, untuk menerima pengampunan dan kesembuhan dan berada dalam keadaan rahmat untuk menerima Yesus Tuhan?

Marilah kita ingat bahwa Allah dan dosa tidak dapat hidup bersama di dalam hati kita.

Kita datang ke Ekaristi bukan hanya untuk menikmati sepotong wafer tetapi untuk menerima Tuhan Yesus. Semoga hati kita menjadi murni sehingga hidup kita menjadi suci.

   
Antifon Komuni (Mzm 37:5)
 
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan! Percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak. 
 
    
wine-warm-glass-cup-contemplation-love-546649-pxhere.com (CC0/public domain)
 
Doa Malam
 
Ya Yesus, Engkau menghendaki agar aku membina diri dengan mengolah hati dan budi dalam menghadapi kenyataan hidup yang tidak luput dari semangat bersaing dan mencari kepuasan diri sendiri. Tuhan, ampunilah aku, karena aku tidak luput dari semangat anak-anak dunia, bersaing demi kepuasan diri semata. Amin.
 
RENUNGAN PAGI

Selasa, 08 Februari 2022 Hari Biasa Pekan V

 

Karya: sugardragon254 / istock.com
Selasa, 08 Februari 2022
Hari Biasa Pekan V  

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. -- Mzm 84:11

Antifon Pembuka (Mzm 84:5)

Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, ya Tuhan, yang memuji-muji Engkau tanpa henti!

Doa Pagi


Allah Bapa Mahamulia, semoga kami Kaupenuhi kebijaksanaan, bila mendengarkan sabda Yesus Putra-Mu. Semoga kata dan karya kami memancarkan kedamaian yang membahagiakan dunia. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:22-23.27-30)
   
  
"Engkau telah bersabda, "Nama-Ku akan tinggal di sana." Dengarkanlah permohonan umat-Mu Israel."
   
Pada hari pentahbisan rumah Allah, Raja Salomo berdiri di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap jemaah Israel. Ia menadahkan tangannya ke langit, lalu berkata, “Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas, dan di bumi di bawah. Engkau memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu. Benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, apalagi rumah yang kudirikan ini! Karena itu berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Tuhan Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya siang malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana’. Dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel, yang mereka panjatkan di tempat ini; dengarkanlah dari tempat kediaman-Mu di surga; dan apabila Engkau mendengarnya maka Engkau akan mengampuni.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3.4.5.10.11)

1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Lihatlah kami, ya Allah, perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:36a.29b)
Condongkanlah hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah dan kurniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Inilah Injil Suci menurut Markus (7:1-13)
     
"Kamu akan mengabaikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
    
Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya – tidak makan tanpa membasuh tangan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat-istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat-istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadat kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat-istiadat manusia.” Yesus berkata kepada mereka, “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat-istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: ‘Hormatilah ayahmu dan ibumu!’ Dan: ‘Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati’. Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya: ‘Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah’, maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya. Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat-istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan!”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 

Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa "Gereja itu serentak tampak dan rohani, masyarakat hierarkis dan Tubuh Mistik Kristus. Ia membentuk satu kesatuan, terdiri atas unsur manusiawi dan ilahi. Itulah yang membuat dia menjadi rahasia, yang hanya dimengerti oleh iman." (#779)

Ya, Gereja adalah manusia dan juga ilahi. Namun terkadang, kelemahan kemanusiaan Gereja juga mengaburkan aspek ketuhanan Gereja.

Dengan kata lain, jika Gereja gagal menjadi seperti Yesus Kristus Tuhannya, maka Gereja telah gagal menjadi pada hakikatnya sebagaimana dia diciptakan.

Dalam bacaan pertama, raja Salomo mengagumi dan memuji Tuhan karena turun dari surga tertinggi untuk tinggal di Bait Suci yang sederhana yang telah dibangunnya.

Namun doanya tidak kurang dari permohonan -
"dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya siang malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana’. "
 
Ya, sangat mudah bagi orang untuk kehilangan rasa kehadiran ilahi di rumah Tuhan dan ketika itu terjadi, kehadiran kejahatan mulai tumbuh di hati orang-orang yang bisa berada di rumah Tuhan.

Itulah sebabnya raja Salomo memohon agar Tuhan menjaga Bait Suci yang merupakan tanda kehadiran-Nya di antara umat-Nya.

Demikian pula dalam Injil, Yesus menegur orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat karena mengesampingkan perintah Allah untuk berpegang teguh pada tradisi manusia.

Jadi itu seperti melakukan sesuatu yang religius tetapi dengan motif manusiawi yang tersembunyi dan kepentingan pribadi.

Ketika itu terjadi di Gereja, maka kita telah gagal. Kita telah menunjukkan sisi manusia yang berdosa dari Gereja dan menekan aspek ilahi.

Kita perlu memohon kepada Allah sebagai Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik:
"dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya siang malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana’." (RENUNGAN PAGI )

Antifon Komuni (Mzm 84:11)

Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain.
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy