Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Sebelum Yesus merayakan Paskah, seorang "mata-mata" keluar untuk mengkhianati-Nya.
Ketika hari-hari Pekan Suci semakin dekat, berbagai peristiwa terjadi yang secara langsung mengarah pada apa yang akan terjadi pada Jumat Agung. Di antara peristiwa-peristiwa ini adalah pengkhianatan Yesus oleh salah satu murid-Nya sendiri.
"Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus." (Matius 26:14-16)
Tindakan Yudas ini mendapatkan gelar "mata-mata" oleh orang Kristen abad pertengahan, sesuai dengan definisi tradisional dari kata bahasa Inggris, "seseorang yang menjaga rahasia mengawasi seseorang atau sesuatu untuk memperoleh informasi."
Sejak Rabu dan seterusnya, Yudas diam-diam mencari kesempatan untuk menyerahkan Yesus kepada para imam kepala, dan begitu banyak orang Kristen menyebut hari ini sebagai “Rabu Mata-mata atau Spy Wednesday.”
Dalam nada yang sama berbagai budaya mencerminkan suasana muram hari ini dengan menyebutnya "Rabu Hitam" atau "Rabu Bayangan", yang juga sesuai dengan ritus liturgi Tenebrae yang dirayakan pada hari ini.
Itu juga disebut "Rabu Hening," karena Injil tidak mencatat aktivitas apa pun dalam kehidupan Yesus. Satu-satunya peristiwa adalah pertemuan rahasia Yudas dengan para imam kepala.
Peristiwa hari Rabu mengantar hari-hari terakhir kehidupan Yesus di bumi dan secara langsung mengarah pada pengorbanan Yesus pada hari Jumat Agung.
Hari Selasa dalam Pekan Suci
“Penyelenggaraan Ilahi, yang menyelamatkan manusia, menjadi nyata, ketika manusia bangkit dari dosa” (St. Basilius)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27(26):12)
Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku,
sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah
palsu.
Do not leave me to the will of my foes, O Lord, for false witnesses rise up against me and they breathe out violence.
Doa Pagi
Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri
sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih,
agar kami memperoleh pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang
jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut
namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang
yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah
membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku
dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku,
Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku
berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah
menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada
Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang
membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk
mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata
Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu
sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku
Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka
Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya
keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat
malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk
menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya
Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak
masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan,
Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan
keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya.
Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang
aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk
disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke
pembantaian.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (13:21-33.36-38)
"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu,
lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara
kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada
yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di
antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat
kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi
isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid
yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan,
siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan
memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian,
Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas,
anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan
Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat,
perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara
mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu
kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus
menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi
apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi.
Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus,
Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia.
Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia
juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai
anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan
mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke
tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku
mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus,
“Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi,
engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan
mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat
mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut
Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata
kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Agak menakjubkan sekaligus mengganggu melihat betapa dingin dan penuh perhitungan Yudas pada Perjamuan Terakhir.
Dalam perikop Injil yang kita dengar (Injil Yohanes), tidak ada kata-kata Yudas yang tercatat.
Dia tidak mengatakan apa-apa, dia bertindak normal, dia melakukan apa yang diperintahkan. Namun, di balik dan di bawah fasad itu, bayang-bayang pengkhianatan mengintai dan merayap.
Namun hal itu terjadi dalam dirinya selama Perjamuan Terakhir tidak terpikirkan oleh orang lain karena bagi mereka perjamuan Paskah suci yang merayakan peristiwa luar biasa kebebasan dari perbudakan di Mesir dan pembaruan perjanjian Allah dengan umat-Nya.
Yesus merasakan pengkhianatan-pengkhianatan itu, dan gelisah dalam roh, Dia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara
kamu akan menyerahkan Aku.”
Dia bahkan lebih langsung ketika Dia mengatakan bahwa orang yang kepadanya Dia memberikan sepotong roti yang akan Dia celupkan ke dalam piring, dan setelah itu Dia memberikannya kepada Yudas.
Yudas adalah Rasul yang paling membutuhkan kasih Yesus malam itu. Itu adalah kesempatan terakhir bagi Yudas untuk berbalik dari dosa dan berbalik kepada Yesus. Tetapi dia menolak Yesus untuk terakhir kalinya.
Alih-alih melunakkan hati Yudas, gerakan itu tampaknya mengeraskannya dan dengan demikian dia menyerahkan dirinya sepenuhnya ke dalam kuasa Setan.
Adapun diri kita sendiri, kita tidak dapat mengatakan bahwa tidak ada dosa di dalam diri kita. Setiap dosa adalah pengkhianatan kasih Yesus bagi kita dan menerima Komuni Kudus dengan dosa besar sama buruknya dengan apa yang terjadi pada Yudas setelah ia mengambil sepotong roti dari Yesus - iblis masuk ke dalam hati.
Jadi marilah kita menerima Sakramen Tobat dengan serius dan bertekad untuk tetap bersih dari dosa dan tetap bersatu dengan Yesus dalam Komuni Kudus. Marilah kita jujur kepada Yesus, sehingga kita bisa jujur pada diri sendiri dan orang lain. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Rm. 8:32)
Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.
God did not spare his own Son, but handed him over for us all.
Doa Malam
Ya Yesus, hati-Mu teguh seperti gunung
batu saat menghadapi ketidaksetiaan murid-Mu. Jadilah kekuatan di saat
langkahku menjadi terasa berat dan kelu dalam menjalani hidup ini.
Semoga aku setia mengusahakan kebaikan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan
Penyelamatku. Amin.
Ya Tuhan, adililah mereka yang merugikan daku, perangilah mereka yang
memerangi aku. Angkatlah senjata dan perisai dan bangkitlah membantu
aku, ya Tuhan, sumber selamatku.
Contend, O Lord, with my
contenders; fight those who fight me.Take up your buckler and shield;
arise in my defense, Lord, my mighty help.
Doa Pagi
Allah yang mahakuasa, kami sering patah semangat karena kelemahan kami.
Maka kami mohon, semoga berkat sengsara Putra Tunggal-Mu kami mendapat
kekuatan baru. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-7)
"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan."
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang
pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke
atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan
berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di
jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu
yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia
akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak
akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau
mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Allah, Tuhan, yang
menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan
segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia
yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku,
Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah
memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi
perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk
membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat
tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah
penjara.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus
takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
3. Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku;
sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap
percaya.
4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri
orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami. Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (12:1-11)
"Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku."
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus
yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan
untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan
Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu
murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya
dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah.
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera
menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga
ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu
dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin,
melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang
yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, “Biarkanlah
dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang
miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.”
Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka
datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus
yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam
kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah
banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Parfum dimaksudkan untuk disemprotkan atau dioleskan ke bagian-bagian tubuh di mana aroma itu dimaksudkan untuk dinikmati oleh kita dan juga oleh orang-orang di sekitar kita.
Apalagi jika itu adalah parfum mahal. Terlebih lagi kita akan menggunakannya dengan hemat dan pada acara-acara khusus.
Tak seorang pun akan berpikir untuk menyemprotkan atau mengoleskan parfum mahal pada bagian tubuh seperti kaki.
Itu akan tampak agak boros dan akan terdengar konyol, kecuali ada alasan aneh untuk melakukannya.
Dalam Injil, Maria membawa satu pon minyak narwastu yang sangat mahal, narwastu murni, dan dengan itu, meminyaki kaki Yesus, menyekanya dengan rambutnya, dan rumah itu penuh dengan bau minyak urapan.
Apa yang dilakukan Maria menimbulkan komentar tentang pemborosan dengan salep yang mahal serta mungkin tindakan yang tidak pantas.
Tetapi jika dilihat dari sudut pandang Maria, dia hanya dapat melihat bahwa minyak urapan yang mahal itu hanya cocok untuk kaki Yesus dan bahwa dia hanya layak untuk menyentuh kaki Yesus.
Itu juga mengingatkan kita bahwa apapun yang kita persembahkan kepada Tuhan, tidak peduli seberapa mahal, berharga atau istimewanya, tidak akan ada artinya jika kita tidak mempersembahkannya dengan rendah hati.
Marilah kita dengan rendah hati dan penuh syukur menempatkan persembahan kita, baik itu pelayanan kita, pekerjaan kita, waktu kita, dan bahkan hidup kita di kaki Yesus.
Juga tidak ada penghargaan untuk mengklaim diri kita sendiri, karena kita harus ingat bahwa semua datang sebagai hadiah dari Tuhan..(RENUNGAN PAGI)
Minggu, 10 April 2022
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
Hari ini biarlah kita juga menyanyikan lagu suci, sambil melambaikan
rantai rohani jiwa kita: Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan, Raja
Israel ---- St. Andreas dari Kreta
BACAAN PERARAKAN
Susunan
Liturgi Minggu Palma yang lengkap untuk bahasa Indonesia silahkan
membuka Buku Misa Minggu dan Hari Raya, Kanisius 2011, mulai halaman
315, bahasa Inggris, "The Roman Missal, Third Edition" mulai halaman
273.
Antifon Pembuka (Mat 21:9; PS 491)
Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi! Hosanna filio David: benedictus qui venit in nomine Domini. Rex Israel: Hosanna in excelsis.
Pengantar
Hari
ini kita mengawali Pekan Suci dengan merayakan Minggu Palma. Perayaan
ini disebut Minggu Palma karena kita mengenangkan Yesus yang memasuki
kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh khalayak ramai dengan membawa daun
palma. Konon, daun palma merupakan simbol kemenangan dan sering
digunakan untuk menyatakan kemangan para martir. Maka, kalau sekarang
kita menggunakan daun palma, itu karena kita menyongsong kemartiran
Kristus yang mendatangkan kemenangan atas dosa dan kematian.
Marilah
kita bersama-sama memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan menguduskan dan
memberkati daun-daun palma ini yang akan kita pakai untuk mengiringi
Kristus dalam menyongsong sengsara-Nya demi keselamatan kita.
Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Lukas (19:28-40)
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, ketika telah dekat Betfage dan
Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus
menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, “Pergilah ke kampung yang di
depanmu itu! Pada waktu masuk kampung itu, kamu akan mendapati seekor
keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah
keledai itu dan bawalah ke mari! Dan jika ada orang bertanya kepadamu,
‘Mengapa kamu melepaskannya?’ Jawablah begini, ‘Tuhan memerlukannya’.”
Lalu pergilah kedua murid yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala
sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. Ketika mereka melepaskan
keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu, “Mengapa kamu
melepaskan keledai itu?” Kata mereka, “Tuhan memerlukannya.” Mereka
membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian
mereka, dan menolong Yesus naik ke atasnya. Dan sementara Yesus
mengendarai keledai itu, mereka menghamparkan pakaian di jalan. Ketika
Yesus sudah dekat Yerusalem, di jalan yang menurun dari Bukit Zaitun,
mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah
dengan suara nyaring oleh karena mukjizat yang telah mereka lihat. Kata
mereka, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan!
Damai sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!”
beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada
Yesus, “Guru, tegurlah murid-murid-Mu itu!” Jawab Yesus kepada mereka,
“Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu-batu ini akan
berteriak.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Perarakan Daun Palma
Antifon 1 (atau lihat PS 492)
* Sambil membawa ranting-ranting zaitun anak-anak Ibrani menyambut Tuhan seraya berseru: Hosanna di tempat yang mahatinggi.
Ayat. (Mzm 24)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya*, jagat dan semua penghuninya.
Ia telah mendasarkan di atas lautan* dan menegakkan di atas
sungai-sungai.
2. Siapakah yang mendaki gunung Tuhan* dan berdiri di tempat kudus-Nya?
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, + dan tidak menginginkan dusta*, dan juga tidak bersumpah palsu.
3. Ia akan mendapat berkat dari Tuhan*, dan rahmat dari Allah penyelamatnya.
Inilah bangsa yang mencari Dia*, yang mencari wajah Allah Yakub.
4. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu,
hai gerbang abadi*, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja
mulia?* Tuhan yang mahakuat dan mahakuasa, Tuhan yang jaya dalam
pertempuran.
5. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu,
hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? *
Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.
Antifon 2
* Anak-anak Ibrani membentangkan pakaian di jalan dan berseru: Hosanna bagi Putra Daud. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.
* Enam hari sebelum Hari Raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Kota
Yerusalem, anak-anak menyongsong Dia. Mereka membawa daun palma dan
bersorak gembira:
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang
dengan membawa kerahiman berlimpah. Tinggikanlah tiangmu, hai
gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya
masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? Allah segala kuasa, Dialah
raja mulia.
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah.
Setelah
selesai perarakan, atau upacara masuk meriah, Imam memulai misa dengan
doa pembuka, hingga misa berakhir nyanyian yang digunakan adalah nyanyian sengsara
Doa
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengutus Putra-Mu mengenakan kemanusiaan kami dan memanggul salib hina. Perkenankanlah kami sebagai hamba-hamba mengikuti rajanya dalam dukacita penderitaan, agar dapat ikut serta dalam sukacita kebangkitan-Nya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan
perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih
lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti
seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak
memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada
orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang
mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai
dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak
mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu,
karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 819 Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku? Ayat. (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; Ul: 2a) 1. Semua yang melihat aku
mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka
bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya,
biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?”
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku,
mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.
3. Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka dan membuang undi
atas jubahku. Tetap Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku,
segeralah menolong aku!
4. Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan
memuji Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah
Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap
Dia, hai segenap anak cucu Israel.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:6-11)
"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."
Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya
dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada
di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa semua lidah
mengakui “Yesus Kristus adalah Tuhan”.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 965 Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal. Ayat. (Flp 2:8-9) Kristus
taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah
mengagungkan Yesus, dan menganugerahkan nama yang paling luhur
kepada-Nya.
N: Narator
†: Yesus
PP: Pontius Pilatus
Pe: Petrus
Rs: Para Rasul/Murid
Im: Imam Agung
S: Serdadu
R: Wakil Rakyat
W: Wanita
SO: Semua Orang
N. Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Lukas: (22:14-23:56)
N. Ketika tiba saat perjamuan Paskah, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya. Kata-Nya kepada mereka,
†. “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum
Aku menderita. Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya
lagi sampai perjamuan ini digenapkan dalam Kerajaan Allah.”
N. Kemudian Yesus mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata,
†. “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu! Sebab Aku berkata
kepadamu: Mulai sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok
anggur sampai Kerajaan Allah telah datang.”
N. Lalu Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahnya dan memberikannya kepada mereka, seraya berkata,
†. “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.”
N. Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata,
†. “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan
bagi kamu. Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku ada bersama
Aku di meja ini. Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah
ditetapkan, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!”
N. Lalu mulailah mereka mempersoalkan siapa di antara mereka yang akan
berbuat demikian. Lalu terjadilah juga pertengkaran di antara
murid-murid Yesus tentang siapa yang dapat dianggap terbesar di antara
mereka. Yesus berkata kepada mereka,
†. “Raja-raja para bangsa memerintah rakyatnya, dan orang-orang yang
menjalankan kuasa atas mereka disebut ‘pelindung’. Tetapi janganlah
demikian di antara kamu; yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi
sebagai yang paling muda, dan yang pemimpin menjadi pelayan. Sebab
siapakah yang lebih besar: yang duduk makan atau yang melayani? Bukankah
dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai
pelayan. Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama Aku dalam segala
pencobaan yang Aku alami. Maka Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi
kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku. Kamu akan makan dan
minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku, dan kamu akan duduk di
atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”
N. Kemudian Yesus berkata kepada Petrus,
†. “Simon, Simon, lihat Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti
gandum. Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan
gugur. Dan jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.”
N. Jawab Petrus,
Pe. “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!”
N. Tetapi Yesus berkata,
†. “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal Aku.”
N. Lalu Yesus berkata kepada semua rasul,
†. “Ketika Aku mengutus kamu dengan tidak membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?”
N. Jawab mereka,
Rs. “Suatu pun tidak!”
N. Kata-Nya kepada mereka,
†. “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia
membawanya; demikian juga yang mempunyai bekal, dan siapa yang tidak
mempunyainya, hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang. Sebab
Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi
pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa
yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.”
N. Kata mereka,
Rs. “Tuhan, ini ada dua pedang.”
N. Jawab-Nya,
†. “Sudah cukup!”
N. Lalu pergilah Yesus ke luar kota, dan sebagaimana biasa Ia menuju
Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat
itu Ia berkata kepada mereka.
†. “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
N. Kemudian Yesus menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya. Di sana Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya.
†. “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku.
Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang hendaknya
terjadi.”
N. Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri untuk memberi
kekuatan kepada-Nya. Yesus sangat ketakutan, dan makin
bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah
yang bertetesan di tanah. Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali
kepada murid-murid-Nya. Tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena
dukacita. Kata-Nya kepada mereka,
†. “Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
N. Waktu Yesus masih berbicara, datanglah serombongan orang, sedang
murid-Nya yang bernama Yudas mendekati Dia untuk mencium-Nya. Maka kata
Yesus kepadanya,
†. “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?”
N. Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka,
Rs. “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?”
N. Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Agung, sehingga putuslah telinga kanannya. Tetapi Yesus berkata,
†. “Sudahlah!”
N. Lalu Yesus menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.
N. Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan para kepala pengawal
bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya,
†. “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang
dan pentung? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di
dalam bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tapi inilah saatmu, dan
inilah kuasa kegelapan itu!”
N. Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah
Imam Agung. Dan Petrus mengikuti dari jauh. Di tengah-tengah halaman
rumah itu orang memasang api, dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus
juga duduk di tengah-tengah mereka. Seorang hamba perempuan melihat dia
duduk dekat api; ia mengamat-amati Petrus, lalu berkata,
W. “Orang ini juga bersama-sama dengan Yesus!”
N. Tetapi Petrus menyangkal, katanya,
Pe. “Bukan, aku tidak mengenal Dia!”
N. Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata,
R. “Engkau juga seorang dari mereka!”
N. Tetapi Petrus berkata,
Pe. “Bukan, aku bukan seorang dari mereka!”
N. Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain lagi berkata dengan tegas,
R. “sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Yesus, sebab ia juga orang Galilea.”
N. Tetapi Petrus berkata,
Pe. “Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.”
N. Seketika itu juga, sementara Petrus berkata, berkokoklah ayam. Lalu
berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan
telah berkata kepadanya, “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau
telah tiga kali menyangkal Aku.” Lalu Petrus pergi ke luar dan menangis
dengan sedih. Sementara itu Yesus diolok-olok dan dipukuli oleh
orang-orang yang menahan-Nya. Mereka menutupi muka Yesus dan bertanya,
R. “Coba katakan, siapa yang memukul Engkau?”
N. Dan banyak lagi hujat yang mereka ucapkan kepada-Nya. Setelah hari
siang, berkumpullah sidang para tua-tua Bangsa Yahudi, imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat. Lalu mereka menghadapkan Yesus ke Mahkamah Agama
mereka, katanya,
Im. “Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami.”
N. Jawab Yesus,
†. “Sekalipun Aku mengatakan kepadamu, kamu toh tidak percaya! Dan
sekalipun Aku bertanya sesuatu kepadamu, kamu toh tidak akan menjawab.
Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang
Mahakuasa.”
N. Kata mereka semua,
SO. “Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?”
N. Jawab Yesus,
†. “Kamu sendiri mengatakan bahwa Akulah Anak Allah.”
N. Lalu kata mereka,
SO. “Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri!”
N. Lalu bangkitlah seluruh sidang itu, dan Yesus dibawa menghadap Pilatus. Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya,
SO. “Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami;
Ia melarang orang membayar pajak kepada kaisar, dan tentang diri-Nya Ia
mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja.”
N. Pilatus bertanya kepada Yesus,
PP. “Benarkah Engkau raja orang Yahudi?”
N. Jawab Yesus,
†. “Engkau sendiri mengatakannya.”
N. Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu,
PP. “Aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada orang ini.”
N. Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya,
SO. “Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea! Ia mulai di Galilea, dan kini sudah sampai di sini!”
N. Ketika Pilatus mendengar itu, ia bertanya, apakah Yesus itu seorang
Galilea. Dan ketika tahu bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes,
Pilatus mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di
Yerusalem. Ketika melihat Yesus, Herodes sangat girang. Sudah lama ia
ingin melihat Yesus, karena ia sering mendengar tentang Dia; lagi pula
ia berharap dapat melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia
mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi
jawab apa pun. Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju
ke depan, dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat kepada Yesus. Maka
mulailah Herodes dan pasukannya menista serta mengolok-olok Yesus. Ia
mengenakan jubah kebesaran kepada Yesus, lalu mengirim Dia kembali
kepada Pilatus. Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan
Pilatus, yang sebelumnya bermusuhan. Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam
kepala serta rakyat, dan berkata kepada mereka,
PP. “Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang
menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksanya, dan
dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang
kudapati pada-Nya. Herodes pun tidak menemukan kesalahan pada-Nya,
sehingga ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada
suatu apa pun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi
aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya. (Sebab Pilatus wajib
melepaskan seorang tahanan bagi rakyat pada hari raya itu).
N. Tetapi mereka berteriak bersama-sama,
SO. “Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!”
N. Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu
pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan.
Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena
ia ingin melepaskan Yesus. Tetapi mereka berteriak membalasnya,
SO. “Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!”
N. Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka,
PP. “Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada
suatu kesalahan pun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman
mati. Jadi Aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”
N. Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Yesus
disalibkan. Akhirnya mereka menang dengan teriakan mereka. Lalu Pilatus
memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. Jadi Pilatus melepaskan
Barabas yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan
pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka. Ketika membawa Yesus untuk
disalibkan, para serdadu menahan seorang yang bernama Simon dari
Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu meletakkan salib Yesus di
atas bahunya, supaya ia memikul sambil mengikuti Yesus. Sejumlah besar
orang mengikuti Yesus; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan
meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata,
†. “Hai putri-putri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan
tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba
masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul, berbahagialah
perempuan yang rahimnya tidak pernah melahirkan dan yang tidak pernah
menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah
menimpa kami! Dan kepada bukit-bukit: Timbunlah kami! Sebab jikalau
orang berbuat demikian terhadap kayu hidup, apakah yang akan terjadi
dengan kayu kering?”
N. Bersama Yesus digiring juga dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk
dihukum mati bersama-sama dengan Dia. Ketika mereka sampai di tempat
yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ. Kecuali Yesus,
disalibkan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah
kanan, yang lain di sebelah kiri-Nya. Ketika bergantung di salib, Yesus
berkata,
†. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
N. Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian Yesus. Orang banyak
berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Yesus,
katanya,
R. “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya
sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah.”
N. Juga prajurit-prajurit mengolok-olok Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata,
S. “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!”
N. Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: Inilah Raja orang Yahudi. Salah
seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya,
R. “Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”
N. Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya,
R. “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau
menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita
menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini
tidak berbuat sesuatu yang salah.”
N. Lalu ia berkata kepada Yesus,
R. “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
N. Kata Yesus kepadanya,
†. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”
N. Ketika itu kira-kira pukul dua belas. Kegelapan meliputi seluruh
daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Ketika itu
tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring,
†. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
N. Dan sesudah berkata demikian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya.
(Semua hening sejenak mengenangkan wafat Tuhan)
N. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya,
S. “Sungguh, orang ini adalah orang besar!”
N. Di situ berkerumun pula orang banyak yang datang untuk menyaksikan
seluruh peristiwa itu. Sesudah melihat apa yang terjadi itu, pulanglah
mereka sambil memukul-mukul diri. Semua orang yang mengenal Yesus dari
dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea,
berdiri jauh-jauh dan melihat semua itu. Waktu itu ada seorang yang
bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Agung, dan seorang yang baik lagi
benar. Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia
berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi, dan ia menanti-nantikan
Kerajaan Allah. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus.
Dan sesudah menurunkan jenazah itu, ia mengafaninya dengan kain lenan,
lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di
mana belum pernah dibaringkan satu jenazah pun. Hari itu adalah hari
persiapan, dan Sabat hampir mulai. Perempuan-perempuan yang datang
bersama Yesus dari Galilea ikut serta dan melihat kubur itu; juga mereka
melihat bagaimana jenazah Yesus dibaringkan. Setelah pulang, mereka
menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka
beristirahat menurut hukum Taurat.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Judul lengkap perayaan liturgi hari ini adalah: “Minggu Palma Mengenangkan Sengsara Tuhan”.
Jadi bukan hanya Minggu Palma atau Minggu Sengsara saja. Itu adalah keduanya, dengan satu mengarah ke yang lain.
Kita mulai dengan bagian Injil Minggu Palma tentang masuknya Yesus ke Yerusalem dengan penuh kemenangan.
Kemudian kita mendengar bagian Injil yang panjang tentang penderitaan dan kematian Yesus.
Kontras antara dua bagian itu jelas.
Dan ketika kita memikirkannya, begitu juga hidup kita – ada suka dan duka, sukses dan juga gagal, damai dan juga kekacauan, sehat dan sakit.
Jadi kontras antara dua bagian Injil hari ini juga merupakan cerminan dari pengalaman hidup kita.
Tapi sebanyak ada kontras, ada juga kesamaan.
Ketika Yesus membuat kemenangan-Nya masuk ke Yerusalem, orang-orang memuji Dia sebagai Raja.
Ketika Dia disalibkan di kayu salib, ada pemberitahuan dengan tulisan: Ini adalah Raja orang Yahudi.
Jadi dalam hidup dan mati, Yesus memegang identitas-Nya sebagai Raja di atas segala raja.
Dan dalam pengalaman hidup kita yang kontras, semoga mata kita selalu tertuju pada Yesus, sehingga kita tahu siapa diri kita dan bahwa kita adalah milik-Nya dan bahwa Dia akan selalu bersama kita.
Untuk saat ini, marilah kita bersama Yesus dan bersama-Nya dalam penderitaan dan kematian-Nya, dan tetap percaya kepada-Nya saat kita menantikan Dia membangkitkan kita ke kehidupan baru.
Sabtu, 09 April 2022
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
“Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin
langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi” (Katekismus Gereja Katolik,
1257)
Antifon Pembuka (Mzm 22(21):20.7)
Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah
aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan
hinaan rakyat.
O Lord, do not stay afar off; my
strength, make haste to help me! For I am a worm and no man, scorned by
everyone, despised by the people.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, Engkau selalu menyelamatkan umat manusia. Tetapi, kini
Engkau menggembirakan kami dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah.
Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu, kuatkanlah dan lindungilah kami umat
beriman, baik yang sudah maupun yang akan dibaptis. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:21-28)
"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel
dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan
mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku
akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas
gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya;
mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua
kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala,
atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran
mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan
mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka,
sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka
hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai
satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan
melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di
tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka
tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan
tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja
mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan
mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku
akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan
tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat
kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan
mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa
Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di
tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di
tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan
Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala
menjaga kawanan dombanya.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan
orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di
atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai,
orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah
perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan
mereka sesudah kedukaan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (11:45-56)
"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang
menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya
kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan
menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk
berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu
membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang
akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas
tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka,
yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu
tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika
satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini
binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi,
sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati
untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk
mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus
tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia
berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang
bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu
hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri
itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.
Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka
berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang
jugakah Ia ke pesta?”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dalam bacaan pertama, Tuhan berkata bahwa Dia akan membawa kembali umat-Nya dari antara bangsa-bangsa di mana mereka tercerai-berai, dan membawa mereka pulang ke tanah mereka sendiri.
Lebih dari sekedar membentuk mereka menjadi bangsa dengan negara sendiri, Tuhan ingin membuat perjanjian kekal dengan umat-Nya sehingga Dia menjadi Tuhan mereka dan mereka menjadi umat-Nya.
Yesus datang untuk memperbarui perjanjian itu dengan darah-Nya sehingga kita akan menjadi Umat Allah.
Yesus mati di kayu Salib untuk menyelamatkan kita dan menguduskan kita sehingga sebagai Umat Kudus Allah, kita akan menjadi tanda kekudusan Allah bagi Dunia.
Ketika Dia mundur ke pedesaan bersama para murid-Nya, Dia dapat memutuskan untuk tetap tinggal di sana.
Dia bisa saja melanjutkan pekerjaan penyembuhan dan pengajaran-Nya dengan cara yang tenang.
Banyak orang akan mendukung Dia dan membuat Dia aman.
Tetapi
Yesus tahu bahwa itu bukanlah kehendak Bapa, jadi Dia keluar dari zona
aman-Nya, suatu tindakan yang akan mengorbankan nyawa-Nya.
Oleh karena itu, setiap kali kita berbicara tentang melakukan kehendak Tuhan, kita harus ingat bahwa itu melibatkan risiko.
Ini melibatkan keluar dari zona aman kita dan keluar dari zona nyaman kita.
Tapi hanya dalam bergerak Tuhan bergerak masuk.
Hanya
ketika kita keluar dari kesombongan kita, kebencian kita, keegoisan
kita, Tuhan dapat bergerak untuk memperkuat kita dengan kasih-Nya dan
untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan. (RENUNGAN PAGI)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati