Kamis, 14 April 2022
Malam: Kamis Putih (Peringatan Perjamuan Tuhan)
Gereja merayakan misteri terbesar penebusan manusia setiap tahun pada
trihari yang berlangsung dari Misa Perjamuan Malam Terakhir pada waktu
Kamis Putih sampai dengan ibadat sore Minggu Paskah. Kurun waktu ini
selayaknya bernama: "Trihari Penyaliban, Pemakaman dan Kebangkitan
Kristus" (Bdk. SRC Decr. "Maxima redemptionis nostrae mysteria"
(6-11-1955), AAS 47 (1955) 858; St. Agustinus, Epistola, 55, 24, PL 35,
215) ;juga disebut "Trihari Paskah", karena di dalamnya dipentaskan dan
diwujudkan misteri Paskah, artinya, peralihan Tuhan dari dunia ini
kepada Bapa. Oleh perayaan misteri ini, dalam tanda liturgis dan
sakramental Gereja disatukan secara mesra dengan Kristus, mempelainya.
(Perayaan Paskah dan persiapannya, No. 38)
Antifon Pembuka (Gal 6:14; PS 496/MB 417)
Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus, pohon
keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan
pembebasan kita.
Nos autem gloriari oportet, in cruce Domini nostri Iesu Christi: in quo
est salus, vita, et resurrectio nostra: per quem salvati, et liberati
sumus.
We should glory in the Cross of our Lord Jesus Christ, in whom is our
salvation, life and resurrection, through whom we are saved and
delivered.
Pengantar
Antifon Pembuka Misa Kamis Putih didasarkan pada ayat Kitab Suci
tepatnya dari Gal 6:14. Gereja menghendaki kita untuk mengaitkan upacara
Kamis Putih tidak hanya sebatas ‘kasih’, namun juga dengan sengsara dan
wafat Tuhan, termasuk kebangkitan-Nya. Perlu diketahui pula bahwa
hitungan hari dalam liturgi mengikuti tradisi Yahudi dimana hari dimulai
saat setelah matahari terbenam. Jadi hari pertama dari Trihari Paskah
dimulai pada hari Kamis sore saat matahari terbenam sampai Jumat sebelum
matahari terbenam. Sehingga Trihari Paskah tidak diawali dari hari
Kamis pagi, melainkan pada sore hari saat Misa Kamis Putih dirayakan.
Dengan demikian maka hari pertama Trihari Paskah terdapat dua perayaan
besar, yakni Kamis Putih yang diadakan malam hari dan Jumat Agung yang
diadakan jam 3 siang. Hari kedua adalah Jumat malam sampai Sabtu
menjelang Malam Paskah; dan hari ketiga mulai Malam Paskah, sampai
dengan Misa Hari Raya Paskah sore pada hari Minggu yang menutup Trihari
Paskah. Dari penjelasan di atas tampak lebih jelas, bahwa nyanyian
pembuka PS 496/MB 417 tidak hanya membuka Kamis Putih, namun juga
membuka keseluruhan Trihari Paskah yang berpusat pada wafat Kristus di
kayu salib dan kebangkitan-Nya yang mulia. Nyanyian ini tidak hanya
mengajak kita untuk merenungkan bagaimana caranya saling mengasihi,
tetapi juga wujud kasih yang paling besar yang dicontohkan Tuhan
sendiri, yakni kesediaan-Nya untuk menderita dan wafat di kayu salib.
Pada Hari Raya Paskah, salib tidak lagi dimaknai sebagai sumber
penderitaan, namun sebagai kemenangan. Dan kita pun terkadang menyebut
tanda salib sebagai tanda kemenangan. Maka dari itu pantaslah kita
berbangga dalam salib Yesus Kristus.
Doa
Ya Allah, dalam perjamuan malam yang amat kudus ini, Putra Tunggal-Mu
menyerahkan diri-Nya kepada kematian, mempercayakan kepada Gereja kurban
yang baru dan kekal, serta perjamuan cinta kasih-Nya. Semoga kami yang
merayakan perjamuan malam ini menimba kepenuhan kasih dan hidup dari
misteri yang luhur dan agung itu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (12:1-8.11-14)
"Aturan perjamuan Paska."
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir,
“Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang
pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel:
Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh
masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap
rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk
menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan
tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang
anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap
orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu
tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus
kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat
Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya
harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada
ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam
itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang
itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit.
Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan
tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah
Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri
Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun
anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah
Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah
tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan
melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah
kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari
peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan
turun temurun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, 3/4, PS 856
Ref. Piala syukur ini adalah persekutuan dengan darah Kristus.
atau Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat. (Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; R: lh. 1Kor 10: lh.16)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku
akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang
dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu.
Engkau telah melepaskan belengguku.
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan
nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh
umat-Nya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 11:23-26)
"Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."
Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima
dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan,
mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan
roti itu seraya berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu;
perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Demikian juga Ia mengambil
cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru
yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya,
perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.” Sebab setiap kali kamu makan
roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia
datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 13:34)Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi. Seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian juga kamu harus saling mengasihi.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (13:1-15)
"Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir."
Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah
tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa
mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka
sampai saat terakhir. Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis
membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk
mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala
sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali
kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia
mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya.
Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki
murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada
pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus
kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus
kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi
engkau akan memahaminya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya
Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak
membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.” Kata
Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga
tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi,
cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Kamu
pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan
menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.”
Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali
ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang
telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu
itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah, jikalau Aku, Tuhan
dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki.
Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga
berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu.”Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Jika pandemi Covid-19 terjadi pada zaman Yesus, maka mungkin tidak ada Perjamuan Terakhir dan tidak ada institusi Ekaristi.
Tetapi Covid-19 terjadi di zaman kita, dan tidak semua dari kita bisa pergi ke gereja untuk memperingati perjamuan Tuhan dan menerima Komuni.
Memikirkan bahwa pada hari istimewa ini, ketika sebagian dari kita tidak bisa pergi Misa dan menerima Komuni Kudus mungkin membuat kita merasa agak tertekan dan sedih.
Tetapi meskipun kita mungkin kehilangan Ekaristi, kita tentu saja tidak kehilangan Sabda Allah.
Bagian Injil dimulai seperti ini: “Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah
tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa
mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka
sampai saat terakhir."
Sungguh suatu penghiburan dan mengetahui bahwa Yesus selalu mengasihi kita dan bahwa kita adalah milik-Nya.
Dan di saat-saat yang sulit dan menyedihkan itulah Yesus ingin menunjukkan betapa Dia mengasihi kita.
Meskipun kita tidak dapat menyambut Ekaristi untuk mengalami kasih Yesus itu, kita memiliki Firman-Nya.
Jadi kita harus membaca Injil dan melihat lebih dalam untuk memahami bagaimana Yesus mengasihi kita.
Kita membaca bahwa Yesus, saat makan malam, Dia mengambil kain lenan dan baskom berisi air dan Dia mulai membasuh kaki murid-murid-Nya.
Meskipun tidak ada yang dikatakan tentang penetapan Ekaristi, meskipun hal itu disebutkan dalam bacaan ke-2, tindakan membasuh kaki para murid mengungkapkan apa sebenarnya Ekaristi itu, yaitu pelayanan dan pengorbanan.
Yesus mengesampingkan peran-Nya sebagai Guru, dan itu adalah pengorbanan. Dan Dia membasuh kaki murid-murid-Nya, dan itu adalah pelayanan.
Jadi selama waktu ini ketika kita tidak bisa pergi mengikuti Misa Kudus karena pembatasan tempat duduk di gereja, Ekaristi, dengan cara tertentu, akan dilembagakan di sini, di rumah kita dan bersama keluarga kita.
Di rumah dan bersama keluarga kita selama beberapa hari mendatang, kita harus membuat pengorbanan dan bersiap untuk melayani alih-alih dilayani.
Kita harus mengorbankan apa yang kita sukai dan inginkan, dan itulah yang Yesus lakukan pada Perjamuan Terakhir.
Dan mengikuti Yesus Guru kita, yang datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani, kita juga harus melayani anggota keluarga kita dengan kesabaran, kebaikan, kasih sayang, pengertian dan cinta.
Dan kita perlu waspada terhadap godaan iblis dan tidak menjadi seperti Yudas Iskariot yang akhirnya mengkhianati Yesus..
Biarlah semangat Ekaristi ada di rumah kita, marilah kita saling berkorban, dan marilah kita saling melayani, dan kita akan melihat betapa Yesus mengasihi kita.
Antifon Komuni (1Kor 11:24.25)
Inilah Tubuh, yang dikurbankan bagimu. Inilah piala Perjanjian Baru
dalam Darah-Ku. Setiap kali kamu menyambut-Nya, lakukanlah untuk
mengenangkan Daku.
This is the Body that will be given up for you;this is the Chalice of
the new covenant in my Blood, says the Lord;do this, whenever you
receive it, in memory of me.
Hoc corpus, quod pro vobis tradetur: hic calix novi testamenti est in
meo sanguine, dicit Dominus: hoc facite, quotiescumque sumitis, in meam
commemorationem.
Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 23: 1-2a, 2b-3a, 3b, 4ab, 4cd, 5ab, 5cd, 6ab atau Mazmur 116
|
Bethlehem - Lukisan modern dari pembasuhan Kaki pada perjamuan terakhir di gereja ortodoks Suriah oleh seniman K. Veniadis. Credit: sedmak/istock.com |
RENUNGAN JUMAT AGUNG TERSEDIA PADA KAMIS MALAM 14 APRIL 2022 PUKUL 19.40 WIB