| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 15 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XI

 

Rabu, 15 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XI

Tidak ada orang kuat karena kekuatannya sendiri, sebab kodrat manusia itu lemah.  --- St. Siprianus
  
Antifon Pembuka (Mzm 31:20)
 
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati Sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya.
     
Doa Pagi

 
Allah Bapa yang Mahamurah hati, ajarilah kami berbuat baik benar-benar berkat Yesus, Putra Manusia. Ajarilah kami melaksanakan segala yang memperbesar dan mempersubur kebahagiaan sesama. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
           
 Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (2:1.6-14)
 
"Tiba-tiba datanglah kereta berapi dan naiklah Elia ke surga."
 
Pada waktu itu Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal, dan ketika mereka ada di kota Yerikho, berkatalah Elia kepada Elisa, “Baiklah engkau tinggal di sini, sebab Tuhan menyuruh aku ke Sungai Yordan.” Jawab Elisa, “Demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan dikau.” Lalu berjalanlah keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi di Yerikho ikut berjalan dengan mereka. Tetapi mereka memandang dari jauh, ketika Elia dan Elisa berdiri di tepi Sungai Yordan. Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya dan dipukulkannya ke atas air. Maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan sebelah sana . Lalu keduanya menyeberang dengan berjalan di tanah yang kering. Sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa, “Mintalah apa yang hendak kulakukan bagimu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa, “Semoga aku mewarisi dua bagian dari rohmu.” Berkatalah Elia, “Apa yang kauminta itu sukar! Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah bagimu seperti yang kauminta. Jika tidak, ya tidak akan terjadi.” Sedang mereka berjalan terus sambil bercakap-cakap, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya. Lalu naiklah Elia ke surga dalam angin badai. Melihat itu berteriaklah Elisa, “Bapaku! Bapaku! Kereta Israel dan orang-orang yang berkuda!” Kemudian Elia tidak kelihatan lagi oleh Elisa. Maka Elisa merenggut pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua. Sesudah itu ia memungut jubah Elia yang telah terjatuh. Lalu Elisa berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi Sungai Yordan. Dipukulkannya jubah Elia yang terjatuh itu ke atas air sambil berseru, “Di manakah Tuhan, Allah Elia?” Maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana . Lalu Elisa menyeberang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai kalian semua yang berharap kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 31:20.21.24)
1. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu.
2. Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.
3. Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

  
Inilah Injil Suci menurut Matius (6:1-6.16-18)
  
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau."

Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda, "Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang supaya dilihat. Sebab jika demikian, kalian takkan memperoleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kalian berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan di tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kalian berpuasa, janganlah muram mukamu, seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

 


Renungan


Akan tiba saatnya bagi orang-orang yang memiliki otoritas dan kekuasaan untuk mundur dan menyerahkan kendali kepada penerus mereka.

Bagi nabi Elia, waktunya telah tiba baginya untuk menyerahkan kekuasaan kepada penggantinya Elisa. Elia tahu dia akan dibawa kembali kepada Tuhan. Elisa penggantinya sekarang meminta bagian ganda dari roh kenabiannya. Alasannya adalah karena hukum Israel mengatur bahwa bagian ganda dari harta benda harus diberikan oleh ayah kepada anak sulungnya.

Elisa adalah pewaris yang dipilih, tetapi roh kenabian hanya diberikan kepada Allah. Tetapi apa yang diberikan kepada Elia akhirnya digandakan dalam diri Elisa dan memuncak pada Yohanes Pembaptis.

Yohanes Pembaptis adalah nabi yang Yesus gambarkan sebagai nabi Elia yang telah kembali untuk membawa orang-orang kembali kepada Allah. Sebelum Yesus kembali kepada Bapa-Nya, Dia berjanji untuk memberi kita bukan hanya roh kenabian tetapi juga Roh Kudus sebagai Pembela dan Penolong kita.

Roh Kudus akan memberi kita kekuatan untuk membebaskan diri dari dosa dan memiliki hati yang penuh kasih sehingga kita dapat menjalani hidup kekudusan dan membawa orang kembali kepada Tuhan.
(RENUNGAN PAGI)

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Credit: BrendanHunter/istock.com
 
Kamu ingin Tuhan memberimu banyak rahmat? Seringlah mengunjungi Dia dalam Sakramen Mahakudus --- St Yohanes Bosco

Doa Novena Kepada Hati Kudus Yesus (16 - 24 Juni 2022)

Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus semakin dekat, Novena Hati Kudus Yesus adalah waktu refleksi yang indah ketika kita membawa doa dan permohonan kita di hadapan Hati Kudus Yesus. Semoga doa sembilan hari ini menjadi waktu yang penuh rahmat dan berkat bagi kita semua.

 (Novena ini dilakukan setiap hari 9X, berturut-turut pada jam yang sama)

Ya Yesus, Engkau berkata:
"Mintalah maka akan diberkan kepadamu,
carilah maka kamu akan mendapat;
ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu."

Dengan perantaraan Maria Bunda-Mu
tersuci aku memanggil Engkau,
aku mencari dan memohon kepada-Mu
untuk mendengarkan permohonanku ini.
(Sebutkan karunia yang anda minta)

Ya Yesus, Engkau berkata:
"Apa saya yang kau minta kepada Bapa-Ku dengan
nama-Ku. Dia akan memberikannya kepadamu."

Aku memohon dengan rendah hati dan penuh
kepercayaan dari Bapa Surgawi dalam nama-Mu,
dengan perantaraan Maria Bunda-Mu tersuci,
untuk mengabulkan permohonanku ini.
(Sebutkan permohonan anda)

Ya Yesus, Engkau berkata:
"Langit dan bumi akan musnah,
tetapi Sabda-Ku tidak akan musnah."

Dengan perantaraan Maria Bunda-Mu tersuci,
aku percaya bahwa permohonanku akan dikabulkan
(Sebutkan permohonan anda)

Yesusku, Tuhan jiwaku, Engkau berjanji bahwa
Hati Kudus-Mu akan menjadi laut kerahiman
bagi orang-orang yang berharap pada-Mu,
aku sungguh percaya bahwa Engkau
akan mengabulkan apa yang aku minta,
walaupun itu memerlukan mukjizat.
Pada siapa aku akan mengetuk
kalau bukan pada hati-Mu.
Terberkatilah mereka yang berharap pada-Mu.
Ya Yesus, aku mempersembahkan kepada Hati-Mu
(penyakit ini, jiwa ini, permohonan ini).
Pandanglah dan buatlah apa yang hati-Mu kehendaki.

Ya Yesus, aku berharap pada-Mu dan percaya,
kepada-Mu aku mempersembahkan diriku,
di dalam Engkau aku merasa aman.
(1x Bapa Kami ... Salam Maria ... Kemuliaan ...)

Hati Kudus Yesus, aku berharap pada-Mu
(Ulangi 10x dengan penuh semangat)

Ya Yesus yang baik, Engkau berkata:
"Jika engkau hendak menyenangkan Daku,
percayalah kepada-Ku.
Jika engkau hendak lebih menyenangkan Daku,
berharaplah pada-Ku selalu."

Padamu Tuhan, aku berharap,
agar aku tidak binasa selamanya.
Amin. 

 

Doa Kepada Hati Kudus Yesus

Ya Tuhan, aku berdoa, agar di rumahku ada damai, ketenangan dan kesejahteraan di dalam naungan-Mu. Berkatilah dan lindungilah usahaku, pekerjaanku, segala keingiananku dan semua yang Kauserahkan kepadaku. Usirlah nafsu dari dalam hatiku, rencana palsu dan pikiran jahat. Tuangkanlah di dalam hatiku, cinta kepada sesama dan anugerahkanlah kepadaku semangat penyerahan yang teguh, teristimewa pada saat kemalangan, agar supaya aku bangun dari kebimbangan.

Ya Tuhan, bimbinglah dan lindungilah hidupku dari bahaya-bahaya dan ketidaktentuan dunia. Jangan lupa, ya Yesusku, orang-orang yang kukasihi, baik yang masih hidiup maupun yang sudah meninggal, yang menyebabkan kesedihan kami. Tetapi kami dihibur oleh ketaatan mereka waktu mereka masih hidup, sehingga Engkau tidak menyerahkan mereka kepada maut. Kasihanilah mereka Tuhan, dan bawalah mereka kepada kemuliaan surgawi. Amin.

Credit: Perseomed/istock.com

Sumber: www.imankatolik.or.id

Selasa, 14 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XI

 

Selasa, 14 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XI
   
“Betapa besar belas kasih Tuhan Yesus kepada kita. Betapa banyak kasih sayang dan kebaikan-Nya!” (St. Siprianus)
   

Antifon Pembuka (Mzm 51:5-6a)
 
Aku sadar akan pelangaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkaulah aku berdosa.
  
Doa Pagi


Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, Engkau memancarkan sinar matahari kepada siapa pun, baik orang baik-baik maupun orang jahat. Kami mohon, semoga kami menaruh cinta kasih kepada musuh, serta mendoakan mereka yang membenci kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
  
  Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:17-29)  
  
"Engkau menyuruh orang Israel berbuat dosa."
           
Sesudah Nabot dibunuh, Tuhan bersabda kepada Nabi Elia, orang Tisbe, “Bangunlah, pergilah menemui Ahab, Raja Israel di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya. Katakanlah kepadanya demikian, ‘Beginilah sabda Tuhan: Engkau telah membunuh dan merampas!’ Katakan pula kepadanya, ‘Beginilah sabda Tuhan: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ pulalah anjing akan menjilat darahmu’.” Kata Ahab kepada Elia, “Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?” Jawab Elia, “Memang sekarang aku akan mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan. Sungguh, aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu. Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel. Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga Yeroboam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia. Sebab engkau telah menyakiti hati-Ku dengan menyebabkan orang Israel berbuat dosa. Juga mengenai Izebel Tuhan telah bersabda, ‘Anjing akan memakan Izebel di tembok luar Yizreel. Siapa saja dari keluarga Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing, dan yang mati di padang akan dimakan burung di udara’. Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang memperbudak dirinya dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, karena ia telah dibujuk oleh Izebel, isterinya. Bahkan ia telah berlaku sangat keji. Ia mengikuti berhala-berhala, seperti orang Amori yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel. Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya, dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban. Maka bersabdalah Tuhan kepada Elia orang Tisbe itu, “Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya. Barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan 
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, karena kami telah berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.11.16)

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa.
3. Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.

     
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:43-48)
   
    
"Kasihilah musuh-musuhmu."
    
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian’. Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

     
Renungan

   

Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat membantu untuk menemukan potensi sesuatu.

Misalnya, serat optik telah sangat membantu dalam komunikasi dan transfer informasi.

Microchip telah membantu mengurangi ukuran peralatan elektronik dan meningkatkan efisiensi mesin.

Sebaliknya, penemuan potensi manusia yang sebenarnya entah bagaimana tertinggal.

Ini bukan hanya tentang potensi keterampilan dan bakat orang tersebut.

Ini tentang potensi spiritual seseorang, terutama di bidang cinta dan pengampunan.

Setiap orang memiliki potensi untuk mencintai mereka yang telah melakukan kesalahan padanya dan memaafkan mereka.

Almarhum Paus Yohanes Paulus II menunjukkan potensi ini ketika dia memaafkan orang yang menembaknya dengan mengunjunginya di penjara dan dia bahkan memeluknya.

Tindakan itu seharusnya membuat kita merenungkan potensi kita sendiri untuk mencintai dan memaafkan.

Jika Yesus berkata bahwa kita harus sempurna sama seperti Bapa kita sempurna, maka kita juga harus berdoa dan meminta Bapa kita di surga untuk membantu kita menemukan dan melepaskan dalam diri kita potensi untuk mengasihi dan mengampuni.
  
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan bapak/ibu/saudara/i baik melalui doa maupun donasi. Sebagai informasi langganan lisensi foto istock akan kami hentikan awal bulan Juli 2022 mengingat stok foto bertema Katolik yang menarik sebagian besar telah kami unduh, belum ada stok foto baru. Stok foto yang telah kami unduh dan bayar akan tetap digunakan di blog ini maupun lumenchristi.id untuk menunjang blog. Keberadaan foto yang menarik meningkatkan kunjungan ke website. Saat ini kami sedang mempertimbangkan untuk berlangganan pada media lainnya.

Doa Malam
    
Allah Bapa, sumber belas dan cinta kasih, semoga kami memiliki belas kasih kepada siapa pun, sebagaimana Engkau mengasihani kami. Semoga Kauampuni dosa kami, sehingga dapat semakin mengagumi keagungan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
   
Credit: valokuvaus/istock.com   

RENUNGAN PAGI

Mengapa St. Antonius dari Padua digambarkan sedang menggendong Kanak-kanak Yesus?

 

Foto: Bayi Yesus and St. Antonius dari Padua | Elisabetta Sirani
 

Penggambaran populer ini menyoroti pengalaman mistik unik yang dialami St. Antonius selama hidupnya.

Di samping St. Yusuf dan Santa Perawan Maria, St. Antonius dari Padua adalah santo yang paling sering digambarkan dalam patung atau gambar yang memegang Kanak-kanak Yesus.

Mengapa demikian?

Tradisi menghormati pengalaman mistik St Antonius selama hidupnya yang disaksikan oleh seorang dermawan yang memberi St. Antonius tempat menginap untuk malam itu. Salah satu versi cerita dinarasikan dalam Kehidupan St. Antonius yang diterbitkan pada tahun 1895.

    Saat bepergian melalui Limoges, seorang dermawan yang saleh memberi [St. Antonius] penginapan, dan … memberinya kamar yang terpisah dari yang lain. Saat itu malam ketika pemiliknya, baik secara kebetulan atau sengaja, lewat di dekat kamar orang suci itu, dan dia mengamati bahwa sinar cahaya yang tidak biasa masuk melalui celah-celah pintu. Dia penasaran untuk mengetahui alasan cahaya itu, dan mendekati pintu dengan sangat perlahan. Dia melihat Antonius berlutut, seolah-olah dalam kegembiraan yang luar biasa, dan, penuh keheranan, mengagumi dan membelai seorang anak yang penuh kasih dengan kecantikan langka, yang dengan lembut memeluk orang suci itu. Kemudian orang itu tahu, dari percakapan yang penuh kasih sayang, dan dari keindahan manusia super, bahwa Yesus Kristuslah yang dalam rupa seorang anak yang penuh kasih, dengan senang hati mengunjungi hamba-Nya yang setia dan memenuhinya dengan penghiburan-Nya yang tak terlukiskan.

Dalam penggambaran selanjutnya dari interaksi ini, Kanak-kanak Yesus terlihat membelai wajah St. Antonius, penuh kasih.

Visi mistik menyoroti kesederhanaan St. Antonius yang seperti anak kecil dan kemurnian imannya. Ia dikenal karena khotbah-khotbahnya yang mendalam dan kasih serta kepeduliannya terhadap orang miskin. Kesuciannya begitu terkenal di seluruh Gereja sehingga dia dikanonisasi kurang dari satu tahun setelah kematiannya.

Perjumpaan itu juga mengingat kata-kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu, jikalau kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Matius 18:3).

St Antonius dari Padua memberikan teladan iman itu dan visi yang dia miliki adalah rahmat khusus yang meneguhkan kesatuannya yang mendalam dengan Tuhan.
 
Sumber: aleteia.org

Senin, 13 Juni 2022 Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua

Senin, 13 Juni 2022
Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua

“Kemauan untuk mendengarkan sabda Allah adalah sebuah tanda garis kehidupan. Sama seperti seorang perantau, yang menunjukkan cinta pada tanah airnya dengan merindukan serta gembira mendengar kabar negerinya, demikian pula seorang Kristen, yang dengan penuh perhatian mendengarkan Dia yang berbicara mengenai tanah air surgawi, dapat mengatakan bahwa hatinya terarah ke surga.” — St. Antonius dari Padua
    
Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum kafir miskin dan menghibur yang remuk redam.

Doa Pagi
 
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umat-Mu. Semoga berkat doa dan bantuannya dihadapan-Mu, kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup Kristiani. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:1-16)       
    
"Nabot dilempari batu sampai mati."
     
Nabot, seorang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria . Berkatalah Ahab kepada Nabot, “Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur sebab letaknya dekat rumahku. Sebagai gantinya akan kuberikan kebun anggur yang lebih baik, atau jika engkau lebih suka, akan kubayar harga kebun itu dengan uang.” Jawab Nabot kepada Ahab, “Semoga Tuhan mencegah aku memberikan milik pusaka leluhurku kepadamu.” Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati. Ia gusar karena perkataan Nabot, orang Yizreel itu, “Aku takkan memberikan milik pusaka leluhurku kepadamu.” Maka berbaringlah raja di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya; ia tidak mau makan. Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata kepadanya, “Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?” Jawab Ahab kepadanya, “Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu, ‘Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kepadamu kebun anggur sebagai gantinya.’ Tetapi sahutnya, ‘Tidak akan kuberikan kepadamu kebun anggurku itu’.” Kata Izebel, isterinya, kepadanya, “Bukankah engkau yang menjadi raja atas Israel ? Bangunlah, makanlah, dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu.” Izebel lalu menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot. Dalam surat itu ditulisnya demikian, “Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat. Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi menghadap dia, dengan mengatakan, ‘Engkau telah mengutuk Allah dan raja’. Sesudah itu bawalah dia keluar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati.” Para tua-tua dan pemuka yang tinggal sekota dengan Nabot melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka. Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat. Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya, “Nabot telah mengutuk Allah dan raja.” Sesudah itu mereka membawa Nabot ke luar kota , lalu melempari dia dengan batu sampai mati. Kemudian mereka menyuruh orang melaporkan kepada Izebel, “Nabot sudah dilempari batu sampai mati.” Segera sesudah mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari batu sampai mati, berkatalah Izebel kepada Anab, “Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati.” Ketika Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia segera bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Mazmur Tanggapan
Ref. Indahkanlah keluh kesahku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 5:2-3.5-6.7; Ul: 2b)
1. Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh kesahku. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.
2. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
3. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:105) 
Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.           
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:38-42)
      
"Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu."
      
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan      
  
Obsesi adalah keadaan terobsesi dengan seseorang atau sesuatu, atau ide atau pemikiran yang terus-menerus menyibukkan atau mengganggu pikiran seseorang.

Itu sudah memberi tahu kita bahwa itu bukan hal yang baik dan itu tidak normal dan jika tidak diobati, maka itu bisa menjadi konsekuensi yang mengerikan.

Dalam bacaan pertama, raja Ahab jelas terobsesi dengan sesuatu dan juga seseorang. Dia ingin kebun anggur Nabot menjadi kebun sayurnya, dan dia terobsesi dengan Nabot karena menolaknya.

Dia begitu terobsesi sehingga dia menjadi murung dan menolak untuk makan. Dan kemudian datanglah istrinya yang jahat, Izebel, yang merencanakan konspirasi melawan Nabot dan untuk menyingkirkannya.

Ketika Izebel memberi tahu raja Ahab bahwa Nabot telah mati, dia dengan gembira pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambilnya.

Itu adalah obsesi yang sangat jahat sehingga raja Ahab bahkan tidak peduli tentang hilangnya nyawa yang tidak bersalah. Dia hanya ingin kebun anggur itu dan dia juga ingin Nabot hilang dari pandangannya.

Sekarang, jika seorang hakim menjatuhkan penghakiman dan hukuman atas raja Ahab, dan jika kita adalah hakim itu, hukuman apa yang akan dijatuhkan kepada raja Ahab?

Apakah itu akan menjadi hukuman "mata ganti mata, dan gigi ganti gigi" bagi raja Ahab? Dan jika kita adalah kerabat dekat Nabot, apakah hukuman seperti itu cukup untuk raja Ahab?

Atau apakah kita ingin mempertimbangkan apa yang Yesus ajarkan dalam Injil? Ketika kita memikirkan semua ini, mari kita ingat bahwa ketika menyangkut kehidupan, kita harus menyerahkan penghakiman kepada Tuhan. Orang yang berbuat salah harus mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan.

Janganlah kita terobsesi dengan kejahatan, melainkan marilah kita kembali kepada Tuhan yang Maha Adil..  (RENUNGAN PAGI)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
    
Antifon Komuni (Mat 5:39)
 
Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. 
 

Minggu, 12 Juni 2022 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

 


Minggu, 12 Juni 2022
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
   
Tiada sesuatu yang serupa dengan Tritunggal; kodrat-Nya satu, tak terceraikan; satu pun daya kegiatan-Nya. --- St. Atanasius

   

Antifon Pembuka

Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.

Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.
    
 Doa Pagi

Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
       
Bacaan dari Kitab Amsal (8:22-31)
  
"Sebelum bumi ada, kebijaksanaan sudah ada."
     
Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum samudera raya ada, aku telah lahir, yakni sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung-gunung tertanam, aku telah ada, dan lebih dahulu daripada bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Tuhan membuat bumi dengan padang-padangnya, atau debu dataran yang pertama. Ketika Ia mempersiapkan langit, aku ada di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras; aku ada di sana; ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan. Setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan aku senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas muka bumi-Nya, dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832
Ref. Ya Tuhan Allah kami, betapa megah nama-Mu di seluruh bumi.
Atau Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:4-5.6-7.8-9)

1. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kaupasang: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi dan ternak semuanya; hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.  
 
 


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (5:1-5)
  
"Kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Kristus, dalam kasih yang dicurahkan oleh Roh Kudus."
   
Saudara-saudara terkasih, kita, yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita beroleh jalan masuk karena iman akan kasih karunia Allah. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri, dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Why 1:8)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa mendatang. 
    
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (16:12-15)
  
"Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; Roh akan memberikan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku."
 
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 
 
Renungan
 
Semua bangunan bertingkat tinggi memiliki fitur penting ini, yang tanpanya tidak ada yang akan menempati atau naik ke lantai atas. Kita berbicara tentang lift. Biasanya ada setidaknya satu lift, dan di beberapa bangunan komersial. Di luar lift, hanya ada dua tombol, tombol "atas" dan "bawah", dan tergantung ke arah mana kita akan pergi, kita menekan tombol yang sesuai.

Di dalam lift, panel kontrol memiliki lebih banyak tombol, dan sebagian besar ditandai dengan jelas. Ada tombol dengan angka di atasnya untuk menunjukkan lantai yang harus dituju. Terdapat tombol bel atau alarm yang hanya akan kita tekan bila diperlukan.

Dan kemudian ada dua tombol, biasanya terletak di baris paling bawah, untuk membuka dan menutup pintu lift. Kedua tombol itu berguna jika kita ingin pintu lift tetap terbuka, atau untuk menutupnya jika kita tidak sabar menunggunya menutup secara otomatis.

Yang aneh dan misterius dari kedua tombol tersebut adalah, tidak seperti tombol lainnya di panel kontrol yang ditandai dengan jelas dan langsung dapat dipahami, kedua tombol tersebut tidak ditandai dengan kata “buka” atau “tutup”. Sebaliknya mereka ditandai dengan simbol kepala panah, dengan dua kepala panah menunjuk ke dalam berarti menutup dan dua kepala panah menunjuk ke luar berarti terbuka.

Tapi sangat sering, kita menekan tombol yang salah. Alih-alih menekan tombol "buka" untuk seseorang yang ingin masuk ketika pintu lift tertutup, kita menekan tombol "tutup", menghasilkan tatapan yang tidak menyenangkan.Kita hanya bertanya-tanya mengapa mereka tidak bisa meletakkan kata "buka" dan "tutup" pada dua tombol itu. Itu akan memecahkan masalah menekan tombol yang salah, bukan.

Namun tahukah kita bahwa tombol untuk membuka pintu lift biasanya adalah tombol yang lebih dekat dengan pintu lift. Itu tampaknya menjadi tata letak standar untuk tombol "buka" dan "tutup" di panel kontrol lift. Nah, jika kita tidak mengetahui hal ini, maka kita telah belajar beberapa hal baru hari ini. Itu mungkin berguna untuk diketahui. Apapun itu, setiap hari selalu ada hal baru untuk dipelajari.

Yesus mengatakan ini dalam Injil: “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." Dengan kata lain, Yesus memberi tahu kita bahwa ketika menyangkut masalah iman, tentang sifat Allah, tentang makna hidup kita, kita tidak akan pernah tahu semuanya.

Bagaimanapun, iman adalah misteri, Allah adalah misteri, hidup kita adalah misteri, dan misteri ini terus menerus ditemukan. Hari ini kita merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus, dan itu memang misteri besar. Kita tahu apa artinya dan masih banyak lagi yang perlu diketahui.

Kita tahu bahwa Allah adalah Tritunggal: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Kita tahu bahwa Bapa adalah Pencipta, Putra adalah Juruselamat, dan Roh Kudus adalah Pengudus. Kita tahu banyak tentang misteri Tuhan, tetapi kita juga ingin tahu tentang realitas Trinitas dalam hidup kita.

Banyak simbol telah digunakan untuk memberikan analogi misteri Trinitas: segitiga, shamrock Semanggi (yang merupakan tanaman berdaun tiga), berbagai keadaan air-es-uap, dll. Itu hanya analogi tetapi bukan kenyataan. Tapi tetap saja itu dapat membantu dalam mengajar tentang Trinitas. Dengan pikiran dan akal budi manusia tidak mudah memahami misteri Tritunggal Mahakudus ini. Misteri yang tidak bisa sepenuhnya dipahami dengan akal budi, namun dimungkinkan bagi manusia di dalam hatinya mengalami dasar misteri itu yang tidak lain adalah kasih sebagai dasar dan pengikatnya. Karena cinta-Nya kepada manusia, Bapa mengutus Putra-Nya untuk membebaskan manusia dari dosa dan kematiannya; dan karya penyelamatan itu diteruskan oleh Roh Kudus, sesudah kebangkitan Kristus, sampai akhir zaman. Itulah iman yang diterima dalam baptisan.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Antifon Komuni (Gal 4:6)

Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"

Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.

Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes, docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.

atau Laudate Dominum de cælis.
  
 
 
    
   


Tritunggal adalah satu. Kita tidak mengakui tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi: "Tritunggal yang sehakikat" (Konsili Konstantinopel II 553: DS 421). Pribadi-pribadi ilahi tidak membagi-bagi ke-Allah-an yang satu itu di antara mereka, tetapi masing-masing dari mereka adalah Allah sepenuhnya dan seluruhnya: "Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa. Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah menurut kodrat" (Sinode Toledo XI 675: DS 530). "Tiap-tiap dari ketiga Pribadi itu merupakan kenyataan itu, yakni substansi, hakikat, atau kodrat ilahi" (K. Lateran IV 1215: DS 804). -- Katekismus Gereja Katolik, 253
 

Sabtu, 11 Juni 2022 Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

Sabtu, 11 Juni 2022
Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

Tuhan menyebut murid-murid-Nya garam dunia, sebab dengan kebijaksanaan surgawi mereka mengembalikan rasa, yang hilang dari hati manusia karena perbuatan setan ---- St Kromasius.

Antifon Pembuka (Kis 11:24)

Berbahagialah orang kudus, yang termasuk bilangan para rasul. Ia orang baik, penuh Roh Kudus dan kepercayaan.

Doa Pagi  
   
Allah Bapa, keselamatan umat manusia, Engkau telah memilih Santo Barnabas yang teguh dalam iman dan memenuhinya dengan Roh Kudus, untuk Kaukhususkan mempertobatkan para bangsa. Semoga Injil Kristus yang diwartakannya kini dengan giat kami sebar luaskan pula dengan perkataan dan perbuatan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.   
            
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:19-21)
   
      
"Elisa bersiap-siap lalu mengikuti Elia."
   
Pada suatu ketika pergilah Elia menemui Elisa, putera Safat, yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, dan dia sendiri mengendalikan yang kedua belas. Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubah kepadanya. Segera Elisa meninggalkan lembu-lembunya, mengejar Elia dan berkata, “Perkenankanlah aku mencium ayah ibuku, lalu aku akan mengikuti Engkau.” Jawab Elia kepadanya, “Baiklah! Pulanglah dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.” Elisa lalu meninggalkan Elia, mengambil pasangan lembu itu dan menyembelihnya. Lalu ia memasak dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api, dan memberikan daging itu kepada orang-orangnya, dan mereka pun memakannya. Kemudian bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan do=g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku!” Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku. Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Mzm 119:36a, 29b
Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.     
     
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:33-37)
   
"Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah."
   
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Jangan pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan
 
  Jika kita mengetahui sesuatu tentang bahasa komputer, maka kita akan mengetahui bahwa pada dasarnya, ini adalah tentang "1" dan "0".

Sederhananya dalam bahasa yang dapat dimengerti, ini adalah tentang "Ya" atau "Tidak". Cara kerjanya dapat dilihat dalam diagram alir di mana aliran bergerak dari satu "Ya" ke "Ya" berikutnya. Jika ada "Tidak" maka ia pergi ke proses aliran lain.

Tapi kita tidak biasanya berbicara seperti itu. Kita akan mengatakan hal-hal seperti "Ya, tapi.. mungkin" atau "Ya, jika ..."

Dengan kata lain, "Ya" kita tidak selalu merupakan "Ya" yang berkomitmen dan dihukum. Hal yang sama dapat dikatakan tentang "Tidak" kita

Elisa, dalam bacaan pertama, juga mengalami masalah yang sama. Ketika Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubahnya ke atasnya, Elia memanggilnya untuk mengikutinya.

Dia berlari mengejar Elia dan berkata "Ya" dan kemudian muncul "jika, tetapi, dan mungkin. Pertanyaan sederhana dari Elia adalah semua yang diperlukan untuk menjernihkan pikiran Elisa dan dengan itu dia juga menyerahkan lembu dan bajaknya.

Melihat semua yang membubung dalam asap tentu tidak mudah tetapi "Ya" yang diminta tidak kurang.

Yesus juga menekankan bahwa ketika Dia mengatakan ini: "Ya" jika Anda berarti ya, "Tidak" jika Anda bermaksud tidak.

Sederhananya, mari kita katakan "Ya" kepada Yesus dan "Tidak" kepada iblis, dan sungguh-sungguh. Apa pun yang lebih dari ini berasal dari si jahat.


Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
 Antifon Komuni (Mat 5:37)
 
Katakanlah saja, 'Ya' atau 'Tidak', tambahannya datang dari si jahat.
 
   
Doa Malam

Allah Bapa Maha Pengasih, berkenanlah mengukir dalam-dalam gambar Putra-Mu dalam hati kami. Semoga semua tingkah laku kami selalu kami tujukan kepada kedamaian, yang selalu kami cari bagi sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy