| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 21 Juni 2022 Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan


Selasa, 21 Juni 2022
Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan  

Dengan mata iman aku sudah melihat Yesus di altar dan aku menyembah-Nya; yang aku belum punya hanyalah melihat Yesus di surga ---- St Dominikus Savio

  
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)


Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-Nya. 


Doa Pagi
       
Ya Allah, dalam diri Santo Aloysius Engkau menyatukan hidup suci dengan semangat tapa. Kami takkan mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meneladan semangat tapanya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (19:9b-11.14-21.31-35a.36)
   
"Aku akan membela dan menyelamatkan kota ini demi Aku dan demi Daud."

Pada waktu Kota Yerusalem dikepung, Sanherib, Raja Asyur, mengirim utusan kepada Hizkia, Raja Yehuda. Ia berpesan, “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, Raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercaya itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan Raja Asyur. Sesungguhnya engkau telah mendengar apa yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan?” Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu, dan lihatlah, ya Tuhan; dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya Tuhan, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan.” Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, Raja Asyur, telah Kudengar’. Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia, ‘Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olok engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu. Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari Gunung Sion akan tampil orang-orang yang terluput. Cemburu Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini’. Maka beginilah sabda Tuhan mengenai Raja Asyur, ‘Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang, tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk’, demikianlah sabda Tuhan. ‘Aku akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku’.” Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Sebab itu berangkatlah Sanherib, Raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota Niniwe.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11)

1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di Kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12) 
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.   
      
Inilah Injil Suci menurut Matius (7:6.12-14)

  
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
   Kekuatan-kekuatan dapat digambarkan dengan baik dalam hal persenjataan dan kemampuan militer. Faktanya, cara terbaik untuk memamerkan kekuasaan dan kekuatan adalah dengan menggunakan kekuatan militer untuk invasi atau penindasan.

Dalam bacaan pertama, ketika raja Sanherib dari Asyur mengancam raja Hizkia dari Yehuda, itu seperti pedang yang sudah di tenggorokan. Dan raja Hizkia memiliki banyak alasan untuk takut karena dia adalah target utama dan jika Asyur mendapatkan dia, mereka akan menguliti dan mencincangnya hidup-hidup.

Namun raja Hizkia memberi kita pelajaran tentang iman dan kepercayaan kepada Tuhan. Dalam menghadapi bahaya fana, dia berpaling kepada Tuhan dalam doa dan menaruh semua harapannya pada Tuhan. Dan sungguh, Tuhan akan menjatuhkan orang-orang yang perkasa dan sombong yang menggunakan kekuatan militer mereka untuk menghina yang rendah hati dan hina.

Selanjutnya, raja Sanherib menghina Tuhan dan dia bisa dianggap beruntung bisa pulang hidup-hidup. Dalam hidup, kita mungkin tidak menghadapi tentara yang haus darah yang akan menyerang tenggorokan kita, tetapi tentu saja kita akan menemukan orang-orang yang licin dan berlendir yang akan merencanakan untuk membuat kita tersandung dan kemudian menusuk punggung kita.

Mari kita tenang tapi waspada karena si jahat akan menggoda kita untuk membuang iman kita kepada anjing dan babi. Mari kita berdiri melawan kejahatan dengan iman yang kuat dan tetap dekat dengan Tuhan dalam doa.

Di dunia yang memiliki banyak sudut dan sudut berbahaya ini, Tuhan adalah satu-satunya Juruselamat dan pembimbing kita. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Antifon Komuni (Mzm 78:24-25)
 
Roti surgawi diberikan kepada manusia. Roti malaikat menajdi santapan mereka.

Doa Malam 

Ya Yesus, terima kasih kuucapkan kepada-Mu, karena Engkau telah menunjukkan jalan kebenaran padaku hari ini. Melalui usaha yang sungguh-sungguh, berani mengatasi tantangan dan kesukaran bagaikan melalui pintu yang kecil, aku percaya akan kehidupan yang lebih baik. Aku juga percaya akan menjadi orang yang baik, yang diperjuangkan setiap hari, siang dan malam. Ya Yesus yang baik, Engkaulah tumpuan harapanku. Amin.
 
  

Foto oleh PxHere
RENUNGAN PAGI

Senin, 20 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XII

 

Senin, 20 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XII
    
Oleh Tuhan kita diberi kurnia istimewa, boleh ikut memakai nama yang dari Allah, nama yang melebihi segala nama: kita disebut orang Kristiani (St. Gregorius dari Nissa)

  
Antifon Pembuka (Mzm 33:22)
 
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, sebab pada-Mulah kami berharap.
 
Doa Pagi

 
Allah Bapa tujuan hidup kami, semoga kami patuh setia melaksanakan tugas yang kami terima dari-Mu. Perkenankanlah kami berusaha, agar dunia ini layak didiami setiap orang sesuai dengan cita-cita Yesus Kristus, Jalan Kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (17:5-8.13-15a.18)
 
 
"Tuhan menjauhkan Israel dari hadapan-Nya, dan tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja."
     
Pada waktu itu setelah memenjarakan Raja Hosea, Salmaneser, raja Asyur, menjelajah seluruh negeri Israel. Ia menyerang Kota Samaria dan mengepungnya selama tiga tahun. Dalam tahun kesembilan zaman Raja Hosea raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur, ke dalam pembuangan, dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi Sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai. Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir, dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain. Lagi pula mereka telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel. Tuhan telah memperingatkan orang Israel dan orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua pelihat, "Berbaliklah kalian dari jalan-jalanmu yang jahat itu; dan tetaplah mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku para nabi." Tetapi mereka tidak mau mendengarkan; mereka bertegar hati seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada Tuhan, Allah mereka. Mereka menolak ketetapan dan perjanjian Tuhan, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, mereka membuang peraturan-peraturan Tuhan yang telah disampaikan kepada mereka. Sebab itu Tuhan sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah kami dengan tangan kanan-Mu, ya Tuhan, dan jawablah kami.
Ayat. (Mzm 60:3.4-5.12-13)
1. Ya Allah, Engkau telah membuang kami, dan menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami!
2. Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab kami telah goyah. Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan.
3. Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami? Bukankah Engkau tidak maju bersama bala tentara kami? Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 4:12) 
Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.

Inilah Injil Suci menurut Matius (7:1-5)
    
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri."
  
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

  
Renungan
  
  
Ada satu tantangan dengan mengenakan pakaian berwarna putih atau berwarna terang. Apalagi dengan pakaian berwarna putih, sulit untuk menjaganya agar tidak kotor. Noda atau kotoran apa pun mudah diperhatikan dan diperhatikan. Namun entah bagaimana fokusnya tampak pada noda atau kotoran dan warna putih yang jelas terlupakan.

Dalam Injil, Yesus mengingatkan kita untuk tidak menghakimi. Karena Yesus tahu betapa mudahnya bagi kita untuk menikmati menghakimi. Ini seperti memusatkan perhatian pada bintik-bintik dan noda pada selembar kain putih.

Dalam kehidupan, iritasi ringan seperti bintik-bintik dan noda bisa menjadi masalah besar. Jadi ketika kita melihat orang lain, mari kita lihat dulu kualitas baiknya.

Mari kita lihat keputihan secara keseluruhan, meskipun bintik-bintik dan noda bisa sangat mengganggu. Atau seperti apa yang Yesus katakan, ketika kita melihat serpihan di mata orang lain, marilah kita melihat lebih dekat lagi. Karena serpihan itu mungkin hanya cerminan papan di mata kita sendiri. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Credit: Lester120/istock.com
 
    Godaan yang paling sering dan paling tersembunyi ialah kekurangan iman dari pihak kita. Hal itu tidak menyatakan diri dalam ketidakpercayaan jelas, tetapi de facto menonjolkan hal-hal lain. Kalau kita mulai berdoa, seribu satu pekerjaan dan kesusahan yang kita anggap sangat mendesak, menampilkan diri sebagai sangat penting. Inilah saatnya, di mana menjadi nyata, kepada apa hati kita memberikan prioritas. Suatu ketika kita menghadap Tuhan sebagai pertolongan kita yang terakhir, tetapi kita tidak selalu benar-benar yakin akan pertolongan-Nya. Pada waktu lain kita menjadikan Tuhan itu sekutu kita, namun hati kita tetap sombong. Dalam semua hal ini kekurangan kita dalam iman menyatakan bahwa kita belum cukup rendah hati: "Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5). (Katekismus Gereja Katolik, 2732)
        
RENUNGAN PAGI

Pastor Valentinus Saeng, CP terpilih menjadi Uskup Sanggau

 

 
Pada hari Sabtu, 18 Juni 2022 pukul 12.00 waktu Roma, Takhta Suci Vatikan secara resmi mengumumkan penunjukan Pastor Valentinus Saeng, CP sebagai Uskup Sanggau menggantikan Mgr. Giulio Mencuccini, CP yang mengundurkan diri karena telah mencapai usia pensiun (76 tahun).

Lahir di Desa Keramuk, Kabupaten Sekadau, pada 28 Oktober 1969, Pastor Valentinus Saeng, CP meraih gelar Magister Filsafat di Universitas Santo Thomas Aquino, Angelicum, Roma tahun 2005 dan gelar Doktor dari universitas yang sama tahun 2008. Dari tangannya telah lahir buku, di antaranya, Mereguk Air Hidup: Beriman dalam Era New Age (2009); Menyibak Selubung Ideologi Kapitalisme dalam Imperium Iklan (2011); dan Herbert Marcuse: Perang Melawan Kapitalisme Global (2012).

Uskup terpilih disebut juga mengusai beberapa bahasa asing seperti Inggris, Italia, Jerman, Perancis, dan Latin.

Selamat kepada Mgr. Valentinus Saeng, CP semoga selalu bisa melayani dalam kasih dan Terima kasih banyak untuk Mgr. Giulio Mencuccini, CP yang telah melayani umat Keuskupan Sanggau selama ini

 

 


 

Minggu, 19 Juni 2022 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

 

Minggu, 19 Juni 2022
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
   

 Saya mempertimbangkan dalam tugas saya untuk mengadakan seruan yang kuat, agar norma-norma liturgi tentang perayaan Ekaristi diperhatikan dengan sangat setia. Norma-norma ini adalah ungkapan konkret dari kodrat gerejani otentik mengenai Ekaristi; inilah maknanya yang terdalam. Liturgi tak pernah menjadi milik privat perseorangan, baik dari selebran maupun komunitas, tempat merayakan misteri-misteri. Rasul Paulus telah mengamanatkan kata-kata keras kepada umat di Korintus, justru karena kekurangan besar dalam perayaan Ekaristi sampai mengakibatkan perpecahan, skisma, dan menimbulkan pengelompokan, haireseis (lih. 1Kor 11:17-34) (Paus Yohanes Paulus II, Surat Ensiklik Ecclesia de Eucharistia, Ekaristi dan Hubungannya dengan Gereja, No. 52)  
                  
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 81:17)

Ia telah memberi mereka gandum yang terbaik. Ia telah mengenyangkan mereka dengan madu dari gunung batu.

He fed them with the finest wheat and satisfied them with honey from the rock.

atau
Antifon: Cibavit eos ex adipe frumenti, alleluia: et de petra, melle saturavit eos, alleluia, alleluia, alleluia.
Ayat Mazmur.
1. Exsultate Deo adiutori nostro: iubilate Deo Iacob. (Antifon)
2. Sumite psalmum, et date tympanum: psalterium iucundum cum cithara. (Antifon)
3. Ego enim sum Dominus Deus tuus, qui eduxi te de terra ægypti: dilata os tuum, et implebo illud. (Antifon)
 
 
Doa Pagi
 
Ya Allah, Yesus Putra-Mu telah meninggalkan kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya dalam Sakramen Ekaristi Mahakudus yang mengagumkan. Kami mohon rahmat-Mu semoga kami pun mampu memecah dan membagikan hidup yang telah Engkau pilih dan berkati ini sehingga kami pantas untuk bersatu dalam karya penebusan-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
    
Bacaan dari Kitab Kejadian (14:18-20)
   
"Melkisedek membawa roti dan anggur."
  
Melkisedek, Raja Salem, adalah seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abram kembali dari kemenangannya atas beberapa raja, Melkisedek membawa anggur dan roti, lalu memberkati Abram, katanya, “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuh-musuhmu ke dalam tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepada Melkisedek sepersepuluh dari semua jarahannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = e, 2/4; 3/4, PS 856
Ref. Engkau adalah imam, untuk selama-lamanya menurut Melkisedek. 
Atau Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat. (Mzm 110:1.2.3.4; Ul: lh. 1Kor 10: lh.16)

1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu." Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
2. Engkau meraja di atas gunung yang suci, sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu, Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek."
 

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (11:23-26)
    
"Setiap kali makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."
      
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan sesudah mengucap syukur atasnya, Ia membagi-bagi roti itu seraya berkata, “Inilah Tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   

 

Madah Ekaristi, sol = es, m.7, PS 556 (fakultatif)
Syair: Lauda Sion, ayat 1-4.5-8 Thomas dari Aquino 1263/64, terj. Komlit KWI 1992
Lagu: Prancis abad ke-12, Graduale Romanum 1974

1. Sion, puji Penyelamat, Sang Pemimpin dan Gembala dalam kidung pujian.
2. Pujilah sekuat hati, kar'na Dia melampaui puji yang kaulambungkan.
3. Hari ini yang tersaji: Roti Hidup yang dipuji, sumber hidup yang kekal.
4. Itulah yang dihidangkan bagi para rasul Tuhan: Tak perlu diragukan.
5. Lihat Roti malaikat, jadi boga peziarah: sungguh itu roti putra, anjing jangan diberi.
6. Inilah yang dilambangkan waktu Ishak dikurbankan: Domba Paskah disajikan, dan manna dihujankan.
7. Yesus, Roti yang sejati, Kau Gembala murah hati, s'lalu lindungilah kami, dan tunjukkan pada kami bahagia yang kekal.
8. Dikau Allah mahakuasa, bimbing kami, insan fana, undang kami dalam pesta, dan jadikan kami warga umat kudus bahagia. Amin. Alleluya.

Bait Pengantar Injil, do = f, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Siapa saja yang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah Daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:11b-17)
  
"Mereka semua makan sampai kenyang."
  
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Kerajaan Allah, dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan. Pada waktu hari mulai malam, datanglah kedua belas murid kepada Yesus dan berkata, “Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka pergi ke desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk mencari tempat penginapan serta makanan, karena di sini kita berada di tempat yang sunyi.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kamu harus memberi mereka makan!” Mereka menjawab, “Yang ada pada kami tidak lebih dari lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua orang banyak ini.” Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Suruhlah mereka duduk berkelompok-kelompok, kira-kira limapuluh orang setiap kelompok.” Murid-murid melakukannya, dan menyuruh semua orang banyak itu duduk. Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, lalu menengadah ke langit dan mengucap berkat, kemudian membagi-bagi roti dan memberikannya kepada para murid supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkanlah potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak duabelas bakul.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 
   
 Renungan   



Pelajaran hidup tidak dipelajari di ruang kelas atau dengan melanjutkan studi yang lebih tinggi.

Bahkan, pelajaran hidup seringkali dipelajari hanya dengan mengamati dan merenungkan apa yang terjadi di sekitar kita, dengan apa yang kita hadapi dan apa yang kita alami.

Misalnya, lift memberi tahu kita bahwa apa yang naik harus turun, dan sebaliknya. Itu sudah memberitahu kita bahwa hidup memiliki pasang surut, dan kita harus menerimanya.

Matahari terbit dan terbenam memberi tahu kita bahwa kecerahan dan kebahagiaan hidup akan memudar ke dalam kegelapan dan kesepian, namun malam juga harus memberi jalan kepada terangnya siang. Itulah siklus kehidupan.
 
Namun seringkali dalam hidup, suatu situasi terus berulang sampai kita mengambil pelajaran darinya.

Mungkin karena kita lambat belajar dan cepat lupa, sehingga beberapa situasi terus berulang.

Salah satu situasi seperti itu adalah perikop Injil yang baru saja kita dengar.

Mukjizat penggandaan roti dan memberi makan orang banyak adalah peristiwa penting yang dicatat dalam keempat Injil.

Peristiwa itu dalam keempat Injil memiliki latar yang serupa. Yesus mengajar orang banyak dan menyembuhkan orang sakit. Mereka berada di tempat yang sepi dan hari semakin larut.

Para murid ingin menyuruh orang banyak itu pergi sehingga mereka dapat menemukan makanan untuk diri mereka sendiri karena tidak banyak makanan di sekitar.

Hanya ada lima roti dan dua ikan, yang cukup untuk Yesus dan murid-murid-Nya tetapi tentu saja tidak cukup untuk lima ribu orang itu.

Namun Yesus memberi tahu murid-murid-Nya, “Kamu harus memberi mereka makan.” Para murid mencoba untuk memprotes dengan sopan, tetapi di belakang Yesus, mereka mungkin mengatakan sesuatu yang lain.

Dan di sini sekali lagi, Yesus menunjukkan bahwa Tuhan tidak berpikir seperti yang dipikirkan manusia, dan bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.

Apa yang penting dan juga pelajaran yang Yesus ingin para murid-Nya pelajari adalah ini:
Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, lalu menengadah ke langit dan mengucap berkat, kemudian membagi-bagi roti dan memberikannya kepada para murid supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak.
 
Dan kita harus menangkapnya di sana - Yesus mengatakan berkat atas roti dan ikan. Dengan kata lain, Yesus meminta Tuhan untuk mencurahkan kasih-Nya pada roti dan ikan, sehingga saat makanan dimakan, kasih Tuhan juga dialami.

Keajaiban bukanlah roti dan ikan yang berkembang biak dengan sendirinya. Adalah berkat cinta yang melipatgandakan roti dan ikan, karena setiap kali cinta diberikan, cinta berlipat ganda. Dan itulah keajaibannya.

Hari ini Gereja merayakan pesta Corpus Christi, hari raya Tubuh dan Darah Kristus. Tubuh dan Darah Kristus, atau hanya disebut Ekaristi, adalah misteri Gereja yang terbesar dan terdalam, dan pada saat yang sama juga paling sulit untuk dipahami serta dipercaya.

Tapi itu karena misteri kasih Tuhan bagi kita yang tentunya di luar pemahaman dan pemahaman kita.

Apa yang terjadi pada mukjizat penggandaan roti dan ikan terjadi pada setiap Misa. Roti dan anggur diberkati dan disucikan dan menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

Ya, ini terjadi di setiap Misa. Dan seperti yang dikatakan, situasi akan terus berulang sampai kita mengambil pelajaran darinya.

Dan bagi mereka yang percaya, tidak perlu penjelasan. Tetapi bagi mereka yang tidak percaya, maka tidak ada penjelasan yang mungkin.

Dalam waktu lima hari, Gereja akan merayakan Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Jadi pesta Corpus Christi mempersiapkan kita untuk bertemu dengan Hati Kristus.

Karena Tubuh Kristus yang kita terima dalam Perjamuan Kudus tidak lain adalah Hati Kudus Yesus, berkat Tuhan yang paling dalam.

Dan itulah mengapa dalam menerima Tubuh Kristus, yaitu Hati Kristus, kita harus membuat tindakan iman itu – kita harus mengatakan “Amin.”

Dalam melakukannya, kami juga meminta Yesus untuk membuat hati kami seperti hati-Nya, sehingga cinta kita dapat berlipat ganda untuk memberi makan kelaparan dunia.

Itulah pelajaran yang harus terus kita pelajari di setiap Ekaristi. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

 
Antifon Komuni (Yoh 6:56)

Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

Whoever east my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.

Qui manducat carnem meam, et bibit sanguinem meum, in me manet, et ego in eo, dicit Dominus.
 
Madah Ekaristi: Adoro te devote (PS 560 Allah yang tersamar)
 

 

Sabtu, 18 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XI

 

Sabtu, 18 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XI
 
“Tuhan tidak hanya menumpahkan darah-Nya bagi kita, tetapi Ia juga berdoa untuk kita” (St. Siprianus)

 
Antifon Pembuka (Mzm 89:4.29)

Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku. Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia selamaya.

Doa Pagi

 
Allah Bapa Mahasetia, bila kami Kaubimbing dengan sabda-Mu, maka kami takkan merasa khawatir. Kami mohon, semoga kami masih Kauperkenankan hidup dan jangan sampai kami ditinggalkan oleh kasih setia-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
 

Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh (24:17-25)
           
    
"Kalian telah membunuh Zakharia antara Bait Allah mezbah."
      
Sesudah Imam Yoyada meninggal dunia, para pemimpin Yehuda datang menyembah raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka. Mereka meninggalkan rumah Tuhan, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadahlah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka. Namun Tuhan mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya. Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, putera imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka, “Beginilah sabda Tuhan, ‘Mengapa kalian melanggar perintah-perintah Tuhan, sehingga kalian tidak beruntung?’ Oleh karena kalian meninggalkan Tuhan, maka Ia pun meninggalkan kalian!” Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap Zakharia, dan atas perintah raja mereka melempari dia dengan batu di pelataran rumah Tuhan. Raja Yoas tidak ingat akan kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh putera Yoyada itu, dan pada saat kematiannya Zakharia berseru, “Semoga Tuhan melihatnya dan menuntut balas!” Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas, dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh, dan segala jarahan dikirimkan mereka kepada raja negeri Damsyik. Walaupun tentara Aram itu datang dengan orang sedikit, namun Tuhan menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka. Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas. Ketika orang Aram pergi, Yoas ditinggalkan dengan luka-luka berat. Lalu para pengawalnya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah putera Imam Yoyada. Mereka membunuh Raja Yoas di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di kota Daud, tetapi bukan di makam para raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Ul: 2)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
2. Untuk selama-lamanya, Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
3. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.
4. Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.

     

Inilah Injil Suci menurut Matius (6:24-34)
    
"Janganlah khawatir akan hari esok."
   
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibunag ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)


   
Renungan

  

Saya memiliki jam tangan dan jam analog dan digital. Tapi preferensi saya adalah arloji analog. Saya tidak hanya mengetahui waktu secara sekilas, ada juga sesuatu yang layak untuk direnungkan tentang detak jarum detik.

Jika kita melakukan beberapa perhitungan, jarum detik itu menghasilkan 60 detik per menit, 3600 detik per jam, 86.400 detik sehari, 604.800 detik seminggu dan 31.449.600 detik setahun. Sekarang itu banyak berdetak. Namun barang bekas yang sederhana itu menunjukkan kepada kita sesuatu. Dibutuhkan satu centang pada suatu waktu. Itulah yang Yesus katakan kepada kita dalam Injil hari ini. Sederhananya, itu adalah: Ambil satu centang pada satu waktu.

Kita tidak perlu khawatir tentang berapa banyak hal yang harus kita capai dalam setahun, atau dalam seminggu, atau dalam sehari atau bahkan dalam satu menit. Itu semua diurus oleh Tuhan.

Yang perlu kita lakukan adalah membiarkan cinta, kegembiraan, kedamaian, kesabaran, kasih sayang, kebaikan, kemurahan hati mulai berdetak dalam hidup kita. Itulah yang dimaksud dengan mengarahkan hati kita pada Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Kunjungi facebook kami untuk mendapatkan renungan malam singkat setiap hari antara pukul 20.00-22.00 WIB.
 
Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, aku bersyukur atas sabda-Mu hari ini. Mampukanlah aku, ya Bapa, supaya aku semakin percaya akan cinta-Mu yang selalu meneguhkan. Bapa, tolonglah aku supaya dalam kehidupan ini mampu mencari yang berguna bagi kehidupan kekal, di mana aku akan Engkau kumpulkan bersama Putra-Mu dalam Kerajaan Surga. Amin.

"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com
 
RENUNGAN PAGI

Jumat, 17 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XI

Jumat, 17 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XI
         
“Aku dapat melakukan segala sesuatu dalam Dia yang menguatkan aku”. (St. Karolus Borromeus)

 
Antifon Pembuka (Mzm 34:6)
 
Arahkanlah pandanganmu kepada Tuhan, maka mukamu akan berseri-seri dan takkan malu tersipu-sipu.
 
Doa Pembuka
 

Allah Bapa di surga, kami bersyukur, karena tiada seorang pun yang menantikan keselamatan dengan sia-sia. Semoga Sabda Putra-Mu menjadi tantangan bagi kami untuk membangun kota-Mu, tempat Engkau menyempurnakan segalanya dan tempat kami menemukan kebebasan dan kedamaian.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
     
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (11:1-4.9-18.20)
    
 "Mereka mengurapi Yoas dan berseru, 'Hiduplah Raja!'"
        
Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja. Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh. Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri. Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka. Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada. Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN. Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja. Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah raja!" Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN. Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!" Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!" Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ. Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat. Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN. Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan telah memilih Sion menjadi tempat kedudukan-Nya.
Ayat. (Mzm 132:11.12.13-14.17-18)

1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud , Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.
2. Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhtamu.”
3. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, "Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya".
4. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.
 

Inilah Injil Suci menurut Matius (6:19-23)
  
    
"Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu."
   
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. 
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

 

   
Renungan 

   
Bagi kita yang memiliki indra penglihatan, mata kita melihat banyak hal dan pikiran kita memproses informasi dan kemudian kita sampai pada suatu pendapat atau keputusan tentang apa yang kita lihat.

Jadi ketika kita melihat hal-hal yang kita inginkan atau yang menguntungkan atau menguntungkan kita, maka kita akan memutuskan untuk memilikinya, terlepas dari apakah itu keputusan moral atau bukan.

Dalam bacaan pertama, ketika Atalya mengetahui bahwa putranya Ahazia, yang adalah raja, terbunuh, dia melihat bahwa keamanannya dipertaruhkan, dan dia segera membunuh semua anggota kerajaan agar dia dapat mengambil alih kekuasaan untuk memerintah kerajaan. negara.

Tentu saja itu adalah hal yang kejam dan jahat untuk dilakukan, tetapi bagi Atalya, yang bisa dia pikirkan hanyalah mendapatkan kekuasaan dengan segala cara dan cara, sehingga dia bisa aman.

Itulah caranya membangun hartanya di bumi, dan dia bertekad untuk melakukannya bahkan dengan menumpahkan darah orang yang tidak bersalah.

Hanya itu yang bisa dia lihat, dan hanya itu yang dia inginkan. Tetapi seperti yang dikatakan, siapa pun yang menumpahkan darah, pada akhirnya akan tertumpah darahnya. Itu juga merupakan akhir tragis dari Atalya.

Kita mungkin tidak menginginkan kekuasaan atau menumpahkan darah untuk itu. Tetapi Yesus juga bertanya kepada kita di dalam Injil apa harta kita karena di mana harta kita berada, di situ juga hati kita berada.

Dan Yesus juga mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan apa yang kita lihat. Jika kita melihat dan menginginkan hal-hal di bumi di mana ngengat dan ulat kayu dapat menghancurkan dan pencuri dapat mencuri, maka kita harus melihat lagi dengan hati-hati.

Jika apa yang kita lihat dan inginkan menyebabkan kegelapan di dalam hati kita, maka kita perlu meminta Yesus untuk mengalihkan pandangan kita kepada terang dan hal-hal di atas.

Lagi pula, tidak ada kegembiraan dalam memiliki kekuatan dan harta benda selain hidup dalam kegelapan. Apa yang benar-benar kita inginkan adalah hidup dalam terang dan memiliki kedamaian yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan kita Yesus, tidak hanya di sini dan sekarang, tetapi juga untuk selama-lamanya. 
(RENUNGAN PAGI)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Antifon Komuni (Mat 6:20a.21)
 
Kumpulkanlah bagimu harta di surga. Sebab di mana hartamu, di situ pula hatimu berada.
 
Doa Malam
 
Allah yang mahabaik, aku bersyukur atas teguran-Mu lewat sabda-Mu hari ini. Semoga aku rela berbagi dan tidak melekat pada barang yang ada di sekitarku melainkan mampu menggunakannya demi pelayanan kepada-mu dan kepada sesamaku. Amin.

Kamis, 16 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XI (Novena Hati Kudus Yesus Hari Pertama)

 

Kamis, 16 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XI
    
“Misi Gereja adalah untuk “mewartakan Kerajaan Kristus dan Kerajaan Allah, dan mendirikannya ditengah semua bangsa. Gereja merupakan benih dan awal mula Kerajaan itu di dunia”. Di satu sisi, Gereja adalah “sebuah sakramen – “yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia” (Deklarasi Dominus Iesus, No. 18)
   
Antifon Pembuka (Mzm 111:3-4)   
  
Agung dan semaraklah karya Tuhan, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-Nya yang agung pantas dikenang. Tuhan itu pengasih dan penyayang.

Doa Pembuka

    
Allah Bapa kami di surga, perkenankanlah kami menyapa nama-Mu sebagaimana dilakukan Putra-Mu terkasih. Semoga kami dapat menghayati, bahwa Engkaulah Bapa kami dan kami saling bersaudara karena se-Bapa. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
    
Bacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-14)
  
"Elia terangkat dalam badai, dan Elisa dipenuhi dengan rohnya."
   
 Dahulu kala tampillah Nabi Elia, bagaikan api; sabdanya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Orang mati kaubangkitkan dari alam arwah dan dari dunia orang mati dengan sabda Yang Mahatinggi. Raja-raja kauturunkan sampai jatuh binasa, dan orang-orang tersohor kaujatuhkan dari tempat tidurnya. Teguran kaudengar di Gunung Sinai, dan di Gunung Horeb keputusan untuk balas dendam. Engkau mengurapi raja-raja untuk menimpakan balasan, dan nabi-nabi kauurapi menjadi penggantimu. Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda-kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dalam kasih, sebab kami pun pasti akan hidup. Elia ditutupi dengan olak angin, tetapi Elisa dipenuhi dengan rohnya. Selama hidup Elisa tidak gentar terhadap seorang penguasa, dan tidak seorang pun menaklukkannya. Tidak ada sesuatu pun yang terlalu ajaib baginya, bahkan di kubur pun jenazahnya masih bernubuat. Sepanjang hidupnya ia membuat mukjizat, dan malah ketika meninggal pekerjaannya menakjubkan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.3-4.5-6.7; R:9a)

1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Api menjalar di hadapan-Nya, dan menghanguskan para lawan di sekeliling-Nya. Kilat-kilat-Nya menerangi dunia, bumi melihatnya dan gemetar.
3. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
4. Akan mendapat malulah semua orang yang beribadah kepada patung, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala dewata sujud menyembah Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Rm 8:15bc)
Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak, dalam roh itu kita akan berseru, “Abba, ya Bapa”.
       

Inilah Injil Suci menurut Matius (6:7-15)

 
"Berdoalah kalian demikianlah."
   
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus, “Bila kalian berdoa janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka doanya akan dikabulkan karena banyaknya kata-kata. Jadi janganlah kalian seperti mereka. Karena Bapamu tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya. Maka berdoalah kalian demikian, ‘Bapa kami, yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.’ Karena, jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian pula. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

 

Renungan 
 
Bacaan pertama menyebutkan dua tokoh Perjanjian Lama - Elia dan penggantinya Elisa. Keduanya adalah nabi dan bersama dengan tokoh-tokoh terkenal lainnya dalam Alkitab, mereka terkenal karena perbuatan mereka, yang dijelaskan oleh bacaan pertama.

Tetapi tokoh-tokoh terkenal dalam Alkitab tidak hanya terkenal karena perbuatan mereka. Ada satu faktor umum yang membuat mereka terkenal dalam perkataan dan perbuatan, yaitu, mereka juga berdoa. Kadang-kadang, Alkitab menyebut mereka dalam tindakan doa. Di lain waktu, doa-doa mereka juga dicatat.

Tetapi ketika Yesus datang, Injil mencatat bahwa Dia sering pergi ke tempat yang sepi untuk berdoa, dan dalam Injil hari ini, Dia juga mengajari kita bagaimana berdoa dengan "Doa Bapa Kami" atau "Pater Noster".

Doa Bapa Kami dapat diucapkan di bawah setengah menit. Atau bisa memakan waktu selama satu jam jika kita merenungkannya dan membiarkan doa itu tinggal di hati kita. Satu hal yang pasti adalah doanya singkat dan tidak banyak kata, sehingga dapat diingat dengan hati.

Tetapi apakah kita mengambil satu menit, atau satu jam untuk mengucapkannya, doa itu harus membuahkan hasil dalam hidup kita. Seperti yang Yesus tekankan setelah mengajarkan doa, salah satu buah pertama dari doa itu haruslah pengampunan.

Tanpa pengampunan dan tanpa doa, kita seperti debu yang ditiup angin, dan kata-kata serta tindakan kita tidak akan berarti apa-apa.

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Antifon Komuni (Mat 6:14)
 
Jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu di surga akan mengampuni kalian juga.  
  
Doa Malam   
  
Terima kasih Yesus, Engkau telah mengajarkan kami suatu doa yang sempurna. Berkatilah kami agar selalu berdoa “Bapa Kami” dengan penuh iman dan sepenuh hati. Amin.    
  

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy