| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 04 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XIV

 

Senin, 04 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XIV

Semakin tinggi kedudukanmu, hendaklah semakin rendah hati! (Paus Klemens I)

Antifon Pembuka (Mzm 145:2-3)

Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji, keagungan-Nya tak terselami.

Doa Pagi


Allah yang Mahasetia dan penuh kasih, singkirkanlah segala sesuatu yang dapat menodai kesetiaan kami dalam mengabdi-Mu dengan jujur dan penuh bakti. Bantulah kami semua dengan Roh Kudus-Mu agar tetap setia berpaut pada sabda dan perintah cinta kasih-Mu.   Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    

Bacaan dari Kitab Hosea (2:13.14b-15.18-19)
       
"Aku akan menjadikan dikau istriku untuk selama-lamanya."
 
Inilah sabda Tuhan, "Aku akan membujuk umat kesayangan-Ku dan membawanya ke padang gurun, lalu berbicara menenangkan hatinya. Di sana ia akan merelakan diri seperti pada masa mudanya, seperti ketika ia berangkat ke luar dari tanah Mesir. Maka pada waktu itu, demikianlah sabda Tuhan, engkau akan memanggil Aku 'Suamiku', dan tidak lagi memanggil Aku 'Baalku'. Aku akan menjadikan dikau istri-Ku untuk selama-lamanya, dan Aku akan menjadikan dikau istri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan dikau istri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang.
Ayat. (Mzm 145:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
3. Kekuatan karya-karya-Mu yang dahsyat akan dimaklumkan, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan. Kenangan akan besarnya kebaikan-Mu akan dimasyhurkan, orang akan bersorak-sorai tentang keadilan-Mu.
4. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Bait Pengantar Injil do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Inilah Injil Suci menurut Matius (9:18-26)
  
"Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup."

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka Ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangun dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu. Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


 Injil hari ini bercerita bahwa Yesus mengadakan dua mukjizat: seorang perempuan yang sudah duabelas tahun menderita pendarahan disembuhkan, dan seorang anak perempuan yang mati dibangkitkan kembali. Menurut anggapan orang waktu itu, orang yang terkena atau menyentuh darah dan badan mayat dipandang sebagai najis. Maka kedua orang itu disisihkan dari komunitas, bahkan dari keikutsertaan dalam hubungan mereka dengan Allah. Dibutuhkan acara pemurnian. Tetapi lewat iman, ternyata Yesus membuka kembali hubungan mereka dengan Allah, bukan melalui upacara pemurnian, yang dipimpin oleh imam. Dengan demikian, kuasa Yesus terbukti mengalahkan kematian dan membuka pintu kehidupan baru dengan kekuatan iman. 
 
Iman kepercayaan yang luar biasa besar telah ditunjukkan dalam kisah kebangkitan anak perempuan kepala rumah ibadat dan penyembuhan wanita dari sakit pendarahan. Kepala rumah ibadat itu sebenarnya tahu bahwa anaknya sudah meninggal, tetapi ia tetap percaya bahwa Yesus dapat mengembalikan hidupnya. Sedangkan wanita yang sakit pendarahan, dari kedalaman hatinya ia berkata asal menjamah jubah-Nya ia akan sembuh. Marilah kita bertekun dengan doa permohonan. Kita dapat berdoa kepada Tuhan untuk memohon suatu keperluan pribadi atau diri sendiri, tetapi juga dapat memohonkan bagi keperluan orang lain. Inilah pentingnya mendoakan sesama kita, mendoakan orang lain. Barangkali kita terlalu banyak berdoa untuk diri sendiri.  

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
 
  
Credit:HuyNguyenSG /istock.com

 

RENUNGAN PAGI

Minggu, 03 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XIV

 

Minggu, 03 Juli 2022
Hari Minggu Biasa XIV
     
Kebebasan tidak memberi kita izin untuk melakukan hal-hal yang buruk. Kebebasan diberikan kepada kita oleh Allah sehingga kita dapat melakukan hal-hal yang baik. (St. Paus Yohanes Paulus II, Homili Kongres Ekaristi Internasional di Philadelphia).

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 48:10-11)

Kami mengenangkan kasih setia-Mu, ya Allah, dalam rumah-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu memenuhi seluruh bumi, demikian juga kemahsyuran-Mu, ya Allah; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Your merciful love, O God, we have received in the midst of your temple. Your praise, O God, like your name, reaches the ends of the earth; your right hand is filled with saving justice.

Suscepimus, Deus, misericordiam tuam in medio templi tui: secundum nomen tuum Deus, ita et laus tua in fines terræ: iustitia plena est dextera tua.
Mzm. Magnus Dominus et laudabilis nimis: in civitate Dei nostri, in monte sancto eius.

    
Doa Pagi

Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau menghendaki agar kami mengikuti Putra-Mu dengan sepenuh hati. Kami mohon, bebaskanlah kami dari segala hambatan agar kami dapat menjadi pengikut-pengikut-Nya yang setia dan siap sedia melaksanakan kehendak-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
     
Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)
   
"Aku akan mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai."
 
Bersukacitalah bersama dengan Yerusalem, bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya, supaya kamu menghisap dari susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat; maka tangan Tuhan akan nyata kepada hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi.
Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu, karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-8a.16.20)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi; mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu.
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu." Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia!
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberang sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita kar'na Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
4. Marilah, dengarlah, hai kamu semua yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (6:14-18)
 
"Pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus."
 
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya; tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
  
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4 PS 952
Ref. Alelluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Hendaklah damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, dan perkataan Kristus diam di antara kamu dengan segala kekayaannya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas 10:1-12.17-20 (Singkat: 10:1-9)
 
"Salammu itu akan tinggal padanya."
 
Sekali peristiwa Tuhan menunjuk tujuh puluh murid. Ia lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya; tetapi jika tidak, salammu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ. Dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
Salib kayu yang indah dari periode Baroque oleh seorang penulis tak dikenal yang diawetkan di dalam Biara Santa Maria di Follina di Perbukitan Prosecco Karya:Orietta Gaspari/istockphoto.com


Salib adalah simbol Kekristenan yang paling dikenal secara universal. Setiap institusi yang ingin mengidentifikasi dirinya sebagai orang Kristen akan memiliki simbol salib. Dan bagi kami umat Katolik, itu lebih dari sekedar simbol salib. Itu juga akan menjadi salib – salib dengan sosok Yesus di atasnya. Dan lebih dari itu, kita akan mengidentifikasi diri kita sebagai umat Katolik setiap kali kita membuat tanda salib. Di satu sisi itu adalah sikap Katolik yang unik.

Kita membuat tanda salib ketika kita berdoa. Dan terlebih lagi di gereja kita akan membuat tanda salib yang besar. Tetapi di food court, ketika kita mengucapkan "doa sebelum makan" kita membuat tanda salib kecil, bahkan mungkin berharap tidak ada yang melihat kita melakukannya. Tetapi apakah kita membuat tanda salib besar atau kecil, itu adalah ekspresi iman. Saat kita membuat tanda salib, kita memanggil nama Tuhan yang adalah Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Saat kita membuat tanda salib, kita mengingatkan diri kita sendiri bahwa Tuhan berdiam di dalam kita dan kita harus menjalani hidup kita di dalam Tuhan. Namun ada juga alasan lain yang sering terlupakan mengapa kita membuat tanda salib. Ketika kita membuat tanda salib, kita menandai diri kita lima kali. Lima tanda ini mewakili lima luka Yesus. Itulah lima luka yang Ia derita di kayu salib dan bahkan setelah Kebangkitan-Nya, bahkan di dalam tubuh kemuliaan-Nya, Ia menahan kelima luka itu. Melalui luka-luka itulah St. Thomas membuat pernyataan yang mendalam – Ya Tuhanku dan Allahku. Oleh luka-luka itulah kita disembuhkan (1 Petrus 2:24) dan oleh darah yang mengalir dari luka-luka itulah kita diselamatkan. 
 
Itulah sebabnya dalam bacaan ke-2, Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat Galatia bahwa tanda-tanda di tubuhnya adalah tanda-tanda Yesus, dan dia mengacu pada lima luka itu. Dia menjelaskannya seperti ini: "Aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia."

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa kedamaian dan belas kasihan datang kepada semua orang yang mengikuti jalan Kristus, dan dengan menanggung luka-luka Yesus, kita juga akan menerima penderitaan kita sendiri demi Yesus (Kol 1:24).

Ketika kita melihat dalam penderitaan kita sendiri luka-luka Yesus, maka kita akan bersedia menjadi pekerja dalam tuaian Tuhan. Dan kita akan bersedia dikirim seperti anak domba di antara serigala dan untuk membawa perdamaian ke dunia yang bermasalah dan berbahaya.

Di tengah kesulitan dan bahaya inilah Yesus berkata Dia akan memberi kita kekuatan untuk menginjak ular dan kalajengking dan seluruh kekuatan musuh. Nah untuk itu, seorang misionaris dapat memberikan kesaksian ketika dia menghubungkan perjumpaannya dengan bahaya. Misionaris ini melayani di daerah pedesaan di mana listrik dihasilkan oleh generator diesel.

Suatu malam badai, generator gagal dan rumahnya dalam kegelapan total. Dia tidak memiliki obor tetapi dia ingat bahwa ada lilin dan korek api di gereja. Jadi dia meraba-raba, keluar dari rumah dan menggunakan dinding sebagai panduan, berjalan ke gereja, semua ini dalam kegelapan.

Akhirnya, dia sampai ke lilin dan menyalakan lilin, dia berjalan kembali ke rumah dengan selamat. Beberapa hari kemudian, terjadi badai lagi, dan lagi-lagi genset mati. Kali ini, misionaris telah siap dan dia memiliki lampu obor. Jadi, dengan percaya diri, dia pergi ke gereja untuk mengambil lilin. Tetapi ketika dia membuka pintu untuk melangkah ke dalam gereja, langkahnya tiba-tiba terhenti. Karena, saat dia menyorotkan cahaya obor di depannya, dia melihat seekor ular melingkar di pintu masuk; itu berlindung dari hujan. 
  
Dia segera berbalik dan langsung menuju rumahnya, dan ketika dia kembali, dia berlutut untuk berterima kasih kepada Tuhan (tentu saja dia membuat tanda salib yang besar) Saat dia memikirkannya, hanya beberapa hari yang lalu, dia melakukan hal yang sama dalam kegelapan pekat dan, syukurlah, tidak ada ular. Dengan cara apa pun yang kita inginkan, kita dapat yakin bahwa Yesus melindungi misionaris itu, ketika ia berjalan ke gereja dalam kegelapan gulita. Yesus ingin melindungi kita saat kita berjalan di dunia yang digelapkan oleh ketakutan dan bahaya ini, di mana serigala melolong, ular menggigit dan kalajengking menyengat.

Yesus mengutus kita ke dunia untuk menjadi alat dan saluran kedamaian-Nya di tengah ketakutan dan bahaya. Tetapi marilah kita juga ingat bahwa perdamaian bukanlah tidak adanya ketakutan dan bahaya. Akan selalu ada ketakutan dan bahaya. Damai adalah hadirat Tuhan, di tengah ketakutan dan bahaya.

Di setiap Misa, Yesus berkata kepada kita – Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, Damai sejahtera-Ku kuberikan kepadamu. Jadi Yesus sudah memberi kita damai sejahtera-Nya. Itulah yang kita miliki. Itulah yang kita harus – orang yang damai. Karena Yesus adalah damai sejahtera kita; dari luka-luka-Nya mengalir kedamaian dan belas kasihan. Maka ketika kita menghadapi ketakutan dan bahaya, marilah kita membuat tanda salib. Luka-luka Yesus akan melindungi kita. Oleh bilur-bilur-Nya kita akan disembuhkan dan kita akan diselamatkan.. (RENUNGAN PAGI) 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Antifon Komuni (Mzm 34:9)

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan. Berbahagialah orang yang berharap pada-Nya.

Taste and see that the Lord is good; blessed the man who seeks refuge in him.

Gustate et videte, quoniam suavis est Dominus: beatus vir, qui speret in eo.

Sabtu, 02 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XIII

 

Sabtu, 02 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XIII
   
“Mencintai berarti menghendaki yang baik untuk seseorang” (St. Thomas Aquinas)
  
Antifon Pembuka (Mzm 85:11-12)
   
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi dan keadilan akan merunduk dari langit.

Doa Pagi

Ya Allah, kami mohon semoga kami Kauberkati dan Kausinari dengan sabda-Mu. Semoga kami melalui Roh Kudus Kaucipta menjadi orang yang suka membangun kedamaian. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
    
Bacaan dari Nubuat Amos (9:11-15)
 
"Aku akan memulihkan kembali umat-Ku dan Aku akan menanam mereka di tanah mereka." 

Tuhan bersabda, “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh. Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya. Aku akan membangunnya kembali seperti pada zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,” demikianlah sabda Tuhan yang melakukan hal ini. “Sungguh, waktunya akan datang.” Demikianlah sabda Tuhan, “bahwa pembajak dan penuai akan susul menyusul, demikian juga pengirik buah anggur dan penabur benih. Gunung-gunung akan mengalirkan anggur baru, dan segala bukit akan kebanjiran. Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel; mereka akan membangun kota-kota yang lengang dan mendiaminya. Mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya. Mereka akan membuat kebun buah-buahan dan makan buahnya. Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,” sabda Tuhan Allahmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan
atau
Tuhan berbicara tentang damai kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 85:9.11-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya mereka jangan kembali kepada kebodohan?
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.

Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
            
Inilah Injil Suci menurut Matius (9:14-17) 
 
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, “Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
     Dalam Perjanjian Lama, ungkapan "Tuhan bersabda ..." muncul berkali-kali dan selanjutnya dapat disebut sebagai nubuatan dan biasanya melalui mulut nabilah firman Tuhan keluar.

Seperti halnya dalam bacaan pertama dan mengandung dua nubuat. Keduanya dimulai dengan "Tuhan bersabda:"

Keduanya juga memulai dengan cara yang sama - "Hari itu ..." dan "Hari-hari akan datang sekarang ..."

Ini memberikan harapan suatu saat di masa depan di mana sesuatu yang indah akan terjadi di mana akan ada pemulihan dan berkat yang akan datang.

Memang, ini adalah waktu yang dinanti-nantikan. Ini adalah waktu untuk berharap.

Tapi ada dua sisi dari sebuah ramalan. Seperti dua sayap burung merpati, nubuatan alkitabiah mengandung karakteristik kembar yang selaras satu sama lain.

Yang pertama, meramalkan masa depan dengan mengumumkan kehendak Tuhan dan rencana-Nya bagi umat-Nya. Bernubuat memanggil umat beriman untuk bekerja sama dengan maksud suci Allah melalui doa, kesabaran, dan ketaatan yang setia.

Yang kedua, ramalan berlaku untuk keadaan sekarang. Ramalan memanggil umat Allah untuk bertobat dan menarik mereka kembali ke janji-janji perjanjian dan pelajaran-pelajaran lama. Para nabi Perjanjian Lama sering kali berperan sebagai pembaru sosial dan politik.

Nubuat-nubuat Perjanjian Lama digenapi di dalam Yesus ketika Dia datang. Dia datang untuk membawa kita keluar dari duka dan kesedihan menjadi sukacita dan kegembiraan.

Hari itu atau hari yang akan datang sudah ada di sini dan sekarang. Yesus telah berbicara. Dia akan mengangkat kita dari duka dan kesedihan sehingga kita bersukacita.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung kami melalui donasi. Mulai bulan Juli 2022 donasi yang masuk akan digunakan untuk peremajaan notebook yang kami peroleh juga dari donasi bapak/ibu/saudara/i  6 tahun yang lalu (2016), kini mengalami kendala lambat/lemot. Terima kasih, Tuhan memberkati. 
 

Doa Malam

Tuha Raja Damai, syukur dan terima kasih kepada-Mu, karena Engkau telah menyertaiku sepanjang hari ini. Bantulah aku menutup hari ini dengan hati damai. Jangan biarkan aku terus-menerus larut dalam masa lampau tetapi bantulah aku untuk senantiasa siap menghadapi kenyataan hari ini. Semoga hari esok lebih baik dari hari ini. Amin.

RENUNGAN PAGI

Jumat, 01 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XIII

 

Jumat, 01 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XIII - Jumat Pertama Dalam Bulan
    
Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus sendiri dan Gereja; di dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan diri- Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya. --- Kitab Hukum Kanonik, 89 § 1
       
Antifon Pembuka (Mzm 119:2.10)

Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan. Dengan segenap hati aku mencari Engkau, Jangan biarkan daku menyimpang dari-Mu.

Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengasih, kami mohon dipenuhi oleh Sabda-Mu dan semoga karya kami memberi kesaksian atas pemeliharaan-Mu terhadap setiap orang. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
   
Bacaan dari Nubuat Amos (8:4-6.9-12)
 
"Aku akan mengirimkan kelaparan, bukan kelaparan akan makanan, melainkan kelaparan akan sabda Tuhan." 
  
Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini; kalian yang berpikir, “Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum? Kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu? Kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu. Kita akan membeli orang papa dengan uang dan membeli orang miskin karena sepasang kasut. Kita akan menjual terigu tua.” “Pada hari itu akan terjadi,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah. Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Kalian akan berkabung seperti atas kematian anak tunggal sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih.” “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan kelaparan akan mendengar sabda Tuhan. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan. Tetapi tidak akan menemukannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Manusia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Ayat. (Mzm 119:2.10.20.30.40.131; Ul: Mat 4:4)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Hancurlah jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
4. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (bdk. Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.
        
Inilah Injil Suci menurut Matius (9:9-13) 
 
"Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan."
   
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
 

Mengapa Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa? Mengapa Yesus memanggil Matius, seorang pemungut cukai, dan bukan orang Farisi? Jawabannya adalah karena Yesus berbelas kasih dan menghendaki muridnya untuk berbelas kasih. Orang berdosa, seperti orang sakit, sadar diri bahwa ia lemah tak berdaya; ia mengharapkan pertolongan; ia mendambakan pengampunan, penerimaan dan belas kasihan dari sesama dan dari Tuhan. Kehadiran Yesus didasari oleh misi yang jelas, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa,” kata Yesus. Matius sebagai pemungut cukai dan oleh orang-orang Farisi dimasukkan dalam kelompok orang berdosa menjadi salah seorang yang dipanggil untuk mengikuti-Nya. Ada sekian banyak kesempatan yang tersedia bagi kita untuk mengembangkan kemampuan menaruh belas kasihan. Kesempatan ini akan semakin mudah kita tangkap kalau kita sendiri mengalami belas kasih, kerahiman dan kasih setia Allah.  (RENUNGAN PAGI) 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
    
Hati Yesus yang Mahakudus sebagai perapian cinta kasih yang bernyala-nyala adalah lambang dan ungkapan nyata dari kasih abadi Allah ---- Paus Paulus VI
           

Litani Hati Yesus yang Mahakudus lih. PS 209

Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami;
Kristus, dengarkanlah kami
Kristus, kabulkanlah doa kami

Allah Bapa di surga, kasihanilah kami
Allah Putra Penebus dunia,

Allah Roh Kudus,

Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa,

Hati Yesus yang mahakudus,
Hati Yesus, Putra Bapa kekal,
Hati Yesus yang diwujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan,
Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud,
Hati Yesus yang mahamulia,
Hati Yesus, bait kudus Allah,
Hati Yesus, kemah Allah yang mahatinggi,
Hati Yesus, rumah Allah dan pintu surga,
Hati Yesus, perapian cinta kasih yang bernyala-nyala,
Hati Yesus, perbendaharaan keadilan dan cinta kasih,
Hati Yesus, penuh kebaikan dan cinta kasih,
Hati Yesus, lubuk penuh keutamaan,
Hati Yesus yang amat patut dipuji,
Hati Yesus, raja dan pusat segala hati,
Hati Yesus, tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan,
Hati Yesus, tempat ke-Allah-an seluruhnya,
Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa,
Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami,
Hati Yesus, kerinduan bukit-bukit yang kekal,
Hati Yesus yang sabar dan mahabelas kasih,
Hati Yesus yang murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Mu,
Hati Yesus, sumber kehidupan dan kesucian,
Hati Yesus, kurban pelunas dosa kami,
Hati Yesus yang ditimpa penghinaan,
Hati Yesus yang hancur karena kejahatan kami,
Hati Yesus yang taat sampai mati,
Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak,
Hati Yesus, sumber segala penghiburan,
Hati Yesus, kehidupan dan kebangkitan kami,
Hati Yesus, pokok damai dan pepulih kami,
Hati Yesus, kurban untuk orang berdosa,
Hati Yesus, keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu,
Hati Yesus, pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau,
Hati Yesus, kesukaan semua orang kudus,

Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.

Yesus yang lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.

Marilah kita berdoa. (Hening) Allah yang mahakuasa dan kekal, terimalah segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati Yesus kepada-Mu atas nama semua orang berdosa. Sudilah Engkau mengampuni dosa-dosa umat-Mu ini, yang memohon belas kasih-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dalam Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

 

 

Credit: PaoloGaetano/istock.com

Kamis, 30 Juni 2022 Hari Biasa Pekan XIII

 

Kamis, 30 Juni 2022
Hari Biasa Pekan XIII

“Para Uskup, berkat Roh Kudus yang dikurniakan kepada mereka, menjadi Guru iman, Imam Agung dan Gembala yang sejati dan otentik” (Dekrit Christus Dominus, 2)


Antifon Pembuka (Amos 7:15)

Dari pekerjaan menggiring kambing domba aku dipanggil Tuhan dan diperintahkan, “Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.”

Doa Pagi


Ya Allah, berkenanlah mengampuni dosa-dosa kami bila kami bertobat kepada-Mu. Semoga kami pun menaruh belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Engkau menaruh belas kasih kepada kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          
    
  
    Bacaan dari Kitab Amos (7:10-17) 
 
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku." 
 
Sekali peristiwa Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan, “Amos telah mengadakan persepakatan melawan Tuanku di tengah-tengah kaum Israel. Negeri ini tidak dapat menahan segala perkataannya. Sebab beginilah kata Amos, ‘Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.” Lalu berkatalah Amazia kepada Amos, “Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu! Dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan.” Jawab Amos kepada Amazia, “Aku ini bukan nabi, dan bukan pula termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjan menggiring kambing domba; Tuhan bersabda kepadaku, ‘Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.’ Maka sekarang dengarkanlah sabda Tuhan, Engkau berkata, ‘Janganlah bernubuat menentang Israel, dan jangan ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.’ Sebab itu beginilah sabda Tuhan, ‘Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang. Tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur. Engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan
Ayat. (Mzm 9:8.9.10.11; R:10)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
 
        
Inilah Injil Suci menurut Matius (9:1-8)

"Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, "Ia menghujat Allah!" Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah'? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa," lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
     
Sulit untuk memahami apa itu lumpuh sebenarnya. Ya, kita telah melihat pasien stroke dan orang yang terikat kursi roda, atau bahkan kelumpuhan yang lebih parah. Kelumpuhan dalam Injil hari ini terbaring di tempat tidur. Jadi itu seperti fisik yang sepenuhnya diam, tanpa mobilitas dan ketergantungan total pada orang lain.

Dengan kelumpuhan tubuh mungkin akan terjadi pengerasan hati. Seseorang menjadi pahit dan marah dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan bahkan dengan Tuhan. Yesus memandang melampaui kondisi fisik orang lumpuh hingga kondisi rohaninya. Dia memulai proses penyembuhan dengan pengampunan dosa. Sedangkan untuk diri kita sendiri, kita mungkin secara fisik mampu dan bergerak, tetapi dapatkah kita lumpuh secara rohani.

Ketika kita melihat kehidupan dengan pesimisme, kecemasan, dan ketakutan, mungkinkah kita lumpuh secara rohani? Sama seperti dalam bacaan pertama, Amazia, imam Betel, lumpuh secara rohani dan dia tidak ingin mendengar apa pun dari nabi Amos. Ketika kebencian, kemarahan, dan kepahitan mulai melumpuhkan visi hidup kita dan melumpuhkan hubungan kita dengan orang lain, maka cinta dan kedamaian serta sukacita akan lenyap dari kehidupan kita. Yesus datang untuk membebaskan kita dari dosa dan untuk menjalani kehidupan dengan sepenuhnya. Tetapi kita harus menunjukkan kepada-Nya hati kita yang lumpuh dan membiarkan Dia menyembuhkan kita dengan belas kasihan dan kasih-Nya sebelum kita dapat bangkit dan berjalan kembali ke kehidupan.(RENUNGAN PAGI) 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
   
Karya: Grzegorz Zdziarski/istock.com

Doa Malam

Allah Bapa Sumber Pembaruan Hidup, kami bersyukur karena Engkau telah menemukan kami kembali dengan penuh belas kasih melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga sabda dan karya-Nya membangun kami menjadi manusia baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Rabu, 29 Juni 2022 Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul

 

Rabu, 29 Juni 2022
Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul
  
“Yesus tidak lagi memanggilnya Simon, menunjukkan otoritas dan memerintah atasnya, seperti menjadikannya milik-Nya sendiri. Tetapi dengan gelar yang menyerupai benda, ia mengubah namanya menjadi Petrus, dari kata petra (batu karang); sebab diatasnya Ia kemudian mendirikan Gereja-Nya.” (St. Sirilus dari Aleksandria)


Antifon Pembuka

Inilah orang-orang yang semasa hidupnya telah menyuburkan Gereja dengan darah mereka: dari piala Tuhan mereka telah minum dan menjadi sahabat-sahabat Allah.

These are the ones who, living in the flesh, planted the Church with their blood; they drank the chalice of the Lord and became the friends of God.

Nunc scio vere, quia misit Dominus Angelum suum: et eripuit me de manu Herodis, et de omni exspectatione plebis Iudæorum.

Doa Pagi


Ya Allah, pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus ini, Engkau telah melimpahkan sukacita yang sejati. Bantulah Gereja-Mu untuk senantiasa mengikuti ajaran Rasul-rasulmu, yang telah menyampaikan dasar iman kepada kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:1-11)
     
  
"Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."
    
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu, “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!” Lalu ia mengikuti malaikat itu keluar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah melepaskan daku dari segala kegentaranku
atau Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 2/4)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
   
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:6-8.17-18)
  
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
  
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (16:13-19)
    
"Engkau adalah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."
     
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

      
Renungan
  
  Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, setiap tahun pada tanggal 29 Juni, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus, keduanya sangat terkemuka dan para Rasul dan murid penting Tuhan, yang memiliki makna khusus bagi kita semua. Mereka berdua menjadi martir di Roma.

Dengan demikian, Santo Petrus dan Santo Paulus dianggap sebagai dua pilar besar Gereja, yang melalui dedikasinya yang besar, Gereja pada hari-hari awal sejarahnya mampu melewati masa-masa kelam dan sulit, dan bertahan melalui semua tantangan. dan kesulitan. Mereka melakukan dengan patuh apa yang Tuhan perintahkan untuk mereka lakukan, untuk menjadikan semua orang dari segala bangsa murid-Nya, mengumpulkan mereka ke dalam Gereja Allah.

Rasul Petrus, seperti yang kita semua tahu, adalah salah satu rasul pertama yang dipanggil Tuhan, tepat setelah pembaptisan-Nya saat Dia berjalan di sepanjang tepi danau Galilea. St Petrus adalah seorang nelayan yang mencari nafkah mencari ikan di danau bersama saudaranya St Andreas, dan saudara St Yakobus dan St Yohanes. Tuhan memanggil mereka semua, dan mereka meninggalkan segalanya untuk mengikuti Dia.

Sementara itu, St. Paulus pernah menjadi elit di antara orang-orang Yahudi bernama Saulus, dianggap dan diperhitungkan di antara orang-orang Farisi dan yang juga warga negara Romawi, suatu prestasi yang langka bagi seorang Yahudi pada waktu itu, berpendidikan baik dan seorang pemuja Hukum yang bersemangat. Seperti yang kita saksikan dalam Kisah Para Rasul, St. Paulus, sebagai Saulus, pernah menjadi musuh besar Gereja dan semua umat beriman. Dia pernah memburu orang-orang Kristen di seluruh negeri dan di seluruh Yerusalem, menangkap mereka untuk diserahkan kepada imam-imam kepala.

Kita pasti bertanya-tanya, mengapa Tuhan memilih orang-orang seperti itu untuk menjadi murid-Nya, dan terlebih lagi sebagai Rasul-Nya, yang paling penting di antara para pengikut-Nya. Tetapi itulah tepatnya yang telah Tuhan lakukan, karena kita semua harus ingat bahwa kita tidak memilih diri kita sendiri sebagai layak bagi Tuhan. Sebaliknya, Tuhanlah yang memilih orang-orang yang Dia anggap layak.

Santo Petrus adalah seorang nelayan yang sederhana dan miskin, sedangkan Santo Paulus adalah seorang Farisi dan seorang Yahudi fanatik yang menentang ajaran Tuhan. Namun, Allah memanggil mereka untuk menjadi orang-orang yang kepadanya Dia mempercayakan Gereja-Nya. Inilah yang Dia ingin kita ketahui, bahwa kita semua, terlepas dari asal usul kita, latar belakang kita atau apa pun, dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi murid-Nya, dan kita semua harus meneladani para pendahulu kita, khususnya teladan dari St Petrus dan St Paulus, Rasul besar dan orang-orang kudus Allah.

Santo Petrus tidak mengalami perjalanan yang mudah dengan Tuhan, seperti yang kita semua tahu bagaimana dia menyangkal Tuhan tiga kali ketika dia diminta oleh orang-orang yang menuduhnya berada di antara murid-murid-Nya, ketika Yesus ditangkap selama sengsara-Nya. Dia meninggalkan Tuhan Yesus seperti murid-murid lainnya untuk melindungi diri mereka sendiri dan menjaga diri mereka tetap aman. Namun, terlepas dari semua kelemahan manusia yang dia tunjukkan, Santo Petrus di dalam hatinya memiliki cinta dan pengabdian yang tulus kepada Tuhan.

Itulah sebabnya St. Petrus dipercayakan oleh Tuhan untuk memimpin semua umat beriman sebagai Vikaris dan sebagai orang yang akan menjadi dasar Gereja yang didirikan Tuhan di dunia ini. Hal ini ditegaskan oleh Tuhan Yesus sendiri ketika Dia berkata, "Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

Melalui kata-kata ini, Tuhan mempercayakan kepada Santo Petrus seluruh Gereja, yang dibangun di atas dasar iman yang kokoh, diuji melalui penderitaan dan penganiayaan. Dia memberinya otoritas atas seluruh Gereja, sebagai Wakil-Nya dan sebagai pemimpin semua Rasul. Santo Petrus dalam banyak kesempatan di sepanjang Kisah Para Rasul menunjukkan kepemimpinan yang hebat dalam menjaga Gereja tetap bersama di tengah tantangan dan bahkan pertengkaran dan konflik dari dalam Gereja.

Santo Petrus, menurut Tradisi Suci, pergi ke Roma untuk mendirikan Gereja di sana, dan dengan demikian dianggap sebagai Uskup Roma yang pertama dan sebagai Paus pertama, Wakil Kristus dan Pemimpin Gereja Universal. Dia dianiaya di bawah pemerintahan Kaisar Romawi Nero, dan menjadi martir di Roma, di tempat di mana sekarang Basilika Santo Petrus di Vatikan berdiri. Menunjukkan imannya yang besar dan kerendahan hatinya di hadapan Tuhan, dia menolak untuk disalibkan dengan cara yang sama seperti Tuhan Yesus dan Juruselamatnya. Sebaliknya, dia memilih untuk disalibkan terbalik.

Sementara itu, Santo Paulus sebagai Saulus dipanggil oleh Tuhan ketika dia dalam perjalanan ke kota Damaskus, ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya dan memanggilnya untuk mengikuti Dia. St Paulus mengalami perubahan hati dan memutuskan untuk dibaptis ke dalam iman. Akhirnya, St. Paulus menjadi seorang penginjil yang hebat dan seorang hamba Tuhan yang bekerja keras. Melalui banyak surat-suratnya kepada gereja-gereja di banyak tempat dan kota, yang merupakan bagian dari Alkitab kita, kita semua telah belajar lebih banyak tentang iman kita. Ini adalah surat-surat yang sama yang digunakan St. Paulus untuk mengajar dan menegaskan kembali iman umat beriman di tempat-tempat itu.

Seperti yang kita baca dalam Kisah Para Rasul, St. Paulus juga akhirnya pergi ke Roma, karena dia ditangkap dan dianiaya oleh para pemimpin Yahudi. Dia memohon kepada Kaisar dan dengan demikian menyeberang ke Roma untuk diadili oleh Kaisar. Dia terus menginjili di antara umat beriman di Roma sampai saat penganiayaan besar pertama terhadap umat beriman dimulai pada tahun 64 M oleh Kaisar Nero. Orang-orang Kristen ditangkap dan disalahkan atas insiden Kebakaran Besar Roma, dan banyak dari mereka menjadi martir termasuk St. Paulus, yang dipenggal kepalanya.

Kita melihat bagaimana Allah memanggil murid-murid dan hamba-hamba-Nya dari antara umat-Nya, menguduskan mereka dan menjadikan mereka layak menjadi alat pekerjaan-Nya yang ajaib. Beginilah cara Tuhan memanggil semua orang yang Dia anggap benar dan adil di mata-Nya. Dan Dia telah memanggil kita semua juga. Namun, itu adalah pilihan dan kehendak bebas kita, yang telah Tuhan berikan kepada kita, bagi kita untuk mengikuti Dia atau berjalan di jalan kita sendiri. Ya, itu adalah pilihan yang harus kita semua ambil dalam hidup ini.

Kita semua adalah penerus para Rasul dan murid Tuhan. Kita semua berjalan di jalan-Nya dan kita harus mengikuti jejak St. Petrus dan St. Paulus, para Rasul kudus, yang telah meletakkan banyak pondasi Gereja. Namun, masih banyak hal yang harus dilakukan, karena pekerjaan yang dimulai oleh para Rasul belum selesai. Masih banyak lagi orang yang harus kita jangkau, karena mereka belum menerima Kabar Baik dari Tuhan.

Kita mungkin berpikir bahwa kita membutuhkan perbuatan-perbuatan besar dan perbuatan-perbuatan besar untuk mengikuti jejak para Rasul, tetapi kenyataannya tidak demikian. Ingatlah, bahwa para Rasul itu sendiri adalah orang-orang sederhana dari asal-usul yang berbeda, banyak dari mereka berasal dari asal-usul yang sederhana, yang dipanggil Allah untuk kebesaran melalui ketaatan dan iman. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, baik Santo Petrus maupun Santo Paulus sendiri adalah manusia biasa dengan kekurangan dan ketidaksempurnaannya masing-masing. Tetapi Tuhan membuat mereka melakukan perbuatan luar biasa dengan bimbingan dan bantuan-Nya.

Saudara-saudari di dalam Kristus, yang perlu kita lakukan adalah menaati Tuhan dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada pemeliharaan-Nya, mempercayakan diri kita sepenuhnya kepada-Nya dan setia kepada-Nya. Kita bisa mulai dari diri kita sendiri, dari kehidupan kita sendiri dan dari hubungan dan aktivitas kita di dalam keluarga, komunitas, dan masyarakat kita sendiri. Kita harus tulus dalam iman kita, mengikuti teladan para Rasul, terutama Santo Petrus dan Santo Paulus, dalam seberapa banyak mereka telah mengabdikan seluruh hidup mereka kepada Tuhan, dengan kata-kata, tindakan dan perbuatan mereka.

Oleh karena itu marilah kita melanjutkan pekerjaan para Rasul, dengan menjadi pembawa Kabar Gembira Allah, bukan hanya dengan menginjili melalui kata-kata atau khotbah, tetapi yang lebih penting, dengan benar-benar menghayati pesan Injil dalam hidup kita, dengan saling mengasihi. , dengan menunjukkan belas kasihan dan pengampunan kepada mereka yang telah berbuat salah kepada kita, dan dengan tulus dan murah hati dalam memberi, memperluas cinta dan bantuan kita kepada orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan.

Masih banyak hal yang bisa kita semua lakukan, mengikuti jejak para Rasul, tetapi kita harus diilhami dan diberi energi oleh teladan Santo Petrus dan Santo Paulus, serta para Rasul lainnya dan semua orang kudus yang kudus. Tuhan. Mereka telah memberikan segalanya demi Tuhan, dan mereka telah bertahan melalui saat-saat sulit dan menantang demi umat Tuhan di Gereja. Sekarang, kita semua memikul tanggung jawab yang sama yang telah mereka pikul, dan kita semua perlu bekerja bersama sebagai anggota Gereja-Nya, untuk memastikan bahwa pekerjaan baik Tuhan untuk keselamatan umat-Nya akan berlanjut.

Oleh karena itu, marilah kita semua menyerahkan diri kita kembali kepada Tuhan, dan mengabdikan pekerjaan kita untuk keselamatan saudara-saudara kita. Marilah kita semua berusaha untuk memenuhi panggilan yang telah diberikan Tuhan kita kepada kita. Mari kita berjalan di jalan yang telah Dia tunjukkan kepada kita, mengikuti jejak St. Petrus dan St. Paulus, untuk kemuliaan Allah yang lebih besar dan untuk keselamatan umat-Nya. Amin.
(RENUNGAN PAGI) 
 
Baca renungan lainnya untuk Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Antifon Komuni (Bdk. Mat 16:16.18)

Petrus berkata kepada Yesus, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Yesus menjawab, "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku."

Peter said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And Jesus replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.


Tu es Petrus, et super hanc petram ædificabo Ecclesiam meam.
 
 

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy