Minggu, 17 Juli 2022
Hari Minggu Biasa XVI
“Siapa pun yang bermain-main dengan iblis tidak dapat bergembira bersama Kristus.” — St. Petrus Krisologus
Antifon Pembuka (Mzm 54:6-8)
Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku
mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah
nama-Mu.
See, I have God for my help. The Lord sustains my soul. I will sacrifice
to you with willing heart, and praise your name, O Lord, for it is
good.
Ecce Deus adiuvat me, et Dominus susceptor est animæ meæ: averte mala
inimicis meis, in veritate tua a disperde illos, protector meus Domine.
Doa Pagi
Allah Bapa yang penuh kasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau
berkenan untuk hadir di tengah-tengah kami. Kami mohon, bukalah hati
kami agar siap sedia menerima kehadiran-Mu yang senantiasa membawa
berkah bagi kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:1-10a)
"Tuanku, singgahlah ke kemah hambamu ini."
Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham di dekat pohon
tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di
kala hari panas terik. Ketika ia mengangkat mata, ia melihat tiga orang
berdiri di depannya. Melihat mereka, Abraham bergegas dari pintu
kemahnya menyongsong mereka. Ia bersujud sampai ke tanah dan berkata,
“Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini.
Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan dan duduklah
beristirahat di bawah pohon ini; biarlah hamba mengambil sepotong roti,
agar tuan-tuan segar kembali. Kemudian bolehlah tuan-tuan melanjutkan
perjalanan. Sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab
mereka, “Perbuatlah seperti yang engkau katakan itu!” Abraham segera
pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata, “Segeralah! Ambil tiga
sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu
Abraham berlari ke lembu sapinya, mengambil seekor anak lembu yang empuk
dan baik dagingnya, dan memberikannya kepada seorang bujangnya yang
segera mengolahnya. Kemudian Abraham mengambil dadih, susu, dan anak
lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya kepada ketiga orang
itu. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu, sementara
mereka makan. Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham, “Di
manakah Sara isterimu?” Jawab Abraham, “Di sana, di dalam kemah.” Maka
berkatalah Ia, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan
engkau. Pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak
laki-laki.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil
dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar
fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela
kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi
menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uangdengan makan riba dan tidak menerima suap
melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan
goyah selama-lamanya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:24-28)
"Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad sekarang dinyatakan kepada orang kudus-Nya."
Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi
kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan
Kristus untuk tubuhnya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat
itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk
meneruskan kepenuhan firman-Nya kepada kamu, yaitu: Rahasia yang
tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada
orang-orang kudus-Nya. Allah berkenan memberitahu mereka betapa kaya dan
mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada
di antara kamu. Dialah harapan akan kemuliaan! Dialah yang kami
beritakan dengan memperingatkan orang dan mengajar mereka dalam segala
hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (10:38-42)
"Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik."
Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah
kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita
itu mempunyai seorang saudara bernama Maria. Maria itu duduk di dekat
kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Tetapi Marta sibuk
sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan
peduli bahwa saudariku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah
dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya, “Marta, Marta, engkau
kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu
saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak
akan diambil dari padanya.”Verbum Domini (Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Setelah Allah menampakkan diri kepada Abraham untuk
mengadakan perjanjian tentang keturunannya dan tentang harta warisan
(Tanah Kanaan), sekarang Allah datang menampakkan diri lagi kepada
Abraham dalam wujud orang asing. Allah yang menjelma menjadi tiga sosok
manusia datang mengunjungi Abraham, tidak jauh dari kemahnya. Mereka
dalam perjalanan menuju kota Sodom dan Gomora, tapi mampir sebentar
untuk istirahat dan makan siang di tempat kediaman Abraham, atas
permintaan Abraham. Bacaan yang kita dengar
dari Kitab Kejadian dalam teks Ibrani ada ketidakjelasan tentang
ketiganya yang muncul. Kemudian kisah ini menjadi dasar dari ikon besar
Rublev sebagai simbol dari Tritunggal Mahakudus.
Abraham dan Sarah
benar-benar memberikan diri mereka sendiri kepada ketiganya yang muncul
secara tak terduga. Mereka jelas dikirim dari Tuhan. Mereka mewakili
kesetiaan Allah pada janji-Nya kepada Abraham bahwa ia dan Sarah akan
memiliki seorang putra. Abraham tidak pernah meragukan bahwa Allah akan
menepati janji-Nya tetapi berpikir bahwa mungkin janji itu tidak seperti
yang ia pikirkan. Sarah hanya bisa tertawa ketika diberitahu bahwa dia
akan melahirkan seorang putra. Dia memiliki harapan ketika masih muda
tetapi tahu bahwa secara manusia sudah terlambat. Baik Abraham maupun Sarah adalah tuan rumah Allah dalam drama ini. Mereka mendengarkan dengan sopan
Bandingkan
narasi Alkitab ini dengan Injil Lukas hari ini. Penerimaan tamu ini bagi
Maria dan Marta berbeda. Maria menerima tamunya yang tak lain dan tak
bukan adalah Yesus. Maria selalu memperhatikan dan mendengarkan
kata-kata Yesus hingga Maria duduk dekat kaki Tuhan Yesus. Sedang Marta
sibuk dengan melayani makanan dan minuman buat Tamunya itu. Marta sibuk
dengan suguhan itu, akhirnya tidak mendengar kata-kata Yesus. Bagi
Yesus, maka yang penting adalah mendengarkan kata-kata-Nya. Kata-kata
Yesus memberikan hidup yang kekal. Kalau makanan paling ya lapar begitu
saja. Atau makanan bisa dicari atau disuguhkan paling belakang. Kalau
memang tidak ada ya makan saja di rumah. Tetapi kata-kata-Nya
didengarkan dengan sungguh-sungguh. Maria tidak pernah melayani Yesus
tetapi dengan mendengarkan, sungguh-sungguh telah memuaskan Yesus. Dia
duduk dekat kaki Yesus agar dengan cermat mendengarkan kata-kata Yesus.
Dia mengharapkan Maria tidak hanya mendengarkan saja, tetapi apa yang
sudah dihayatinya dinyatakan di dalam hidupnya. Demikianlah Maria
benar-benar menjadi murid Yesus yang sejati.
Ketika kita dapat
menerima orang lain sebagai orang-orang yang datang dalam nama Tuhan
kita dapat menghayati misteri yang dibicarakan oleh Santo Paulus dalam
bacaan kedua hari ini: Kristus ada
di antara kamu. Dialah harapan akan kemuliaan! Santo Paulus
dalam Surat kepada jemaat Kolose menempatkan misteri ini di jantung
kehidupan Kristen kita. Menderita tetapi melakoninya dengan sukacita.
Itulah yang dilakukan oleh Rasul Paulus. Nilai pengorbanan, martiria
(melengkapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus
untuk tubuh-Nya, yaitu Jemaat) dan cinta akan Yesus memotivasi
penderitaannya.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id selamat berakhir pekan. Tuhan memberkati.
Antifon Komuni (Mzm 111:4-5)
Perbuatan Tuhan yang agung pantas dikenang, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Orang yang takut akan Dia diberi-Nya makanan.
The Lord, the gracious, the merciful, has made a memorial of his wonders; he gives food to those who fear him.
atau (Why 3:20)
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada yang mendengar
suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya, Aku akan
makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Behold, I stand at the door and knock, says the Lord. If anyone hears my
voice and opens the door to me, I will enter his house and dine with
him, and he with me.
RENUNGAN PAGI