Rabu, 20 Juli 2020 Hari Biasa Pekan XVI

 

Rabu, 20 Juli 2020
Hari Biasa Pekan XVI

     
“Ia yang menyambut Komuni dikuduskan dan diilahikan dalam jiwa dan badan dengan cara yang sama seperti air, dijerangkan di atas api, menjadi mendidih. … Komuni bekerja seperti ragi yang diadukkan ke dalam adonan sehingga ia mengkhamirkan seluruh adonan. … Sama seperti meleburkan dua batang lilin bersama-sama, kalian akan mendapatkan satu batang lilin, demikian juga, aku pikir, orang yang menyambut Tubuh dan Darah Yesus dileburkan bersama-Nya dengan Komuni ini, dan jiwa mendapati bahwa ia dalam Kristus dan Kristus dalam dia.”
— St. Sirilus dari Alexandria, Bapa dan Pujangga Gereja

      
Antifon Pembuka (Mzm 71:15)

Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan karya-Mu.

Doa Pagi


Allah Bapa Maha Penyayang, orang yang mencari Engkau takkan dikecewakan: Engkau berkenan menemui mereka dalam diri manusia penuh belas kasih, yaitu Yesus Putra Rahmat. Ajarilah kami menurut semangat-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
    

Bacaan dari Kitab Yeremia (1:1.4-10)
 
  
"Aku menentukan dikau menjadi nabi untuk berbagai bangsa." 
     
Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; Ul: lh.6a)

1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
     
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:1-9)
   
   
"Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda."
    
Pada suatu hari, Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


  
Renungan

  
Bagi kita yang tinggal di lingkungan perkotaan, sering dikatakan bahwa kita hidup di hutan beton.

Tetapi meskipun itu mungkin hutan beton, kita tahu jalan kita, kita memiliki listrik yang kita miliki dan gawai untuk melanjutkan pekerjaan kita dan perangkat lain untuk hiburan kita.

Tetapi ketika kita pindah ke pedesaan, kita mungkin terpesona oleh alam dengan begitu banyak varietas dengan suara dan warnanya dan untuk melihat bagaimana hewan dan tumbuhan tumbuh dan berkembang biak.

Jika kita perlihatkan beberapa benih, kita mungkin tidak dapat mengidentifikasi mereka berdasarkan spesiesnya dan kita juga tidak akan tahu jenis tanaman atau pohon apa yang akan mereka tanami.

Tapi yang pasti Tuhan akan tahu, dan Dia menciptakan dengan rencana dan tatanan ilahi bahwa setiap benih akan memiliki masa depan pertumbuhan dan menambah keajaiban dan keindahan ciptaan-Nya.

Dan bahkan bagi kita, seperti yang dikatakan nabi Yeremia dalam bacaan pertama, "
Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau."

Masing-masing dari kita memiliki tujuan dalam rencana Tuhan. Bagi Yeremia itu adalah menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.

Tetapi seperti benih dalam perumpamaan Injil, akan ada tantangan dan kesulitan dalam memenuhi rencana dan tujuan Tuhan bagi kita.

Tetapi seperti apa yang Tuhan katakan kepada Yeremia:
"Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."
  
Semoga telinga kita mendengarkan Firman Tuhan sehingga mulut kita selalu siap untuk mengucapkan Firman-Nya dan menuai hasil bagi Tuhan.
 
 Baca renungan lainnya di lumenchristi silakan klik tautan ini
 
Credit:ThamKC/istock.com

Selasa, 19 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XVI

 

Selasa, 19 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XVI
  
“Hendaklah lidahmu hanya mengatakan apa yang benar, dan hendaklah hukum Allah selalu ada di dalam hatimu” (St. Ambrosius)
    
Antifon Pembuka (Mzm 85:8)


Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.


Doa Pagi
    
Allah Bapa Maha Penyayang, semoga kami memahami kehendak-Mu, yang terungkap dalam sabda-Mu, dan semoga Engkau selalu mendampingi kami dengan penyelenggaraan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
     

Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)
       
"Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu"

Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita menghapus kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 4/4, PS 815

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:2-4.5-6.7-8)

1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

   

Inilah Injil Suci menurut Matius (12:46-50)

"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
 
     Secara umum, kesan orang tentang Tuhan, atau "dewa" adalah kekaguman dan keheranan. Tapi di luar kekaguman dan keheranan, mungkin juga ada ketakutan. Tuhan harus ditakuti terutama ketika kita berbuat salah dan kita mengharapkan hukuman dari Tuhan.

Kita melihat bahwa dalam Perjanjian Lama, bahwa ketika umat Allah berdosa dan tidak setia, mereka dihukum, dengan musuh-musuh mereka menaklukkan mereka atau bencana dan tragedi menimpa mereka. Tetapi dalam Perjanjian Lama yang sama, dan dari bacaan pertama dari nabi Mikha, kita mendengar ini:

Tuhan apa yang bisa dibandingkan dengan Anda: melupalan kesalahan, mengampuni kejahatan, tidak menyimpan kemarahan untuk selamanya, tetapi senang menunjukkan belas kasihan? Ya, Tuhan juga penyayang dan penyayang, pengasih dan pengampun.
 
Ya, marilah kita memohon kepada Tuhan Allah kita untuk mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan kita kesetiaan sehingga kita akan selalu berjalan di jalan-Nya dan melakukan kehendak-Nya. 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
  
Credit: wideonet/istock.com
    
Doa Malam


Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, terima kasih atas Putra-Mu yang makanan-Nya ialah melakukan kehendak-Mu. Semoga sebagai murid-murid-Nya, kami pun mampu menjadi pelaksana kehendak-Mu. Dengan demikian kami menjadi ibu dan saudara-saudari dari Putra-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
    
RENUNGAN PAGI
 

Senin, 18 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XVI

 

Senin, 18 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XVI
   
“Orang Katolik yang menerima Yesus dalam Sakramen Ekaristi Kudus menunjukkan rasa hormat dalam banyak cara. Sikap hormat terpenting adalah penerima Komuni berada dalam kondisi berahmat. Setiap orang Katolik yang sayangnya ada dalam kondisi berdosa berat harus pergi mengaku dosa dan menerima Komuni sebelum mendekati meja Ekaristi... Maka amat disesalkan bahwa pada lebih dari satu paroki, banyak umat secara teratur pergi menerima Komuni Kudus tetapi jarang atau tidak pergi untuk mengaku dosa. Dan beberapa dari mereka berkeliling dengan beban dosa berat dalam hati nurani mereka. Beberapa orang demikian disesatkan oleh pandangan keliru bahwa hanya sedikit orang yang mampu berbuat dosa berat, atau bahwa satu tindakan saja tidak bisa menjadi dosa berat, atau bahwa mereka tidak perlu menghiraukan apa yang dinyatakan otoritas mengajar Gereja sebagai dosa berat (seperti aborsi, kontrasepsi, hubungan sebelum menikah, atau euthanasia) tetapi baiklah sekadar mengikuti hati nurani mereka. Orang Katolik yang ingin memperlihatkan rasa hormat sejati terhadap Ekaristi Kudus akan memastikan dirinya berada dalam kondisi berahmat sebelum mendekati meja Ekaristi.” — Francis Kardinal Arinze
     

Antifon Pembuka (Mik 6:8)

Yang dituntut Tuhan dari padamu tak lain tak bukan ialah berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup rendah hati di hadapan Tuhan.

Doa Pagi
   

Allah Bapa Mahaluhur, ingatkanlah kami bahwasanya Engkau sejak semula mengusahakan keselamatan kami. Kiranya berkat sabda Putra-Mu kami Kauperkenankan ikut serta diselamatkan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.           
Bacaan dari Nubuat Mikha (6:1-4.6-8)
       
   
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu, apa yang dituntut Tuhan dari padamu."
      
Dengarkanlah sabda yang diucapkan Tuhan, "Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu! Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan Tuhan, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab Tuhan mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara dengan Israel. "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku! Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu. "Dengan apakah aku akan pergi menghadap Tuhan dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah Tuhan kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri? "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23)
1. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilannya: Allah sendirilah Hakim!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu!
3. "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
4. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 94:8ab) 
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Suci menurut Matius (12:38-42)
    
"Pada waktu penghakiman ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini."
     
Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Jawab Yesus kepada mereka, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!"
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
      
 
Setiap kali kita melihat sebuah agama, kita melihat pendiri spiritualnya dan apa yang dia ajarkan. Tetapi yang lebih penting dari ajaran adalah buah dari agama. Apa pengaruh agama itu terhadap manusia? Demikian pula setiap kali kita melihat kekristenan, kita juga harus bertanya: Apa pengaruh kekristenan terhadap orang-orang, terutama pada orang Kristen?

Nah, Yesus diminta untuk memberikan tanda untuk membuktikan diri-Nya. Dia tidak melakukannya. Sebaliknya Dia menyoroti sebuah tanda yang jelas-jelas dilewatkan oleh orang-orang Farisi. Dan itulah dampak dari ajaran-Nya terhadap orang-orang.

Kapan pun Dia mengajar, orang-orang melihat perlunya pertobatan dan mengubah hidup mereka. Agama bukan hanya tentang menyembah dan mempersembahkan korban. Ini tentang bagaimana hidup kita diubah dan apa yang Tuhan minta dari kita.

Bacaan pertama menjelaskan dengan sangat mendalam dan sangat praktis tentang apa yang Tuhan minta dari kita. Yaitu berlaku adil, mengasihi dengan lemah lembut dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah kita.

Itu juga tanda yang perlu kita berikan, buah yang perlu kita hasilkan, agar orang lain bisa percaya kepada Tuhan yang kita percayai. 


Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini.

Informasi: Donasi untuk renunganpagi.id mulai bulan Juli 2022 akan dipergunakan untuk peremajaan notebook kami (donasi 2016) yang mulai lambat, bermasalah penggantian meja yang mau ambrol. (Sudah terpenuhi kurang lebih 70%), info selengkapnya dapat dilihat pada tautan ini. 
    
Karya:Tinnakorn Jorruang/istock.com
RENUNGAN PAGI

Minggu, 17 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVI

 

Minggu, 17 Juli 2022
Hari Minggu Biasa XVI  
  
“Siapa pun yang bermain-main dengan iblis tidak dapat bergembira bersama Kristus.” — St. Petrus Krisologus

      

Antifon Pembuka (Mzm 54:6-8)
   
Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.
  

See, I have God for my help. The Lord sustains my soul. I will sacrifice to you with willing heart, and praise your name, O Lord, for it is good.
  
Ecce Deus adiuvat me, et Dominus susceptor est animæ meæ: averte mala inimicis meis, in veritate tua a disperde illos, protector meus Domine.


Doa Pagi
   
Allah Bapa yang penuh kasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau berkenan untuk hadir di tengah-tengah kami. Kami mohon, bukalah hati kami agar siap sedia menerima kehadiran-Mu yang senantiasa membawa berkah bagi kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
     
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:1-10a)
 
  
"Tuanku, singgahlah ke kemah hambamu ini."
  
Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham di dekat pohon tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di kala hari panas terik. Ketika ia mengangkat mata, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Melihat mereka, Abraham bergegas dari pintu kemahnya menyongsong mereka. Ia bersujud sampai ke tanah dan berkata, “Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini. Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah hamba mengambil sepotong roti, agar tuan-tuan segar kembali. Kemudian bolehlah tuan-tuan melanjutkan perjalanan. Sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka, “Perbuatlah seperti yang engkau katakan itu!” Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata, “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya, mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya, dan memberikannya kepada seorang bujangnya yang segera mengolahnya. Kemudian Abraham mengambil dadih, susu, dan anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya kepada ketiga orang itu. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu, sementara mereka makan. Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham, “Di manakah Sara isterimu?” Jawab Abraham, “Di sana, di dalam kemah.” Maka berkatalah Ia, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uangdengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.  
    
 Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:24-28)
  
"Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad sekarang dinyatakan kepada orang kudus-Nya."
 
Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuhnya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan firman-Nya kepada kamu, yaitu: Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Allah berkenan memberitahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di antara kamu. Dialah harapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan dengan memperingatkan orang dan mengajar mereka dalam segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.  
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (10:38-42)
  
"Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik."
 
Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Tetapi Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli bahwa saudariku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 


Renungan

Setelah Allah menampakkan diri kepada Abraham untuk mengadakan perjanjian tentang keturunannya dan tentang harta warisan (Tanah Kanaan), sekarang Allah datang menampakkan diri lagi kepada Abraham dalam wujud orang asing. Allah yang menjelma menjadi tiga sosok manusia datang mengunjungi Abraham, tidak jauh dari kemahnya. Mereka dalam perjalanan menuju kota Sodom dan Gomora, tapi mampir sebentar untuk istirahat dan makan siang di tempat kediaman Abraham, atas permintaan Abraham.  Bacaan yang kita dengar dari Kitab Kejadian dalam teks Ibrani ada ketidakjelasan tentang ketiganya yang muncul. Kemudian kisah ini menjadi dasar dari ikon besar Rublev sebagai simbol dari Tritunggal Mahakudus.

Abraham dan Sarah benar-benar memberikan diri mereka sendiri kepada ketiganya yang muncul secara tak terduga. Mereka jelas dikirim dari Tuhan. Mereka mewakili kesetiaan Allah pada janji-Nya kepada Abraham bahwa ia dan Sarah akan memiliki seorang putra. Abraham tidak pernah meragukan bahwa Allah akan menepati janji-Nya tetapi berpikir bahwa mungkin janji itu tidak seperti yang ia pikirkan. Sarah hanya bisa tertawa ketika diberitahu bahwa dia akan melahirkan seorang putra. Dia memiliki harapan ketika masih muda tetapi tahu bahwa secara manusia sudah terlambat. Baik Abraham maupun Sarah adalah tuan rumah Allah dalam drama ini. Mereka mendengarkan dengan sopan    
 
Bandingkan narasi Alkitab ini dengan Injil Lukas hari ini. Penerimaan tamu ini bagi Maria dan Marta berbeda. Maria menerima tamunya yang tak lain dan tak bukan adalah Yesus. Maria selalu memperhatikan dan mendengarkan kata-kata Yesus hingga Maria duduk dekat kaki Tuhan Yesus. Sedang Marta sibuk dengan melayani makanan dan minuman buat Tamunya itu. Marta sibuk dengan suguhan itu, akhirnya tidak mendengar kata-kata Yesus. Bagi Yesus, maka yang penting adalah mendengarkan kata-kata-Nya. Kata-kata Yesus memberikan hidup yang kekal. Kalau makanan paling ya lapar begitu saja. Atau makanan bisa dicari atau disuguhkan paling belakang. Kalau memang tidak ada ya makan saja di rumah. Tetapi kata-kata-Nya didengarkan dengan sungguh-sungguh.  Maria tidak pernah melayani Yesus tetapi dengan mendengarkan, sungguh-sungguh telah memuaskan Yesus. Dia duduk dekat kaki Yesus agar dengan cermat mendengarkan kata-kata Yesus. Dia mengharapkan Maria tidak hanya mendengarkan saja, tetapi apa yang sudah dihayatinya dinyatakan di dalam hidupnya. Demikianlah Maria benar-benar menjadi murid Yesus yang sejati.
  
Ketika kita dapat menerima orang lain sebagai orang-orang yang datang dalam nama Tuhan kita dapat menghayati misteri yang dibicarakan oleh Santo Paulus dalam bacaan kedua hari ini:
Kristus ada di antara kamu. Dialah harapan akan kemuliaan! Santo Paulus dalam Surat kepada jemaat Kolose menempatkan misteri ini di jantung kehidupan Kristen kita. Menderita tetapi melakoninya dengan sukacita. Itulah yang dilakukan oleh Rasul Paulus. Nilai pengorbanan, martiria (melengkapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu Jemaat) dan cinta akan Yesus memotivasi penderitaannya. 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id selamat berakhir pekan. Tuhan memberkati. 
            
Antifon Komuni (Mzm 111:4-5)

Perbuatan Tuhan yang agung pantas dikenang, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Orang yang takut akan Dia diberi-Nya makanan.

The Lord, the gracious, the merciful, has made a memorial of his wonders; he gives food to those who fear him.

atau (Why 3:20)

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jika ada yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya, Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Behold, I stand at the door and knock, says the Lord. If anyone hears my voice and opens the door to me, I will enter his house and dine with him, and he with me.
        
RENUNGAN PAGI

Sabtu, 16 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XV

Sabtu, 16 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XV
   
“Sebelum diberkati dengan sabda surgawi namanya roti. Tetapi setelah konsekrasi roti itu merupakan Tubuh Kristus” (St. Ambrosius)
     

Antifon Pembuka (Mat 12:18)
   
Inilah hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi. Roh-Ku akan Kucurahkan kepada Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahabaik, Engkau menghendaki suara-Mu terdengar dan kebaikan-Mu disaksikan orang dalam diri manusia penuh cinta kasih, yang takkan mematahkan gelagah terkulai dan takkan memadamkan sumbu berkedip-kedip. Semoga Dia menjadi lambang pengharapan dan kedamaian.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
          
Bacaan dari Nubuat Mikha (2:1-5)
    
    
"Mereka merampas ladang-ladang dan menyerobot rumah-rumah."
    
Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya! Pada waktu fajar mereka melakukannya, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya. Bila menginginkan ladang, mereka merampasnya; bila menginginkan rumah, mereka menyerobotnya. Mereka menindas orang bersama isi rumahnya dan manusia bersama milik warisannya. Sebab itu beginilah sabda Tuhan, “Sungguh Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini. Dan kalian takkan dapat menghindarkan lehermu dari padanya. Kalian takkan dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan. Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kalian dan akan memperdengarkan suatu ratapan. Mereka akan berkata, “Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tak ada orang yang mengembalikannya. Ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita.” Sebab itu tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas.
Ayat. (Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14)
1. Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu di kala aku kesesakan? Karena congkak, orang fasik giat memburu orang yang tertindas, mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
2. Orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, orang tamak mengutuk dan menista Tuhan. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas, “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!” itulah seluruh pikirannya.
3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.
4. Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
       
Inilah Injil Suci menurut Matius (12:14-21)
    
"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."
   
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus tahu maksud mereka, lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semua. Dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Lihatlah, itu hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadanya jiwa-Ku berkenan. Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

  
Renungan
 
   Dalam Injil, kita mendengar tentang orang-orang Farisi yang mengkritik dan berkomplot melawan Yesus. Kristus mengetahui hati dan pikiran mereka, menarik diri dari tempat khusus itu dan melanjutkan pelayanan penyembuhan dan pembersihan-Nya.

Kristus “mundur dari tempat itu” dan terus menyembuhkan semua orang yang datang kepada-Nya. Penarikan tidak berarti penyerahan atau penghentian melainkan tekad. Yesus terus menjangkau mereka yang tidak diracuni oleh dosa kesombongan, yang dimanifestasikan secara akut oleh gosip dan intoleransi. "Dia memperingatkan mereka untuk tidak membuat-Nya terkenal." Mengapa? Di balik topeng penegakan hukum dan tradisi, orang-orang Farisi benar-benar iri kepada Yesus. 
 
Jika kita perhatikan, di seluruh Injil, karunia penyembuhan, khotbah dan pertobatan Tuhan Yesus tidak pernah diterima dengan baik oleh para pemimpin agama. Pikirkan tentang itu. Seberapa sering kita mendengar orang berbicara tentang hadiah atau anugerah yang telah mereka terima dan akhirnya kita hanya memikirkannya lebih sedikit? Tuhan mungkin telah menarik diri, tetapi Dia melanjutkan tidak seperti sebelumnya. Terkadang pekerjaan baik yang kita lakukan jauh lebih penting daripada gangguan dari pertarungan yang baik.
   
Semoga kita membuktikan bahwa kebenaran yang diucapkan dengan cinta lebih kuat dan kreatif daripada kata-kata kasar yang menghancurkan dan meremukkan orang. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Credit: valokuvaus/istock.com
 
RENUNGAN PAGI

 

Jumat, 15 Juli 2022 Peringatan Wajib St. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja

Jumat, 15 Juli 2022
Peringatan Wajib St. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja  
  
“Dalam semua perbuatan dan perkataanmu, kamu harus memandang Yesus ini sebagai teladanmu. Lakukan itu baik saat kamu berjalan-jalan atau diam, atau berbicara, baik kamu sendiri atau bersama orang lain. Dia sempurna, dan dengan demikian kamu tidak hanya tidak tercela, tetapi juga terpuji.” St. Bonaventura
 
Antifon Pembuka (Dan 12:3)

Orang bijaksana akan bersemarak cemerlang laksana surya dan guru kebenaran akan berseri bagaikan bintang abadi.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, hari ini kami memperingati Santo Bonaventura. Semoga hati dan budi kami diterangi oleh pengetahuannya yang cemerlang, dan hati kami dikobarkan oleh cinta kasihnya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Kitab Yesaya (38:1-6.21-22; 7-8)
   
  
"Aku telah mendengar doamu dan melihat air matamu."
   
Pada waktu itu Hizkia , raja Yehuda, jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah Nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah sabda Tuhan, "Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan. Ia berkata, "Ya Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di hadapan-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Maka bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia, 'Beginilah sabda Tuhan, Allah Daud, leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sungguh, Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi, dan Aku akan melepaskan dikau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan melindungi kota ini." Kemudian berkatalah Yesaya, "Hendaknya diambil sebuah kue dari buah ara dan ditaruh di atas barah itu, maka raja akan sembuh." Sebelum itu Hizkia telah berkata, "Apakah yang akan menjadi tanda, bahwa aku akan pergi ke rumah Tuhan?" Jawab Yesaya, "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari Tuhan, bahwa Tuhan akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya, 'Sungguh, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak dari yang telah dijalaninya'." Maka pada penunjuk matahari itu mundurlah matahari sepuluh tapak ke belakang dari jarak yang telah dijalaninya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau telah menyelamatkan hidupku.
Ayat. (Yes 38:10.11.12abcd.16)
1. Aku berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku.
2. Aku berkata: Aku tidak akan melihat Tuhan lagi di negeri orang-orang yang hidup; aku tidak lagi akan melihat seorang pun di antara penduduk dunia.
3. Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku; Tuhan memutus nyawaku dari benang hidup.
4. Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Dikau: Tenangkanlah batinku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27) 2/4
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal aku.
         
Inilah Injil Suci menurut Matius (12:1-8)
  
"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
   
Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus) 
  
Renungan


Hukum Tuhan seperti Sabat itu dibuat untuk manusia. Adapun tujuannya adalah mengangkat manusia menjadi menjadi lebih ilahi. Dalam Injil hari ini Yesus menegaskan sisi lain yang mesti kita perhatikan: belas kasih. Disiplin dan taat peraturan itu baik. Tetapi, kalau demi peraturan kita menyakiti hati orang, ini menjadi tidak baik. Apalagi kalau kita mengorbankan orang demi peraturan yang tidak sangat penting.  Aneka tata tertib atau aturan tertulis dibuat dan diberlakukan demi dan untuk kasih, dengan kata lain yang utama adalah belas kasih bukan tata tertib atau aturan. Memang jika orang merasa masih berat atau sulit menaati dan melaksanakan tata tertib atau aturan dengan setia, pada umumnya yang bersangkutan juga buta atau tidak tahu belas kasih. 
 
Ketika kita tidak merasa sulit dan berat dalam pelaksanaan aturan atau tata tertib, maka kita akan berani mengambil kebijakan dalam situasi yang memang tak mungkin diselesaikan hanya berdasarkan aturan atau tata tertib, tetapi hanya dengan belas kasih. Maksud semula aturan Sabat adalah untuk mengambil ‘jeda waktu kosong’ dari kerja, untuk beribadat kepada Allah. Ibadat yang baik selalu mengalir kepada tindakan nyata. Mengatasi kelaparan adalah tindakan ibadat yang nyata. Itu juga bentuk penghayatan Sabat. [RENUNGAN PAGI] 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk renunganpagi. Baik melalui donasi maupun doa. Tuhan memberkati.


Antifon Komuni (Mzm 116:12-13)

Datanglah kepada-Ku kalian semua yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan menyegarkan kalian.
     
"Hidup kita adalah sebuah perjalanan. Ketika perjalanan kita tanpa disertai salib... dan ketika kita mengaku sebagai murid Kristus namun menghindari salib, kita bukanlah murid-murid Kristus, Tuhan" --- Paus Fransiskus 
 

Kamis, 14 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XV

 

Kamis, 14 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XV
  
“Mereka yang berdoa tidak pernah kehilangan harapan, bahkan ketika mereka menemukan diri mereka dalam keadaan yang sulit dan tak berpengharapan secara manusiawi.” (Paus Benediktus XVI)
  

Antifon Pembuka (Yes 26:7.9)

Ya Tuhan, Engkau merintis jalan lurus bagi orang benar. Dengan segenap hati aku merindukan Dikau waktu malam, dengan sepenuh hati pula aku mencari Engkau waktu pagi.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa, ketika manusia menderita, Engkaulah yang menyampaikan sabda pembebasan serta pengharapan melalui Yesus Putra-Mu. Semoga kami dapat mengalami dan menikmati pemeliharaan-Mu yang besar dalam segala usaha kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
        
Bacaan dari Kitab Yesaya (26:7-9.12.16-19)
  
"Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorailah."
  
Pada suatu waktu kidung berikut akan dinyanyikan di tanah Yehuda, “Ya Tuhan, Engkau merintis jalan lurus bagi orang benar. Kami juga menanti-nantikan saat Engkau menjalankan penghakiman. Kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. Dengan segenap jiwa aku merindukan Dikau pada waktu malam, dan dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi. Sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. Ya Tuhan, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami. Ya Tuhan, dalam kesesakan mereka mencari Engkau. Ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa. Seperti wanita yang mengandung dan sudah dekat waktunya melahirkan, menggeliat sakit dan mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya Tuhan. Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan hanya melahirkan angin. Kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia. Ya Tuhan, orang-orang-Mu yang telah mati akan hidup kembali, mayat-mayat mereka akan bangkit lagi. Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkit dan bersorak sorailah! Sebab embun Tuhan ialah embun terang dan bumi akan melahirkan arwah kembali.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan memandang ke bumi dari surga.
Ayat. (Mzm 102:13-14ab.15.16-18.19-21)
1. Engkau, ya Tuhan, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu lestari turun temurun. Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu, bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus. Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
   
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
      
Inilah Injil Suci menurut Matius (11:28-30)
   
"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."
    
Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
  
 
Sangat sulit untuk bergerak dalam hal-hal yang tidak sesuai.

Jika pakaian atau sepatu kita terlalu ketat atau terlalu longgar, gerakan kita menjadi tidak praktis, canggung, dan terbatas. Di sisi lain, pakaian dan sepatu yang pas membuat kita nyaman dan tidak akan mengganggu kita.

Pada zaman Yesus, sebuah kuk dipasang pada seekor lembu untuk menarik bajak bagi petani. Dan tidak ada kuk yang sudah jadi. Tukang kayu harus datang dan mengukur lembu dan kemudian melanjutkan untuk membuat kuk.

Oleh karena itu, kuk selalu dibuat khusus untuk sapi, untuk memastikan kecocokan yang baik sehingga tidak membebani sapi secara tidak perlu. 
 
Jadi jika kita merasa hidup ini memberatkan, atau membuat frustrasi, maka kita perlu bertanya pada diri sendiri mengapa? Apakah kita mengambil terlalu banyak hal dalam hidup yang menguras kita? Atau arah hidup kita tidak sesuai dengan arah yang Tuhan kehendaki untuk kita? Jika demikian, maka kita seperti memakai pakaian yang salah dan sepatu yang salah. Kita akan menemukan hidup yang membebani dan membuat frustrasi dan melelahkan.

Tetapi seperti yang dikatakan bacaan pertama. Ketika kita mengikuti jalan penghakiman dan petunjuk Tuhan, maka harapan kita ada pada Tuhan, karena jalan orang lurus adalah lurus dan jalan mulus bagi orang jujur.

Ketika kita belajar dari Yesus bagaimana memikul kuk Tuhan, maka kita akan menemukan ketenangan dan kedamaian. Karena kuk yang Tuhan berikan kepada kita itu ringan dan bebannya akan ringan.
     
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
      
Karya: BONDART/ISTOCK.COM

Doa Malam
     
Allah Bapa Maha Penyayang, Engkau menghendaki kami mengangkat beban kami, yaitu beban cinta kasih dengan penuh harapan. Kami mohon, semoga dengan demikian dunia menjadi lebih baik sesuai dengan rencana-Mu pada awal mula. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy