Sabtu, 23 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XVI

Sabtu, 23 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XVI

Orang yang dicintai itu berada di dalam lubuk hati pencintanya, tanpa rasa takut apa pun juga. (St. Yohanes Krisostomus)


Antifon Pembuka (Mzm 84:5.6a)


Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu.


Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tinggal dalam diri kami bila kami melakukan amal baik. Kami mohon, ajarilah kami menghayati sabda-Mu dan resapilah kami dengan kebijaksanaan Putra-Mu, jalan kehidupan kami,
yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa. Amin.
     

Bacaan dari Kitab Yeremia (7:1-11)
      
"Sudahkah menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan?
  
Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Berdirilah di pintu gerbang rumah Tuhan. Serukanlah di sana sabda ini dan katakanlah, ‘Dengarkanlah sabda Tuhan, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan! Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini. Jangan percaya kepada perkataan dusta, ‘Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!’ Hanya apabila kalian sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkah dan perbuatanmu, apabila kalian sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kalian sendiri, tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain yang menjadi kemalanganmu sendiri, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, sejak dahulu kala sampai selama-lamanya. Tetapi ternyata kalian percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah. Masakan kalian mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kalian kenal, lalu kalian datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata, ‘Kita selamat’, agar dapat melanjutkan segala perbuatan yang keji itu! Sudahkan menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a.11)

1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Yak 1:21)
Terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu, yang mampu menyelamatkan jiwamu. Alelluya.
     

Inilah Injil Suci menurut Matius (13:24-30)
     
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."
 
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, ‘Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?’ Jawab tuan itu, ‘seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah para hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku’.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
 
Orang Kristen menyesalkan praktik takhayul karena bertentangan dan berlawanan dengan kepercayaan kepada Tuhan. Termasuk dalam praktik takhayul adalah konsultasi horoskop, peramal dan membaca garis tangan, dll.

Bacaan pertama menunjukkan bahwa orang-orang menggunakan Bait Allah sebagai semacam objek takhayul agama dengan mengucapkan kata-kata yang menyesatkan seperti "Ini adalah tempat kudus Tuhan."

Kontradiksinya adalah bahwa mereka tahu bahwa mereka berada di hadirat Allah namun mereka tetap melanjutkan jalan mereka yang berdosa.

Agama menjadi semacam takhayul ketika kita mengatakan bahwa kita percaya kepada Tuhan dan datang ke gereja untuk mendapatkan artikel keagamaan apa pun, namun tidak ada perubahan dalam cara kita yang berdosa.

Perumpamaan Injil menyoroti praktik dosa dan takhayul dalam hidup kita, tetapi Allah penuh kasih. Semoga lalang keberdosaan kita perlahan berkurang dan semoga kita menghasilkan panen yang kaya akan cinta sejati bagi Allah dan sesama. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

 
 Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung pelayanan kami baik melalui dukungan doa maupun donasi.  
Doa Malam

Allah Bapa Mahasetia, kami bersyukur atas kesabaran dan kasih setia-Mu. Kami mohon, agar apa yang telah Kaukehendaki benar-benar terlaksana, apabila kami mengimani serta mematuhi Putra-Mu terkasih. Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

   
CC0
 
 
  RENUNGAN PAGI

 

Katalog Buku Liturgi dan Peribadatan Gereja Katolik

Berikut kami bagikan buku-buku liturgi yang sebagian besar mengalami perubahan. Anda dapat memesannya melalui tautan yang ada. Perlu diketahui renunganpagi.id hanya menginformasikan tidak menjualnya langsung, pemesanan online pada tautan yang ada dilayani oleh Toko Rohani Obor / Kanisius Media.

 

Alkitab Deuterokanonika XL (huruf besar)

https://tokopedia.link/vsRV8rvgQrb

 


Tata Perayaan Ekaristi - 2020, buku Imam

https://tokopedia.link/tLLIuszgQrb



Tata Perayaan Ekaristi- 2020, buku umat

https://tokopedia.link/VJWtFxIgQrb


Puji Syukur - Nasional (Kecil) - edisi revisi (Mazmur Baru)

https://tokopedia.link/HUEwuYBgQrb



Puji Syukur - Nasional (Besar) - edisi revisi (Mazmur Baru)

https://tokopedia.link/HhYLfHGgQrb

 

Puji Syukur - KAJ (Kecil) - edisi revisi (Mazmur Baru)

https://tokopedia.link/NRfgwqliQrb

 

Puji Syukur - KAJ (Besar) - edisi revisi (Mazmur Baru)

https://tokopedia.link/YZFcHDuiQrb

 

Madah Bakti - TPE 2020 besar (untuk umat)

https://tokopedia.link/H3bsD8LgQrb


Mazmur Tanggapan Edisi Baru

(Untuk paduan suara, organis, pemazmur)

https://tokopedia.link/DnDkho4gQrb















Jumat, 22 Juli 2022 Pesta Santa Maria Magdalena

 

Jumat, 22 Juli 2022
Pesta Santa Maria Magdalena

“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” (St. Gregorius Agung) 
  
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 20:17)

Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, "Pergilah dan beritahukanlah kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

The Lord said to Mary Magdalene: Go to my brothers and tell them: I am going to my Father and your Father, to my God and your God.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahamulia, Putra-Mu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paskah yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kidung Agung (3:1-4a)
  
"Impian mempelai perempuan."
  
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-17)

Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, MTAB 061 / PSL 843 
Ref. Jiwaku haus akan Dikau, ya Tuhan, Allahku
atau Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
4. Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu. 
       
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:18) 
Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.

Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (20:1.11-18)
 
"Ibu mengapakah engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"
    
Pada hari Minggu Paska, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadanya, "Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya, "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, "Rabuni!" artinya: Guru. Kata Yesus kepada-Nya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
   
Maria Magdalena (Piero di Cosimo)
 


Kemunculan Maria Magdalena dalam Injil agak mendadak, namanya mungkin berarti dia berasal dari kota Magdala (diduga berada di pantai barat Laut Galilea).

Menurut Lukas 8:2 dan Markus 16:9, Yesus membersihkan dia dari "tujuh iblis". Itu bisa berarti bahwa dia berada di bawah semacam kerasukan atau pengaruh jahat yang serius.

Namun terlepas dari reputasinya yang terkenal selama berabad-abad yang digambarkan dalam agama, seni, sastra, dan dalam buku-buku dan film-film fiksi terkemuka baru-baru ini, sebagian besar disepakati hari ini bahwa tidak ada bukti alkitabiah atau ekstra alkitabiah yang kuat yang menunjukkan bahwa dia pernah menjadi pelacur, atau kekasih rahasia atau istri Yesus, atau ibu dari anak-anak-Nya.

Injil Lukas mengatakan bahwa setelah Yesus membebaskannya dari "tujuh iblis", dia mengikuti Yesus dan bergabung dengan kelompok perempuan yang mendukung Yesus dan murid-murid-Nya dengan cara mereka sendiri.

Tetapi pada penyaliban, penguburan dan Kebangkitan itulah Maria Magdalena menjadi menonjol.

Dia ada di sana di kaki salib bersama Bunda Maria dan murid terkasih Yohanes; dia berada di pemakaman Yesus itu; dan dia ada di sana di makam sangat awal pada hari pertama minggu itu.

Dan di sanalah Yesus menampakkan diri kepadanya dan memanggilnya dengan namanya.

Dalam Maria Magdalena, kita melihat transformasi yang lambat dan sunyi dari saat dia dilahirkan kembali oleh Yesus hingga saat Dia memanggilnya dengan nama pada kebangkitan-Nya.

Dia memiliki masa lalu yang kelam, dan mungkin bahkan setelah itu diabaikan dan dicap dengan penolakan.

Tetapi dalam peristiwa penyaliban, penguburan dan Kebangkitan, Maria Magdalena menunjukkan kesetiaan, keberanian dan cinta bahkan melampaui kematian.

Yesus yang Bangkit juga mengutusnya kepada para murid dan untuk mengumumkan kepada mereka bahwa Dia telah bangkit, dan itulah sebabnya dia dihormati sebagai Rasul dari Para Rasul.

Jadi jika setiap orang suci memiliki masa lalu, maka setiap pendosa juga memiliki masa depan. Tetapi sama seperti Maria Magdalena menaruh masa depannya di dalam Yesus, semoga kita juga menyerahkan masa depan kita ke tangan Yesus dan mendengar Dia memanggil kita dengan nama. (RENUNGAN PAGI) 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 

Antifon Komuni (2Kor 5:14.15)

Kasih Kristus mendorong kita, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

The love of Christ impels us, so that those who live may live no longer for themselves, but for him who died for them and was raised.
 
Lisensi foto Maria Magdalena:  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
 
 Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung pelayanan kami baik melalui dukungan doa maupun donasi.  
 

Pernikahan dan Tradisi Kroasia

 


Keluarga adalah salah satu institusi yang paling terkena dampak krisis di zaman kita yang dekaden ini. Sentimen agama dan moral praktis menghilang seolah-olah tercabik-cabik. Tingkat perceraian sangat tinggi—diperkirakan 50% pernikahan berantakan. Selain itu, ada serikat pekerja terlarang, yang umum dan tampaknya tanpa konsekuensi.


Itulah mengapa sangat baik untuk mendengar—lihatlah!—bahwa terlepas dari kedengkian zaman, ada sebuah kota di dunia ini yang belum menyerah pada kerusakan universal dan di mana ikatan keluarga begitu kuat sehingga tidak ada catatan perceraian.


Kota istimewa ini adalah Siroki-Brijeg. Terletak di Bosnia, sekitar 26.000 penduduk asal Kroasia, selalu siap untuk mempertahankan iman Katolik mereka bahkan dalam menghadapi kesulitan terburuk.


Menurut tradisi Kroasia, ketika pasangan menikah, imam berkata kepada mereka bahwa mereka telah menemukan salib mereka satu sama lain: "Ini adalah salib untuk mencintai, untuk membawanya bersamamu, sebuah salib yang tidak untuk dibuang tetapi untuk disimpan."


Ketika pengantin memasuki gereja pada hari pernikahan mereka, mereka membawa salib bersama mereka. Ketika saatnya tiba untuk bertukar janji mereka, pengantin wanita dan pria meletakkan tangan kanannya di salib sehingga kedua tangan disatukan di salib.


Imam menutupi tangan mereka dengan stolanya ketika mereka mengucapkan janji perkawinan, menurut ritus Gereja, untuk setia satu sama lain, dalam suka dan duka, dalam sakit dan sehat, sampai maut memisahkan mereka.


Kemudian, alih-alih saling berciuman, pengantin pria dan wanita mencium salib. Mereka yang menyaksikan upacara itu mengerti darinya bahwa jika salah satu dari mereka meninggalkan yang lain, dia meninggalkan Kristus di kayu Salib.


Setelah upacara, pengantin baru membawa salib yang diberkati ke rumah mereka dan meletakkannya di tempat yang terhormat. Itu akan selamanya menjadi acuan dan tempat doa keluarga.


Suami dan istri akan mengajar anak-anak mereka untuk mencium salib setiap hari dan tidak tidur seperti orang kafir, tanpa terlebih dahulu mengucap syukur kepada Yesus. Mereka tahu bahwa Yesus memegang mereka dan tidak ada yang perlu ditakuti.


Laporan dari beberapa situs Katolik tepercaya mengatakan bahwa “Siroki-Brijeg luar biasa … karena dalam ingatan kolektif tidak pernah ada satu perceraian pun di antara umat Katolik Kroasia di kota itu.”


Apa penjelasan untuk fakta yang begitu luar biasa?


Pertama, konsisten dengan tradisi Kroasia yang mendalam, penduduk kota ini hampir 100% Katolik, dan mereka menjalankan iman mereka dengan sangat serius. Mereka menganggapnya sebagai suatu kehormatan untuk mempertahankan pernikahan yang tak terceraikan dan keluarga monogami yang dibentuk oleh penyatuan seorang pria dan seorang wanita—sebagaimana dinyatakan dalam Konstitusi negara itu—dengan restu dari Gereja Bunda Suci.


Namun, apa yang menandai sikap religius yang mendalam ini adalah bahwa mereka melihat  pernikahan sebagai  sebuah salib yang tak terpisahkan bersatu dengan Salib Kristus. Hal ini menyebabkan pasangan menghadapi persatuan mereka tanpa romantisme, harapan palsu, atau ilusi. Secara realistis, mereka tahu bahwa di lembah air mata ini setiap orang memiliki kekurangan. Tidak ada saling pengertian tanpa saling melatih kesabaran.


Pandangan Katolik tentang perkawinan inilah yang mencegah terjadinya perceraian dan perpisahan. Ketika pencobaan, kesalahpahaman, ketidaksepakatan dan kesulitan yang biasa terjadi pada semua pernikahan muncul, kedua pasangan berlutut di depan salib dan dengan iman yang tak tergoyahkan meminta kekuatan untuk menanggungnya, karena kuk Tuhan kita “mudah, dan beban-Nya ringan.” Sikap ini sesuai dengan keyakinan bahwa salib akan memberi mereka kekuatan untuk mengatasi cobaan sehari-hari jika mereka mendasarkan pernikahan mereka di atasnya.

Orang Kudus hari ini 21 Juli 2022: St. Laurensius dari Brindisi, Imam dan Pujangga Gereja dan Nabi Daniel

Author Berengallio (wikimedia/CC0 1.0)


 Hari ini Gereja Katolik memperingati  St. Laurensius dari Brindisi (22 Juli 1559, Brindisi, Puglia – 22 Juli 1619) seorang imam terkenal dan anggota Fransiskan Kapusin, yang sepanjang hidupnya telah mengabdikan dirinya kepada Tuhan dan orang-orang yang dia layani, aktif mendirikan biara dan komunitas umat beriman, bekerja keras untuk menjangkau umat Tuhan, dan melalui banyak karyanya, membantu memulihkan kekurangan kehidupan spiritual dan hubungan dengan Tuhan yang sering dialami banyak orang saat itu. Melalui banyak karya dan tulisannya, ia mengungkap kesalahan ajaran sesat dari banyak pengkhotbah yang keluar dari Gereja dan menyebabkan terpecahnya banyak faksi selama periode 'reformasi'. St. Laurensius dari Brindisi dinyatakan kudus oleh Paus Leo XIII pada tahun 1881. Ia dihormati sebagai “Doktor Apostolik” oleh Paus Yohanes XXIII pada tahun 1959.

Komitmen dan kerja keras St. Laurensius dari Brindisi mengingatkan kita akan jenis iman dan kasih yang harus dimiliki oleh setiap orang dari kita sebagai orang Katolik kepada Tuhan. Dia telah memberikan waktu, hidup, dan upayanya untuk melayani dan memuliakan Tuhan, terlepas dari tantangan dan kesulitan yang harus dia hadapi. Apakah kita juga mampu memiliki iman dan pengabdian seperti ini? Apakah kita mampu mempercayakan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan dan benar-benar setia dan berkomitmen kepada-Nya? Dan apakah kita mau mendengarkan Dia dan menyambut Dia dan kebenaran dan kasih-Nya ke dalam hati kita? Ini adalah pertanyaan penting yang harus kita renungkan pada hari ini.

Semoga Tuhan terus membimbing kita dalam perjalanan kita, dan semoga Dia terus menguatkan kita masing-masing sehingga kita dapat selalu berjalan dengan setia di hadirat-Nya, diilhami oleh teladan orang-orang kudus-Nya, St. Laurensius dari Brindisi dan teladan yang tak terhitung banyaknya semua orang kudus. Amin.

 

Author Jojojoe/wikimedia (CC 3.0)

 *****

  Daniel adalah seorang Yahudi yang tinggal di Babel selama pengasingan. Tuhan memberkati Daniel dengan kebijaksanaan dan kemampuan untuk menafsirkan mimpi, yang membuatnya mendapatkan posisi tinggi di dalam kekaisaran. Terlepas dari posisinya yang istimewa, Daniel tetap setia pada kepercayaan Yahudinya, bahkan selama masa-masa sulit.

Bertahun-tahun setelah pemerintahan Nebukadnezar, “Raja” Belsyazar (yang sebenarnya adalah putra raja Babilonia terakhir, Nabonidus) sedang mengadakan perjamuan kerajaan, ketika tiba-tiba sebuah tangan misterius muncul di ruangan itu dan menulis tiga kata di dinding: MENE, TEKEL dan URFASIN. Daniel-lah yang menjelaskan kepada Belsyazar yang ketakutan bagaimana kata-kata itu menandakan akhir dari pemerintahan Babilonia.

Satu lagi dari kisah Daniel yang lebih terkenal terjadi ketika kekaisaran berada di bawah kekuasaan Persia. Daniel ditunjuk sebagai pengawas atas banyak satrap (gubernur), dan sayangnya, beberapa individu menjadi cemburu. Orang-orang yang iri ini menipu penguasa, Raja Darius, untuk menyatakan hukum yang menuntut bahwa dia (Raja Darius) sendiri disembah sebagai dewa selama 30 hari.

Pengaturan itu berhasil, karena para pembalas dengan licik menangkap Daniel dengan hormat menyembah satu-satunya Tuhan yang benar dan membawanya ke hadapan Darius. Raja merasa ngeri, karena dia sangat mengagumi Daniel. Namun, dia ditekan dengan menyedihkan untuk melaksanakan hukuman dan membuat Daniel dilemparkan ke dalam gua singa. Ajaibnya, Tuhan mengirim malaikat yang melindungi Daniel dari kematian.

Daniel juga mengalami berbagai penglihatan mistik, termasuk penampakan malaikat agung Gabriel dan Mikael. Dua bab terakhir dari kitab alkitabiah ini berasal dari teks-teks Yunani kuno dan memuat beberapa cerita tambahan tentang kehidupan Daniel. Sementara literatur seputar Daniel dalam Alkitab mungkin memiliki beberapa elemen hiasan, pesan keseluruhannya sangat dalam: tetap berharap, dan percaya pada Tuhan, karena dia selalu menang pada akhirnya.

Jurnal Alkitab dengan Daniel

Anehnya, nabi Daniel tidak terdaftar dalam Martirologi Romawi saat ini. Semua nabi lainnya, dan dia telah dimasukkan dalam edisi-edisi sebelumnya, jadi tampaknya adil untuk menarik perhatian pada hidupnya. Secara tradisional, peringatan Daniel jatuh pada 21 Juli. Berikut adalah sembilan bagian untuk membantu kita memahami dan menghabiskan waktu dengan karakter Perjanjian Lama ini. Pertimbangkan untuk meluangkan waktu untuk membaca dan berdoa mengenai masing-masing dari mereka. Lihat bagaimana narasi Daniel mungkin berarti bagi hidup Anda saat ini.

    Hari 1) Daniel 1:3–16
    Hari 2) Daniel 2:1–6, 13
    Hari 3) Daniel 2:31–35
    Hari 4) Daniel 2:46–49
    Hari 5) Daniel 5:1–29
    Hari 6) Daniel 6:1–29
    Hari 7) Daniel 9:20–22
    Hari 8) Daniel 10:10–13, 21
    Hari 9) Daniel 12:1 
    Hari 10) Daniel 13:1-64
    Hari 11) Daniel 14:1-42
 

Kamis, 21 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XVI

Kamis, 21 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XVI
 
“Tidak seorang pun akan hidup, kalau Tuhan memalingkan wajah-Nya” (St. Ambrosius)
 

Antifon Pembuka (Mzm 36:8.10)

Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat cahaya.

Doa Pagi

 
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, orang yang mencari Engkau, Engkau terima melalui Yesus, Sabda-Mu yang menjelma. Perkenankanlah kami mendengar, betapa agung kebahagiaan yang menjadi panggilan umat manusia. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.
          
Bacaan dari Kitab Yeremia (2:1-3.7-8.12-13)
 
   
"Mereka meninggalkan Daku, sumber air hidup, dan menggali sendiri kolam yang bocor."
       
Tuhan bersabda kepadaku, “Pergilah dan beritahukanlah kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan, ‘Beginilah sabda Tuhan: Aku teringat akan kasihmu pada waktu engkau masih muda, akan cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin. Pada waktu itu engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tidak ditaburi’. Ketika itu Israel kudus bagi Tuhan, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya bersalah dan tertimpa malapetaka”, demikianlah sabda Tuhan. Aku telah membawa kalian ke tanah yang subur agar kalian menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kalian masuk, kalian telah menajiskan tanah-Ku. Tanah milik-Ku telah kalian cemarkan. Para imam tidak lagi bertanya, ‘Di manakah Tuhan?’ Para ahli hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.” “Terperanjatlah akan hal itu, hai langit, menggigil dan gemetarlah dengan sangat,” demikianlah sabda Tuhan. Sebab umat-Ku berbuat kejahatan ganda: mereka meninggalkan Daku, sumber air yang hidup, dan menggali sendiri kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada-Mulah, ya Tuhan, ada sumber kehidupan.
Ayat. (Mzm 36:6-7ab.8-9.10-11)
1. Ya Tuhan, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat.
2. Betapa berharganya kasih setia-Mu ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu, Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.
3. Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang. Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
        
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:10-17)
   
"Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi mereka tidak."
    
Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?” Jawab Yesus, “Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: ‘Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan’. Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
 
   Apa reaksi kita ketika melihat orang makan sampah di lantai ketika ada makanan lezat yang mewah di atas meja? Atau apa reaksi kita ketika melihat orang meminum air kotor berlumpur di tanah padahal ada air bersih di wadah kaca?
  
  Kita akan bingung, untuk sedikitnya, atau ngeri pada tindakan seperti itu dan pada orang-orang seperti itu. Lalu bagaimana bila kita berdosa dan berpaling dari Tuhan yang adalah kasih dan berbalik menjadi pembenci dan pengkhianat? Itu terdengar sangat konyol bukan? Tapi itulah betapa konyolnya kita ketika kita berdosa dan berpaling dari Tuhan.

Seperti yang Tuhan Allah katakan dalam bacaan pertama:
 
“Terperanjatlah akan hal itu, hai langit, menggigil dan gemetarlah dengan sangat,” demikianlah sabda Tuhan. Sebab umat-Ku berbuat kejahatan ganda: mereka meninggalkan Daku, sumber air yang hidup, dan menggali sendiri kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.

Marilah kita yang memiliki mata untuk melihat, memiliki telinga untuk mendengarkan dan hati untuk merasakan kengerian dosa-dosa kita sehingga kita akan terbangun dari kehidupan yang mematikan menuju kehidupan yang penuh kasih.

Tuhan Allah kita mengundang kita ke perjamuan makanan yang kaya dan anggur manis dengan hanya setia dan taat kepada-Nya. Marilah kita menanggapi kasih yang begitu besar dari Tuhan kita. 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
 
Credit: wideonet/istock.com

Doa Malam

Yesus, aku bersyukur atas peneguhan-Mu hari ini. Sembuhkanlah hatiku sehingga aku dapat melihat dan merasakan kehadiran-Mu dalam setiap peristiwa hidup ini. Sebab Engkaulah Sang Pemberi kehidupan. Amin.

RENUNGAN PAGI

 

Orang Kudus hari ini 20 Juli 2022: St. Apolinaris, Uskup dan Martir

 Hari ini kita Gereja Katolik memperingati St. Apollinaris. St Apollinaris adalah Uskup Ravenna yang dikenang sebagai gembala yang sangat berdedikasi kepada kawanannya yang setia, bekerja tanpa lelah untuk evangelisasi orang-orang, menanggung dan menderita penganiayaan karena imannya. Dia mengalami beberapa episode pengalaman dan kesulitan yang hampir mati, dan dia menanggung semuanya dengan iman. Semua itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus bekerja keras demi Tuhan. Iman dan dedikasinya yang berkelanjutan menjadi inspirasi bagi banyak orang lain, termasuk kita di masa sekarang.

Oleh karena itu marilah kita semua memperhatikan teladan baik yang diberikan oleh para pendahulu kita yang suci. Mari kita semua mendedikasikan dan menyerahkan diri kita kepada Tuhan dengan cara yang sama seperti yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita yang setia, dan berusaha untuk menjadi diri kita sendiri sebagai teladan dan inspirasi dalam cara hidup kita, sekarang dan selalu. Amin.

 


 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy