| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 30 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XVII

 

Sabtu, 30 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XVII
 
“Sekarang kita sudah terlahir kembali, seperti yang sudah saya katakan, dalam rupa Tuhan kita, dan memang telah diangkat oleh Allah sebagai anak-anak-Nya, mari kita kenakan gambaran lengkap Pencipta kita supaya menjadi seperti Dia sepenuhnya, bukan dalam kemuliaan yang hanya dimiliki-Nya, namun dalam kemurnian, kesederhanaan, kelembutan, kesabaran, kerendahan hati, belas kasih, harmoni, itulah kualitas yang ia pilih, dan untuk menjadi satu dengan kita.” – St. Petrus Krisologus
   
Antifon Pembuka (Mat 5:10)
 
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan. Sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahabijaksana, Engkau menyampaikan sabda-Mu kepada kami melalui Dia yang sampai wafat selalu memuliakan nama-Mu, dan mewujudkan kedamaian-Mu. Kami mohon, semoga hidup, wafat dan kebangkitan-Nya mendatangkan berkat bagi kami sekalian dan semoga kami dengan tabah dan mantap menyongsong kejadian-kejadian pada masa mendatang. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
        
Bacaan dari Kitab Yeremia (26:11-16.24)
   
"Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."
      
Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kalian dengar dengan telingamu sendiri.” Tetapi Yeremia berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Tuhanlah yang telah mengutus aku bernubuat tentang kota dan rumah ini; Tuhanlah yang mengutus aku menyampaikan segala perkataan yang telah kalian dengar itu. Oleh karena itu perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan mencabut kembali malapetaka yang diancamkan-Nya atas kalian. Tetapi aku ini, sesungguhnya aku ada di tanganmu. Perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar menurut anggapanmu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kalian membunuh aku, maka kalian mendatangkan darah orang tak bersalah atas dirimu dan atas kota ini beserta penduduknya. Sebab Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.” Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada para imam dan para nabi, “Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama Tuhan, Allah kita.” Maka Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat, untuk dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Pada waktu Engkau berkenan, jawablah aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 69:15-16.30-31.33-34)
1. Lepaskanlah aku dari dalam Lumpur, supaya jangan aku tenggelam; biarlah aku lepas dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, janganlah tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.
       
Inilah Injil Suci menurut Matius (14:1-12)
   
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
         
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wiayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

  


Kehadiran Yesus membuka kembali lembaran kelam dalam diri Herodes. Dikatakan bahwa pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya. Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya,: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati ayahnya, sehingga Herodes bersumpah memberikan kepadanya apa saja yang diminta oleh anaknya.
 
Herodes tidak pernah menyangka bahwa akibat dari sumpah yang telah ia ucapkan kepada anaknya sangat berbahaya. Herodes lupa bahwa isterinya masih dendam kepada Yohanes Pembaptis yang telah mengeritik raja Herodes suaminya. Kritikan itu, memang ditujukan kepada Herodes, tetapi sebagai isteri baru, Herodias tenyata merasa sakit hati. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itu pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukan kepada Yesus.

"Herodes-Herodes" masa kini masih marak dalam kehidupan bersama berbangsa, bernegara maupun bermasyarakat, dan mungkin juga dalam menggereja atau berkeluarga: bersumpah atau berjanji seenaknya, jaga gengsi yang membuat orang lain / sesama sakit hati atau mati. Maka baiklah jika kita sedang memiliki jabatan atau kedudukan yang penuh kuasa atau kesempatan dan kemungkinan berkata dan bertindak dengan bebas, hendaknya menggunakan kebebasan dan keleluasaan tersebut dengan penuh tanggungjawab, artinya jangan sampai merugikan keselamatan jiwa sendiri maupun sesama atau orang lain yang terkait dengan/terkena oleh kata-kata atau tindakan kita. Sebaliknya hendaknya kebebasan dan keleluasaan yang kita miliki kita manfaatkan demi keselamatan dan kebahagiaan diri sendiri maupun sesama. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 

Orang Kudus hari ini: 30 Juli 2022 St. Petrus Krisologus

Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, berilah kirana kami kekuatan Roh-Mu, agar berani mempertaruhkan nyawa memberi kesaksian tentang cinta kasih Putra-Mu, yang mengorbankan hidup-Nya demi keselamatan kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Credit:HuyNguyenSG /istock.com
RENUNGAN PAGI



Jumat, 29 Juli 2022 Peringatan Wajib St Marta, Maria, Lazarus - Sahabat Tuhan

 

Jumat, 29 Juli 2022
Peringatan Wajib t Marta, Maria, Lazarus - Sahabat Tuhan
   
Marta menerima Tuhan seperti menerima para peziarah (St. Agustinus)

     
Antifon Pembuka (Luk 10:38)

Yesus memasuki sebuah dusun, dan seorang wanita bernama Marta menyambut-Nya ke dalam rumahnya.
  
Intravit Iesus in quoddam castellum, et mulier quaedam Martha nomine excepit illum in domum suam.

Jesus entered a village, where a woman named Martha welcomed him into her home.

          

Doa Pembuka


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Putra-Mu telah sudi bertamu di rumah Santa Marta. Semoga berkat doanya kami setia melayani Kristus dalam diri sesama kami, supaya kelak kami pun masuk ke dalam kediaman surgawi. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin. 
 
Bacaan Injil diambil dari rumus khusus untuk Peringatan Wajib Santa Marta 
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-16)

"Allah adalah kasih."

Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
4. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
5. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
6. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak akan kekurangan suatu pun.
   
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12) 
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup.      
         
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (11:19-27)

"Akulah kebangkitan dan hidup!"

Menjelang Hari Raya Paskah, banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, 'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.' Kata Yesus kepada Marta, "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta, "Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

   
Dalam konteks Injil hari ini, Tuhan membangkitkan Lazarus dari kematian di hadapan banyak orang yang datang ke tempat itu untuk berduka dengan Maria dan Marta, saudara-saudara perempuannya. Orang-orang yang melihat perbuatan ajaib Tuhan itu bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan atas kasih yang telah ditunjukkan-Nya kepada umat-Nya. Dan itu hanya merupakan pendahuluan dari apa yang Tuhan akan lakukan untuk mereka.

Karena Tuhan benar-benar begitu mencintai dunia sehingga Dia memperluas kasih yang sama dan kasih karunia yang menyelamatkan kepada semua umat-Nya, dengan merangkul penderitaan dan penderitaan Salib. Tuhan Yesus dengan sukarela memikul Salib-Nya dan memikulnya di pundak-Nya sendiri, bersedia untuk menderita demi kita dan menggantikan kita. Dia menanggung luka-luka dan siksaan-Nya, semua penderitaan dan kesakitan sehingga dengan penderitaan-Nya, kita dapat dibebaskan dari kehancuran yang ditakdirkan karena dosa-dosa kita.

Hari ini, kita semua merayakan Peringatan Wajib Santa Marta, Maria Lazarus, Marta yang sama yang merupakan saudara perempuan Lazarus, orang yang dibangkitkan Tuhan Yesus dari kematian. Menurut Injil, St Marta yang sama juga adalah orang yang diingatkan Tuhan Yesus ketika dia dan saudara perempuannya menyambut Dia di rumah mereka, dan St. Marta sibuk mempersiapkan semua hal dan tugas untuk menyambut Tuhan.
 
Sekarang, setelah mendengar tentang apa yang baru saja kita bicarakan tentang kasih Allah dan betapa Dia telah mengasihi kita semua, dan tentang St Marta, yang pernah diingatkan oleh Tuhan untuk tidak berfokus pada hal-hal yang salah dalam hidup, tetapi untuk memfokuskan diri sepenuhnya pada-Nya, marilah kita semua merenungkan kehidupan kita sendiri dan bagaimana kita telah menjalaninya sejauh ini. Sudahkah kita mengasihi Tuhan sebagaimana mestinya, atau malah sibuk dan terlalu sibuk dengan banyak hal dalam kehidupan seperti yang pernah dilakukan St Marta, sehingga kita telah mengesampingkan Tuhan dan bahkan melupakan Dia?

Marilah kita semua mengikuti teladan St Marta dan semua orang kudus, mereka yang telah menjalani hidup dengan setia, dan seperti St. Marta, yang tumbuh dalam iman dan menunjukkan iman serta pengabdiannya kepada Allah dalam percaya dengan sepenuh hati dalam kasih-Nya, dimana Dia telah menyelamatkan dan membebaskan kita semua, umat-Nya yang terkasih. Mari kita semua semakin mencintai Tuhan, setiap hari dalam kehidupan kita mulai sekarang. Semoga Tuhan memberkati kita semua, sekarang dan selamanya. Amin.
(RENUNGAN PAGI)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
  
Karya: Grzegorz Zdziarski/istock.com
 
      
Antifon Komuni (Yoh 11:27)
 
Marta berkata kepada Yesus: "Engkaulah Kristus, Putra Allah yang hidup, yang telah datang ke dunia ini."
   
Dixit Martha ad Iesum: Tu es Christus, Filius Dei vivi, qui in hunc mundum venisti.
  
Martha said to Jesus: You are the Christ, the Son of God, who is coming into this world. 

Kamis, 28 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XVII

 

Kamis, 28 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XVII
   
“Semua bunga yang kamu peroleh karena perbuatanmu yang baik akan kamu bahwa serta menghadap Tuhan.” (St. Basilius Agung)

  

Antifon Pembuka (Mzm 146:5a.6)

Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong. Dialah pencipta langit dan bumi, laut dan segala isinya, yang tetap setia untuk selama-lamanya.

Doa Pagi

Allah Bapa pencipta jagat raya, kami ini seutuhnya Engkaulah yang memberi dan hidup kami berada di tangan-Mu. Semoga kami Kaujadikan umat yang selalu patuh setia memperhatikan kebahagiaan sesama.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
       
Bacaan dari Kitab Yeremia (18:1-6)
 
"Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kalian di tangan-Ku." 
    
Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Pergilah segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan sabda-Ku kepadamu.” Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. Apabila bejana yang sedang dibuatnya dari tanah liat itu rusak di tangannya, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut keinginannya. Kemudian bersabdalah Tuhan kepadaku, “Masakan Aku tidak bertindak terhadap kalian seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah sabda Tuhan. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kalian di tangan-Ku, hai kaum Israel!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong.
Ayat. (Mzm 146:2abc.2d-4.5.6)
1. Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
2. Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak – manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksud hatinya.
3. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b) 
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
              
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:47-53)
  
"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
   
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendahraannya.” Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

  
Ketika kapal keramik atau tanah liat pecah, tidak ada gunanya sama sekali. Itu berhenti menjadi apa yang dibuat untuk dan satu-satunya hal yang tersisa untuk dilakukan adalah membuangnya. Tetapi ketika pertama kali dibentuk dan dibuat, itu dimaksudkan untuk melayani dan digunakan untuk apa itu digunakan.

Seperti yang kita baca pada bacaan pertama, pembuat tembikar membentuk tanah liat menjadi bentuk yang diperlukan dan memanaskannya pada suhu tinggi yang menyebabkan perubahan permanen termasuk meningkatkan kekuatan dan pengerasan serta pengaturan bentuknya. Tetapi sama seperti dalam belokan dan belokan kehidupan, bejana tanah liat menjadi retak dan pecah dan mereka dianggap tidak berguna dan karenanya dibuang.

Perumpamaan Injil juga berbicara tentang membuang tangkapan ikan yang tidak berguna. Tapi itu adalah gambaran akhir zaman. Sementara itu, apa yang ada untuk orang-orang yang retak dan patah? Kita harus ingat bahwa Yesus datang untuk mereka. Dia datang untuk orang berdosa. 
   
Orang Jepang memiliki seni memperbaiki tembikar yang rusak berabad-abad dengan pernis khusus berupa bubuk emas, perak, atau platinum. Retakan atau retakan dihaluskan bersama-sama dengan indah dengan pernis, memberikan tembikar yang sekali pecah dan pecah penampilan khusus dan unik. Kita bisa belajar sesuatu dari itu. Dan kemudian kita bisa mengerti mengapa Yesus disebut Juruselamat.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
   
"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com

Doa Malam

Allah Yang maharahim, ke dalam tangan-Mu kuserahkan hidup dan matiku. Semoga aku tetap berada dalam naungan kasih-Mu, hingga kelak boleh menikmati Kerajaan Surga yang abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. . Amin.

RENUNGAN PAGI

Rabu, 27 Juli 2022 Hari Biasa Pekan XVII

Rabu, 27 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XVII
    
"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." (Mat 13:45-46)

    
Antifon Pembuka (Yer 15:16)

Bila aku menemukan Sabda-Mu, maka aku menikmatinya. Sabda-Mu menjadi kegirangan bagiku dan kesukaan hatiku.

Doa Pagi


Ya Allah, Bapa kami, dalam diri Yesus Kristus Engkau telah mengaruniakan harta yang terpendam dan mutiara yang paling berharga. Kami mohon, berilah kami kebijaksanaan agar dapat melepaskan dengan sukacita segala sesuatu guna memperoleh harta dan mutiara itu, yaitu, Tuhan kami Yesus Kristus, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (15:10.16-21)
     
    
"Mengapa penderitaanku tidak berkesudahan? Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan dikau menjadi pelayan di hadapan-Ku."
                
Pada waktu itu Yeremia mengeluh, "Celakalah aku, ya ibuku, bahwa engkau telah melahirkan daku. Sebab aku seorang yang menjadi buah perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri. Padahal aku tidak menghutangkan dan tidak pula berhutang kepada siapa pun. Namun mereka semua mengutuki aku. Apabila aku menemukan sabda-Mu, maka aku menikmatinya. Sabda-Mu itu menjadi kegirangan bagiku dan menjadi kesukaan hatiku. Sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya Tuhan, Allah semesta alam. Tidak pernah aku duduk bersenang-senang dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau. Karena tekanan tangan-Mu aku duduk seorang diri, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram. Mengapa penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercaya. Maka Tuhan menjawab, "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan dikau menjadi pelayan di hadapan-Ku. Dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka. Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari perunggu. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan dikau. Sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan membebaskan dikau," demikianlah sabda Tuhan, "Aku akan melepaskan dikau dari tangan orang-orang jahat dan membebaskan dikau dari genggaman orang-orang lalim."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhanlah tempat pengungsianku pada waktu kesesakan.
Ayat. (Mzm 59:2-3.4-5a.10-11.17-18)
1. Lepaskanlah aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan daku. Lepaskanlah aku dari orang-orang yang melakukan kejahatan, dan selamatkanlah aku dari para penumpah-penumpah darah.
2. Sebab sesungguhnya, mereka menghadang nyawaku; orang-orang perkasa menyerbu aku, padahal aku tidak melakukan pelanggaran, aku tidak berdosa, ya Tuhan, aku tidak bersalah, merekalah yang bergegas dan bersiap-siap.
3. Ya kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allahlah kota bentengku. Allahku, dengan kasih setia-Nya Ia akan menyongsong aku; Allah akan membuat aku memandang rendah seteru-seteruku.
4. Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku.
5. Ya kekuatanku, bagi-Mu aku mau bermazmur; sebab Allahlah kota bentengku, Allahku dengan kasih setia-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b) 
Kalian Kusebut sahabat-Ku, sebab kepada kalian Kusampaikan apa saja yang Kudengar dari Bapa.  
  
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:44-46)
   
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
    
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
  
     Seringkali ada kesenjangan antara menemukan sesuatu yang berharga bagi kita dan benar-benar memilikinya. Dalam kedua perumpamaan singkat dalam bacaan Injil hari ini, seseorang menemukan harta karun, tetapi setelah menemukannya belum memilikinya. 
 
 Pria dalam perumpamaan pertama, mungkin seorang pekerja harian yang miskin, menemukan harta karun di ladang yang tidak dia cari. Orang dalam perumpamaan kedua, mungkin seorang saudagar kaya, menemukan mutiara yang sangat berharga yang telah ia cari selama bertahun-tahun. Kesamaan yang dimiliki oleh kedua orang dari ujung spektrum sosial yang berlawanan ini adalah bahwa setelah menemukan harta yang luar biasa ini, mereka memiliki kebebasan untuk menjual segala sesuatu untuk membeli dan memilikinya. Sedikit sumber daya yang dimiliki pekerja harian yang malang dan banyak sumber daya yang dimiliki saudagar kaya tampaknya tidak seberapa nilainya dibandingkan dengan harta yang mereka temukan. 
 
Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah adalah seperti kedua perumpamaan itu. Karunia dinamis yang Yesus berikan kepada kita dari Allah adalah seperti harta yang terpendam di ladang dan seperti mutiara yang sangat berharga. Kepenuhan karunia dari Tuhan ini ada di masa depan, di luar kehidupan duniawi ini, tetapi kita dapat mulai menikmatinya di sini dan sekarang. Sejauh kita menemukan dan menghargai hadiah yang luar biasa ini untuk harta karun itu, kita akan dengan senang hati mengorbankan segalanya untuk memilikinya. 
 
Kita akan menganggap enteng berbagai harta milik kita dan memiliki kebebasan untuk melepaskannya demi anugerah kaya yang telah Yesus datangkan kepada kita, yang merupakan berbagi dalam hubungan-Nya sendiri dengan Allah dan cara hidup yang diilhami olehnya. Kristus adalah harta di ladang, mutiaranya yang sangat berharga, yang di hadapan-Nya. Tuhan yang sama yang telah bangkit dan semua yang Dia tawarkan kepada kita adalah harta kita, mutiara kita yang berharga. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
  
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

   
RENUNGAN PAGI

 

Selasa, 26 Juli 2022 Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria

Selasa, 26 Juli 2022
Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria


“O suami-istri bahagia, yang paling suci murni, Yoakim dan Ana! Engkau mengambil cara hidup yang berkenan kepada Tuhan..” (St. Yohanes Damasenus)
    
      
Antifon Pembuka

Marilah kita menghormati Santo Yoakim dan Santa Anna pada peringatan kelahiran mereka. Mereka telah menerima berkat dari Allah bagi segala bangsa.

Doa Pagi


Allah Bapa para leluhur kami, Engkau sudah memilih Santo Yoakim dan Santa Ana menjadi orangtua Ibunda Yesus. Semoga berkat doa mereka kami menerima keselamatan yang Kaujanjikan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
         
Bacaan dari Kitab Sirakh (44:1.10-15)     
    
"Nama mereka hidup terus turun-menurun."
        
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Mereka adalah orang-orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semua itu tetap disimpan oleh keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya. Keturunan mereka akan lestari untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus. Dengan tenteram jenazah mereka dimakamkan, dan nama mereka hidup terus turun temurun. Kebijaksanaan mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa, dan para jemaah mewartakan pujian mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 132:11.13-14.17-18; R: Luk. 1:32a)
1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kukuduskan di atas takhtamu.” 
2. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
3. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yak 1:18) 
Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.
              
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:16-17)
   
"Banyak nabi dan orang saleh telah rindu melihat yang kamu lihat."
     
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar. Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
 
Renungan
     
  
  
foto: maxpixel.net / CC0


Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merayakan pesta orang tua Santa Perawan Maria Bunda Allah, yaitu St. Yoakim dan St. Ana, ayah dan ibunya masing-masing. Mereka dikenang sebagai orang-orang yang setia dan berkomitmen untuk mematuhi Tuhan dan hukum-hukum-Nya, yang mereka wariskan kepada putri mereka, Maria, mempersiapkannya dengan baik untuk peran penting yang pada akhirnya akan dia ambil sebagai Bunda Tuhan dan Juruselamat kita.

Orang tua dari ibu kita Maria yang terberkati mengajarinya untuk taat kepada Tuhan, untuk menjadi orang yang benar dan adil menurut Hukum yang telah diwahyukan Allah kepada umat-Nya melalui Musa, seperti yang juga telah kita sendiri dengar dalam bacaan pertama kita hari ini, yang berhubungan dengan kita Sepuluh Perintah penting yang Tuhan nyatakan kepada Israel di Gunung Sinai, sebagai inti dan dasar hukum yang telah Dia sediakan bagi mereka.
   
Dalam tradisi Gereja, St. Yoakim dan St. Anna benar-benar orang tua yang penuh kasih dan perhatian yang membesarkan Bunda Maria dengan baik, menunjukkan kepada kita apa artinya menjadi orang tua bagi anak-anak kita, dan terutama sebagai orang tua Kristen.

Melalui iman dan teladan baik yang ditunjukkan oleh St. Yoakim dan St. Anna, orang tua dari Bunda Maria yang Terberkati, kita semua dipanggil untuk merenungkan kehidupan Kristen kita sendiri, terutama dalam keluarga Kristen kita sendiri. , dalam bagaimana kita menjalani hidup kita bersama dalam keluarga kita masing-masing, dalam peran kita baik sebagai ayah, atau sebagai ibu, atau sebagai anak, atau sebagai menantu laki-laki atau menantu perempuan, atau sebagai siapa pun. anggota keluarga lainnya.

Keluarga Kristen adalah bagian yang sangat penting dari Gereja, karena tanpa keluarga Kristen yang baik dan setia, fondasi Gereja akan runtuh dan runtuh, dan banyak jiwa akan hilang karena dosa dan intrik iblis. Dan iblis dan sekutunya mengetahui hal ini dengan sangat baik, dan dengan demikian, mereka terus-menerus menyerang keluarga Kristen kita dan institusi pernikahan itu sendiri, ingin menghancurkan struktur iman Kristen kita.

Marilah kita semua ingat bahwa keluarga kita harus tetap bersama dalam iman dan melihat teladan baik yang diberikan oleh St. Yoakim dan St. Anna, dalam iman dan dedikasi mereka dan dalam cara mereka membesarkan Maria dengan baik dalam iman. Mari kita semua mengikuti teladan mereka dan melakukan apa yang kita bisa untuk menghayati iman yang sama seperti yang mereka miliki. Marilah kita semua mencontoh keluarga Kristen kita sendiri dengan teladan keluarga Maria yang penuh kasih mulai sekarang, berdoa bersama dan berjuang untuk bersatu dalam iman.

Semoga Tuhan terus memberkati kita dan keluarga kita, dan semoga Dia memberkati semua orang tua, agar mereka dapat terus setia pada panggilan mereka sebagai orang tua, dalam tanggung jawab yang mereka miliki satu sama lain sebagai suami dan istri dan anak-anak mereka. Semoga Tuhan menyertai kita semua, sekarang dan selamanya. Amin.

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini


 Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung pelayanan kami baik melalui dukungan doa maupun donasi.  

Antifon Komuni (Mat 13:23)

Benih yang ditabur di tanah subur, ialah orang yang mendengarkan warta itu, memahaminya dan menghasilkan buah, ada yang seratus, enam puluh, dan tiga puluh ganda.

 

Senin, 25 Juli 2022 Pesta Santo Yakobus, Rasul

Senin, 25 Juli 2022
Pesta Santo Yakobus, Rasul

"Dari semula Yakobus giat penuh semangat. Ia mengesampingkan semua kepentingan dunia hingga ia mati dibunuh." (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (Mat 4:18.21)

Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang memperbaiki jala dan Yesus memanggil mereka.

As he walked by the Sea of Galilee, Jesus saw James the son of Zebedee and John his brother mending their nets and he called them.
 
  
  
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
 
Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan Kekal, di antara para rasul, Santo Yakobuslah yang pertama Kaukuduskan sebagai martir. Semoga umat-Mu menimba kekuatan dari kesaksiannya dan menemukan perlindungan berkat doanya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)     
  
"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."
        
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PSL 830/MTB 172
Ref. Yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai
atau: Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7; Ul: lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16) 
Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.  
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (20:20-28)
     
"Cawan-Ku akan kamu minum"
    
Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
 Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
  
 
Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita merayakan pesta besar salah satu Rasul kudus Tuhan, yaitu St. Yakobus Rasul, juga dikenal sebagai St. Yakobus Agung untuk membedakannya dari St. Yakobus Kecil, yang merujuk kepada St. Yakobus putra Alfeus atau St. Yakobus, salah satu pemimpin pertama Gereja Yerusalem dan saudara Tuhan. Rasul St. Yakobus adalah kakak laki-laki dari Rasul dan Penginjil St. Yohanes, keduanya putra Zebedeus si nelayan.

St Yakobus dipanggil bersama dengan adiknya ketika mereka sedang memancing di danau Galilea, kemungkinan dekat Kapernaum di mana Tuhan memulai pelayanan-Nya setelah pembaptisan-Nya. Akibatnya, dia termasuk di antara para Rasul pertama yang dipanggil oleh Tuhan, bersama dengan St. Petrus dan St. Andreas, yang juga bersaudara dan nelayan. Dia mengikuti Tuhan bersama dengan orang lain yang dipanggil dan meninggalkan segalanya, memulai kehidupan pelayanan yang setia kepada Tuhan.

St Yakobus juga dianggap sebagai salah satu yang paling dekat dengan Tuhan seperti yang ditunjukkan di seluruh Injil bahwa dalam banyak kesempatan dalam pelayanan Tuhan, dia bersama dengan St. Petrus dan St. Yohanes, adik laki-lakinya, sering oleh sisi Tuhan, selama Transfigurasi-Nya, pada saat Dia membangkitkan putri seorang pejabat yang telah meninggal, serta saat-saat terakhir sebelum penangkapan-Nya selama penderitaan-Nya di Taman Getsemani.

Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa seperti yang kita dengar dalam perikop Injil hari ini, ibu dari St. Yakobus dan St. Yohanes datang kepada Tuhan dan meminta bantuan khusus dan posisi kehormatan bagi anak-anaknya. Pada saat itu, seperti sekarang ini, dapat duduk di sebelah kiri dan kanan orang penting benar-benar suatu kehormatan besar, yang tidak mudah diperoleh atau diberikan, dan biasanya merupakan tanda kehormatan besar atau hubungan dengan orang yang disebutkan.

Murid-murid lain marah ketika mereka mendengar upaya perebutan kekuasaan yang tampaknya tidak adil ini dari kedua Rasul dan ibu mereka, tetapi Tuhan dengan tegas mengungkapkan apa artinya menjadi pengikut dan murid-Nya, baik kepada ibu St. Yakobus maupun St. Yohanes, kepada kedua Rasul itu sendiri, dan kepada murid-murid lainnya. Menjadi pengikut Kristus tidak seperti menjadi pengikut tuan, raja, dan pemimpin lain di dunia ini, seperti yang terakhir mencari kekuasaan dan pengaruh, untuk ketenaran dan kemuliaan, dan untuk pengejaran duniawi lainnya.

Tuhan Yesus sendiri berkata kepada St. Yakobus dan St. Yohanes, bahwa jika mereka mengikuti Dia, maka mereka harus siap untuk minum dari cawan yang akan Dia minum, dan pada saat itu, mereka berdua tidak benar-benar mengerti apa yang Tuhan dimaksud dengan ungkapan ini. Sebenarnya, cawan ini adalah cawan penderitaan yang juga Tuhan bicarakan lagi tepat sebelum Dia ditangkap dan menderita rasa sakit penyaliban, penderitaan penolakan dunia, penganiayaan dari mereka yang menolak untuk percaya kepada-Nya , dan penderitaan menanggung beban dosa seluruh dunia.

Dan Tuhan Yesus berkata kepada kedua Rasul, bahwa memang, mereka akan berbagi dalam cawan yang akan Dia minum, dan ini adalah wahyu yang singkat namun penting bahwa mengikuti Tuhan tidak dimaksudkan untuk mengejar ketenaran, pengaruh, kemuliaan duniawi. , kekuasaan, kekayaan, dan banyak hal lain yang biasanya kita inginkan ketika kita mengikuti seseorang. Sebaliknya, mengikuti Tuhan berarti penderitaan, bersiap untuk menanggung penderitaan yang mungkin datang kepada kita, dan mengikuti Tuhan juga dapat berarti kesulitan dan tantangan yang mungkin menghadang kita sewaktu kita melaksanakan kehendak Tuhan.

St Yakobus sendiri adalah orang yang mengalami ini secara langsung pada kesempatan paling awal, karena menurut Kisah Para Rasul dan juga tradisi Gereja, St Yakobus adalah yang pertama jika bukan di antara yang paling awal dari Dua Belas Rasul yang menderita kemartiran untuk demi Tuhan. Dalam Kisah Para Rasul, disebutkan bahwa raja Herodes Agripa menangkap St. Yakobus dan memasukkannya ke dalam penjara, sebelum menangkap St. Petrus karena tindakan ini menyenangkan orang-orang Farisi dan banyak orang Yahudi.

Tetapi sebelum St. Yakobus menjadi martir, kira-kira satu dekade setelah kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, dia telah berhasil melakukan pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa bagi Tuhan, dan dia dipuji atas penginjilan negeri-negeri yang jauh, sejauh semenanjung Iberia, apa yang sekarang bagian dari Portugal dan Spanyol. Tempat Suci St. Yakobus yang paling terkenal, Katedral Santiago de Compostela di utara Spanyol, adalah tempat Rasul ini pernah berkhotbah kepada orang-orang kafir setempat dan menabur benih iman di antara mereka.

Dan kita melihat bagaimana Rasul Tuhan ini telah diubah dari seorang nelayan biasa yang rendah hati, dan dari seorang manusia dunia yang mungkin mencari kebaikan dan kemuliaan dunia, menjadi seorang hamba Tuhan yang setia dan berbakti, yang melakukan semua yang dia bisa lakukan. untuk membawa Kabar Baik tentang keselamatan Tuhan, kebenaran dan kasih-Nya kepada semua orang, bahkan di negeri-negeri yang jauh, sebuah pekerjaan yang tanpa kehormatan dan kemuliaan duniawi.

Lalu, apa pentingnya hal ini bagi kita semua? St Yakobus mengingatkan kita bahwa kita masing-masing juga telah dipanggil oleh Tuhan untuk mengikuti Dia, dan dengan apa yang telah kita bahas sebelumnya, mengikuti Tuhan berarti kita berjalan di jalan-Nya dan menempatkan Dia di pusat kehidupan kita. hidup, dan bukan untuk mencari kemuliaan dan kekuasaan duniawi, atau ketenaran atau pengaruh, atau kesenangan dan kemudahan bagi kita. Sebaliknya, mengikut Tuhan memang bukan tentang diri kita sendiri, tetapi tentang bagaimana kita bisa mengabdi kepada-Nya dan menaati kehendak-Nya melalui setiap perkataan, tindakan, dan perbuatan kita dalam hidup.

Apakah kita mau dan mampu mengikuti jejak St. Yakobus, Rasul? Apakah kita bersedia mengikuti Dia dalam dedikasinya untuk melayani Tuhan, untuk menginjili orang-orang yang kita miliki dalam hidup, bukan hanya melalui kata-kata, tetapi yang lebih penting, melalui setiap tindakan dan perbuatan kita? Kita perlu mencurahkan waktu dan usaha kita, tidak hanya dalam nama tetapi juga dalam perbuatan, dan menginspirasi banyak orang lain untuk mengikuti teladan kita, sehingga dengan tindakan dan teladan kita, kita dapat membawa lebih banyak orang lebih dekat kepada Tuhan.

Semoga Tuhan menyertai kita dan membimbing kita dalam perjalanan iman kita bahwa setiap dari kita, bahwa melalui inspirasi dan syafaat Rasul St Yakobus, kita dapat menjadi lebih kuat dalam iman dan menjadi lebih seperti Kristus dan menjadi lebih setia dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita semua diubah dari makhluk keinginan dan keserakahan, ego dan kesombongan, menjadi anak-anak Tuhan yang setia dan saleh, mulai sekarang. Semoga Tuhan memberkati kita dan usaha kita, usaha dan perbuatan baik kita, sekarang dan selamanya. Amin.
(RENUNGAN PAGI)   

Antifon Komuni

Mereka minum piala Tuhan, dan menjadi teman Allah.

They drank the chalice of the Lord, and became the friends of God.
      
Doa Kesabaran

Puji Syukur, No. 143

Allah yang Mahamurah, Engkau tetap sabar ketika umat-Mu Israel tidak setia. Dengan penuh kesabaran pula Engkau menuntun orang berdosa untuk bertobat, sebab Engkau tidak menginginkan pendosa menderita atau menjadi binasa. Dengan sabar dan penuh kasih Engkau mengulurkan tangan-Mu dan menunjukan jalan tobat; yang bertobat Engkau ampuni dan Kau rangkul dengan mesra.

Ya Bapa, berilah kami hati yang lapang, agar kami dapat menerima orang lain seperti apa adanya, dan dapat memahami kekurangannya, karena kami pun sering salah dan khilaf. Semoga kami tidak mudah mencela dan berprasangka, tidak pula terlalu cepat mengumpat dan mencerca, atau mengadili dan menghukum sesama. Semoga kami dapat menerima saudara yang bersalah dengan penuh cinta, mangampuni dan memaafkan kesalahannya. Semoga api kasih selalu mengarahkan sikap kami. Sebab kasih itu sabar, kasih itu murah hati. Kasih itu menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu.

Ya Bapa, berikanlah kami kesabaran, agar tidak mudah putus asa menghadapi kesulitan dan tantangan; jauhkanlah pula kami dari sikap gegabah dan suka mengambil jalan pintas. semoga dengan penuh kesabaran kami menantikan kerahiman-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
  
Doa Malam
 
Yesus teladan kerendahan hati, semoga dalam hidup ini aku mampu melayani sesamaku, terlebih mereka yang tidak sepaham dengan aku dan siap membantu di mana pun aku dibutuhkan. Amin. 

 

Karya: BONDART/ISTOCK.COM

Orang Kudus hari ini: 24 Juli 2022 St. Kristina


24 Juli adalah peringatan St. Kristina. Dia adalah seorang martir di Gereja awal. Kematiannya pada tahun 300 M adalah contoh lain dari mereka yang tanpa pamrih memberikan hidup mereka untuk membela Iman dan menyebarkan pesan Injil. Tiga belas tahun setelah kematiannya, Konstantinus Agung mengesahkan Kekristenan dan dibaptis sebelum dia meninggal.

Saint Kristina lahir sekitar tahun 290 M. Kekaisaran Romawi semakin kacau dengan banyak pemberontakan dan perang. Kekristenan tidak hanya ilegal dan dilarang, tetapi orang Kristen ditangkap dan dianiaya secara fisik dan dieksekusi.

St Kristina lahir di Tyro di wilayah Tuscany, Italia. Kota ini dibangun di sebuah pulau di danau dekat Bolsena yang telah tenggelam. Ayahnya, Urban Anicii, adalah Prefek Romawi untuk pulau itu. Dalam istilah hari ini, posisinya adalah kombinasi dari gubernur dan hakim. Ayahnya secara kokoh bersekutu dengan Kekaisaran Romawi. Orang-orang Kekaisaran Romawi menyembah banyak dewa, seperti mitologi Yunani. Urban sangat terikat pada bermacam-macam dewa Romawi. Itu adalah cara hidup sebelum Kekristenan menguasai.

Urban adalah musuh bagi orang-orang Kristen, dan hampir tidak ada satu hari pun yang berlalu ketika dia tidak memanggil salah satu orang beriman ke hadapannya dan menghukum mereka dengan penderitaan dan kematian. Kristina hanyalah seorang anak kecil, tetapi saat melihat ini, dia dikejutkan oleh betapa tak kenal takut dan bahagianya orang-orang Kristen selama siksaan mereka. Dia ingin tahu orang macam apa ini, mengapa mereka dianiaya dan apa yang memberi mereka kekuatan untuk menanggung penderitaan yang mereka alami.

  

Kristina mencari seseorang yang bisa mengajarinya tentang iman Kristen. Belakangan, dia dibaptis sebagai orang Kristen tanpa sepengetahuan orang tuanya. Tak lama kemudian, dia mengambil berhala ayahnya, terdiri dari emas dan perak, dan dengan bantuan orang lain, memecahkannya menjadi beberapa bagian dan memberikannya kepada orang miskin. Ayahnya sangat marah dan memutuskan untuk membalas aib yang dilakukan kepada para dewa dengan darah putrinya. Awalnya dia mencoba untuk memenangkan hatinya dengan kebaikan. Dia terus mendorongnya untuk meninggalkan Kristus dan dia menolak. Dia dilaporkan mengatakan: “Lakukan dengan saya apa pun yang engkau suka, ayahku tersayang; engkau dapat mengambil hidup saya, tetapi iman Kristus engkau tidak memiliki kekuatan untuk merobek hatiku. Juruselamatku akan menguatkanku untuk menderita dengan sabar semua yang telah engkau ancam.”

Ayahnya memerintahkan dia untuk dipukuli. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda rasa sakit dalam penderitaannya. Ayahnya memukulinya lagi tetapi Kristina melihat ke surga dan berterima kasih kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena telah membantunya menanggung rasa sakitnya. Ayahnya kemudian memerintahkan agar dia diikat ke roda besi. Api dinyalakan di bawahnya untuk memanggang gadis itu. Saat dia menyanyikan lagu pujian, dia tetap tidak terluka oleh api. Ayahnya kemudian melemparkannya ke penjara bawah tanah hanya untuk memulai lagi keesokan harinya.

Saat berada di ruang bawah tanah, seorang malaikat muncul padanya dan menyembuhkan luka-lukanya. Malaikat mendorongnya untuk bertekun dan memberinya jaminan bantuan ilahi. Ketika ayahnya mendengar tentang kesembuhannya, dia mengirim seorang algojo ke penjara untuk mengikatkan sebuah batu besar di lehernya dan melemparkannya ke danau. Malaikat yang sama yang mengunjunginya sehari sebelumnya membawanya dengan selamat ke pantai. Ayahnya berada di samping dirinya sendiri dan mengirimnya kembali ke penjara bawah tanah. Malam itu ayahnya meninggal. Dia ditemukan tewas keesokan paginya. Diduga dia meninggal karena stroke atau apoplexy yang disebabkan oleh kemarahannya yang tidak terkendali.

Dio adalah pengganti Urban sebagai Prefek. Dia bahkan lebih kejam terhadap orang Kristen daripada Urban. Dia menyuruh Kristina membawanya dan memerintahkan sebuah dudukan besi untuk dibangun dan diisi dengan minyak dan tar mendidih. Kristina dipanggil dan dibenamkan dalam buaian. Dia membuat Tanda Salib dan berkata kepada para prajurit, “...kalian punya alasan untuk membaringkanku seperti anak kecil dalam buaian; karena ini hampir setahun sejak saya lahir dalam Baptisan Kudus.” Dia tidak terluka atau mengalami rasa sakit melalui cobaan itu.

Dio kemudian menyuruh Kristina dibawa ke kuil Apollo. Dia diarahkan untuk membuat pengorbanan yang pantas untuk Apollo. Ketika Kristina melangkah ke kuil, dia membuat Tanda Salib dan gambar Apollo jatuh dari altar dan pecah menjadi ribuan keping. Para prajurit yang membawa Kristina ke kuil ketakutan dan melepaskannya dengan berkata, “Sesungguhnya Allah orang Kristen adalah satu-satunya Allah yang benar.” Banyak dari mereka yang menyaksikan peristiwa ini menjadi Kristen.

Julian menggantikan Dio sebagai Prefek. Dia bahkan lebih kejam. Dia memberi Kristina pilihan: berkorban kepada para dewa atau dibuang ke dalam tungku yang menyala-nyala. Dia tidak akan melakukannya sehingga mereka melemparkannya ke dalam tungku. Dia tinggal di dalamnya selama lima hari tanpa cedera - seperti teman-teman Daniel dalam Perjanjian Lama selama pengasingan mereka di Babel. (Lihat Daniel Bab 3). Karena itu tidak berhasil, Julian menyuruh Kristina dibawa ke gua dengan banyak binatang buas. Dia membuat Tanda Salib dan tidak ada binatang yang menyentuhnya. Dia menyanyikan pujian untuk Tuhan dan hewan-hewan mendengarkan. Para penjaga, yang bosan dengan lagunya, menjulurkan lidahnya. Dia akhirnya diikat ke tiang dan ditembak dengan panah. Dengan itu, Kristina pergi ke surga untuk bertemu dengan Penciptanya.

Suatu hari Minggu di tahun 1263, seorang Imam Jerman, Peter dari Praha, sedang merayakan Misa di atas makam St. Kristina di kota Bolsena. Ketika dia mengangkat tuan rumah, darah mulai menetes di tangannya dan ke Altar. Setahun kemudian, setelah penyelidikan dan otentikasi, keajaiban itu dikonfirmasi. Hal itu sangat menggerakkan Paus Urbanus IV sehingga ia melembagakan pesta baru Tubuh dan Darah Kristus (Corpus Christi). Kain koporal linen putih bernoda darah masih dapat dilihat di Katedral Orvieto di utara Roma. St Kristina adalah seorang santa yang sangat populer di Barat dan merupakan salah satu santo pelindung para pelaut, pemanah, dan tukang giling. Peninggalannya sekarang berada di Palermo di Sisilia.
 
St. Kristina memberi kita contoh iman yang teguh dan setia yang memungkinkan kita untuk bertumbuh dalam kehidupan Kristen kita. Seperti Kristina, kita mungkin terpanggil untuk membela iman kita lebih atas dasar keyakinan pribadi dan gaya hidup daripada benar-benar menyerahkan hidup kita. Dari teladannya dan contoh para martir yang tak terhitung jumlahnya, kita memiliki kesempatan untuk menjadi murah hati dan tanpa pamrih dalam kehidupan kita sendiri di dalam komunitas kita. Tuhan memberkati.
 
Foto oleh form PxHere

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy