Jumat, 12 Agustus 2021
Hari Biasa Pekan XIX
Pembebasan dan keselamatan. Dengan salib-Nya yang mulia, Kristus telah
memperoleh keselamatan bagi semua manusia. Ia telah membebaskan mereka
dari dosa yang membelenggu mereka. "Kristus telah memerdekakan kita"
(Gal 5:1). Di dalam Dia kita mengambil bagian dalam "kebenaran" yang
memerdekakan (Yoh 8:32). Kepada kita diberi Roh Kudus, dan "di mana ada
Roh Allah, di situ ada kemerdekaan" (2 Kor 3:17), demikian Santo Paulus
mengajarkan. Sejak sekarang kita bermegah bahwa "kita telah masuk ke
dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah" (Rm 8:21). --- Katekismus
Gereja Katolik, 1741
Antifon Pembuka (Mzm 136:1.24)
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih setia-Nya.
Ia membebaskan kita dari musuh kita. Kekal abadi kasih setia-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahamurah hati, yang ada pada kami Engkaulah yang memberi,
segala yang kami miliki, kami terima berkat kemurahan hati-Mu. Semoga
kami meluhurkan misteri, bahwasanya Engkau telah menciptakan kami dan
penuh belas kasih terhadap siapa pun yang menyerukan nama-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (16:59-63)
"Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan dikau, dan engkau akan merasa malu."
Sebab
beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan melakukan kepadamu seperti
engkau lakukan, yaitu engkau memandang ringan kepada sumpah dengan
mengingkari perjanjian. Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan
engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang
kekal. Barulah engkau teringat kepada kelakuanmu dan engkau merasa malu,
pada waktu Aku mengambil kakak-kakakmu, baik yang tertua maupun yang
termuda, dan memberikan mereka kepadamu menjadi anakmu, tetapi bukan
berdasarkan engkau memegang perjanjian. Aku akan meneguhkan
perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah
TUHAN, dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa
malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku
mengadakan pendamaian bagimu karena segala perbuatanmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1.
Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar;
sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi
keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata
air keselamatan.
2. "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya,
beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa
nama-Nya tinggi luhur.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah
karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan
bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah
Israel, agung di tengah-tengahmu."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (lih. 1Tes 2:13)
Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia.Inilah Injil Suci menurut Matius (19:3-12)
"Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan isterimu, tetapi semula tidaklah demikian."
Pada
suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada Yesus, untuk mencobai
Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya
dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang
menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan
perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah
dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi
satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena
itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa
memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan
isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa
mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah
demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan
isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia
berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian
halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan
tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti
perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak
dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada
orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang
membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan
Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."Verbum Domini (Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Kita ingat dengan pepatah "Pohon besar tumbuh dari biji pohon kecil". Memang, semuanya memiliki awal yang sederhana. Katedral
besar dulunya dimulai dari satu balok batu. Jika Roma tidak dibangun
dalam sehari, maka semuanya harus tumbuh dan dibangun hari demi hari.
Permulaan yang sederhana harus selalu diingat, sehingga bagaimanapun
mulianya atau kebesaran apapun yang diraih, seseorang tidak akan menjadi
terlalu sombong atau sombong.
Faktanya, seperti yang ditunjukkan
alam kepada kita, semakin tinggi pohonnya, semakin dalam akarnya.
Semakin besar kita, semakin kita harus mengingat bagaimana kita memulai.
Pada
bacaan pertama, kita membaca bagaimana Tuhan menyukai umat-Nya dan
memberkati mereka dengan kelimpahan. Tapi seperti yang dikatakan pada
bacaan pertama, mereka menjadi tergila-gila dengan kecantikan mereka
sendiri. Kesombongan mereka membuat mereka berpikir bahwa itu semua
adalah pencapaian mereka sendiri dan itu juga membuat mereka berpaling
dari Tuhan dan berpaling kepada bangsa lain untuk mendapatkan lebih
banyak kekayaan dan ketenaran.
Mereka lupa bahwa Tuhanlah yang menyediakan bagi mereka dan berkat-Nya yang membuat mereka terkenal dan makmur.
Karena
mereka melupakan permulaan mereka yang sederhana, Tuhan memperlakukan
mereka sebagaimana mereka pantas - mereka ditutupi dengan rasa malu dan
direduksi menjadi diam. Mereka direndahkan sehingga mereka dapat
mengingat perjanjian yang Allah buat dengan mereka dan kembali
kepada-Nya.
Demikian pula bagi kita, dalam keadaan kehidupan apa
pun, kita harus mengingat awal mula kita yang sederhana dan ingat bahwa
Tuhanlah yang membawa kita ke saat yang diberkati ini.
Jadi baik
dalam perkawinan, atau sebagai lajang, atau sebagai religius atau imam,
atau gubernur, petani atau presiden, marilah kita terus mengarahkan
hidup kita kepada Tuhan Allah kita. Tuhanlah yang akan membuat kita
besar dan makmur; kita hanya perlu rendah hati dan mengingat awal kita
yang sederhana. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 136:26, 23, 24)
Bersyukurlah kepada Allah semesta alam! Dialah yang
mengingat kita dalam kerendahan kita. Dialah yang membebaskan kita dari
pada lawan.
Gereja
menegaskan kembali praktik yang berdasarkan Kitab Suci, yakni tidak
mengizinkan mereka yang bercerai dan kawin lagi untuk menyambut komuni
(St. Yohanes Paulus II).