| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Orang Kudus hari ini: 20 Agustus 2022 St. Bernadus, Abas

 Hari ini, kita semua dapat memperoleh inspirasi dari pendahulu kita yang suci, yang pestanya kita rayakan hari ini, yaitu St. Bernardus sang Kepala Biara, juga salah satu Pujangga Agung Gereja. St. Bernardus juga dikenal sebagai St. Bernardus dari Clairvaux (=lembah hening), dan dia adalah seorang Biara Cistercian yang dikenang karena perannya dalam revitalisasi ordo dan tradisi Cistercian, dan fondasi Biara Clairvaux yang terkenal. Dedikasinya kepada Tuhan dan cara hidup suci mengilhami banyak orang lain, yang menyebabkan pertumbuhan pesat Biara Clairvaux. Semakin banyak orang, bahkan keluarga St. Bernardus sendiri datang untuk bergabung dengan biara juga.

Sementara St. Bernardus telah memperoleh banyak keberhasilan dan memberikan banyak inspirasi kepada orang-orang sezamannya, pada saat yang sama ia juga mengalami cobaan dan tantangan, paling tidak dari sesama biarawan biarawan di biara, yang menentang kepemimpinannya dan mengkritik cara hidupnya. mempromosikan karisma dan cara hidup Cistercian. Meskipun demikian, St. Bernardus tetap teguh dalam usahanya, dan ia juga sangat terlibat dengan masalah Gereja penting lainnya pada saat itu, terlibat dalam penyelesaian konflik dan rekonsiliasi berbagai Gereja dan bahkan pihak sekuler, melalui upaya negosiasi dan keterampilannya. diplomasi. Melalui banyak tulisan dan karyanya, yang kemudian membuatnya dinyatakan sebagai salah satu Pujangga Gereja, St. Bernardus terus memberikan pengaruh besar dan menjadi inspirasi bagi banyak orang selama berabad-abad setelah wafatnya dan sampai hari ini.

Saudara dan saudari dalam Kristus, setelah mendengar tentang teladan yang diberikan oleh St. Bernardus dari Clairvaux, Kepala Biara dan Pujangga Gereja yang kudus, marilah kita semua menyadari bahwa kita masing-masing dipanggil untuk mengikuti Tuhan dan mengabdikan diri kita kepada-Nya dengan rendah hati dalam cara yang dilakukan St. Bernardus. Salah satu moto dan ucapannya adalah bahwa 'tiga kebajikan terpenting adalah kerendahan hati, kerendahan hati, dan kerendahan hati' yang menyoroti betapa pentingnya bagi kita untuk menjadi rendah hati dan bersedia mendengarkan Tuhan dan membiarkan Dia membimbing jalan kita. Ia meninggal dunia pada tahun 1153; dinyatakan ‘kudus’ pada tahun 1174 dan diakui sebagai Pujangga Gereja, bahkan Bapa Gereja terakhir pada tahun 1830. Mari kita merenungkan hal ini dan melihat dengan cara apa kita bisa menjadi murid yang lebih baik dan pengikut Tuhan yang lebih saleh.

 

Pembuat: Fr Lawrence Lew, OP

(CC BY-NC-ND 2.0) 
Detail mosaik santo Cistercian Bernard, yang pestanya hari ini, berada di Biara Nunraw, Skotlandia.


  

Sabtu, 20 Agustus 2022 Peringatan Wajib St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja

 

Sabtu, 20 Agustus 2022
Peringatan Wajib St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja
       
“Tidak ada satu tangga lain untuk naik ke surga, selain salib” (St. Rosa dari Lima)
     
Antifon Pembuka (Yeh 43:7a)
       
Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat dan namanya hidup terus turun-menurun.
         
Doa Pagi
 
Allah Bapa, cahaya kebenaran, Santo Bernardus Abas sudah Kaunyalakan dengan cinta kasih akan rumah-Mu, hingga bercahaya gilang-gemilang dalam Gereja-Mu. Semoga berkat doanya kami digelorakan dengan semangat yang sama dan selalu hidup sebagai putra cahaya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.             
   
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (43:1-7a) 
  
"Kemuliaan Tuhan masuk kembali ke dalam bait suci."
      
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke pintu gerbang Bait Suci yang menghadap ke timur. Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari timur, dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu, dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya. Apa yang nampak olehku itu mirip dengan apa yang dahulu kulihat, ketika Tuhan datang untuk memusnahkan Kota Yerusalem, dan mirip juga dengan apa yang kulihat di tepi Sungai Kebar. Maka aku bersujud menyembah. Sewaktu kemuliaan Tuhan masuk ke dalam Bait Suci melalui pintu gerbang timur, aku diangkat oleh Roh dan dibawa ke pelataran dalam. Sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan Tuhan. Lalu, sedang orang yang mengukur bait suci berdiri di sampingku, aku mendengar Tuhan bersabda kepadaku dari dalam Bait Suci. Beginilah firman-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku. Di sinilah Aku akan tinggal di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan                                  
Ref. Kemuliaan Tuhan tinggal di bumi kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. (Mat 23:9.10b)
Bapamu hanya satu, ialah yang ada di surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.
        
     
Iniah Injil Suci menurut Matius (23:1-12)
 
"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan." 
 
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kalian turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kalian, janganlah kalian suka disebut ‘Rabi’; karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara. Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antaramu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”
 Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus) 
   
Renungan
   
Setiap kali datang ke sebuah tugas, selalu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Hanya melihat sesuatu yang perlu dilakukan, kami mungkin memiliki ide dan memberikan saran tentang bagaimana melakukannya.

Tetapi ketika harus melaksanakan ide dan saran itu, mungkin jauh dari mudah dan sederhana.

Memasang kancing kembali ke kemeja mungkin tampak sederhana. Tetapi ketika kita tidak dapat menemukan jarum atau benang yang tepat, maka kita hanya akan terjebak dengan tugas yang tampaknya sederhana.

Melakukan karya belas kasih jasmani atau rohani mungkin tampak sederhana dan kita dapat membicarakannya dan mendiskusikannya serta merenungkannya secara mendalam, tetapi melakukannya dapat menjadi masalah lain sama sekali.

Jadi, ketika kita memberikan ide dan saran, marilah kita juga mengerjakan tugas itu dan merasakan sendiri apa yang dituntut darinya. Mungkin tidak semudah yang kita pikirkan.

Dalam Injil, Yesus mengatakan kepada orang-orang untuk mendengarkan apa yang dikatakan ahli Taurat dan orang Farisi kepada mereka karena mereka menduduki kursi Musa, tetapi tidak untuk dibimbing oleh apa yang mereka lakukan, karena mereka tidak mempraktekkan apa yang mereka khotbahkan.

Ketika kita tidak mengamalkan apa yang kita sampaikan, maka kita hanya akan memberikan banyak ide dan saran bahkan komentar dan kritik!

Mari kita rendah hati dan biarkan tindakan kita berbicara dan membawa bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
 

Orang Kudus hari ini: 20 Agustus 2022 St. Bernadus, Abas

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Doa Malam
 
Tuhan, Guru dan Penyelamat kami, dengan rendah hati kami berserah diri kepada-Mu. Ampunilah dosa kami dan jadikanlah kami abdi-Mu yang setia dan menjadi anggota Gereja yang baik sehingga mampu membawa sesama kepada persekutuan Gereja-Mu yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Amin.
 
 
RENUNGAN PAGI

Orang Kudus hari ini: 19 Agustus 2022 St. Yohanes Eudes


St. Yohanes Eudes (CC0)

 Saudara-saudari terkasih, saat kita merenungkan hidup kita dan melihat dengan cara apa kita dapat lebih mencerminkan kasih Allah dalam hidup dan tindakan kita, mari kita semua melihat teladan yang ditunjukkan oleh salah satu pendahulu kita yang kudus, yang pestanya kita rayakan hari ini, yaitu pesta St.  Yohanes Eudes. St. Yohanes Eudes adalah seorang imam Prancis yang dikenang karena perannya dalam pendirian Ordo Bunda Amal Kasih/Ordo Bunda Karitas (Our Lady of Charity), yang menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk menjangkau orang miskin, orang sakit, dan terpinggirkan dalam komunitasnya. Dia melihat kondisi pelacur yang cukup umum saat itu, yang dijauhi oleh masyarakat lainnya, dikucilkan dan ditolak, dan dia melakukan upaya dan kehadiran untuk merawat mereka.

St Yohanes Eudes juga memiliki devosi khusus kepada Hati Kudus Yesus, yang ia sebarkan dan populerkan di antara orang-orang. Dia membawa pengetahuan tentang kasih, belas kasihan, dan belas kasihan Tuhan ke tengah-tengah orang-orang, mengingatkan mereka semua tentang kasih Tuhan yang tak terbatas dan abadi. Melalui usahanya banyak orang datang untuk menemukan jalan mereka kepada Tuhan dan bertobat dari cara mereka yang berdosa. Kesabaran, ketekunan, dan perhatian serta kasihnya yang tulus bagi mereka yang ia layani juga mengilhami banyak orang yang datang untuk mengikuti teladannya dan tersentuh oleh kasih Tuhan dan juga terdorong untuk melakukan hal yang sama dalam kehidupan mereka sendiri. St. Yohanes Eudes meninggal dunia pada tanggal 18 Agustus 1680. Penyerahannya seluruh dunia kepada Hati Tak Bernoda Maria oleh Paus Pius XII merupakan penghormatan besar Gereja kepada Santo Yohanes Eudes. Ia dinyatakan ‘santo’ pada tahun 1925 oleh Paus Pius XI (1922-1939).

Saudara-saudari di dalam Kristus, dapatkah kita melakukan hal yang sama dalam hidup kita juga? Dapatkah kita juga mencurahkan waktu, tenaga dan perhatian kita, upaya dan tindakan kita untuk melakukan kehendak Tuhan dalam setiap kesempatan dalam hidup kita, membiarkan Tuhan mengubah kita dengan kasih-Nya? Marilah kita menjadi teladan dan menjadi inspirasi bagi satu sama lain dalam bagaimana kita menjalani hidup kita sehingga semakin banyak orang dapat mengenal Tuhan melalui kita dan dapat menjadi percaya kepada-Nya juga. Semoga Tuhan menyertai kita selalu. Amin.
 

Jumat, 19 Agustus 2022 Hari Biasa Pekan XX

 

Jumat, 19 Agustus 2022
Hari Biasa Pekan XX
 
"Para pengkhotbah memukul semak-semak. Para imam yang menerima pengakuan dosa menangkap burung-burungnya." (St. Yohanes Eudes)

Antifon Pembuka (Mzm 44:10)

Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga dan jiwa yang lapar dikenyangkan dengan kebaikan.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kesegaran hidup, Engkaulah Allah orang hidup yang menghendaki kami ikut dalam roh kehidupan-Mu. Kami mohon, semoga api cinta kasih ilahi, yang Kaugunakan untuk menyayangi kami, Kaunyalakan pula di dalam hati kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
     
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:1-14)
   
"Hai tulang-tulang kering, dengarlah sabda Tuhan. Aku akan membangkitkan kalian dari dalam kubur, hai kaum Israel."
          
Pada suatu hari, kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab kekal abadi kasih setia-Nya.
Ayat. (Mzm 107:2-3.4-5.6-7.8-9; R:1)
1. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan selatan.
2. Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu. 
3. Maka dalam kesesakannya berseru-serulah mereka kepada Tuhan dan Tuhan melepaskan mereka dari kecemasan. Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang. 
4. Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena karya-karya yang ajaib terhadap anak-anak manusia; sebab Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan. 

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 25:5c) 
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar. 
     
Inilah Injil Suci menurut Matius (22:34-40)
  
"Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri."
       
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, "Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?" Yesus menjawab, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

   

Renungan 
         
Saudara-saudari, dalam bacaan pertama memberikan visi nabi Yehezkiel dan juga merupakan nubuat untuk Bani Israel. Ada gambaran yang jelas tentang lembah yang penuh dengan tulang-tulang kering tetapi dengan Yehezkiel menyatakan nubuat di atas tulang-tulang itu, mereka mulai memiliki daging yang tumbuh di atasnya dan kulit yang menutupinya.

Nubuat itu untuk umat Allah saat itu, Bani Israel. Tetapi di satu sisi, itu juga untuk Umat Allah sekarang, Gereja.

Realitas nubuatan akan digenapi pada Akhir Zaman, dan kita percaya akan hal itu seperti yang kami akui dalam Syahadat tentang "kebangkitan badan". Tapi ini bukan hanya tentang almarhum. Sama seperti nubuatan dalam bacaan pertama adalah untuk Bani Israel, itu juga untuk kita Gereja.

Kita dipanggil untuk menjadi umat yang berjalan di jalan Tuhan seperti yang diungkapkan oleh perintah-perintah yang Yesus nyatakan dalam Injil. Kita harus menjadi orang yang penuh kasih dan kasihlah yang akan memberi kehidupan. Tanpa kasih, maka kita seperti tulang kering tanpa daging dan kulit. Tetapi ketika kita mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama kita, maka kita telah benar-benar menyatakan iman kita akan kebangkitan badan. 
           
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
     
 
Credit: Sidney de Almeida/istock.com     
 
 
Doa Malam
     
Yesus yang penuh kasih, kami percaya bahwa Roh-Mu senantiasa menyertai kami dalam segala usaha dan niat serta tingkah laku kami dalam mengabdi dan mengasihi Engkau serta sesama. Yesus terimalah persembahan diri kami di akhir hari ini. Amin.

Kamis, 18 Agustus 2022 Hari Biasa Pekan XX

 

Kamis, 18 Agustus 2022
Hari Biasa Pekan XX

“Tidak ada satu tangga lain untuk naik ke surga, selain salib.” (St. Rosa dari Lima) 
   
Antifon Pembuka (Yeh 36:26)

Kalian akan Kuberi hati baru dan roh baru dalam hatimu. Hati yang keras membatu akan Kuambil dari batinmu, dan hati yang taat lembut akan Kuberikan kepadamu.
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa Mahamulia, Engkau menghendaki nama-Mu dihormati oleh setiap orang. Bukalah kiranya hati kami, agar sanggup menerima sabda Putra-Mu yang menjelaskan kepada kami, siapakah Engkau bagi kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
 
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:23-28)
     
"Kalian akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."
   
Tuhan bersabda kepadaku, “Katakanlah kepada kaum Israel: Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar, yang telah dinajiskan di tengah para bangsa, dan yang telah kalian najiskan di tengah-tengah mereka. Dan para bangsa akan tahu bahwa Akulah Tuhan,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan para bangsa. Aku akan menjemput kalian dari antara para bangsa dan mengumpulkan kalian dari semua negeri dan akan membawa kalian kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih yang akan mentahirkan kalian. Dari segala kenajisan dan dari segala berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kalian. Kalian akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu. Hati yang keras membatu akan Kuambil dari batinmu dan hati yang taat lembut akan Kuberikan kepadamu. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kalian hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kalian akan mendiami negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu. Kalian akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan do = as, 4/4, PS 826
Ref. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu
Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R: Yeh 36:25)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (22:1-14)
   
"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"
    
Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, ‘Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini’. Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, ‘Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, ‘Hai saudara, bagaimana saudara masuk tanpa berpakaian pesta?’ Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, ‘Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi.’ Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan

 
Jika kita mendapati diri kita bermimpi tinggal di pedesaan dan menjalani kehidupan yang santai dan damai, itu mungkin karena gaya hidup kita yang sibuk dan stres saat ini mencekik kita.

Kita mungkin bisa menjauh dari itu semua dan pergi ke pedesaan untuk menghirup udara segar dan jauh dari keramaian dan hiruk pikuk, tetapi itu selalu kembali ke kenyataan.

Namun, kerinduan akan kedamaian dan ketenangan ini hanya menunjuk pada sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang dirindukan oleh roh kita.

Intinya, itu menunjuk pada kerinduan-kerinduan kita akan Tuhan yang dapat memberikan kedamaian di hati kita dan memperbaharui kekuatan kita untuk menghadapi tantangan hidup dengan pemahaman yang lebih dalam.

Ya, jika saja kita mengerti bahwa Tuhan selalu mendorong kita. Jika hanya orang-orang dari bacaan pertama yang mengerti bahwa Tuhan sedang mendorong mereka untuk kembali kepada-Nya, maka mereka akan mendapatkan hati yang baru dan semangat yang baru di dalam diri mereka.

Seandainya saja mereka yang diundang ke pesta perkawinan seperti yang telah kita dengar dalam perumpamaan Injil, telah memahami dan menanggapi undangan raja.

Namun dalam berpaling kepada diri mereka sendiri, dan berpaling dari ajakan untuk merayakan, mereka hanya berpaling pada tragedi dan kehancuran diri mereka sendiri.

Tuhan yang mendorong kita adalah Tuhan yang menciptakan kita. Kita lebih spiritual dan mistis daripada yang kita pikirkan.

Dan sangat sering kita bertindak seolah-olah tidak ada Tuhan dan kita tidak melihat dan mendengar apa-apa.

Marilah kita meluangkan waktu untuk berdoa dan mendengar Roh Tuhan memanggil, dan kita akan dituntun untuk beristirahat di padang rumput hijau kasih Tuhan. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Doa Malam
 
Ya Bapa, kepada-Mu kami unjukkan segala sukacita, kegelisahan dan kecemasan kami. Kami tahu bahwa Engkau membuat indah segalanya pada waktunya. Semoga kami setia menjadi anak-anak-Mu, Bapa yang maharahim, kini dan untuk sepanjang masa. Amin.   
 
 
SiouxFall Diocese
 
 
RENUNGAN PAGI

Rabu, 17 Agustus 2022 Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia

 

Rabu, 17 Agustus 2022
Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia
 
Negara mempunyai tugas untuk membela dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan umum untuk seluruh keluarga umat manusia menuntut adanya satu tata tertib masyarakat intemasional. (Katekismus Gereja Katolik, No. 1927)

 
Antifon Pembuka (Mzm 28:8-9)

Tuhanlah kekuatan umat-Nya, dan benteng keselamatan bagi raja yang diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah pusaka-Mu. Gembalakanlah dan dukunglah mereka selamanya.

The Lord is the strength of his people, a saving refuge for the one he has anointed. Save your people, Lord, and bless your heritage, and govern them for ever.

Dominus fortitudo plebis suæ, et protector salutarium Christi sui est: salvum fac populum tuum, Domine, et benedic hereditati tuæ, et rege eos usque in sæculum.


Doa Pagi
  

Allah Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur atas anugerah kemerdekaan bagi bangsa kami. Semoga kami dapat memelihara dan mempergunakan kemerdekaan dengan bijaksana; semoga kami dapat menyalakan tungku kebaikan di atas kepala setiap orang sehingga kemuliaan dan kebaikan-Mu dapat dirasakan oleh setiap orang yang merindukan kemerdekaan sejati.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
   
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (10:1-8)
    
  
"Para penguasa bertanggung jawab atas rakyatnya."
    
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya, seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apa pun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan, dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

 
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 862
Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.
Ayat. (Mzm 101:1ac.2ac.3a.6-7; R: Gal 5:13)
1. Ya, Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.
2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.
3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di bawah pandanganku.  
    
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (2:13-17)
   
"Berlakulah sebagai orang yang merdeka. "
   
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan untuk mengganjar orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
  

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 20:25)
Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.  
 
Inilah Injil Suci menurut Matius (22:15-21)
      
"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
    
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!" Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

lldikti13.kemdikbud.go.id

Renungan  
 
      Saudara-saudari terkasih, dalam perikop Injil kita hari ini, kita mendengar Tuhan Yesus berbicara dengan orang-orang Farisi, yang pada waktu itu ingin menjebak Tuhan Yesus dengan tipu daya yang licik, ketika mereka meminta kepada-Nya dengan kata-kata yang manis tetapi tidak tulus, seolah-olah memuji Dia karena jujur ​​dan lurus, dan kemudian mencoba menjebak-Nya dengan menanyakan apakah sah dan baik bagi orang-orang untuk membayar pajak kepada Kaisar, yaitu kepada pemerintah Romawi.

Ini benar-benar usaha yang sangat licik dalam mencoba mendiskreditkan dan bahkan mencelakai Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sebenarnya akan berakhir dalam kesulitan besar seandainya Dia menjawab bahwa orang-orang tidak boleh membayar pajak atau bahwa mereka harus taat dan membayar pajak mereka. Ini karena, masalah pajak Romawi sangat memecah belah dan berbahaya pada saat itu, dengan sebagian besar orang membenci perpajakan, uang yang harus mereka bayarkan kepada tuan Romawi mereka.

Itulah sebabnya masyarakat sangat membenci pemungut cukai dan mencaci maki mereka sebagai salah satu yang terendah di masyarakat, diperlakukan dengan hina dan dicap bahkan sebagai pengkhianat bangsa. Mereka dipandang sebagai kolaborator yang menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang baik karena hubungan mereka dengan pemerintah Romawi dan aparatnya, dan orang-orang menjadi sangat membenci hal ini. Jadi, seandainya Tuhan Yesus menjawab bahwa orang-orang harus membayar pajak kepada orang Romawi, maka orang-orang Farisi akan sangat mendiskreditkan Dia dan membuat Dia dibenci oleh orang banyak.

Sebaliknya, seandainya Tuhan Yesus berkata bahwa orang-orang tidak boleh membayar pajak, maka orang-orang Farisi akan menggunakan kesempatan itu untuk menyerang-Nya dengan melaporkan-Nya kepada orang-orang Romawi, seperti yang akan mereka lakukan bersama-sama dengan Sanhedrin ketika mereka menyerahkan Tuhan Yesus bagi orang Romawi untuk penyaliban. Tidak membayar pajak adalah salah satu kesalahan paling parah yang pasti akan dihukum dengan sangat keras oleh orang Romawi. Bagaimanapun, orang Romawi telah memperlakukan pengkhianat dan kegiatan pengkhianatan dengan sangat keras sepanjang sejarahnya.

Sebaliknya, Tuhan Yesus dengan bijaksana mengarahkan jalan-Nya keluar dari kesulitan dengan pertama-tama menegur orang-orang Farisi atas upaya jahat mereka dalam mencoba menjebak dan mendiskreditkan Dia, dan kemudian mengatakan bahwa dalam hal ini, maka setiap orang harus memberikan kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar, dan dengan cara yang sama, memberikan kepada Tuhan, apa yang menjadi milik Tuhan. Dengan cara ini, Tuhan tidak mengatakan bahwa orang-orang harus tunduk kepada orang Romawi untuk pajak mereka, atau bahwa mereka tidak boleh membayar pajak. Sebaliknya, mereka memberikan apa pun yang menjadi hak masing-masing. Kita semua harus ingat bahwa kita semua adalah diri kita sendiri, milik Tuhan dan hanya milik-Nya, dan karena itu, kita harus memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak-Nya, yaitu mencintai-Nya dan mengabdikan diri kepada-Nya dengan sepenuh hati. .
 
Kita memiliki peran kita sebagai warga negara dan masyarakat yang patuh di negara tempat kita berada. Tentu saja ini tidak berarti bahwa kita mengikuti aturan secara membabi buta, karena kita juga harus mematuhi hukum dan ajaran Gereja. Tapi itu berarti bahwa selama aturan negara tidak bertentangan dengan esensi ajaran Gereja dan sejalan dengan nilai-nilai dan nilai-nilai iman Katolik kita, kita harus mematuhi dan mengikutinya.

Itulah sebabnya, kita semua sebagai orang Katolik, kita harus baik dan berbudi luhur dalam semua tindakan dan perbuatan kita. Kita harus menjadi orang Katolik yang baik dan pengikut Tuhan, sama seperti kita juga harus menjadi warga negara yang baik dan taat hukum. Kita tidak boleh seperti orang Farisi dan semua orang munafik itu, yang secara lahiriah menunjukkan kesalehan dan iman, namun, mereka tidak memiliki kasih dan pengabdian yang nyata dan tulus kepada Tuhan. Dengan cara ini, mereka tidak memberikan kepada Tuhan,  apa yang menjadi milik Tuhan, yaitu cinta dan ketaatan mereka.
 
Tuhan telah memanggil kita semua untuk mengikuti Dia, dan untuk melakukan apa yang telah Dia ajarkan dan tunjukkan untuk kita lakukan. Kita semua dipanggil untuk menanggung kebenaran dan kasih-Nya, untuk menjadi saksi-Nya yang setia di komunitas kita masing-masing. Dan khususnya, selama masa-masa sulit dan penuh tantangan ini, apakah kita sudah menjadi tetangga dan sahabat yang baik bagi semua orang yang membutuhkan di sekitar kita? Atau apakah kita lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah dan keinginan kita sendiri?
  
Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua mulai sekarang, terutama selama masa-masa sulit ini, menjadi teladan dalam tindakan dan perbuatan kita, dalam bertanggung jawab dalam tindakan kita sehari-hari, dan dalam menunjukkan kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan. Mari kita semua membantu satu sama lain dan memainkan peran kita, melakukan yang terbaik yang kita bisa untuk menjadi orang Katolik yang pertama dan terutama, setia dan penuh kasih, dan juga sebagai warga negara yang berkontribusi dan taat hukum.
 
Semoga Tuhan selalu bersama kita, dan semoga Dia membimbing kita dengan kebijaksanaan-Nya sehingga kita dapat membedakan dengan cermat pilihan tindakan kita, menghindari tindakan yang merugikan orang lain hanya karena kita memberi makan ego dan keegoisan kita sendiri. Marilah kita dibimbing oleh Tuhan kita dalam tindakan dan cara hidup kita. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan membantu kita dalam upaya dan usaha kita. Amin. (RENUNGAN PAGI) 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 

 
 

Antifon Komuni (Bdk. Mzm 16:5-6)

Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.

Atau Bdk. Mat 5:5

Berbahagialah orang yang lembut hati, sebab mereka akan mewarisi tanah pusaka Allah.

Orang Kudus hari ini: 16 Agustus 2022 St. Stefanus dari Hongaria

 

Mathiasrex, Maciej Szczepańczyk | CC BY-SA 4.0

 

 

 Hari ini, Gereja memperingati St. Stefanus dari Hongaria, Raja Hongaria yang pertama. Dia menerima Tuhan sebagai Juruselamatnya dan sangat penting dalam menegakkan Kekristenan sebagai satu-satunya iman kerajaan dan kekuasaannya, memajukan pekerjaan Tuhan dan Gereja-Nya. Tetapi pada saat yang sama, St Stefanus dari Hongaria juga dikenang sebagai raja yang agung dan berdedikasi yang menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk menjaga kebaikan dan kesejahteraan rakyatnya. Dia mengabdikan banyak untuk menyatukan kerajaannya dan untuk menyediakan bagi mereka, dengan banyak upaya dan proyek untuk meningkatkan mata pencaharian mereka.

St Stefanus dikenang dengan baik dan dihormati karena dia benar-benar seorang raja besar yang tidak membiarkan keangkuhan, ambisi dan kesombongan datang di antara dia dan dedikasinya kepada Tuhan. St Stefanus dari Hongaria adalah seorang raja suci pada abad ke-11, yang memerintah dengan keadilan dan kasih, menempatkan dirinya di bawah perlindungan Perawan Maria. Dia juga seorang ayah yang terhormat, yang melakukan apa yang dia bisa untuk memberikan iman Katoliknya kepada kedua putranya. Dia rendah hati dan berkomitmen pada panggilan yang telah Tuhan berikan kepadanya, dan Tuhan memberkati Dia dan umat-Nya, dan dia serta kerajaannya dibuat aman. Dia tidak mendambakan kekuasaan atau kemuliaan duniawi, atau menyombongkan kekuatan dan kebesarannya, tetapi sebaliknya melakukan yang terbaik untuk perbaikan sejati dan kesejahteraan semua orang yang telah dipercayakan Tuhan untuk berada di bawah asuhannya.

 
Di bawah ini adalah kutipan dari surat St. Stefanus dari Hongaria kepada putranya Emeric yang menyoroti kebajikan yang diperlukan untuk menjadi orang Kristen yang baik di dunia.

Kata-katanya sangat kuat dan terus bergema hampir 1.000 tahun kemudian.

    Anakku terkasih, kegembiraan hatiku, harapan anak cucumu, aku berdoa, aku memerintahkan, agar setiap saat dan dalam segala hal, diperkuat oleh pengabdianmu kepadaku, kamu dapat menunjukkan kebaikan tidak hanya kepada kerabat-kerabat, atau kepada yang paling terkemuka, baik itu pemimpin atau orang kaya atau tetangga atau rekan senegaranya, tetapi juga kepada orang asing dan semua orang yang datang kepadamu. Dengan memenuhi tugasmu dengan cara ini, kamu akan mencapai tingkat kebahagiaan tertinggi. Kasihanilah semua orang yang menderita kekerasan, selalu ingat teladan Tuhan yang berkata, “Aku menginginkan belas kasihan dan bukan pengorbanan.” Bersabarlah dengan semua orang, tidak hanya dengan yang kuat, tetapi juga dengan yang lemah. Akhirnya jadilah kuat agar kemakmuran tidak mengangkat kamu terlalu banyak atau kesulitan membuat kamu jatuh. Bersikaplah rendah hati dalam hidup ini, agar Tuhan mengangkatmu di kehidupan berikutnya. Jadilah benar-benar moderat dan jangan menghukum atau mengutuk siapa pun secara berlebihan. Bersikaplah lembut sehingga kamu tidak pernah menentang keadilan. Jadilah terhormat sehingga kamu tidak akan pernah secara sukarela membawa aib kepada siapa pun. Jadilah suci sehingga kamu dapat menghindari semua kekotoran nafsu seperti rasa sakit kematian. Semua kebajikan yang telah saya sebutkan di atas membentuk mahkota kerajaan, dan tanpanya tidak ada seorang pun yang layak untuk memerintah di bumi ini atau mencapai kerajaan surga.



terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy