| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 06 September 2022 Hari Biasa Pekan XXIII

Selasa, 06 September 2022
Hari Biasa Pekan XXIII
    
Bagaimana kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Kitab Suci adalah satu sejauh Sabda Allah itu satu. Rencana penyelamatan Allah itu satu, dan inspirasi ilahi dari kedua Perjanjian itu juga satu. Perjanjian Lama mempersiapkan yang Baru dan Perjanjian Baru menyempurnakan yang Lama, keduanya saling menerangkan satu sama lain. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 23)

 
Antifon Pembuka (Mzm 149:1)
 
Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaat orang-orang saleh! 

    
Doa Pembuka


Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Engkau juga mengutus kami sebagai pewarta Kabar Gembira. Berilah kami kekuatan untuk menunaikan tugas kami dengan setia dan gembira serta penuh cinta kasih.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (6:1-11)
   
"Saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman!"
      
Saudara-saudara, jika di antara kalian ada perselisihan, apakah salah satu pihak sampai hati mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar dan bukan pada orang-orang kudus? Atau tidak tahukah kalian bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tanganmu, tidakkah kalian sanggup mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kalian, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari! Meskipun demikian, jika kalian harus mengurus perkara-perkara biasa, urusan itu kalian serahkan kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat! Hal ini kukatakan untuk membuat kalian malu. Tidak adakah di antaramu seorang yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara saudaranya? Adakah saudara yang satu menuntut keadilan terhadap saudara yang lain, justru pada orang yang tidak beriman! Adanya perkara di antaramu saja, antara seorang saudara terhadap saudara yang lain, telah merupakan kekalahan bagimu. Mengapa kalian tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapa kalian tidak lebih suka dirugikan? Sebaliknya kalian sendiri melakukan ketidakadilan, kalian sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kalian lakukan terhadap saudara-saudaramu sendiri. Atau tidak tahukah kalian, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kalian dahulu demikianlah adanya. Tetapi kalian telah memberi dirimu disucikan, kalian telah dikuduskan, kalian telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada di dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat.  (Yoh 15:16)
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.      
  
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:12-19)
  
"Semalam-malaman Yesus berdoa. Lalu Ia memilih dua belas orang, yang disebut-Nya rasul."
   
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Andreas, saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
Injil hari ini dimulai dengan Yesus naik ke gunung untuk berdoa. Yesus menghabiskan sepanjang malam dalam doa. Segera setelah masa kesunyian dan doa yang mendalam inilah dia memanggil dua belas rasul. Pada titik inilah Yesus mulai berkhotbah, mengajar, dan menyembuhkan.

Berita tentang Yesus pasti sudah menyebar. Orang-orang di daerah itu pasti tahu bahwa ada sesuatu yang sangat tidak biasa dari pria ini. Ketika Yesus turun dari gunung, ia segera dikelilingi oleh sejumlah besar orang dari Yudea, Tirus, Sidon, dan Yerusalem.

Apa yang menarik orang-orang ini kepada Yesus? Bagaimana berita itu menyebar begitu cepat? Pada zaman Yesus tidak ada internet yang dengannya firman dapat disebarkan ke seluruh dunia hampir secara instan. Namun, entah bagaimana kabar tentang Yesus telah menyebar jauh dan luas! Apa cerita yang didengar orang-orang ini tentang Yesus, pengkhotbah keliling ini? Atau apakah mereka mendengar Dia berkhotbah dan ingin mendengar lebih banyak dari-Nya?

Orang-orang ingin lebih dari sekadar mendengar Yesus berkhotbah. Dalam Injil Lukas mengatakan: "Semua orang mencoba menjamah Dia." Orang-orang telah mendengar bahwa kekuatan besar mengalir keluar dari Yesus. Mereka telah mendengar bahwa dia memiliki kekuatan untuk menyembuhkan. Mereka juga datang ingin dijamah dan disembuhkan oleh Yesus.

Saya berasumsi bahwa masing-masing dari kita juga membutuhkan penyembuhan. Luka mungkin merupakan pengalaman dari masa lalu atau mungkin situasi yang sedang terjadi dalam kehidupan kita saat ini. Hari ini adalah kesempatan bagi kita masing-masing untuk datang kepada Yesus dan meminta kesembuhan yang kita butuhkan dan dambakan. Mari kita datang dan menjamah Yesus dalam beberapa cara hari ini. Mungkin dengan berdoa, membaca bagian Kitab Suci ini, mengikuti misa harian atau hanya duduk diam di hadapan Yesus. Semoga kita percaya bahwa Yesus akan datang dan menjamah kita dengan cara yang penuh kasih dan penyembuhan hari ini!
 
Baca renungan lainya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
Antifon Komuni (Yoh 15:6)
 
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah dan buahmu tinggal tetap. 
 
Doa Malam
 
Tuhan Yesus, semalam-malaman Engkau berdoa kepada Bapa. Terima kasih, ya Yesus, Engkau memberi teladan kepada kami untuk selalu menjalin relasi yang akrab dengan Bapa di surga, selalu berdoa sebelum mengambil sebuah keputusan penting dalam hidup kami. Amin.

 

 

**************************************

3 bulan lagi Natal segera tiba, kini telah hadir Edisi revisi Cantate, dengan tatasuara baru. Tatasuara yang baru tentu bisa menciptakan suasana dan nuansa baru juga.
Segera PRE ORDER buku Ordinarium Misa berbahasa Latin CANTATE edisi REVISI 2022. Saksikan pesan Romo Harry Singkoh, MSC di video youtube ini 
   
  

(Advetorial)

 


 
FLYER + TEASER 3 ORDINARIUM

 Informasi Pasang Iklan di RenunganPagi klik tautan ini

Senin, 05 September 2022 Hari Biasa Pekan XXIII

 

Senin, 05 September 2022
Hari Biasa Pekan XXIII

“Karena Kristus telah wafat untuk kita karena cinta, maka setiap kali kita merayakan peringatan akan wafat-Nya, kita mohon pada saat kurban, agar cinta itu diberikan kepada kita oleh kedatangan Roh Kudus. Kita mohon dengan rendah hati, supaya berkat cinta, yang dengannya Kristus rela wafat untuk kita, kita pun setelah menerima rahmat Roh Kudus, memandang dunia sebagai disalibkan untuk kita dan kita sebagai disalibkan untuk dunia.... Marilah kita, karena kita telah menerima cinta itu secara cuma-cuma, mati untuk dosa dan hidup untuk Allah.” — St. Fulgentius dari Ruspe


Antifon Pembuka (1Kor 5:7)


Buanglah ragi yang lama, ragi keburukan dan kejahatan, dan jadilah adonan baru.


Doa Pagi


Allah Bapa, sumber kedamaian, berkenanlah menunjukkan jalan. Tuntunlah kami dengan tangan-Mu. Berikanlah sabda-Mu sebagai pedoman, sebab kami berniat mencari kedamaian-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
       
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:1-8)
 
 
"Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus."

Saudara-saudara, ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di tengah kalian. Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. Maka tidak baiklah kalian menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi. Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu.
Ayat. (Mzm 5:5-6.7.12)

1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:27) 
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.       
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:6-11)

  
"Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
 
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan


Istilah "akal sehat" mungkin terlihat cukup jelas dan merupakan dasar dari semua pemikiran dan penalaran. Tetapi ketika hal-hal menjadi terlalu kacau dan pemikiran serta penalaran menjadi tidak jelas, maka kita akan menggunakan prinsip lain yaitu "kembali ke dasar".

Dalam Injil, para ahli Taurat dan orang Farisi telah menyusun seperangkat aturan dan peraturan tentang hukum hari Sabat sehingga menjadi begitu rumit dan membingungkan. Dan mereka melihat Yesus untuk melihat di mana Dia akan melangkah keluar dari barisan. Namun Yesus mengambil situasi dan menarik akal sehat dengan kembali ke dasar.

Jadi Yesus mengajukan pertanyaan:
“Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Jika bagian Injil menunjukkan bagaimana orang bisa kehilangan akal sehat mereka, maka bacaan pertama menunjukkan bagaimana bahkan orang Kristen bisa memburuk menjadi makhluk yang tidak bermoral dan tidak tahu malu.

Santo Paulus memperingatkan bahwa ragi dalam jumlah kecil saja sudah cukup untuk meragi semua adonan. Ya, bahkan dosa kecil saja sudah cukup untuk membuat kita kehilangan akal sehat dan membuat kita berperilaku lebih buruk daripada binatang. Mari kita kembali ke dasar dan kembali kepada Kristus, Roti Hidup kita, yang memberdayakan kita dengan ketulusan dan kebenaran. Kemudian, setiap hari, kita akan bisa berbuat baik dan memberikan hidup kepada orang lain.

   
Tersedia renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
  
Antifon Komuni (1Kor 5:7)
 
Buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan segar, karena kalian memang tidak beragi.
 
Doa Malam

Ya Tuhan, ajarilah kami untuk dapat membedakan aturan berbuat baik dan berbuat jahat. Semoga kami tidak mengatasnamakan peraturan dalam melakukan sebuah perbuatan, yang nyata-nyata merupakan perbuatan yang bertentangan dengan semangat cinta kasih. Amin. 
 
  
Vmenkov | CC BY SA 3.0

 

“Kamu telah mengenakan Kristus, kamu telah menjadi anggota Tuhan dan telah termasuk dalam kota surgawi, dan kamu masih tunduk takut dalam hukum itu [hukum Musa]?  Bagaimana mungkin kamu mencapai Kerajaan Allah? Dengarkanlah perkataan Rasul Paulus, bahwa pelaksanaan hukum Musa mengabaikan Injil, dan pelajarilah, jika kamu mau, bagaimana hal ini dapat terjadi, dan gemetarlah dan hindarilah jebakan ini. Mengapa kamu menerapkan Sabat dan berpuasa dengan orang- orang Yahudi?” (St. Yohanes Krisostomus, Homili pada Galatia 2:17)
 
 
RENUNGAN PAGI
 
 


**************************************

Segera dapatkan Edisi revisi Ordinarium Cantate, dengan tatasuara baru. Tatasuara yang baru tentu bisa menciptakan suasana dan nuansa baru juga.
 PRE ORDER buku Ordinarium Misa berbahasa Latin CANTATE edisi REVISI 2022 sudah dapat dilakukan dengan mengisi formulir berikut https://bit.ly/CANTATE2022
Saksikan video soft launching buku Ordinarium Misa Berbahasa Latin CANTATE edisi Revisi 2022 berikut ini:
(Advetorial)

Website https://www.cantate2022.com
GOOGLE FORM PRE ORDER
https://bit.ly/CANTATE2022 

CUPLIKAN AGNUS DEI ORDINARIUM MISA SANTO JOSEPH


 

Orang Kudus hari ini: 05 September 2022 St. Teresa dari Kalkutta

Author Kingkongphoto & www.celebrity-photos.com from Laurel Maryland, USA cc-by-sa-2.0.

 Hari ini Gereja memperingati Santa Teresa dari Kalkutta atau Kolkata sebuah simbol universal dari belas kasih dan cinta kasih Allah yang istimewa bagi orang miskin dan terlupakan. Bunda Teresa lahir dengan Agnes Gonxha Bojaxhiu pada 26 Agustus 1910, di Skopje, Makedonia, anak bungsu dari tiga bersaudara. Dia menghadiri sebuah kelompok pemuda bernama Sodalitas, yang dijalankan oleh seorang imam Yesuit di parokinya, dan keterlibatannya membuka dia untuk panggilan pelayanan sebagai biarawati misionaris. 

 Saudara-saudari terkasih, kita semua harus diilhami oleh teladan Tuhan Sendiri, dan juga dari iman dan dedikasi yang ditunjukkan oleh St. Teresa dari Kalkutta yang terkenal, juga dikenal sebagai Bunda Teresa, yang adalah seorang biarawati religius dan pendiri dari ordo religius Misionaris Cinta Kasih/Misionaris Charitas. St. Teresa dari Kalkuta adalah seorang Albania yang memutuskan untuk bergabung dengan kehidupan religius dan menjadi seorang suster misionaris, dikirim ke India dan mengalami secara langsung kesulitan hidup dan sifat mengerikan dari kemiskinan yang terjadi di sekelilingnya saat itu di Kalkutta, di mana daerah kumuh berada. banyak sekali dan banyak orang hidup dalam penderitaan besar dan banyak yang sakit, meninggal tanpa rasa hormat atau kehormatan di jalanan.

Oleh karena itu, saat itulah St. Teresa dari Kalkutta diilhami untuk membuat perbedaan bagi kehidupan mereka yang paling tidak beruntung, mereka yang sakit dan sekarat, dan semua orang yang dihina oleh semua orang, dia mulai melayani banyak orang miskin di jalan-jalan Kolkata, dan meskipun menghadapi banyak tantangan, keraguan dan ketidaksepakatan, baik dari dalam maupun luar Gereja, St. Teresa dari Kalkutta mulai melihat beberapa dampak dan keberhasilan, seperti ada orang lain yang mengikuti teladannya, dan segera, itu menjadi dasar dari Misionaris Cinta Kasih. Dan terlepas dari tantangan dan pencobaan yang harus dihadapi St. Teresa dari Kalkutta dan rekan-rekan susternya, dia terus mengabdikan dirinya kepada Tuhan dan misinya tanpa lelah.

Pada tahun 1950 Misionaris Cinta Kasih lahir sebagai kongregasi Keuskupan Kalkutta dan pada tahun 1952 pemerintah memberikan mereka sebuah rumah untuk melanjutkan pelayanan mereka di antara orang-orang Kalkutta yang terlupakan. Jemaat dengan sangat cepat tumbuh dari satu rumah untuk orang yang sekarat dan tidak diinginkan menjadi hampir 500 di seluruh dunia. Ibu Teresa mendirikan rumah bagi penderita AIDS, bagi para pelacur, bagi para wanita yang dianiaya, dan panti asuhan bagi anak-anak miskin.

 Bunda Teresa dari Kalkutta sering mengatakan bahwa yang termiskin dari yang miskin adalah mereka yang tidak memiliki seorang pun untuk merawat mereka dan tidak seorang pun yang mengenal mereka. Dan dia sering berkomentar dengan kesedihan-kesedihan jutaan jiwa di negara maju yang kemiskinan spiritual dan kesepiannya merupakan penyebab penderitaan yang luar biasa.

  Dia mengatakan: "Jika kamu mendengar beberapa wanita yang tidak ingin menjaga anaknya dan ingin melakukan aborsi, coba bujuk dia untuk membawanya kepada saya. Saya akan mencintai anak itu, melihat ke dalam. dia tanda cinta Allah.”  Bunda Teresa meninggal pada tanggal 5 September 1997 dan dibeatifikasi hanya enam tahun kemudian, pada tanggal 19 Oktober 2003. Bunda Teresa pernah berkata, "Pengorbanan untuk menjadi nyata pasti ada harganya, harus disakiti, harus mengosongkan diri. Buah dari diam adalah doa, buah dari doa adalah iman, buah dari iman adalah cinta, buah dari cinta adalah pelayanan, buah dari pelayanan adalah kedamaian." Dia juga berkata, "serahkan dirimu sepenuhnya kepada Tuhan. Dia akan menggunakanmu untuk mencapai hal-hal besar dengan syarat kamu lebih percaya pada kasih-Nya daripada kelemahanmu sendiri." 

  
St Teresa dari Kalkutta menunjukkan kepada kita tentang karisma dan misi Kristus yang sejati, bahwa kita harus mendahulukan Tuhan dan orang lain di atas diri kita sendiri, dan dalam menjangkau sesama saudara kita dengan cinta dan kasih sayang, memberikan bantuan dan bantuan kapan pun dan di mana pun. St. Teresa dari Kalkutta mengingatkan kita bahwa sebagai murid Kritus kita semua dipanggil untuk penuh cinta dan kasih, dan bahwa kita harus menunjukkan kasih Tuhan kepada saudara dan saudari kita tanpa memandang siapa mereka, latar belakang atau asal mereka. Kita harus mengasihi semua sama seperti Tuhan sendiri telah mengasihi kita semua dengan sama selama ini.

Saudara dan saudari dalam Kristus, oleh karena itu marilah kita menyerahkan diri kita kepada Tuhan dan mengabdikan diri kita sepenuhnya kepada-Nya mulai sekarang, diilhami oleh teladan, kasih, belas kasih dan kasih yang besar yang telah ditunjukkan oleh St. Teresa dari Kalkutta kepada saudara-saudaranya. Marilah kita melakukan yang terbaik untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan, dan semoga Tuhan terus membimbing dan menguatkan kita, dan semoga Dia terus mendorong kita agar kita akan selalu ingat untuk melakukan apa yang layak di mata Tuhan, menjalani hidup kita dengan penuh kebajikan dan rahmat, dan menjauhkan diri kita dari jalan kesombongan dan ego, ambisi manusia dan keinginan duniawi. Semoga Tuhan memberkati kita dalam setiap pekerjaan dan usaha kita, sekarang dan selalu. Amin.

 

Paus Yohanes Paulus I akan dibeatifikasi oleh Paus Fransiskus pada 4 September 2022

Photographer
AGI / Unknown photographer for Anefo
CC0.01

 Minggu ini, 4 September, Paus Fransiskus dan ribuan umat beriman akan berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk beatifikasi Paus Yohanes Paulus I. Dia akan menjadi paus abad ke-20 yang keempat yang dibeatifikasi dalam belasan tahun terakhir. Para pendahulunya, Paulus VI dan Yohanes XXIII, dan penggantinya, Yohanes Paulus II, semuanya juga telah dinyatakan sebagai orang-orang kudus dalam dekade terakhir; banyak tinta telah tumpah ke ketiganya dan dampak monumentalnya pada gereja hari ini. Paus Yohanes Paulus I hanya memimpin selama 33 hari pada tahun 1978.

 Paus Yohanes Paulus I dilahirkan sebagai Albino Luciani di Forno di Canale (sekarang disebut Canale d'Agordo), sebuah kota kecil di kaki bukit Dolomites di barat laut Venesia, pada 17 Oktober 1912. Ia bergabung dengan seminari kecil di Feltre pada tahun 1923 pada usia 11 (!) dan ditahbiskan untuk keuskupan Belluno-Feltre pada tahun 1935.

Setelah ditahbiskan, Albino Luciani melayani sebagai pastor paroki di kampung halamannya selama kurang dari dua tahun sebelum menjadi profesor seminari. Pada tahun 1947, ia menerima gelar doktor dalam bidang teologi dari Universitas Kepausan Gregorian di Roma, meskipun ia tetap tinggal di Keuskupan Belluno-Feltre. Ia menjabat di sejumlah posisi keuskupan pada tahun-tahun berikutnya dan menerbitkan sebuah buku tentang katekese pada tahun 1949, Catechetica in Briciole (“Katekismus dalam Remah-remah”).

Pada bulan Desember 1958, Paus Yohanes XXIII mengangkat Luciani sebagai uskup Vittorio Veneto, di wilayah Venesia; hanya beberapa minggu kemudian, pada Januari 1959, paus mengumumkan niatnya untuk mengadakan konsili ekumenis. Luciani berpartisipasi dalam keempat sesi Konsili Vatikan II.

 Ketika Paus Paulus VI meninggal pada 6 Agustus 1978, itu menandai akhir dari kepausan yang panjang dan luar biasa yang berlangsung selama 15 tahun kekacauan di Gereja Katolik dan di dunia. Terpilih selama Vatikan II, ia mengawasi pelaksanaan dekrit-dekrit konsili itu yang seringkali diperdebatkan dan seringkali tidak merata. Dia juga memerintah selama periode adat istiadat yang berubah dengan cepat seputar masalah seperti perceraian dan pengendalian kelahiran buatan. Ensikliknya tentang topik terakhir, “Humanae Vitae,” menyebabkan badai kontroversi setelah dirilis dan tetap menjadi topik neuralgik bagi umat Katolik di seluruh dunia saat ini.

  Siapa yang akan berkumpul bersama para kardinal di bulan Agustus yang panas untuk konklaf kepausan yang akan menggantikannya? Kandidat yang paling mungkin adalah Kardinal Giuseppe Siri, uskup agung Genoa, yang konon telah mengumpulkan banyak suara dalam konklaf tahun 1958 yang memilih Yohanes XXIII dan konklaf 1963 yang memilih Paulus VI (dan akan kembali lagi dalam konklaf yang memilih Yohanes Paulus II). Luciani menghadapi peluang yang lebih lama, sebagian karena dia telah menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Italia utara, dan kepausan modern tampaknya membutuhkan seorang penjelajah dunia.

  Setelah kebingungan normal dalam kerumunan yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus atas warna asap Kapel Sistina yang menunjukkan apakah seorang paus telah dipilih dalam pemungutan suara tertentu (“Apakah itu hitam? Apakah itu abu-abu? Apakah ada dua surat suara yang berbeda yang dibakar ini? pagi atau hanya satu?”), Kardinal Pericle Felici muncul di balkon Basilika Santo Petrus pada pukul 19:15. pada 26 Agustus 1978, dan mengeluarkan pengumuman tradisional: “Habemus Papam.” Luciani telah terpilih pada pemungutan suara keempat. Dia diumumkan kepada orang banyak sebagai Yohanes Paulus.

 Paus pertama yang mengambil nama ganda, ia melakukannya sebagai pengakuan atas dua pendahulunya, Paus Yohanes XXIII dan Paus Paulus VI. Sadarilah ini, saya tidak memiliki kebijaksanaan atau hati Paus Yohanes. Saya juga tidak memiliki persiapan dan budaya Paus Paulus,” katanya setelah pemilihannya. “Namun, saya berdiri sekarang di tempat mereka. Saya akan berusaha untuk melayani gereja, dan saya berharap Anda akan membantu saya dengan doa-doa Anda.”

“Berdiri di jendela besar di atas pintu masuk utama Basilika Santo Petrus, Yohanes Paulus I tampaknya langsung memberikan kasih sayang yang responsif kepada ribuan orang di alun-alun di bawah ini,” tulis Joseph A. O'Hare, S.J., pemimpin redaksi of America, melaporkan dari Roma pada 28 Agustus. “Mereka menyambut kata pertamanya—'Kemarin...'—dengan sorak-sorai dan tawa. Seorang Amerika tidak dapat menahan diri untuk berpikir bahwa Paus yang baru, pada dasarnya, mengatakan: 'Hal yang lucu terjadi pada saya dalam perjalanan ke Kapel Sistina.'”

“Senyum, tepuk tangan, dan bahkan air mata sesekali di wajah kerumunan menunjukkan semacam keintiman pribadi yang biasanya tampak tidak terpikirkan di kerumunan sebesar itu. Namun, tanggapan orang banyak mencerminkan kualitas yang dikutip oleh para kardinal Amerika ketika mereka mencoba untuk menggambarkan Paus yang baru tidak lama setelah meninggalkan konklaf,” lanjut Pastor O'Hare. “Yohanes Paulus Saya akan menjadi pria yang sederhana dan humoris, kata mereka, agak pemalu dan mencela diri sendiri. Dia akan, di atas segalanya, seorang Paus pastoral, seorang Paus rakyat.”

Pada pelantikannya, Paus Yohanes Paulus I menghapuskan penobatan kepausan tradisional yang mewah (termasuk dimahkotai dengan tiara kepausan tiga tingkat), sebagai gantinya memilih “peresmian pelayanan Petrine” yang lebih sederhana. Dia awalnya ingin menyingkirkan "sedia gestatoria," sebuah tahta di mana paus secara tradisional dibawa, tetapi diyakinkan oleh pejabat Vatikan bahwa orang banyak pada pelantikannya tidak akan dapat melihatnya tanpanya.

Laporan berita hari itu berfokus pada gayanya yang sederhana dan lugas serta kecanggungan awal dengan ornamen dan kemegahan retoris kepausan. “Dia tidak berbicara seperti seorang Paus,” Pastor O'Hare melaporkan bahwa dia mendengar seorang anak laki-laki berkata, “Dia berbicara seperti kita.”

 Dalam sebuah pesan yang dibacakan kepada Dewan Kardinal pada pagi hari setelah pemilihannya, Paus Yohanes Paulus I memaparkan prioritas kepausannya. Yang pertama dan terpenting adalah implementasi lanjutan dari Vatikan II, “tanpa melemahkan doktrin, tetapi, pada saat yang sama, tanpa ragu-ragu.”

Dia juga menekankan perlunya melindungi martabat kehidupan manusia dan merawat ciptaan, dengan petunjuk bahwa dia akan terus menentang komunisme tetapi juga Perang Dingin: “Bahaya bagi manusia modern adalah dia akan membuat bumi menjadi gurun, orang menjadi otomaton, cinta persaudaraan menjadi kolektivisasi terencana, sering kali memperkenalkan kematian di mana Tuhan menginginkan kehidupan.” Evangelisasi dan ekumenisme akan menjadi prioritas juga. Akhirnya, ia ingin merevisi Kitab Hukum Kanonik, yang telah diumumkan enam dekade sebelumnya dan sangat membutuhkan pembaruan.

 Itu tidak terjadi—walaupun banyak dari prioritasnya akan menjadi prioritas penggantinya, Yohanes Paulus II. Pada pagi hari tanggal 29 September 1978, Vatikan mengumumkan bahwa Yohanes Paulus I ditemukan meninggal di tempat tidurnya oleh seorang imam yang merupakan sekretaris pribadinya. Serangan jantung atau emboli dipastikan menjadi penyebabnya, dan laporan kemudian mencatat bahwa paus mengeluhkan nyeri dada pada malam sebelumnya.
 
 Pada Misa pemakaman Paus Yohanes Paulus I, dekan Kolegium Kardinal, Carlo Confalonieri, mengatakan “[dia] berlalu sebagai meteor yang secara tak terduga menerangi langit dan kemudian menghilang, membuat kami takjub dan tercengang.” 

  Dengan pemilihan Karol Wojtyla pada 16 Oktober, 1978 menjadi Paus. Paus Yohanes Paulus I adalah paus kelahiran Italia terakhir, melanggar garis keturunan yang membentang 45 paus selama 456 tahun. Pada tahun 1990, konferensi para uskup Brasil meminta Paus Yohanes Paulus II untuk memulai proses resmi kanonisasi Paus Yohanes Paulus I, dengan alasan reputasinya yang semakin meningkat akan kekudusan. Penyebabnya terhenti, sebagian karena begitu banyak paus modern sedang dipertimbangkan untuk menjadi orang suci pada saat itu. Pada tahun 2002, Uskup Vincenzo Savio, uskup dari keuskupan rumah Paus Yohanes Paulus I di Belluno-Feltre, memperoleh izin untuk memulai proses tersebut, dan pada bulan November 2003, Paus Yohanes Paulus II menyatakan dia sebagai “hamba Allah,” langkah resmi pertama menuju kanonisasi.

Setelah bertahun-tahun mengumpulkan bukti dan kesaksian (termasuk dari Paus Benediktus XVI dan Suster Margherita Marin, yang merupakan salah satu wanita religius yang melayani di rumah tangga kepausan pada tahun 1978), para postulatornya memberikan positio lebih dari 3.500 halaman kepada Dikasteri untuk Penyebab Orang-Orang Suci pada tahun 2016. Pada 8 November 2017, Paus Fransiskus menyatakan Paus Yohanes Paulus I “terhormat”, sebuah langkah kedua menuju kanonisasi.

 Bagian penting dari proses kanonisasi adalah bukti bahwa calon menjadi perantara dalam mukjizat setelah kematiannya. Dalam kasus Paus Yohanes Paulus I, para postulatornya menyajikan penyembuhan ajaib pada tahun 2011 dari seorang gadis yang menderita epilepsi dan sekarat karena syok septik setelah seorang imam di Buenos Aires, Argentina, Pastor José Dabusti, memohon kepada Yohanes Paulus I untuk berdoa bagi penyembuhannya. Pada bulan Oktober tahun lalu, Paus Fransiskus memberi wewenang kepada Dikasteri untuk Penggelaran Orang Suci untuk mengumumkan dekrit yang mengakui bahwa penyembuhan tidak dapat dijelaskan oleh sains, membuka jalan bagi beatifikasi Paus Yohanes Paulus I.

Langkah selanjutnya dalam proses ini adalah kanonisasi, pernyataan resmi bahwa Paus Yohanes Paulus I adalah seorang santo. Sementara prosesnya secara tradisional memakan waktu bertahun-tahun (kadang-kadang berabad-abad), di bawah para paus baru-baru ini kita telah melihat kanonisasi seorang santo terjadi tidak lama setelah beatifikasinya, seperti halnya dengan Paus Yohanes Paulus II, Bunda Teresa dan Oscar Romero. Tidak mengherankan jika Paus Yohanes Paulus I segera diakui di antara mereka sebagai orang suci.

Sumber: AmericanMagazine

Minggu, 04 September 2022 Hari Minggu Biasa XXIII

Minggu, 04 September 2022
Hari Minggu Biasa XXIII
   
Tiap warga negara dan tiap pejabat berkewajiban mengusahakan secara aktif mencegah perang. "Selama akan ada bahaya perang, dan tidak ada kewibawaan internasional yang berwenang dan dilengkapi upaya-upaya yang memadai, selama itu - bila semua upaya perundingan damai sudah digunakan - pemerintah-pemerintah tidak dapat diingkari haknya atas pembelaan negara mereka yang sah" (GS 79,4). --- Katekismus Gereja Katolik, 2308

 
Antifon Pembuka (Mzm 119:137,124)

Engkau adil, ya Tuhan, dan hukum-hukum-Mu benar. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu.

Iustus es Domine, et rectum iudicium tuum: fac cum servo tuo secundum misericordiam tuam.
Mzm. Beati immaculati in via: qui ambulant in lege Domini.

You are just, O Lord, and your judgment is right; treat your servant in accord with your merciful love.

Doa Pagi 


Ya Allah, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Pandanglah anak-anak kesayangan-mu dengan rela hati, supaya semua orang yang percaya pada Kristus memperoleh kebebasan sejati serta warisan abadi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (9:13-18)
 
"Siapakah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan?"
  
Manusia manakah dapat mengenal rencana Allah, atau siapakah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan? Pikiran segala makhluk yang fana adalah hina, dan pertimbangan kami ini tidak tetap. Sebab jiwa dibebani oleh badan yang fana, dan kemah dari tanah memberatkan budi yang banyak berpikir. Sukar kami menerka apa yang ada di bumi, dan dengan susah payah kami menemukan apa yang ada di tangan, tapi siapa gerangan telah menyelami apa yang ada di surga? Siapa gerangan dapat mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus? Demikianlah diluruskan lorong orang yang ada di bumi, dan kepada manusia diajarkan apa yang berkenan pada-Mu; maka oleh kebijaksanaan mereka diselamatkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.   
      
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan, Engkaulah tempat perlindungan kami turun-menurun.
Atau Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Ul:1)

1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon (9b-10.12-17)
  
"Terimalah dia, bukan sebagai hamba, melainkan sebagai saudara terkasih."

Saudaraku yang terkasih, aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, dan kini dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anak yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. Dia, buah hatiku ini, kusuruh kembali kepadamu. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan demi Injil. Tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu kaulakukan bukan karena terpaksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari itu, yaitu sebagai saudara terkasih. Bagiku ia sudah saudara, apalagi bagimu, baik secara manusiawi maupun di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
    
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 119:135), 2/4
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (14:25-33)
  
"Barangsiapa tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
  
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, “Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau membangun sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran belanja, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, ‘Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikan’! Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain tidak duduk mempertimbangkan dahulu, apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak dapat, ia akan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.”

Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)
    

Renungan

 

Saudara-saudari terkasih, masa lalu adalah sejarah, dan kita tidak bisa mengubahnya. Masa depan adalah misteri, dan kami ingin tahu tentang itu. Kita ingin tahu tentang masa depan, sehingga kita bisa berhati-hati dengan masa kini. Dan beberapa bahkan akan meminta bantuan horoskop dan peramal untuk melihat masa depan.

Ada lelucon tentang pria muda yang lajang dan tidak bahagia dengan hidupnya. Jadi dia pergi ke peramal untuk melihat seperti apa masa depannya. Peramal membaca telapak tangannya dan berkata, "Kamu tidak akan menikah dan tidak bahagia sampai kamu berusia 45 tahun." Jadi pemuda itu bertanya, “Setelah itu?” Peramal itu menjawab, “Setelah itu kamu akan terbiasa.”

Tentu saja kita tidak boleh berkonsultasi dengan horoskop atau peramal. Karena bacaan pertama memberi tahu kita ini:
"Manusia manakah dapat mengenal rencana Allah, atau siapakah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan? Pikiran segala makhluk yang fana adalah hina, dan pertimbangan kami ini tidak tetap." Lalu siapa yang dapat menemukan apa yang ada di langit?

Ya, kita tidak tahu apa yang ada di depan, dan bagi mereka yang terobsesi dengan masa depan, mereka terus-menerus hidup dalam kecemasan dan merasa tidak bahagia tentang masa kini.

Dalam Injil, Yesus tidak berbicara tentang masa depan. Sebaliknya Dia berbicara tentang tuntutan pemuridan dan tentang memikul salib. Kita mungkin berpikir: Itu hal biasa, jadi apa lagi yang baru?

Kemudian Yesus memberi tahu kita dua perumpamaan. Salah satunya adalah tentang membangun menara, dan satu lagi tentang berperang. Kedua perumpamaan itu mungkin memberi tahu kita sesuatu tentang masa kini dan juga masa depan kita.

Jadi untuk semua yang kita rencanakan dan kerjakan, apa yang sebenarnya kita bangun? Untuk semua menara pencakar langit yang ingin kita bangun, akankah itu semua benar-benar membantu kita sampai ke surga? Bagaimanapun, monumen hari ini adalah reruntuhan masa depan.

Dengan karunia kebijaksanaan, kita akan melihat bahwa apa yang seharusnya kita bangun bukanlah menara pencapaian tetapi jembatan hubungan. Ya, itu adalah hubungan yang kita bangun dengan Yesus dan satu sama lain yang akan membentuk jembatan ke masa depan dan juga kekekalan.

Dan tentang perumpamaan berperang. Kita mungkin ingat bahwa Santo Paulus memberitahu kita untuk berjuang dalam perjuangan yang baik. Dengan kata lain kita harus memilih dengan bijak pertempuran apa yang harus kita perjuangkan, sehingga kita akan berjuang untuk Tuhan dan tidak berakhir berperang melawan orang lain. Berjuang untuk apa yang Tuhan inginkan akan memberi kita kemenangan dalam kekekalan. Melawan orang lain hanya akan membawa kita kesengsaraan-kesengsaraan.

Jadi Yesus telah memberi kita pandangan sekilas tentang masa depan serta sekilas tentang kekekalan dengan dua perumpamaan itu. Dan selain itu, Alkitab memberi tahu kita bahwa masa depan kita ada di tangan Tuhan, dan Surga adalah rumah abadi kita. Kita semua memiliki tempat duduk dalam perjamuan kekal yang telah Allah persiapkan untuk anak-anak-Nya. Untuk memiliki harapan akan masa depan yang mulia dan kekekalan itu, maka kita harus mendengarkan apa yang Yesus katakan kepada kita. Kita harus melepaskan rasa ingin tahu dan obsesi kita akan masa depan, memikul salib kita hari ini, menjadi murid Yesus dan mengikuti Dia ke dalam kekekalan.

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
 
Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan bapak/ibu/saudara/i baik melalui doa maupun donasi. Tuhan memberkati. 
 
Antifon Komuni (Mzm 42:2-3; PS 425)

Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah jiwaku merindukan Dikau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, Allah yang hidup.

Like the deer that yearns for running streams, so my soul is yearning for you, my God; my soul is thirsting for God, the living God.
 
 
Credit:ThamKC/istock.com
   

RENUNGAN PAGI

 



**************************************

Segera dapatkan Edisi revisi Ordinarium Cantate, dengan tatasuara baru. Tatasuara yang baru tentu bisa menciptakan suasana dan nuansa baru juga.
 PRE ORDER buku Ordinarium Misa berbahasa Latin CANTATE edisi REVISI 2022 sudah dapat dilakukan dengan mengisi formulir berikut https://bit.ly/CANTATE2022
Saksikan juga pesan Romo Harry Singkoh, MSC pada video youtube berikut ini 
 

 

Website https://www.cantate2022.com
GOOGLE FORM PRE ORDER
https://bit.ly/CANTATE2022 

CUPLIKAN GLORIA ORDINARIUM CAPRANICA

(Advetorial)

 

 



 Informasi Pasang Iklan di RenunganPagi klik tautan ini

 

 

 

Orang Kudus hari ini: 03 September 2022 St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Foto: Fr. Lawrence, OP/flickr

(CC BY-NC-ND 2.0)


  Hari ini Gereja juga memperingati Paus St. Gregorius Agung, salah satu Paus agung, seorang hamba Tuhan yang agung dan pembaharu, yang mendedikasikan dirinya untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Paus St. Gregorius Agung mereformasi Gereja dengan berbagai cara, mereformasi klerus Roma dan juga mempengaruhi komunitas Gereja yang lebih besar, memurnikan mereka dari ekses dan korupsi dunia, menegakkan praktik dan disiplin baru dan lebih ketat dalam komunitas Katolik . Paus St. Gregorius Agung juga menghabiskan waktu dan usahanya untuk memperluas perutusan Gereja dan iman Katolik, mengirimkan banyak misionaris untuk menyebarkan Kabar Baik Allah kepada lebih banyak orang di seluruh dunia.

  Paus St. Gregorius Agung menghabiskan banyak waktu untuk mereformasi cara Gereja beribadah juga, meletakkan dasar dari apa yang kemudian dikenal sebagai Nyanyian Gregorian, dan juga mengatur liturgi menjadi bentuk yang lebih sinkron, dan juga membawa liturgi Gereja baik di Barat maupun Timur agar lebih terkoordinasi dan meletakkan dasar-dasar apa yang hari ini akan menjadi Misa Kudus serta Liturgi Ilahi di Gereja Timur. Dia menulis secara ekstensif dalam berbagai surat dan juga karya-karya lain, dalam menentang berbagai ajaran sesat dan dalam membantu membimbing umat beriman untuk kembali kepada Tuhan dengan iman. 

  Saudara dan saudari dalam Kristus, hari ini ketika kita merenungkan dan mengingat kata-kata Kitab Suci dan ketika kita mengingat perbuatan dan pekerjaan besar, iman dan dedikasi yang dengannya Paus St. Gregorius Agung telah berkomitmen, masing-masing dan setiap dari kita diingatkan untuk menjalani hidup kita sepenuhnya, di jalan yang telah Tuhan tunjukkan kepada kita, menaati-Nya dan memusatkan perhatian kita pada-Nya dan bukan pada diri kita sendiri, menjauhkan diri kita dari godaan kemuliaan dan kebesaran duniawi, dan berpaling dari daya pikat ekses dan ambisi duniawi, kesombongan dan amoralitas, keangkuhan dan keserakahan manusia. Kita semua harus menjaga diri kita dari semua godaan itu dan melakukan yang terbaik untuk menginspirasi satu sama lain untuk tetap setia dalam iman kepada Tuhan seperti yang telah diilhami oleh Paus St. Gregorius Agung sendiri kepada kita. Tuhan memberkati. 

 
“Jika kita mengetahui kapan waktunya kita berangkat dari dunia ini, kita mungkin akan dapat memilih waktu untuk bersenang-senang dan waktu lain untuk bertobat. Namun Allah, yang telah menjanjikan pengampunan kepada setiap pendosa yang bertobat, tidak menjanjikan kita hari esok. Oleh karena itu, kita harus selalu gentar akan hari terakhir, yang tidak pernah dapat kita ramalkan. Hari ini adalah hari perdamaian, hari untuk bertobat. Dan tetap kita menolak untuk menangisi kejahatan yang telah kita lakukan! Bukan hanya kita tidak meratapi untuk dosa-dosa yang perbuat, kita malahan menambahnya... Jika kita, kenyataannya, pada saat ini melakukan pekerjaan yang baik, kita sebaiknya tidak menghubungkan kekuatan yang memampukan kita melakukan hal tersebut dengan diri kita sendiri.” — Paus St. Gregorius Agung

Sabtu, 03 September 2022 Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja

 

Sabtu, 03 September 2022
Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja
 
   
"Demi cinta akan Tuhan, tak henti-hentinya aku mengajarkan tentang Dia." — St. Gregorius Agung
 
Antifon Pembuka (Mzm 145:21)
 
Orang ini dipilih Tuhan sendiri, diangkat-Nya menjadi imam agung. Harta dunia terbuka baginya, karunia ilahi melimpahi hatinya.     
  
Doa Pagi

Allah Bapa Maharahim, dengan penuh belas kasih Kaujaga umat-Mu dan Kaubimbing dalam kasih sayang-Mu. Buatlah para pemimpin umat-Mu bersemangat dan bijaksana berkat doa Paus Gregorius Agung. Semoga kemajuan umat-Mu selalu menggembirakan para gembalanya. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                 
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:6b-15)
     
"Kami ini lapar, haus, dan telanjang."
               
Saudara-saudara, dari aku dan Apolos hendaknya kalian belajar, apa artinya ungkapan “jangan melampaui yang ada tertulis.” Jangan ada di antara kalian yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu lebih dari yang lain. Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Adakah di antara milikmu yang bukan pemberian? Dan jika itu memang pemberian, mengapa engkau memegahkan diri, seolah-olah itu bukan pemberian? Kalian telah kenyang, kalian telah kaya, dan tanpa kami kalian telah memerintah; alangkah baiknya kalau benar demikian, yakni kalau kalian menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kalian. Menurut pendapatku, Allah memberi kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati. Sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. Kami ini bodoh oleh karena Kristus, tetapi kalian arif dalam Kristus. Kami ini lemah, tetapi kalian kuat. Kalian mulia, tetapi kami hina. Sampai saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukuli dan hidup mengembara. Kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki-maki, kami memberkati; kalau kami dianiaya kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi seperti sampah dunia, seperti kotoran dari segala sesuatu, sampai saat ini. Hal ini kutuliskan bukan untuk membuat kalian malu, melainkan untuk menegur kalian sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kalian mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kalian tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang telah menjadi bapamu dalam Kristus Yesus, oleh Injil yang kuwartakan kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.
Ayat. (Mzm 145:17-18.19-20.21)
1. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
2. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, Ia mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.  (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan sumber kehidupan, sabda Tuhan; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa
               
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:1-5)
 
"Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
 
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?" Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
     

Dalam bacaan pertama, St Paulus menggunakan kata ini untuk menyatakan prinsip atau aturan sederhana dan itu adalah "Jangan melampaui yang ada tertulis".

Kemungkinan besar dia mengacu pada Kitab Suci dan kumpulan ajaran tertulis yang diberikan kepada komunitas Kristen di Korintus.

Dia menggunakan pepatah itu karena orang-orang Kristen di Korintus mulai menafsirkan ajaran untuk kenyamanan dan keuntungan mereka sendiri.

Apa yang terlalu menuntut dan mempengaruhi mereka secara pribadi, mereka akan memberikan kelonggaran untuk diri mereka sendiri dan pergi dengan pilihan seluas mungkin.

St Paulus ingin menyadarkan mereka dan membantu mereka melihat kebenaran dan realitas kemerosotan rohani mereka.

Namun dalam Injil, adalah orang-orang Farisi yang mengoceh tentang memelihara Hukum Sabat.

Tapi niat mereka adalah untuk memperkuat dan menyebarkan ide-ide fundamentalis agama mereka.

Tapi ini bukan masalah kekakuan atau kelonggaran dalam hal ajaran agama.

Yesus datang untuk mengajarkan Kebenaran kepada kita sehingga kita akan memiliki kebebasan ketika kita berpegang pada ajaran-Nya.

Di dalam Yesus, kita memiliki Kebenaran yang akan menuntun kita ke Jalan Kehidupan. Biarkan itu menjadi pepatah spiritual kita. (RENUNGAN PAGI)
 
Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan bapak/ibu/saudara/i baik melalui doa maupun donasi. Tuhan memberkati.  
 

Credit: JMLPYT/istock.com
 
 
Antifon Komuni (Yoh 10:11)
 
Gembala yang baik menyerahkan nyawanya untuk domba-dombanya. 
 
Doa Malam  

Allah Bapa Maharahim, kami telah diajar oleh Sabda Kristus, Guru kami, dan disegarkan oleh kurban Kristus, santapan kami. Semoga dengan bantuan Santo Gregorius, sabda-Mu kami wartakan dan karunia cinta kasih-Mu kami sebar luaskan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  


**************************************

3 bulan lagi Natal segera tiba, kini telah hadir Edisi revisi Cantate, dengan tatasuara baru. Tatasuara yang baru tentu bisa menciptakan suasana dan nuansa baru juga.
Segera PRE ORDER buku Ordinarium Misa berbahasa Latin CANTATE edisi REVISI 2022. Saksikan pesan Romo Harry Singkoh, MSC di video youtube ini 
   
  
(Advetorial)



CONTOH ORDINARIUM SANCTUS - KUDUS - MISA SANTA MARIA (Advetorial)



 Informasi Pasang Iklan di RenunganPagi klik tautan ini




terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy