| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 07 Oktober 2022 Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu Rosario

Jumat, 07 Oktober 2022
Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu Rosario  
 
Sebagai doa damai, rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi sekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mempu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus St. Yohanes Paulus II)
 

Antifon Pembuka (Bdk. Luk 1:28, 42)

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu.

Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.

  
Doa Pagi

 
Allah Bapa Yang Mahamurah, kami mengetahui dari kabar malaikat bahwa Yesus Kristus, Putra-Mu, menjadi manusia. Kami mohon, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya kami diantar kepada kebangkitan mulia. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.

       

Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum SP. Maria, misalnya: Kis 1:12-14; MT Luk 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; R: Berbahagialah engkau, Perawan Maria, karena engkau telah mengandung Putra Bapa kekal, atau: alleluya; -- Luk 1:26-38
      

Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
    
   
"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
     
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Kidung Tanggapan
Ref. Perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya.
Ayat. (Luk 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; Ul: 49)
1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
2. Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
3. Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah perbuatan tangan-Nya; dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
4. Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya dengan tangan kosong.
5. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.
  
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:38)
Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:26-38)
   
"Sesungguhnya, engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
    
Dalam bulan keenam, Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikarunia, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
 
atau 
 
 Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:7-14)     
     
"Mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama Abraham yang beriman."
      
Saudara-saudara, kalian mengerti bahwa yang disebut anak-anak Abraham ialah mereka yang hidup dari iman. Adapun Kitab Suci sudah tahu sebelumnya, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi berkat iman. Maka Kitab Suci dahulu sudah mewartakan Injil kepada Abraham. "Olehmu segala bangsa akan diberkati."Jadi mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. Sebaliknya semua orang yang hidup dari pelaksanaan hukum Taurat,berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang tidak melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam hukum Taurat." Memang tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Hal itu jelas, karena "Orang yang benar akan hidup berkat imannya." Padahal dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan perbuatan, sebab tertulis, "Barangsiapa melakukannya, akan hidup karenanya." Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutukkarena kita. Sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah melakukan itu, supaya dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 12:32)
Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.    
   
 Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:15-26)
    
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
       
Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

     

 
Renungan

  
Hari ini Gereja Katolik merayakan Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Peristiwa besar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 7 Oktober sebagai tanggal Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario adalah peristiwa kemenangan pasukan Kristen dalam pertempuran melawan pasukan Islam Turki. Menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan agar seluruh umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Santa Perawan Maria atas Gereja. Doa umat itu ternyata dikabulkan Tuhan. Pasukan Kristen dibawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571. Armada kecil gabungan Kristen mengalahkan armada Turki yang perkasa, sehingga menghentikan invasi ke Eropa Kristen.  
  
Sebagai tanda syukur Paus Pius V (1566-1572) menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX (1667-1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia. Dan Paus Leo XIII (1878-1903) lebih meningkatkan nilai perayaan ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Santa Perawan Maria. 
  
Kita percaya bahwa doa rosario yang kita panjatkan dalam persatuan dengan Bunda Maria mempunyai kekuatan dahsyat untuk mengubah hidup kita dan membuat Allah tidak bisa menahan rahmat-Nya memenuhi kita. 
  
 Doa Rosario bukan hanya doa vokal tetapi juga doa mental; itu adalah doa pribadi dan juga doa bersama. Betapa tidak, karena setiap kali mendaraskan doa Rosario itu, kita mengucapkan dua ‘doa ajaib’, yang diwariskan Tuhan sendiri bagi kita, yakni ‘Bapa Kami’ dan ‘Salam Maria’. Ini adalah bentuk doa yang menuntun kita untuk mengalami Kristus melalui Maria. 
  
Doa-doa seperti nyanyian yang berulang-ulang membawa pikiran dan hati kita ke keheningan yang membuka kita akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Dalam keheningan itu, kita tahu bahwa kita memiliki seorang Ibu yang selalu bersama kita dalam doa dan yang menuntun kita untuk melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kita.  
  
Peperangan terbesar yang diperjuangkan ada di hati kita dan kemenangan terbesar adalah ketika kita berserah pada kehendak Tuhan dan menjadi hamba-Nya, seperti yang dilakukan Maria. (RENUNGAN PAGI, dari berbagai sumber) 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan bapak/ibu/saudara/i baik melalui doa maupun donasi. Tuhan memberkati.

 
Antifon Komuni (Luk 1:31)
 
Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang Putra yang harus kaunamai Yesus.

Doa Malam 
 
Yesus, jauhkanlah dari padaku niat untuk mencobai Engkau. Bebaskanlah aku dari segala yang jahat. Mampukanlah aku untuk memelihara persatuan dengan Dikau dan sesama dalam kasih, kini dan untuk selama-lamanya. Amin. 

 

Kamis, 06 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXVII

 

Kamis, 06 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXVII
  
“Mulut seorang yang rendah hati berbicara mengenai kebenaran.” (St. Markus, Pertapa)
   

Antifon Pembuka (Luk 11:13)

Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun, yang meminta kepada-Nya.
    

Doa Pagi


Ya Allah, bukalah mata dan telinga kami bagi-Mu, bagi diri kami sendiri, dan bagi sesama manusia, supaya kami tahu apa yang seharusnya kami mohon, dan supaya hati kami terbuka bagi jawaban-Mu atas doa kami, bahkan kalau jawaban-Mu berbeda dengan apa yang kami harapkan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
    
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:1-5)     
   
"Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum atau karena percaya akan pewartaan Injil?"
    
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah memesona kalian? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan jelas di depanmu? Hanya ini yang ingin kuketahui dari padamu: Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum Taurat? Atau karena percaya akan pewartaan Injil? Adakah kalian sebodoh itu? Kalian telah mulai dengan Roh, maukah kalian sekarang mengakhirinya dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kalian alami sebanyak itu? Masakah sia-sia! Jadi bagaimana sekarang? Tuhan telah menganugerahi kalian Roh dengan berlimpah-limpah dan Ia telah melakukan mukjizat di antara kalian; adakah Ia berbuat demikian karena kalian melakukan hukum Taurat, atau karena kalian percaya akan pewartaan Injil?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya; seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.
2. Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sumpah telah diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita supaya kita terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b) 
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.  
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:5-13)
    
"Mintalah, maka kalian akan diberi."
      
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamilah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

  
 Apa yang dapat kita harapkan dari Tuhan, terutama ketika kita menyadari bahwa Dia tidak berutang apa pun kepada kita dan bahwa kita tidak pantas menerima kasih karunia-Nya? Yesus menggunakan ilustrasi seorang musafir larut malam untuk mengajar pendengar-Nya pelajaran penting tentang bagaimana Allah memperlakukan kita berbeda dengan jenis perlakuan yang mungkin kita harapkan dari tetangga kita.

Aturan keramahtamahan di zaman Alkitab membutuhkan kerja sama seluruh komunitas dalam menjamu tamu yang tidak terduga atau larut malam. Apakah tamu itu lapar atau tidak, makanan akan disajikan. Di sebuah desa kecil akan mudah untuk mengetahui siapa yang membuat roti hari itu. Roti sangat penting untuk makanan karena berfungsi sebagai alat untuk mencelupkan dan makan dari hidangan umum. Meminta roti dari tetangga adalah hal yang biasa dan diharapkan. Menolak memberi roti akan membawa rasa malu dan aib karena itu adalah tanda keramahan - menunjukkan kurangnya persahabatan dan kemurahan hati.
 
Jika seorang tetangga dapat dipaksa untuk memberikan roti di tengah malam, betapa lebih ramahnya Allah, yang, dalam keadaan apa pun, murah hati dan siap memberi kita apa yang kita butuhkan. St. Agustinus dari Hippo mengingatkan kita bahwa "Tuhan, yang tidak tidur dan yang membangunkan kita dari tidur sehingga kita dapat meminta, memberi jauh lebih murah hati."
 
Ketika Anda membutuhkan, kepada siapa Anda meminta bantuan? Yesus memberi tahu kita bahwa Allah selalu siap untuk menjawab mereka yang mencari Dia dan memanggil Dia dengan kepercayaan penuh harapan dalam belas kasihan dan kebaikan-Nya. Yesus menyatakan dengan sangat jelas dan sederhana apa yang harus kita lakukan: Mintalah, carilah, ketuklah. Allah Bapa kita menunggu kita. Seperti pelayan meja atau teman yang datang di tengah malam, dia selalu siap mendengarkan permohonan kita dan memberikan apa yang kita butuhkan. Apakah Anda bertanya kepada Bapa dengan iman yang penuh harapan dan kepercayaan penuh pada kebaikan-Nya? Apakah Anda mencari bimbingan dan bantuan-Nya di saat Anda membutuhkan? Apakah Anda mengetuk dengan ketekunan di pintu belas kasihan dan bantuan-Nya? Jika kita memperlakukan Allah Bapa kita dengan ketidakpedulian atau kelalaian untuk meminta dengan kepercayaan penuh, kita mungkin kehilangan kesempatan yang telah diberikan kepada kita untuk menerima kasih karunia serta bantuan penuh belas kasihan.
 
Sebagai penutup, Yesus membuat pernyataan yang mengejutkan: Berapa banyak lagi yang akan diberikan oleh Allah Bapa kita! Tuhan selalu siap untuk memberi kita tidak hanya apa yang kita butuhkan, tetapi lebih dari yang dapat kita harapkan. Dia memberikan Roh Kudus-Nya dengan cuma-cuma agar kita dapat berbagi dalam hidup dan sukacita-Nya yang berlimpah. 

    Ya Allah, Engkau penyayang, pengasih dan baik hati. Semoga aku tidak pernah meragukan belas kasihan dan cinta-Mu atau ragu untuk mencari Engkau dengan kepercayaan penuh untuk mendapatkan hadiah, rahmat, dan persediaan harian yang aku butuhkan untuk hidup sebagai anak terkasih dan teman tetap-Mu. Amin.

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
    
Antifon Komuni (Luk 11:13)
 
Jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga. Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa saja yang meminta-Nya.  
   
Public Domain


 
RENUNGAN PAGI

Orang Kudus hari ini: 05 Oktober 2022 St. Faustina Kolwaska

Hari ini kita memperingati St. Faustina Kowalska, suster religius Polandia yang merupakan visioner dan inspirasi untuk Devosi yang sangat populer. kepada Rahmat Ilahi Tuhan. St Faustina Kowalska bergabung dengan kehidupan religius sejak usia dini dan mulai menerima penglihatan tentang Tuhan, terutama tentang penderitaan Yesus, memanggil umat Allah untuk kembali kepada-Nya dan untuk merangkul belas kasihan dan kasih-Nya. St Faustina Kowalska mencatat pengalaman dan visi mistiknya, terutama ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam bentuk Kerahiman Ilahi yang sekarang terkenal, dengan sinar cahaya merah dan putih yang memancar dari Hati Kudus-Nya.

St Faustina Kowalska menghabiskan banyak waktu dalam doa dan mengabdikan dirinya dengan rendah hati tunduk pada kehendak Tuhan. Dia juga menceritakan penglihatannya dan memberitahukannya kepada atasannya dan orang lain, sesuai instruksi Tuhan sendiri dalam penglihatannya. Terlepas dari tantangan dan pertentangan yang dia temui sepanjang hidupnya, dan dalam pekerjaannya menyebarkan pesan dan kebenaran Devosi kepada Kerahiman Ilahi Tuhan, St. Faustina terus bertekun, dan akhirnya, Devosi ini memperoleh traktat dan popularitas di kalangan Orang-orang Katolik di seluruh dunia, terutama setelah dia meninggal tidak lama setelah dia menerima penglihatan tentang Kerahiman Ilahi itu. Devosi ini sekarang termasuk yang paling populer di kalangan orang Kristen di seluruh dunia. St. Faustina Kowalska mungkin hanya menjalani hidup yang singkat, namun, dalam waktu yang singkat itu, dia telah menyentuh kehidupan banyak orang.

Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua meniru itikad baik dan teladan seperti yang ditunjukkan oleh St. Faustina Kowalska dan banyak orang kudus lainnyah. Marilah kita semua menghayati iman kita dan melakukan apa pun yang kita bisa untuk memenuhi kewajiban dan panggilan kita sebagai orang Katolik, menjalani hidup kita sepenuhnya sebagai teladan dan contoh yang baik dari pemuridan, mengasihi Tuhan dan mengasihi satu sama lain dengan segenap kekuatan kita. dan mungkin. Marilah kita semua saling menginspirasi dan menjadi contoh yang baik untuk membantu semakin banyak orang menemukan jalan mereka menuju Tuhan.

Semoga Tuhan selalu bersama kita dan semoga Dia terus memberdayakan kita semua, agar kita selalu bertekun dengan iman. Semoga Tuhan dimuliakan melalui hidup kita, tindakan dan perbuatan kita, dan semoga setiap interaksi kita membantu untuk mewartakan kebenaran dan kasih-Nya kepada orang lain, dan membawa lebih banyak jiwa yang semakin dekat dengan Tuhan dan pelukan kasih-Nya. Amin.

 

Phancamellia245 | CC BY-SA 4.0

 

Rabu, 05 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXVII "Doa Bapa Kami"

 

Rabu, 05 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXVII
     
Kesetiaan umat yang dibaptis adalah satu prasyarat yang menentukan untuk pewartaan Injil dan untuk perutusan Gereja di dunia. Supaya berita keselamatan dapat menunjukkan kepada manusia kekuatan kebenaran dan kekuatan sinarnya, ia harus disahkan oleh kesaksian hidup orang Kristen "Kesaksian hidup kristiani sendiri beserta amal baik yang dijalankan dengan semangat adikodrati, mempunyai daya kekuatan untuk menarik orang-orang kepada iman dan kepada Allah" (AA 6). -- Katekismus Gereja Katolik, 2044


Antifon Pembuka (Luk 11:1)

Tuhan, ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-murid-Nya.
   

Doa Pagi
  

Ya Allah, Putra-Mu telah memperkenalkan Engkau sebagai Bapa Kami. Ia juga mengajari kami bagaimana caranya berdoa. Semoga kami semakin menjadi pendoa yang tekun.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
     
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (2:1-2.7-14)
 
   
"Mereka melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku."
   
Saudara-saudara, empat belas tahun setelah dipilih Tuhan, aku pergi ke Yerusalem bersama dengan Barnabas, dan Titus pun kubawa serta. Aku pergi ke sana berdasarkan suatu pernyataan. Di sana aku membentangkan Injil yang kuberitahukan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, jangan sampai dengan percuma aku telah berusaha. Pada kesempatan itu aku berbicara tersendiri dengan orang-orang yang terpandang. Mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil bagi orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus bagi orang-orang bersunat; maka mereka menjadi yakin. Sebab sebagaimana Tuhan telah memberi Petrus kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, demikian pula Ia memberi aku kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang yang tak bersunat. Mereka pun menjadi yakin mengenai kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku. Maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan daku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan. Semua setuju bahwa kami pergi kepada orang-orang yang tak bersunat, sedangkan mereka kepada orang-orang yang bersunat. Mereka hanya minta agar kami tetap mengingat orang-orang miskin; dan hal itu sungguh-sungguh kuusahakan. Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku terus terang menentang dia, karena ia salah. Sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat. Tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Juga orang-orang Yahudi lain ikut berlaku munafik seperti dia, sehingga Barnabas sendiri terseret oleh kemunafikan mereka. Aku melihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil. Maka aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua, "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827.
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Rm 8:15) 
Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, 'Abba, ya Bapa.'

Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:1-4)
  
"Tuhan, ajarilah kami berdoa."
    
Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, "Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya." Maka Yesus berkata kepada mereka, "Bila kalian berdoa, katakanlah: 'Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

  
Renungan
    
Yesus mendesak kita untuk menyapa Tuhan “Ketika kalian berdoa, katakanlah.” 
   
Doa Bapa Kami adalah doa yang sudah lama dikenal, di saat suka maupun duka. Ada masalah.

Yesus mendorong kita untuk memanggil Tuhan, Allah Israel yang Mahatinggi sebagai Bapa dengan cara yang intim di masa kanak-kanak. 
  
Sebagai "Bapa" adalah bagaimana Yesus mendesak kita untuk berbicara kepada Tuhan.  dan kemudian kita tahu bahwa Tuhan Yang Mahatinggi Allah Israel menjadi Bapa Kami, yang dengannya kita dapat meringkuk dengan aman, yang lengannya selalu siap untuk kekuatan kita dan untuk setiap kebutuhan kita.
   
Tuhan kita yang terkasih mengajar murid-murid-Nya untuk berdoa. Dia mengajari mereka "Bapa Kami" - doa yang sangat akrab dengan kita semua. Anda memperhatikan apa yang ditulis St. Lukas dalam Injilnya. Tidak sama dengan versi yang sering kita doakan. Ini jauh lebih pendek dari versi yang kita doakan.
 
Doa "Bapa Kami" umumnya dikenal sebagai doa dengan 7 permohonan. 7 selalu melambangkan kesempurnaan sehingga "Bapa Kami" adalah doa dengan 7 permohonan yang sempurna. Dengan kata lain, setiap ujud yang kita doakan dengan kata-kata kita sendiri dapat ditemukan di salah satu dari 7 ujud Doa Bapa Kami ini.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah konteks ketika "Doa Bapa Kami" diberikan. Versi St Matius (versi yang lebih lengkap) diberikan dalam konteks Khotbah di Bukit. Secara khusus, itu diberikan sebagai bagian dari ajaran Tuhan kita tentang bagaimana berdoa. Versi St Lukas, di sisi lain, diberikan dalam salah satu kesempatan tepat setelah Tuhan kita berdoa. Jadi Doa Bapa Kami diberikan dalam dua konteks yang berbeda.  
  
Tidak ada yang mengejutkan tentang Tuhan kita mengajarkan hal yang sama pada kesempatan yang berbeda. — tidak selalu menggunakan kata-kata yang sama, tidak selalu panjangnya sama, tetapi selalu menekankan pokok-pokok dasar yang sama.
 
 Dan itulah alasan mengapa ada dua versi yang berbeda dari "Doa Bapa Kami", tetapi Tuhan kita menekankan poin dasar yang sama: doa "Bapa Kami" yang memiliki 7 permohonan yang sempurna. 
 
Paus St. Yohanes Paulus II mengatakan: "Segala sesuatu yang dapat dan harus dikatakan kepada Bapa terkandung dalam 7 permohonan yang kita semua hafal. Ada kesederhanaan di dalamnya sehingga seorang anak pun dapat mempelajarinya, tetapi pada saat yang sama kedalaman bahwa seluruh hidup dapat dihabiskan untuk merenungkan maknanya". 
  
Doa Bapa Kami adalah doa yang sederhana tetapi memiliki kedalaman yang sedemikian rupa sehingga banyak Orang Kudus telah menulis buku atau meditasi hanya tentang Doa Bapa Kami. Bapa Suci kita St. Fransiskus menulis satu; St Theresa dari Avila menulis satu; St Agustinus menulis satu dan itu hanya beberapa contohnya. 
 
 Sering kali kita begitu terbiasa berdoa Doa Bapa Kami sehingga kita tidak benar-benar memikirkan permohonan apa yang sebenarnya kita minta kepada Bapa. Seperti yang telah saya sebutkan, Doa Bapa Kami memiliki 7 ujud. 3 ujud pertama adalah permohonan untuk kemuliaan Bapa dan 4 ujud lainnya adalah permohonan untuk diri kita sendiri. Dan pagi ini saya hanya ingin membahas secara singkat masing-masing dari 7 permohonan Doa Bapa Kami. 

   Permohonan Pertama "Dikuduskanlah nama-Mu/Dimuliakanlah nama-Mu". Di sini kita masuk ke dalam rencana Allah dan rencana-Nya adalah pengudusan nama-Nya oleh kita dan di dalam kita, di setiap bangsa dan di setiap manusia (lih. KGK 2858).
 
    Permohonan Kedua "Datanglah Kerajaan-Mu"
Di sini kita pertama-tama melihat kembalinya Kristus dan kita sedang melihat kedatangan terakhir Kerajaan Allah. Kita juga berdoa untuk pertumbuhan Kerajaan Allah dalam hidup kita sendiri, bukan hanya pertumbuhan di masa depan, tetapi juga meminta agar terjadi selama hidup kita sendiri (lih. KGK 2859).

    Permohonan Ketiga: "Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di dalam surga. "
Di sini kita memohon kepada Bapa agar kehendak kita dipersatukan dengan Anak-Nya sehingga kita dapat menggenapi rencana keselamatan-Nya bagi kehidupan dunia (bdk. KGK 2860). Dan inilah inti kekudusan, untuk melakukan kehendak Bapa.
 
   Permohonan Keempat: "Berilah kami rezeki pada hari ini."
Di sini kita meminta tidak hanya bergizi untuk tubuh kita tetapi juga untuk jiwa kita. Tentu saja, pada akhirnya makanan super-esensial bagi jiwa kita adalah Ekaristi (lih. KGK 2861).

  Permohonan Kelima: "dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami."
Di sini kita memohon belas kasihan Tuhan. Ini adalah satu baris yang menyebabkan banyak orang tersandung berdoa Doa Bapa Kami. Jika itu hanya berisi bagian pertama, tidak ada yang akan tersandung dengannya, tetapi masa lalu juga ada di sana: ampunilah kesalahan kami SEPERTI kami mengampuni mereka yang bersalah kepada kami (lih. KGK 2862).

Dengan kata lain, kita berkata kepada Bapa:
                        Bapa, ampunilah semua pelanggaran aku kepada-Mu dan tetanggaku, tetapi bantulah aku Bapa, ampunilah aku hanya seperti aku memaafkan orang lain. Jika aku tidak mengampuni satu orang pun, maka jangan ampuni satu pun dosaku. Ini adalah satu baris yang menyebabkan banyak orang berdoa dengan susah payah.

Tapi selalu ingat - pengampunan bukanlah perasaan, tetapi itu adalah tindakan kehendak. Kenangan pahit mungkin tidak bisa dilupakan sepenuhnya, rasa pedih dari luka masa lalu mungkin masih ada. Selama keinginan kita adalah untuk memaafkan, maka itu benar-benar merupakan tindakan pengampunan di pihak kita. St Yohanes Krisostomus mengatakan "Kita tidak dapat menyebut Allah Bapa kita dengan segala ketulusan jika kita menyimpan hati yang keras di dalam diri kita. Jika demikian halnya, kita tidak hidup dalam Roh kebaikan Allah Bapa kita."

   Permohonan keeenam "Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan "

Di sini kita meminta kepada Bapa untuk tidak mengizinkan kita mengambil jalan yang mengarah pada dosa. Ujud ke-6 ini juga memohon semangat kearifan dan kekuatan. Kita memohon rahmat kewaspadaan dan ketekunan terakhir (lih. KGK 2863).

  Permohonan ketujuh Tapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  


 Kita memohon Bapa di sini untuk menunjukkan kepada kita kemenangan atas "penguasa dunia ini" — kemenangan atas Iblis — malaikat yang jatuh dan pengikutnya yang secara pribadi menentang Allah dan rencana keselamatan-Nya. Kita berdoa agar keluarga manusia dibebaskan dari Iblis dan pekerjaan-pekerjaannya. Kita juga memohon karunia kedamaian yang berharga dan rahmat ketekunan sementara kita menanti kedatangan Kristus yang akan membebaskan kita dengan pasti dari si Jahat (lih. KGK 2864).

Demikianlah perjalanan singkat Doa Bapa Kami yang didasarkan dari “SINGKAT” Katekismus. Untuk versi lengkap silakan buka Katekismus Gereja Katolik #2777 sampai akhir.

Tertullian berkata: Bapa Kami adalah "ringkasan seluruh Injil".

St Thomas Aquinas berkata: Ini adalah "Doa yang Sempurna".

Doa Bapa Kami adalah: Isi penting Injil dalam bentuk doa. Tuhan kita Yesus telah memberi kita model semua doa.  
(RENUNGAN PAGI) 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
        
Antifon Komuni (Luk 11:1)

Tuhan ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.
 
Credit: JMLPYT/istock.com
 

Selasa, 04 Oktober 2022 Pesta St. Fransiskus dari Assisi

 

Selasa, 04 Oktober 2022
Pesta St. Fransiskus dari Assisi
  
Yesus menghendaki agar kita diselamatkan dengan pengantaraan-Nya dan menerima Dia dengan hati yang murni dan tubuh yang suci. (St. Fransiskus dari Assisi)
    
Antifon Pembuka

Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya, dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.
 
Francis, the man of God, left his home behind, abandoned his inheritance and became poor and penniless, but the Lord raised him up.
  
atau (Gal 6:14)
  
Mihi autem absit glorári, nisi in cruce Dómini nostri Jesu Christi: per quem mihi mundus crucifíxus est, et ego mundo.
Ayat. (Mzm. 141: 2)
1. Voce mea ad Dóminum clamávi: voce mea ad Dóminum deprecátus sum. 
2. Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancti sicut erat in principio et nunc, et semper, et saecula saeculorum. Amen.  
Mihi autem absit glorári, nisi in cruce Dómini nostri Jesu Christi: per quem mihi mundus crucifíxus est, et ego mundo.
  
Doa Pagi

Ya Allah, Santo Fransiskus menjadi miskin dan rendah hati seperti Kristus sendiri. Semoga, kami umat-Mu, bersukacita di dalam Dikau agar kami, yang sudah dibebaskan dari perbudakan dosa, dapat menikmati sukacita abadi. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (50:1.3-4.6-7)

Pemimpin saudara-saudaranya dan kebanggaan umatnya, ialah Simon bin Onias, imam besar. Di masa hidupnya ia memperbaiki rumah Tuhan dan di masanya Bait Allah dikukuhkannya. Di zamannya dipahatlah sebuah penadah air, dan sebuah waduk sebesar lautan. la berpikir-pikir bagaimana keruntuhan umat dapat dicegah, dan kota diperkuatnya untuk menghadap pengepungan. Laksana bintang kejora di tengah-tengah awan-kemawan, dan bagaikan bulan purnama, seperti matahari yang bersinar di atas Bait Allah Yang Mahatinggi, dan sebagai pelangi bersemarak di tengah mega yang cemerlang;
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2, 5, 7-8, 11; Ul: 5a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.
3. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (6:14-18)
 
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4 kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Suci menurut Matius (11:25-30)

Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
  
atau 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (1:13-24)

"Allah berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa."

Saudara-saudara, kalian tentu telah mendengar tentang hidupku dalam agama Yahudi dulu. Tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. Dalam agama Yahudi itu aku jauh lebih maju dari banyak teman sebaya di antara bangsaku, karena aku sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku. Tetapi Allah telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh karena kasih karunia-Nya. Ia berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku, agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa lain. Pada waktu itu sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia. Aku juga tidak pergi ke Yerusalem untuk mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku. Tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik. Baru tiga tahun kemudian aku pergi ke Yerusalem untuk menemui Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi rasul-rasul yang lain tak seorang pun yang kulihat, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus. Di hadapan Allah kutegaskan: Apa yang kutulis kepadamu ini benar, aku tidak berdusta. Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia. Tetapi aku tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea. Mereka hanya mendengar, bahwa orang yang dahulu menganiaya mereka sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya. Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; R:13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan atau berbaring segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandunagn ibuku. Aku bersyukur kepada_mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aaku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.
       

Inilah Injil Suci menurut Lukas (10:38-42)

"Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik."

Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus) 
 
 
   

Renungan

      

"Inilah aturan kita," kata Fransiskus—sesederhana kelihatannya: "Hidup oleh Injil."
 
Dalam satu cerita terkenal, Fransiskus berkhotbah kepada ratusan burung tentang bersyukur kepada Tuhan atas pakaian mereka yang indah, atas kemandirian mereka, dan atas pemeliharaan Tuhan. Kisah itu menceritakan kepada kita bahwa burung-burung itu berdiri diam saat dia berjalan di antara mereka, hanya terbang ketika dia berkata mereka bisa pergi.
 
Fransiskus adalah orang yang bertindak. Kesederhanaan hidupnya meluas ke ide dan perbuatan. Jika ada cara yang sederhana, tidak peduli betapa mustahilnya tampaknya, Fransiskus akan mengambilnya.
 
Jadi, ketika Fransiskus menginginkan persetujuan untuk ordonya, dia langsung pergi ke Roma untuk menemui Paus Innosensius III. Anda dapat membayangkan apa yang dipikirkan paus ketika pengemis ini mendekatinya! Faktanya, dia mengusir Fransiskus.
 
Tidak diragukan lagi, St. Fransiskus memenuhi syarat untuk ditahbiskan sebagai imam, tetapi dia tidak pernah, merasa tidak layak untuk naik ke altar dan memanggil kuasa Tuhan untuk membawa mukjizat Ekaristi Kudus.
 
Sepanjang hidup Fransiskus dia sangat menghormati para imam. Dalam biografi Thomas dari Celano, tertulis bahwa Fransiskus sering mencium tangan para imam yang ditemuinya “dengan iman yang besar”, untuk menghormati pentahbisan khusus yang mereka terima di tangan mereka pada hari pentahbisan mereka.
 
Tercatat bahwa Fransiskus sering berkata, “Jika aku melihat seorang Malaikat dan seorang imam, saya akan menekuk lutut saya terlebih dahulu kepada imam dan kemudian kepada Malaikat itu.” Terlepas dari karakter moral mereka, Fransiskus menjunjung tinggi mereka karena dia tahu mereka dipisahkan oleh Tuhan untuk tujuan khusus.
   
Dalam banyak hal, kehidupan St. Fransiskus mencerminkan kehidupan Yesus Kristus. Keduanya adalah orang yang agak tidak penting yang berkeliaran di desa-desa kecil berkhotbah kepada siapa pun yang mau mendengarkan. Mereka tidak memiliki kekuatan politik dan tidak memimpin pasukan apa pun ke dalam pertempuran.
 
Cara tak terduga Santo Fransiskus mengubah dunia adalah melalui teladannya. Cara berpikir revolusionernya sangat sederhana sehingga siapa pun dapat melakukannya!
 
Yang perlu Anda lakukan adalah mengikuti Injil, hidup sederhana, dan menunjukkan kegembiraan Anda kepada dunia.
 
Ketika orang lain melihat keindahan kehidupan yang bersatu dengan Tuhan, mereka langsung tertarik padanya. Santo Fransiskus tidak pernah mengharapkan kelompok kecil saudara-saudaranya menjadi penting, namun hari ini, 800 tahun kemudian, mereka adalah salah satu ordo religius terbesar di dunia!
 
Fransiskus percaya bahwa kehidupan yang dijalani secara otentik, berakar pada Injil, memiliki kekuatan lebih dari raja atau penguasa dunia mana pun.
 
Apakah Anda ingin mengubah dunia? Jangan mencoba menjadi kuat menurut standar duniawi. Mulailah hanya dengan memulai dari diri Anda sendiri dan perlahan-lahan mempengaruhi orang-orang di lingkungan pengaruh Anda.
 
Injil diberitakan paling efektif, bukan oleh organisasi-organisasi kuat yang menjangkau setiap sudut dunia, tetapi oleh individu-individu yang menyebarkannya kepada orang lain.
 
Sebagaimana biarawan dari Assisi sering mendorong para pengikutnya: “Mulailah dengan melakukan apa yang perlu; kemudian lakukan apa yang mungkin; dan tiba-tiba kamu melakukan hal yang mustahil.”
 

(RENUNGAN PAGI) 
 
Baca renungan lainnya dan Kisah Orang Kudus St. Fransiskus dari Assisi di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
 
 
 
Antifon Komuni (Mat 5:4)
  
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
  
Blessed are the poor in spirit, for theirs is the Kingdom of Heaven.
 
atau (Luk 12:42)
    
Fidélis servus et prudens, quem constítuit dóminus super famíliam suam: ut det illis in témpore trítici mensúram.

Senin, 03 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXVII

Senin, 03 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXVII

Tuhan selalu dekat pada orang yang menyebut Dia dalam iman yang benar, harapan yang tak tergoncangkan dan dalam cinta sempurna. (St. Ambrosius)
   

Antifon Pembuka (Luk 10:36.37)

"Siapakah sesama orang yang jatuh ke tangan penyamun?" 'Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya.' "Pergilah dan lakukanlah demikian."

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah menanamkan Sabda-Mu di dalam hati kami dan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memberi kami teladan bagaimana melaksanakan Sabda-Mu itu. Kami mohon, doronglah kami menunjukkan belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Putra-Mu telah melakukannya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (1:6-12)
  
"Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia." 
 
Saudara-saudara, aku heran, bahwa kalian begitu cepat berbalik dari Allah, yang telah memanggil kalian oleh kasih karunia Kristus, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil; hanya ada orang-orang yang mengacaukan kalian dan yang bermaksud memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi seandainya kami sendiri atau pun seorang malaikat dari surga mewartakan kepada kalian suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi, "Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia." Jadi bagaimana sekarang? Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah aku mencoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencari perkenanan manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku menerimanya bukan dari manusia, dan bukan pula manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.7-8.9.10c)

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (10:25-37)

"Siapakah sesamaku?"
  
Pada suatu ketika, seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus, "Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus, "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.' Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu, "Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya." Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan lakukanlah demikian!"
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan


Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, hari ini kita merenungkan perumpamaan terkenal tentang orang Samaria yang baik hati yang diceritakan Yesus kepada murid-murid-Nya, kepada orang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Dan perumpamaan itu dimaksudkan sebagai teguran dan pengingat bagi para elit ini dalam masyarakat Yahudi, bahwa kecuali mereka bertindak dengan cara yang diharapkan oleh Tuhan. Tuhan Yesus bermaksud perumpamaan itu untuk menunjukkan kepada umat-Nya, bagaimana mereka yang mengikuti-Nya harus bertindak terhadap satu sama lain, yang penuh dengan cinta, belas kasih.

Orang Lewi dan imam yang digambarkan dalam perumpamaan itu adalah representasi dari semua orang yang telah dipilih Allah untuk menjadi pemimpin dan pembimbing bagi umat-Nya, karena merekalah yang diberi hak istimewa sebagai kasta imam di tengah masyarakat, untuk menjadi orang-orang dipilih untuk berada di hadirat Tuhan di Bait Suci-Nya. Merekalah yang memahami Hukum dan mengingatnya sebagai bagian dari tanggung jawab mereka.

Namun, ketika kita membaca tindakan mereka dalam perumpamaan yang kita baca hari ini, kita melihat bahwa orang-orang ini baru saja melewati pria yang dirampok dan dipukuli, dibiarkan mati di pinggir jalan. Mereka tidak menunjukkan kepedulian dan kepedulian terhadap orang yang membutuhkan bantuan mereka, meskipun mereka memiliki kemampuan dan kesempatan untuk melakukannya. Mereka dengan hati-hati mengabaikan saudara-saudara mereka yang membutuhkan, dan karena itu mereka telah berdosa, bukan karena dosa tindakan tetapi karena dosa kelalaian.

Jadi apa yang Tuhan coba katakan kepada mereka adalah bahwa, tidak peduli apa posisi kita dalam masyarakat, dan seberapa baik kita dihormati oleh orang lain, tidak peduli apa kecerdasan atau kekuatan yang kita miliki, tetapi jika kita tidak memiliki kasih di dalam diri kita, kita tidak akan diterima, melainkan akan ditolak oleh Tuhan. Tuhan tidak memiliki tempat yang disiapkan untuk semua orang yang tidak punya kasih, bahkan jika mereka termasuk di antara umat-Nya sendiri.

Kenapa begitu? Itu karena orang-orang ini meremehkan orang Samaria dan memandang rendah mereka. Mereka bangga dengan garis keturunan dan kedudukan mereka sebagai salah satu yang diperhitungkan di antara orang-orang pilihan Israel, dan bahkan sebagai orang-orang yang dipercayakan untuk menjadi penjaga dan pemelihara Hukum Allah. Orang Samaria dipandang sebagai orang kafir, dan bahkan orang yang paling buruk, karena orang Samaria dipandang sebagai orang yang keji dan barbar yang telah mengambil tanah yang seharusnya menjadi milik orang Israel.

Namun, Yesus menghancurkan semua persepsi dan penilaian yang tidak adil ini dan penggambaran orang Samaria dan yang lainnya. Melalui perumpamaan yang brilian itu, Yesus menunjukkan kepada mereka bahwa Tuhan tidak melihat ras, latar belakang, penampilan atau status kita, tetapi Dia melihat tindakan kita, perbuatan kita, dan semua hal yang telah kita lakukan, atau yang belum kita lakukan, yang telah kita lakukan dampak yang luas bagi saudara-saudara kita dan komunitas kita.

Jadi, ketika kita mendengarkan perikop Kitab Suci hari ini, apakah kita dapat melihat jauh ke dalam diri kita sendiri dan menemukan apa yang perlu kita lakukan mulai sekarang untuk menjadi benar-benar benar di dalam Allah dan hadirat-Nya? Jika kita tidak mengasihi saudara-saudari kita, atau lebih buruk lagi, mengabaikan mereka ketika mereka jelas-jelas meminta bantuan, maka mungkin kita harus memikirkan kembali prioritas-prioritas kita dalam hidup dan belajar bagaimana mengabdikan diri kita karena kasih bagi saudara-saudara kita ini.

Memang, kita tidak dapat membantu seluruh dunia sendirian, tetapi dari hal-hal kecil dan kecil apa pun yang dapat kita lakukan, kita harus dapat mempengaruhi saudara-saudara kita di sekitar kita, dan ketika masing-masing dan setiap orang melakukan bagian kita, jauh lebih banyak penderitaan dan rasa sakit dapat dihilangkan dengan kerja dan usaha gabungan kita. Karena itu, mulai sekarang, saudara-saudari, marilah kita melakukan bagian kita untuk mengasihi dan melayani saudara-saudari kita yang membutuhkan, seperti yang telah dilakukan orang Samaria yang baik hati itu kepada saudara-saudarinya yang membutuhkan.

Semoga Tuhan membantu kita dalam upaya ini, dan semoga Dia membangkitkan dalam diri kita masing-masing, keinginan yang kuat untuk mencintai dengan belas kasih dan ketulusan yang besar, untuk peduli dan menunjukkan perhatian tanpa mengharapkan balasan, dan untuk memberikan yang terbaik bagi satu sama lain. Semoga Tuhan menyertai kita semua, sekarang dan selamanya. Amin. 
   
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Antifon Komuni (Yoh 13:34)

Perintah baru Kuberikan kepadamu, yaitu agar kamu saling mengasihi sebagaimana Aku mengasihi kamu.

Doa Malam


Allah Bapa kami yang mahabaik, terimalah persembahan hidup kami hari ini yang telah Kauberi kepercayaan mengelola talenta dua dinar untuk mengurus sesama kami yang membutuhkan pertolongan. Jika berkenan kepada-Mu, terimalah; jika ada kekurangan dan kesalahan, sudilah Engkau mengampuni kami. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Penyaliban dan Kebangkitan dalam Kaca Patri
Di belakang altar di Gereja Legazpi, Bicol, Filipina adalah set mural kaca patri dan patung Yesus Kristus.
Wayne S. Grazio/flickr (CC BY-NC-ND 2.0)
 




RENUNGAN PAGI

 

Anda dapat mendukung pelayanan kami dengan memberikan persembahan kasih untuk RENUNGANPAGI.ID melalui QRIS.

 
 
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy